3. Macam Karya Ilmiah dan Cara Penulisan

Metode Penulisan Karya
Tulis Ilmiah

MACAM KARYA
ILMIAH DAN
LANGKAH
PENULISANYA
Ari Wibowo

Macam Karya Tulis Ilmiah
(1)
Menurut Jones (1960), KTI dapat dibagi menjadi dua:
1.Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang ditujukan untuk
masyarakat profesional tertentu yang bersifat sangat
ilmiah. Disusun berdasarkan metode ilmiah, disajikan
dengan sistematis, berdasarkan data yang sahih,
serta menggunakan bahasa baku dan khas  Ada
yang menyebut “Karya Ilmiah Murni”, ex. Skripsi
2.KTI yang ditujukan untuk masyarakat umum,
disajikan dengan bahasa dan topik yang mudah
dipahami masyarakat umum  Disebut “Karya

Ilmiah Populer”, ex. Opini dalam Media Masa

Macam Karya Tulis Ilmiah
(2)
Beberapa perbedaan keduanya:
1.Karya Ilmiah Murni :
Temanya berupa permasalahan yang dikaji
menggunakan metode ilmiah.
Menggunakan bahasa yang baku.
Ditulis secara sistematis dengan mengikuti
kaidah-kaidah ilmiah, misalnya terdiri atas
bab-bab.
* Ada KTI Murni yang sifatnya sederhana, seperti Makalah,
Artikel Jurnal, dll yang tetap ditulis secara sistematis dengan
mengikuti kaidah ilmiah namun lebih sederhana, yaitu:
Pendahuluan, Pembahasan, Penutup/Kesimpulan.

Macam Karya Tulis Ilmiah
(3)
2. Karya Ilmiah Populer

 Temanya adalah fakta objektif yang
pengkajiannya tidak perlu menggunakan metode
ilmiah.
 Tidak menggunakan bahasa yang baku tetapi
yang lebih dipentingkan adalah pemahaman
masyarakat umum  Sederhana, singkat, efektif.
 Ditulis secara sistematis namun tidak mengikuti
kaidah-kaidah ilmiah khususnya terkait dengan
pembahasan bab per bab.

Macam Karya Tulis Ilmiah
(4)
Karya Ilmiah Murni
Temanya berupa permasalahan
yang dikaji menggunakan
metode ilmiah

Karya Ilmiah Populer
Temanya adalah fakta objektif
yang pengkajiannya tidak perlu

menggunakan metode ilmiah

Tidak menggunakan bahasa
yang baku tetapi yang lebih
Menggunakan bahasa yang baku
dipentingkan adalah
pemahaman masyarakat umum
Ditulis secara sistematis dengan
mengikuti kaidah-kaidah ilmiah,
misalnya terdiri atas bab-bab

Ditulis secara sistematis namun
tidak mengikuti kaidah-kaidah
ilmiah khususnya terkait dengan
pembahasan bab per bab

Ciri dan Unsur Karya Tulis
Ilmiah (1)
Ciri-ciri KTI di bidang Ilmu Hukum: (Soerjono
Soekanto, 1983)

1.Bersifat analitis (bukan hanya deskriptif),
kemudian dikonstruksikan (memberikan makna
terhadap hasil analisis).
2.Analisa dan kontruksi tersebut harus
dilakukan secara metodologis dan sistematis.
3.Substansinya dapat meliputi: (bisa alternatif
atau kumulatif)
a.Subjek hukum (pendukung hak dan
kewajiban).
b.Hak dan kewajiban.

Ciri dan Unsur Karya Tulis Ilmiah
(2)
c. Peristiwa hukum (perbuatan manusia,
keadaan, kejadian).
d. Hubungan-hubungan yang memiliki
akibat hukum.
e. Objek hukum, berupa benda.
* Substansi tersebut mestinya dikaitkan dengan
bidang hukum tertentu, yaitu: Hukum Pidana,

Hukum Perdata, Hukum Tata Negara, Hukum
Administrasi Negara, Hukum Acara, dan lain-lain,
namun bisa juga lintas bidang.

Langkah-Langkah
Penulisan Karya Tulis
Ilmiah
Secara umum dapat
dibagi menjadi tiga:
1.Pra-Penulisan
2.Penulisan
3.Revisi

Mengapa Langkah-Langkah Menulis
Diperlukan?
• Membantu penulis
mengorganisasi
pikiran.
• Membantu penulis
menghindari frustrasi

dan kebuntuan.
• Membantu penulis
menggunakan waktu
secara produktif dan
efisien.

Langkah 1 : Pra-Penulisan
Tahap pra-penulisan meliputi:
a.Pemilihan topik.
b.Pembatasan topik dan tujuan penulisan.
c.Sumber atau bahan penulisan.
d.Penentuan bentuk karangan & judul
(judul bisa ditentukan di akhir tahap
penulisan).
e.Penyusunan rangka (outline) karangan.

Langkah 2 : Penulisan (1)
Tahap penulisan meliputi:
a.Pembahasan setiap butir topik yang ada di
dalam kerangka karangan. Pembahasan

tersebut memerlukan bahan-bahan yang
sudah diklasifikasi sesuai dengan butir topik.
b.Pengembangan gagasan menjadi sebuah
karangan yang utuh. Dalam pengembangan
gagasan diperlukan:
1)Kemampuan memilih kata-kata yang tepat.
2)Kemampuan menyusun kalimat yang efektif.

Langkah 2 : Penulisan (2)
3) Kemampuan menghubungkan paragraf
satu dengan yang lain.
4) Mengetahui Ejaan Yang Benar (EYD) dan
penggunaan tanda baca yang tepat.
5) Mengetahui tata cara penulisan judul,
sub-judul, kutipan, penomoran, ukuran
kertas, huruf, spasi dan margin.
c. Penyusunan kesimpulan dan saran.
Kesimpulan dan saran harus mengacu
kepada bab pembahasan.


Langkah 3 : Revisi
 Setelah selesai penulisan,
maka perlu dibaca kembali
barangkali masih ada
kesalahan atau
kekurangan.
 Kesalahan bisa meliputi:
logika, sistematika, ejaan,
tanda baca, pemilihan
kata-kata, kalimat,
paragraf, kutipan, daftar
pustaka dll.

Proses Melakukan Revisi
• Periksa ulang apa yang
telah anda tulis terkait
dengan ide-ide atau
logika.

• Selanjutnya:











Sistematika
Ejaan
Tanda baca
Pemilihan katakata
Kalimat
Paragraf
Kutipan
Daftar pustaka
Dll


Tips Melakukan Revisi


Pelan-pelah
baca tulisan
dengan suara
keras.



Tukar tulisan
dengan tulisan
teman.

Tips Melakukan Revisi



Kalau sudah
tidak ditemukan

kesalahan atau
kelebihan,
berarti KTI kita
sudah selesai.

Kalau harus presentasi, maka
persiapkan presentasi dengan baik