Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Makalah Pendidikan Kewarganegaraan

MAKALAH
“ PENDIDIKAN KEWARGANERAGAAN DIKALANGAN
MAHASISWA”

Oleh:

Yubian Asfar Huda
NIM: 2014-22-103

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA
2014

Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas izinnya, saya dapat
menulis dan menyusun penelitian ilmiah dengan judul “Pendidikan Kewarganegaraan dikalangan
Mahasiswa”. Tidak lupa dukungan moral dari segala aspek civitas akademika sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 8 Januari 2015

Yubian Asfar Huda

Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga
Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada
seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.
Kep. Mendikbud No. 056/U/1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa menetapkan bahwa Pendidikan Pancasila,

Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan termasuk dalam Mata Kuliah Umum
(MKU) dan wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi. Dengan penyempurnaan
kurikulum tahun 2000, menurut Kep. Dirjen dikti No. 267/Dikti/2000 materi Pendidikan
Kewiraan disamping membahas tentang PPBN juga dimembahas tentang hubungan antara warga
negara dengan negara. Sebutan Pendidikan Kewiraan diganti dengan Pendidikan yang Dimana
menurut Kep. Mendikbud tahun 1994 bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
kurikulum nasional wajib diikuti seluruh mahasiswa
Dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan
demokratis serta ikhlas sebagai Warga Negara Indonesia yang mempunyai aspek pembelajaran
mengenai Pendidikan Pendahuluan Bela Negara yang bersangkutan dengan bagaimana
Mahasiswa bersikap ditengah hiruk pikuk banyaknya budaya luar yang masuk dengan
menghargai itu tapi tetap mempertahankan status sebagai seorang Warga Negara Indonesia dan
bisa membuat harum nama Negara.

Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan khusus diadakannya Pendidikan Kewarganegaraan dikalangan Masyarakat?
2. Apakah Perkembangan Materi Pendidikan Kewarganegaraan dalam penyesuaian dengan
perkembangan zaman saat ini?
3. Bagaimana Materi Pendidikan Kewarganegaraan ini dapat membentuk pribadi Mahasiswa
yang unggul dan mudah memahami dan bersikap dilingkungan sekitar secara cepat, sigap,

dan tepat?

Tujuan Perumusan Masalah

Tujuan dirumuskannya masalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu memahami arti
penting mengapa penyelenggaraan Pendidikan Kewarganegaraan begitu penting untuk
menunjang, membekali dan mendasari seluruh elemen masyarakat Indonesia agar mampu
mengatur pola pikir yang menguntungkan dan menjauhi segala kerugian yang disebabkan
ketidaktahuan akan suatu masalah, mengetahui manfaat dan tujuan adanya Pendidikan
Kewarganegaraan, dan untuk membentuk peserta didik yang mandiri dan generasi muda yang
siap dan tangguh.

PEMBAHASAN MASALAH

Pendidikan Kewarganegaraan diselenggarakan atas dasar untuk membuat seluruh elemen
masyarakat NKRI agar memahami mengenai sistem, tata cara, nilai, dan norma yang berlaku
sebagai Warga Negara. Pendidikan Kewarganegaraan juga dapat digunakan sebagai alat ukur
yang mampu membuat masyarakat sadar akan lingkungan sekitar sehingga tidak mempunyai
sifat apatis terhadap Peraturan Perundang-Undangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Negara. Kuncinya adalah dengan menumbuhkan akhlak yang baik dan moral terpelajar agar

