Bahan Presentasi Stunting Dirjen

KEBIJAKAN
PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA
DALAM MENGATASI MASALAH STUNTING
MELALUI PAUD-HOLISTIK IINTEGRATIF
Oleh: Harris Iskandar
Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, 30 Agustus 2017

APA ITU STUNTING

Stunting (kerdil) pada anak mencerminkan kondisi
gagal tumbuh pada anak usia bawah lima tahun (balita)
akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak
menjadi terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam
kandungan hingga usia dua tahun

STUNTING
Pendidikan Keluarga dalam Mengatasi Masalah Stunting melalui PAUD-HI


Data Anak Stunting

37%
5

Di Indonesia, sekitar 37%
anak balita mengalami
stunting
Indonesia menduduki
peringkat kelima prevalensi
stunting terbesar di dunia

40%

Anak stunting di Indonesia tidak
hanya dialami oleh keluarga
miskin, tetapi juga dialami oleh
keluarga yang yang berada di atas
40% tingkat kesejahteraan sosial
dan ekonomi.


Balita/Baduta (Bayi di bawah usia dua tahun) yang mengalami stunting akan
memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, lebih rentan terhadap penyakit, dan
di masa depan beresiko menurunnya tingkat produktivitas
(Riset Kesehatan Dasar/Riskendas 2013)

PENYEBAB STUNTING
Praktek pengasuhan yang kurang baik,
termasuk kurangnya pengetahuan ibu
mengenai kesehatan dan gizi sebelum
dan pada masa kehamilan,
serta setelah melahirkan

Masih kurangnya
akses keluarga ke
makanan bergizi

?
Stunting disebabkan
oleh faktor multi dimensi,

tidak hanya disebabkan
oleh faktor gizi buruk yang
dialami oleh ibu hamil
maupun anak balita

Masih terbatasnya
layanan kesehatan termasuk layanan
ANC-Ante Natal Care (pelayanan
kesehatan untuk ibu selama masa
kehamilan) Post Natal Care dan
pembelajaran dini yang berkualitas

Kurangnya
akses ke air
bersih dan
sanitasi

FAKTA PENGASUHAN TERKAIT STUNTING

60% anak usia 0-6 bulan

tidak mendapatkan ASI
secara eksklusif
VIT
C

VIT
C

Sedikit ibu hamil yang
mengonsumsi zat besi
dan vitamin C

2 dari 3 anak usia 724 bulan tidak
menerima Makanan
Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI)

APA YANG HARUS DILAKUKAN (KEBIJAKAN)
Pendidikan Keluarga melalui Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik Integratif (PAUD-HI), utamanya terkait:


Pengasuhan
positif
Perawatan

Kursus
pranikah

FOKUS INTERVENSI

Intervensi yang paling
menentukan untuk
mengurangi prevalensi
stunting adalah pada
1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK) anak

Periode 1.000 HPK perlu
mendapat perhatian
khusus, karena menjadi

penentu tingkat
pertumbuhan fisik,
kecerdasan, dan
produktivitas di masa
depan

PENDIDIKAN KELUARGA
Pendidikan keluarga adalah kunci dalam penanganan masalah stunting.
Dua hal penting yang menjadi agenda pendidikan keluarga adalah:
Peningkatan Kesadaran dan Pemahaman Orang Tua:

Memahami pentingnya masa baduta dan balita dalam
keseluruhan fase perkembangan manusia, sebagai masa
emas sekaligus masa kritis perkembangan
 Sel-sel otak sedang berkembang dengan pesatnya
 Pertumbuhan dan perkembangan di usia balita
mempengaruhi seluruh aspek perkembangan di
fase berikutnya
Memilik ketrampilan, utamanya:
 Perawatan anak

 Pengasuhan positif

“Di antara siklus hidup
manusia, investasi
pendidikan/pengasuhan
untuk usia 0-3 tahun
memberikan tingkat
pengembalian investasi
tertinggi, kemudian disusul
investasi kesehatan, gizi, dan
prasekolah untuk usia 4-6
tahun, dan masa sekolah
usia 7-24 tahun.”
(James J. Heckman)

