Riset Budaya Otok

Mini Riset Budaya Otok-Otok pada Masyarakat Madura dengan Pendekatan
Unique Subject Focused Intensive Study Approach
Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Psikologi Lintas Budaya
Dosen Pengampu:

Hj. Ainna Amalia FN, M. Psi
Nama kelompok:
Mamlu’atuzzakiyah

(J71214064)

Fitria Nu Maulida

(J01214010)

Dini Novianti Aisyah

(J01214009)

Jannatul firdaus


(J71214059)

Nabila Fanni Olga

(B07212064)

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2016

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
inayah, taufik, dan ilham-Nya Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas miniriset
yang berjudul Mini Riset Budaya Otok-Otok pada Masyarakat Madura dengan
Pendekatan Unique Subject Focused Intensive Study Approach. Laporan ini disusun
dalam rangka untuk melaksanakan tugas dari dosen kami ibu Hj. Ainna Amalia FN,

M. Psi selaku pengampu matakuliah Psikologi Lintas Budaya.
Lapora mini riset ini berisi mengenai budaya Otok-Otok pada masyarakat
Madura serta sisi psikologis yang terdapat dalam budaya tersebut. Harapan kami
semoga laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan acuan bagi para
pembaca. kami mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami berharap para pembaca memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 19 Mei 2016

penulis

2

DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

A.
B.
C.
D.

Latar Belakang............................................................................................1
Rumusan Masalah.......................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................1
Manfaat.......................................................................................................1

BAB II .LANDASAN TEORI.................................................................................2
A. OTOK-OTOK.............................................................................................2
B. Model pertukaran sosial..............................................................................2
BAB III. HASIL.......................................................................................................3
BAB IV. PEMBAHASAN.....................................................................................13
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................15
B. Saran.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16


3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah lepas dari kebersamaan,
untuk adanya kebersamaan itu banyak cara yang dilakukan, sehingga dari cara
itulah timbul bermacam-macam kebudayaan diantara masyarakat untuk
memperindah adanya rasa kebersamaan tersebut. Kebudayaan mengandung
arti yang sangat banyak salah satunya adalah segala yang diciptakan, segala
yang dikarsakan dan segala yang dirasakan oleh manusia.
Budaya otok-otok merupakan salah satu contoh

salah satu bentuk

kebersamaan yang diciptakan manusia. Ia lahir dari masyarakat Madura yang
ingin mempertahankan ataupun mempererat tali persaudaran. Dari hal itu dapat
kita pahami bahwa manusia didorong oleh beberapa motif untuk timbulnya sutu
perilaku, demikian hali ini juga berlaku pada kebersamaan atau kelompokkelomok social yang di ciptakan oleh masyarakat. Ada beberapa tujuan yang

ingin dicapai bersama.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana budaya otok-otok di tengah masyarakat Madura?
b. Psikologis apa yang dapat ditarik dari budaya otok-otok?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui budaya otok-otok di tengah masyarakat
b. Untuk mengetahu sisi psikologis yang terkandung dalam budaya otok-otok
D. Manfaat
a. Menambah wawasan tentang salah satu budaya ataupun salah satu kearifan
local yang dimiliki suatu daerah dalam hal ini Madura.
b. Mengeksplor kemampuan untuk mengaplikasikan teori psikologi dalam
menganalisis suatu budaya

1

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Otok-otok
Otok-otok adalah salah satu kebudayaan yang ada di Pulau Madura yang

sampai saat ini masih dijaga kelestariaanya oleh masyarakat $esame. Otokotok merupakan kegiatan yang tidak jauh berbeda dengan kegiatan
menabung atau arisan, namun kalau menabung pada suatu tempat atau
lembaga, otok-otok ini menabungnya kepada satu orang atau kepada tiap
individu peserta yang ikut dalam kegiatan otok-otok tersebut ( Daud, 2012:
7).
B. Model pertukaran social
Teori ini dikemukaan oleh Thibault dan Kelley. Teori ini menjelaskan
bahwa asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa
setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial
hanya selam hubungan tersebut cukup memuaskan di tinjau dari segi
ganjaran dan biaya.

