Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Teks La
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Teks Laporan Observasi
2017/2018
SMA NEGERI 2 CILACAP
Jalan Ketapang Nomor 75 Gumilir, Cilacap Utara, Cilacap, Jawa Tengah 53231
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
: SMA NEGERI 2 CILACAP
: Bahasa Indonesia
: X/Ganjil
: 2 x 45 menit (2JP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1
Mengidentifikasi teks laporan
IPK Pengetahuan
3.1.1
Mengidentifikasi isi teks laporan
hasil observasi yang
hasil observasi.
dipresentasikan dengan lisan dan
3.1.2
Mengidentifikasi isi polol, halhal
tulis.
yang dilaporkan, dan ciri
kebahasaan dalam teks laporan
hasil observasi.
3.1.3 Menyimpulkan fungsi teks
laporan hasil observasi.
4.1
Menginterpretasi isi teks laporan IPK Keterampilan
4.1.1 Menafsirkan teks laporan hasil
hasil observasi berdasarkan
observasi.
interpretasi baik secara lisan
4.1.2 Menyusun ringkasan isi teks
maupun tulis.
laporan hasil observasi.
2
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery Learning
atau penemuan dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat belajar aktif,
berorientasi pada proses, pengarahan sendiri, pencarian sendiri, dan reflektif,
serta berpikir secara kritis dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin
selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang
menyerah.
D. Materi Pembelajaran
Isi pokok laporan hasil observasi :
Pernyataan umum;
Hal yang dilaporkan;
Deskripsi bagian;
Deskripsi manfaat; dan
Maksud isi teks (tersirat dan tersurat).
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi,
mengomunikasikan)
Metode
: Discovery learning (stimulasiidentifikasimengumpulkan data,
mengolah data, verifikasi, menyimpulkan), diskusi, presentasi, tanya
jawab
F. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
PPT (tayangan materi teks hasil observasi)
Contoh teks hasil observasi
Laptop
LCD/infokus
Speaker
Lembar kerja siswa
2. Sumber Belajar
Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X (Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia 2016)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah
Langkah
Pembukaan
Kegiatan
1.
2.
Peserta didik merespon
salam dari guru
Mengabsen peserta didik
dan mengondisikan peserta
Keterangan (4C,
Literasi, dan
Karakter)
Pendidikan
Karakter
Religus
Alokasi
waktu
10 menit
3
3.
4.
5.
Kegiatan
Inti
6.
7.
8.
9.
didik (berdoa) agar siap
mengikuti pembelajaran.
Peserta didik merespon
pertanyaan dari guru
berhubungan
dengan
pembelajaran sebelumnya.
Peserta didik dan guru
berdiskusi dengan proaktif
tentang
keterkaitan
pembelajaran sebelumnya
dengan pembelajaran yang
akan
dilaksanakan
(apersepsi).
Peserta didik menyimak
kompetensi yang akan
dicapai dan penjelasan
mengenai
metode
pembelajaran yang akan
digunakan
dalam
pembelajaran.
a) Stimulasi
Peserta didik
memperhatikan teks hasil
observasi yang disajikan
guru.
Peserta didik mencermati
teks hasil observasi.
Peserta didik membaca teori
yang berkaitan dengan teks.
Peserta didik dibantu guru
mengidentifikasi teks hasil
observasi.
b) Identifikasi Masalah
Komunikasi
Komunikasi dan
Berpikir Kritis
Literasi Media
70 menit
Berpikir Kritis
Kolaborasi dan
Berpikir Kritis
4
10. Peserta didik membentuk
kelompok beranggotakan 4
5 orang.
11. Peserta didik
mengidentifikasi teks hasil
observasi yang terpadat
pada buku teks berdasarkan
struktur, ciri kebahasan,
dan isi.
12. Peserta didik
mengidentifikasi fungsi dari
teks hasil observasi.
