Policy Paper
REN
NCANA
A AKS) N
NAS)ONAL
P
PROGR
RAM PE
ENANG
GGULAN
NGAN KEM)SSK)NAN
N
TA(UN
N
‐
4
4
Kementerian Perencanaaan Pemban
ngunan Naasional PPN
N /
Baadan Peren
ncanaan Pem
mbangunan
n Nasional BAPPENA
AS
Jaanuari,
RENCANA AKS) NAS)ONAL
PROGRAM PENANGGULANGAN KEM)SK)NAN
TA(UN
‐
4
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional PPN /
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS
Januari,
RENCANA AKS) NAS)ONAL
PROGRAM PENANGGULANGAN KEM)SK)NAN
TA(UN
‐
4
Diterbitkan oleh :
©
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS
Tim Penyusun :
Pengarah
: Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, SE, MA.
Penanggung Jawab : Dr. )r. Ceppie K. Sumadilaga, MA.
Ketua Tim
: )r. Rudy S. Prawiradinata, MCRP, Ph.D.
Anggota
: Pungky Sumadi, MCP, Ph.D; Drs. Adhi Putra Alfian, M.Si;
Dra. Rahma )ryanti, MT; Dr. (adiat, MA; Dr. Sanjoyo, M.Ec;
Dr. )r. Subandi, Msc; )r. Nono Rusono, PG.Dip.Agr.Sci, M.Si;
)r. Nugroho Tri Utomo, MRP; )r. R. Aryawan S. Poetro, M.Si;
Dadang Rizki R., S(, MPA; )r. Jadhie Judodiniar Ardajat, M.Si;
Drs. Oktorialdi, MA, Ph.D; Dr. )r. Sri Yanti JS, MPM;
Dr. Vivi Yulaswati, M.Sc; Woro S. Sulistyaningrum, ST, M)DS;
Agus Manshur, SE, MA; Moris Nuaimi, SE, MT, MA; Karim, S.Ant;
Dr. Yulius, MA; )chsan Zulkarnaen, SE, M.Sc;
Fisca Miswari Aulia, S.Si; Annissa Sri Kusumawati, ST.
Pendukung
: Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP; Sidik Permana, ST;
Novi Susanto, SAP; (erman Ferdiansyah, SE.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS
KATA PENGANTAR
Penurunan tingkat kemiskinan nasional dalam dua tahun terakhir ini
cenderung mengalami pelambatan. (al ini dikhawatirkan akan
berpengaruh terhadap pencapaian target dan sasaran penurunan
kemiskinan secara jangka menengah sesuai dengan RPJMN
‐
4,
terutama apabila penanganan program penanggulangan kemiskinan
tidak mengalami perubahan yang signifikan business as usual . Di lain
pihak, implementasi dari dokumen Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi )ndonesia MP E)
‐
,
terutama selama periode
‐
4, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja
dan memperluas kesempatan kerja, serta mampu memberikan kontribusi yang optimal
bagi penurunan tingkat kemiskinan secara nasional.
Kedua hal tersebut diatas menjadi latar belakang dari kajian jangka menengah mid
term review terhadap seluruh kebijakan pemerintah yang terkait dengan
penanggulangan kemiskinan. Kajian tersebut diwujudkan dalam bentuk Rencana Aksi
Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan RAN‐PPK
‐
4.
Secara substansial, RAN‐PPK merupakan review terhadap strategi penanggulangan
kemiskinan secara menyeluruh dan disusun dengan memperhitungkan kemungkinan
perubahan ekonomi nasional sebagaimana tertuang dalam dokumen MP E) serta
dampaknya terhadap penurunan kemiskinan secara realistis sampai tahun
4.
Penurunan kemiskinan tersebut dilakukan melalui penyempurnaan maupun penajaman
strategi, kebijakan, program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang terealisasi
dalam perubahan sasaran dan alokasi anggaran masing‐masing kegiatan. Dengan
demikian, RAN‐PPK dapat menjadi rujukan dalam proses perencanaan tahunan baik
dalam RKP maupun Renja‐K/L, serta proses penganggarannya melalui APBN.
Penyusunan RAN‐PPK ini tidak terlepas dari dokumen Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pengurangan Kemiskinan )ndonesia MP K) yang sedang dalam proses
penyusunan. RAN‐PPK akan menjadi tahapan awal penurunan kemiskinan dalam
MP K).
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar‐besarnya kepada
seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan Rencana Aksi
Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4. Kita berharap
semoga apa yang telah kita lakukan bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional PPN /
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BAPPENAS
Armida S. Alisjahbana
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
i
DAFTAR )S)
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR )S)
iii
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR S)NGKATAN
ix
BAB ) PENDA(ULUAN
. Latar Belakang Penyusunan RAN‐PPK .........................................................................
. Maksud dan Tujuan Penyusunan RAN‐PPK ...............................................................
. Dasar (ukum Penyusunan RAN‐PPK ............................................................................
.4 Sistematika RAN‐PPK ...........................................................................................................
BAB )) PERKEMBANGAN KEM)SK)NAN DAN PROGRAM PENANGGULANGAN
KEM)SK)NAN
. Perkembangan Kemiskinan di )ndonesia ....................................................................
. Perkembangan Program Penanggulangan Kemiskinan .....................................
. . Program Bantuan dan Jaminan Sosial Klaster
. . Program Pemberdayaan Masyarakat Klaster
. . Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Klaster
4
. .4 Program‐Program Pro‐Rakyat Klaster 4
4
BAB ))) ANAL)S)S DAN PROYEKS) KEM)SK)NAN
. Analisis Faktor‐faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan ..................................
