2014 enike itik petelur jatinangor

IbM KELOMPOK PETERNAK ITIK PETELUR
Enike Dwi Kusumawati1, Waluyo Edi Susanto2
1,2
Fakultas Peternakan Universitas Kanjuruhan Malang
1

enikedwikusumawati@ymail.com
2
waluyo_edi@yahoo.com

ABSTRAK
Target khusus pada IbM ini antara lain (1) Mengoptimalkan potensi telur itik
menjadi suatu produk inovasi pangan yang praktis, mempunyai kandungan protein dan gizi
yang tinggi; (2) Mitra memperoleh pengetahuan dan ketrampilan pengolahan telur asin
aneka rasa agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di masyarakat; (3) Memperkenalkan
produk inovasi pengolahan hasil ternak menjadi telur asin aneka rasa kepada kalangan
umum sehingga dapat diterima dan siap dipasarkan; (4) Untuk mengetahui strategi
pemasaran yang harus diterapkan pada usaha pengolahan telur asin aneka rasa, dan
mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan telur asin aneka
rasa; (5) Menumbuhkan motivasi berwirausaha pada mitra dan mahasiswa; (6)
Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan sejak dini di kalangan

mahasiswa; (7) Membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat umum;
(8) Membangun jaringan sebagai salah satu cara mengembangkan usaha di masa
mendatang; (9) Menjadikan telur asin aneka rasa ini sebagai produk olahan yang murah,
praktis dan bergizi tinggi.
Kata Kunci: Itik petelur, telur asin, telur aneka rasa, kewirausahaan, peternak itik
ABSTRACT
Targeted specifically at IbM include (1) Optimizing the potential of the duck eggs into a
practical food product innovation has protein content and high nutrient; (2) Options to
acquire knowledge and skills in a variety of flavors of salted egg processing in order to
have a higher sale value in the community; (3) Introducing innovation processing of
livestock products into salted eggs of different flavors to the public so it can be received
and ready for the market; (4) To find the marketing strategy that should be applied to a
variety of salted egg processing business sense , and to know the economic impact arising
with salted egg processing various flavors; (5) Fostering entrepreneurship motivation to
partners and students; (6) To foster and develop the entrepreneurial spirit among students
from an early age; (7) Open jobs as possible for the general public; (8) Establishing a
network as a way to develop the business in the futur; (9) Make the salted eggs of different
flavors as processed products are inexpensive, practical and highly nutritious .

PENDAHULUAN

Kecamatan Wagir merupakan daerah yang terdiri atas pegunungan sehingga sangat
berpotensi di bidang peternakan, terbukti bahwa banyak pengusaha ingin ternaknya
ditepatkan di Kecamatan Wagir diantaranya peternakan itik yang hampir ada di seluruh
Desa di Kecamatan Wagir, antara lain di Desa Mendalanwangi dan banyaknya petani yang
beternak kambing dan sapi di wilayah ini namun potensi ini belum sepenuhnya
dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Wagir, karena sebagian besar petani menghidupi
ternak hanya sebagai pekerjaan tambahan saja (tidak sebagai profesi).

Berdasarkan hasil observasi oleh Tim Pengabdi pada bulan Maret 2013
menunjukkan bahwa banyak peternak itik petelur yang hanya menjual telur itik mentah saja
sehingga keuntungan yang diperoleh peternak juga sangat kecil. Kelompok peternak itik
petelur di desa Mendalanwangi ini terbentuk sejak tahun 2012 dengan skala kepemilikan
rata-rata 200 ekor itik tiap peternak yang menghasilkan 150 butir telur itik setiap hari.
Sampai saat ini telur itik tersebut masih dipasarkan melalui tengkulak. Padahal apabila telur
itik itu diolah terlebih dahulu menjadi produk siap konsumsi maka harga jualnya bisa lebih
tinggi. Selain itu peternak itik petelur juga masih kurang dalam manajemen produksi dan
penyusunan ransum yang tentunya akan mempengaruhi produksi telur itik, apalagi harga
pakan sekarang ini cukup tinggi sehingga diperlukan pengetahuan tentang penyusunan
ransum yang efektif dan efisien. Masa depan peternak itik petelur ini benar-benar diujung
tanduk, banyak permasalahan yang menghambat perkembangannya dan harus segera

