STANDAR AKADEMIK OKE

(1)

i

S

I


(2)

ii

STANDAR AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Revisi :

-Tanggal : 23 Maret 2015 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I

Dikendalikan oleh : Tim Penjaminan Mutu Fakultas Disetujui oleh : Dekan Fakultas Teknik

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

STANDAR AKADEMIK

SA.FTUPR.1.2

Disetujui oleh

Dekan Fakultas

Teknik Revisi ke

-Tanggal 23-03-2015


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya sebagai salah satu fakultas dari universitas terbesar di Kalimantan Tengah yang telah memiliki reputasi, terus berbenah sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan ipteks yang berdaya guna dan berhasil guna. Senat Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya sebagai badan normatif dan perwakilan tertinggi di Fakultas Teknik, salah tugasnya adalah menyusun Standar Akademik sebagai suatu standar dan pedoman bagi penyelenggaraan kegiatan akademik di Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.

Standar Akademik ini disusun sebagai penjabaran Kebijakan Akademik Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya. Standar Akademik ini disusun dengan melibatkan berbagai stakeholders dan melalui proses yang panjang. Pembahasan dan perbaikan standar akademik ini dibahas pada Loka Karya Dokumen Penjaminan Mutu di Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya. Selanjutnya perbaikan atas masukan di Lokakarya ini kemudian dibahas di forum rapat Senat Fakultas Teknik yang kemudian mengesahkan dokumen untuk Penjaminan Mutu.


(4)

(5)

(6)

(7)

v

DAFTAR ISI

Judul ... i

Lembar Pengendalian ... ii

Kata Pengantar...iii

Daftar Isi ... iv

Surat Keputusan...v

I. Visi, Misi, Tujuan Pendidikan dan Etika Fakultas Teknik ... 1

1.1 Visi ...1

1.2 Misi ...1

1.3 Tujuan Pendidikan ... 2

1.4 Etika Fakultas Teknik ... 2

II. Kurikulum Program Studi ... 3

2.1 Isi ... 3

2.2 Kompetensi ... 3

2.3 Evaluasi Kurikulum ... 4

III. SDM (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) ...5

3.1 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 5

3.2 Keterlibatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 6

3.3 Keterampilan yang Harus dikuasai Pendidik ... 6

IV. Mahasiswa ... 7

4.1 Mahasiswa Baru ... 7

4.2. Partisipasi Mahasiswa ... 7

V. Proses Pembelajaran ... 8

5.1 Tujuan Instruksional ... 8

5.2 Tahapan Pembelajaran ... 8

5.3 Komponen Pembelajaran ...9

5.4 Partisipasi Mahasiswa Dalam Pembelajaran ...9

5.5 Materi Pembelajaran ... 10


(8)

vi

5.7 Penilaian Pembelajaran ... 11

VI. Sarana dan Prasarana ... 12

VII. Suasana Akademik ... 14

VIII. Keuangan...15

IX. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ...16

9.1 Penelitian ... 16

9.2 Pengabdian Kepada Masyarakat ... 17

9.3 Dukungan Universitas... 18

X. Tata Pamong ... 19

10.1 Struktur ... 19

10.2 Proses ... 19

10.3 Program ... 19

XI. Manajemen Lembaga ... 20

11.1 Kepemimpinan ... 20

11.2 Komitmen ... 20

11.3 Manajemen Proses ... 20

11.4 Evaluasi Diri ... 21

11.5 Perencanaan ... 22

XII. Sistem Informasi ... 23


(9)

(10)

(11)

1

I. VISI, MISI, TUJUAN PENDIDIKAN, DAN ETIKA FAKULTAS TEKNIK

1.1Visi

1. Visi harus merupakan cita-cita bersama di masa depan yang memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada anggota organisasi dan segenap pihak yang berkepentingan.

2. Rumusan Visi harus dapat dicapai (achieveable) dan dapat diukur (measurable)serta menunjukkan periode waktu pencapaian.

3. Visi Fakultas Teknik harus dirumuskan oleh sivitas akademika dan berbagai pihak yang berkepentingan.

4. Visi harus ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

1.2Misi

1. Misi merupakan mandat yang harus dilakukan oleh Fakultas Teknik.

2. Misi harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu.

3. Misi harus mengandung pokok-pokok mengenai bentuk kegiatan utama yang dapat menjadi landasan hubungan kerja serta pengalokasian sumberdaya segenap pihak yang berkepentingan. 4. Misi harus menunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai

oleh lembaga, tingkat pengetahuan, ketrampilan, serta sikap dasar yang disyaratkan bagi hasil yang dimaksud.