13. Peserta didik
mengidentifikasi gagasan
pokok yang terdapat pada
teks hasil observasi,
14. Peserta didik menyusun
sebuah ringkasan teks hasil
observasi.
c) Mengumpulkan Informasi
15. Peserta didik berdiskusi
mengenai struktur, kaidah
kebahasaan, da nisi teks
hasil observasi bersama
kelompoknya.
16. Peserta didik berdikusi
mengenai fungsi dari teks
hasil observasi.
17. Pesertda didik berdiskusi
mengenai gagasan pokok
pada teks hasil observasi.
18. Peserta didik berdikusi
mengenai ringkasan teks
hasil observasi
d) Mengolah Informasi
Kolaborasi
Berpikir Kritis
dan Kolaborasi
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
Kolaborasi dan
Berpikir Kritis
Kolaborasi dan
Berpikir Kritis
Kolaborasi dan
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
dan Kreatif
5
Penutup
19. Peserta didik menyimpulkan
struktur, kaidah
kebahasaan, dan isi teks
hasil observasi.
20. Peserta didik menyimpulkan
fungsi dari teks hasil
observasi.
21. Peserta didik menemukan
gagasan pokok pada teks
hasil observasi.
22. Peserta didik memproduksi
sebuah ringkasan dari teks
hasil observasi.
e) Verisikasi Hasil
23. Peserta didik menyampaikan
hasil temuan kelompoknya
mengenai struktu, kaidah
kebahaan, da nisi teks hasil
observasi.
24. Peserta didik menyampaikan
simpulannya mengenai
fungsi teks hasil observasi
dan kaitannya dengan
kehidupan.
25. Peserta didik dapat
menyampaikan gagasan
gagasan pokok yang
terdapat pada teks hasil
observasi.
26. Peserta didik membacakan
hasil ringkasannya.
27. Pserta didik mengumpulkan
hasil kerjanya
28. Peserta didik bersama guru
melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran.
29. Peserta didik dibantu guru
menyimpulkan materi yang
dipelajari.
30. Peserta didik diminta untuk
mempersiapkan materi
untuk
KD/pertemuan
berikutnya.
31. Peserta menyiapkan diri dan
Kreatif
Kreatif
Komunikasi
Komunikasi
Komunikasi
Komunikasi
Tanggung Jawab
Komunikasi, dan
Kolaboratif
10 menit
Komunikasi dan
Berpikir Kritis
Religius
6
berdoa sesuai kepercayaan
masingmasing.
32. Memberi salam
33. Menutup
proses
pembelajaran
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
: Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan
: Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan
: Presentasi
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi
: lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis
: uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja
: lembar penilaian presentasi
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial lisan.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 1 kali dan apabila setelah 1 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Amin, S.Pd.
NIP. 19711008 199403 1 004
Cilacap, Juli 2017
Guru Mata Pelajaran,
Subasita Anggriana, S.Pd.
NIP. –
7
LAMPIRANLAMPIRAN
A.
Lampiran Materi
Laporan hasil observasi disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut
memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
perlu diingat! Teks laporan hasil observasi berbeda dengan teks deskripsi,
yang
perbedaannya
terletak
pada
sifatnya.
CiriCiri Teks Laporan Hasil Observasi
1. bersifat global dan universal (umum).
2. menekankan pada pengelompokan berbagai hal.
3. berkaitan dengan berhubungan berjenjang antara sebuah kelas dan
subkelas
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan Hasil Observasi diawali dengan pernyataan umum atau
klasifikasi dan diikuti dengan aspek yang akan dilaporkan. Pernyataan
umum merupakan pembuka atau pengantar tentang apa yang akan
dilaporkan. Adapun aspek yang dilaporkan merupakan perincian dari
laporan tersebut. Kalau masih belum dimengerti, lebih singkatnya:
Struktur yang tertera di buku SPM (Seri Pendalaman Materi)
1. Pernyataan umum/klasifikasi = Berisikan pernyataan umum atau
gambaran global mengenai apa yang akan dibahas dalam teks tersebut
2. Anggota/aspek yang dilaporkan = Berisi rincian atau gambaran khusus
mengenai objek yang dibahas
Struktur yang saya dapat dari guru
1. Definisi Umum = Pembukaan berisi pengertian akan sesuatu yang
dibahas
2. Definisi Bagian = Berisi ide pookok dari setiap paragraf/penjelasan rinci
3. Definisi Manfaat = Manfaat dari sesuatu yang dilaporkan
4. Penutup = Bagian rincian akhir
Ciri / Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Untuk membedah teks laporan hasil observasi secara lebih mendalam, kita
dapat mengupas dari sisi kebahasaan seperti istilah, sinonim. antonim,
frasa, jenis kata, konjungsi, bahkan sampai mendefinisikan kata atau
istilah dalam teks tersebut.
