Tugas GBE MM UGM BIG PAPER Analisis Ling

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Ecommerce adalah salah satu metode perdagangan yang sedang tren saat ini. Perdagangan via online ini diprediksi akan terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun diringi dengan semakin menjamurnya ritel online didunia maya dan semakin banyaknya konsumen yang terbiasa menggunakan internet dalam kegiatan sehari- harinya. Asosiasi Ecommerce Indonesia (idea) bekerjasama dengan Google Indonesia dan TNS merilis hasil riset perilaku ecommerce Indonesia dan memprediksi bahwa total nilai pasar e-commerce Indonesia di tahun 2013 mencapai 8 Miliyar Dolar AS dan akan terus mengalami peningkatan mencapai 24 Miliyar Dolar AS di tahun 2016.

  Kemajuan pesat kegiatan E-commerce ini tidak lepas dari andil perusahaan- perusahaan E-commerce besar dunia, salah satunya adalah Lazada Indonesia. Perusahaan yang mengoperasikan sebuah department store on-line yang didirikan pada 2012 ini merupakan anak cabang dari perusahaan terkemuka asal Jerman, Rocket Internet. Dalam hal ini Rocket Internet yang telah berpengalaman lebih dari

  10 tahun bertindak sebagai inkubator, yang tugasnya memfasilitasi kewirausahaan dan meminimalkan hambatan pembentukan dan pertumbuhan bisnis baru, terutama pada sektor teknologi tinggi (E-commerce) dengan menempatkan ritel-ritel online dalam satu tempat yang memiliki berbagai layanan.

  Dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, Lazada Indonesia harus memperhatian hal hal apa saja yang dapat memberikan pengaruh terhadap keberlangsungan bisnisnya, baik yang berasal dari internal perusahaan (resource based view) maupun lingkungan eksternal maupun industri (industrial organization model). Dengan melakukan analisa terhadap lingkungan bisnis dapat membantu Lazada Indonesia dalam membuat strategy yang tepat bagi kemajuan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

  Dalam penelitian ini, penulis mengajukan tiga rumusan masalah, yaitu:

  1. Apa saja peluang dan ancaman dari masing-masing faktor lingkungan eksternal yang dihadapi oleh Lazada Indonesia?

  2. Strategy atau implikasi bisnis apa yang harus dilakukan?

  3. Bagaimana prospek bisnis Lazada Indonesia di masa yang akan datang?

1.3 Metode Penelitian

  Untuk dapat menjawab rumusan masalah di atas, penulis menggunakan metode penelitian yaitu dengan menganalisis data sekunder. Data sekunder didapatkan dari berbagai sumber tertulis seperti buku, artikel, jurnal, internet dan beberapa riset sebelumnya. Analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan dibatasi pada beberapa topik, yaitu lingkungan demografi, sosial, budaya, politik domestik, politik internasional, alam, teknologi informasi, teknologi pemrosesan, pemerintahan, pembangunan ekonomi, ekonomi regional, kebijakan industri dan sektoral, dan kebijakan fiskal dan moneter. Dari setiap topik tersebut akan dianalisis mengenai peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan serta implikasinya terhadap kegiatan bisnis perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

  Dengan mengetahui hasil analisis factor-factor eksternal, berupa peluang dan ancaman yang akan dihadapi serta implikasi terhadap kegiatan bisnis, maka dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Bagi Lazada Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan strategi dan pengambilan kebijakan yang tepat dan efektif. Pengambilan keputusan yang tepat diharapkan dapat menjamin keberlangsungan perusahaan sebagai tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan.

  2. Bagi penulis penelitian ini dapat menambah ilmu dan wawasan mengenai lingkungan bisnis, serta sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Tujuan Penelitian

  1. Menganalisis peluang dan ancaman yang akan dihadapi Lazada Indonesia dari setiap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi bisnisnya.

  2. Mengidentifikasi implikasi bisnis yang dirasakan Lazada Indonesia dari peluang dan ancaman tersebut.

  3. Memproyeksikan kondisi masa depan perusahaan setelah mengetahui peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1 TENTANG PERUSAHAAN

  Lazada Indonesia adalah sebuah perusahaan e-Commerce di bawah naungan PT. e-Cart Services Indonesia yang berkantor di lantai 16 Menara Bidakara I, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

  Perusahaan yang mengoperasikan sebuah department store on-line yang didirikan pada 2012 ini merupakan anak cabang dari perusahaan terkemuka asal Jerman, Rocket Internet. Maximilian Bittner, adalah Chief Executive Officer Lazada untuk wilayah South East Asia dan Co-founder dan Thomas Damek adalah managing director Lazada Indonesia.

  Lazada Indonesia adalah sebuah bisnis dengan konsep internet online yang mencoba meniru department store dan mall.

  Lazada Indonesia memiliki alamat situs resmi sebagai berikut: Website: www.Lazada.co.id Blog: blog.Lazada.co.id Email: supportLazada.co.id Facebook: Facebook.comLazadaID Twitter: Twitter.comLazadaID Perkembangan Lazada di Asia Tenggara cukup menyita perhatian, bahkan di

  Indonesia Lazada merupakan penyedia layanan e-comerse dengan tingkat transaksi online yang terus meningkat. Lazada juga sudah hadir di 4 negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

  Beberapa keunggulan yang diberikan Lazada Indonesia antara lain :

  a. Logistic Supply Chain: mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik a. Logistic Supply Chain: mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik

  

  c. Own Delivery With COD: Pengantaran yang cepat dan dilengkapi dengan sistem COD. Metode pembayaran di Lazada menjadi salah satu keunggulan yang

  dionjolkan, yaitu menyediakan beberapa metode pembayaran, mulai dari bayar ditempat, menggesek kartu di tempat, dan jaminan 30 hari uang kembali.

2.2 PRODUK

  Lazada merupakan toko online e-commerce terbesar di Asia Tenggara, di Indonesia sendiri Lazada telah menyediakan lebih dari 65.000 produk, katagori produk yang ditawarkan mulai dari computer, kamera, ponsel, produk rumah tangga, produk olahraga, keperluan travel, produk kesehatan dan kecantikan, produk mainan bayi, buku dan kategori lainnya lainnya dapat diakses oleh pelanggan 24 jam sehari secara real time.

