S PGDS 1009404 Chapter5

69

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilksanakan

dari mulai beberapa tidakan yakni kondisi awal dan beberapa siklus, berdasarkan
seluruh pembahasan dan penilaian yang telah disimpulkan bahwa permainan
tradisional oray-orayan merupakan permainan yang dapat meningkatkan
kemampuan motorik kasarnya
Nilai

Rata-rata kemampuan

motorik kasar anak dengan

menggunakan permainan tradisional oray-orayan PAUD Al-Ihsan Kecamatan

Bungbulang Kabupaten Garut, PAUD Al Ihsan pada kondisi awal 15, 38 %
kemudian disiklus I meningkat menjadi 46,15 % dan pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 84,62% yang mengalami keberhasilan pada indikator
kinerja.
Mengacu pada data tersebut maka indikator kinerja penelitian ini
dikatakan berhasil pada siklus II sehingga tidak diperlukan siklus ke III. Indikator
kinerja dalam penelitian ini adalah: (1) terjadi perubahan kemampuan motorik
anak dalam proses pembelajaran yang menggunakan permainan tradisional orayorayan yang ditandai dengan aktivitas siswa minimal dalam lembar observasi dan,
(2) Motorik kasar anak PAUD Al-Ihsan

Sinarjaya kecamatan Bungbulang

Kabupaten Garut mengalami ketuntasan dalam pembelajaran permainan
tradisional oray-orayan sebesar 84, 62 % yang ditandai dengan prerolehan bulatan

Rohmat, 2014
Meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan tradisional oray-orayan
Di paud al-ihsan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


70

penuh (●). Akitivitas siswa yang menggunakan permainan tradisional oray-orayan
terdiri dari atas aktivitas siswa yang berhubungan dengan Melompat, Melempar
dan keseimbangan, seperti: mempu melompat dengan satu atau dua kaki, berjalan
secara bersamaan pada garis lurus kemudian belok, dan anak mampu menjaga
keseimbangan tubuh.
Permainan trasional oray-orayan sangat mendukung dalam meningkatkan
motorik kasar anak usia dini. Anak dapat mempelajari keterampilan-keterampilan
motorik kasar di dalam permainan tradisional oray-orayan ini seperti melompat
dengan satu atau dua kaki, berjalan secara bersamaan pada garis lurus kemudian
belok, dan anak mampu menjaga keseimbangan tubuh, sehingga disini
keterampilan motorik kasarnya akan berkembang secara baik.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa melalui permainan
tradisional oray-orayan dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia
dini pada di PAUD Al Ihsan Tahun Ajaran 2013/2014.
B.

Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulam tersebut diatas, maka penulis mengajukan


beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1.

Bagi Peserta Didik
Dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik kasarnya melalui

permainan tradisional khususnya permainan tradisional oray-orayan.

Rohmat, 2014
Meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan tradisional oray-orayan
Di paud al-ihsan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

71

2.

Bagi Pendidik
Pendidik lebih menguasai permainan-permainan tradisional dalam


melakukan pembelajaran. Agar dalam mengajar permainannya lebih
bervariasi dan lebih kreatif.
3.

Bagi Sekolah
Mensosialisasikan permainan-permainan

agar sejak dini anak sudah

tradisional pada anak-anak

mengerti tentang macam-macam permainan

tradisional yang ada di daerahnya yang saat ini seakan sudah dilupakan karana
adanya

plays station (PS) dan game online,maka dengan mengembngkan

permainan tradisional mengembangkan kalakter siswa disekolah .


Rohmat, 2014
Meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan tradisional oray-orayan
Di paud al-ihsan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu