S PKH 1004932 Chapter3

(1)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Dalam suatu penelitian tidak terlepas dari lokasi penelitian, yaitu dimana peneliti melaksanakan penelitiannya. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian diharapkan dapat memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai tempat penelitian program pelatihan bina diri terhadap orang tua dalam mengembangkan kemampuan bina diri anak tunagrahita ringan yaitu di SLB Ayahbunda Parungpanjang Kabupaten Bogor.

B. Metode dan Prosedur Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualiatif.

Sukmadinata (2005, hal 72) mengemukakan bahwa“Metode

deskriptif adalah suatu bentuk penelitian paling dasar, ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ada,

baik yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia.”

Sukmadinata (2005, hlm 60) mengemukakan bahwa “Penelitian Kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi dan pemikiran orang secara


(2)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek yang penting dalam membantu penelitian kualitatif adalah mengenai tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut;

Tahap ke 1 Tahap ke 2

a. Tahap ke 1

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah: a. Tahap ke I yaitu :

1) Menelaah bagaimana kemampuan keterampilan bina diri anak

tunagrahita di sekolah.

2) Menelaah bagaimana perlakuan orang tua dalam melaksanakan

keterampilan bina diri untuk anak tunagrahita di rumah 1. Menelaah bagaimana

kemampuan keterampilan bina diri anak tunagrahita di sekolah.

2. Menelaah bagaimana perlakuan orang tua dalam melaksanakan

keterampilan bina diri untuk anak tunagrahita di rumah

3. Menelaah apa kendala orang tua dalam

mengajarkan anak untuk melaksanakan

keterampilan bina diri di rumah

4. Menelaah bagaimana peran orang tua dalam perumusan draf program pelatihan bina diri terhadap orang tua. 5. Menelaah bagaiman

program bina diri terhadap orang tua?

Merumuskan draf program pelatihan bagi orang tua tentang bina diri bagi anak

tunagrahita Tentang

kondisi objektif


(3)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menelaah apa kendala orang tua dalam mengajarkan anak untuk

melaksanakan keterampilan bina diri di rumah.

4) Menelaah bagaimana peran orang tua dalam perumusan draf program

pelatihan bina diri terhadap orang tua

5) Menelaah bagaiman program bina diri terhadap orang tua

b. Tahap ke 2 yaitu :

Merumuskan draf program pelatihan bagi orang tua tentang bina diri bagi anak tunagrahita.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian menurut Amirin (1986) merupakan seseorang atau sesuatu mengenai yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Menurut Suharsimi Arikonto (1989) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan, dalam sebuah penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang penelitian akan amati. Kesimpulan dari kedua pengertian diatas Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.

Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang

diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang

dilaksanakannya.

Penentuan subjek penelitian di maksudkan untuk menyaring sebanyak mungkin data dari berbagai sumber sehingga hal-hal yang spesifik dapat dirinci. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan di SLB Ayahbunda berjumlah 3(tiga) orang siswa, 3(tiga) orangtua dan 1(satu) orang guru.


(4)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Table 3.1

Subjek Penelitian

No. Inisial Jabatan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

NA Sw Dw En DL ZP SV

Guru Orang tua Orang tua Orang tua Peserta didik Peserta didik Peserta didik

3. Prosedur Penelitian

Aspek yang penting dalam membantu proses dalam penelitian ini kualitatif ini adalah mengenai tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini diantaranya adalah:

1) Konfirmasi pada pihak sekolah untuk mengutarakan maksud

tujuan, dan meminta izin untuk melaksanakan penelitian di lembaga tersebut merupakan bagian dari persiapan penelitian.

2) Mempersiapkan perlengkapan penelitian

Perlengkapan penelitian yang dipersiapkan untuk mengambil data dalam penelitian yaitu membuat dan menyiapkan instrument penelitian, seperti:

a) Pedoman wawancara yang berisi mengenai beberapa


(5)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara berguna sebagai acuan tentang pertanyaan agar focus terhadap permasalahan yang diteliti.

b) Pedoman Observasi yang berisi pertanyaan tentang acuan yang akan diamati sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

c) Pedoman dokumentasi berupa catatan tertulis atau

dokumen-dokumen yang telah ada di sekolah seperti program –program mengenai permasalahan yang sedang diteliti.

b. Tahap Memasuki Lapangan

Yaitu memulai melakukan kegiatan pengambilan data dengan cara: 1) Observasi yaitu melakukan pengamatan dan mencatat secara

langsung dan teliti tentang kondisi objektif bagaimana orang tua memperlakukan anak tunagrahita dalam bina diri dan bagaimana guru di sekolah dalam memberikan pembelajaran bina diri.

2) Melakukan wawancara pada subjek penelitian yaitu pada orang tua dan guru mengenai permasalahan yang diteliti

3) Melakukan studi dokumentasi yaitu menelaah program bina diri

yang ada di sekolah dan mendokumentasikan kegiatan bina diri yang dilaksanakan di sekolah ataupun di rumah.

c. Tahap analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi kemudian data diolah dan dianalisis dengan cara reduksi data, display data, dan verifikasi.

d. Tahap Akhir

Pada tahap ini selanjutnya data diuji keabsahannya dengan cara teknik triangulasi data yaitu yang tidak sekadar menilai kebenaran data, melainkan menyelidiki tingkat kebenaran tafsiran kita mengenai data tersebut dan kemudian diambil kesimpulan.

C. Instrumen dan Teknik Pengamumpulan Data


(6)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu karakteristik penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen utama penelitian (Human Instrumen). Konsekwensi dari posisi ini adalah peneliti harus mengenal apa yang akan diteliti dan melakukan langsung seluruh kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan data yang ada serta menginterprestasi data yang diperoleh.

Ada pendapat ahli yang dijadikan acuan, bahwa peneliti sendiri merupakan instrumen utama dalam penelitiannya.

Nasution (dalam Sugiyono, 2010, hlm 223) yang menyatakan

bahwa :” Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari

pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama alasannya ialahbahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih dikembangkan sepanjang penelitian itu dalam keadaan yang serba tidak pasti dan idak jelas itu tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.”

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi.

a. Pedoman wawancara

Pedoman wawan cara digunakan sebagai panduan dalam

pengumpulan data pada saat wawancara karena pedoman ini berisikan pertanyaan –pertanyaan penelitian yang dilakukan secara langsung.

Tabel 3.2

Kisi –Kisi Pedoman Wawancara

No

. Variabel Indikator No Soal

1. Perlakuan orang tua terhadap anak

tunagrahita dalam bina diri?

Perlakuan orang tua dalam aspek Merawat diri

- Mandi

- Menggosok gigi

- Membersihkan badan setelah

buang air besar dan kecil

1 2 3


(7)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perlakuan orang tua dalam aspek mengurus diri

- Memakai pakaian dalam

- Memakai pakaian luar

- Memakai sepatu

4 5 6

2. Kendala orang tua dalam

mengajarkan anak untuk

melaksanakan keterampilan bina diri di rumah

- Cara mengajarkan mandi

- Cara mengajarkan menggosok

gigi

- Cara mengajarkan

membersihkan badan setelah buang air besar dan kecil

- Cara memakai pakaian dalam

- Cara memakai pakaian luar

- Cara memakai sepatu

7 8 9

10 11 12

3. Peran orang tua dalam perumusan draf program pelatihan bina diri

terhadap orang tua dalam

mengembangkan kemampuan bina diri anak tunagrahita

- Mengetahui adanya program

bina diri di sekolah

- Mengetahui keterterlibatan orang tua dalam merumuskan program bina diri

- Mengetahui pelaksanaan

pengajaran bina diri orang tua di rumah

- Mengetahui perlu atau tidak diadakannya program pelatihan bina diri terhadap orang tua

- Mengetahui keikut sertaan

orang tua dalam merumuskan program bina diri apa saja yang akan di jadikan pelatihan

1 2

3

4

5

b. Pedoman Observasi

Pedoman observasi dibuat sebagai panduan saat melakukan pengamatan karena hal ini berisi tentang apa saja yang akan diamati dalam penelitian ini.