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

3.1 PEMBANGUNAN EKONOMI

  Pembangunan ekonomi suatu Negara, merupakam suatu factor yang patut diperhatikan bagi pelaku bisnis sebagai acuan dalam usahanya, dikarenakan pembangunan ekonomi dapat memberikan dampak positif maupun negative yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlanjutan suatu bisnis. Dengan memahami kondisi perekonomian suatu Negara, pelaku bisnis dapat memiliki gambaran mengenai kebijakan dan strategi apa yang tepat untuk diberlakukan dalam kondisi perekonomian tertentu.

  Ekonomi pembangunan memiliki beberapa definisi. Definisi secara tradisional ekonomi atau ekonomi lama yaitu kemampuan perekonomian nasional untuk menghasilkan peningkatan Gross Domestic Product (GDP) riil per kapita secara terus menerus. Kemudian definisi dalam perspektif Ekonomi Baru yang berarti suatu proses multidimensional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan kemiskinan yang disertai perubahan struktur sosial, sikap bersama, dan kelembagaan nasional. Penjabaran dari pandangan ekonomi lama dan ekonomi baru ini menghasilkan 3 kerangka pembangunan ekonomi utama yaitu : Monetary Indicators , Non-Monetary Indicators, Mixed Indicators ( Arsyad, 2014 ).

3.3.1 Monetery Indicator Indicator Moneter

  Indikator ini berkaitan dengan uang, yaitu antara lain mengukur tingkat income yang diterima oleh masyarakat atau pendapatan per kapita. Data perekonomian dan pendapatan per kapita di Indonesia 2010-2013 berdasarkan World Bank dapat dilihat pada pada tabel berikut :

  Tabel 1: Tingkat Perekonomian dan Pendapatan Per Kapita Indonesia (2010-2013)

  PDB ( U Billion)

  Pedapatan Perkapita (US)

  Sumber : World Bank 2014 ( Data Diolah )

  Dari data tersebut dapat dilihat bahwa PDB dan Pendapatan Perkapita di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2010-2012 dan sedikit mengalami perlambatan pada tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada tahun 2013 disebabkan oleh masih lemahnya kinerja eksport komoditas sumberdaya alam, seperti batubara, CPO, dan mineral. Namun diprediksikan perekonomian akan semakin membaik pada 2014 dengan akan ditingkatkannya kinerja eksport terutama eksport nonmigas. Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada tahun 2013 tidak berdampak signifikan terhadap penurunan konsumsi, nampaknya perekonomiann kita masih didukung oleh kinerja konsumsi rumah tangga yang masih kuat, bahkan kinerja konsumsi rumah tangga ini masih mendominasi dan berkontribusi diatas 50 dibanding struktur PDB dengan jenis pengeluaran lain. Tingginya konsumsi masyarakat ini juga merupakan dampak dari semakin meningkatnya masyarakat kelas menengah (middle class).

  Dengan pendapatan perkapita pada tahun 2013 yang dilansir mencapai U 3,580 atau sejumlah Rp. 42.244 perharinya 1 . World bank mengestimasi jumlah

  masyarakat kelas menengah

  Grafik 1 : Proyeksi Perkembangan Middle Class

  Indonesia mencapai 60 dari total populasi yang berarti terdapat 150 juta jiwa penduduk Indonesia

  merupakan masyarakat kelas menengah 2 ,

  hal ini sesuai dengan kriteria World Bank

  yang juga mengkatagorikan masyarakat

  dengan pendapatan diatas Rp. 20.000,- sebagai katagori masyarakat Midle-Class. World Bank (2012) juga menunjukkan bahwa proyeksi middle class juga meningkat setiap tahunnya. Dapat terlihat pada grafik berikut diatas.

  1 nilai tukar kurs Rp. 11.800Dollar. 2 Data World Bank total penduduk Indonesia 249,9 Juta jiwa

  Dalam Buku “Satu Dasawarsa Membangun Untuk Kesejahteraan Rakyat”, Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah mencatat peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah dari 37 persen pada 2004 menjadi 56,7 persen dari total penduduk di Indonesia pada 2013. Menurut buku yang diterbitkan Sekretariat Kabinet itu, masyarakat middle class merupakan kelompok masyarakat yang membelanjakan uang per harinya dengan kisaran dua dollar AS atau setara dengan Rp22.756 (dengan kurs 1 Dollar AS : Rp11.378) hingga 20 dollar AS. Tumbuhnya kelas menengah di Indonesia juga dapat dilihat dari data statistik jumlah kepemilikan kendaraan bermotor, jumlah penumpang pesawat terbang, jumlah rumah tangga yang memiliki HP atau telepon genggam, dan rumah tangga yang memiliki komputer serta memiliki akses internet.

3.1.2 Non-Monetory Indicators Indikator Non-Moneter

  Indikator Non Moneter sapat diukur dari indeks kualitas hidup dan pembangunan manusia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), secara khusus mengukur pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Komponen tersebut meliputi kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat. Secara lebih menyeluruh BPS mencatat Indeks Pembangunan Manusia Indonesia, 2009-2013 sebagai berikut:

  Tabel 2 : Indek Pemabangunan Manusia

  Indek Pembangunan Manusia, Indonesia 2009-2013

  Sumber: Badan Pusat Statisti ( data diolah) Dari data BPS tersebut IPM secara mengalami peningkatan dari tahun ketahun, hal ini berarti pembangunan perekonomian Indonesia semakin membaik. Berdasarkan Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang dikeluarkan oleh Lembaga PBB untuk Pembangunan atau United Nations Development Programme (UNDP), pada tahun 2013 Indonesia berada di Sumber: Badan Pusat Statisti ( data diolah) Dari data BPS tersebut IPM secara mengalami peningkatan dari tahun ketahun, hal ini berarti pembangunan perekonomian Indonesia semakin membaik. Berdasarkan Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang dikeluarkan oleh Lembaga PBB untuk Pembangunan atau United Nations Development Programme (UNDP), pada tahun 2013 Indonesia berada di

3.1.3 Mixed Indicators indicator campuran

  Indikator Campuran ini dapat ukur dari tingkat Kesehatan, Perumahan, Angkatan kerja. Menyoroti mengenai Angkatan Kerja, Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan jumlah angkatan kerja sebagai berikut:

  Tabel 3 : Jumlah Angkatan Kerja

  Jumlah Angkatan Kerja 2009-2013 per bulan Februari Dalam Jutaan Jiwa

  Sumber: Badan Pusat Statistik ( data diolah) Data BPS tersebut menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja semakin meningkat tiap tahunnya. Dengan semakin banyaknya jumlah angkatan kerja menunjukkan semakin banyak masyarakat yang berpenghasilan, maka akan berimplikasi pada semakin meningkatnya konsumsi masyarakat sehingga potensi pasar juga turut naik. Hal ini didukung dengan pernyataan (Ansori, 2009) melalui gaya hidup dan pola konsumsi, orang-orang memanifestasikan perbedaan kelas sosial secara nyata.

