Laksono Lobby Pengantar
Seminar dan Workshop
Stakeholders JKN dan
Kemampuan Lobbying dalam
proses kebijakan:
Dimana peran Asosiasi Fasilitas
Kesehatan dan Perhimpunan
Profesi
22 Februari 13.00 -15.00
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Pengantar:
• Tahun ke 4 kebijakan Jaminan Kesehatan
berlangsung merupakan periode alamiah
untuk melakukan evaluasi kebijakan.
• Pengalaman selama 3 tahun ini telah banyak
memberikan pelajaran bagi bangsa Indonesia.
• Dalam pelaksanaannya, sering terjadinya
ketidak sepakatan antara rumahsakit sebagai
pemberi pelayanan, tenaga kesehatan sebagai
pelaku pelaksanaan dan BPJS.
Siklus Kebijakan
3
Proses Kebijakan
Penetapan
agenda
Evaluasi
Kebijakan
Perumusan
Kebijakan
UU SJSN: 2004
UU BPJS: 2011
Monitoring
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Kebijakan
2014 - 2016
4
Hal yang alamiah: Tidak ada UU yang
sempurna
Penetapan
agenda
Evaluasi
Kebijakan
Perumusan
Kebijakan
UU SJSN: 2004
UU BPJS: 2011
Monitoring
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Kebijakan
2014 - 2016
5
Hal yang alamiah: Tidak ada UU yang
sempurna
Penetapan
agenda
Evaluasi
Kebijakan
Perumusan
Kebijakan
UU SJSN: 2004
UU BPJS: 2011
Proses
kebijakan
yang sangat
dinamis dan
butuh waktu
lama
Monitoring
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Kebijakan
2014 - 2016
6
Evaluasi dan Monitoring
Kebijakan
•
•
•
Monitoring : Pemantauan
terus menerus
Evaluasi Formatif : Memberi
masukan mengenai bagaimana
memperbaiki rancangan
kebijakan, pembagian tugas
dan peran dalam implementasi
kebijakan
Evaluasi Sumatif : Memberi
masukan mengenai bagaimana
kebijakan telah atau belum
mencapai tujuannya
7
Bukti Ilmiah
Pengalaman
Bukti Anekdot
Opini
Kepercayaan
Nilai-nilai
Keputusan
Hambatan: Politis, ekonomi, hukum, dan etika
Model Evidence Based
Policy Making
Cookson R. Evidence-based policy
making in health care: what it is and
hat it isn’t. Journal of Health Ser ice
Research Policy. Vol 10 No 2 April 2005
Diskusi bulan lalu:
Menegaskan
perlunya Evaluasi
Kebijakan JKN oleh
pihak independen
Bagaimana alur dari
Hasil Studi Evaluasi
Kebijakan?
Apakah Yudisial Review, Review UU,
atau Review berbagai peraturan di
bawah UU?
Penetapan
agenda
Evaluasi
Kebijakan
Perumusan
Kebijakan
UU SJSN: 2004
UU BPJS: 2011
Monitoring
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Kebijakan
2014 - 2016
10
Produk Hukum apa yang perlu di ubah?
•
•
•
•
•
•
UU SJSN dan UU BPJS
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Kegiatan Hukum apa yang
akan ditempuh?
Peraturan Menteri Kesehatan- Yudisial Review ke MK.
- Legislative Review dan
masuk ke Prolegnas.
Peraturan BPJS
Tahun berapa?
- Review kebijakan…..
kebijakan.
Judicial review:
• upaya pengujian oleh MK terhadap berbagai
pasal dalam UU SJSN dan UUBPJS
• Harus ada yang memulai proses hukum ini
• Membutuhkan support akademi dan buktibukti kuat bahwa asa aspek dalam Kebijakan
JKN (UU SJSN dan UUBPJS) yang bertentangan
dengan UUD
Legislative review:
– DPR melakukan revisi terhadap UU SJSN
dan UU BPJS, karena pelaksanaannya tidak
sesuai dengan tujuan, atau bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi atau sederajat.
– Membutuhkan naskah akademik yang baik
dengan bukti-bukti yang kuat. Bukti-bukti
tersebut dapat berasal dari penelitian
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan JKN
Plus pengujian berbagai kebijakan di
bawah UU
• Executive Review
Pertanyaan :
• Siapa pelaku Evaluasi Kebijakan
yang independen?
• Apakah donor asing (GTZ,
USAID, ….)
• Apa peran Perguruan Tinggi
• Apa peran Think Tank?
• Apakah ada conflict of interest?
• Di mana peran Stakeholders
utama JKN?
• Apa Peran PERSI?
Stakeholders JKN
Interest tinggi
Power besar
Power sedang
Power kecil
Tidak ada
power
DJSN
BPJS
Kementerian
Kesehatan?