PERAWATAN

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Selain asupan gizi pokok (makanan), pertumbuhan dan
perkembangan otak janin membutuhkan asupan mikronutrien yang memadai, di antaranya asam folat, vitamin A,

yodium, zat besi, DHA, dam zat lainnya
Kurangnya asupan mikro-nutrien akan menimbulkan
masalah kesehatan intelegensia dan dapat mengganggu
fungsi kecerdasan otak

Aktivitas yang cukup:
olah raga, istirahat

PENGASUHAN POSITIF
Apa itu Pengasuhan Positif?

Mengapa Penting?

Pengasuhan berdasarkan kasih sayang, saling
menghargai, membangun hubungan yang hangat
antara anak dan orang tua, serta menstimulasi
tubuh kembang anak

Mengoptimalkan
kualitas interaksi anak

dengan orang tua

Pengasuhan yang menggunakan pendekatan
dengan mengedepankan penghargaan,
pemenuhan dan perlindungan hak anak, juga
mengedepankan kepentingan terbaik anak.

Mengoptimalkan
tumbuh kembang
anak

Upaya untuk memberikan lingkungan yang
bersahabat dan ramah sehingga anak
dapat tumbuh dan berkembang dengan
optimal

Mencegah perilakuperilaku
menyimpang

PRINSIP UTAMA DALAM PENGASUHAN POSITIF

Anak diperlakukan dengan:
 penuh penghargaan
 bebas dari tindakan kekerasan
 cinta dan kasih sayang
Bila terjadi kesalahan untuk dijadikan pelajaran yang berharga

Menyediakan lingkungan yang aman, nyaman,
dan ramah bagi tumbuh kembang anak




menjaga keharmonisan keluarga
memenuhi kebutuhan anak
melakukan stimulasi sesuai dengan
perkembangan anak

MENERAPKAN POLA PENGASUHAN POSITIF
Hindari cara kekerasan
Pembiasan


Keteladanan

7

Sesuai tahapan
perkembangan anak

1

6
POLA
POSITIF

2

Komunikasi efektif

5
Konsisten

4

3

Disiplin

KURSUS PRA NIKAH

Kursus Pra Nikah adalah pemberian bekal
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan
penumbuhan kesadaran kepada remaja usia nikah
tentang kehidupan rumah tangga dan keluarga.
Di beberapa daerah seperti Kabupaten Bangka
Tengah sudah ada contoh yang positif, calon
pengantin yang berasal dari berbagai kecamatan
didorong mengikuti pembinaan pranikah di Kantor
Perwakilan Kementerian Agama (Kanwil Kemenag)
sekaligus penyerahan Sertifikat Pranikah.

KURIKULUM

1

Manajemen
Keluarga

2

Kesehatan
Reproduksi

dan
3 Pengasuhan
Pendidikan anak

PAUD-HI
Intervensi akan efektif jika dilakukan secara holistik dan integratif, mencakup
layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan
dan kesejahteraan anak.
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) direncanakan
secara sistematis dan diterapkan secara sistemik di Satuan PAUD
(TK/KB/TPA/SPS) untuk mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak
secara agar kelak menjadi anak yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.
Keterlibatan keluarga menjadi penting dalam pendidikan anak,
tidak hanya di rumah, tetapi juga di satuan PAUD dan di masyarakat.

RENCANA IMPLEMENTASI
• Tahap awal tahun ini akan dilaksanakan di 8
kabupaten.
• Tahun 2018 sebagaimana telah ditetapkan dan
disepakati semua K/L terkait akan dilakukan di
100 kabupaten dengan angka stunting tertinggi.
• Tahun berikutnya akan diperluas di
kabupaten/kota lainnya berdasarkan skala
prioritas.

Terimakasih