3.1.4 Peluang ( Opportunity):

  Dari indicator pembangunan ekonomi tersebut maka memberikan peluang bagi Lazada Indonesia yaitu antara lain:

  a. Potensi pasar akan semakin meningkat, dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, jumlah tenaga kerja, meningkatnya IPM dan kalangan masyarakat middle class.

  b. Semakin banyaknya masyarakat yang akrab dengan teknologi internet dan aktif dalam berbelanja online. Terlihat dari semakin meningkatnya masyarakat b. Semakin banyaknya masyarakat yang akrab dengan teknologi internet dan aktif dalam berbelanja online. Terlihat dari semakin meningkatnya masyarakat

3.1.5 Ancaman (Threat) :

  Munculnya banyak kompetitor di bidang e-commerce akibat dari ketertarikan akan potensial pasar e-commerce yang tinggi, serta new Entry Barrier yang mudah untuk melakukan perdagangan di dunia online. Kompetitor yang dihadapi tidak hanya pelaku e-commerce besar yang bersifat head to head seperti Rakunten, dan Tokopedia , namun juga dari perdagangan online konventional dari masyarakat yang semakin marak. Kehadiran banyaknya kompetitor di dalam bisnis e-commerce akan memberikan banyak pilihan bagi masyarakat dalam berbelanja. Hal ini tentu akan menuntut Lazada Indonesia untuk lebih gencar lagi dalam menarik pasar agar tidak kalah dengan kompetitornya.

3.1.6 Strategi Pengembangan Usaha

  Meningkatnya perekonomian masyarakat memeberikan peluang yang baik bagi para pelaku bisnis. Namun perkembangan ini akan menjadikan persaingan dalam dunia bisnis juga semakin meningkat. Untuk itu Lazada Indonesia sebagai salah satu perusahaan e-commerce yang besar hendaknya dapat mempergencar pemasarannya melalui berbagai media iklan di internet maupun kampanye iklan dalam bentuk lainnya. Masyarakat kelas menengah cepat mengevaluasi pemasaran yang bersifat personal, karena mereka memiliki akses informasi yang relatif bagus. Jadi, pendekatan melalui peer group, komunitas, perlu dipertimbangkan. Untuk Lazada Indonesia juga dapat mempergencar iklan diforum media sosial, dan televisi agar dapat lebih dikenal lagi dikalangan luas tidak hanya diperkotaan namun juga wilayah kota kota kecil ataupun pedesaan yang saat ini juga telah banyak menggunakan internet.

3.2 LINGKUNGAN REGIONAL

  Indonesia, salah satu negara yang telah menyepakati kerjasama perdagangan, baik bilateral, regional dan internasional degan Negara-Negara lainnya. Dengan adanya liberalisasi perdagangan, baik dalam lingkup internasional dan regional, hambatan perdagangan dapat dikurangi dan dihilangkan. Dengan adanya kerjasama maka akan terciptannya pasar bebas dan terbuka yang memberikan potensi terhadap pertumbuhan social dan ekonomi suatu bangsa.

  Menurut Tri Widodo (2013), hal yang penting bagi pelaku bisnis dengan mempelajari regional ekonomi adalah untuk mengetahui stabilitas ekonomi, tingkat tabungan dan daya beli masyarakat, trend dan pertumbuhan penduduk sehingga dapat diketahui bagaimana factor factor ini berpengaruh dengan memberikan suatu peluang maupun ancaman bagi keberlangsuangan suatu perusahaan.

  Kerjasama perdagangan sudah kerap dilakukan oleh Indonesia, baik dalam skala ASEAN maupun skala yang lebih luas. Misalnya, ASEAN Free Trade Areas (AFTA), China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA), maupun perjanjian perdagangan regional melalui kesepakatan dengan beberapa negara, seperti ACFTA, G ‐20, OPEC, dan APEC dan yang terbaru yakni ASEAN Economic Community (AEC) yang akan dilaksanakan pada 2016 mendatang.

  Tujuan dari dilaksanakannya kerjasama ekonomi regional ini antara lain adalah untuk menghilangkan hambatan hambatan dalam perdagangan sehingga mampu meningkatkan daya saing dan perkembangan perekonomian Negara. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibrahim, et al. (2010), yaitu Integrasi ekonomi regional adalah suatu proses di mana beberapa negara (pelaku) ekonomi di suatu wilayah setuju untuk menghapus hambatan, mempermudah dan mempercepat perpindahan arus lalu lintas barang dan jasa, modal dan tenaga kerja.

  Salah satu cara yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam upaya untuk menciptakan pasar bebas dan terbuka, yaitu dengan kebijakan pemerintah terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Perhatian pemerintah terhadap TIK Salah satu cara yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam upaya untuk menciptakan pasar bebas dan terbuka, yaitu dengan kebijakan pemerintah terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Perhatian pemerintah terhadap TIK

  Dampak dari kerjasama regional terhadap sector ekonomi yaitu antara lain meningkatkan income perkapita masyarakat, semakin banyaknya lapangan pekerjaan, sehingga jumlah dari pengangguran dapat dikurangi hal ini juga berdampak pada semakin meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia. Meningkatnya pendapatan dan jumlah masyarakat kelas menengah berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat terhadap barang maupun jasa.