Asosiasi RS?
(PERSI)
Perhimpunan
Professi
RS
Pemerintah?
FKTP
Pemerintah?
Akademisi
Masyarakat?
RS Swasta?
FKTP swasta?
Asosiasi
Profesi?
Asuransi
swasta?
NGOs
Interest
sedang
Kementerian
Keuangan?
Media?
Interest
rendah
Tidak ada
interest
16
Situasi saat ini:
• Asosiasi secara re-aktif melakukan berbagai
komunikasi yang bersifat memadamkan
kebakaran,
• Bukan antisipatif.
• Hasil penelitian sering tidak dipergunakan.
• Tidak dilakukan dalam skema lobby yang
sistematis
Definisi Lobbying:
• The act of attempting to influence business
and government leaders to create legislation
or conduct an activity that will help a
particular organization (business
www.dictionary.com)
Mekanisme Lobbying
• Lobbying (atau 'lobby') dapat dilakukan oleh
perorangan atau kelompok-kelompok lobby.
Lobbying dilakukan oleh lobbyist yang
digambarkan sebagai berikut:
• A person who tries to influence legislation on
behalf of a special interest;
• A lobbyist is someone hired by a business or a
cause to persuade legislators to support that
business or cause.
Bagaimana strategi Asosiasi dan
Perhimpunan dalam lobbying?
• Tanpa berdasarkan riset
• Apakah akan melakukan
riset sendiri,
ataukah
• Menggunakan hasil riset
dari berbagai pihak?
Tujuan Kegiatan
hari ini
• Membahas makna
lobby dalam proses
pengambilan kebijakan.
• Mengamati situasi
lobby dalam monitoring
dan evaluasi JKN di
Indonesia.
• Membahas sikap dan
strategi Asosiasi RS dan
Profesi dalam lobbying
kebijakan JKN
• Diikuti dengan berbagai
kegiatan follow-up
Agenda:
22 Februari 2017: Pertemuan awal.
Pasca pertemuan awal:
Diharapkan pengurus Perhimpunan dan Asosiasi
Faskes dapat menyusun tim lobby
Workshop-workshop pasca Pertemuan Awal:
- Mengikuti berbagai topik seminar dan diskusi
- Mempertajam kemampuan lobbying dengan
berbagai ketrampilan.
Agenda dapat dilihat di web
www.kebijakankesehatanindonesia.net
Stakeholders JKN dan
Kemampuan Lobbying dalam
proses kebijakan:
Dimana peran Asosiasi Fasilitas
Kesehatan dan Perhimpunan
Profesi
22 Februari 13.00 -15.00
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Pengantar:
• Tahun ke 4 kebijakan Jaminan Kesehatan
berlangsung merupakan periode alamiah
untuk melakukan evaluasi kebijakan.
• Pengalaman selama 3 tahun ini telah banyak
memberikan pelajaran bagi bangsa Indonesia.
• Dalam pelaksanaannya, sering terjadinya
ketidak sepakatan antara rumahsakit sebagai
pemberi pelayanan, tenaga kesehatan sebagai
pelaku pelaksanaan dan BPJS.
Siklus Kebijakan
3
Proses Kebijakan
Penetapan
agenda
Evaluasi
Kebijakan
Perumusan
Kebijakan
UU SJSN: 2004
UU BPJS: 2011
Monitoring
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Kebijakan
2014 - 2016
4
Hal yang alamiah: Tidak ada UU yang
sempurna
Penetapan
agenda
Evaluasi
Kebijakan
Perumusan
Kebijakan
UU SJSN: 2004
UU BPJS: 2011
Monitoring
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Kebijakan
2014 - 2016
5
Hal yang alamiah: Tidak ada UU yang
sempurna
Penetapan
agenda
Evaluasi
Kebijakan
Perumusan
Kebijakan
UU SJSN: 2004
UU BPJS: 2011
Proses
kebijakan
yang sangat
dinamis dan
butuh waktu
lama
Monitoring
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Kebijakan
2014 - 2016
6
Evaluasi dan Monitoring
Kebijakan
•
•
•
Monitoring : Pemantauan
terus menerus
Evaluasi Formatif : Memberi
masukan mengenai bagaimana
memperbaiki rancangan
kebijakan, pembagian tugas
dan peran dalam implementasi
kebijakan
Evaluasi Sumatif : Memberi
masukan mengenai bagaimana
kebijakan telah atau belum
mencapai tujuannya
7
Bukti Ilmiah
Pengalaman
Bukti Anekdot
Opini
Kepercayaan
Nilai-nilai
Keputusan
Hambatan: Politis, ekonomi, hukum, dan etika
Model Evidence Based
Policy Making
Cookson R. Evidence-based policy
making in health care: what it is and
hat it isn’t. Journal of Health Ser ice
Research Policy. Vol 10 No 2 April 2005
Diskusi bulan lalu:
Menegaskan
perlunya Evaluasi
Kebijakan JKN oleh
pihak independen
Bagaimana alur dari
Hasil Studi Evaluasi
Kebijakan?