(8)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Kisi- kisi pedoman observasi

Variabel Indikator Item observasi Ket

3 2 1

Bagaimana kondisi objektif kemampuan

bina diri anak

tunagrahita di

sekolah

Kemampuan bina diri anak tunagrahita di sekolah. Merawat diri

Mempersiapkan peralatan mandi seperti:

- Handuk

- Sabun mandi

Mempersiapkan peralatan menggosok gigi seperti: - Pasta gigi

- Sikat gigi

Mandi

- Mengguyur air kebadan

- Menggosokkan sabun

mandi ke badan

- Melap badan dengan

handuk Menggosok gigi

- Memasukan pasta gigi ke

sikat gigi

- Menggosokan sikat gigi

ke gigi


(9)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Membersihkan badan setelah

buang air besar dan kecil

- Mengguyurkan air ke

badan bagian belakang

- Membersihkan badan

bagian belakang dengan menggunakan tangan Mengurus diri

- Memakai pakaian dalam

- Memakai pakaian luar

- Memakai sepatu

Keterangan :

Score 3 mampu melakukan tanpa bantuan Score 2 mampu dengan sedikit bantuan Score 1 mampu dengan banyak bantuan

Tabel 3.4

Kisi- kisi pedoman observasi

Variabel Indikator

Format Observasi Bagaimana cara orang tua mengajark an Berapa lama waktu yang di gunakan Memerlukan bantuan atau tidak Siapa yang cenderung memberikan perlakuan Kondisi objektif perlakuan orang tua tentang bina diri terhadap anak tunagrahita Perlakuan orang tua dalam melaksana kan keterampilan bina diri merawat diri - Mandi - Meng gosok gigi - Membersih kan badan setelah buang air besar dan kecil Perlakuan orang tua dalam


(10)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melaksana

kan

keterampilan bina diri Mengurus diri

- Memakai

pakaian dalam

- Memakai

pakaian luar

- Memakai

sepatu

c. Pedoman Dokumentasi

Pada pedoman dokumentasi berisi tentang data apa yang telah ada sehingga dengan doumentasi data yang di perlukan dalam penelitian ini bisa terkumpul seluruhnya.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Pedoman Doumentasi

No. Ruang Lingkup

1. Drap program bina diri yang ada di sekolah 2. Foto- foto pelaksanaan program bina diri.

2. Tehnik pengumpulan data

Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data ini adalah menggunakan teknik observasi, wawancara dan study dokumentasi.

a. Observasi

Dalam penelitian ini peneliti mengamati dan mencatat secara langsung dan teliti tentang kondisi objektif bagaimana orang tua memperlakukan anak tunagrahita dalam bina diri dan bagaimana guru di sekolah dalam memberikan pembelajaran bina diri.

Syaodih N. (dalam D. Satori dan A. Komariah, 2010, hlm 105)


(11)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”.

Sedangkan menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2010, hlm 226) mengungkapkan bahwa “Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data atau fakta mengenai dunia kenyataan diperoleh melalui observasi.”

Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa observasi itu merupakan kegiatan pengamatan dalam suatu penelitian untuk mendapatkan data yang akurat.

b. Wawancara

Teknik wawncara ini digunakan dengan cara melakukan Tanya jawab secara langsung dengan guru dan orang tua tanpa terlepas dari tujuan yang diharapkan. Sebagaiman yang dikemukakan oleh:

Sujana (dalam D. Sutori dan A. Komariah, 2010, hlm 130)

mengemukakan “Wawancara adalah proses pengumpulan data

atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya

(interviewer) dengan pihak yang di tanya atau penjawab

(interviewee)”.

Esterberg (dalam Sugiono, 2010, hlm 231)”Wawacara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat di kontruksikan makna

dalam suatu titik tertentu”.

Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi melalui percakapan atau Tanya jawab secara langsung.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana profil anak tunagrahita , serta mendapatkan informasi mengenai perlakuan orang tua dalam pelaksanaan bina diri anak tunagrahita dirumah.

c. Study dokumentasi

Studi dokumentasi para peneliti ini juga berfungsi untuk menguji kekonsisitensian data atau informasi yang di peroleh melalui


(12)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara dan hasil pengamatan (observasi) dengan cara melihat dan menelaah sumber tertulis dari dokumentasi yang ada pada informasi.Sebagaimana yang di kemukakan oleh

Bogdan (dalam Djam’an S. dan Aan K, 2009, hlm 149)

menyatakan bahwa “Hasil penelitian juga akan semakin

kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan karya seni yang telah ada”.

D. Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data yaitu yang tidak sekadar menilai kebenaran data, melainkan menyelidiki tingkat kebenaran tafsiran kita mengenai data tersebut. Untuk memperoleh keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dengan pengecekan kebenaran data dari data sumber yang lain. Triangulasi data dimaksudkan untuk mengecek atau membandingkan data yang telah diperoleh melalui hasil wawancara kepada orangtua peserta didik dan guru.

E. Tehnik Anlisis Data

Pengujian ke absahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data yaitu yang tidak sekadar menilai kebenaran data, melainkan menyelidiki tingkat kebenaran tafsiran kita mengenai data tersebut. Untuk memperoleh keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dengan pengecekan kebenaran data dari data sumber yang lain. Triangulasi data dimaksudkan untuk mengecek atau membandingkan data yang telah diperoleh melalui hasil wawancara kepada orangtua peserta didik dan guru. Langkah- langkah yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu:

1. Reduksi data

Langkah awal dalam menganalisis data adalah melakukan reduksi data. mereduksi data adalah merangkum, melihat hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting guna memberikan gambaran yang jelas dan tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data yang selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Adapun tujuan reduksi data adalah untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang dikumpulkan.


(13)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Display data

Langkah yang selanjutnya setelah reduksi data adalah merangkum temuan-temuan penelitian berdasarkan pada aspek-aspek yang diteliti display data dilakukan dalam bentuk uraian singkat bagan, hubungan antara kategori melalui display data maka data akan terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan sehingga dapat memudahkan dan memahami gambaran keseluruhan dari aspek yang diteliti.

3. Kesimpulan

Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini penulisan yang dipakai adalah presentasi data yang didapat yaitu penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan obervasi dengan subjek dan significant other, dibaca berulang kali sehingga penulis mengerti benar permasalahannya, kemudian di analisis, sehingga di dapat gambaran mengenai penghayatan pengalaman dari subyek.


(1)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Kisi- kisi pedoman observasi

Variabel Indikator Item observasi Ket

3 2 1

Bagaimana kondisi objektif kemampuan bina diri anak tunagrahita di sekolah

Kemampuan bina diri anak tunagrahita di sekolah. Merawat diri

Mempersiapkan peralatan mandi seperti:

- Handuk - Sabun mandi

Mempersiapkan peralatan menggosok gigi seperti: - Pasta gigi

- Sikat gigi

Mandi

- Mengguyur air kebadan - Menggosokkan sabun

mandi ke badan - Melap badan dengan

handuk Menggosok gigi

- Memasukan pasta gigi ke sikat gigi

- Menggosokan sikat gigi ke gigi


(2)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Membersihkan badan setelah

buang air besar dan kecil - Mengguyurkan air ke

badan bagian belakang - Membersihkan badan

bagian belakang dengan menggunakan tangan Mengurus diri

- Memakai pakaian dalam - Memakai pakaian luar - Memakai sepatu Keterangan :

Score 3 mampu melakukan tanpa bantuan Score 2 mampu dengan sedikit bantuan Score 1 mampu dengan banyak bantuan

Tabel 3.4

Kisi- kisi pedoman observasi

Variabel Indikator

Format Observasi Bagaimana cara orang tua mengajark an Berapa lama waktu yang di gunakan Memerlukan bantuan atau tidak Siapa yang cenderung memberikan perlakuan Kondisi objektif perlakuan orang tua tentang bina diri terhadap anak tunagrahita Perlakuan orang tua dalam melaksana kan keterampilan bina diri merawat diri - Mandi - Meng gosok gigi - Membersih kan badan setelah buang air besar dan kecil Perlakuan orang tua dalam


(3)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melaksana

kan

keterampilan bina diri Mengurus diri

- Memakai pakaian dalam - Memakai

pakaian luar - Memakai

sepatu

c. Pedoman Dokumentasi

Pada pedoman dokumentasi berisi tentang data apa yang telah ada sehingga dengan doumentasi data yang di perlukan dalam penelitian ini bisa terkumpul seluruhnya.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Pedoman Doumentasi

No. Ruang Lingkup

1. Drap program bina diri yang ada di sekolah 2. Foto- foto pelaksanaan program bina diri.

2. Tehnik pengumpulan data

Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data ini adalah menggunakan teknik observasi, wawancara dan study dokumentasi.

a. Observasi

Dalam penelitian ini peneliti mengamati dan mencatat secara langsung dan teliti tentang kondisi objektif bagaimana orang tua memperlakukan anak tunagrahita dalam bina diri dan bagaimana guru di sekolah dalam memberikan pembelajaran bina diri.