  Selain itu kemajuan TIK juga berdampak pada semakin banyaknya masyarakat yang paham akan Internet. Cisco Visual Networking Index, menyatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan lalu lintas IP (Internet Protocol) tercepat kedua di dunia. Ini artinya, jumlah pengguna internet di Indonesia terus bertambah dengan pesat. Hal ini berdampak pada perubahan tren dimasyarakat, kebanyakan masyarakat sudah melibatkan teknologi informasi baik dalam lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam berbelanja.

3.2.1 Peluang ( Opportunity):

  a. Potensi pasar yang semakin meningkat, dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, jumlah tenaga kerja, meningkatnya IPM dan kalangan masyarakat middle class.

  b. Meningkatnya pengguna internet di Indonesia menjadi keuntungan tersendiri bagi Lazada Indonesia dikarenakan semakin banyaknya pengguna internet maka semakin baik pula kemampuan Lazada Indonesia dalam memperluas pasar.

3.2.2 Ancaman (Threat) :

  Dengan keterbukaan pasar maka memungkinkan untuk munculnya banyak kompetitor di bidang e-commerce , yang juga merupakan akibat dari ketertarikan akan potensial pasar e-commerce yang tinggi di Indonesia. New Entry Barrier yang mudah untuk melakukan perdagangan di dunia online. Kompetitor Asing semakin banyak. Hal ini tentu akan menuntut Lazada Indonesia untuk lebih gencar lagi dalam menarik pasar agar tidak kalah dengan kompetitornya.

3.2.3 Strategi Pengembangan Usaha

  Sebagai pemain yang sudah cukup berpengalaman di pasar Indonesia, hendaknya Lazada Indonesia dengan semua capability yang ada dapat memaksimalkan promosi dan kampanye pemasaranya dengan tujuan memperkuat dalam menarik pasar. Hal ini bertujuan agar dapat lebih dikenal lagi dikalangan luas tidak hanya diperkotaan namun juga wilayah kota kota kecil ataupun pedesaan yang saat ini juga telah banyak menggunakan internet. Sehingga brand Lazada dapat menjadi hal yang selalu diingat masyarakat dalam melakukan pembelian online.

3.3 FISKAL DAN MONETER

  Salah satu aspek yang perlu dipahami oleh para pebisnis tersebut adalah bagaimana pemerintah Indonesia menjalankan kebijakan fiskal dan moneter sebagai kunci utama dalam menjalankan kebijakan negara. Dalam menjalankan kebijakan negara, pemerintah Indonesia menerapkan dua kebijakan yang menjadi kunci utama, yaitu kebijakan fiscal dan kebijakan moneter. Dua kebijakan tersebut berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap jalannya suatu bisnis.

  Kebijakan fiskal dibagi ke dalam dua aspek penting yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis, yaitu pajak dan pengeluaran pemerintah. Pajak merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi sebagai penerimaan bagi Kebijakan fiskal dibagi ke dalam dua aspek penting yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis, yaitu pajak dan pengeluaran pemerintah. Pajak merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi sebagai penerimaan bagi

  Data Bank Indonesia (2013), menunjukkan bahwa pajak merupakan penyumbang pendapatan terbesar bagi Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2012, pajak berkontribusi sebesar 74,82 persen terhadap pendapatan Indonesia. Pajak yang diperoleh oleh Indonesia sebagian besar berasal (23 bagian) dari pajak perusahaan. Besarnya nilai pajak perusahaan memberikan dampak yang sangat besar terhadap perusahaan. Semakin besar pajak perusahaan maka akan semakin memperkecil besar pendapatan bersih yang diterima perusahaan.

  Kebijakan moneter adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank sentral suatu negara dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Kebijakan tersebut dilakukan agar harga dan inflasi di suatu negara stabil serta terjadinya peningkatan output keseimbangan. Menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar adalah cara bagaimana mengatur jumlah uang yang beredar pada masyarakat.

  Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, apabila terdapat kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah menerapkan Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy). Apabila kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar atau dapat juga disebut dengan kebijakan uang ketat maka pemerintah menerapkan Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy). Bank Indonesia sebagai Bank Central di Indonesia adalah lembaga yang melaksanakan pengendalian moneter dengan melakukan serangkaian kebijakan moneter.

  Kebijakan moneter melalui bank sentral, mengontrol inflasi dan suku bunga yang ada di Indonesia untuk mempertahankan cost of fund demi keberlangsungan Kebijakan moneter melalui bank sentral, mengontrol inflasi dan suku bunga yang ada di Indonesia untuk mempertahankan cost of fund demi keberlangsungan

3.3.1 Peluang (Opportunity) :

  Pengeluaran negara ini sebagaian besar terfokus pada pembangunan infrastruktur dan sarana umum. Hal ini merupakan sebuah sinyal positif bagi para pelaku bisnis di Indonesia khususnya Lazada Indonesia, membaiknya infrastuktur berarti memberikan kemudahan bagi akses jalan dalam pendistribusian barang ke konsumen. Suku bunga yang stabil Tingkat suku bunga Bank Indonesia saat ini sebesar BI rate 7,5 persen dinilai masih cukup stabil. Hal ini dapat menciptakan peluang bagi perusahaan untuk mencari pendanaan eksternal untk mendukung kegiatan bisnis.

3.3.2 Ancaman (Threat) :

  Penetapan pajak kepada perusahaan berpengaruh terhadap harga jual barang, semakin tinggi pajak maka semakin besar juga beban yang akan di bebankan kepada barang yang dijual. Hal ini berakibat pada harga jual yang semakin mahal. Dengan adanya pajak menjadi tantangan tersendiri bagi Lazada dalam menentukan harga produk yang bersaing dipasaran.

3.3.3 Strategi Pengembangan Usaha

  Kerjasama dengan pemasok barang Untuk menghadapi ancaman yang mungkin akan dihadapi oleh lingkungan fiskal dan moneter, perusahaan hendaknya melakukan efisiensi biaya, bernegosiasi dan bekerja Kerjasama dengan pemasok barang Untuk menghadapi ancaman yang mungkin akan dihadapi oleh lingkungan fiskal dan moneter, perusahaan hendaknya melakukan efisiensi biaya, bernegosiasi dan bekerja

3.4 POLITIK DALAM NEGERI

  Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Forum e-Indonesia Initiative ITB 2005 menyatakan bahwa TIK adalah suatu pilar utama peradaban manusia saat ini yang harus mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas dan diharapkan menjadi dalam transfromasi menjadi bangsa yang maju. Tidak ada satupun bidang kehidupan bangsa ataupun sector pembangunan nasional yang tidak memerlukan pembangunan TIK.