. Skenario Optimis dan Moderat dalam Proyeksi Kemiskinan
. . Proyeksi Pertumbuhan berdasarkan Skenario Optimis
. . Proyeksi Pertumbuhan berdasarkan Skenario Moderat
4 ..
‐
. Proyeksi Kemiskinan Nasional ......................................................................................
4
.4 Proyeksi Kemiskinan Tingkat Provinsi .....................................................................
BAB )V STRATEG) DAN KEB)JAKAN PENANGGULANGAN KEM)SK)NAN
4. Strategi dan Kebijakan Makro .......................................................................................
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
iii
4. Strategi dan Kebijakan Klaster ......................................................................................
4. . Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Klaster
4. . Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Klaster
4. .4 Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Klaster 4
4. . Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Klaster
4. Strategi Khusus ....................................................................................................................
4.4 Keterkaitan Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
dengan Prioritas Nasional Bidang Lainnya ..............................................................
BAB V RENCANA AKS) PROGRAM PENANGGULANGAN KEM)SK)NAN
. Penjelasan Matriks Rencana Aksi ................................................................................
. Ringkasan Rencana Aksi ..................................................................................................
. Matriks Rencana Aksi ........................................................................................................
. . Rencana Aksi Klaster
. . Rencana Aksi Klaster
. . Rencana Aksi Klaster
iv Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
4
BAB V) PENUTUP
. .4 Rencana Aksi Klaster 4
‐
4
DAFTAR TABEL
Tabel .
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Periode
Tabel .
)ndeks Kedalaman Kemiskinan dan )ndeks Keparahan Kemiskinan
Tahun
‐
Tabel .
Tabel 4.
Tabel .
Tabel .
Tabel .
Tabel .
Tabel .
Lokasi Pelaksanaan PK(
)ndikator Perkembangan PK(
Perkembangan Program Raskin
Rincian Program Raskin tahun
‐
dan Rencana
4‐
Tabel
.
Realisasi Penyaluran KUR Tahun
Desember
.
Tabel 4.
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
.
.
.
.
.
.
.
.
Jumlah Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin
Per Provinsi, Tahun
Jumlah Kelembagaan Masyarakat PNPM Mandiri
Tabel
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Berdasarkan Wilayah
Tahun
.
.
Jumlah Rumah Tangga Berdasarkan Kriteria Sangat Miskin, Miskin,
dan (ampir Miskin
Tabel
Tabel
‐
4
Jumlah Fasilitator/Konsultan dan Tenaga Kerja Melalui
PNPM Mandiri
4
Realisasi Penyaluran KUR sampai dengan
44
sampai dengan
4
Desember
Garis Kemiskinan GK Makanan dan Non Makanan
Periode
‐
rupiah/kapita/bulan
Tingkat Kemiskinan Menurut Kriteria Garis Kemiskinan
Periode
‐
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Skenario Optimis
‐
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Skenario Moderat
‐
Proyeksi Pertumbuhan Kesempatan Kerja
Skenario Optimis
Proyeksi Pertumbuhan Kesempatan Kerja
Skenario Moderat
Proyeksi Tingkat Kemiskinan Per Provinsi
4 berdasarkan
‐
4
4 berdasarkan
4 berdasarkan
‐
‐
4 berdasarkan
4
Proyeksi Jumlah Penduduk Miskin Per Provinsi berdasarkan
Skenario Optimis
4
Proyeksi Jumlah Penduduk Miskin Per Provinsi berdasarkan
Skenario Moderat
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
v
Tabel
.
)nstansi Pelaksana Strategi Makro Penanggulangan Kemiskinan
Tabel 4.
Perencanaan PK(
Tabel
Penjelasan Matriks RAN‐PPK
Tabel
.
Tabel
.
Tabel
.
.
4
Perencanaan Subsidi Siswa Miskin
‐
Proyeksi Kemiskinan per Koridor Tahun
Ringkasan Anggaran RAN‐PPK
‐
‐
4
4
4
‐
4
vi Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
4
‐
‐
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar . Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin,
–
Gambar . Persentase Penduduk Miskin Per Provinsi Tahun
Gambar . Perbandingan Alokasi Pendanaan dan Jumlah Penduduk Miskin
Per Provinsi Tahun
Gambar 4. Alur Penyaluran Beras Program Raskin
Gambar . Jumlah Sasaran Subsidi Siswa Miskin,
Gambar . Alokasi Tanah Obyek Land Reform
–
‐
Gambar . Penerima Manfaat Tanah Obyek Land Reform,
Gambar
. Realisasi Penyaluran KUR Tahun
Januari – Desember
‐
4
‐
Gambar . Perkembangan besaran BLM PNPM Mandiri dan Jumlah
Kecamatan,
‐
Gambar . Realisasi BLM PNPM Mandiri
Gambar
. Proyeksi Penurunan Angka Kemiskinan
Gambar
. Proyeksi Tingkat Kemiskinan Per Provinsi berdasarkan skenario
Moderat pada Tahun
4
Gambar
‐
4
. Proyeksi Tingkat Kemiskinan Per Provinsi berdasarkan skenario
Optimis pada Tahun
4
4
Gambar 4. Proyeksi Jumlah Penduduk Miskin Per Provinsi berdasarkan
skenario Optimis Tahun
4
Gambar
Gambar
. Proyeksi Jumlah Penduduk Miskin Per Provinsi berdasarkan
skenario Moderat Tahun
4
. Keterkaitan Prioritas Nasional Bidang Penanggulangan Kemiskinan
dengan Prioritas Lainnya
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
vii
v4 Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
DAFTAR SINGKATAN
A
AM(P
APBN
ARAM
Askeskin
ASEAN
ATAP
B
Bappenas
BBM
BLM
BOK
BOS
BPN
BPJS
BPS
BSM
BULOG
C
CCT
CPR
D
DO
DK)
F
FCC
G
