EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADI SAWAH, PANGAN LAHAN KERING DAN TANAMAN TAHUNAN SUB DAS MALANGGA DESA TINIGI KECAMATAN GALANG KABUPATEN TOLITOLI | Ansar | JSTT 6858 22853 1 PB

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADI SAWAH, PANGAN LAHAN KERING DAN
TANAMAN TAHUNAN SUB DAS MALANGGA DESA TINIGI KECAMATAN GALANG
KABUPATEN TOLITOLI
Ansar
ancha.soil@yahoo.com
(Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu-ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Tadulako)

Abstract
An research was conducted to know the land suitability for paddy plant, food crop dry land,
and annual plant in Malangga Sub Watershed, Tinigi Village, Galang Subdistrict, and the aim of
the research also to minimize constraint and maximize potency for the increasing of productivity to
develop agriculture sustainibility, and to evaluate the working of Malangga Sub Watershed, Tinigi
Village, Galang Subdistrict. The research was conducted on April until June 2012. The research
was an descritive research (non experiment), the data was collected on land suitability evaluation
research of some comodity in Malangga Sub Watershed, Tinigi Village, Galang Subdistrict, Tolitoli
Regency. The result of the research showed that the level of soil fertility in research area, as
general, was low until medium. The research also showed that the land class was suitable for paddy
plant of 403,84 ha, for food crop dry land was 94,38 ha, and for annual plant waas 548,4 ha.
Economically evaluation showed that paddy plant was very suitable to be developed with R/C ratio
was 1.8.
Keywords: Annual plant, food crop and land, paddy plant, land suitability, Malangga sub

watershed.
Keadaan ideal tersebut di atas tentu
tidak tercipta begitu saja melainkan melalui
suatu proses perencanaan pemanfaatan
dengan berbagai instrumen yang diperlukan
antara lain izin lokasi, kriteria yang
diperlukan untuk berbagai bentuk penggunaan
tanah dan lain-lain. Dalam hal penata gunaan
tanah uji kesesuaian lahan baik secara fisik,
maupun secara ekonomi dan sosial mutlak
dilakukan untuk menentukan wilayah-wilayah
mana yang potensial untuk pengembangan
tertentu. Untuk menunjang program pengembangan pertanian di wilayah Desa Tinigi
Kecamatan Galang sangat diperlukan adanya
informasi dan peta sumberdaya lahan terutama peta kesesuaian lahan untuk berbagai
jenis komoditas tanaman.
Bebarapa pendekatan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang
menyeluruh dalam perencanaan pengelolaan
sumberdaya perlu dipertimbangkan karena
terganggunya salah satu komponen pada

sistem alam akan mempengaruhi komponen

Pelaksanaan pembangunan di suatu
wilayah didasarkan pada perencanaan menyeluruh oleh masyarakat, instansi-instansi sektoral, dan pemerintah daerah. Dengan demikian setiap pelaku pembangunan akan
berusaha memanfaatkan sumberdaya alam
yang tersedia seoptimal mungkin.
Evaluasi lahan/tanah merupakan proses
penilaian potensi dan kondisi lingkungan
untuk penggunaan/pemanfaatan tertentu.
Hasil evaluasi lahan digambarkan dalam
bentuk peta sebagai dasar untuk perencanaan
penggunaan tanah dan penataan ruang yang
rasional, sehingga tanah dapat dipergunakan
secara optimal, seimbang, dan lestari. Dari
hasil evaluasi lahan berdasarkan kemampuan
dan kesesuian tanah/lahan dengan pertimbangan sosial, budaya dan lain-lain serta
sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam
penggunaan tanah dialokasikan berbagai
penyediaan
tanah

untuk
kepentingan
pembangunan yang efisien, efektif, dan
berkelanjutan (Siswanto, 1993).

