Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Teks La

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Teks Laporan Observasi

2017/2018
SMA NEGERI 2 CILACAP
Jalan Ketapang Nomor 75 Gumilir, Cilacap Utara, Cilacap, Jawa Tengah 53231
1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu

: SMA NEGERI 2 CILACAP
: Bahasa Indonesia
: X/Ganjil
: 2 x 45 menit (2JP)

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural   berdasarkan   rasa   ingin   tahunya   tentang   ilmu   pengetahuan,
teknologi,   seni,   budaya,   dan   humaniora   dengan   wawasan   kebangsaan,
kenegaraan,   dan   peradaban   terkait   penyebab   fenomena   dan   kejadian,
serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural   berdasarkan   rasa   ingintahunya   tentang   ilmu   pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang   spesifik   sesuai   dengan   bakat   dan   minatnya   untuk   memecahkan
masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1
Mengidentifikasi teks laporan 
IPK Pengetahuan
3.1.1
Mengidentifikasi isi teks laporan 
hasil observasi yang 
hasil observasi.
dipresentasikan dengan lisan dan
3.1.2
Mengidentifikasi isi polol, hal­hal 
tulis.
yang dilaporkan, dan ciri 
kebahasaan dalam teks laporan 
hasil observasi. 
3.1.3 Menyimpulkan fungsi teks 
laporan hasil observasi.
4.1
Menginterpretasi isi teks laporan  IPK Keterampilan
4.1.1 Menafsirkan teks laporan hasil 
hasil observasi berdasarkan 

observasi.
interpretasi baik secara lisan 
4.1.2 Menyusun ringkasan isi teks 
maupun tulis.
laporan hasil observasi.
2

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode  Discovery Learning
atau   penemuan   dengan   pendekatan   saintifik,   peserta   didik   dapat   belajar   aktif,
berorientasi   pada   proses,   pengarahan   sendiri,   pencarian   sendiri,   dan   reflektif,
serta berpikir secara kritis dengan  rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin
selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang
menyerah.
D. Materi Pembelajaran
Isi pokok laporan hasil observasi :
­ Pernyataan umum;
­ Hal yang dilaporkan;
­ Deskripsi bagian;
­ Deskripsi manfaat; dan

­ Maksud isi teks  (tersirat dan tersurat).
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan :  Saintifik  (mengamati,   menanya,   mencoba,   mengasosiasi,
mengomunikasikan)
Metode
:  Discovery  learning  (stimulasi­identifikasi­mengumpulkan   data,
mengolah data, verifikasi, menyimpulkan), diskusi, presentasi, tanya
jawab
F. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
­ PPT (tayangan materi teks hasil observasi)
­ Contoh teks hasil observasi
­ Laptop
­ LCD/infokus
­ Speaker
­ Lembar kerja siswa
2. Sumber Belajar
­ Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X (Kementrian Pendidikan dan 
Kebudayaan Republik Indonesia 2016)
G. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah­
Langkah
Pembukaan

Kegiatan

1.
2.

Peserta   didik   merespon
salam dari guru
Mengabsen   peserta   didik
dan   mengondisikan   peserta

Keterangan (4C,
Literasi, dan
Karakter)
Pendidikan
Karakter
Religus


Alokasi
waktu
10 menit

3

3.

4.

5.

Kegiatan
Inti

6.

7.
8.

9.

didik   (berdoa)   agar   siap
mengikuti pembelajaran.
Peserta   didik   merespon
pertanyaan   dari   guru
berhubungan
 
dengan
pembelajaran sebelumnya.
Peserta   didik   dan   guru
berdiskusi   dengan   proaktif
tentang
 
keterkaitan
pembelajaran   sebelumnya
dengan   pembelajaran   yang
akan
 
dilaksanakan

(apersepsi).
Peserta   didik   menyimak
kompetensi   yang   akan
dicapai   dan   penjelasan
mengenai
 
metode
pembelajaran   yang   akan
digunakan
 
dalam
pembelajaran.
a) Stimulasi
Peserta didik 
memperhatikan teks hasil 
observasi yang disajikan 
guru.
Peserta didik mencermati 
teks hasil observasi.
Peserta didik membaca teori 

yang berkaitan dengan teks.
Peserta didik dibantu guru 
mengidentifikasi teks hasil 
observasi.
b) Identifikasi Masalah

Komunikasi

Komunikasi dan
Berpikir Kritis

Literasi Media

70 menit

Berpikir Kritis

Kolaborasi dan
Berpikir Kritis


4

10. Peserta didik membentuk 
kelompok beranggotakan 4­
5 orang.
11. Peserta didik 
mengidentifikasi teks hasil 
observasi yang terpadat 
pada buku teks berdasarkan
struktur, ciri kebahasan, 
dan isi.
12. Peserta didik 
mengidentifikasi fungsi dari 
teks hasil observasi.
13. Peserta didik 
mengidentifikasi gagasan 
pokok yang terdapat pada 
teks hasil observasi,
14. Peserta didik menyusun 
sebuah ringkasan teks hasil 

observasi.
c) Mengumpulkan Informasi
15. Peserta didik berdiskusi 
mengenai struktur, kaidah 
kebahasaan, da nisi teks 
hasil observasi bersama 
kelompoknya.
16. Peserta didik berdikusi 
mengenai fungsi dari teks 
hasil observasi.
17. Pesertda didik berdiskusi 
mengenai gagasan pokok 
pada teks hasil observasi.
18. Peserta didik berdikusi 
mengenai ringkasan teks 
hasil observasi
d) Mengolah Informasi

Kolaborasi
Berpikir Kritis
dan Kolaborasi

Berpikir Kritis
Berpikir Kritis

Berpikir Kritis

Kolaborasi dan
Berpikir Kritis

Kolaborasi dan
Berpikir Kritis
Kolaborasi dan
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
dan Kreatif

5

Penutup

19. Peserta didik menyimpulkan
struktur, kaidah 
kebahasaan, dan isi teks 
hasil observasi.
20. Peserta didik menyimpulkan
fungsi dari teks hasil 
observasi.
21. Peserta didik menemukan 
gagasan pokok pada teks 
hasil observasi.
22. Peserta didik memproduksi 
sebuah ringkasan dari teks 
hasil observasi.
e) Verisikasi Hasil
23. Peserta didik menyampaikan
hasil temuan kelompoknya 
mengenai struktu, kaidah 
kebahaan, da nisi teks hasil 
observasi.
24. Peserta didik menyampaikan
simpulannya mengenai 
fungsi teks hasil observasi 
dan kaitannya dengan 
kehidupan.
25. Peserta didik dapat 
menyampaikan gagasan­
gagasan pokok yang 
terdapat pada teks hasil 
observasi.
26. Peserta didik membacakan 
hasil ringkasannya.
27. Pserta didik mengumpulkan 
hasil kerjanya
28. Peserta   didik   bersama   guru
melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran.
29. Peserta   didik   dibantu   guru
menyimpulkan   materi   yang
dipelajari. 
30. Peserta didik diminta untuk
mempersiapkan   materi
untuk
 
KD/pertemuan
berikutnya.
31. Peserta menyiapkan diri dan

Kreatif

Kreatif

Komunikasi

Komunikasi

Komunikasi

Komunikasi
Tanggung Jawab

Komunikasi, dan
Kolaboratif

10 menit

Komunikasi dan
Berpikir Kritis

Religius

6

berdoa   sesuai   kepercayaan
masing­masing.
32. Memberi salam
33. Menutup
 
proses
pembelajaran
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian 
a. Penilaian Sikap
: Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan
: Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan
: Presentasi
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi
: lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis
: uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja
: lembar penilaian presentasi
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya 
belum tuntas 
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial lisan.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 1 kali dan apabila setelah 1 kali tes 
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam 
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan 
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai  n(ketuntasan)  n  n(maksimum)  diberikan 
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan 
tambahan.
b. Peserta didik yang mencapai nilai  n  n(maksimum)  diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

Amin, S.Pd.
NIP. 19711008 199403 1 004

Cilacap,   Juli 2017
Guru Mata Pelajaran,

Subasita Anggriana, S.Pd.
NIP. –

7

LAMPIRAN­LAMPIRAN
A.