Gemasko
GK
(
(GU
(PB
(PP
)
)KK
)NA‐DRGs
)NA‐CBGs
Alat Medis (abis Pakai
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Angka Ramalan
Asuransi Kesehatan Masyarakat
Association of Southeast Asia Nations
Angka Tetap
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Bahan Bakar Minyak
Bantuan Langsung Mandiri
Bantuan Operasional Kesehatan
Bantuan Operasional Sekolah
Badan Pertanahan Nasional
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Badan Pusat Statistik
Bantuan Siswa Miskin
Badan Urusan Logisitik
Conditional Cash Transfer
Contraceptive Prevalence Rate
Delivery Order
Daerah Khusus )bukota
Food Crisis Center
Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi
Garis Kemiskinan
(ak Guna Usaha
(arga Pembelian Beras
(arga Pembelian Pemerintah
)bukota Kecamatan
)ndonesia‐Diagnosis Related Groups
)ndonesia‐Case Based Groups
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
ix
J
Jamkesda
Jamkesmas
JPKMM
JPS
K
Kadivre
KaKansilog
KAPET
Kasubdivre
KB)
K)A‐KB
KK
KKMB
Korwil
KPS
KS
KSP‐KJKS
KT)
KUR
L
Lapas
LCGC
LDP
LKM
M
MA
MBR
MDGs
M)
MPR
MoU
MP E)
MTs
N
NPL
NTB
NTP
NTT
O
Opsus
P
PBB
PDB
Perum
PK(
PKS
PNPM
x Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
Jaminan Kesehatan Daerah
Jaminan Kesehatan Masyarakat
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
Jaring Pengamanan Sosial
Kepala Divisi Regional
Kepala Kantor Seksi Logistik
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
Kepala Sub‐Divisi Regional
Kawasan Barat )ndonesia
Kesehatan )bu Anak dan Keluarga Berencana
Kepala Keluarga
Konsultan Keuangan Mitra Bank
Koordinator wilayah
Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga Sejahtera )
Koperasi Simpan Pinjam‐Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Kawasan Timur )ndonesia
Kredit Usaha Rakyat
Lembaga Pemasyarakatan
Low Cost and Green Car
Lembaga Diklat Profesi
Lembaga Keuangan Mikro
Madrasah Aliyah
Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Millennium Development Goals
Madrasah )btidaiyah
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Memorandum of Understanding
Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi )ndonesia
Madrasah Tsanawiyah
Non Performing Loan
Nusa Tenggara Barat
Nilai Tukar Petani
Nusa Tenggara Timur
Operasi Pasar Khusus
Perserikatan Bangsa Bangsa
Produk Domestik Bruto
Perusahaan Umum
Program Keluarga (arapan
Perjanjian Kerja Sama
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
‐
4
PNPM‐KP
PNPM‐MP
PNS
Pokja
Pokmas
POLR)
Polindes
Poskesdes
Posyandu
P4T
PP
PP)
PPK
PPKD
PPLS
PPN
PPP
PT
PTA
PTPN
PUAP
PUGAR
PUMP
PUS
Puskesms
R
RAN
Raskin
R)
RKM
RKP
RPJMN
RS
RTM
RT(M
RTRW
RTS
RTSM
RTS‐PM
S
Satker
SD
SDA
SDK)
SDM
S(AT
SJSN
SKB
SKP
SMA
SMK
SMP
PNPM Kelautan dan Perikanan
PNPM Mandiri Perdesaan
Pegawai Negeri Sipil
Kelompok Kerja
Kelompok Masyarakat
Polisi Republik )ndonesia
Pondok Bersalin Desa
Pondok Bersalin Desa
Pos Pelayanan Terpadu
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Peraturan Pemerintah
Pangkalan Pendaratan )kan
Program Penanggulangan Kemiskinan
Pusat Pengembangan Kebijakan Daerah
Pendataan Program Perlindungan Sosial
Perencanaan Pembangunan Nasional
Public Private Partnership
Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi Agama
PT Perkebunan Nusantara
PNPM Usaha Agribisnis Perdesaan
Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat
Pengembangan Usaha Mina Perdesaan
Pasangan Usia Subur
Pusat Kesehatan Masyarakat
Rencana Aksi Nasional
Program Beras untuk Masyarakat Miskin
Republik )ndonesia
Rencana Kerja Masyarakat
Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Rumah Sakit
Rumah Tangga Miskin
Rumah Tangga (ampir Miskin
Rencana Tata Ruang Wilayah
Rumah Tangga Sasaran
Rumah Tangga Sangat Miskin
Rumah Tangga Sasaran‐Penerima Manfaat
Satuan Kerja
Sekolah Dasar
Sumber Daya Alam
Survey Demografi dan Kesehatan )ndonesia
Sumber Daya Manusia
Sertifikasi (ak Atas Tanah
Sistem Jaminan Sosial Nasional
Surat Keputusan Bersama
Surat Keabsahan Peserta
Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Kejuruan
Sekolah Menengah Pertama
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
xi
SPA
SPBU
SPDKP
SPDN
SPPB
SSM
Susenas
T
TD
TN)
TUK
U
UKM
UMKM
UP4B
UPPK(
UPPKS
UU
UUD
W
Wardes
xii Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
Surat Perintah Alokasi
Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Survey Pelayanan Dasar Kesehatan dan Pendidikan
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Daerah Nelayan
Surat Perintah Pengeluaran Barang
Subsidi Siswa Miskin
Survey Sosial Ekonomi Nasional
Titik Distribusi
Tentara Nasional )ndonesia
Tempat Uji Kompetensi
Usaha Kecildan Menengah
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Unit Pelaksana Program Keluarga (arapan
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
Undang Undang
Undang Undang Dasar
Warung Desa
‐
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Penyusunan
RANPPK
Kemiskinan adalah salah satu permasalahan utama yang
dihadapi pemerintah )ndonesia dalam proses pembangunan
nasional. Mengingat karakteristik kemiskinan yang bersifat
multi‐dimensi, multi‐sektor dan multi‐periode, pemerintah
masih terus berupaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan
dengan melibatkan berbagai pihak dalam pelaksanaan
program–program penanggulangan kemiskinan.
