Perancangan Informasi Kampung Budaya Sindangbarang Melalui Media Infotainment MAP

(1)

(2)

(3)

(4)

47 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Gilang Rahmat Ramdhani Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 18 Maret 1991 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kapten Dasuki Bakri, Cibatok 1 RT 02 Rw 08 No 25, Kec. Cibungbulang, Bogor

Email : [email protected]


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN INFORMASI KAMPUNG BUDAYA

SINDANGBARANG MELALUI MEDIA INFOTAIMENT MAP

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Gilang Rahmat Ramdhani NIM. 51911236

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Laporan ini berisi mengenai perancangan informasi Kampung Budaya Sindangbarang melalui media infotaiment map, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuannya terhadap penyusunan laporan tugas akhir ini, terutama kepada : M.Syahril Iskandar, S.Sn, M.Ds selaku Ketua Program Studi Tugas Akhir. Gema Arif Prahara, M.Ds selaku Pembimbing Mata Kuliah Tugas Akhir. Segenap dosen dan staf di fakultas desain UNIKOM yang telah memberi pengetahuan kepada penulis, hingga dapat melaksanakan tugas akhir. Abah Ukat Sukatma selaku salah satu sesepuh di Kampung Budaya Sindangbarang yang telah memberikan informasi mengenai Kampung Budaya Sindangbarang.

Serta penulis ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa yang sangat berarti bagi penulis, serta teman-teman yang telah memberikan dukungan. Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.

Dalam pengerjaan laporan ini penulis sadar bahwasanya isi dari laporan ini masih cukup banyak kekurangan baik dari penyusunan kata ataupun kalimat yang kurang tepat penempatannya, sehingga penulis menyampaikan maaf sebesar-besarnya atas kekurangan tersebut.

Bandung, ….. / ….. / ……


(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan & Manfaat Perancangan ... 3

BAB II KAMPUNG BUDAYA SINDANGBARANG ... 4

II.1 Objek Peneltian ... 4

II.1.1 Provinsi jawa barat ... 4

II.1.2 Kabupaten Bogor ... 4

II.1.3 Profil Kampung Budaya Sindangbarang ... 6

II.2. Data Lapangan ... 7

II.2.1 Kampung Budaya Sindangbarang ... 7

II.2.2 Fasilitas ... 8

II.2.3 Kegiatan ... 9

II.2.4 Daftar Harga ... 10

II.2.5 Data Pengunjung ... 11

II.2.6 Potensi Kampung Budaya Sindangbarang ... 12

II.3. Analisa Masalah ... 12


(8)

vii

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN ... 18

III.1 Strategi Perancangan ... 18

III.1.1 Khalayak Sasaran Perancangan... 18

III.1.2 Strategi Komunikasi ... 19

III.1.3 Mandatory ... 20

III.1.4 Strategi Kreatif ... 20

III.1.5 Strategi Media ... 20

III.1.6 Strategi Distribusi ... 22

III.2 Konsep Desain ... 22

III.2.1 Format Desain ... 22

III.2.2 Tata Letak... 23

III.2.3 Huruf ... 23

III.2.4 Warna ... 24

III.2.4 Ilustrasi ... 25

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 28

IV.1 Teknis Produksi ... 28

IV.1.1 Produksi ... 29

IV.1.2 Media Utama ... 31

IV.1.3 Media Pendukung ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 41


(9)

41 DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber buku

Kusrianto, Andi. (2009) PengantarDesain Komunikasi Viual . Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Panunju, Drs. Redi (1994) Ilmu Budaya Dasar Dan Kebudayaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Rustan, Surianto. 2009. Layout Dasar Dan Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

B. Sumber Jurnal akademik

Kotler, P. (2001). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan Implementasi, dan Kontrol: Perancangan Media Promosi Foker Cake Untuk Perayaan Natal, Makalah Tugas Ahir, 5-6

C. Sumber Website

Bogorkab. 2016 Letak Geografis Kabupaten Bogor. Tersedia di : http://bogorkab.go.id/index.php/page/detail/5/letak-geografis [8 April 2016]

Jabarprov. 2016 Kabupaten Bogor Tersedia di : http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1044 [8 April 2016] Profil Kampung Budaya Sindangbarang. Tersedia di :


(10)

1 BAB I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan wisata di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dikarenakan banyaknya wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata alam maupun budaya. Objek wisata budaya yang luas diseluruh Indonesia merupakan kekayaan budaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai penunjang peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang di tingkatkan oleh pemerintah. Tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia adalah untuk meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya, serta perluasan kesempatan kerja sehingga mendorong kegiatan industri penunjang, memperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan daya tarik wisatawan dosmestik maupun wisatawan mancanegara, akan tetapi masih ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki potensi dan belum berkembang.

Salah satu wisata budaya yang dikembangkan di provinsi Jawa Barat ialah Kampung Budaya Sindangbarang. Kampung Budaya Sindangbarang adalah wisata budaya Sunda yang terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berjarak hanya lima kilo meter dari kota Bogor merupakan kampung tertua untuk wilayah kota dan Kabupaten Bogor berdasarkan sumber naskah Pantun Bogor dan Babad Pajajaran.

Kampung Budaya Sindangbarang Merupakan salah satu tempat wisata budaya yang masih di lestarikan dan dijaga secara turun-temurun. Untuk memasuki lokasi ini pengunjung hanya dikenakan biaya tiket sebesar Rp. 15.000 – 20.000, biaya tersebut belum termasuk biaya guide, untuk jasa guide pihak setempat tidak menetapkan biaya tetap di dasarkan kesukarelaan pengunjung. Selain sebagai tempat wisata budaya, di Kampung Budaya Sindangbarang terdapat 8 macam kesenian sunda yang telah di revitalisasi dan dilestarikan oleh para penduduknya.