ditangani dan dibantu untuk penyelesaiannya.
Pada 2011, Kecamatan terbagi habis 12 Desa , 63 Dusun, 90 RW dan 378 RT.
Dilihat komposisi jumlah desa Mendalanwangi, memiliki jumlah dusun terbanyak yaitu
sebanyak 7 dusun. Dengan Karakteristik penduduk Kecamatan Wagir yang memiliki
struktur umum penduduk berusia muda, maka perlu adanya perluasan lapangan pekerjaan.
Kecamatan Wagir adalah sebuah kawasan yang terletak pada bagian tengah utara kabupaten
Malang. Berbatasan dengan empat Kecamatan, kota Malang dan kabupaten Blitar. Sebelah
Utara, berbatasan dengan Kecamatan DAU. Sebelah Timur, berbatasan dengan Kota
Malang. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Pakisaji Kecamatan Ngajum dan
Kecamatan Wonosari. Geografis sedemikian itu menyebabkan Kecamatan Wagir memiliki
posisi yang cukup strategis. Hal ini ditandai semakin ramainya jalur transportasi utara
maupaun selatan yang melalui Kecamatan Wagir. Sehingga peluang pemasaran produk
telur itik siap konsumsi (telur asin dan telur aneka rasa) sangat besar. Selain itu lokasi desa
Mendalanwangi juga dekat dengan Kota Malang yaitu hanya sejauh 5 km, sehingga untuk
akses transportasi dan pemasaran juga lebih mudah.
Usaha produksi telur asin sangat menjanjikan karena peminatnya cukup besar.
Produk telur asin masih bisa dikembangkan dalam berbagai rasa dan aroma, seperti rasa
bawang, rasa coklat, dan rasa udang. Aneka rasa telur asin bisa menambah keanekaragaman
makanan khas yang bisa diproduksi sesuai permintaan pasar. Mengingat lokasi dekat
dengan kampus Universitas Kanjuruhan Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Islam

Malang, Universitas Tribuana Tunggadewi, Universitas Gajayana, Universitas
Muhammadiyah Malang dan pusat-pusat pemasaran lainnya (lokasi wisata di kota Malang
dan pusat perbelanjaan sehingga secara otomatis akan dekat dengan lahan bisnis baru untuk
memasarkan produk olahan telur itik.
Telur asin yang sering dijumpai di pasar tradisional atau supermarket merupakan
produk asli masyarakat Indonesia yang dikerjakan secara Home Industry (Industri
Rumahan). Rasanya yang khas dan gurih sangat disukai masyarakat Indonesia. Selain
rasanya yang enak dan gurih, telur asin sering digunakan sebagai obat diare atau sakit perut.
Inovasi baru pengolahan telur asin aneka rasa akan menjadi sebuah peluang usaha baru.
Usaha telur asin aneka rasa ini perlu dibuat, selain untuk menambah variasi baru, telur asin
yang beraneka ragam ini juga untuk memenuhi asupan gizi, terutama bagi orang yang tidak
menyukai telur dengan rasa asin. Telur asin yang ada di pasaran saat ini terkadang kadar
keasinannya tidak tentu, sehingga kadang konsumen merasa enggan untuk membeli telur
asin.
Menyikapi permasalahan di atas, maka diperlukan suatu cara untuk
mengoptimalkan potensi telur itik, yaitu dengan pengolahan telur itik menjadi “Telur Asin

dan Aneka Rasa”, dengan berbagai varietas rasa yang bisa dibuat, yaitu telur asin rasa soto,
telur asin rasa gulai dan telur asin rasa asap. Hingga saat ini potensi pengolahan telur asin
dengan berbagai rasa masih kurang dikenal oleh masyarakat umum. Di sisi lain, sebagian