Adanya kecenderungan pelambatan penurunan tingkat
kemiskinan secara nasional dikhawatirkan akan berpengaruh
negatif pada pencapaian target penurunan tingkat kemiskinan
pada akhir tahun
4 akhir periode RPJMN apabila
penanganan program penanggulangan kemiskinan masih
bersifat business as usual. Sementara itu, implementasi dari
dokumen Master Plan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi )ndonesia MP E) tahun
‐
diharapkan juga untuk dapat memberikan peluang yang
cukup signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan
memperluas kesempatan kerja, yang pada gilirannya
diharapkan akan berkontribusi untuk mempercepat
penurunan tingkat kemiskinan secara nasional.
1.2 Maksud dan
Tujuan
Penyusunan
RANPPK
Berbagai permasalahan tersebut menjadi latar belakang
diperlukannya sebuah kajian jangka menengah midterm
review dari seluruh kebijakan‐kebijakan pemerintah yang
terkait dengan upaya penurunan angka kemiskinan dalam
bentuk sebuah Rencana Aksi Nasional Program
Penanggulangan
Kemiskinan
RAN‐PPK .
RAN‐PPK
diharapkan dapat menjadi tinjauan menyeluruh yang
mencakup proyeksi penurunan angka kemiskinan secara
realistis serta penyempurnaan program penanggulangan
kemiskinan yang ada baik melalui perhitungan kembali
alokasi anggaran, penajaman sasaran dan target program
maupun perbaikan dalam pengelolaan program secara
keseluruhan.
Maksud dan tujuan penyusunan RAN‐PPK
‐
4 adalah
untuk mempertajam strategi, kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan agar mampu mengantisipasi
adanya berbagai perubahan eksternal yang memiliki dampak
yang cukup signifikan terhadap upaya pencapaian target
penurunan kemiskinan sesuai RPJMN
‐
4.
Dokumen
RAN‐PPK
diharapkan
untuk
dapat
memperhitungkan perubahan yang terjadi pada ekonomi
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
nasional setelah pelaksanaan MP E) dan memperkirakan
dampaknya pada pencapaian penanggulangan kemiskinan di
)ndonesia.
1.3 Dasar
Hukum
Penyusunan
RANPPK
1.4 Sistematika
RANPPK
RAN‐PPK akan menjadi sebuah pedoman dan acuan bagi
semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan karena memuat perkembangan
pelaksanaan program, evaluasi menyeluruh terhadap
hambatan dan kendala di dalam pelaksanaan program,
proyeksi kemiskinan, dan strategi serta kebijakan untuk
mencapai target dalam proyeksi yang telah dirumuskan.
Dasar hukum yang melandasi penyusunan dokumen RAN‐PPK
‐
4 adalah keputusan Sidang Kabinet Paripurna
tanggal
Mei
berupa penugasan dari Presiden
Republik )ndonesia kepada Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional PPN /Kepala Bappenas untuk
menyiapkan rencana aksi program penanggulangan
kemiskinan tahun
‐
4. Selanjutnya, konsep rencana
aksi yang telah disusun tersebut akan diserahkan Menteri
PPN/Kepala Bappenas kepada Wakil Presiden Republik
)ndonesia, yang selanjutnya akan mengkoordinasikan proses
finalisasi penyusunannya.
Dokumen RAN‐PPK terdiri dari lima bab sebagai berikut:
. Pendahuluan
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penyusunan
RAN‐PPK, maksud dan tujuan penyusunan RAN‐PPK, dasar
hukum, dan sistematika penulisan RAN‐PPK.
. Perkembangan Kemiskinan dan Program Penanggulangan
Kemiskinan
Bab ini berisi uraian mengenai perkembangan kemiskinan
dalam jangka panjang
‐
dan menengah
‐
serta perkembangan pelaksanaan program‐program
afirmatif keberpihakan dalam 4 empat klaster
kebijakan penanggulangan kemiskinan.
. Analisis dan Proyeksi Kemiskinan
Bab ini berisi uraian mengenai analisis dan proyeksi
kemiskinan berdasarkan adanya perkembangan mutakhir
terkait dengan tren pelambatan penurunan kemiskinan
dan rencana implementasi dokumen MP E).
4. Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Bab ini berisi uraian mengenai strategi dan kebijakan baru
yang merupakan penyempurnaan dari strategi dan
kebijakan yang terdapat dalam dokumen RPJMN
‐
4 sebagai respon terhadap perubahan eksternal yang
ada.
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2012-2014
. Rencana Aksi Program Penanggulangan Kemiskinan
Bab ini berisi uraian mengenai rencana tindakan/aksi
berupa kegiatan‐kegiatan yang akan dilakukan di masing‐
masing program penanggulangan kemiskinan yang akan
diklasifikasikan dalam keempat klaster yang ada berikut
matriks penyesuaian target dan indikasi anggaran .
. Penutup
Bab ini berisi uraian mengenai kaidah pelaksanaan
dokumen RAN‐PPK baik dalam kerangka perencanaan
maupun penganggaran serta beberapa hal lainnya yang
perlu ditekankan agar implementasi dokumen ini dapat
berjalan lancar.