5. Misi harus menunjukkan ruang lingkup sasaran yang dituju.

6. Misi harus menunjukkan ruang lingkup geografis yang menjadi sasaran.

7. Misi harus memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan kebijakan lembaga.


(12)

2 8. Misi harus menjadi tolok ukur dalam evaluasi baik di seluruh

lembaga maupun bagian-bagiannya.

9. Misi harus disusun berdasarkan masukan-masukan dari segenap pihak yang berkepentingan. Misi harus memberi keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan lembaga yang terlibat.

1.3Tujuan Pendidikan

1. Tujuan Pendidikan harus disusun selaras dengan visi dan misi Fakultas Teknik yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. 2. Tujuan Pendidikan harus disusun dan dilaksanakan untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang pendidikannya.

3. Tujuan Pendidikan harus dikomunikasikan kepada tenaga kependidikan, mahasiswa, dan pihak-pihak yang berkepentingan.

1.4 Etika Fakultas Teknik

1. Fakultas Teknik harus memiliki dan mengembangkan Kode Etik Akademik dan Etika Kehidupan Kampus.

2. Seluruh Sivitas Akademika: tenaga kependidikan, mahasiswa, dan tenaga penunjang di Fakultas Teknik harus memahami dan melaksanakan kode etik akademik, etika kehidupan kampus dan etika Profesi di bidang masing-masing.

3. Fakultas Teknik harus memiliki jurusan/program studi yang berwibawa dan memiliki otoritas mensosialiasikan dan menegakkan etika.

4. Fakultas Teknik harus mengembangkan sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang patuh dan memberikan sanksi bagi yang melanggar etika.

5. Fakultas, Jurusan/Program Studi/Laboratorium, seharusnya

memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua sivitas akademikanya.


(13)

3

II. KURIKULUM PROGRAM STUDI

2.1 Isi

1. Kurikulum harus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan berdasarkan standar pendidikan tentang:

a.Materi dan bahan kajian,

b.Wahana dan pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi, c. Penilaian yang berbasis pada potensi dan kondisi peserta didik. 2. Kurikulum mengandung:

a. Seperangkat mata kuliah sebagai materi (content).

a. Tujuan instruksional/kompetensi yang dirumuskan secara baik untuk mengukur terjadinya perubahan perilaku mahasiswa. b. Pengalaman belajar yang dirancang untuk mencapai tujuan

instruksional/ kompetensi.

c. Pemanfaatan berbagai jenis dan cara mengajar yang mendukung terciptanya suasana akademik yang tinggi dengan memanfaatkan “student centered approach”.

d. Upaya tercapainya tingkat kompetensi yang paling tinggi (belajar mandiri dan sepanjang hayat), ketrampilan wirausaha, akses terhadap informasi dan derajat kesehatan yang tinggi.

2.2 Kompetensi

1. Kurikulum harus berfungsi sebagai pedoman untuk menjamin mutu/kompetensi sesuai dengan program studi yang ditempuh. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Tindakan cerdas meliputi:

a. Kemampuan di bidang tertentu (doing),

b. Kemampuan memelihara kelangsungan hidup (earning), c. Kemampuan hidup bermasyarakat (living together),


(14)

4 d. Kemampuan belajar lanjut (learning).

2. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, dengan menyediakan kesempatan untuk memilih mata kuliah keminatan dengan akses pada sumber-sumber yang tersedia di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.

3. Kurikulumharusmengacu pada Sistem Kredit Semester (SKS). 4. Kurikulum harus berbasis kompetensi, yaitu program pendidikan

dan atau pelatihan yang dirancang secara sistemik untuk memfasilitasi mahasiswa menguasai kompetensi yang dipersyaratkan untuk bidang dan jenjang tertentu.

5. Pembelajaran harus berbasis kompetensi, yaitu menekankan interaksi antara mahasiswa dengan lingkungan belajar yang dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. 6. Beberapa mata kuliah seharusnya memiliki keterkaitan dengan

mata kuliah lain dalam bentuk prasyarat dan semi prasyarat.

2.3 Evaluasi Kurikulum

1. Evaluasi kurikulumseharusnyadilaksanakan untuk :

a. Merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi b. Merespon perubahan sosial di luar sistem pendidikan c. Memenuhi kebutuhan mahasiswa

d. Merespon perubahan sistem pendidikan

2. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak (stakeholders) seperti pemakai lulusan, alumni, pihak yang berminat dan masyarakat pada umumnya. 3. Evaluasi kurikulum seharusnya dapat dilaksanakan secara

integratif maupun monolitik Integratif adalah perubahan/pengembangan materi tidak secara menyeluruh (parsial). Monolitik adalah perubahan pada tingkat mata kuliah.


(15)

5

III. SDM (PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN)

3.1 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Rekruitmen pendidik dan tenaga kependidikan harus mengacu pada kebutuhan penyelenggaraan kurikulum, yang dalam proses rekruitmen melibatkan Jurusan/Program Studi.