1

2 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm 1-7

lainnya dalam sistem tersebut. Pendekatan
menyeluruh adalah suatu kajian terpadu
terhadap keseluruhan aspek sumberdaya
dengan mempertimbangkan faktor-faktor
lingkungan, sosial, politik, dan ekonomi.
Untuk dapat melakukan pengelolaan secara
terpadu, ekosistem daerah aliran sungai
(DAS) dapat dimanfaatkan sebagai satu unit
perencanaan dan evaluasi yang sistematis,
logis dan rasional (Asdak, 2004).
BAHAN DAN METODE

Penelitian ini di laksanakan di sub DAS
Malangga Desa Tinigi, Kecamatan Galang,
Kabupaten Tolitoli. Pada Bulan April sampai
Juni Tahun 2012. Penelitian ini merupakan
penelitian Deskriptif (Non Eksperimen)
dengan cara mengumpulkan data pada penelitian evaluasi kesesuain lahan berbagai jenis
komoditi di sub DAS Malangga Desa Tinigi
Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli.
Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skop, linggis, ring sampel, haga
meter, palu karet, papan pengalas, karet,
kertas lebel, pisau (cutter), GPS (Geographic
Position System), peta tematik (peta kelerengan, peta topografi, peta penggunaan
lahan, dan peta rupa bumi), munsell, meter,
tali, bola pimpong, stop watch,dan alat tulis
menulis. adapaun bahan yang digunakan
pada penelitian ini adalah contoh tanah utuh
dan tanah tidak utuh, aquadest, sampel air,
dan beberapa zat kimia lain. Dan analisis
sifat fisik kimia tanah pada penelitian ini

dilaksanakan di Laboratorium Pertanian
Universitas Tadulako Palu.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi Kesesuan Iklim
Hasil pengumpulan data iklim terutama
data curah hujan di lokasi penelitian yang
diperoleh dari stasiun klimatologi Lalos
Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli, (data
curah hujan terlampir). Di Desa Tinigi pada
umumnya dipengaruhi oleh dua musim secara
tetap, yaitu musim utara dan musim barat.
Curah hujan bervariasi rata-rata 1.053,17 mm
per tahun pada lima tahun tarakhir dengan
rata-rata hujan perbulan 7 hari.
Hakim dkk., (1986) mengemukakan
bahwa faktor iklim yang mempengaruhi
jumlah bahan organik di dalam tanah dan
aktifitas jasad hidup yang akan menentukan
jumlah bahan organik yang terakumulasi.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa secara tidak
langsung curah hujan mempengaruhi reaksi
tanah. Curah hujan yang tinggi terutama
daerah tropis dapat mencuci kation-kation
basa dari lapisan permukaan tanah (top soil)
kelapisan tanah yang lebih dalam (sub soil)
akibatnya top soil lebih banyak di dominasi
oleh ion-ion Al dan H. Sebagai akibatnya pH
tanah akan turun sampai mencapai nilai 4,5
atau lebih kecil.
Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman
Padi Sawah
Hasil penilaian kelas kesesuaian lahan
untuk tanaman padi sawah di wilayah survei
dapat dikategorikan dalam kelas cukup sesuai
(S2), dibatasi oleh retensi hara, ketersediaan
hara (kesuburan tanah), tekstur (liat). Lahan
Tidak sesuai saat ini (N1) faktor pembatas
yang dijumpai ialah topografi, kesuburan


Ansar, Evaluasi Kesesuaian Lahan Padi Sawah, Pangan Lahan Kering dan Tanaman Tahunan Sub

tanah rendah, drainase dan berbatu. Penilaian
kelas dan sub-kelas kesesuaian lahan untuk

..................... 3

tanaman padi sawah serta luas penyebarannya
di lokasi survei disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kondisi Potensial Iklim dan Tanah di Lokasi Penelitian untuk Tanaman Padi Sawah
No Persyaratan Penggunaan/
Data Lokasi
Kelas Kesesuaian
Karakteristik Iklim
1
Tempraturrerata (ºC)
26,72
S2
2