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
BAB II PERKEMBANGAN KEMISKINAN DAN PROGRAM
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
2.1Perkembangan Perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin
Kemiskinan di )ndonesia sejak tahun
sampai dengan tahun
telah
menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan. Pada
Indonesia
tahun
, lebih dari 4 juta penduduk )ndonesia sekitar 4
persen berada di bawah garis kemiskinan. Selama dua
dekade pembangunan telah terjadi peningkatan kesejahteraan
sehingga pada tahun
tercatat jumlah penduduk miskin
berkurang hingga menjadi
, juta jiwa
, persen .
Namun demikian adanya krisis ekonomi telah meningkatkan
jumlah penduduk miskin hingga menjadi 4 , juta jiwa
hampir persen pada tahun
lihat gambar .
Gambar .
Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin,
60
–
54.2
49.5
50
48.0
47.2
42.3
40
40.6
40.1
38.7
35.0
37.9 38.4 37.3
39.3
36.1
34.0
33.3
37.2
35.1
35.0
32.5
28.6
30
31.0
30.0
27.2
26.9
30.0
24.2
25.9
23.4
22.5
21.6
20
19.1 18.4
17.4
15.1
13.7
18.2 17.4
17.8
15.4
16.7 16.0
17.5
14.2
16.6
10
13.3
12.5
11.3
Jumlah Penduduk Miskin (juta)
Jumlah Penduduk Miskin (juta)
Catatan: Pada tahun 1996 BPS melakukan perubahan metode penghitungan kemiskinan
dengan mempertinggi kriteria ambang batas kemiskinan di bidang pendidikan.
Sumber: Diolah dari Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) beberapa tahun, BPS.
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1996
1993
1990
1987
1984
1981
1980
1978
1976
0
Secara nasional, jumlah penduduk miskin yang masih hidup di
bawah garis kemiskinan pada bulan Maret
adalah sebesar
, juta jiwa
,4 persen . Apabila dibandingkan dengan
jumlah penduduk miskin pada bulan Maret
yaitusebesar
, juta jiwa
, persen , maka telah terjadi penurunan
jumlah penduduk miskin secara sangat signifikan yaitu sekitar
juta jiwa, atau telah terjadi penurunan angka kemiskinan sekitar
, 4 persen. Namun demikian, keberhasilan penurunan angka
kemiskinan ini masih terhitung moderat apabila dibandingkan
dengan penurunan pada paruh dekade sebelumnya. Pada
periode
‐
, tingkat kemiskinan menurun antara ,
sampai . persen per tahun dan mampu mengentaskan
hampir tujuh juta jiwa dari garis kemiskinan selama periode
tersebut lihat tabel .
Tabel .
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Periode
Jumlah Penduduk
Miskin juta
Tahun
Maret
4
,
,
,4
,
,
,
,
,
4,
,
,
,
Sumber: Susenas beberapa tahun, BPS.
Persentase terhadap
total penduduk
Poverty )ncidence
, 4
,4
,
,4
,
,
,
,
,4
4,
,
,4
‐
Persentase Perubahan
Tingkat kemiskinan
‐
‐
‐
‐
4‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
4
‐
‐
‐
‐
‐
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
, 4
Selanjutnya, penurunan angka kemiskinan pada periode
‐
juga masih belum diikuti dengan penurunan jumlah
penduduk yang masih rentan jatuh ke bawah garis kemiskinan.
Pendataan Program Perlindungan Sosial PPLS
menunjukkan bahwa jumlah danpersentase penduduk yang
masuk dalam kategori rumah tangga miskin RTM dan rumah
tangga sangat miskin RTSM mengalami penurunan dari ,
juta pada tahun
menjadi , juta pada tahun
. Namun
demikian, jumlah rumah tangga hampir miskin RT(M justru
meningkat dari , juta jiwa pada tahun
menjadi ,
juta jiwa pada tahun
. Data ini mengindikasikan
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2012-2014
‐
‐
‐
‐
‐
peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, tetapi disisi lain
juga menunjukkan bahwa kerentanan masyarakat terhadap
gejolak ekonomi dan sosial masih tinggi. Penduduk yang berada
pada kategori rumah tangga hampir miskin masih sangat rentan
untuk terjatuh kedalam kemiskinan bila terjadi krisis ekonomi
berkepanjangan yang mempengaruhi daya beli, terutama
kebutuhan pokok lihat tabel .
Tabel .
Jumlah Rumah Tangga Berdasarkan Kriteria Sangat Miskin, Miskin,
dan (ampir Miskin
Kategori
PSE‐
Rumah
Tangga
RT SANGAT M)SK)N
RT M)SK)N
.
4.
4
.
.
.
RT (AMP)R M)SK)N
TOTAL
.
.
,4
.
4 ,
Sumber : PSE 2005 dan PPLS 2008, BPS.
Rumah
Tangga
%
,
.
.
.
.
.
,
.
.4
4
.
PPLS‐
%
,
,
4 ,
Anggota
Rumah Tangga
. 44.
.
.
,
.
.
.
.
Berdasarkan tingkat kedalaman kemiskinan dan tingkat
keparahan kemiskinan terlihat bahwa selama periode
‐
telah terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat
miskin. Angka indeks kedalaman kemiskinan selama periode
tersebut menurun dari , pada tahun
menjadi , pada
tahun
. (al ini berarti bahwa tingkat konsumsi masyarakat
miskin semakin mendekati garis kemiskinan. Selanjutnya, angka
indeks keparahan kemiskinan pada periode yang sama juga
menurun dari , pada tahun
menjadi , pada tahun
lihat tabel . (al ini berarti bahwa tingkat ketimpangan
antar penduduk miskin semakin menyempit atau berkurang.
Tabel .
