Pergub Nomor 22 Tahun 2017

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 22JAHUN 2017
TENTANG

PEMBERIAN TUNJANGAN KELANGKAAN PROFESI

PADA INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang

Mengingat

bahwa untuk melaksanakaii ketentuaii Pasal 4 ayat (6) Peraturan
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 3 Tahun 2017 tentang
Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, perlu menetapkan

Peraturan Gubernur tentang Pemberian Tunjangan Kelangkaan
Profesi pada Inspektorat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
: 1.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

2.

3.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4033);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4388);


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127);

13. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 18

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 1 Seri D);
14. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 19
Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 3
Seri A);

15. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 57 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2016 Nomor 3 Seri D);

16. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 62 Tahun
2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 08 Seri A);

17. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 3 Tahun
2017 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2017 Nomor 3 Seri E);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN
KELANGKAAN

GUBERNUR TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN
PROFESI

PADA

INSPEKTORAT

PROVINSI


KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017.
BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
3. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
4. Wakil Gubernur adalah Wakil Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.

6. Inspektorat Daerah Provinsi adalah Inspektorat Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

7. Inspektur adalah Inspektur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

8. Pejabat yang berwenang adalah Gubernur, Wakil Gubernur,
Sekretaris Daerah dan Inspektur.

9. Aparat Pengawas Intern Pemerintah selanjutnya disingkat APIP
adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan
tugas
dan
fungsi
organisasi,
yang
melaksanakan tugas pengawasan atau pemeriksaan berdasarkan
surat tugas.

10. Tim

Pemeriksaan

adalah


Penanggung Jawab

Pemeriksaan,

Pengendali Teknis Pemeriksaan, Ketua Tim Pemeriksaan dan
Anggota Tim Pemeriksaan yang melakukan tugas pengawasan
atau pemeriksaan berdasarkan SPT yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang, serta 1 (satu) orang Wakil Penanggung Jawab
yang ditunjuk oleh Inspektur apabila dipandang perlu.

11. Penanggung Jawab Pemeriksaan adalah Inspektur Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang berwenang melakukan
supervisi terhadap tim pemeriksaan dan bertanggungjawab
terhadap mutu hasil pemeriksaan.

12. Pengendali Teknis Pemeriksaan adalah Inspektur Pembantu yang
telah memiliki sertifikasi keahlian tertentu dan/atau Pejabat

Fungsional


Auditor

Madya

dan/atau

Pejabat

Fungsional

Pengawas Pemerin tah Madya serta Pejabat Fungsional Auditor
Muda/atau Pejabat Pengawas Pemerintahan Muda yang telah
memenuhi syarat tertentu untuk diperankan sebagai pengendali
teknis sesuai peraturan perundangan dalam melakukan
pengendalian teknis pelaksanaan pemeriksaan.
13. Ketua Tim Pemeriksaan adalah Pejabat Fungsional Auditor Muda
dan/atau Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan di Daerah
(P2UPD) dengan jabatan pengawas pemerintahan Muda dan/
atau jenjang

jabatan di atasnya yang mempunyai tugas
mengkoordinir Anggota Tim dalam melaksanakan pengawasan
atau pemeriksaan.

14. Anggota Tim Pemeriksaan adalah Pejabat Fungsional Auditor Ahli
dan/atau Auditor Muda serta Pejabat Pengawas Pemerintahan
pertama atau jenjang di atasnya serta Auditor Kepegawaian yang
mempunyai tugas pengawasan atau pemeriksaan.

15. Sertifikasi Ahli Bidang Pengawasan atau Pemeriksaan adalah

suatu bukti pengakuan dari lembaga resmi Negara atas keahlian
seseorang di bidang pengawasan atau pemeriksaan.
16. Surat Perintah Tugas yang selanjutnya disingkat SPT adalah

surat yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang sebagai dasar

bagi Tim Pemeriksaan untuk melaksanakan tugas pengawasan
atau pemeriksaan.

17. Tunjangan Kelangkaan Profesi adalah tunjangan yang diberikan
khusus

kepada

pegawai

yang

melaksanakan

tugas-tugas

pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam kegiatan audit
kinerja, audit atas aspek keuangan tertentu, audit untuk tujuan
tertentu,

audit

khusus/investigatif dan

tugas

pengawasan

lainnya.
BAB II

PENERIMA TUNJANGAN
Pasal 2

(1) Tunjangan

kelangkaan

profesi

diberikan

kepada

Tim

Pemeriksaan sesuai dengan peran yang dilakukan dalam tim
dan

telah

memiliki

sertifikasi

keahlian

yang

telah

melaksanakan tugas pengawasan atau pemeriksaan sesuai SPT
serta telah memenuhi indikator, tolak ukur dan target kinerja.