Lampiran Materi
Laporan hasil observasi disebut juga teks klasifikasi    karena teks tersebut
memuat   klasifikasi   mengenai   jenis   sesuatu   berdasarkan   kriteria   tertentu.
perlu diingat! Teks laporan hasil observasi berbeda  dengan teks deskripsi,
yang
 
perbedaannya
 
terletak
 
pada
 
sifatnya.
Ciri­Ciri Teks Laporan Hasil Observasi
1. bersifat global dan universal (umum).
2. menekankan pada pengelompokan berbagai hal.
3. berkaitan   dengan   berhubungan   berjenjang   antara   sebuah   kelas   dan
subkelas
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
 Teks   Laporan   Hasil   Observasi    diawali   dengan   pernyataan   umum   atau
klasifikasi   dan   diikuti   dengan   aspek   yang   akan   dilaporkan.   Pernyataan
umum   merupakan   pembuka   atau   pengantar   tentang   apa   yang   akan
dilaporkan.   Adapun   aspek   yang   dilaporkan   merupakan   perincian   dari
laporan   tersebut.   Kalau   masih   belum   dimengerti,   lebih   singkatnya:
Struktur yang tertera di buku SPM (Seri Pendalaman Materi) 
1. Pernyataan   umum/klasifikasi   =   Berisikan   pernyataan   umum   atau
gambaran global mengenai apa yang akan dibahas dalam teks tersebut
2. Anggota/aspek yang dilaporkan = Berisi rincian atau gambaran khusus
mengenai objek yang dibahas
Struktur yang saya dapat dari guru
1. Definisi   Umum   =   Pembukaan   berisi   pengertian   akan   sesuatu   yang
dibahas
2. Definisi Bagian = Berisi ide pookok dari setiap paragraf/penjelasan rinci
3. Definisi Manfaat = Manfaat dari sesuatu yang dilaporkan
4. Penutup = Bagian rincian akhir
Ciri / Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Untuk membedah teks laporan hasil observasi secara lebih mendalam, kita
dapat   mengupas   dari   sisi   kebahasaan   seperti   istilah,   sinonim.   antonim,
frasa,   jenis   kata,   konjungsi,   bahkan   sampai   mendefinisikan   kata   atau
istilah dalam teks tersebut.
1. Frasa/kelompok kata
2. Konjungsi dan,tetapi
3. Kalimat simplek ( kalimat yang terdiri dari satu verba)
4. Kalimat kompleks (kalimat yang terdiri dari dua atau lebih verba)
5. Kata kerja/ verba
6. Kata benda/ nomina
1

7. Menggunakan berbagai istilah
8. Persamaan kata/ sinonim
9. Lawan kata/ antonym
Hal   yang   paling   penting   dalam   Laporan   Hasil   Observasi   (akan
dikatakan idel) jika:
1. Memiliki struktur teks yang lengkap.
2. Memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat.
3. Pengelompokkan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.
4. Memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan.
Wayang
Wayang   adalah   seni   pertunjukan   yang   telah   ditetapkan   sebagai   warisan
budaya   asli   Indonesia.   UNESCO,   lembaga   yang   mengurusi   kebudayaan   dari   PBB,
pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka
tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang
tidak   ternilai   dalam   seni   bertutur   (Masterpiece   of   Oral   and   Intangible   Heritage   of
Humanity).
Wayang   kulit   dilihat   dari   umur,   dan   gaya   pertunjukannya   pun   dibagi   lagi
menjadi  bermacam  jenis. Jenis  yang  paling terkenal,  karena  diperkirakan  memiliki
umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti
awal.   Wayang   ini   terbuat   dari   kulit   kerbau   yang   ditatah,   dan   diberi   warna   sesuai
kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau
bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan
gapit.    Wayang  wong  (bahasa   Jawa   yang   berarti   ‘orang’)   adalah   salah   satu
pertunjukan   wayang   yang   diperankan   langsung   oleh   orang.   Wayang   orang   yang
dikenal di suku Banjar adalah wayang  gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa
adalah   wayang   topeng.   Wayang   topeng   dimainkan   oleh   orang   yang   menggunakan
topeng.   Wayang   tersebut   dimainkan   dengan   iringan   gamelan   dan   tari­tarian.
Perkembangan  wayang orang pun saat  ini beragam,  tidak  hanya digunakan  dalam
acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya,   jenis   wayang   yang   lain   adalah   wayang  golek  yang
mempertunjukkan   boneka   kayu.   Wayang   golek   berasal   dari   Sunda.   Selain   wayang
golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga
disebut   wayang   golek   menak   karena   cirinya   mirip   dengan   wayang   golek.   Wayang
tersebut   pertama   kali   dikenalkan   di   Kudus.   Selain   golek,   wayang   yang   berbahan
dasar   kayu   adalah   wayang   klithik.   Wayang   klithik   berbeda   dengan   golek.   Wayang
tersebut   berbentuk   pipih   seperti   wayang   kulit.   Akan   tetapi,   cerita   yang   diangkat
adalah   cerita   Panji   dan   Damarwulan.   Wayang   lain   yang   terbuat   dari   kayu   adalah
wayang  papak  atau   cepak,  wayang  timplong,  wayang  potehi,  wayang  golek  techno,
dan wayang ajen.
2

Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang
suket. Jenis wayang ini disebut  suket  karena wayang yang digunakan terbuat dari
rumput  yang  dibentuk  menyerupai   wayang  kulit.  Wayang  suket   merupakan   tiruan
dari   berbagai   figur   wayang   kulit   yang   terbuat   dari   rumput   (bahasa   Jawa:  suket).
Wayang  suket  biasanya   dibuat   sebagai   alat   permainan   atau   penyampaian   cerita
pewayangan kepada anak­anak di desa­desa Jawa

3

B.

Lampiran Penilaian Sikap
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan Pendidikan
Tahun pelajaran    
Kelas/Semester    
Mata Pelajaran

NO

WAKTU

NAMA

KEJADIAN/
PERILAKU

: SMA NEGERI 2 CILACAP
: 2017/2018
: X / 1
: Bahasa Indonesia
BUTIR SIKAP

POS/
NEG

TINDAK
LANJUT

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
dst.

1

C.

Lampiran Tes Tertulis (Tugas Kelompok)

D’TOPENG MUSIUM ANGKUT (Contoh Laporan Hasil Observasi)
D’topeng Museum Angkut
           
D’topeng   adalah   salah   satu   tempat   wisata   yang   terletak   di   Kota   Batu,   Jawa
Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena
kedua   tempat   ini   berada   di   satu   tempat   yang   sama.   Tempat   wisata   ini   seringkali
disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai
model   dan   bentuk.   Namun,   D’topeng   tidak   hanya   berisi   topeng,   tetapi   juga   berisi
pameran benda­benda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang
tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima
jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan
keramik.
Benda   paling   diminati   pengunjung   untuk   diamati   dan   paling   mendominasi
tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng­topeng
tersebut   dapat   dikelompokkan   menjadi   dua   bagian   berdasarkan   bahan   dasarnya,
yaitu  yang   berbahan   dasar  kayu   dan  batu.  Topeng   berbahan   kayu   sebagian  besar
berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa
Barat.   Sementara   itu,   topeng   yang   berbahan   batu   berasal   dari   daerah   sekitar
Sulawesi dan Maluku.
Selain topeng, barang­barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang­
barang   tradisional   yang   mengisi   etalase­etalase   museum   ini   adalah   senjata
tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik­batik
motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan  bahan dasarnya, barang­barang
tersebut   juga   dapat   dikelompokkan   menjadi   empat,   yaitu   berbahan   dasar   kayu
seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti
alat   penusuk   jeruk   asal   Batak,   berbahan   dasar   logam   seperti   pisau   sunat   dan
perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai
motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat
ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barang­
barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan­
kerajaan, dan benda­benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang­
barang   tersebut   dapat   pula   digolongkan   menjadi   dua   jenis   berdasarkan   bahan
pembuatannya,   yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di
museum ini adalah guci­guci tua peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal
yang   digunakan   untuk   bangsawan   Dinasti   Yuan   (China)   yang   sudah   meninggal.
Sementara   itu,   barang   antik   yang   berbahan   dasar   logam   adalah jinggaran
coin(Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan majapatih, koin VOC, dan kursi antik asal
jawa Tengah.
Selain   untuk   dipamerkan,   benda­benda   di   D’topeng   ini   juga   dimanfaatkan
sebagai   media   pelestarian   budaya.   Selanjutnya,   D’topeng   berfungsi   pula   sebagai
museum,   yaitu   sebagai   konservasi   benda­benda   langka   agar   terhindar   dari
perdagangan illegal.
1

Soal Diskusi!
1.
Apakah D’topeng Museum Angkut itu?
2.
Sebutkan topeng yang disimpan di D’topeng!
3.
Bagaimana gambaran barang tradisional koleksi D’topeng?
4.
Bagaimana gambaran barang kuno koleksi D’topeng?
5.
Apa manfaat D’topeng?
6.
Klasifikasikanlah teks D’topeng berdasarkan strukturnya!
7.
Apakah   teks   D’topeng   menyajikan   pernyataan   umum   dan   pengklasifikasian
yang lengkap? Jelasan alasanmu!
8.
Identifikasikanlah gagasan pokok disetiap paragraph pada teks D’topeng!
9.
Buatlah   ringkasan   menggunakan   kata   penghung   (konjungsi   yang   tepat)
berdasarkan gagasan pokok yang telah kalian identifikasi pada teks D’topeng!
10.
Simpulkan   fungsi   teks   laporan   hasil   observasi   pada   teks   D’topeng   Museum
Angkot!
Rubrik Penilaian Tertulis

No

Jawaban

Skor

1.