2. Komposisi pendidik dan tenaga kependidikan harus sesuai dengan kebutuhan kurikulum dalam hal kualifikasi staf, pengalaman, bakat, umur, status dan sebagainya.

3. Promosi pendidik harus dilakukan berdasarkan asas kemanfaatan dan kepatutan yang meliputi aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

4. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan harus diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum, dan kelembagaan.

5. Pengembangan pendidik harus memperhatikan rasio dosen:mahasiswa.

6. Manajemen waktu dan sistem insentif harus dikaitkan dengan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

7. Evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan seharusnya dilakukan secara periodik sesuai dengan indikator yang ditetapkan. 8. Pendidik dan tenaga kependidikan harus diberi kesempatan untuk

melakukan aktivitas di luar kegiatan pengajaran dan penelitian guna pengembangan diri secara akademis dan intelektual


(16)

6

3.2 Keterlibatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan harusdimanfaatkan secara efektif : 1. Peran dan hubungan harus didefinisikan dan dimengerti dengan

baik.

2. Tugas-tugas yang diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan harus sesuai dengan kualifikasi, pengalaman, dan bakat yang dimiliki.

3. Harus ada proses review, konsultasi, dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan kelembagaan.

3.3 Ketrampilan Yang Harus Dikuasai Pendidik

1. Pendidik harus mampu merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang rasional, sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional, regional, dan internasional.

2. Pendidik harus mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan pembelajaran dan memilih yang paling cocok untuk mencapai keluaran (outcome) pembelajaran yang dikehendaki.

3. Pendidik harus mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam media untuk pembelajaran.

4. Pendidik harus mampu memonitor dan mengevaluasi program pembelajaran yang dilakukan.


(17)

7

IV. MAHASISWA

4.1 Mahasiswa Baru

1. Fakultas/jurusan/program studi harus mempunyai persyaratan tertentu yang memastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan.

2. Fakultas/jurusan/program studi harus menentukan jumlah mahasiswa baru yang dapat diterima disesuaikan dengan kapasitas yang ada.

3. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru harus terus-menerus direvisi secara reguler agar sesuai dengan kepentingan

stakeholdersdan kebutuhan masyarakat.

4.2 Partisipasi Mahasiswa

1. Fakultas/jurusan/program studi harus mempunyai program pembimbingan akademik dan konseling untuk mahasiswa.

2. Fakultas/jurusan/program studi harus mempunyai kebijakan tentang perwakilan dan partisipasi mahasiswa dalam mendesain, mengelola dan mengevaluasi kurikulum serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mahasiswa.

3. Fakultas/jurusan/program studi harus mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikular dan organisasi mahasiswa.


(18)

8

V. PROSES PEMBELAJARAN

5.1 Tujuan Instruksional

1. Proses pembelajaran harus merupakan proses yang sadar tujuan, baik domain kognitif, psikomotorik, maupun afektif.

2. Harus dilakukan analisis kebutuhan (need analysis) untuk merumuskan tujuan instruksional.

3. Analisis kebutuhan harusdilakukan bersamaan dengan fihak yang berkepentingan (stake holders) antara lain mahasiswa, orang tua mahasiswa, pemakai lulusan (users), pemerintah, organisasi profesi, alumni, dsb.

4. Peningkatan kualitas pembelajaran harus dilaksanakan dengan meningkatkan tingkat kompetensi (level of competence) secara bertahap untuk semua domain.

5. Tujuan pembelajaran (tujuan instruksional) harus dijabarkan sampai pada dataran operasional melalui analisis instruksional.

5.2 Tahapan Pembelajaran

1. Proses pembelajaran harus dimulai dengan tahap pendahuluan yang mencakup deskripsi ringkas materi kuliah, penjelasan tujuan instruksional dan relevansi bahan ajar.

2. Proses pembelajaran harus diakhiri dengan tes formatif, umpan balik dan tindak lanjut yang penting untuk meningkatkan motivasi mahasiswa.

3. Proses pembelajaran harus menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan mahasiswa bertanggung jawab.

4. Proses pembelajaran harus merancang dan memberikan kegiatan yang merangsang keinginan tahu (curiosity) mahasiswa.

5. Proses pembelajaran seharusnya memberi umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan dan respon yang benar dari mahasiswa.


(19)

9

5.3 Komponen Pembelajaran

1. Tiga (3) komponen pembelajaran yaitu komponen rutin, komponen pengkayaan dan komponen motivasi harus dilaksanakan secara proporsional.