)ndeks Kedalaman Kemiskinan dan )ndeks Keparahan Kemiskinan
Tahun
‐
Tahun
Kota
Desa
Kota+Desa
4
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Maret
,
,
,
Maret
,4
,
,
Maret
Maret
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
,
,
Sumber : Diolah dari data Susenas Maret 2010 dan Maret 2011, BPS.
,
,
,
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
,
‐
4
Perkeembangan kemiskinaan di )ndonesia jugga dapat dilihat
secarra regional berdasark
kan kawasaan atau wiilayah kepu
ulauan
besarr. Pada taahun
, Kawasan Timur )ndonesia KT)
memiiliki wilayaah dengan
n persentase pendud
duk miskin
n yang
lebih besar darripada Kaw
wasan Barrat )ndonessia KB) . Untuk
lebih jelasnya daapat dilihatt pada tabeel 4 .
Tabel 4.
Jumllah dan Perrsentase Peenduduk M
Miskin
B
Berdasarka
an Wilayah Tahun
Sumberr : BPS, 2011.
Tercaatat bahwa wilayah M
Maluku dan Papua mem
miliki perssentase
pendu
uduk misk
kin hingga mencapai , perssen. Dari wilayah
w
terseb
but tercataat provinsi Papua mem
miliki perseentase pen
nduduk
miskiin sekitar 4, perssen dan prrovinsi Pap
pua Barat sekitar
s
, p
persen lihat gambar .
Gambar . .
P
Persentase
k Miskin Per Provinsi T
Tahun
Penduduk
Sum
mber : Diolah d
dari data Suseenas, BPS.
Rencanna Aksi Nasionnal Program Penanggulanga
P
an Kemiskinaan Tahun 20122-2014
)ndikator lain yang dapat digunakan untuk mendapatkan
gambaran mengenai sebaran penduduk miskin adalah dengan
memperbandingkan angka kemiskinan per provinsi.
Konsentrasi penduduk miskin pada tahun
masih berada di
wilayah pulau Jawa, terutama di provinsi Jawa Barat 4, juta
jiwa , Jawa Tengah , juta jiwa dan Jawa Timur ,4 juta
jiwa . Diluar ketiga provinsi tersebut masih terdapat provinsi‐
provinsi dengan jumlah penduduk miskin lebih dari juta
orang, yaitu Sumatera Utara ,4 juta jiwa , Sumatera Selatan
, juta jiwa , Lampung , juta jiwa , dan Nusa Tenggara
Timur , juta jiwa . Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah
penduduk miskin terbesar secara nasional, sedangkan provinsi
Papua memiliki persentase penduduk miskin terbesar secara
nasional lihat tabel .
No
4
4
4
Tabel .
Jumlah Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin
Per Provinsi, Tahun
Provinsi
DK) Jakarta
Bali
Kalimantan selatan
Bangka Belitung
Banten
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
Riau
Sulawesi Utara
Kalimantan Barat
Jambi
Sumatera Barat
Maluku Utara
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Sumatera Utara
Sulawesi Barat
Jawa Timur
Sumatera Selatan
Sulawesi Tenggara
Jawa Tengah
Sulawesi Tengah
D) Yogyakarta
Jumlah Penduduk Miskin
ribu jiwa
,4
,
4,
,
,4
4 ,
4 ,
,
4 ,
4,
,
,
44 ,
,
,
4. 4 ,
.4 ,
4,
.
,
. 4,
,
.
,
4 ,
,
Persentase Penduduk
Miskin %
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
,
4,
,
,
,
,
,
,4
,4
,
,
,
, 4
,
,
,
,
,
4,
4, 4
4,
,
,
,
‐
4
No
Jumlah Penduduk Miskin
ribu jiwa
Provinsi
Lampung
Bengkulu
Gorontalo
Aceh
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Maluku
Papua Barat
Papua
.
.
)ndonesia
,
,
4,
4,
.
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,4
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2012-2014
Untuk mencapai sasaran penurunan tingkat kemiskinan
nasional pada akhir tahun
4 sebesar ‐ persen sesuai
dengan target RPJMN
‐
4, pemerintah telah
merumuskan program‐program penanggulangan kemiskinan
yang bersifat keberpihakan affirmative kepada masyarakat
miskin. Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan
program, usaha perbaikan terus dilakukan untuk
meningkatkan ketepatan alokasi pendanaan sehubungan
dengan sebaran penduduk miskin seperti telah diuraikan
dalam bab perkembangan kemiskinan di atas. Gambar di
bawah ini menunjukkan tingkat kesesuaian alokasi antara 4
program penanggulangan kemiskinan terbesar dengan
jumlah penduduk miskin di daerah yang bersangkutan.
,
,
4 , 4
44,
Sumber : diolah dari data kemiskinan BPS tahun 2011.
2.2 Perkembangan
Program
Penanggulangan
Kemiskinan
,
Persentase Penduduk
Miskin %
Gambar . .
P
Perbanding
gan Alokasi Pendanaan
n dan Jumlah Pendud
duk Miskin Per Provin
nsi
T
Tahun
Cata
atan: Jumlah penduduk miiskin pada ta
ahun 2010 meenjadi acuan penyusunan alokasi angg
garan
pada
a tahun 2011
Rencana Aksi Nasion
nal Program Penanggulan
ngan Kemiskin
nan Tahun
‐
4
Selanjutnya, untuk mempertajam fokus pelaksanaan setiap
program penanggulangan kemiskinan dikelompokkan dalam 4
empat klaster sebagai berikut:
1. Klaster adalah Program Bantuan dan Jaminan Sosial, yang
dilaksanakan dengan tujuan mengurangi beban masyarakat
dan keluarga miskin dalam pemenuhan kebutuhan dasar
melalui peningkatan akses pada pelayanan dasar antara lain
melalui makanan, kesehatan, dan pendidikan.