(11)

2 Pengunjung dapat belajar kesenian karawitan dan juga terdapat kesenian Sunda yang diperkenalkan antara lain seni tradisional jaipongan, gindang, calung dan angklung. Memiliki luas kurang lebih 8600 meter dan berdiri beberapa bangunan adat yang kokoh, adapun bangunan adat yang berada di Kampung Budaya Sindangbarang diantaranya Imah Gede, Pasanggrahan, Imah Ianengen dan Iangiwa dan Saung Talu.

Dari data yang di peroleh tentang kondisi pengunjung yang datang ke Kampung Budaya Sindangbarang diantara lain banyaknya pengunjung yang merasa kesulitan ketika berada di lokasi karena wilahnya yang cukup luas. Kebanyakan dari pengunjung yang datang tidak mengetahui fungsi bangunan adat serta sejarah-sejarahnya, pengunjung kebanyakkan besar hanya bertujuan untuk berfoto di sekitaran bangunan adat dan lokasi lainnya.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa

Adapun uraian identifikasinya adalah sebagai berikut :

 Tidak adanya petunjuk arah sehingga kurang memberikan penjelasan kepada pengunjung.

 Lokasi yang cukup luas namun tidak adanya penjelasan tentang tata letak situs bangunan adat.

 Pentingnya sejarah Kampung Budaya Sindangbarang tidak diikuti dengan penjelasan sehingga sebagian besar pengunjung tidak mengetahui akan sejarah Kampung Budaya Sindangbarang itu sendiri.

1.3Rumusan Masalah

Kampung Budaya Sindangbarang merupakan salah satu kampung wisata budaya yang di kembangkan dan dilestarikan secara turun temurun.


(12)

3 Adapun rumusan masalah sebagai berikut :

 Bagaimana menyampaikan dan memberi pengetahuan kepada pengunjung tentang informasi yang ada di Kampung Budaya Sindangbarang.

1.4Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dibuatlah suatu pembatasan masalah dalam perancangan, yaitu :

 Perancangan ini hanya akan dibatasi pada pemberitahuan informasi mengenai Kampung Budaya Sindangbarang dalam lingkup lokasi yang ada di dalamnya.

1.5Tujuan & Manfaat Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan diatas, tujuan perancangan yang ingin dicapai antara lain :

 Mempermudah pengunjung mengetahui lokasi dan fasilitas yang ada di Kampung Budaya Sindangbarang.

 Memberikan penjelasan tentang lokasi di Kampung Budaya Sindangbarang beserta dengan fungsi yang melatar belakanginya.

 Manfaatnya bagi pengunjung ialah mempercepat pencarian lokasi yang akan dituju.


(13)

4 BAB II. KAMPUNG BUDAYA SINDANGBARANG

II.1 Objek Penelitian II.1.1 Provinsi Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Provinsi Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Banten dan DKI Jakarta di barat.

Gambar II.1 Peta Provinsi Jawa Barat

Sumber : https://www.enjang.com/wp-content/uploads/2015/08/Peta-provinsi-Jawa-Barat.jpg (8 April 2016)

II.1.2 Kabupaten Bogor

Dikutip dari situs jabarprov.go.id Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat kerajaan tertua di Indonesia. Catatan Dinasti Sung di Cina dan prasasti yang ditemukan di Tempuran sungai Ciaruteun dengan sungai Cisadane, memperlihatkan bahwa setidaknya pada paruh awal abad ke 5 M di wilayah ini telah ada sebuah bentuk pemerintahan.


(14)

5 Prasasti-prasasti lainnya peninggalan Purnawarman adalah prasasti Kebon Kopi di Kecamatan Cibungbulang, Prasasti Jambu di Bukit Koleangkak (Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang), dan prasasti Lebak (di tengah sungai Cidanghiyang, Propinsi Banten). (http://bogorkab.go.id, 8 April 2016 )

A. Geografis

Secara administrasi Kabupaten Bogor memiliki batas wilayah sebagai berikut :  Utara : Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Depok,

Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi

 Timur : Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang  Selatan : Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur  Barat : Kabupaten Lebak

 Tengah : Kota Bogor

Gambar II.2 Peta Kabupaten Bogor

Sumber : http://lipse.bpt.bogorkab.go.id/bpmptsp/assets/map/map.jpg (8 April 2016)

Kabupaten Bogor memiliki letak geografis koordinat : 6º18′ 6º47’10 LS dan

106º23’45 - 107º 13’30 BT dan Luas Wilayah : 298.838.304 Ha. Memiliki tipe morfologi wilayah yang bervariasi, dari dataran yang relatif rendah di bagian utara hingga dataran tinggi di bagian selatan, yaitu sekitar 29,28% berada pada ketinggian 15-100 meter di atas permukaan laut (dpl), 42,62% berada pada


(15)

6 ketinggian 100-500 meter di atas permukaan laut (dpl), 19,53% berada pada ketinggian 500-1.000 meter dpl, 8,43% berada pada ketinggian 1.000 – 2.000 meter dpl dan 0,22% berada pada ketinggian 2.000 – 2.500 meter dpl. (http://bogorkab.go.id, 8 April 2016 )

B. Demografis

Saat ini populasi penduduk di Kabupaten Bogor mencapai hampir 5.000.000 Jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, membuat Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten dengan penduduk terbanyak di Indonesia. Sejak masa Orde Baru banyak pendatang yang memilih Kabupaten Bogor karena lokasinya yang tak jauh dari Jakarta kebanyakan pendatang dari Suku Jawa, bahkan di Kecamatan Cibinong populasi orang Jawa mencapai 32% dan di Kecamatan Gunung Putri 30%. Sementara di Kecamatan Sukamakmur dan Kecamatan Tanjungsari populasi orang Jawa dibawah 3%. (http://bogorkab.go.id, 8 April 2016 )

II.1.3 Profil Kampung Budaya Sindangbarang

Kampung secara umum berarti sebuah kumpulan komunitas terdiri dari berbagai masyarakat beragam etnis atau etnis tertentu yang berdiam dalam satu wilayah dan hidup secara berkelompok dengan pola hidup sederhana memiliki aturan yang arif dan bijak dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari

Kampung adalah kawasan yang ditinggali oleh masyarakat atau pribumi (pada masa Hindia Belanda) yang pekerjanya sebagai pembantu pada keluarga-keluarga Eropa atau Tionghoa dan sedikit dari mereka yang masuk di sektor formal sebagai pegawai rendahan di kantor pemerintah atau swasta. (Mahatmanta, 2005: 28)

Kata budaya diambil dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang mempunyai arti bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan akal dan budi manusia. kebudayaan adalah cara hidup yang dimiliki sekelompok masyarakat yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya.