  Dari pernyataan Presiden serta pernyataan Didjen Kemendag tersebut, dapat menginterprestasikan bahwa pemerintah Indonesia nampaknya sangat mendukung dan terbuka terhadap perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sebagai salah satu sector yang berperan penting terhadap kemajuan bangsa. Nampaknya keterbukaan pemerintah terhadap TIK memberikan angin segar bagi banyak pelaku E-commerce baik asing maupun domestic untuk melakukan investasi di Indonesia.

  Keterbukaan pemerintah terhadap TIK ini diiringi dengan berbagai perundang-undangan dan peraturan pemerintah dalam upaya menciptakan keamanan, praktik bisnis yang adil antara pelaku usaha dan konsumen, perlindungan konsumen secara lebih komprehensif terhadap praktik perdagangan melalui media internetjejaring, serta meningkatkan daya saing (competitiveness) transaksi perdagangan internet.

  Masuknya modal asing bagi perekonomian Indonesia merupakan tuntutan keadaan, baik ekonomi maupun politik Indonesia. Alternatif penghimpunan dana pembangunan perekonomian Indonesia melalui investasi modal secara langsung sangat baik dibandingkan dengan penarikan dana internasional lainnya seperti pinjaman dari luar negeri. Hal ini dikarenakan selain menghasilkan devisa secara langsung bagi negara, kegiatan penanaman modal secara langsung menghasilkan Masuknya modal asing bagi perekonomian Indonesia merupakan tuntutan keadaan, baik ekonomi maupun politik Indonesia. Alternatif penghimpunan dana pembangunan perekonomian Indonesia melalui investasi modal secara langsung sangat baik dibandingkan dengan penarikan dana internasional lainnya seperti pinjaman dari luar negeri. Hal ini dikarenakan selain menghasilkan devisa secara langsung bagi negara, kegiatan penanaman modal secara langsung menghasilkan

  Sabagai perusahaan e-commerce Lazada terikat dengan peraturan pemerintah terhadap perdagangan e-commerce baik mengenai peraturan perundang-undangan mengenai tata cara pelaksanaan dan penerapan perdagangan. Yaitu antara lain Undang-undang republik Indonesia, Nomor 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan transaksi elektronik, Undang-undang perlindungan konsumen, dan UU Transaksi Keuangan.

  Pemerintah melakukan tiga pendekatan utama yang dapat digunakan untuk menjaga aspek keamanan dunia internet, yaitu pendekatan aspek hukum, aspek teknologi, dan aspek sosial, budaya, dan etika, sehingga untuk menjaga dan mengatasi gangguan keamanan dalam penyelenggaraan sistem Elektronis, pendekatan hukum bersifat mutlak karena tanpa kepastian hukum, persoalan pemanfaatan informasi menjadi tidak optimal.

  Ada beberapa hal yang mendasari pentingnya hal tersebut, pertama dari aspek legal, yaitu untuk mengintegrasi berbagai peraturan dan perundang undangan yang telah ada dan seharusnya ada, kemudian untuk mempromosikan persaingan usaha yang sehat di ranah dunia maya. Kedua dari aspek kontrak online, yaitu standar verifikasi legalitas e-document dan tandatangan elektronis, kemudian proteksi terhadap keamanan dan keandalan informasi, serta untuk membangun tugas dan tanggung jawab iklim usaha e-commerce. Kebijakan pemerintah dari sisi aspek pembayaran elektronis (e-Payment), yaitu: bagaimana melindungi konsumen dalam transaksi online dan pengaturan sistem pembayaran yang baru.

  RPP Perdagangan Elektronis akan mengatur mengenai sanksi administratif bagi pelanggaran terhadap ketentuan penyelenggaraan perdagangan Elektronis, baik bagi penyelenggara (merchant) maupun bagi pelanggan (consumers). Sanksi yang akan dijatuhkan kepada merchant berupa denda administratif, peringatan di web merchant sampai kepada pembekuan kegiatan perdagangan Elektronis. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelanggan berupa denda administratif, peringatan di web RPP Perdagangan Elektronis akan mengatur mengenai sanksi administratif bagi pelanggaran terhadap ketentuan penyelenggaraan perdagangan Elektronis, baik bagi penyelenggara (merchant) maupun bagi pelanggan (consumers). Sanksi yang akan dijatuhkan kepada merchant berupa denda administratif, peringatan di web merchant sampai kepada pembekuan kegiatan perdagangan Elektronis. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelanggan berupa denda administratif, peringatan di web

3.4.1 Peluang ( Opportunity):

  Kebijakan pemerintahan dalam negeri menunjukkan keterbukaan dan dukungan terhadap kemajuan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi. Hal menunjukan adanya dorongan bagi pertumbuhan Lazada Indonesia yang basis utama bisnisnya mengunakan teknologi.

3.4.2 Ancaman (Threat):

  Perkembangan Teknologi Informasi, selain memberikan dampak positif bagi perekonomian juga memiliki dampak negative yang dapat ditimbulkan oleh kalangan yang salah dalam memanfaatkan tekonologi tersebut, seperti yang terjadi pada Lazada Indonesia, dimana terdapat sejumlah oknum tertentu yang melakukan tindakan penipuan dengan membuat akun palsu dan melakukan transaksi penjualan dengan mengatas namakan Lazada. Pelaku penipuan online berpura-pura sebagai penjual online dengan membuat akun akun toko online palsu di media social. Penipuan online ini merupakan perbuatan yang dilarang yaitu setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik (UU, Nomor 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan transaksi elektronik Pasal 28 (1).