besar masyarakat baru mengenal kalau telur asin itu hanya memiliki satu rasa saja yaitu
asin atau sesuai dengan namanya. Kalangan masyarakat sekarang sudah banyak yang
berkecimpung menjadi peternak itik, tapi dengan masih minimnya ide untuk mengolah
hasil ternak itik tadi berupa telur, yang sebenarnya dapat diolah lebih lanjut. Adanya
pengolahan menjadi telur asin aneka rasa tadi, diharapkan dapat menambah nilai jual telur
itik serta menjadi daya tarik tersendiri, karena telur asin sangat praktis untuk di konsumsi
sebagai lauk makan sekaligus mengandung protein dan bergizi tinggi.
Pembuatan telur asin aneka rasa ini sangat sederhana dan memiiki nilai kreatifitas
yang tinggi. Bahan (telur itik) lokal sangat mudah didapat dari para peternak itik dengan
harga yang sangat murah, setiap butir/ biji ± Rp 1.300,00. Sehingga bisnis telur asin aneka
rasa ini sangat menjanjikan sebagai usaha wiraswasta yang nilai positifnya adalah dapat
menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat atau penduduk sekitar.
Permasalahan Mitra
Berdasarkan kesepakatan dengan mitra maka permasalahan yang akan menjadi prioritas
utama untuk diselesaikan antara lain:
1)
Mitra memerlukan teknologi pengolahan telur itik menjadi telur asin dan telur aneka
rasa
2)
Mitra memerlukan pengetahuan dan ketrampilan dalam penyusunan ransum

sehingga dapat mengolah pakan sendiri yang efektif dan efisien
3)
Mitra memerlukan pengetahuan dan pendampingan tentang pengemasan dan
pemasaran produk telur asin dan telur aneka rasa
BAHAN DAN METODE
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, maka beberapa solusi yang akan
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Metode yang ditawarkan
Alih pengetahuan dan teknologi dengan khalayak sasaran masyarakat peternak melalui
beberapa cara meliputi: pelatihan pembuatan pembuatan telur asin dan telur aneka rasa,
diskusi dan ceramah, pelatihan manajemen produksi dan pemasaran telur asin dan telur
aneka rasa.
HASIL PEMBAHASAN
Desain Produk (Product) Telur asin ’aneka rasa’ adalah nama merk (brand) dari telur itik
tersebut. Pemilihan nama ini diambil dari hasil olahan produk tersebut menjadi telur asin.
Penggunaan nama tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi konsumen. Sedangkan
pemilihan kata ’aneka rasa’ adalah karena telur asin ini diolah dengan cara penambahan
aneka rasa yaitu antara lain: rasa soto, rasa gulai, rasa cokelat dan rasa telur asin asap.
Produk ini merupakan salah satu usaha inovasi olahan dari telur itik untuk menambah harga
jual dari telur itik itu sendiri. Pembuatannya sangat mudah, yaitu dengan diolah dengan

berbagai rasa yang sudah digemari oleh masyarakat luas.
Bentuk dari produk ini adalah telur asin dengan aneka rasa adalah hasil dari olahan yang
kemudian dapat dikemas dengan plastik dan ditutup dengan plastic sealer sehingga lebih
higienis dan dapat tahan lebih lama. Waktu kadaluarsa untuk produk ini adalah kurang lebih
selama 1 - 2 minggu. Untuk 1 bungkusnya dengan jumlah 4 butir telur, kurang lebih

memiliki berat bersih ¼ Kg. Untuk mempertahankan kualitasnya, produk ini diberi cap
untuk menjamin keaslian produk, serta tidak kita gunakan pengawet buatan.
Tempat Usaha (Place)
Produksi telur asin aneka rasa ini akan dilaksanakan di Desa Mendalanwangi dan pada
tahap awal akan dilakukan dalam bentuk pengerjaan skala (Home Industry) usaha rumah
tangga. Setelah itu pada tahap selanjutnya, dalam pembuatan telur asin aneka rasa akan
diikutsertakan ibu-ibu dan remaja putri di Desa tersebut. Hal ini dilakukan mengingat
warga dusun Mendalan Wetan dan Tenggulunan terutama ibu-ibu aktif dalam kegiatan
perkumpulan rutin untuk kegiatan simpan pinjam, jadi dengan adanya bentuk program
kewirausahaan ini dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai sarana untuk menambah
kegiatan ibu-ibu dan juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Sehingga cangkupan
atau tujuan awal dari kewirausahaan ini juga dapat untuk memberdayakan warga sekitar.
Pemberdayaan masyarakat ini juga merupakan salah satu usaha kita untuk membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas.