2

BAB III
HASIL
A. SUBJEK 1
Nama: Halimaus sa’diyah
Asal : Pamekasan Madura


3

NO
1

R/E
R

PECAKAPAN

2

E

Jadi otok-otok itu semacam arisan
tapi itu arisannya orang Madura,
kalo di Jawa arisannya kan kayak
nanti tiap bulan ada yang dapat
arisan gitu. Kalau di Madura
enggak, jadi otok-otok itu Cuma

ada saat ada peristiwa penting saja
misalnya kalau ada acara nikahan
atau hajatan. Biasanya orangorang Madura itu ada yang kasi
beras, minyak, sama uang nah
nanti itu dicatat siapa aja yang
ngasih itu dan apa aja yang dikasi
gitu. Jadi kalo misal suatu saat
nanti orang yang kasi tadi ada
acara nikahan atau hajatan orang
yang dikasii tau harus ngembaliin
sesuai dengan apa yg udah dikasi
tadi.

3

R

Sebenarnya apa tujuan dari otokotok itu sendiri?

4


E

5

R

Tujuannya ya untuk mempererat
tali persaudaraan misalnya tolong
menolong. Nah seperti tadi yang
ada orang hajatan, dengan adanya
otok-otok tadi seseorang itu pasti
akan tertolong yang awalnya gak
punya minyak jadi punya minyak,
gitu.
Ada warga yang tidak bisa
mengembalikan barangnya,
apakah nanti ada resiko tertentu?

6


E

Coba jelaskan tentang budaya
otok-otok yang ada di Madura?

KODE
BD.1.TTG.1

KETERANGAN
Body.
Pertanyaan
pertama.
Tentang budaya.
Baris ke1

BD.1.TJN.1

Body.
Pertanyaan

kesatu. Tujuan
budaya. Baris
ke3

BD.1.DPK.5

Body.
Pertanyaan
pertama.
Dampak positif
negatif. Baris
ke5

BD.1.BTK.7

Body.
Pertanyaan
pertama. Bentuk

Pasti bisa mengembalikan soalnya
andai tidak bisa mengembalikan
pasti nanti orangnya akan
berusaha gimana caranya agar
bisa kasi juga. Jadi selama ini
yang saya tau tidak ada resiko
tertentu kalau misalnya tidak bisa
mengembalikan. Soalnyakan itu
bukan jumlah yang besar,
mungkin hanya sekedar uang atau
bahan-bahan sehari-hari aja
seperti minyak dan gula tadi.
4

7

R

Apakah otok-otok ini yang
diberikan hanya kebutuhan seharihari dan uang saja? Kalau uang

B. SUBJEK II
Nama: Mak Sholeh
Asal: Bulak Banteng
NO
1

R/E
R

PERCAKAPAN

2

E

3

R

4

E

Tujuannya adalah untuk
mempererat tali silaturrahmi antar
keluarga, lebih mengenal anggota
keluarga yang lain, saling bertukar
informasi dan bahkan tak jarang
menjadi ajang perjodohan di
antara anak mereka. Kebiasaan
tradisi ini sebenarnya lebih
banyak terjadi pada warga Madura
perantauan, hal ini dikarenakan
keinginan mereka untuk tetap
menjaga silaturrahmi sehingga
hubungan kekerabatan ini tidak
putus, baik pada warga Madura
yang tinggal di luar pulau ataupun
di luar kota.

5

R

Siapa saja yang mengikuti budaya
otok-otok tersebut? Dan apakah
setiap warga madura
melaksanakan budaya tersebut?

6

E

Otok-otok terbagi menjadi dua
macam, yaitu otok-otok
berdasarkan keluarga besar dan
juga berdasarkan komunitas.
Otok-otok yang berdasar pada
keluarga besar anggotanya adalah

Tolong jelaskan budaya otokotok!