2. Komponen rutinharusterdiri dari:

a. Uraian penjelasan baik konsep, prinsip maupun prosedur.

b. Memberi contoh-contoh yang aktual relevan dan menarik, termasuk yang bukan contoh (non-example).

c. Merancang/melaksanakan latihan (practice) untuk mahasiswa. 3. Komponen pengkayaan (enrichment) seharusnya dilaksanakan

dengan menyusun diagram, skema, flow-chart, gambar, peta, kurva, dan sebagainya.

4. Komponen motivasi harus dilaksanakan dalam wujud munculnya perhatian, relevansi bahan ajar, menimbulkan percaya diri dan kepuasan di pihak mahasiswa.

5.4 Partisipasi Mahasiswa dalam Pembelajaran

1. Mahasiswa harus dibuat aktif untuk memberi respon melalui metode diskusi, simulasi, bermain peran (role playing) dan penggunaan media slide, kaset audio, mimbar, dan benda sebenarnya, dsb.

2. Penyampaian kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan mengunakan metoda yang bervariasi seperti diskusi,

brainstorming, studi kasus,role playing, demonstrasi, dsb.

3. Penyampaian kegiatan belajar mengajar seharusnya menggunakan berbagai media (transparansi, film, videotape, LCD, dsb.)


(20)

10

5.5 Materi Pembelajaran

1. Materi kuliah harus dirinci dalam bagian-bagian kecil mulai dari mata kuliah, pokok bahasan, sub-pokok bahasan, dsb.

2. Penguasaan materi kuliah harus merupakan prasyarat sebelum mempelajari materi lanjutan dengan menggunakan cara belajar tuntas (mastery learning).

5.6 Ketrampilan Pembelajaran

1. Kegiatan belajar mengajar harus memahami pendidikan berwawasan diffable (different abilities), sehingga ada perbedaan perlakuan melalui bimbingan dalam kelas, pemberian tugas, metode instruksional yang tepat, dsb.

2. Proses pembelajaran harus dilengkapi dengan ketrampilan bertanya dasar, meliputi: pemberian acuan, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan ke seluruh kelas, pemberian tuntunan. 3. Proses pembelajaran harus perlu ketrampilan bertanya lanjut

antara penguatan tuntutan kognitif, afektif, dan psikomotorik; pemberian pertanyaan pelacak dan mendorong terjadinya interaksi. 4. Ketrampilan pemberian penguatan (reinforcement) harus melalui penguatan verbal, penguatan non-verbal, hangat, antusias dan bermakna.

5. Proses pembelajaran adalah interaksi sejumlah sistem yaitu tujuan kondisi awal mahasiswa, bahan, metode, dosen, dan evaluasi. Proses pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk:

a. Rumusan tujuan instruksional,

b. Garis Besar Program Perkuliahan (GBPP), c. Satuan Acara Perkuliahan (SAP),

d. Kontrak Perkuliahan. e. Buku Ajar


(21)

11

5.7 Penilaian Pembelajaran

1. Satuan Kredit Semester (sks) harus dilaksanakan sepenuhnya, baik unsur tatap muka, tugas terstruktur maupun tugas mandiri. 2. Proses pembelajaran harus dievaluasi untuk meningkatkan

kualitasnya.

3. Komponen dan bobot (weight) penilaian untuk memperoleh nilai akhir (final grade) harus diberitahukan kepada mahasiswa pada kuliah pertama tiap semester.

4. Semua tes sumatif harus mengacu pada tujuan instruksional.

5. Tingkat kompetensi (level of competence) harus ditingkatkan dengan bantuan kisi-kisi soal.

6. Semua catatan tentang semua tes sumatif harus disusun rapi agar dapat memberi penjelasan kepada mahasiswa yang memerlukan. 7. Semua tes kecil, ujian tengah semester, makalah, tugas-tugas,

ujian akhir semester harus diberitahukan penilaian dan komentarnya kepada mahasiswa.

8. Penilaian sumatif harus menggunakan pendekatan kombinasi PAP dan PAN.


(22)

12

VI. SARANA DAN PRASARANA

1. Sarana dan prasarana pengajaran dan pembelajaran harus

direncanakan secara sistematis agar selaras dan sejalan dengan rencana pengembangan kegiatan akademik dan atau kurikulum serta dituangkan dalammaster plansarana dan prasarana.

2. Infrastuktur Fakultas Teknik harus memenuhi persyaratan teknis dan peraturan bangunan serta standar keamanan dan kesehatan lingkungan yang ditentukan Fakultas Teknik dan kementerian teknis terkait, dengan memperhatikan akses penyandang cacat. 3. Fakultas harus memiliki standar fasilitas pembelajaran secara

umum.

4. Setiap Program Studi harus memiliki rancangan fasilitas dengan mengacu standar pembelajaran yang berlaku untuk program studi tersebut.