2. Klaster adalah Program Pemberdayaan Masyarakat
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat/PNPM , yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas,
kemandirian dan pemberdayaan masyarakat dalam proses
pembangunan.
3. Klaster adalah Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah UMKM , yang dilaksanakan dengan tujuan
membantu usaha mikro dan kecil untuk meningkatkan
kapasitas dan memperluas usahanya agar kehidupan
masyarakat miskin semakin stabil dan pendapatannya
meningkat.
Klaster 4 adalah Program Pro‐Rakyat, yang dilaksanakan
dengan tujuan untuk melengkapi berbagai program dan
kegiatan yang telah dijalankan melalui tiga klaster program
penanggulangan kemiskinan dan membantu kebutuhan
masyarakat yang berpenghasilan rendah dan termarjinalkan.
. . Program Bantuan dan Jaminan Sosial Klaster
Cakupan program pada kelompok program bantuan sosial
sebelumnya dilakukan berbasis rumah tangga, tetapi sistem
terkini telah mengalihkan konsentrasi penanggulangan
kemiskinan menjadi berbasis keluarga. Program‐program pada
klaster ini meliputi:
. Bantuan langsung kepada keluarga sasaran. Bantuan
langsung ini dapat berupa bantuan tunai bersyarat berupa
bantuan langsung bersyarat conditional cash transfer ;
bantuan langsung dalam‐bentuk barang, misalnya pemberian
subsidi beras bagi masyarakat miskin raskin ; serta bantuan
bagi kelompok masyarakat rentan seperti mereka yang cacat,
lanjut usia, yatim/piatu dan sebagainya.
. Bantuan kesehatan termasuk pendidikan bagi orang tua
parenting education , berkaitan dengan kesehatan dan gizi
melalui pemberian pelayanan kesehatan yang ditunjuk.
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2012-2014
Program
Keluarga
(arapan PK(
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Bantuan pendidikan berupa Subsidi Siswa Miskin SSM mulai
jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Program Keluarga (arapan PK( merupakan Conditional Cash
Transfers (CCT) atau bantuan tunai bersyarat. Syarat yang harus
dipenuhi berupa kewajiban dalam bidang kesehatan dan
pendidikan. Penerima bantuan merupakan Rumah Tangga
Sangat Miskin RTSM . RTSM merupakan penduduk dengan
pendapatan terendah yang diperoleh melalui pendataan
Program Perlindungan Sosial tahun
PPLS’ oleh Badan
Pusat Statistik BPS . Pelaksanaan PK( diharapkan mampu
mengurangi kemiskinan serta meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia SDM . Tujuan ini sejalan dengan Tujuan
Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals–
MDGs. Ada lima komponen MDGs yang secara tidak langsung
terbantu pencapaiannya jika PK( dilaksanakan optimal, yaitu:
i pengurangan penduduk miskin dan kelaparan; ii
peningkatan akses pendidikan dasar; iii kesetaraan gender;
iv pengurangan angka kematian bayi dan balita; serta v
pengurangan kematian ibu karena melahirkan. Program ini
dilaksanakan oleh Pemerintah )ndonesia sejak tahun
. Pada
awal pelaksanaan, PK( hanya mencakup
.
RTSM yang
tersebar di Provinsi, 4 Kabupaten/Kota, dan
Kecamatan
lihat tabel .
Tabel .
Lokasi Pelaksanaan PK(
Pelaksanaan awal di Provinsi DK), Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera
Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, NTT , 4 Kabupaten/Kota, dan
Kecamatan. Jumlah penerima sebanyak
.
RTSM.
Dikembangkan di Provinsi Banten, Aceh, Sumatera Utara, D.).
Yogyakarta, Kalimantan Selatan, dan NTB sehingga menjadi Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan
Kecamatan. Jumlah penerima sebanyak
.4 4 RTSM.
Pengembangan di
Kecamatan di Provinsi dan 4 Kabupaten/Kota
Lokasi PK(
‐
dengan tambahan penerima sebanyak
.
RTSM, sehingga menjadi
.
RTSM.
Dikembangkan di Provinsi Bengkulu, Kep. Riau, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan , sehingga
menjadi Provinsi, Kabupaten/Kota, 4 kecamatan. Jumlah penerima
sebanyak
.
RTSM.
Dikembangkan di Provinsi Riau, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa
Tengah, Maluku Utara , sehingga menjadi Provinsi,
Kabupaten/Kota, .
kecamatan. Jumlah penerima sebanyak .
.
RTSM.
Sumber : Kementerian Sosial, 2011
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
Berdasarkan Evaluasi Deteksi Dini Dampak PK(
terhadap
Kesehatan dan Pendidikan Bappenas,
, pelaksanaan
program belum menunjukkan perubahan terlalu signifikan,
namun beberapa indikator menunjukkan pergerakan ke arah
yang lebih baik. Dalam bidang pendidikan, peningkatan kualitas
belum terlihat karena implementasi relatif secara efektif baru
satu tahun pada waktu evaluasi deteksi dini dampak
dilaksanakan . Dampak PK( terhadap peningkatan siswa
terdaftar setingkat SMP adalah , persen. Di samping itu,
tingkat kehadiran dan fasilitas pendukung pendidikan juga
mengalami kenaikan. Sebaliknya, dalam bidang kesehatan, PK(
telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan
kesehatan RTSM. (al ini dapat terlihat dari kondisi imunisasi
pada anak balita yang mengalami peningkatan yang signifikan.
Status malnutrisi anak usia – bulan juga mengalami
penurunan. Dampak positif lainnya yaitu peningkatan
kunjungan ke fasilitas kesehatan khususnya Puskesmas yang
meningkat. Dalam hal daya beli masyarakat, belanja rumah
tangga untuk komponen kesehatan dan pendidikan meningkat
secara signifikan setelah pelaksanaan PK(.