1. Frasa/kelompok kata
2. Konjungsi dan,tetapi
3. Kalimat simplek ( kalimat yang terdiri dari satu verba)
4. Kalimat kompleks (kalimat yang terdiri dari dua atau lebih verba)
5. Kata kerja/ verba
6. Kata benda/ nomina
1
7. Menggunakan berbagai istilah
8. Persamaan kata/ sinonim
9. Lawan kata/ antonym
Hal yang paling penting dalam Laporan Hasil Observasi (akan
dikatakan idel) jika:
1. Memiliki struktur teks yang lengkap.
2. Memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat.
3. Pengelompokkan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.
4. Memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan.
Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan
budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB,
pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka
tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang
tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity).
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi
menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki
umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti
awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai
kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau
bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan
gapit. Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu
pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang
dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa
adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan
topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan taritarian.
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam
acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang
mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang
golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga
disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang
tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan
dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang
tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat
adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah
wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno,
dan wayang ajen.
2
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang
suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari
rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan
dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket).
Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita
pewayangan kepada anakanak di desadesa Jawa
3
B.
Lampiran Penilaian Sikap
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan Pendidikan
Tahun pelajaran
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
NO
WAKTU
NAMA
KEJADIAN/
PERILAKU
: SMA NEGERI 2 CILACAP
: 2017/2018
: X / 1
: Bahasa Indonesia
BUTIR SIKAP
POS/
NEG
TINDAK
LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
dst.
1
C.
Lampiran Tes Tertulis (Tugas Kelompok)
D’TOPENG MUSIUM ANGKUT (Contoh Laporan Hasil Observasi)
D’topeng Museum Angkut
D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa
Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena
kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali
disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai
model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi
pameran bendabenda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang
tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima
jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan
keramik.
Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi
tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topengtopeng
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya,
yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar
berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa
Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar
Sulawesi dan Maluku.
Selain topeng, barangbarang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang
barang tradisional yang mengisi etalaseetalase museum ini adalah senjata
tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batikbatik
motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barangbarang
tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu
seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti
alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan
perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai
motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat
ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barang
barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan
kerajaan, dan bendabenda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang
barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan
pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di
museum ini adalah guciguci tua peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal
yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (China) yang sudah meninggal.
Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran
coin(Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan majapatih, koin VOC, dan kursi antik asal
jawa Tengah.
Selain untuk dipamerkan, bendabenda di D’topeng ini juga dimanfaatkan
sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai
museum, yaitu sebagai konservasi bendabenda langka agar terhindar dari
perdagangan illegal.
1
Soal Diskusi!
1.
Apakah D’topeng Museum Angkut itu?
2.
Sebutkan topeng yang disimpan di D’topeng!
3.
Bagaimana gambaran barang tradisional koleksi D’topeng?
4.
Bagaimana gambaran barang kuno koleksi D’topeng?
5.
Apa manfaat D’topeng?
6.
Klasifikasikanlah teks D’topeng berdasarkan strukturnya!
7.
Apakah teks D’topeng menyajikan pernyataan umum dan pengklasifikasian
yang lengkap? Jelasan alasanmu!
8.