5. Setiap Program Studi harus menyusun prioritas pengembangan fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing.

6. Ruang kuliah minimal harus dilengkapi dengan papan tulis, OHP, dan pengeras suara.

7. Kebutuhan ruang dan peralatan laboratorium seharusnya sejalan dengan tuntutan dan perkembangan IPTEK.

8. Manual penggunaan peralatan di laboratorium harus disediakan untuk memandu dan menghindari terjadinya kerusakan alat akibat penggunaan yang salah.

9. Perpustakaan jurusan/program studi harus menyediakan minimal buku referensi yang menunjang ilmu dasar keahlian dan selalu diperbarui sesuai dengan tuntutan dan perkembangan IPTEK, dalam bentuk jurnal-jurnal.

10. Perpustakaan jurusan/program studi seharusnya dilengkapi dengan fasilitas untuk memudahkan penelusuran judul dan


(23)

13 pengarang buku serta kemudahan untuk peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal.

11. Perpustakaan fakultas harus mendukung dan melengkapi fungsi perpustakaan jurusan atau program studi serta sebagai koordinator pengembangan perpustakaan secara keseluruhan.

12. Pusat komputer fakultas seharusnya dilengkapi dengan sarana mutakhir dan terhubung dalam satu jaringan yang bisa saling mengakses.

13. Pusat Komputer fakultas seharusnya memberi pelayanan kepada sivitas akademika dalam bentuk pelatihan dan konsultasi.

14. Fasilitas fisik untuk aktivitas ekstra kurikuler mahasiswa

seharusnya diselenggarakan sesuai dengan perkembangan kegiatan mahasiswa.


(24)

14

VII. SUASANA AKADEMIK

1. Pendidik dan tenaga kependidikan harus berusaha maksimal untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif untuk terciptanya atmosfer akademik yang efisien.

2. Pendidik dan tenaga kependidikan harus berusaha maksimal untuk memberikan lingkungan psikologis kepada mahasiswa, sehingga mendukung proses pembelajaran.

3. Pendidik harus berusaha maksimal untuk mengembangkan intelektualitas, sikap, dan perilaku mahasiswa.

4. Kegiatan penelitian yang dilakukan Pendidik harus melibatkan mahasiswa.

5. Mahasiswa seharusnya diberi kesempatan untuk mempublikasikan karya ilmiah melalui media ilmiah.

6. Mahasiswa seharusnya diberi kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan, baik melalui perpustakaan (jumlah buku dan judul yang memadai, jam pelayanan yang cukup, sistem penelusuran judul elektronik) maupun melalui media elektronik (internet).

7. Mahasiswa seharusnya diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler (kunjungan lapangan) yang mampu meningkatkan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan (khususnya untuk mata kuliah keahlian) dan mendorong mereka untuk menghasilkan karya ilmiah.

8. Kegiatan seminar, diskusi kelompok harus dilakukan secara berkala bagi dosen maupun mahasiswa.


(25)

15

VIII. KEUANGAN

1. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh fakultas harus disosialisasikan kepada sivitas akademika untuk menjamin adanya pengelolaan dana yang akuntabel.

2. Penentuan alokasi dana fakultas dan jurusan/program studi harus mengacu pada program-program yang telah ditentukan pada Rapat Pembahasan Anggaran Fakultas Teknik.

3. Fakultas harus mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang memperhatikan masukan dari tingkat Jurusan/Program Studi sehingga memungkinkan adanya subsidi silang dalam pengembangan Jurusan/Program Studi dan Fakultas Teknik.

4. Fakultas harus mempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan akademik secara baik dan berkualitas.

5. Fakultas harus berupaya untuk dapat menggalang dana di luar dana rutin, sehingga mampu melakukan pengembangan SDM dan sarana prasarana guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran di Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.


(26)

16

IX. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

9.1 Penelitian

1. Penelitian harus dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

2. Strategi, kebijakan, dan prioritas penelitian harus ditetapkan sesuai dengan misi dan tujuan Fakultas.

3. Penelitian seharusnya dilakukan sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan oleh Lembaga Penelitian dengan mengacu pada baku mutu penelitian nasional maupun internasional, serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan etika dalam bidangnya masing-masing.

4. Hasil penelitian harus disebarluaskan dalam media-media yang mudah diakses oleh masyarakat luas.

5. Penelitianharusmelibatkan peran serta mahasiswa. 6. Penelitianharusmeliputi penelitian dasar dan terapan.

7. Penelitian harus memberikan masukan untuk kegiatan pendidikan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. 8. Fakultas harus dapat menciptakan hubungan kerjasama

penelitian dengan Fakultas dalam dan luar universitas baik yang di dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja dan hasil penelitian.

9. Fakultasharusdapat menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industri sebagai landasan kerjasama secara proaktif untuk menjalin penelitian kemitraan.