Syaodih N. (dalam D. Satori dan A. Komariah, 2010, hlm 105)


(4)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”.

Sedangkan menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2010, hlm 226) mengungkapkan bahwa “Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data atau fakta mengenai dunia kenyataan diperoleh melalui observasi.”

Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa observasi itu merupakan kegiatan pengamatan dalam suatu penelitian untuk mendapatkan data yang akurat.

b. Wawancara

Teknik wawncara ini digunakan dengan cara melakukan Tanya jawab secara langsung dengan guru dan orang tua tanpa terlepas dari tujuan yang diharapkan. Sebagaiman yang dikemukakan oleh:

Sujana (dalam D. Sutori dan A. Komariah, 2010, hlm 130) mengemukakan “Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya

(interviewer) dengan pihak yang di tanya atau penjawab

(interviewee)”.

Esterberg (dalam Sugiono, 2010, hlm 231)”Wawacara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat di kontruksikan makna

dalam suatu titik tertentu”.

Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi melalui percakapan atau Tanya jawab secara langsung.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana profil anak tunagrahita , serta mendapatkan informasi mengenai perlakuan orang tua dalam pelaksanaan bina diri anak tunagrahita dirumah.

c. Study dokumentasi

Studi dokumentasi para peneliti ini juga berfungsi untuk menguji kekonsisitensian data atau informasi yang di peroleh melalui


(5)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara dan hasil pengamatan (observasi) dengan cara melihat dan menelaah sumber tertulis dari dokumentasi yang ada pada informasi.Sebagaimana yang di kemukakan oleh

Bogdan (dalam Djam’an S. dan Aan K, 2009, hlm 149)

menyatakan bahwa “Hasil penelitian juga akan semakin

kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan karya seni yang telah ada”.

D. Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data yaitu yang tidak sekadar menilai kebenaran data, melainkan menyelidiki tingkat kebenaran tafsiran kita mengenai data tersebut. Untuk memperoleh keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dengan pengecekan kebenaran data dari data sumber yang lain. Triangulasi data dimaksudkan untuk mengecek atau membandingkan data yang telah diperoleh melalui hasil wawancara kepada orangtua peserta didik dan guru.

E. Tehnik Anlisis Data

Pengujian ke absahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data yaitu yang tidak sekadar menilai kebenaran data, melainkan menyelidiki tingkat kebenaran tafsiran kita mengenai data tersebut. Untuk memperoleh keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dengan pengecekan kebenaran data dari data sumber yang lain. Triangulasi data dimaksudkan untuk mengecek atau membandingkan data yang telah diperoleh melalui hasil wawancara kepada orangtua peserta didik dan guru. Langkah- langkah yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu:

1. Reduksi data

Langkah awal dalam menganalisis data adalah melakukan reduksi data. mereduksi data adalah merangkum, melihat hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting guna memberikan gambaran yang jelas dan tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data yang selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Adapun tujuan reduksi data adalah untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang dikumpulkan.


(6)

Eva Saadah Noor, 2014

Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Display data

Langkah yang selanjutnya setelah reduksi data adalah merangkum temuan-temuan penelitian berdasarkan pada aspek-aspek yang diteliti display data dilakukan dalam bentuk uraian singkat bagan, hubungan antara kategori melalui display data maka data akan terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan sehingga dapat memudahkan dan memahami gambaran keseluruhan dari aspek yang diteliti.

3. Kesimpulan

Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini penulisan yang dipakai adalah presentasi data yang didapat yaitu penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan obervasi dengan subjek dan significant other, dibaca berulang kali sehingga penulis mengerti benar permasalahannya, kemudian di analisis, sehingga di dapat gambaran mengenai penghayatan pengalaman dari subyek.