3.4.3 Strategy Yang Dilakukan

  1. Dalam merespon banyaknya pembuat akun palsu yang mengatas namakan Lazda tersebut, lazada secara resmi memublikasikan daftar akun-akun palsu tersebut untuk di informasikan kemasyarakat dan menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan hanya berbelanja di akun resmi Lazada. Akun-akun resmi Lazada yang di Publikasikan yaitu sebagai berikut :

  Website: www.Lazada.co.id Blog: blog.Lazada.co.id Email: supportLazada.co.id Facebook: Facebook.comLazadaID

  Twitter: Twitter.comLazadaID

  2. Dalam memenuhi aspek pembayaran yang elektronis ( e-Payment ), Lazada memberikan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pembayaran dengan beberapa bebrapa metode pembayaran yaitu sistem pembayaran yang lengkap seperti kartu kredit, transfer bank dan Bayar ditempatCash On Delivery(COD) serta jaminan

  30 hari uang. Pembayaran Cash On Delivery ini bertujuan untuk memudahkan konsumen yang tidak bisa menggunakan e-Payment, atau konsumen yang masih ragu terhadap kepastian belanja online karena banyaknya kasur-kasus penipuan online yang sedang marak

3.5 LINGKUNGAN BUDAYA

  Lingkungan budaya merupakan salah satu factor yang penting yang dapat mempengaruhi jalannya bisnis suatu perusahaan. Salah satu budaya yang menjadi tren di Indonesia saat ini adalah budaya konsumerisme atau budaya konsumsi. Budaya konsumsi di Indonesia telah mengalami pergeseran dari waktu kewaktu. Pendapatan masyarakat yang meningkat, membaiknya infrastruktur, serta kemudahan dalam mengakses barang maupun jasa, menjadikan gaya hidup serta konsumsi masyarakat semakin tinggi. Indonesia yang dikenal sebagai Negara dengan penduduk terbanyak di ASEAN, kini menjadi pasar konsumen terbesar dan potensial yang mampu menggiurkan banyak investor. Bahkan telah diperkirakan tingkat pertumbuhan konsumsi domestik di Indonesia akan terus mengalami peningkatan hingga 5-10 tahun mendatang.

  Tingginya budaya konsumsi di Indonesia telah menjadi salah satu perhatian penting bagi investor asing dalam berinvestasi di Indonesia. Budaya konsumsi ini juga merupakan pilar penting yang mendorong perkembangan perekonomian di Indonesia.

  Salah satu kategori orientasi nilai-nilai budaya dari masyarakat menurut Kluckhohn dan Strodbeck (1961) dalam Suryo (2013) adalah The orientation toward activity yaitu orientasi antara manusia dan pekerjaannya.

  Orientasi manusia dan pekerjaan juga dapat dihubungkan dengan tingkat pendapatan yang ia peroleh dari pekerjaan tersebut. Tingkat pendapatan akan berpengaruh terhadap daya beli dan gaya hidup masyarakat itu sendiri yang kemudian menjadi salah satu pemicu munculnya budaya konsumtif dimasyarakat.

  Meningkatnya pendapatan juga akan berdampak pada meningkatnya gaya hidup masyarakat. Bagi sebagian orang gaya hidup merupakan suatu hal yang penting karena dianggap sebagai sebuah bentuk ekspresi diri. Ancok (2004), berpendapat bahwa gaya hidup merupakan pengaruh dari adanya modernisasi. Perilaku gaya hidup tersebut mengarah pada suka berbelanja (shopoholics), yang kemudian berujung pada terbentuknya budaya konsumtif dan pemborosan.

3.5.1 Peluang ( Opportunity):

  Budaya konsumsi memberikan peluang besar bagi kesuksesan bisnis Lazada Indonesia, mengingat Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru dan produk-produknya didunia oleh sebab itu Lazada hadir sebagai toko online yang menyediakan aneka ragam katagori pilihan produk yang siap melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.

  Lazada memiliki keuntungan dengan brandnya yang ternama dan didukung oleh terus meningkatnya angka pengunjung tiap bulannya untuk itu Lazada Indonesia dapat memanfaatkan hal ini untuk penetrasi market yang lebih gencar lagi.

3.5.2 Ancaman (Threat) :

  Tingginya budaya konsumsi di Indonesia nampaknya telah di sadari hampir semua orang. Beberapa kalangan masyarakat melihat hal tersebut sebagai opportunity yang menjanjikan untuk membuka usaha dibidang perdagangan. Sehingga banyak dari masyarakat menggunakan media social networking seperti facebook, instagram, dan Blackberry, sebagai alat untuk melakukan perdagangan online. New Entry Barrier yang mudah untuk melakukan perdagangan di dunia online, menjadikan Lazada harus memperhatikan banyaknya kompetitor yang bermunculan dalam bisnis e-commerce. Kompetitor yang dihadapi tidak hanya pelaku e-commerce besar yang bersifat head to head seperti Zalora, dan tokopedia, VIP Plaza dan lain-lain namun Tingginya budaya konsumsi di Indonesia nampaknya telah di sadari hampir semua orang. Beberapa kalangan masyarakat melihat hal tersebut sebagai opportunity yang menjanjikan untuk membuka usaha dibidang perdagangan. Sehingga banyak dari masyarakat menggunakan media social networking seperti facebook, instagram, dan Blackberry, sebagai alat untuk melakukan perdagangan online. New Entry Barrier yang mudah untuk melakukan perdagangan di dunia online, menjadikan Lazada harus memperhatikan banyaknya kompetitor yang bermunculan dalam bisnis e-commerce. Kompetitor yang dihadapi tidak hanya pelaku e-commerce besar yang bersifat head to head seperti Zalora, dan tokopedia, VIP Plaza dan lain-lain namun

  Ancaman lain muncul dari beberapa kalangan yang menyalahgunakan opportunity ini, yaitu oknum penipuan online. Pelaku penipuan online berpura-pura sebagai penjual online dengan membuat akun akun toko online palsu di media social. Bahkan beberapa dari penipu online membuat akun palsu yang mengatas namakan Lazada Indonesia. Dalam situs resmi Lazada.co.id, Lazada mempublikasikan beberapa akun palsu yang mengatas namakan Lazada dan menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan hanya berbelanja di akun resmi Lazada yang telah di publikasikan.

3.5.3 Strategi Pengembangan Usaha

  Hal yang dilakukan Rocket Intenet, untuk masuk di Pasar Indonesia, sudah sangatlah tepat dikarenakan dengan budaya konsumsi yang tinggi oleh masyarakat Indonesia, serta predikat Indonesia sebagai Negara dengan penduduk terbanyak nomer 4 dunia, tentu memberikan opportunity yang besar bagi bisnis e-commerce. Hal ini berdampak pada jumlah pengunjung dan konsumen Lazada Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang semakin hari.