masyarakat dapat memiliki pola pikir yang rasional dan melakukan kegiatan yang bermanfaat
hasil dari cerminan Nilai dan Norma yang ditetapkan sehingga muncul perdamaian di Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Secara tidak langsung bila berhasil menanamkan kepribadian ini
kita mempunyai suatu hasil yang dapat dibanggakan di dunia internasional.
Di dunia yang sudah berkembang pesat ini perlu diadakannya penyesuaian berbagai
aspek terlebih lagi pada aspek pendidikan, lebih spesifik lagi kita ambil mengenai Pendidikan
Kewarganegaraan yang harus terus berkembang untuk membentuk pribadi pribadi yang maju,
Pada tahun 1973/1974 Pendidikan Kewiraan, sebagai bagian dari kurikulum pendidikan nasional,
dengan tujuan untuk menumbuhkan kecintaan pada tanah air dalam bentuk PPBN yang
dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap awal yang diberikan kepada peserta didik SD sampai
sekolah menengah dan pendidikan luar sekolah dalam bentuk pendidikan kepramukaan,
sedangkan PPBN tahap lanjut diberikan di PT dalam bentuk pendidikan kewiraan. Pada awal
penyelenggaraan pendidikan kewiraan sebagai cikal bakal darai PKn berdasarkan SK bersama
Mendikbud dan Menhankam tahun 1973, merupakan realisasi pembelaan negara melalui jalur
pengajaran khusus di PT, di dalam SK itu dipolakan penyelenggaraan Pendidikan Kewiraan dan
Pendidikan Perwira Cadangan di PT. Berdasarkan UU No. 20 tahun 1982 tentang Pokok-pokok
Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara ditentukan bahwa:
1. Pendidikan Kewiraan adalah PPBN tahap lanjutan pada tingkat PT, merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional
2. Wajib diikuti seluruh mahasiswa (setiap warga negara).

Berdasarkan UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dinyatakan
bahwa:
1) Pendidikan Kewiraan bagi PT adalah bagian dari Pendidikan Kewarganegaraan
2) Termasuk isi kurikulum pada setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan
SK Dirjen Dikti tahun 1993 menentukan bahwa Pendidikan Kewiraan (PKn) termasuk
dalam kurikulum MKDU bersama-sama dengan Pendidikan Agama, Pendidikan
Pancasila, ISD, IAD, dan IBD sifatnya wajib.
Perkembangan Materi Pendidikan Kewarganegaraan:

1. Awal 1979, materi disusun oleh Lemhannas dan Dirjen Dikti yang terdiri dari Wawasan
Nusantara, Ketahanan Nasional, politik dan Strategi Nasional, Politik dan Strategi
Pertahanan dan Keamanan Nasional, sistem Hankamrata. Mata kuliah ini bernama
Pendidikan Kewiraan.
2. Tahun 1985, diadakan penyempurnaan oleh Lemhannas dan Dirjen Dikti, terdiri atas
pengantar yang bersisikan gambaran umum tentang bahan ajar PKn dan interelasinya
dengan bahan ajar mata kuliah lain, sedangkan materi lainnya tetap ada.
3. Tahun 1995, nama mata kuliah berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan yang
bahan ajarnya disusun kembali oleh Lemhannas dan Dirjen Dikti dengan materi
pendahuluan, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik strategi nasional, politik
dan strategi pertahanan dan keamanan nasional, sistem pertahanan dan keamanan rakyat

semesta.
4. Tahun 2001, materi disusun oleh Lemhannas dengan materi pengantar dengan tambahan
materi demokrasi, HAM, lingkungan hidup, bela negara, wawasan nusantara, ketahanan
nasional, politik dan strategi nasional
5. Tahun 2002, Kep. Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002 materi berisi pengantar sebagai
kaitan dengan MKP, demokrasi, HAM, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik
dan strategi nasional.
Dalam dunia Pendidikan perlu adanya pembentukan moral dimana tiap-tiap peserta didik
harus mengerti dan memahami untuk mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara
santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan bertanggung
jawab.

2. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran
kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan
Ketahanan Nasional

3. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan,
cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.


KESIMPULAN
Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah yang mempunyai objek, metode,
sistem dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek material
maupun objek formal. Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu
bidang atau cabang ilmu. Objek material PKn adalah segala hal yang berkaitan dengan warga
negara baik yang empirik maupun yang non empirik, yang meliputi wawasan, sikap, dan perilaku
warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara. Objek formal adalah sudut pandang tertentu
yang dipilih untuk membahas objek material tersebut. Objek formal PKn adalah hubungan antara
warga negara dengan negara dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. PKn bersifat
interdisipliner (antar bidang) bukan monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang
membangun ilmu kewarganegaraan diambil dari berbagai disiplin ilmu seperti hukum, politik,
administrasi negara, sosiologi, dsb.