Identifikasikanlah gagasan pokok disetiap paragraph pada teks D’topeng!
9.
Buatlah ringkasan menggunakan kata penghung (konjungsi yang tepat)
berdasarkan gagasan pokok yang telah kalian identifikasi pada teks D’topeng!
10.
Simpulkan fungsi teks laporan hasil observasi pada teks D’topeng Museum
Angkot!
Rubrik Penilaian Tertulis
No
Jawaban
Skor
1.
D’topeng museum angkot adalah salah satu tempat wisata
yang terletak di Kota Btau, jawa Timur.
Topeng berbahan dasar kayu dan batu.
Gambaran barang tradisional : senjata tradisional, perhiasan
wanita xaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik
batik motif lama, dan hiasan rumah kuno.
Barangbarang diklasifikasikan berdasrkan bahan
pembuatannya : keramik dan logam. Barangbarang antik
tersebut anatra lain : guci tua, kursi antik, bantal arwahm
mata uang zaman kerajaankerajaan, dan bendabenda lain
dapat dijumpai di dalam museum.
Sebagai media pelestarian budaya.
Pernyataan umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
Iya, terlihat dari strukturnya. Pada bagian pernyataan
umum juga sudah dilengkapi dengna konjungsi yang
menyatakan kalimat definisi. Selain itu, juga deskripsi
bagian juga lengkap karena menjelaskan seluruh urutan
klasifikasiklasifikasinya. Urutan deskripsi bagian tersebut
juga sudah sesuai. Kemudian, pada bagian deskripsi
manfaat juga sudah dipaparkan manfaatnya.
D’topeng museum angkot adalah salah satu tempat
wisata yang terletak di Kota Batu, jawa Timur.
Benda yang paling diminati pengunjung untuk diamati
5
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
5
10
10
5
5
20
10
2
9.
10
dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng.
Selain topeng, barangbarang tradisonal juga dipamerkan
di D’topeng.
Benda terkahir yang mengisi museum ini adalah barang
kuno yang sampe saat ini masih dianggap bernilai tinggi
atau biasa disebut barang antik.
Selain untuk dipamerkan, bendabenda di D’topeng ini
juga dimanfaatkanb sebagai media pelestarian budaya.
D’topeng museum angkot adalah salah satu tempat wisata
yang terletak di Kota Batu, jawa Timur. Benda yang paling
diminati pengunjung untuk diamati dan paling
mendominasi tempat ini adalah topeng. Selain topeng,
barangbarang tradisonal juga dipamerkan di D’topeng.
Kemudian, benda terkahir yang mengisi museum ini
adalah barang kuno yang sampe saat ini masih dianggap
bernilai tinggi atau biasa disebut barang antik. Selain
untuk dipamerkan, bendabenda di D’topeng ini juga
dimanfaatkanb sebagai media pelestarian budaya.
Fungsi teks laporan hasil observasi pada teks
D’topeng adalah sebagai sumber informasi yang
akurat dan terpercaya karena disusun berdasarkan
dengan data dan fakta.
Fungsi teks laporan hasil observasi sebagai laporan
pertanggung jawaban dari sebuah tugas atau kegiatan
pengamatan (observasi).
Fungsi teks laporan hasil observasi sebagai sarana
untuk mendokumentasikan hasil kegiatan observasi.
Fungsi teks laporan hasil observasi sebagai penjelas
dasar penyusunan kebijaksanaan, pemecehan suatu
permasalahan dalam pengamatan, serta sebagai sebuah
keputusan.
Jumlah skor
20
10
100
Nilai = Skor Perolehan/ Sekor Maksimal = 100
3
D.
Lampiran Tes Keterampilan (Presentasi)
Rubrik Penilaian Keterampilan
No
Kriteria Penilaian
1.
2.
Pemahaman materi
3.
Sistematika
4.
Bahasa yang digunakan
5.
