Teknik seni Dasar Vokal docx

. ****Teknik (seni) Dasar Vokal ****
Teknik (seni) Dasar Vokal
Diantaranya yaitu;
1) Pertama-tama, hal yg paling penting dalam seni vokal menurut ‘mereka’ adalah
pernafasan..Pernafasan saaat bernyanyi dengan pernafasan biasa tentu jauh berbeda..Bagi yg
tidak biasa bernyanyi, mungkin rasa ‘ngos-ngosan’ bila bernyanyi..
2) Prinsip pernafasan saat bernyanyi adalah menghirup udara secepat dan sedalam mungkin, lalu
mengeluarkannya sehemat mungkin dan lama..
3) Bahkan kita tak perlu menghirup nafas! kita hanya perlu mengembangkan rongga dada, dan
kemudian udara otomatis akan terisi.. Jadi tak perlu ada suara2 yg mengganggu di microphone
saat kita bernyanyi..

4) Pernafasan di bagi menjadi tiga garis besar, yaitu: pernafasan dada,
diafragma dan perut.. ada sedikit kontradiksi di sini.. sebagian orang ada yg bilang pernafasan
perut yg bagus dalam bernyanyi, ada jg yg bilang pernafasan diafragma.. Namun gw mengatakan
pernafasan perut itu melelahkan, dan pernafasan diafragma itu lebih menyimpan banyak udara..
Sikap Tubuh
Bagian selanjutnya adalah mengenai sikap tubuh secara keseluruhan ketika bernyanyi, walau
bukan bagian yg terpenting, namun mau-tidak-mau hal ini turut berpengaruh terhadap performa
vokal kita..
badan kita mesti tegap, rileks, dan fleksibel.. Bahu jangan di angkat selama bernafas mungkin

selama bernyanyi, terutama saat menarik nafas.. dada diperlebar cenderung di majukan ke
depan.. kaki agak di jarangkan, agar bisa berdiri seimbang..
Bentuk Mulut

Mulut usahakan agar terbuka lebar bagi pemula, agar resonansi udara dalam berjalan dengan
baik.. resonansi dada berguna dalam mengambil nada2 rendah, hidung untuk nada2 tinggi,
tenggorokan untuk suara yg jernih (namun jangan menumpukan suara pada tenggorokan, karena
akan mengakibatkan kita kelelahan tenggorokannya), dan terakhir kepala bila hendak mengambil
nada2 amat tinggi..
Lidah di datar kan selama bernyanyi, dan ujungnya menyentuh bagian belakang gigi seri bawah
kita.. Lidah harus se rileks mungkin, karena buat gw pribadi, ini yg sering gw perhatikan dan
menjadi yg sulit bagi pemula termasuk gw dulu Rongga mulut seperti kita menguap, jadi
prinsipnya agar ruang keluar udara dapat menjadi lebar..
Lebarkan mulut saat bernyanyi dengan nada rendah, karena hal itu dapat membantu..Perhatikan
juga bagian atas rongga mulut, usahakan agar selebar dan seluas mungkin, sekali lagi seperti kita
menguap..
Ukuran lebar bibir adalah 3 jari (coba masukkan 3 jari ke mulut lo, itulah ukuran minimalnya)
Lebarkan mulut ke samping bila hendak mengambil nada2 rendah, gw rasa itu membantu..
Outward Support
ini cukup vital utk bernyanyi, karena kita membutuhkan support untuk mengeluarkan nada agar

lebih gress dan pitch nya terjaga (sebenarnya gw sulit menguraikannya dengan kata2 )
Sebagai contoh, lihat Hany (kalo ga salah namanya itu: cowo loh) Indo Idol,, itulah contoh
vokalis yg sama sekali tidak menggunakan outward support
bagaimana caranya?? kencangkan bagian samping bawah tulang rusuk.. coba katakan
“HISSSSS… ” taruh tangan di bawah samping rusuk dan rasakan bagian itu mengencang..
NAH!! tahan terus selama bernyanyi (fleksibel aja se)
Eric Martin adalah contoh vokalis yg bagus dalam penggunaan teknik itu.. dalam setiap
lagu2nya, baik itu keras-tinggi maupun slow dia selalu menggunakannya.. (kalo lo nyanyiin ga
pake outward support,maka garing bgt suara lo! jauh beda sm Eric Martin aslinya!
b. Melatih Vibra
vibra itu sebenernya terjadi saat kita “membunyikan” suara. ini akibat adanya kontraksi pada pita
suara.
Hm. jadi begini.. ketika kita bernapas, pita suara akan terbuka dan udara akan lewat tanpa
menghasilkan suara.. tapi ketika kita hendak bersuara/ menyanyi… maka pita suara akan merapat
dan udara dari dalam membuat pita suara tersebut bergetar untuk menghasilkan bunyi2 tersebut.

