02798 masalah transportasi tidak seimbang
MASALAH TRANSPORTASI TIDAK SEIMBANG
Kenyataan di masyarakat, sangat jarang ditemui kasus transportasi yang
seimbang, dimana jumlah permintaan/kebutuhan = kapasitas/persediaan. Kasus
yang umum adalah jumlah permintaan < kapasitas, atau sebaliknya jumlah
permintaan > kapasitas. Untuk kasus jumlah permintaan < kapasitas, akan
mengakibatkan masih ada stock di sumber tertentu, sedangkan jika permintaan >
kapasitas maka akan ada permintaan yang tidak terpenuhi.
Contoh Kasus:
1. Perum Bulog akan mengirimkan bantuan berupa beras untuk korban bencana
alam yang ada di 3 kota, yaitu kota A, B dan C, yang masing2 mempunyai
kebutuhan sebesar 100 ton, 90 ton dan 70 ton. Beras tersebut saat ini berada
di 3 gudang yang ada di kota W, H, dan P. Persediaan beras di masing2 gudang
adalah 120 ton, 80 ton dan 80 ton. Biaya transportasi dari masing2 gudang ke
kota korban bencana disajikan dalam tabel berikut:
Ke
Dari
W
H
P
A
B
C
7
6
9
10
5
8
9
4
7
Buatlah perencanaan distribusi yang ekonomis, sehingga total biaya
transportasinya minimal.
2. Perum Bulog akan mengirimkan bantuan berupa beras untuk korban bencana
alam yang ada di 3 kota, yaitu kota A, B dan C, yang masing2 mempunyai
kebutuhan sebesar 150 ton, 90 ton dan 60 ton. Beras tersebut saat ini berada
di 3 gudang yang ada di kota W, H, dan P. Persediaan beras di masing2 gudang
adalah 120 ton, 80 ton dan 80 ton. Biaya transportasi dari masing2 gudang ke
kota korban bencana disajikan dalam tabel berikut:
Ke
Dari
W
H
P
A
B
C
7
6
9
10
5
8
9
4
7
Buatlah perencanaan distribusi yang ekonomis, sehingga total biaya
transportasinya minimal.
MASALAH TRANSPORTASI JALUR TERLARANG
Jalur terlarang terjadi ketika tidak dimungkinkan mendistribusikan barang melalui
jalur tertentu, misal karena bencana alam. Solusi pemecahanya dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu:
1. Menutup cell/rute yang dilarang.
2. Memberi cost yang besar pada rute yang dilarang.
Contoh Kasus:
Perum Bulog akan mengirimkan bantuan berupa beras untuk korban bencana
alam yang ada di 3 kota, yaitu kota A, B dan C, yang masing2 mempunyai
kebutuhan sebesar 150 ton, 70 ton dan 60 ton. Beras tersebut saat ini berada di 3
gudang yang ada di kota W, H, dan P. Persediaan beras di masing2 gudang adalah
120 ton, 80 ton dan 80 ton. Biaya transportasi dari masing2 gudang ke kota
korban bencana disajikan dalam tabel berikut:
Ke
Dari
W
H
P
A
B
C
8
7
3
5
8
9
6
4
8
Karena jalur antara H ke C terputus akibat bencana tersebut, sehingga tidak
dimungkinkan mengirimkan bantuan untuk C dari H. Buatlah perencanaan
distribusi yang ekonomis, sehingga total biaya transportasinya minimal.
Kenyataan di masyarakat, sangat jarang ditemui kasus transportasi yang
seimbang, dimana jumlah permintaan/kebutuhan = kapasitas/persediaan. Kasus
yang umum adalah jumlah permintaan < kapasitas, atau sebaliknya jumlah
permintaan > kapasitas. Untuk kasus jumlah permintaan < kapasitas, akan
mengakibatkan masih ada stock di sumber tertentu, sedangkan jika permintaan >
kapasitas maka akan ada permintaan yang tidak terpenuhi.
Contoh Kasus:
1. Perum Bulog akan mengirimkan bantuan berupa beras untuk korban bencana
alam yang ada di 3 kota, yaitu kota A, B dan C, yang masing2 mempunyai
kebutuhan sebesar 100 ton, 90 ton dan 70 ton. Beras tersebut saat ini berada
di 3 gudang yang ada di kota W, H, dan P. Persediaan beras di masing2 gudang
adalah 120 ton, 80 ton dan 80 ton. Biaya transportasi dari masing2 gudang ke
kota korban bencana disajikan dalam tabel berikut:
Ke
Dari
W
H
P
A
B
C
7
6
9
10
5
8
9
4
7
Buatlah perencanaan distribusi yang ekonomis, sehingga total biaya
transportasinya minimal.
2. Perum Bulog akan mengirimkan bantuan berupa beras untuk korban bencana
alam yang ada di 3 kota, yaitu kota A, B dan C, yang masing2 mempunyai
kebutuhan sebesar 150 ton, 90 ton dan 60 ton. Beras tersebut saat ini berada
di 3 gudang yang ada di kota W, H, dan P. Persediaan beras di masing2 gudang
adalah 120 ton, 80 ton dan 80 ton. Biaya transportasi dari masing2 gudang ke
kota korban bencana disajikan dalam tabel berikut:
Ke
Dari
W
H
P
A
B
C
7
6
9
10
5
8
9
4
7
Buatlah perencanaan distribusi yang ekonomis, sehingga total biaya
transportasinya minimal.
MASALAH TRANSPORTASI JALUR TERLARANG
Jalur terlarang terjadi ketika tidak dimungkinkan mendistribusikan barang melalui
jalur tertentu, misal karena bencana alam. Solusi pemecahanya dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu:
1. Menutup cell/rute yang dilarang.
2. Memberi cost yang besar pada rute yang dilarang.
Contoh Kasus:
Perum Bulog akan mengirimkan bantuan berupa beras untuk korban bencana
alam yang ada di 3 kota, yaitu kota A, B dan C, yang masing2 mempunyai
kebutuhan sebesar 150 ton, 70 ton dan 60 ton. Beras tersebut saat ini berada di 3
gudang yang ada di kota W, H, dan P. Persediaan beras di masing2 gudang adalah
120 ton, 80 ton dan 80 ton. Biaya transportasi dari masing2 gudang ke kota
korban bencana disajikan dalam tabel berikut:
Ke
Dari
W
H
P
A
B
C
8
7
3
5
8
9
6
4
8
Karena jalur antara H ke C terputus akibat bencana tersebut, sehingga tidak
dimungkinkan mengirimkan bantuan untuk C dari H. Buatlah perencanaan
distribusi yang ekonomis, sehingga total biaya transportasinya minimal.