10. Fakultas seharusnya mendukung dana untuk diseminasi hasil penelitian para peneliti jurusan/program studi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

11. Fakultas harus mendukung dalam mempublikasikan hasil penelitian para peneliti jurusan/program studi dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan jurnal internasional, maupun majalah.


(27)

17 12. Fakultas seharusnya mendukung peningkatan akreditasi jurnal

ilmiah yang ada di lingkungan Fakultas Teknik.

13. Fakultas seharusnya mengadakan pelatihan, seminar, lokakarya, serta transformasi ke universitas lain di dalam dan luar negeri guna meningkatkan kemampuan dan kualitas penelitian.

14. Fakultas seharusnya dapat mengembangkan paten hasil penelitian dengan membangun kerjasama dengan industri untuk memperoleh sumber dana penelitian lebih lanjut.

9.2 Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dalam rangka penerapan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk masyarakat luas.

2. Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat

harus ditetapkan sesuai dengan misi dan tujuan Fakultas dan Universitas.

3. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai dengan standar/peraturan yang telah ditentukan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat.

4. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai atau merujuk pada kebutuhan nyata dalam masyarakat.

5. Pengabdian kepada masyarakat harus melibatkan peran serta mahasiswa.

6. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya memberikan pencerahan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat.

7. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya memberikan masukan untuk kegiatan pendidikan maupun penelitian.

8. Fakultasharusdapat menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industri/swasta dan pemerintah daerah, sebagai landasan kerjasama secara proaktif dalam meningkatkan kinerja dan manajemen pengabdian kepada masyarakat.


(28)

18 9. Fakultas harusdapat merangsang sivitas akademika pada semua tingkat untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk mentransfer pengetahuan, inovasi serta memfasilitasi proses pengembangan sumberdaya manusia.

9.3 Dukungan Fakultas

1. Fakultas harus memberikan dukungan sumberdaya kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Fakultasharusmenciptakan pola insentif dan disinsentif bagi para peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat.


(29)

19

X. TATA PAMONG

10.1 Struktur

1. Fakultas/ Jurusan/ Program Studi dan unit organisasi yang lain

harusmemiliki struktur organisasi yang jelas.

2. Struktur organisasi yang dimaksud dalam butir 1, harus

menunjukkan hubungan lini dan fungsional baik secara hirarkis maupun lintas unit.

3. Struktur organisasi di semua tingkatan harus disertai dengan deskripsi tugas yang jelas yang menunjukkan wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit.

10.2 Proses

1. Unit sebagaimana pada butir 1 (satu) harus bertanggung jawab atas pelaksanaan penjaminan mutu di unit masing-masing. 2. Setiap unit organisasi harus memiliki pedoman pengambilan

keputusan.

3. Setiap unit organisasi harus memiliki pedoman pendelegasian wewenang.

4. Kepemimpinan akademik harus dievaluasi secara berkala untuk melihat sejauh mana visi, misi dan tujuan dari Fakultas/Jurusan/Program Studi telah tercapai.

10.3 Program

1. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus didukung oleh tenaga kependidikan dengan kualifikasi yang memadai untuk menyelenggarakan administrasi pendidikan secara optimal. 2. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus memiliki Program

Pengendalian Mutu untuk administrasi pendidikan, termasuk dilakukan audit keuangan dan audit sumber daya manusia.


(30)

20

XI. MANAJEMEN LEMBAGA

11.1 Kepemimpinan

1. Kepemimpinan Fakultas/Jurusan/Program Studi harus

merumuskan visi, misi, program, tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan yang bersifat operasional dan terukur, dengan mempertimbangkan baik lingkungan luar maupun dalam.

2. Kepemimpinan Fakultas/Jurusan/Program Studiseharusnya lebih bersifat chairpersonship (ketua), dengan menginspirasi, mendukung dan menghargai kontribusi sivitas akademika dan

stakeholders lainnya serta menumbuhkan kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh tanggungjawab.

11.2 Komitmen

1. Komitmen pimpinan harus ada dalam upaya pencapaian visi, misi, program, tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan.

2. Komitmen sivitas akademika terhadap peningkatan mutu akademik harus ditunjukkan dengan implementasinya melalui pengukuran, pemantauan, analisis, dan peningkatan kinerja secara terus-menerus.

3. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaranseharusnyadiberi saluran yang luas.

11.3 Manajemen Proses

1. Proses-proses pokok harus terdefinisikan dengan jelas dan tersedia indikator untuk menilai kinerjanya.

2. Setiap proses pokok harus jelas penanggung jawab dan pelaksananya.

3. Proses-proses pokok harus didukung dengan ketersediaan sumber daya yang memadai.


(31)

21 4. Keterkaitan antara proses-proses pokok dengan misi program studi, fakultas, dan universitas seharusnya teridentifikasi dan terumuskan dengan baik.