(16)

7 Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu sendiri (Koentjaraningrat, 1990: 9).

Kampung Budaya Sindangbarang terletak di kampung Sindangbarang, desa Pasir Eurih, kecamatan Tamansari, kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berjarak hanya 5 km dari kota Bogor. Terdiri dari 14 RW dan 54 RT, dengan jumlah penduduk mencapai 12.000 jiwa. Kampung tersebut memiliki luas 8600 meter dan berada pada ketinggian 350 – 500 meter dpl, Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah menjadi pengrajin sendal sepatu dan petani. Penduduknya 90% beragama Islam dan masih memegang sistim kekeluargaan yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-harinya. (http://kp-sindangbarang.com, 8 April 2016)

Nama : Kampung Budaya Sindangbarang

Alamat : Jl. Raya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Telepon : 0251-9148854

Website : www.kp-sindangbarang.com E-mail : [email protected] Pendiri : Ahmad Maki Sumawijaya

II.2 Data Lapangan

II.2.1 Kampung Budaya Sindangbarang

Kampung Budaya Sindangbarang berdiri sejak tahun 2006 dengan biaya Rp. 825 juta dengan sumber dana bantuan dari Pemerintah Kabupaten, Kota Bogor dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kampung Budaya Sindangbarang Bogor ini diproyeksikan untuk berbagai acara kebudayaan khususnya budaya Sunda. Saat ini rumah-rumah adat dan tradisi budaya di Kampung Budaya Sindangbarang telah direkontruksi dan direvitalisasi dengan bimbingan dan petunjuk dari Bapak Anis Djatisunda seorang sesepuh Sindangbarang sekaligus budayawan Jawa Barat.


(17)

8 Di Kampung Budaya Sindangbarang setiap satu tahun sekali diselenggarakan upacara adat Seren Taun yaitu upacara ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan hasil bumi yang diperoleh. Untuk melestarikan kesenian tradisional, Kampung Budaya Sindangbarang menyelenggarakan pelatihan tari dan gamelan untuk anak-anak muda secara gratis. Anak-anak muda yang telah mahir di bidang kesenian masing-masing akan dilibatkan dalam pementasan menyambut tamu. Kampung Budaya Sindangbarang Bogor sudah tiga kali mewakili Kabupaten Bogor pada Festival Budaya Jawa Barat, yakni pada tahun 2006, 2007, dan 2008 (Suryadi fawah, Kepala Sekretariat di Kampung Budaya Sindangbarang. 2011)

Gambar II.3 Kampung Budaya Sindangbarang Sumber : Dokumen Pribadi (8 April 2016) II.2.2 Fasilitas

Kampung Budaya Sindangbarang memiliki fasilitas antara lain :

 Alun-alun

Lapangan yang luas untuk upacara adat atau permainan tradisional.  Imah Gede


(18)

9  Girang Serat

Fungsi untuk kantor  Saung Talu

Tempat pertunjukan kesenian dan latihan gamelan.  Saung Lisung

Tempat untuk ibu-ibu jaman kerajaan Sunda dulu menumbuk padi.  Leuit

Tempat untuk menyimpan padi setelah masa panen.  Bale Riungan

Fungsinya tempat berkumpul warga atau rapat warga.  Pasanggrahan

Tempat istirahat tamu-tamu kerajaan yang singgah di Kampung Sindangbarang.

 Imah Panengen dan Pangiwa

Sebuah rumah yang di isi untuk para kokolot.  Bale Agung

Mushola atau tempat untuk belajar agama islam pada jaman kerajaan Sunda Sindangbarang.

 Tampian Kamar mandi.

II.2.3 Kegiatan

Kegiatan yang dapat pengunjung lakukan di Kampung Budaya Sindangbarang yaitu sebagai berikut :

 Belajar Karawitan

 Belajar Tari Klasik Atau Kreasi  Pengenalan Sejarah Kampung Adat  Pengenalan Fungsi Bangunan Adat  Belajar Memainkan Angklung  Permainan Tradisional


(19)

10 Gambar II.4 Tari Klasik Atau Kreasi

Sumber :

https://4.bp.blogspot.com/- r1zdXRguB_0/U6YkWNuIlII/AAAAAAAAMVE/vE9V1PL-Q6E/s1600/crp_a_sdb516.jpg (8 April 2016)

II.2.4 Daftar Harga

Tabel II.1 Daftar Harga Kunjungan

Sumber : Kampung Budaya Sindangbarang (15 April 2016)

Daftar Harga Kunjungan

Pelajar/Mahasiswa Rp. 15.000 /orang

Umum Rp. 20.000 /orang

Tabel II.2 Daftar Harga Penginapan

Sumber : Kampung Budaya Sindangbarang (15 April 2016)

Daftar Harga Penginapan

Nama Bangunan Harga/Malam Kapasitas

Imah Gede Rp. 1.200.000/Rp. 3.000.000 Max. 15 Orang

Imah Panengen Rp. 800.000/Rp. 1.600.000 Max. 8 Orang


(20)

11 Paket sudah termasuk :

 Pengenalan sejarah dan bangunan adat  Nandur (Menanam padi)

 Nutu (Menumbuk padi)  Permainan lembur

 Marak lauk (Menangkap ikan di kolam)  Pertunjukan kesenian (Jaipong)

 3 Kali makan (Pagi, Siang dan Malam) II.2.5 Data Pengunjung

Pengunjung di Kampung Budaya Sindangbarang setiap harinya tidak terlalu ramai, hanya pada hari-hari tertentu saja ramai oleh para wisatawan yang berlibur. Dari data pengunjung yang di peroleh saat acara adat upacara seren taun, kurang lebih 80% pengunjung yang datang ke Kampung Budaya Sindangbarang.