Area distribusi dari pemasaran telur asin aneka rasa ini akan didistribusikan diseluruh area
Malang terlebih dahulu. Sedangkan pada tahap awal, produk ini dijual ke kantin mahasiswa
kampus, pasar, toko kelontong, toko-toko makanan dan oleh-oleh dan untuk tahap
perkembangan akan dipasarkan melalui mini market serta supermarket dan ke luar daerah.
Selain itu juga dilakukan promosi melalui website.
Pengawasan kualitas
Sebagaimana diatur dalam UU tentang pengawasan produk makanan, bahwa pengawasan
kualitas suatu produk adalah sangat penting. Dalam program kewirausahaan yang
diusulkan, pengawasan kualitas dilakukan terhadap bahan baku, proses dan produk jadi.
Untuk pengawasan kualitas bahan baku, telur asin disortir sesuai kualitas yang baik yaitu
umur telur dan masa penyimpanan telur. Untuk pengawasan kualitas proses, dilakukan
dengan melihat standarisasi pengolahan telur asin. Sedangkan kualitas hasil produksi
ukuran kualitas dilihat dari nilai gizi, keseragaman ukuran, timbangan, kerapian
pembungkusan (packing) dan waktu kadaluwarsa.
Marketing atau Promosi (Promotion)
Kegiatan promosi tahap awal akan difokuskan di Kota dan Kabupaten Malang, lebih
spesifik di Kota Malang karena diasumsikan daerah ini merupakan daerah yang strategis
dan merupakan sentra wisata dan budaya. Banyak toko oleh-oleh dan toko snack yang ada
di daerah ini sehingga akan lebih mudah mempertemukan konsumen dengan penjual
produk telur asin aneka rasa ini.

Beberapa metode promosi yang akan kami gunakan untuk memperkenalkan produk
inovatif ini di Malang adalah sebagai berikut:
1) Launching Produk, dilakukan pada kegiatan/event yang diadakan di kota Malang dalam
bentuk stand penjualan.
2) Pembuatan leaflet dan brosur promosi.
3) Sistem door to door.
4) Kerjasama dengan warung, tempat makan sederhana.
5) Penjualan ke toko oleh-oleh khas Malang, pasar tradisional dan toko snack.
6) Bekerja sama dengan Kantin Mahasiswa, koperasi, dan swalayan.
7) Pemberitaan melalui media massa cetak dan elektronik.
Metode promosi tersebut dilakukan pada tahap awal produksi. Pada saat tahap
pengembangan, akan digunakan media yang lebih berskala nasional sehingga produk telur
asin aneka rasa ini sebagai telur asin kaya rasa dan protein, dapat dikenal oleh seluruh
Indonesia.

Analisis Aspek Sumber Daya Manusia
Apabila usaha ini sudah masuk tahap berkembang, maka secara otomatis akan menyerap
tenaga kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan antara lain untuk produksi, administrasi dan
marketing, memasok bahan baku, membuat telur asin dan aneka rasa, kemudian mengemas
serta pemasaran. Tenaga kerja tersebut dapat diperoleh dari pemuda dan pemudi