Tradisi otok-otok (‘tok-otok)
merupakan tradisi arisan keluarga
khusus untuk kalangan madura
Apa tujuan dari otok-otok itu
sendiri?

5

KODE
BD.1.TTG.1

KETERANGAN
Body.
Pertanyaan
pertama.
Tentang budaya.
Baris ke1

BD.1.TJN.3

Body.
Pertanyaan
pertama. Tujuan
budaya. Baris
ke3

BD.1.SBJ.5

Body.
Pertanyaan
pertama. Subjek
budaya. Baris
ke5

keluarga tersebut, penambahan
anggota hanya berdasarkan
keturunan atau perkawinan. Orang
luar tidak bisa atau sangat sulit
untuk menjadi anggotanya.
Tujuannya adalah untuk menjaga
keutuhan keluarga, mengamankan
harta benda, gelar dan hal
berharga yang lain. Sehingga tak
jarang tradisi semacam ini juga
menjadi ajang perjodohan pada
anak-anak mereka. Misalnya Mat
Nakim tidak bisa menjadi anggota
otok-otok keluarga besar H. Mat
Soleh sebelum Mat Nakim
menikah dengan salah satu
anggota keluarga besar H. Mat
Soleh, begitupun sebaliknya. Dan
keanggotaan seperti ini bersifat
wajib. Keanggotaan semacam ini
hanya dapat putus karena
perceraian ataupun meninggal
dunia. Bagi masyarakat Madura,
perceraian itu sangat tabu
sehingga bila hal itu terjadi maka
kemungkinan terjadi peristiwa
“Carok”.
7

R

Apakah budaya otok-otok hanya
dilakukan untuk warga madura
yang merantau saja? Di madua
sendiri apa ada otok-otok?

8

E

Otok-otok yang berdasarkan
komunitas, maka anggotanya
lebih besar tidak harus memiliki
hubungan kekerabatan. Siapapun
bisa menjadi anggotanya termasuk
bila orang tersebut bukan orang
Madura.

9

R

Bagaimana jika ada anggota yang
tidak mengikuti otok-otok, apakah
ada hukuman tertentu?

6

BD.2.SBJ.7

Body.
Pertanyaan
kedua. Subjek
budaya. Baris
ke7

BD.3.SBJ.9

Body.
Pertanyaan
kedua. Subjek
budaya. Baris
ke9

10

E

Tidak ada kewajiban ataupun
paksaan bila seseorang inin
mengikutinya, dan anggotanya
juga dapat keluar kapan saja.
Contonya adalah Ikatan Keluarga
Madura Surabaya, dsb. Tujuannya
adalah saling mengenal warga
Madura yang lain dan menjalin
kekerabatan sesama warga
Madura.

11

R

12

E

Apakah ada batasan waktu
tertentu untuk otok-otok tersebut?
Dan apakah otok-otok itu hanya
berupa uang dan makanan pokok
saja?
Jadwal pelaksanaan otok-otok
tidak ditentukan, tergantung
keinginan anggotanya. Tetapi
biasanya sudah ada kesepakatan
sebelumnya. Dalam otok-otok
keluarga besar biasanya dilakukan
saat ada anggota keluarga
mempunyai hajat, bisa berupa
pernikahan, khitanan ataupun
hanya sekedar keinginan kumpul
bersama. Kegiatan seperti ini para
keluarga wanita dan pria
tempatnya dibedakan, tidak boleh
mencampur menjadi satu.
Biasanya para keluarga pria
mempunyai kegiatan hiburan
antara lain karaoke, minumminuman keras dan hiburan lain.
Hal ini terkadang membahayakan
karena ketika mereka mabuk
maka mereka lebih mudah tersulut
emosi. Sedangkan para keluarga
wanita biasanya mempunyai
tempet tersendiri, disini mereka
bercengkrama sesama sanak
saudara, saling bertukar informasi
dan terkadang menjadi ajang
pamer perhiasan. Pada otok-otok
komunitas biasanya mempunyai
jadwal yang teratur dan pasti,