Tabel II.5 Diagram Data Pengunjung

Sumber : Dokumen Pribadi (15 April 2016)

II.2.6 Potensi Kampung Budaya Sindangbarang

Di Kampung Budaya Sindangbarang terdapat upacara adat Seren Taun, yaitu merupakan upacara pesta panen raya masyarakat adat Sunda pada jaman dahulu kala sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh. Upacara ini


(21)

12 telah berlangsung sejak masih jayanya Kerajaan Pajajaran dan berlangsung hingga kini. Diselenggarakan setiap tahun pada bulan Muharam. Pada upacara Seren Taun semua masyarakat Desa Pasir Eurih terlibat, bahkan tamu-tamu dari seluruh Jawa Barat pun selalu hadir untuk menyaksikan. Upacara ini berlangsung selama 7 hari meliputi upacara ritual dan penampilan kesenian tradisional. Pada tahun 2006 Kampung Budaya Sindangbarang sukses menggelar Seren Taun yang pertama, yang diadakan di Kampung Budaya Sindangbarang sehingga kontribusi Kampung Budaya Sindangbarang dalam pelestarian budaya dan adat Sunda sangat berpengaruh dalam perkembangan pariwisata di Kota Bogor. Maka dengan itu Pemerintah Kabupaten Bogor selalu memberikan kepercayaan pada Kampung Budaya Sindangbarang untuk selalu mewakili Kabupaten Bogor pada acara - acara budaya, baik ditingkat Provinsi, Nasional, maupun tingkat Internasional.

Gambar II.6 Lapangan Kampung Budaya Sindangbarang Sumber : Dokumen Pribadi (8 April 2016)

II.3 Analisa Masalah

Dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang baik dan maksimal diperlukan suatu analisa untuk mengetahui gambaran mengenai potensi yang dimiliki Kampung Budaya Sindangbarang dan peluang yang mungkin terjadi.


(22)

13 A. Analisa Data (SWOT)

Strength (Keunggulan)

- Memiliki keindahan alam dan iklim yang sejuk khas pegunungan di kaki Gunung Salak yang dimiliki Kampung Budaya Sindangbarang. - Merupakan situs sejarah dan budaya Sunda Bogor.

Weakness (Kelemahan)

- Biaya masuk yang relatif mahal yaitu Rp.15.000-20.000/orang. - Tidak adanya petunjuk arah sehingga kurang memberikan penjelasan

kepada pengunjung.  Opportunity (Peluang)

- Kampung budaya ini selalu terbuka bagi siapapun yang ingin

berkunjung dan mempelajari lebih dalam tentang tradisi Sunda Bogor, sambil mencari tahu tentang sejarah kasepuhan Sunda Bogor di masa lalu.

Treats (Ancaman)

- Kurangnya tempat sampah sehingga banyak sampah yang di buang sembarangan.

Dari hasil analisa diatas dapat disimpulkan bahwa Kampung Budaya Sindangbarang merupakan wisata budaya yang mempunyai potensi untuk lebih diminati khalayak luas. Akan tetapi terdapat beberapa kendala dari lokasi ini kurang nya penjelasan fasilitas bangunan dan petunjuk arah. Maka dari itu diperlukan perancangan media informasi untuk memberikan penjelasan tentang lokasi di Kampung Budaya Sindangbarang.

B. Kuisioner

 Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Di Kampung Budaya Sindangbarang pada tanggal 10 April 2016 melalui kuesioner kepada 30 orang responden menyatakan bahwa 3 orang responden mengetahui tentang sejarah Kampung Budaya Sindangbarang, 9 orang sedikit mengetahui dan 18 orang tidak mengetahui sejarah Kampung Budaya Sindangbarang.


(23)

14  Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Di Kampung Budaya Sindangbarang pada tanggal 10 April 2016 melalui kuesioner kepada 30 orang responden menyatakan bahwa 5 orang responden mengetahui tentang fungsi bangunan adat Kampung Budaya Sindangbarang, 9 orang sedikit mengetahui dan 16 orang tidak mengetahui sejarah Kampung Budaya Sindangbarang.

Gambar II.7 Pasanggrahan

Sumber : Dokumen Pribadi (8 April 2016)

 Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Di Kampung Budaya Sindangbarang pada tanggal 10 April 2016 melalui kuesioner kepada 30 orang responden menyatakan bahwa 17 orang tidak mengetahui sejarah tentang tiap situs bangunan adat di Kampung Budaya Sindangbarang, 7 orang sedikit mengetahui dan 6 orang mengetahui.

Gambar II.8 Saung Lisung


(24)

15  Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Di Kampung Budaya Sindangbarang pada tanggal 10 April 2016 melalui kuesioner kepada 30 orang responden menyatakan bahwa 11 orang berpendapat Kampung Budaya Sindangbarang situs Budaya, 4 orang berpendapat sebagai tempat wisata, dan 15 orang responden berpendapat berupa situs budaya dan tempat wisata.

Gambar II.9 Lapangan Kampung Budaya Sindangbarang Sumber : Dokumen Pribadi (8 April 2016)

 Apakah anda tahu sejarah dari Kampung Budaya Sindangbarang ?

Gambar II.10 Diagram Pengetahuan Sejarah

Sumber : Dokumen Pribadi (15 April 2016)

 Apakah anda mengetahui fungsi bangunan adat yang ada di Kampung Budaya Sindangbarang ?