Kelembaban
30 %
S2
3
Drainase
Cepat
S2
4
Tekstur
Lempung
S3
5
Bahan kasar (%)
15- 35 %
S2
6
Kedalaman Tanah (cm)
40 – 60
S2
7

Retensi Hara (nr)
8
KTK
19,30
S2
9
PH H20
5,60
S2
Sub kelas kesesuaian lahan dicirikan
oleh jenis faktor pembatas yang berupa
ketersediaan unsur hara rendah (n), tempratur
(t), dan retensi hara (f).
Kelas S2: lahan cukup sesuai, dimana
lahan hanya mempunyai pembatas-pembatas
yang relatif sedikit untuk mempertahankan
tingkat pengelolaan yang harus diterapkan.
Pembatas akan mengurangi produksi atau
keuntungan dan meningkatkan masukan yang
diperlukan. Berdasarkan keragaman dari faktor pembatas penghambatnya kelas S2 terdiri

dari sub kelas S2ntf, faktor pembatas dalam
sub kelas adalah ketersediaan unsur hara,

tempratur, dan retensi hara luas lahan yang
termasuk kelas ini adalah 402,583 ha.
Kelas S3: lahan hampir sesuai, dimana
lahan mempunyai pembatas-pembatas yang
serius untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus ditetapkan. Pembatas akan
mempunyai produksi atau keuntungan,
meningkatkan masukan yang diperlukan.
Kelas ini dapat dibedakan lagi menjadi dua
sub kelas: S3tc. Faktor pembatas dalam sub
kelas adalah ketersediaan hara, retensi hara,
dan lereng. Luas lahan yang termasuk kelas
ini adalah 1.259 Ha. Seperti di sajikan pada
Tabel 2.

Tabel 2. Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Sawah di Daerah Survei
Kelas Kesesuaian
Luas (Ha)

Faktor Pembatas
Lahan
Kelas
S2
S3
Jumlah

Sub Kelas
S2-ntf

n = Ketersediaan hara
t = tempratur
f = retensi hara
tc = tekstur

Kelas Kesesuaian Lahan untuk Tanaman
Pangan Lahan Kering
Hasil penelitian kesesuaian lahan untuk
tanaman pangan lahan kering dibagi kedalam
2 kategori yaitu cukup sesuai (S2) , sesuai

402,583
1,259
403,842

marginal (S3) , lahan yang temasuk cukup
sesuai (S2), dibatasi oleh kesuburan tanah
rendah dan topografi. Sedangkan lahan yang
tergolong sesuai marginal (S3) dibatasi oleh
media perakaran (tekstur). Penilaian luas

4 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm 1-7

penyebaran dan lokasi dan kelas kesesuaian
lahan untuk pertanian tanaman pangan lahan

kering disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Penilaian luas penyebaran dan lokasi dan kelas kesesuaian lahan untuk pertanian tanaman
pangan lahan kering
No

2
3
4
5
6
7
8
9

Persyaratan Penggunaan/
Karakteristik Iklim
Tempraturrerata (ºC)
Kelembaban
Drainase
Tekstur
Bahan kasar (%)
Kedalaman Tanah (cm)
Retensi Hara (nr)
KTK
PH H20

Data Lokasi

Kelas Kesesuaian

26,72
30 %
Terhambat
Lempung berpasir
3-15 %
30 45

S2
S2
S2
S3
S2

17,96
5,50

S2
S2

Sub kelas kesesuaian lahan yang
disajikan pada Tabel 4, dicirikan oleh jenis
faktor pembatas yang berupa ketersediaan
unsur hara rendah (n), tempratur (t) dan
retensi hara (f).
Kelas S2: pada kelas ini lahan cukup
sesuai, dimana lahan hanya mempunyai
pembatas-pembatas yang relatif sedikit untuk
mempertahankan tingkat pengelolaan yang
harus diterapkan. Pembatas akan mengurangi
produksi atau keuntungan dan meningkatkan
masukan yang diperlukan. Faktor pembatas
penghambat pada kelas S2-ntf adalah yakni