Sikap
Jumlah Skor
Skor
15
15
15
15
15
25
NiLAI = Skor Perolehan/ Sekor Maksimal X 100
1
PEMBELAJARAN
Teks Laporan Observasi
2017/2018
SMA NEGERI 2 CILACAP
Jalan Ketapang Nomor 75 Gumilir, Cilacap Utara, Cilacap, Jawa Tengah 53231
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
: SMA NEGERI 2 CILACAP
: Bahasa Indonesia
: X/Ganjil
: 2 x 45 menit (2JP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1
Mengidentifikasi teks laporan
IPK Pengetahuan
3.1.1
Mengidentifikasi isi teks laporan
hasil observasi yang
hasil observasi.
dipresentasikan dengan lisan dan
3.1.2
Mengidentifikasi isi polol, halhal
tulis.
yang dilaporkan, dan ciri
kebahasaan dalam teks laporan
hasil observasi.
3.1.3 Menyimpulkan fungsi teks
laporan hasil observasi.
4.1
Menginterpretasi isi teks laporan IPK Keterampilan
4.1.1 Menafsirkan teks laporan hasil
hasil observasi berdasarkan
observasi.
interpretasi baik secara lisan
4.1.2 Menyusun ringkasan isi teks
maupun tulis.
laporan hasil observasi.
2
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery Learning
atau penemuan dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat belajar aktif,
berorientasi pada proses, pengarahan sendiri, pencarian sendiri, dan reflektif,
serta berpikir secara kritis dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin
selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang
menyerah.
D. Materi Pembelajaran
Isi pokok laporan hasil observasi :
Pernyataan umum;
Hal yang dilaporkan;
Deskripsi bagian;
Deskripsi manfaat; dan
Maksud isi teks (tersirat dan tersurat).
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi,
mengomunikasikan)
Metode
: Discovery learning (stimulasiidentifikasimengumpulkan data,
mengolah data, verifikasi, menyimpulkan), diskusi, presentasi, tanya
jawab
F. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
PPT (tayangan materi teks hasil observasi)
Contoh teks hasil observasi
Laptop
LCD/infokus
Speaker
Lembar kerja siswa
2. Sumber Belajar
Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X (Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia 2016)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah
Langkah
Pembukaan
Kegiatan
1.
2.
Peserta didik merespon
salam dari guru
Mengabsen peserta didik
dan mengondisikan peserta
Keterangan (4C,
Literasi, dan
Karakter)
Pendidikan
Karakter
Religus
Alokasi
waktu
10 menit
3
3.
4.
5.
Kegiatan
Inti
6.
7.
8.
9.
didik (berdoa) agar siap
mengikuti pembelajaran.
Peserta didik merespon
pertanyaan dari guru
berhubungan
dengan
pembelajaran sebelumnya.
Peserta didik dan guru
berdiskusi dengan proaktif
tentang
keterkaitan
pembelajaran sebelumnya
dengan pembelajaran yang
akan
dilaksanakan
(apersepsi).
Peserta didik menyimak
kompetensi yang akan
dicapai dan penjelasan
mengenai
metode
pembelajaran yang akan
digunakan
dalam
pembelajaran.
a) Stimulasi
Peserta didik
memperhatikan teks hasil
observasi yang disajikan
guru.
Peserta didik mencermati
teks hasil observasi.
Peserta didik membaca teori
yang berkaitan dengan teks.
Peserta didik dibantu guru
mengidentifikasi teks hasil
observasi.
b) Identifikasi Masalah
Komunikasi
Komunikasi dan
Berpikir Kritis
Literasi Media
70 menit
Berpikir Kritis
Kolaborasi dan
Berpikir Kritis
4
10. Peserta didik membentuk
kelompok beranggotakan 4
5 orang.
11. Peserta didik
mengidentifikasi teks hasil
observasi yang terpadat
pada buku teks berdasarkan
struktur, ciri kebahasan,
dan isi.
12. Peserta didik
mengidentifikasi fungsi dari
teks hasil observasi.