(25)

16 Gambar II.11 Diagram Fungsi Bangunan Adat

Sumber : Dokumen Pribadi (15 April 2016)

 Apakah anda tahu sejarah tentang tiap situs bangunan adat yang berada di Kampung Budaya Sindangbarang ?

Gambar II.12 Diagram Sejarah Bangunan

Sumber : Dokumen Pribadi (15 April 2016)

 Berdasarkan pilihan berikut apa pendapat Anda tentang Kampung Budaya Sindangbarang ?

Gambar II.13 Diagram Pendapat Responden


(26)

17 Berdasarkan hasil kuisioner dapat diketahui bahwa sebagian besar pengunjung Kampung Budaya Sindangbarang tidak mengetahui tentang sejarah Kampung Budaya Sindangbarang sehingga informasi tentang sejarah perlu diperhatikan seperti fungsi dan sejarah tiap situs bangunan adat yang berada di kawasan Kampung Budaya Sindangbarang.

II.4 Resume

Berdasarkan analisa dari penilitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa Kampung Budaya Sindangbarang merupakan salah satu tempat wisata yang memberikan manfaat tentang pengetahuan sejarah dan kebudayaan Sunda Bogor. akan tetapi terdapat permasalahannya yaitu kurangnya penjelasan fasilitas bangunan adat dan petunjuk arah. Solusi yang tepat adalah membuat perancangan media informasi untuk memberikan penjelasan tentang lokasi di Kampung Budaya Sindangbarang beserta dengan fungsi yang melatar-belakanginya.


(27)

17 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan merupakan sebuah cara untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada target audiens agar khalayak sasaran dapat menangkap isi dari pesan atau informasi. Banyak pengunjung yang tidak mengetahui tentang fungsi bangunan adat di Kampung Budaya Sindangbarang serta sejarah-sejarahnya, karena sumber informasi yang masih sangat sedikit. Maka dibuatlah perancangan dengan pendekatan media informasi yang berisi tentang informasi Kampung Budaya Sindangbarang, mulai dari infotainment map, sign system, dan informasi tentang tiap situs. Pembuatan ini sesuai karena area Kampung Budaya Sindangbarang yang cukup luas.

Media informasi dengan pendekatan budaya ini akan disampaikan secara visual dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada pengunjung mengenai berbagai fasilitas yang dimiliki Kampung Budaya Sindangbarang. Jenis media informasi yang akan dipilih adalah media cetak, adapun penjelasan menurut Sobur (2006) media informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual”., dan memiliki beberapa kelebihan yaitu:

Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya

 Analisa lebih tajam, dapat membuat pengunjung mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik.  Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh pengunjung  Media visual memungkinkan adanya interaksi antara pengunjung dengan

lingkungan sekitarnya.

 Dapat menanamkan konsep yang benar.

 Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.


(28)

18 III.1.1 Khalayak Sasaran Perancangan

 Demografis

Usia : Semua Umur

Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan Status Sosial : Semua Lapisan Masyarakat

 Geografis

Perancangan ini ditujukan untuk wisatawan yang Berkunjung ke Kampung Budaya Sindangbarang.

 Psikografis

Secara psikografis perancangan ini ditujukan bagi wisatawan yang ingin mengembalikan kondisi fisik dan mentalnya dengan berlibur ke tempat yang jauh dari keramaian.

A. Consumer Insight

Pengertian Consumer Insight Menurut Amalia E. Maulana (2009) yaitu proses mencari tahu secara lebih mendalam dan holistik, tentang latar belakang perbuatan, pemikiran dan perilaku seorang konsumen yang berhubungan dengan produk dan komunikasi iklan.

Berikut insight dari audiens :

 Lebih tertarik dengan hal yang mudah dan menghibur  Mengikuti perkembangan teknologi

B. Consumer Journey

Untuk menentukan cara penyampaian ide yang sudah dibentuk kedalam media-media yang akan digunakan maka diperlukan perencanaan yang baik agar mendapatkan interaksi yang menjangkau sasaran dengan tepat maka diperlukan daftar aktifitas dari target audien. Consumer journey ini lah yang nantinya akan digunakan untuk aplikasi dari media yang telah dibentuk.


(29)

19 Tabel III.1 Consumer Journey

No Kegiatan Tempat Point of Contact

1 Bangn tidur dan sarapan pagi Rumah/meja makan

Koran, Majalah, Internet

2 Perjalanan ke kantor/Tempat kerja

Di jalan raya Billboard, Sticker

3 Di kantor Kantor Koran, Majalah, brosur, Internet

4 Jam istirahat Kantin, Cafe brosur, Sticker 5 Perjalan pulang dari kantor Di jalan raya Billboard, Sticker

III.1.2 Strategi Komunikasi

Dalam proses penyampaian sebuah informasi dibutuhkan komunikasi yang baik dan mampu menyampaikan informasi atau pesan-pesan yang akan disampaikan dengan mudah dimengerti khususnya target audiens. Selain memberikan informasi juga diharapkan dapat mengajak para wisatawan untuk mengetahui dan mengerti terhadap pesan yang disampaikan yang terdapat dalam media informasi ini.

Pendekatan komunikasi yang akan digunakan dalam menyampaikan informasi ini menggunakan dua metode pendekatan, yaitu :

 Pendekatan Visual

Pendekatan visual yang akan digunakan pada perencangan media informasi ini menggunakan vektor. Pada visual ini nantinya akan menjelaskan tentang letak lokasi dan fasilitas di wilayah Kampung Budaya Sindangbarang.

 Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal dalam strategi perancangan ini menggunakan penyampaian pesan dengan gaya bahasa Indonesia secara formal, dikarenakan pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari daerah Bogor saja. Khususnya pada masa liburan, banyak pengunjung yang berasal dari luar Bogor. Hal itu ditujukan agar


(30)

20 penyampaian komunikasi menjadi lebih dapat dipahami isi pesan yang disampaikan kepada semua pengunjung.