ketersediaan unsur hara, tempratur, dan
retensi hara. Luas lahan yang termasuk kelas
ini adalah 94,375 ha.
Kelas S3: lahan hampir sesuai, dimana
lahan mempunyai pembatas-pembatas yang
serius untuk mempertahankan tingkat
pengelolaan yang harus ditetapkan. Pembatas
akan mempunyai produksi atau keuntungan,
meningkatkan masukan yang diperlukan.
Kelas ini dapat dibedakan lagi menjadi satu
sub kelas: S3tc. Faktor pembatas dalam sub
kelas adalah tekstur luas lahan yang termasuk
kelas ini adalah 0,0135 ha.

Tabel 4. Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Pangan Lahan Kering di Daerah Penelitian
Kelas Kesesuaian
Luas (Ha)
Faktor Pembatas
Lahan
Kelas

S2

S3
Jumlah

Sub Kelas

S2-ntf

n = Ketersediaan hara
t = tempratur
f = retensi hara
tc = tekstur

94,375
0,0135
94,51

Ansar, Evaluasi Kesesuaian Lahan Padi Sawah, Pangan Lahan Kering dan Tanaman Tahunan Sub

Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman
Tahunan
Kesesuaian lahan untuk tanaman
tahunan yang terdapat di daerah survei
tergolong dalam kelas cukup sesuai (S2),

..................... 5

seperti di sajikan pada Tabel 5, sedangkan
kelas dan sub kelas Kesesuaian Lahan Untuk
Tanaman Tahunan Lahan Kering di Daerah
Survei dapat di lihat di Tabel 6.

Tabel 5. Kondisi Aktual Iklim dan Tanah di Lokasi Penelitian untuk Tanaman Tahunan
No

2
3
4
5
6
7
8
9

Persyaratan Penggunaan/
Karakteristik Iklim
Tempratur rerata (ºC)
Kelembaban
Drainase
Tekstur
Bahan kasar (%)
Kedalaman Tanah (cm)
Retensi Hara (nr)
KTK
PH H20

Data Lokasi

Kelas Kesesuaian

26,72
30%
Agak Terhambat
Lempung
3-15 %
75-100

S2
S2
S2
S3
S2
S2

18,28
5,30

S2
S2

Tabel 6. Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Tahunandi Daerah penelitian
Kelas Kesesuaian
Luas (Ha)
Faktor Pembatas
Lahan
Kelas
Sub Kelas
S1
S1-ft
n = Ketersediaan hara
S2
S2-ntf
258,185
t = tempratur
f = retensi hara
S3
tc = tekstur
133,737
Jumlah
391,922
Hasil analisis tersebut menunjukkan
bahwa faktor pembatas yang dihadapi untuk
tanaman tahunan relatif sama pada kelas
kesesuaian lahan yang sama pada setiap
lokasi seperti kesuburan tanah (retensi hara
dan ketersediaan hara), topografi, tempratur,
adanya batu dan keadaan solum (kondisi
perakaran).
Uraian untuk kelas dan sub kelas
kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah
di daerah survei adalah sebagai berikut:
Kelas S2: pada kelas ini lahan cukup
sesuai, dimana lahan hanya mempunyai
pembatas-pembatas yang relatif sedikit untuk
mempertahankan tingkat pengelolaan yang
harus diterapkan. Pembatas akan mengurangi

produksi atau keuntungan dan meningkatkan
masukan yang diperlukan. Faktor pembatas
penghambat pada kelas S2 adalah S2 ntf,
ketersediaan unsur hara, temperatur, dan
retensi hara luas lahan yang termasuk kelas
ini adalah 258,185 ha.
Kelas S3: lahan hampir sesuai, dimana
lahan mempunyai pembatas-pembatas yang
serius untuk mempertahankan tingkat
pengelolaan yang harus ditetapkan. Pembatas
akan mempunyai produksi atau keuntungan,
meningkatkan masukan yang diperlukan.
Faktor pembatas kelas ini adalah : S3tc, luas
lahan yang termasuk kelas ini adalah 133,737
Ha.