7

BD.5.TTG.11

Body.
Pertanyaan
kelima. Tentang
budaya. Baris
ke11

13

R

14

E

misalnya diadakan sebulan sekali
atau sesuai kesepakatan bersama.
Anggotanya juga tidak dipisah
seperti dalam otok-otok keluarga
akan tetapi bercampur seperti
kegiatan musyawarah lain.
Biasanya dalam otok-otok seperti
ini diselingi kegiatan lain
misalnya demo masak ataupun
demo produk lain, serta
membahas hal-hal yang sedang
terjadi.
Apakah orang jawa disekitar juga
boleh mengikuti budaya otok-otok
madura?
Pada dasarnya otok-otok
merupakan arisan, dan pada
umumnya arisan mereka
menetapkan iuran pada setiap
anggota kelompoknya. Bisa
dimulai dari puluhan ribu hingga
ratusan ribu atau bahkan jutaan,
tergantung kesepakatan bersama.
Pada otok-otok komunitas
biasanya mereka melakukan
sistem undian untuk menentukan
siapa yang dapat uangnya. Pada
otok-otok keluarga, maka sistem
besar iuran bervariasi. Tidak ada
ketetapan jumlahnya. Akan tetapi
jumlahnya harus lebih besar dari
yang pernah diterimanya.
Misalkan Mat Nakim akan
mengadakan pernikahan anaknya,
dulu Mat Soleh pernah diberi
uang Rp. 10.000.000 oleh Mat
Nakim saat acara pernikahan anak
Mat Soleh. Maka Mat Soleh harus
memberikan uang sejumlah sama
atau bahkan harus lebih besar dari
yang pernah diterimanya dulu.
Hal itu semacam peraturan tidak
tertulis tetapi wajib disepakati
bersama. Jika Mat Nakim tidak

8

BD.4.SBJ.13

Body.
Pertanyaan
keempat. Subjek
budaya. Baris
ke13

memberikan uang pada Mat Soleh
maka dikhawatirkan terjadi
pertengkaran. Sehingga
bagaimanapun caranya Mat
Nakim harus memberikan uang
tersebut pada Mat Soleh.
15

R

Menurutmu, apa kekurangan dan
kelebihan budaya ini?

16

E

Dalam setiap kegiatan pasti ada
kekurangan dan kelebihan, begitu
pula pada tradisi ini. Kelebihan
yang dapat diambil adalah :
1. Mempererat Silaturrahmi
2. Mengenal orang baru sehingga
dapat tercipta peluang baru
3. Memperluas pergaulan
Sedangkan kekurangannya adalah
dikarenakan sifatnya memaksa
maka dapat memberatkan salah
satu pihak dan terkandang
menimbulkan keributan di
masyarakat.

9

BD.1.DPK.16

Body.
Pertanyaan
pertama.
Dampak positif
negatif. Baris
ke15

BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil wawancara yang telah kami lakukan dapat diketahui bahwa budaya
otok-otok atau ‘tok-otok merupakan sebuah acara arisan yang dilakukan khusus untuk
masyarakat Madura. Arisan ini berbeda dengan yang dilakukan oleh orang-orang pada
umumnya. Otok-otok diselenggarakan ketika ada peristiwa penting seperti ketika ada
pernikahan. Arisan masyarakat Madura atau otok-otok ini tidak selalu berbentuk uang,
kebutuhan pokok seperti beras ataupun sembako lainnya juga bias. Sistem dari otok-otok
ini sendiri lebih pada unsur tolong menolong kepada saudara ataupun sesame warga
Madura, dimana si A yang memberi beras, gula dan minyak ketika si B mengadakan
hajatan pernikahan . Hal sebaliknya pun akan dilakukan Si B ketika Si mengadakan
suatu hajatan.
Tujuan dari otok-otok ini adalah untuk mempererat tali silaturrahmi dan sebagai
wadah untuk bertukar pengalaman dan informasi . Otok-otok ini lebih banyak terjadi