III.1.3 Mandatory

Buku ini tersusun atas bantuan dari berbagai pihak staf pengelola Kampung Budaya Sindangbarang. Pihak tersebut mendukung perancangan media ini dengan memberi bantuan berupa data-data dan informasi sehingga memudahkan dalam perancangan media informasi ini.

III.1.4 Strategi Kreatif

Strategi kreatif diperuntukan agar informasi yang dibuat dapat tersampaikan dan diterima kepada target sasaran agar pesan yang ingin disampaikan mudah dimengerti, sehingga mencapai tujuan seperti yang diinginkan.

III.1.5 Strategi Media

Strategi media yang akan dilakukan adalah dengan membuat infotainment map yang didalamnya terdapat informasi mengenai tata letak dan petunjuk seputar fasilitas pada kawasan Kampung Budaya Sindangbarang. Perancangan infotainment map disesuaikan dengan pendekatan budaya modern dengan menggunakan gaya visual vektor yang di sederhanakan dan mudah dimengerti target audiens yang cenderung menyukai hal-hal yang simple dan to the point.

a. Media Utama

Media utama yang dipilih adalah media informasi infotaiment map, Infotainment map adalah suatu bentuk informasi visual yang berguna untuk memberikan kemudahan memahami sebuah lokasi. Pada umumnya map hanyalah sebuah gambar yang berguna untuk mencari lokasi

b. Media Pendukung

Media pendukung merupakan media yang bersifat sebagai penunjang dari media utama untuk melengkapi serta mempermudah penyampaian informasi kepada target audiens. Media pendukung dalam perancangan informasi ini yaitu :


(31)

21  Sign System

Sign System Menurut Piliang, dalam kata pengantarnya pada buku semiotika komunikasi visual (Tinarbuko, 2009) menyatakan bahwa suatu tanda bukan ilmu yang bersifat pasti, melainkan suatu hal yang dibangun oleh “pengetahuan‟ yang lebih terbuka. Yang terpenting dalam sistem tanda pada desain komunikasi visual adalah fungsi dari tanda dalam menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima. Sign System dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Tanda Larangan dan Peringatan (Regulation) b. Tanda Pengenal (Identification)

c. Tanda Petunjuk (Direction)

 Buku Panduan (Manual Guide)

Buku panduan (manual guide) digunakan sebagai panduan pengunjung untuk mendapatkan informasi seputar kawasan Kampung Budaya Sindangbarang.

Flyer

Media flyer nantinya akan diberikan kepada para pengunjung atau ke sekolah-sekolah dan instasi lainnya.

Billboard

Fungsi billboard adalah untuk memberitahukan target mengenai kawasan Kampung Budaya Sindangbarang.

Web Banner

Merupakan media yang jangkauannya luas karena dapat di akses oleh siapa saja pengguna internet.

Tote Bag

Fungsi dari Tote bag ini adalah sebagai cindera mata Kampung Budaya Sindangbarang


(32)

22  Stiker

Media ini sebagai cindera mata yang nantinya akan diaplikasikan oleh khalayak sasaran di cermin, pintu kamar, kulkas, lemari pakaian,

III.1.6 Strategi Dristibusi

Srtrategi distribusi merupakan rencana dalam menyebarkan atau menyalurkan media kepada target sasaran. Media Informasi ini akan di tempat kan di depan pintu masuk Kampung Budaya Sindangbarang untuk memaksimalkan interaksi pengunjung, media ini bersifat permanen.

Tabel III.2 Jadwal Distibusi

No Media Bulan

Agustus 2016 September 2016 Oktober 2016 November 2016 Desember 2016 1 Billboard

2 Flyer

3 Web Banner

4 Tote Bag

5 Sticker

III.2 Konsep Desain

Konsep desain dalam perancangan media informasi Kampung Budaya Sindangbarang yaitu dengan menyederhanakan bentuk dari objek – objek yang terdapat di Kampung Budaya Sindangbarang seperti Imah Gede, Saung Talu, dan Pasangrahan. Diharapkan agar mudah dimengerti serta dibantu dengan penggunaan petunjuk arah yang menunjang untuk mempermudah penyampaian informasi, sehingga informasi yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh pengunjung Kampung Budaya Sindangbarang.


(33)

23 III.2.1 Format Desain

Format desain yang akan digunakan dalam perancangan informasi Kampung Budaya Sindangbarang disesuaikan dengan konsep dengan format desain sebagai berikut :

2 Meter

2

M

et

er

Gambar III.1 Format Desain Sumber : Dokument pribadi (17 juli 2016) III.2.2 Tata Letak

Tata letak pada perancangan media informasi ini nantinya akan di tempatkan di halaman pintu masuk Kampung Budaya Sindangbarang mengacu pada beberapa patokan dasar yang dipakai dalam merancang sebuah layout karena langsung terlihat oleh pengunjung ketika sesampainnya di tempat tersebut.

ALAMAT & WEBSITE

PENJELASAN LOKASI

KONTAK

GAMBAR VISUAL

LOGO

Gambar III.2 Tata Letak


(34)

24 III.2.3 Huruf

Jenis huruf yang digunakan pada perancangan media informasi ini disesusuaikan untuk memaksimalkan keterbacaan oleh pengunjung Kampung Budaya Sindang barang. Jenis huruf yang digunakan adalah Raavi mempunyai bentuk huruf yang simple dan memberikan kesan elegan.

A B C D E F G H I J K L M N

O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n

o p q r s t u v w x y z

1234567890

, . : ” ( ) @ # ! ?