6 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm 1-7

Indikator Kinerja DAS
Terciptanya kondisi DAS yang optimal
hasil air yang memadai (Waktu, ruang,
jumlah, mutu) dan terkendalinya erosi,
sedimentasi, banjir dan kekeringan, meningkatnya produktivitas lahan dan lingkungan
hidup, meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meningkatnya kesadaran dan partisipasi
masyarakat, tertatanya kelembagaan pengelolaan DAS, terwujudnya pembangunan yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

KPL =
= 0,977 x 100%
= 98 %
Dengan hasil KPL 1 maka kesesuaian
penggunaan lahan yang ada di lokasi penelitian masih baik.
Usulan Penggunaan Lahan Terpilih
Penentuan lahan terpilih selain didasarkan atas hasil evaluasi kesesuaian lahan
dan masukan teknologi yang mungkin dapat
dikembangkan di daerah tersebut, juga didasarkan atas pertimbangan keadaan sosial
ekonomi penduduk setempat. Usulan penggunaan lahan terpilih untuk padi sawah,
pertanian tanaman pangan lahan kering dan
tanaman tahunan dapat dilihat pada Tabel 7.

= 0,809 x 100%
= 81 %
Dengan hasil IPL 81 % maka indek
penutupan lahan yang ada di lokasi penelitan
masih baik
Tabel. 7 Usulan Lahan Terpilih
Usulan Lahan Terpilih (Ha)
Dusun
Pangan
Tanaman
Padi sawah
kering
Tahunan
1
2
3
4

Jumlah
(Ha)
5

Malanga

-

17,64

413,47

431,11

Pakuan

1,26

76,73

113,93

191,92

Tinigi

402,58

0,01

21,00

423,59

Jumlah

403,84

94,38

548,4

1.046,62

SIMPULAN
1. Tingkat kesuburan tanah di lokasi
penelitian umumya rendah hingga sedang
hal ini dicirikan oleh rendahnya persentase
kejenuhan basa, kapasitas tukar kation
(KTK), kalium dan kandungan bahan
organik. padi sawah di lokasi penelitian
masih dapat dikembangkan di Dusun
Tinigi, Dusun Bone, dan Dusun Pakuan.
2. Areal yang dapat dikembangkan untuk
tanaman pangan lahan kering terdapat di
Dusun Tinigi, Dusun Bone, dan Dusun
Pakuan,
3. Areal yang dapat dikembangkan untuk
tanaman tahunan lahan kering terdapat di
Dusun Malangga terdiri dari kelas sesuai

(S2) 431,116 ha. Dusun Pakuan terdiri dari
kelas (S2) 77,93 ha. Kecenderungan masyarakat untuk mengembangkan tanaman
komoditi perkebunan yaitu kelapa dalam,
kakao, cengkeh, serta jenis tanaman
kacang kacangan khususnya kacang tanah.
DAFTAR RUJUKAN
Asdak, C. 2004. Hidrologi dan pengelolaan
Daerah Aliran Sungai. Cetakan Ketiga.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press. 614 Halaman
Hakim, N., Nyakapa M.Y., Lubis,
A.M.,Nugroho, S.G., Saul, M.R., Diha,
M.A., Hong, G.B., dan Bailey, H.H.

Ansar, Evaluasi Kesesuaian Lahan Padi Sawah, Pangan Lahan Kering dan Tanaman Tahunan Sub

1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Lampung: Universitas lampung.

..................... 7

Siswanto. 1993. Evaluasi Sumber Daya
lahan. UPN Press Jl. Raya Rungkut