13. Peserta didik
mengidentifikasi gagasan
pokok yang terdapat pada
teks hasil observasi,
14. Peserta didik menyusun
sebuah ringkasan teks hasil
observasi.
c) Mengumpulkan Informasi
15. Peserta didik berdiskusi
mengenai struktur, kaidah
kebahasaan, da nisi teks
hasil observasi bersama
kelompoknya.
16. Peserta didik berdikusi
mengenai fungsi dari teks
hasil observasi.
17. Pesertda didik berdiskusi
mengenai gagasan pokok
pada teks hasil observasi.
18. Peserta didik berdikusi
mengenai ringkasan teks
hasil observasi
d) Mengolah Informasi
Kolaborasi
Berpikir Kritis
dan Kolaborasi
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
Kolaborasi dan
Berpikir Kritis
Kolaborasi dan
Berpikir Kritis
Kolaborasi dan
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
dan Kreatif
5
Penutup
19. Peserta didik menyimpulkan
struktur, kaidah
kebahasaan, dan isi teks
hasil observasi.
20. Peserta didik menyimpulkan
fungsi dari teks hasil
observasi.
21. Peserta didik menemukan
gagasan pokok pada teks
hasil observasi.
22. Peserta didik memproduksi
sebuah ringkasan dari teks
hasil observasi.
e) Verisikasi Hasil
23. Peserta didik menyampaikan
hasil temuan kelompoknya
mengenai struktu, kaidah
kebahaan, da nisi teks hasil
observasi.
24. Peserta didik menyampaikan
simpulannya mengenai
fungsi teks hasil observasi
dan kaitannya dengan
kehidupan.
25. Peserta didik dapat
menyampaikan gagasan
gagasan pokok yang
terdapat pada teks hasil
observasi.
26. Peserta didik membacakan
hasil ringkasannya.
27. Pserta didik mengumpulkan
hasil kerjanya
28. Peserta didik bersama guru
melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran.
29. Peserta didik dibantu guru
menyimpulkan materi yang
dipelajari.
30. Peserta didik diminta untuk
mempersiapkan materi
untuk
KD/pertemuan
berikutnya.
31. Peserta menyiapkan diri dan
Kreatif
Kreatif
Komunikasi
Komunikasi
Komunikasi
Komunikasi
Tanggung Jawab
Komunikasi, dan
Kolaboratif
10 menit
Komunikasi dan
Berpikir Kritis
Religius
6
berdoa sesuai kepercayaan
masingmasing.
32. Memberi salam
33. Menutup
proses
pembelajaran
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
: Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan
: Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan
: Presentasi
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi
: lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis
: uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja
: lembar penilaian presentasi
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial lisan.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 1 kali dan apabila setelah 1 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Amin, S.Pd.
NIP. 19711008 199403 1 004
Cilacap, Juli 2017
Guru Mata Pelajaran,
Subasita Anggriana, S.Pd.
NIP. –
7
LAMPIRANLAMPIRAN
A.
Lampiran Materi
Laporan hasil observasi disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut
memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
perlu diingat! Teks laporan hasil observasi berbeda dengan teks deskripsi,
yang
perbedaannya
terletak
pada
sifatnya.
CiriCiri Teks Laporan Hasil Observasi
1. bersifat global dan universal (umum).
2. menekankan pada pengelompokan berbagai hal.
3. berkaitan dengan berhubungan berjenjang antara sebuah kelas dan
subkelas
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan Hasil Observasi diawali dengan pernyataan umum atau
klasifikasi dan diikuti dengan aspek yang akan dilaporkan. Pernyataan
umum merupakan pembuka atau pengantar tentang apa yang akan
dilaporkan. Adapun aspek yang dilaporkan merupakan perincian dari
laporan tersebut. Kalau masih belum dimengerti, lebih singkatnya:
Struktur yang tertera di buku SPM (Seri Pendalaman Materi)
1. Pernyataan umum/klasifikasi = Berisikan pernyataan umum atau
gambaran global mengenai apa yang akan dibahas dalam teks tersebut
2. Anggota/aspek yang dilaporkan = Berisi rincian atau gambaran khusus
mengenai objek yang dibahas
Struktur yang saya dapat dari guru
1. Definisi Umum = Pembukaan berisi pengertian akan sesuatu yang
dibahas
2. Definisi Bagian = Berisi ide pookok dari setiap paragraf/penjelasan rinci
3. Definisi Manfaat = Manfaat dari sesuatu yang dilaporkan
4. Penutup = Bagian rincian akhir
Ciri / Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Untuk membedah teks laporan hasil observasi secara lebih mendalam, kita
dapat mengupas dari sisi kebahasaan seperti istilah, sinonim. antonim,
frasa, jenis kata, konjungsi, bahkan sampai mendefinisikan kata atau
istilah dalam teks tersebut.