Gambar III.3 Jenis Huruf Raavi Sumber: dokumen pribadi (17 juli 2016)

Huruf ngalagena atau huruf sunda digunakan sebagai tagline pada media sign system. Huruf ngalagena digunakan karena jenis huruf ini merupakan unsur budaya sunda jaman dahulu, oleh karena itu huruf ngalagena ini di pakai karena Kampung Budaya Sindangbarang merupakan perkampungan adat Sunda yang ada di daerah Bogor Jawa barat.

Gambar III.4 Jenis Huruf Ngalagena Sumber: dokumen pribadi (17 juli 2016)


(35)

25 III.2.4 Warna

Warna merupakan salah satu unsur desain yang mempengaruhi pesan dan warna merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi nilai estetika suatu desain. Pemilihan warna dalam konsep ini diambil berdasarkan kesan warna hijau yang diadaptasi dari warna yang medominasi dari kawasan Kampung Budaya Sindangbarang yang merupakan sebuah perkampungan.

#009966

#006633

#99CC33

Gambar III.5 Skema Warna

Sumber: dokumen pribadi (17 Juli 2016) III.2.5 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan proses awal atau sketsa dalam penyederhanaan bentuk dari objek – objek yang terdapat di Kampung Budaya Sindangbarang.

Berikut ini adalah gambar-gambar ilustrasi :

Gambar III.6 Proses Sketsa Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)


(36)

26 Gambar III.7 Proses Digital

Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016) Proses pembuatan ikon :

d. Imah Gede

Imah Gede yang berbentuk rumah dengan menggunakan metode gado bangkong ini di peruntukan sebagai tempat tinggal kepala adat.

Gambar III.8 Ikon Imah Gede Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016) e. Saung Lisung

Saung lisung tempat untuk ibu-ibu jaman kerajaan Sunda dulu menumbuk padi dari hasil panen sawah para warga Kampung Sindangbarang.


(37)

27 Gambar III.9 Ikon Saung Lisung

Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016) f. Leuit

Leuit di gunakan masyarakat jaman dulu sebagai tempat untuk menyimpan padi setelah masa panen.

Gambar III.10 Ikon Leuit (Lumbung Padi) Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016) g. Bale Riungan

Bale riungan di fungsikan sebagai tempat berkumpul warga dan juga tempat berlatih kesenian tari jaipong.

Gambar III.11 Ikon Bale Riungan Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)


(38)

28 BAB IV. TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Teknis Produksi

Dalam proses produksi media, dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

 Tahap Sketsa Awal

Sketsa awal adalah proses pencarian bentuk visual yang nantinya akan menjadi dasar dari bentuk visual media informasi ini, proses sketsa gambar mengacu kepada objek gambar yang nantinya akan dijadikan untuk mempermudah dalam menemukan konsep visual yang digunakan.

Gambar IV.1 Sketsa Awal Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)  Tahap Eksekusi Visual

Eksekusi visual adalah tahap di mana dilakukannya proses visual, dalam hal ini konsep visual yang akan dijadikan media informasi berdasarkan objek bangunan dari kawasan Kampung Budaya Sindangbarang, dalam hal ini objek bangunan disederhanakan tanpa mengurangi bentuk asli dari objek tersebut. Penyederhanaan bentuk ini dilakukan agar pesan yang diberikan pada ikon dapat mudah dipahami.


(39)

29 Gambar IV.2 Eksekusi Visual

Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)  Hasil Akhir

Setelah melalui proses sebelumnya maka di dapatkan hasil akhir visual yang dirancang sesuai dengan konsep, bentuk dan ukuran media yang di sesuaikan, setelah itu media tersebut mulai dicetak dan diaplikasikan.

Gambar IV.3 Hasil Akhir

Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016) IV.1.1 Produksi

Dalam pembuatan media informasi Kampung Budaya Sindangbarang melalui beberapa tahap dalam pengerjaannya mulai dari studi visual, sketsa dan proses


(40)

30 akhir. Maka media dibagi atas dua bagian yaitu media utama dan media pendukung.

Spesifikasi Software

Sistem operasional yang digunakan adalah Windows 7 Ultimate 64-Bit dengan software yang digunakan pada proses editing adalah Adobe Ilustrator CS6 dan Adobe Photoshop CS6.

Gambar IV.4 Adobe Ilustrator Sumber: Dokumen pribadi (17 Juli 2016)

Gambar IV.5 Adobe Photoshop Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)  Spesifikasi Hardware

AMD A-87600 Radeon R7, 10 Computer Cores 4C+6G (4 CPUs), 3.1GHz Memory (RAM) 8192MB


(41)

31 IV.1.2 Media Utama

Infotainment Map

Infotainment map adalah suatu bentuk informasi visual yang berguna untuk memberikan kemudahan memahami sebuah lokasi. Pada umumnya map hanyalah sebuah gambar yang berguna untuk mencari lokasi, akan tetapi sulit untuk dipahami. Karena kendala tersebut, maka dibuatlah infotainment map yang menerapkan unsur estetis sehingga mudah diterima oleh audiens.

Media : Infotaimen Map Ukuran : 2 meter x 4 meter Teknis Produksi : Cetak Frontlite

Perancangan Visual Infotainment Map

Proses Pertama yaitu pembuatan sketsa visual atau ilustrasi manual pada sketchbook menggunakan pensil. Sketsa yang dibuat untuk membantu memudahkan proses pembuatan gambar yang akan ditampilkan.

Gambar IV.6 Sketsa Infotainment Map Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)

Setelah selesai menggambar sketsa maka selanjutnya dilakukan proses scanning untuk memindahkan sketsa manual menjadi sketsa digital dengan menggunaan media scanner. Selanjutnya sketsa manual dipindahkan menjadi data digital dan di


(42)

32 lakukan tahap tracing dan penyempurnaan sketsa gambar hasil akhirnya dengan proses digital menggunakan software Adobe Illustratror CS6.