Apakah Yudisial Review, Review UU,
atau Review berbagai peraturan di
bawah UU?
Penetapan
agenda
Evaluasi
Kebijakan
Perumusan
Kebijakan
UU SJSN: 2004
UU BPJS: 2011
Monitoring
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Kebijakan
2014 - 2016
10
Produk Hukum apa yang perlu di ubah?
•
•
•
•
•
•
UU SJSN dan UU BPJS
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Kegiatan Hukum apa yang
akan ditempuh?
Peraturan Menteri Kesehatan- Yudisial Review ke MK.
- Legislative Review dan
masuk ke Prolegnas.
Peraturan BPJS
Tahun berapa?
- Review kebijakan…..
kebijakan.
Judicial review:
• upaya pengujian oleh MK terhadap berbagai
pasal dalam UU SJSN dan UUBPJS
• Harus ada yang memulai proses hukum ini
• Membutuhkan support akademi dan buktibukti kuat bahwa asa aspek dalam Kebijakan
JKN (UU SJSN dan UUBPJS) yang bertentangan
dengan UUD
Legislative review:
– DPR melakukan revisi terhadap UU SJSN
dan UU BPJS, karena pelaksanaannya tidak
sesuai dengan tujuan, atau bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi atau sederajat.
– Membutuhkan naskah akademik yang baik
dengan bukti-bukti yang kuat. Bukti-bukti
tersebut dapat berasal dari penelitian
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan JKN
Plus pengujian berbagai kebijakan di
bawah UU
• Executive Review
Pertanyaan :
• Siapa pelaku Evaluasi Kebijakan
yang independen?
• Apakah donor asing (GTZ,
USAID, ….)
• Apa peran Perguruan Tinggi
• Apa peran Think Tank?
• Apakah ada conflict of interest?
• Di mana peran Stakeholders
utama JKN?
• Apa Peran PERSI?
Stakeholders JKN
Interest tinggi
Power besar
Power sedang
Power kecil
Tidak ada
power
DJSN
BPJS
Kementerian
Kesehatan?
Asosiasi RS?
(PERSI)
Perhimpunan
Professi
RS
Pemerintah?
FKTP
Pemerintah?
Akademisi
Masyarakat?
RS Swasta?
FKTP swasta?
Asosiasi
Profesi?
Asuransi
swasta?
NGOs
Interest
sedang
Kementerian
Keuangan?
Media?
Interest
rendah
Tidak ada
interest
16
Situasi saat ini:
• Asosiasi secara re-aktif melakukan berbagai
komunikasi yang bersifat memadamkan
kebakaran,
• Bukan antisipatif.
• Hasil penelitian sering tidak dipergunakan.
• Tidak dilakukan dalam skema lobby yang
sistematis
Definisi Lobbying:
• The act of attempting to influence business
and government leaders to create legislation
or conduct an activity that will help a
particular organization (business
www.dictionary.com)
Mekanisme Lobbying
• Lobbying (atau 'lobby') dapat dilakukan oleh
perorangan atau kelompok-kelompok lobby.
Lobbying dilakukan oleh lobbyist yang
digambarkan sebagai berikut:
• A person who tries to influence legislation on
behalf of a special interest;
• A lobbyist is someone hired by a business or a
cause to persuade legislators to support that
business or cause.
Bagaimana strategi Asosiasi dan
Perhimpunan dalam lobbying?
• Tanpa berdasarkan riset
• Apakah akan melakukan
riset sendiri,
ataukah
• Menggunakan hasil riset
dari berbagai pihak?
Tujuan Kegiatan
hari ini
• Membahas makna
lobby dalam proses
pengambilan kebijakan.
• Mengamati situasi
lobby dalam monitoring
dan evaluasi JKN di
Indonesia.
• Membahas sikap dan
strategi Asosiasi RS dan
Profesi dalam lobbying
kebijakan JKN
• Diikuti dengan berbagai
kegiatan follow-up
Agenda:
22 Februari 2017: Pertemuan awal.
Pasca pertemuan awal:
Diharapkan pengurus Perhimpunan dan Asosiasi
Faskes dapat menyusun tim lobby
Workshop-workshop pasca Pertemuan Awal:
- Mengikuti berbagai topik seminar dan diskusi
- Mempertajam kemampuan lobbying dengan
berbagai ketrampilan.
Agenda dapat dilihat di web
www.kebijakankesehatanindonesia.net