5. Upaya penyederhanaan (simplifikasi) tata kerja harus dilakukan untuk menjamin upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

6. Pada tahap pelaksanaan proses seharusnya menerapkan manajemen partisipatif dengan memanfaatkan:

a. kepemimpinan demokratik b. komunikasi dua arah c. pengelolaan konflik d. partisipasi bawahan e. motivasi intrinsik f. perbedaan persepsi

11.4 Evaluasi Diri

1. Fakultasharusmelaksanakan audit akademik secara periodik. 2. Evaluasi diri fakultas/jurusan/program studi harus dilakukan

secara periodik.

3. Evaluasi diri program studi harus dilakukan setiap tahun berdasarkan data dan informasi yang akurat.

4. Program Pengendalian Mutu seharusnya meliputi semua butir mutu sebagai berikut:

a. visi, misi b. kurikulum

c. sumber daya manusia d. mahasiswa

e. proses pembelajaran f. prasarana dan sarananya g. suasana akademik


(32)

22 i. penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat

j. tata pamong (governance) k. manajemen lembaga l. sistem Informasi

m. Kerjasama dalam dan luar negeri

5. Pengawasan melekat harus dilakukan oleh setiap pimpinan unit organisasi berdasarkan kebijakan program, prosedur dan standar lain yang telah disepakati, dan temuan tersebut dijadikan dasar untuk pengambilan tindakan koreksi.

6. Tiap unit organisasi seharusnya melakukan pendekatan sistem terhadap semua kegiatan yang menjadi lingkup tugasnya.

7. Hasil analisis pendekatan sistem seharusnya digunakan untuk meningkatkan kinerja unit organisasi secara terus menerus (continuous improvement).

11.5 Perencanaan

1. Perencanaan pengembangan program studi harus

mempertimbangkan misi, jurusan/program studi.

2. Perencanaan harus mencakup aspek teknis dan aspiratif yang didasarkan pada evaluasi diri.

3. Perencanaan seharusnya dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait.


(33)

23

XII. SISTEM INFORMASI

1. Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-unit yang lain harus

memiliki dan menerapkan sistem informasi untuk semua bidang yang efektif dan efisien.

2. Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-unit yang lain harus

memiliki dan menerapkan jaringan lokal (Local Area Network-LAN). 3. Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-unit yang lain harus

memiliki dan menerapkan jaringan internet (Wide Area Network). 4. Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-unit yang lain harus

menyediakan fasilitas informasi yang memadai dan mudah diakses. 5. Semua Unit di lingkungan Fakultas Teknik harus memelihara sistem


(34)

24

XIII.KERJASAMA DALAM DAN LUAR NEGERI

1. Fakultas harus menyelenggarakan kerjasama dengan sektor swasta maupun lembaga pemerintah baik skala nasional maupun internasional.

2. Penyelenggaraan kerjasamaharusdikoordinasikan di universitas. 3. Pelaksanaan kerjasamaharusdilakukan oleh fakultas.

4. Kerjasamaharusdilaksanakan untuk :

a. mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh universitas. b. meningkatkan kinerja fakultas.

c. menyediakan akses bagi tenaga dosen untuk dapat mengembangkan diri.

d.mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. e.mengembangkan citra fakultas teknik.

5. Kerjasamaseharusnyadilaksanakan untuk:

a. menyediakan akses bagi mahasiswa untuk berlatih/praktik.

b. menciptakan peluang dan akses bagi mahasiswa/lulusan dalam mendapatkan lapangan kerja.

c. menciptakanrevenue generating activity.

6. Kerjasamaseharusnyadapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan: a. kontrak manajemen,

b. program kembaran (twinning program), c. penelitian,

d. pengabdian kepada masyarakat,

e. tukar menukar dosen dan/atau mahasiswa dalam penyelenggaraan kegiatan akademik,

f. pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik,

g. program pemindahan kredit (transfer of credits), h. penerbitan bersama karya ilmiah,


(35)

25 i. penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau kegiatan ilmiah

lain,


(1)

XI. MANAJEMEN LEMBAGA

11.1 Kepemimpinan

1. Kepemimpinan Fakultas/Jurusan/Program Studi harus merumuskan visi, misi, program, tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan yang bersifat operasional dan terukur, dengan mempertimbangkan baik lingkungan luar maupun dalam.

2. Kepemimpinan Fakultas/Jurusan/Program Studiseharusnya lebih bersifat chairpersonship (ketua), dengan menginspirasi, mendukung dan menghargai kontribusi sivitas akademika dan

stakeholders lainnya serta menumbuhkan kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh tanggungjawab.

11.2 Komitmen

1. Komitmen pimpinan harus ada dalam upaya pencapaian visi, misi, program, tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan.