Gambar IV.7 Pembuatan Background Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)

Gambar IV.8 Pembuatan Ikon Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)


(43)

33 Gambar IV.9 Infotainment Map


(44)

34 IV.1.3 Media Pendukung

Sign System

Sign System adalah rangkaian representasi visual dan simbol grafik yang bertujuan sebagai media interaksi manusia dengan ruang publik.

Sign Regulation

Ukuran : 40 cm x 40 cm Ukuran Tinggi Tiang : 150 cm

Teknis Produksi : Acrylic, kayu pinus

Program : Ditempatkan di tempat strategis yang mudah di lihat orang banyak

Gambar IV.10 Sign Regulation Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)  Sign Identification

Ukuran : 40 cm x 60 cm Ukuran Tinggi Tiang : 150 cm

Teknis Produksi : Acrylic, kayu pinus


(45)

35 Gambar IV.11 Sign Identification

Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)  Sign Direction

Ukuran : 20 cm x 60 cm Ukuran Tinggi Tiang : 150 cm

Teknis Produksi : Acrylic, kayu pinus

Program : Ditempatkan di tempat strategis yang mudah di lihat orang banyak

Gambar IV.12 Sign Direction


(46)

36  Flyer

Flyer digunakan untuk memberikan informasi lokasi Kampung Budaya Sindangbarang dan juga sebagai media promosi kepada khalayak luas.

Material : Kertas Art Paper Ukuran : 10 cm x 20 cm Teknis Produksi : Cetak Offset

Gambar IV.13 Flyer


(47)

37  Manual Guide

Manual Guide digunakan sebagai panduan pengunjung untuk mendapatkan informasi seputar kawasan Kampung Budaya Sindangbarang.

Material : Kertas Art Paper Ukuran : 10 cm x 20 cm Teknis Produksi : Cetak Offset

Program : Diberikan kepada setiap pengunjung Kampung Budaya Sindangbarang.

Gambar IV.14 Manual Guide Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)


(48)

38  Billboard

Fungsi billboard adalah untuk memberitahukan target mengenai batas kawasan Kampung Budaya Sindangbarang.

Ukuran : 1.5 meter x 3 meter Teknis Produksi : Cetak Frontlite

Program : Ditempatkan di tempat strategis yang mudah di lihat orang banyak.

Gambar IV.15 Billboard

Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)  Web Banner

Merupakan media yang jangkauannya luas karena dapat di akses oleh siapa saja pengguna internet sebagai media promosi.

Ukuran : 234 pixel x 60 pixel

Gambar IV.16 Web Banner Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)


(49)

39 Gambar IV.17 Aplikasi Media Web Banner

Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)  Tote Bag

Fungsi dari Tote bag ini adalah sebagai cindera mata dari Kampung Budaya Sindangbarang.

Ukuran : 37 cm x 34 cm

Teknis Produksi : Sablon Canvas

Program : Diberikan kepada setiap pengunjung sebagai cindera mata dari Kampung Budaya Sindangbarang.

Gambar IV.18 Tote Bag


(50)

40  Stiker

Sticker merupakan media reminder, media ini dipilih karena bisa di tempatkan di mana saja.

Ukuran : 5 cm x 10 cm

Teknis Produksi : Cuting Sticker

Program : Diberikan kepada setiap pengunjung sebagai cindera mata dari Kampung Budaya Sindangbarang.

KAMPUNG BUDAYA

Gambar IV.19 Stiker


(1)

35 Gambar IV.11 Sign Identification

Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)

Sign Direction

Ukuran : 20 cm x 60 cm Ukuran Tinggi Tiang : 150 cm

Teknis Produksi : Acrylic, kayu pinus

Program : Ditempatkan di tempat strategis yang mudah di lihat orang banyak

Gambar IV.12 Sign Direction


(2)

36  Flyer

Flyer digunakan untuk memberikan informasi lokasi Kampung Budaya Sindangbarang dan juga sebagai media promosi kepada khalayak luas.

Material : Kertas Art Paper Ukuran : 10 cm x 20 cm Teknis Produksi : Cetak Offset

Gambar IV.13 Flyer


(3)

37  Manual Guide

Manual Guide digunakan sebagai panduan pengunjung untuk mendapatkan informasi seputar kawasan Kampung Budaya Sindangbarang.

Material : Kertas Art Paper Ukuran : 10 cm x 20 cm Teknis Produksi : Cetak Offset

Program : Diberikan kepada setiap pengunjung Kampung Budaya Sindangbarang.

Gambar IV.14 Manual Guide Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)


(4)

38  Billboard

Fungsi billboard adalah untuk memberitahukan target mengenai batas kawasan Kampung Budaya Sindangbarang.

Ukuran : 1.5 meter x 3 meter Teknis Produksi : Cetak Frontlite

Program : Ditempatkan di tempat strategis yang mudah di lihat orang banyak.

Gambar IV.15 Billboard

Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)

Web Banner

Merupakan media yang jangkauannya luas karena dapat di akses oleh siapa saja pengguna internet sebagai media promosi.

Ukuran : 234 pixel x 60 pixel

Gambar IV.16 Web Banner Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)


(5)

39 Gambar IV.17 Aplikasi Media Web Banner

Sumber : Dokumen pribadi (17 juli 2016)

Tote Bag

Fungsi dari Tote bag ini adalah sebagai cindera mata dari Kampung Budaya Sindangbarang.

Ukuran : 37 cm x 34 cm

Teknis Produksi : Sablon Canvas

Program : Diberikan kepada setiap pengunjung sebagai cindera mata dari Kampung Budaya Sindangbarang.

Gambar IV.18 Tote Bag


(6)

40  Stiker

Sticker merupakan media reminder, media ini dipilih karena bisa di tempatkan di mana saja.

Ukuran : 5 cm x 10 cm

Teknis Produksi : Cuting Sticker

Program : Diberikan kepada setiap pengunjung sebagai cindera mata dari Kampung Budaya Sindangbarang.

KAMPUNG BUDAYA

Gambar IV.19 Stiker