masyarakat sekitar lokasi mitra sehingga akan dapat memberdayakan penduduk sekitar
dengan penyerapan tenaga kerja tersebut.
Analisis Aspek Ekonomi/ Harga Penjualan
Bahan baku berupa telur itik memiliki harga pasaran yang relatif murah yaitu Rp
1.300/butir. Hal ini sangat menguntungkan karena biaya produksinya pun akan lebih
murah. Telur asin biasa umumnya memiliki harga kurang lebih di atas Rp 2.000 – 2.500
untuk setiap butirnya. Hal tersebut dikarenakan, hanya pengolahan telur asin tersebut hanya
pengolahan biasa. Sedangkan untuk harga jual telur asin aneka rasa sendiri adalah Rp 3.500
– Rp 5.000 per butir. Bila dilihat dari prospeknya, maka akan sangat menguntungkan jika
kita bandingkan dengan telur asin biasa.
Partisipasi mitra dalam pelaksanaan program
Partisipasi mitra dalam pelaksanaan program IbM sangat menentukan keberhasilan
dan keberlanjutan program. Beberapa cara untuk mendorong mitra agar memberikan
partisipasi aktif dalam pelaksanaan program IbM yaitu:
1. Perlibatan mahasiswa sebagai motivator
Peran mahasiswa sebagai motivator khalayak sasaran progran IbM sangat penting.
Pengalaman pada pelaksanaan penerapan Ipteks 2009 dan 2012 menunjukkan bahwa
perlibatan mahasiswa ternyata sangat signifikan meningkatkan partisipasi anggota
kelompok dengan indikator anggota kelompok yang hadir mencapai 99% (Susanto dkk,
2009; Enike dkk, 2012).

2. Pembuatan telur asin dan telur aneka rasa
Pembuatan telur asin dan telur aneka rasa akan diterapkan pada kedua mitra binaan
dengan menggunakan lahan salah satu peternak dari masing-masing mitra binaan.
Pelaksanaan pembuatan telur asin dan telur aneka rasa dengan melibatkan aktivitas dari
mitra sehingga secara langsung mitra dapat mengadopsi dengan mudah aplikasi di
lapang.
3. Kunjungan Lapang
Kunjungan lapang ke lokasi mitra sangat besar pengaruhnya bagi keyakinan khalayak
sasaran atas program yang dilaksanakan. Dalam kegiatan ini kedua mitra akan
dipertemukan agar saling berdiskusi.
4. Lomba pembuatan telur asin dan telur aneka rasa terbaik
Untuk lebih meningkatkan partisipasi aktif khalayak sasaran program dan sekaligus
memandirikan khalayak sasaran akan dilaksanakan lomba pembuatan telur asin dan
telur aneka rasa terbaik. Dalam pelaksanaannya setelah diberikan petunjuk teknis
pembuatan telur asin dan telur aneka rasa terbaik, tiap kelompok mitra akan dibagi
dalam beberapa grup untuk membuat telur asin dan telur aneka rasa terbaik. Kemudian
hasilnya akan dilombakan dan yang diberi hadiah adalah yang terbaik 1 sampai 3.
Mengingat dalam program IbM ini ada 2 mitra maka lomba hanya diselenggarakan
antar grup dalam intern kelompok mitra. Rencananya hadiah diberikan dalam bentuk
sarana produksi misalnya kompor untuk aplikasi produksi telur asin dan telur aneka
rasa yang dihasilkan dalam kegiatan ini. Penilaian lomba

KESIMPULAN
Pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat ini telah berjalan sesuai dengan rencana yang
telah disusun. Masyarakat juga mengikuti semua program dengan antusias.
DAFTAR PUSTAKA
Alex, M. 2011. Sukses Dengan Usaha Telur Asin dan Telur Aneka Rasa. Penerbit Pustaka
Baru Press. Yogyakarta.
Kusumawati, Waluyo dan Dyah. 2012. Laporan program penerapan Iptek pemanfaatan
limbah peternakan sapi potong sebagai penghasil Biogas dengan Biodigester Drum
plastik dan pupuk organik. Universitas Kanjuruhan Malang.
Pemerintah
Kabupaten
Malang.
2011.
Profil
Kecamatan
Wagir.
http://wagir.malangkab.go.id/?page_id=72 . Diakses tanggal 16 Maret 2013.
Susanto, Dyah dan Enike. 2009. Laporan program penerapan Iptek pemanfaatan limbah
peternakan sapi potong sebagai penghasil Biogas. Universitas Kanjuruhan Malang.