pada warga Madura perantauan, hal ini dikarenakan keinginan mereka untuk tetap
menjaga silaturrahmi sehingga hubungan kekerabatan ini tidak putus, baik pada
warga Madura yang tinggal di luar pulau ataupun di luar kota.
Dalam pelaksanaannya, para keluarga wanita dan pria tempatnya
dibedakan, tidak boleh mencampur menjadi satu. Biasanya para keluarga pria
mempunyai kegiatan hiburan antara lain karaoke, minum-minuman keras dan
hiburan lain. Hal ini terkadang membahayakan karena ketika mereka mabuk
maka mereka lebih mudah tersulut emosi. Sedangkan para keluarga wanita
biasanya mempunyai tempet tersendiri, disini mereka bercengkrama sesama sanak
saudara, saling bertukar informasi dan terkadang menjadi ajang pamer perhiasan.
Otok-otok terbagi menjadi dua macam, yaitu otok-otok berdasarkan
keluarga besar dan juga berdasarkan komunitas. . Otok-otok yang berdasar pada
keluarga besar anggotanya adalah keluarga tersebut, penambahan anggota hanya
berdasarkan keturunan atau perkawinan. Orang luar tidak Abisa atau sangat sulit
untuk menjadi anggotanya. Tujuannya adalah untuk menjaga keutuhan keluarga,
mengamankan harta benda, gelar dan hal berharga yang lain. Sehingga tak jarang
tradisi semacam ini juga menjadi ajang perjodohan pada anak-anak mereka.
Sedangkan otok-otok yang berdasarkan komunitas, maka anggotanya lebih
besar tidak harus memiliki hubungan kekerabatan. Siapapun Abisa menjadi
anggotanya termasuk bila orang tersebut bukan orang Madura. Tidak ada
kewajiban ataupun paksaan bila seseorang inin mengikutinya, dan anggotanya

10

juga dapat keluar kapan saja. Contonya adalah Ikatan Keluarga Madura Surabaya,
dsb. Tujuannya adalah saling mengenal warga Madura yang lain dan menjalin
kekerabatan Asesama warga Madura.
Sisi psikologi yang dapat ditarik dari budaya otok-otok ini adalah budaya
otok- otok ini menunjukan bahwa manusia sebagai makhluk sosial mampu
menjalin interaksi antar sesame. Otok-otok termasuk dalam model pertukaran
sosial dimana hubungan sosial yang dibangun karena adanya ganjara dan biaya .

11

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Otok-otok merupakan sebuah budaya yang lahir dalam masayrakat
Madura dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Kegiatan otok-otok
ini berupa arisan. Otok-otok merupakan salah satu bentuk hubungan sosial yang
dibentuk oleh manusia dimana selain makhluk individu manusia juga makhluk
sosial.
B. Saran
Dalam pelaksanaan otok-otok yang diselingi kegiatan hiburan seperti
musik bahkan minum-minaman keras

sering menimbulkan pertikaian ataupun

seperti sikap agresif yang lain. Hal ini menurut kami, perlu adannya
pendampingan seperti pihak keamanan agar tidak terjadi pertikaian maupun aksi
negative yang lain.

12

DAFTAR PUSTAKA

Daud. (2012). Madura Dan Otok-Otok (Studi Kasus Tentang Manfaat Budaya Otok-Otok
TerhadapKesejahteraan Masyarakat Desa Gunung Eleh KecamatanKedungdung
Kabupaten Sampang). Skripsi pada Uin Sunan Ampel Surabaya
Tanpa nama,19 mei 2015. Hubungan interpersonal. http://psikologi.or.id/psikologiumum-pengantar/hubungan-interpersonal.html

13