1. Frasa/kelompok kata
2. Konjungsi dan,tetapi
3. Kalimat simplek ( kalimat yang terdiri dari satu verba)
4. Kalimat kompleks (kalimat yang terdiri dari dua atau lebih verba)
5. Kata kerja/ verba
6. Kata benda/ nomina
1
7. Menggunakan berbagai istilah
8. Persamaan kata/ sinonim
9. Lawan kata/ antonym
Hal yang paling penting dalam Laporan Hasil Observasi (akan
dikatakan idel) jika:
1. Memiliki struktur teks yang lengkap.
2. Memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat.
3. Pengelompokkan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.
4. Memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan.
Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan
budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB,
pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka
tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang
tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity).
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi
menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki
umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti
awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai
kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau
bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan
gapit. Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu
pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang
dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa
adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan
topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan taritarian.
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam
acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang
mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang
golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga
disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang
tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan
dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang
tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat
adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah
wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno,
dan wayang ajen.
2
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang
suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari
rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan
dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket).
Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita
pewayangan kepada anakanak di desadesa Jawa
3
B.
Lampiran Penilaian Sikap
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan Pendidikan
Tahun pelajaran
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
NO
WAKTU
NAMA
KEJADIAN/
PERILAKU
: SMA NEGERI 2 CILACAP
: 2017/2018
: X / 1
: Bahasa Indonesia
BUTIR SIKAP
POS/
NEG
TINDAK
LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
dst.
1
C.
Lampiran Tes Tertulis (Tugas Kelompok)
D’TOPENG MUSIUM ANGKUT (Contoh Laporan Hasil Observasi)
D’topeng Museum Angkut
D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa
Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena
kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali
disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai
model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi
pameran bendabenda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang
tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima
jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan
keramik.
Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi
tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topengtopeng
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya,
yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar
berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa
Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar
Sulawesi dan Maluku.
Selain topeng, barangbarang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang
barang tradisional yang mengisi etalaseetalase museum ini adalah senjata
tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batikbatik
motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barangbarang
tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu
seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti
alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan
perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai
motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat
ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barang
barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan
kerajaan, dan bendabenda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang
barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan
pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di
museum ini adalah guciguci tua peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal
yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (China) yang sudah meninggal.
Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran
coin(Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan majapatih, koin VOC, dan kursi antik asal
jawa Tengah.
Selain untuk dipamerkan, bendabenda di D’topeng ini juga dimanfaatkan
sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai
museum, yaitu sebagai konservasi bendabenda langka agar terhindar dari
perdagangan illegal.
1
Soal Diskusi!
1.
Apakah D’topeng Museum Angkut itu?
2.
Sebutkan topeng yang disimpan di D’topeng!
3.
Bagaimana gambaran barang tradisional koleksi D’topeng?
4.
Bagaimana gambaran barang kuno koleksi D’topeng?
5.
Apa manfaat D’topeng?
6.
Klasifikasikanlah teks D’topeng berdasarkan strukturnya!
7.
Apakah teks D’topeng menyajikan pernyataan umum dan pengklasifikasian
yang lengkap? Jelasan alasanmu!
8.