  Untuk memanfaatkan budaya konsumsi masyarkat Indonesia yang tinggi Lazada Indonesia dapat menambahkan varian produk yang menjadi menjadi trend dan banyak diminati dimasyarakat.

  Menjamurnya pedagang online konventional dari masyarakat juga menjadi pehatian bagi Lazada selain kehadiran kompetitor utamanya seperti Zalora, dan tokopedia, VIP Plaza dan perusahaan e-commerse lain. Untuk itu mengharuskan Lazada mengambil strategi penting agar mampu bersaing dengan kompetitor. Dengan mengangkat isu kepercayaan (Trust) dari masyarakat dalam berbelanja online, Lazada Menjamurnya pedagang online konventional dari masyarakat juga menjadi pehatian bagi Lazada selain kehadiran kompetitor utamanya seperti Zalora, dan tokopedia, VIP Plaza dan perusahaan e-commerse lain. Untuk itu mengharuskan Lazada mengambil strategi penting agar mampu bersaing dengan kompetitor. Dengan mengangkat isu kepercayaan (Trust) dari masyarakat dalam berbelanja online, Lazada

  Strategi Lazada untuk mempermudah pembayaran dengan menggunakan cash on delivery (COD) yang bisa di akses wilayah tertentu perlu dikembangkan kewilayah lain. Seperti kota kota kecil yang ada diseputaran wilayah yang mampu di akses COD. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness dari Lazada. Jika brand awareness telah melekat kuat dimasyarakat, maka prospek Lazada Indonesia untuk berkembang dan mampu bertahan melawan kompetitor semakin tinggi. Selain itu strategy lainnya untuk memenangkan persaingan adalah dengan mempergencar iklan.

  Lazada Indonesia juga dapat mempergencar iklan, agar dapat lebih dikenal lagi dikalangan luas tidak hanya diperkotaan namun juga wilayah kota kota kecil ataupun pedesaan yang saat ini juga telah banyak menggunakan internet.

  Brand awareness juga bisa ditingkatkan dengan memberikan pelayanan terbaik dari sisi logistic maupun pengiriman barang, seperti transparansi dalam harga dan memberikan harga produk yang kompetitif serta pengiriman barang yang lebih cepat.

3.6 LINGKUNGAN SOSIAL

  Setiap generasi pada zamannya memiliki ciri dan karakteristik masing- masing, terdapat kesamaan maupun perbedaan yang dapat menjadi gambaran umum mengenai bagaimana cara mereka berinteraksi dilingkungan sosial maupun diseluruh siklus kehidupan mereka. Memahami karakteristik dari tiap generasi tentu menjadi hal penting bagi pelaku bisnis, agar strategi yang dijalankan oleh pemasar sesuai dengan segmentasi pasar yang disasar.

  Generasi Y yang juga dijuluk Geecho boomer dan millennials. Ada yang mengatakan, generasi Y adalah mereka lahir sekitar tahun 1977 – 2002. Ada juga yang berpendapat, sekitar tahun 80an hingga tahun 2005. Menurut Ancok (2014), Generasi Y adalah generasi yang lahir diantara awal tahun 1980 sampai akhir tahun 1999. Namun yang jelas mereka adalah Generasi baru, anak-anak generasi Baby

  Boomer yang hidup setelah Perang Dunia Ke-2. Sedangkan Generasi sebelumnya, yaitu generasi X yang lahir tahun 1965 – 1979 dan Baby boomer yang lahir tahun 1946 – 1964, mereka adalah generasi dengan katagori usia yang lebih tua.

  Menurut Del Hawkins, dkk (2007, p172), suatu generasi atau yang biasa disebut sebagai kelompok usia merupakan sekelompok orang yang telah mengalami kehidupan sosial, lingkungan politik, sejarah dan ekonomi.

  Tiap generasi memiliki ciri dan karakteristik masing-masing, baik dalam siklus hidup mereka, cara mereka berinteraksi dilingkungan social, bahkan pandangan dan cara mereka dalam membeli produk. Kebutuhan dan kecenderungan berubah seiring dengan perubahan usia. Maka usia dapat menjadi identitas bagi pengenalan pola prilaku yang memberikan pengaruh terhadap prilaku individu konsumen, perhatian, selera, kemampuan beli, dan lain-lain.

  Parment (2012), mengatakan bahwa tiap generasi memeiliki pengalaman yang berbeda yang mempengaruhi nilai-nilai mereka, referensi dan perilaku mereka dalam berbelanja. Motivasi konsumen dalam melakukan pembelian sering kali didasarkan pada usia mereka. Berdasarkan hasil interview yang ia lakukan pada tiap generasi baik Generasi Y maupun Baby Boomers, Parment mengidentifikasi terdapat 3 faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen yaitu:

  1. Dampak produk terhadap kondisi keuangan konsumen

  2. Minat atau ketertarikan konsumen terhadap produk

  3. Persepsi lingkungan social yang kepada konsumen atas produk yang ia dibeli.

  Grafik 2 : pengaruh harga terhadap

  Grafik 3 : pengaruh tingkat ketertarikan

  konsumen akan produk

  keuangan konsumen

  Grafik 4 : pengaruh percepsi social terhadap konsumen atas pembelian barang

  Pada Grafik diatas, grafik 2 menggambarkan bagaimana pembelian dan harga dari memperoleh produk mempengaruhi kondisi keuangan dari konsumen. Pada factor ini Baik Generasi Y maupun Baby Boomers memiliki respon dan tingkat pengaruh yang hampir sama (tidak jauh berbeda). Pada grafik 3, menganai factor minat konsumen terhadap produk, tingkat derajat Generasi Y lebih tinggi dibanding baby boomers yang mencerminkan keterlibatan emosi dalam tingkat pembelian, memilih dan membeli barang lebih tinggi. Sama halnya pada grafik 4, mengenai faktor persepsi social, Generasi Y sangat memperhatikan bagaimana persepsi social Pada Grafik diatas, grafik 2 menggambarkan bagaimana pembelian dan harga dari memperoleh produk mempengaruhi kondisi keuangan dari konsumen. Pada factor ini Baik Generasi Y maupun Baby Boomers memiliki respon dan tingkat pengaruh yang hampir sama (tidak jauh berbeda). Pada grafik 3, menganai factor minat konsumen terhadap produk, tingkat derajat Generasi Y lebih tinggi dibanding baby boomers yang mencerminkan keterlibatan emosi dalam tingkat pembelian, memilih dan membeli barang lebih tinggi. Sama halnya pada grafik 4, mengenai faktor persepsi social, Generasi Y sangat memperhatikan bagaimana persepsi social

  Dari ketiga factor tersebut, factor minat terhadap produk serta persepsi social memiliki pengaruh yang tinggi bagi perilaku pembelian Generasi Y, sehingga kebanyakan Generasi Y membeli produk tidak hanya berdasarkan kebutuhan (need) tetapi juga didorong oleh hasrat (desire) dan keinginan (want) serta pandangan socialnya atau image yang diciptakan.