(2) Sertifikasi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
berlaku

untuk

Inspektur

sebagai

Penanggung)awab

Pemeriksaan.

BAB III

INDIKATOR, TOLAK UKUR DAN TARGET KINERJA
TIM PEMERIKSAAN

Pasal 3

(1) Indikator, tolak ukur dan target kinerja yang harus dicapai
oleh setiap tim pemeriksaan sebagai persyaratan untuk
menerima pembayaran tunjangan kelangkaan profesi adalah
sebagai berikut:

a. Pengendali Teknis
wajib
membuat
Program
Kerja
Pemeriksaan (PKP) yang disetujui oleh Inspektur paling
lambat 2 (dua) hari setelah SPT diterbitkan/diterima;
b. Dalam melakukan pemeriksaan, ketua tim dan anggota tim
Pemeriksaan wajib membuat Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)
yang

direviu

oleh

masing-masing

atasannya

secara

berjenjang dan berkala, untuk kemudian dihimpun dan
diberkaskan;

c. Dokumen pemeriksaan termasuk Kertas Kerja Pemeriksaan
(KKP) diserahkan oleh Pengendali Teknis kepada Sekretaris
Inspektorat atau petugas yang ditunjuk dengan membuat
Berita Acara Penyerahan, paling lambat 12 (duabelas) hari
setelah masa pemeriksaan berakhir berdasarkan SPT;
d.Tim

pemeriksaan

wajib

menyerahkan

Naskah

Hasil

Pemeriksaan/Pokok-Pokok Hasil Pemeriksaan (NHP/P2HP)
kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Pimpinan
Unit Kerja yang menjadi objek pemeriksaan, pada saat
mengakhiri pemeriksaan (exit briefing);
e. Pengendali teknis pemeriksaan wajib melakukan expose hasil
pemeriksaan paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah masa
pemeriksaan berakhir berdasarkan SPT;

f. Ketua Tim Pemeriksaan wajib menyelesaikan Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) yang telah direviu oleh Pengendali Teknis
Pemeriksaan, paling lambat 14 (empat belas) hari setelah
masa pemeriksaan berakhir berdasarkan SPT;

g. Pengendali Teknis Pemeriksaan wajib menyelesaikan Surat
Petunjuk Gubernur/tindaklanjut atas Laporan Hasil
Pemeriksaan kepada Inspektur, paling lambat 2 (dua) hari
setelah Laporan Hasil Pemeriksaan diterbitkan.

(2) Khusus untuk pemeriksaan kasus pengaduan masyarakat dan
pemeriksaan
akhir
masa
jabatan
Bupati/Walikota,
dikecualikan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d dan huruf e.

(3) Khusus untuk pemeriksaan terhadap dugaan kasus
pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, huruf e dan
huruf g, dikecualikan.

(4) Pemenuhan target kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2) dan ayat (3) dituangkan dan dibuktikan dengan
Surat Keterangan Lolos Pencapaian Kinerja yang merupakan
dasar pembayaran oleh Bendahara Pengeluaran serta sebagai
lampiran kuitansi tanda pembayaran.

(5)

Surat Keterangan Lolos Pencapaian Kinerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) ditandatangani oleh Petugas Register
Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Sekretaris Inspektorat atau
petugas yang ditunjuk, Kasubbag Perencanaan Evaluasi dan
Pelaporan, dan diketahui oleh Inspektur, dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernur
ini.

(6) Tunjangan

Kelangkaan

profesi

dibayarkan

kepada

Tim

Pemeriksaan yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) setelah dipotong Pajak Penghasilan
(PPh) pasal 21 dari jumlah yang diterima.

(7) Tim Pemeriksaan yang tidak memenuhi target kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), tunjangan kelangkaan
profesi tidak dapat dibayarkan oleh Bendahara Pengeluaran.
BAB IV

BESARNYA TUNJANGAN
Pasal 4

(1) Tunjangan kelangkaan profesi yang diberikan kepada Tim
Pemeriksaan pada Inspektorat ditetapkan sebagai berikut:
a. Penanggung Jawab sebanyak Rp2.000.000,00 (dua juta
rupiah) per 1 (satu) kali penugasan;
b.
No.

1.