Identifikasikanlah gagasan pokok disetiap paragraph pada teks D’topeng!
9.
Buatlah ringkasan menggunakan kata penghung (konjungsi yang tepat)
berdasarkan gagasan pokok yang telah kalian identifikasi pada teks D’topeng!
10.
Simpulkan fungsi teks laporan hasil observasi pada teks D’topeng Museum
Angkot!
Rubrik Penilaian Tertulis
No
Jawaban
Skor
1.
D’topeng museum angkot adalah salah satu tempat wisata
yang terletak di Kota Btau, jawa Timur.
Topeng berbahan dasar kayu dan batu.
Gambaran barang tradisional : senjata tradisional, perhiasan
wanita xaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik
batik motif lama, dan hiasan rumah kuno.
Barangbarang diklasifikasikan berdasrkan bahan
pembuatannya : keramik dan logam. Barangbarang antik
tersebut anatra lain : guci tua, kursi antik, bantal arwahm
mata uang zaman kerajaankerajaan, dan bendabenda lain
dapat dijumpai di dalam museum.
Sebagai media pelestarian budaya.
Pernyataan umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
Iya, terlihat dari strukturnya. Pada bagian pernyataan
umum juga sudah dilengkapi dengna konjungsi yang
menyatakan kalimat definisi. Selain itu, juga deskripsi
bagian juga lengkap karena menjelaskan seluruh urutan
klasifikasiklasifikasinya. Urutan deskripsi bagian tersebut
juga sudah sesuai. Kemudian, pada bagian deskripsi
manfaat juga sudah dipaparkan manfaatnya.
D’topeng museum angkot adalah salah satu tempat
wisata yang terletak di Kota Batu, jawa Timur.
Benda yang paling diminati pengunjung untuk diamati
5
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
5
10
10
5
5
20
10
2
9.
10
dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng.
Selain topeng, barangbarang tradisonal juga dipamerkan
di D’topeng.
Benda terkahir yang mengisi museum ini adalah barang
kuno yang sampe saat ini masih dianggap bernilai tinggi
atau biasa disebut barang antik.
Selain untuk dipamerkan, bendabenda di D’topeng ini
juga dimanfaatkanb sebagai media pelestarian budaya.
D’topeng museum angkot adalah salah satu tempat wisata
yang terletak di Kota Batu, jawa Timur. Benda yang paling
diminati pengunjung untuk diamati dan paling
mendominasi tempat ini adalah topeng. Selain topeng,
barangbarang tradisonal juga dipamerkan di D’topeng.
Kemudian, benda terkahir yang mengisi museum ini
adalah barang kuno yang sampe saat ini masih dianggap
bernilai tinggi atau biasa disebut barang antik. Selain
untuk dipamerkan, bendabenda di D’topeng ini juga
dimanfaatkanb sebagai media pelestarian budaya.
Fungsi teks laporan hasil observasi pada teks
D’topeng adalah sebagai sumber informasi yang
akurat dan terpercaya karena disusun berdasarkan
dengan data dan fakta.
Fungsi teks laporan hasil observasi sebagai laporan
pertanggung jawaban dari sebuah tugas atau kegiatan
pengamatan (observasi).
Fungsi teks laporan hasil observasi sebagai sarana
untuk mendokumentasikan hasil kegiatan observasi.
Fungsi teks laporan hasil observasi sebagai penjelas
dasar penyusunan kebijaksanaan, pemecehan suatu
permasalahan dalam pengamatan, serta sebagai sebuah
keputusan.
Jumlah skor
20
10
100
Nilai = Skor Perolehan/ Sekor Maksimal = 100
3
D.
Lampiran Tes Keterampilan (Presentasi)
Rubrik Penilaian Keterampilan
No
Kriteria Penilaian
1.
2.
Pemahaman materi
3.
Sistematika
4.
Bahasa yang digunakan
5.
Sikap
Jumlah Skor
Skor
15
15
15
15
15
25
NiLAI = Skor Perolehan/ Sekor Maksimal X 100
1