D’topeng museum angkot adalah salah satu tempat wisata 
yang terletak di Kota Btau, jawa Timur.
Topeng berbahan dasar kayu dan batu.
Gambaran barang tradisional : senjata tradisional, perhiasan
wanita   xaman   dahulu   yang   berbahan   dasar   logam,   batik­
batik motif lama, dan hiasan rumah kuno.
Barang­barang   diklasifikasikan   berdasrkan   bahan
pembuatannya   : keramik  dan   logam.  Barang­barang   antik
tersebut anatra lain : guci tua, kursi antik, bantal arwahm
mata uang zaman kerajaan­kerajaan, dan benda­benda lain
dapat dijumpai di dalam museum. 
Sebagai media pelestarian budaya.
Pernyataan umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
Iya,   terlihat   dari   strukturnya.   Pada   bagian   pernyataan
umum   juga   sudah   dilengkapi   dengna   konjungsi   yang
menyatakan   kalimat   definisi.   Selain   itu,   juga   deskripsi
bagian   juga   lengkap   karena   menjelaskan   seluruh   urutan
klasifikasi­klasifikasinya.   Urutan   deskripsi   bagian   tersebut
juga   sudah   sesuai.   Kemudian,   pada   bagian   deskripsi
manfaat juga sudah dipaparkan manfaatnya. 
­  D’topeng   museum   angkot   adalah   salah   satu   tempat
wisata yang terletak di Kota Batu, jawa Timur.
­   Benda   yang   paling   diminati   pengunjung   untuk   diamati

5

2.
3.

4.

5.
6.
7.

8.

5
10

10

5
5
20

10

2

9.

10

dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng.
­ Selain topeng, barang­barang tradisonal juga dipamerkan
di D’topeng.
­ Benda terkahir yang mengisi museum ini adalah barang
kuno yang sampe saat  ini masih  dianggap bernilai tinggi
atau biasa disebut barang antik.
­   Selain   untuk   dipamerkan,   benda­benda   di   D’topeng   ini
juga dimanfaatkanb sebagai media pelestarian budaya.
D’topeng museum angkot adalah salah satu tempat wisata
yang terletak di Kota Batu, jawa Timur. Benda yang paling
diminati   pengunjung   untuk   diamati   dan   paling
mendominasi   tempat   ini   adalah   topeng.   Selain   topeng,
barang­barang   tradisonal   juga   dipamerkan   di   D’topeng.
Kemudian,   benda   terkahir   yang   mengisi   museum   ini
adalah barang kuno yang sampe saat ini masih dianggap
bernilai   tinggi   atau   biasa   disebut   barang   antik.   Selain
untuk   dipamerkan,   benda­benda   di   D’topeng   ini   juga
dimanfaatkanb sebagai media pelestarian budaya.

Fungsi teks laporan hasil observasi pada teks 
D’topeng adalah sebagai sumber informasi yang 
akurat dan terpercaya karena disusun berdasarkan 
dengan data dan fakta.

Fungsi teks laporan hasil observasi sebagai laporan 
pertanggung jawaban dari sebuah tugas atau kegiatan 
pengamatan (observasi).

Fungsi teks laporan hasil observasi sebagai sarana 
untuk mendokumentasikan hasil kegiatan observasi.

Fungsi teks laporan hasil observasi sebagai penjelas 
dasar penyusunan kebijaksanaan, pemecehan suatu 
permasalahan dalam pengamatan, serta sebagai sebuah
keputusan.
Jumlah skor

20

10

100

Nilai = Skor Perolehan/ Sekor Maksimal = 100

3

D.

Lampiran Tes Keterampilan (Presentasi)
Rubrik Penilaian Keterampilan

No

Kriteria Penilaian

1.
2.
Pemahaman materi
3.
Sistematika 
4.
Bahasa yang digunakan
5.
Sikap
Jumlah Skor

Skor

1­5
1­5
1­5
1­5
1­5
25

NiLAI = Skor Perolehan/ Sekor Maksimal X 100

1