Sertifikasi yang dimiliki

Pengendali Teknis per 1 (satu) kali

Besarnya

Tunjangan (Rp)
1.500.000,00

penugasan

2.

3.

Ketua Tim dan/atau Auditor
Muda per 1 (satu) kali penugasan
Ahli dan/atau Auditor Pertama
per 1 (satu) kali penugasan

1.300.000,00
1.150.000,00

(2) Tunjangan kelangkaan Profesi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setiap Tahun
Anggaran 2017.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 5

Pada

saat

Peraturan

Gubernur

ini

mulai

berlaku,

Peraturan

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 15 Tahun 2016
tentang Tunjangan Kelangkaan Profesi di Lingkungan Inspektorat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Berita Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 12 Seri E), dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 6

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
dan berlaku surut terhitung sejak tanggal 3 Januari 2017.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinang

pada tanggal to A^l 2017
KEPUL

RUSTAM EFFENDI

Diundangkan di Pangkalpinang

pada tanggal vt> Ap™-

2017

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

'GAWANDI

BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017 NOMOR Z*>
SERI 1?

LAMPIRAN

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2017
NOMOR
: £9*

TANGGAL

: |£ ftJ>t>L2017

SURAT KETERANGAN LOLOS PENCAPAIAN KINERJA (SKLPK)
Nomor:
/
/INPT/201...

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan dengan sebenarnya dan
berdasarkan dokumen-dokumen yang ada bahwa Tim Pemeriksaan telah melakukan

pemeriksaan pada
sesuai SPT Nomor
/
/INPT/201....,
tanggal
201... (mulai tugas tgl
s.d
201...) dan telah memenuhi
pencapaian kinerja menurut Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
Nomor

Tahun 201..., dengan data-data sebagai berikut:

1.

Nomor
PKP dibuat oleh Pengendali Teknis, paling PKP
/PKP/INPT/201...,tanggal
lambat 2 (dua) hari setelah penerbitan Surat
201...
Perintah Tugas (SPT).

2.

Naskah
Hasil
Pemeriksaan/Pokok-pokok
Hasil
Pemeriksaan
(NHP/P2HP)
telah
diserahkan oleh Ketua Tim kepada Pimpinan
Satuan Kerja /Unit Kerja pada saat
mengakhiri pemeriksaan (exit briefing).

a. Surat Pengantar NHP oleh
Ketua Tim Pemeriksa Nomor

/

/201...,

tanggal
201...

b. Salinan

Naskah

Hasil

Pemeriksaan (NHP)
3.

Pengendali
Teknis
melakukan
expose
terhadap konsep Laporan Hasil Pemeriksaan,
paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah
masa pemeriksaan berakhir berdasarkan
Surat Perintah Tugas (SPT)

4.

Dokumen pemeriksaan telah diserahkan Tim
Pemeriksaan kepada Sekretaris Inspektorat,
paling lambat
12 (dua
belas)
hari
setelahmasapemeriksaanberakhirberdasarkan
SPT

Berita Acara Expose LHP (BAELHP)
Nomor
/
/BAELHP/INPT/201...,
tanggal
/201...,
dilampiri
dengan daftar hadir peserta.
Berita
Acara
Penyerahan
Dokumen Pemeriksaan (BAPDP)
Nomor
/
/BAPDP/INPT/201...,
tanggal
201...

5.

Ketua Tim menyelesaikan Laporan Hasil LHP
/
Pemeriksaan (LHP) yang telah direviu oleh
Pengendali Teknis, paling lambat 14 (empat tanggal

belas)

hari

setelah

masa

pemeriksaan

Nomor

/INPT/201...,
201...

berakhir berdasarkan SPT.
6.

Pengendali Teknis menyelesaikan pembuatan

Nomor

Surat Petunjuk Gubernur/Tindak Lanjut
Hasil Pemeriksaan, paling lambat 2 (dua)

/
tanggal

hari setelah LHP diterbitkan.

/INPT/201...,
201...

Pangkalpinang,
PETUGAS REGISTER PKP,

201...

KASUBBAG PERENCANAAN,

(NAMA LENGKAP)
(NAMA LENGKAP)

NIP

NIP

PETUGAS PENGECEKAN PEMBERKASAN

INSPEKTUR

DOKUMEN PEMERIKSAAN DAN NHP/P2HP,

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

SEKRETARIS INSPEKTORAT,

(NAMA LENGKAP)
NIP

(NAMA LENGKAP)
NIP

RUSTAM EFFENDI