  Selain karakteristik diatas, karakteristik lain dari Generasi Y yaitu diantaranya mahir technology multimedia, generasi banyak bersosialisasi di jejaringan social mulai facebook, tweeter, path, komunitas blackberry dan media social network lainnya. Dengan penguasaan teknologi informasi, mereka makin terbiasa berbelanja online. generasi ini beranjak ke perilaku berbelanja melalui dunia maya. Mereka meninggalkan gaya berbelanja offline atau berbelanja dengan langsung mendatangi gerai di pusat-pusat berbelanja.

  Di Indonesia, golongan generasi Y merupakan golongan yang cukup besar dapat dilihat dari Struktur penduduk berikut ini:

  Pada piramida penduduk Indonesia 3 ini, menunjukkan bahwa Generasi Y yang lahir

  diantara tahun 1980 sampai tahun 1999, yaitu generasi dari struktur usia 15-34 tahun berada pada generasi dengan populasi yang cukup

  Grafik 5 : Piramida Penduduk

  besar dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 249,9 juta jiwa 4 . Secara

  spesifik generasi ini berada di kelas menengah. Sehingga tidak aneh jika banyak dari industry bisnis dan perdagangan, termasuk e-commerce menyasar generasi ini sebagai segmen pasar potensial mereka.

  3 Sumber : Statistik Indonesia (2014). Piramida penduduk berdasarkan data sensus penduduk 2000.

  4 World Bank

3.6.1 Peluang (Opportunity) :

  Dengan mempelajari karakteristik dari Generasi Y diatas, Lazada Indonesia, yang merupakan pelaku bisnis e-commerce, memiliki peluang yang besar dengan menjadikan Generasi Y sebagai target market potensialnya. Generasi ini memiliki daya beli yang cukup tinggi, serta pengetahuan mereka mengenai teknologi dan keaktifan di media social dan internet, menjadikan mereka generasi yang paling sering melakukan transaksi pembelanjaan online. Hal ini sangat sejalan dengan konsep bisnis Lazada, yang merupakan toko online yang melakukan penjualan berbasis internet.

3.6.2 Ancaman (Threat) :

  New Entry Barrier yang mudah untuk melakukan perdagangan di dunia online, menjadikan Lazada harus memperhatikan banyaknya kompetitor yang bermunculan dalam bisnis e-commerce. Kompetitor yang dihadapi tidak hanya pelaku e-commerce besar yang bersifat head to head seperti Tokopedia, dan E-bay, namun juga dari perdagangan online konventional dari masyarakat yang semakin marak. Kehadiran banyaknya kompetitor di dalam bisnis e-commerce akan memberikan banyak pilihan bagi masyarakat dalam berbelanja. Hal ini tentu akan menuntut Lazada Indonesia untuk lebih gencar lagi dalam menarik pasar agar tidak kalah dengan kompetitornya.

3.6.3 Strategi Pengembangan Usaha

  Untuk dapat memenangkan persaingan bisnis, terutama dengan kompetitor yang head to head dengan Lazada seperti halnya Tokopedia dan E-bay, Lazada hadir dengan menawarkan konsep pembayaran Cash On Delivery (COD), menggesek kartu di tempat, dan jaminan 30 hari uang kembali.

  Lazada Indonesia juga dapat mempergencar iklan di internet, agar dapat lebih dikenal lagi dikalangan luas tidak hanya diperkotaan namun juga wilayah kota kota kecil ataupun pedesaan yang saat ini juga telah banyak menggunakan internet.

3.7 LINGKUNGAN DEMOGRAFI

  Demografi merupakan salah satu faktor non-ekonomi yang dapat

  mempengaruhi pertumbuhan perekonomian suatu Negara maupun bisnis. Menurut

  Dewi H. Susilastuti (2013) pengertian demografi adalah disiplin ilmu sosial yang luas berkaitan dengan studi populasi manusia. Secara formal, demografi merupakan studi populasi manusia, baik mengenai ukuran, komposisi dan penyebaran, dan proses bagaimana populasi tersebut berubah. Kelahiran, kematian dan migrasi merupakan tiga kunci utama demografi yang bersama-sama menghasilkan stabilitas atau perubahan populasi. Selanjutnya, pada komposisi penduduk, demografi dijelaskan secara mendasar berdasarkan dari usia, jenis kelamin, keluarga dan status rumah tangga. Sedangkan secara sosial, demografi dijelaskan oleh status perkawinan, pendidikan, status sosial-ekonomi, pekerjaan, dan lain sebagainya.

  Lingkungan demografi menjadi penting untuk diperhatikan oleh pelaku bisnis dikarenakan demografi dapat menggambarkan bagaimana suatu generasi memiliki ciri dan karakteristik masing-masing, terdapat kesamaan maupun perbedaan yang dapat menjadi gambaran umum mengenai bagaimana cara mereka berinteraksi dilingkungan sosial maupun diseluruh siklus kehidupan mereka. Memahami lingkungan demografi tentu menjadi hal penting bagi pelaku bisnis, agar strategi yang dibuat dan dijalankan oleh pelaku bisnis sesuai dengan segmentasi pasar yang ia tuju.

  Indonesia adalah Negara berkembang dengan penduduk terbanyak nomer 4 di dunia dengan jumlah penduduk yang mencapai 249,9 Juta jiwa 5 . Indonesia

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63