Selama kurun waktu tiga tahun pelaksanaan, program ini
telah mengalami perkembangan yang signifikan baik dalam
sasaran maupun cakupan wilayah. Walaupun demikian masih
terdapat ruang untuk perbaikan program dengan
mengidentifikasi kendala‐kendala seperti sulitnya menjangkau
RTSM yang menjadi sasaran program isu targeting .
Secara spesifik, tidak tercapainya target RPJMN
‐
4
untuk menjangkau
.
RTSM pada tahun
disebabkan
oleh beberapa hal seperti: i pergerakan RTSM menjadi tidak
eligible terhadap kriteria PK( pindah rumah, anak lulus dari
SMP, dll ; ii data PPLS
yang digunakan sudah mengalami
perubahan. Data RTSM penerima PK( pun hanya sekitar ,
persen yang layak eligible .
Tabel .
)ndikator Perkembangan PK(
‐
)ndikator
Perkembangan
Jumlah RTSM
Jumlah Provinsi
Jumlah Kab./Kota
Jumlah Kecamatan
4
.
4
dan Rencana
.4 4
.
.
Rencana
4
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2012-2014
.
.
.
)ndikator
Perkembangan
Jumlah Operator
Jumlah Pendamping
Anggaran
.
4 ,
Miliar
Rupiah
Sumber : Kementerian Sosial, 2011
.44
,
Triliun
Rupiah
.
4
,
Triliun
Rupiah
Rencana
4
.4
4.
,
Triliun
Rupiah
,
Triliun
Rupiah
Melalui Laporan (asil Spot Check PK( Bappenas, World Bank,
Pusat Penelitian Kesehatan U),
dapat dicermati bahwa
selama pelaksanaan PK( terdapat beberapa permasalahan dan
hambatan. (al utama yang perlu mendapatkan perhatian adalah
pendataan peserta program. Aspek pendataan masih mengalami
masalah di lapangan, terutama banyaknya kasus salah sasaran.
Selain itu pelaksanaan validasi dan pemutakhiran data masih
belum sempurna. Dalam hal layanan pendidikan, penerima PK(
yang dapat mengakses subsidi siswa miskin hanya sekitar
persen. (al ini berbanding terbalik dengan layanan kesehatan.
Penerima PK( yang sudah termasuk dalam kepesertaan
Jamkesmas sekitar
persen. Kondisi ini terjadi karena
dukungan sarana dan prasarana oleh Pemerintah Daerah belum
memadai.
Sistem informasi manajemen PK( termasuk baik jika
dibandingkan dengan program lain, namun pelaksanaan
verifikasi belum mencapai
persen. Kerjasama yang lebih
baik antar berbagai pihak seperti dari fasilitas pendidikan dan
kesehatan pun perlu ditingkatkan. Kondisi yang terjadi masih
ada sebagian petugas pada layanan kesehatan bidan dan
pendidikan guru yang keberatan dalam melakukan verifikasi
secara kontinu. Di samping itu, peran PT. Pos juga perlu
dirasionalisasi karena di beberapa daerah pengembalian
formulir verifikasi masih sepenuhnya dilakukan oleh
pendamping. Selain kendala‐kendala tersebut, masih terdapat
permasalahan teknis seperti distribusi formulir verifikasi di
beberapa kabupaten/kota yang disebabkan oleh tantangan
kondisi geografis. Dalam hal sistem pengaduan masyarakat,
prosedur dan tindak lanjut pengaduan juga masih belum dapat
berjalan dengan optimal.
Keberhasilan pelaksanaan program sangat tergantung dari
proses sosialisasi sementara strategi sosialisasi belum berjalan
dengan baik. Peran Kementerian Komunikasi dan )nformatika
sebagai sektor utama sosialisasi belum seperti yang diharapkan.
Lemahnya sosialisasi tersebut menyebabkan pemangku
kepentingan tidak memahami bahwa PK( adalah bantuan
bersyarat. Kondisi ini juga menyebabkan koordinasi antar
Rencana Aksi Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
‐
4
Kementerian dan Dinas Teknis serta koordinasi di tingkat
Provinsi belum optimal.
Program Subsidi
Beras untuk
Masyarakat
Miskin Raskin .
Permasalahan lain yang muncul berkaitan dengan kelembagaan
PK( sendiri. Struktur kelembagaan dan peran koordinator
wilayah Korwil masih belum baik. Selain itu terjadi proses
rekrutmen personil yang tidak tepat padahal tugas mereka
menuntut mobilitas yang tinggi, responsif dan pengalaman
lapangan yang memadai. Pelaksanaan desentralisasi
kewenangan Unit Pelaksana Program Keluarga (arapan
UPPK( Pusat dan lembaga Korwil belum seimbang.
Program Raskin diawali dengan pelaksanaan Operasi Pasar
Khusus Opsus Beras pada tahun
. Pada waktu itu, opsus
beras merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi
dampak krisis moneter/ekonomi. Peningkatan harga beras
akibat krisis ekonomi sejak bulan Mei
berdampak pada
penurunan tingkat pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Penurunan daya beli, kenaikan biaya hidup, hilangnya sumber
pendapatan, dan penurunan produksi pangan menimbulkan
terjadinya rawan pangan yang bila tidak segera diatasi akan
menimbulkan kerawanan sosial dan politik. Untuk mengatasi
hal tersebut, pemerintah melakukan sejumlah upaya
diantaranya membentuk Tim Pemantau Ketahanan Pangan
sebagai Food Crisis Center dan program bantuan pangan
melalui Opsus beras . Opsus beras merupakan mekanis