2. Komitmen sivitas akademika terhadap peningkatan mutu akademik harus ditunjukkan dengan implementasinya melalui pengukuran, pemantauan, analisis, dan peningkatan kinerja secara terus-menerus.

3. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaranseharusnyadiberi saluran yang luas.

11.3 Manajemen Proses

1. Proses-proses pokok harus terdefinisikan dengan jelas dan tersedia indikator untuk menilai kinerjanya.

2. Setiap proses pokok harus jelas penanggung jawab dan pelaksananya.

3. Proses-proses pokok harus didukung dengan ketersediaan sumber daya yang memadai.


(2)

21 4. Keterkaitan antara proses-proses pokok dengan misi program studi, fakultas, dan universitas seharusnya teridentifikasi dan terumuskan dengan baik.

5. Upaya penyederhanaan (simplifikasi) tata kerja harus dilakukan untuk menjamin upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

6. Pada tahap pelaksanaan proses seharusnya menerapkan manajemen partisipatif dengan memanfaatkan:

a. kepemimpinan demokratik b. komunikasi dua arah c. pengelolaan konflik d. partisipasi bawahan e. motivasi intrinsik f. perbedaan persepsi

11.4 Evaluasi Diri

1. Fakultasharusmelaksanakan audit akademik secara periodik. 2. Evaluasi diri fakultas/jurusan/program studi harus dilakukan

secara periodik.

3. Evaluasi diri program studi harus dilakukan setiap tahun berdasarkan data dan informasi yang akurat.

4. Program Pengendalian Mutu seharusnya meliputi semua butir mutu sebagai berikut:

a. visi, misi b. kurikulum

c. sumber daya manusia d. mahasiswa

e. proses pembelajaran f. prasarana dan sarananya g. suasana akademik


(3)

i. penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat j. tata pamong (governance)

k. manajemen lembaga l. sistem Informasi

m. Kerjasama dalam dan luar negeri

5. Pengawasan melekat harus dilakukan oleh setiap pimpinan unit organisasi berdasarkan kebijakan program, prosedur dan standar lain yang telah disepakati, dan temuan tersebut dijadikan dasar untuk pengambilan tindakan koreksi.

6. Tiap unit organisasi seharusnya melakukan pendekatan sistem terhadap semua kegiatan yang menjadi lingkup tugasnya.

7. Hasil analisis pendekatan sistem seharusnya digunakan untuk meningkatkan kinerja unit organisasi secara terus menerus (continuous improvement).

11.5 Perencanaan

1. Perencanaan pengembangan program studi harus mempertimbangkan misi, jurusan/program studi.

2. Perencanaan harus mencakup aspek teknis dan aspiratif yang didasarkan pada evaluasi diri.

3. Perencanaan seharusnya dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait.


(4)

23 XII. SISTEM INFORMASI

1. Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-unit yang lain harus memiliki dan menerapkan sistem informasi untuk semua bidang yang efektif dan efisien.

2. Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-unit yang lain harus memiliki dan menerapkan jaringan lokal (Local Area Network-LAN). 3. Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-unit yang lain harus

memiliki dan menerapkan jaringan internet (Wide Area Network). 4. Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-unit yang lain harus

menyediakan fasilitas informasi yang memadai dan mudah diakses. 5. Semua Unit di lingkungan Fakultas Teknik harus memelihara sistem


(5)

XIII.KERJASAMA DALAM DAN LUAR NEGERI

1. Fakultas harus menyelenggarakan kerjasama dengan sektor swasta maupun lembaga pemerintah baik skala nasional maupun internasional.

2. Penyelenggaraan kerjasamaharusdikoordinasikan di universitas. 3. Pelaksanaan kerjasamaharusdilakukan oleh fakultas.

4. Kerjasamaharusdilaksanakan untuk :

a. mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh universitas. b. meningkatkan kinerja fakultas.

c. menyediakan akses bagi tenaga dosen untuk dapat mengembangkan diri.

d.mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. e.mengembangkan citra fakultas teknik.

5. Kerjasamaseharusnyadilaksanakan untuk:

a. menyediakan akses bagi mahasiswa untuk berlatih/praktik.

b. menciptakan peluang dan akses bagi mahasiswa/lulusan dalam mendapatkan lapangan kerja.

c. menciptakanrevenue generating activity.

6. Kerjasamaseharusnyadapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan: a. kontrak manajemen,

b. program kembaran (twinning program), c. penelitian,

d. pengabdian kepada masyarakat,

e. tukar menukar dosen dan/atau mahasiswa dalam penyelenggaraan kegiatan akademik,

f. pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik,

g. program pemindahan kredit (transfer of credits), h. penerbitan bersama karya ilmiah,


(6)

25 i. penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau kegiatan ilmiah

lain,