nah.. sebagai bukti.. coba pegang jakun/ternggorokan tengah/ leher kalian untuk huruf2 seperti S,
SH, F maka gak ada getaran di jakun itu.. tapi coba kalau huruf2 G, K, NG,”aaaaaah”.. maka ada
getaran.. itulah gimana proses asal mula vibrasi/ getaran..
nah.. ide dari getaran tersebut diaplikasikan pada nyanyian.. berguna untuk:

1.ekspresi (secara emosi)
2. memudahkan untuk mencapai nada2 tinggi (secara teknik)
untuk melatihnya:
1. coba relaks..
2. nyanyikan nada dengan benar dengan nada tinggi (jangan terlalu tinggi)
3. rasakan udara yang mengalir dari dalam ke luar/ pita suara
4. rasakan getarannya..
5. fokus dan coba untuk mendapatkan vibrasi tersebut pada nyanyian secara natural.. ingat..
jangan dibuat2 seperti menggerakkan bagian tenggorokan kita hingga bergerak secara
berlebihan..hal ini malah akan menguras energi dan membuat suara nggak stabil/ nggak jelas
tone nya
6. kalau udah terasa vibrasinya.. baru boleh gerakkan bagian dalam tenggorokan dengan
seperlunya.. gak perlu berlebihan.. tergantung ekspresi dan kebutuhan lagu.
7. ingat vibrasi yang baik adalah vibrasi yang secara natural terbentuk dengan getaran yang
stabil. Jadi mesti dilatih pelan-pelan.. yang penting stabil..stabil..stabil
sebenernya lebih baik untuk fokus pada pembelajaran nyanyi/ vocalizing aja. coz pada
penyanyi2 handal, vibrasi itu biasanya keluar seiring dengan frekuensi suara yang dihasilkan.
juga sesuai dengan power yang dikeluarkan..
oia, ini link bagus untuk lebih menjelaskan ttg bagaimana vibrasi vokal itu terjadi.. dan..
analoginya terhadap instrumen lain.. nice link lah pokoknya

c. Cara Suara Tinggi Tanpa Mengotot
Perkara suara tinggi itu emang udah bawaan range vokal masing2 orang
range vokal standar penyanyi itu 3 oktaf.. dari oktaf rendah sampai oktaf tertinggi berdasarkan
scale masing2 (do-re-mi-fa-sol-la-si-do sampe 3 oktaf..).. namun ada juga orang yg memiliki
range vokal di atas 3 oktaf.. bisa sampai 4, 5, bahkan 6 oktaf..
walaupun begitu, kita masih bisa melatih (meng-expand) range kita agar mampu mencapainada
tinggi:
1) lakukan pemanasan. lemaskan pita suara dengan menyanyikan bunyi “ah”, “mah”, “doh”, atau
“mi’, “mei”, “mah”, “mow”, “mu” dalam oktaf rendah maupun oktaf tinggi scale vokal kamu.
2) lakukan latihan sesering mungkin, lbh bagus kalo bisa tiap hari.. karena pita suara dapat
kembali melempem/melemas jika tidak sering dilatih. tips.. lakukan latihan dengan piano atau
keyboard agar nadanya lbh presisi.

3) nyanyikan satu lagu yg kira2 mampu mencapai oktaf tertinggi kamu. ulangi lagu tersebut 2
sampai 3 kali. sebaiknya dilakukan dengan santai, dan ambil napas secukupnya, dan
bayangkan/konsentrasi kalo nada tinggi itu mudah kamu capai. setelah mampu menyanyikan
nada tinggi tersebut dengan baik, maka latihlah suara kamu dengan lagu lain yg nada tingginya
kurang lebih sama dengan lagu sebelumnya.
4) nyanyikan satu lagu yang mampu mencapai oktaf terendah kamu. ikuti cara latihan yg tertulis
di nomor 3). jika menemukan kesulitan, coba nyanyikan “mah” atau “ah”. setelah mampu

menyanyikan nada rendah tersebut dengan baik, maka latihlah suara kamu dengan lagu lain yg
nada rendahnya kurang lebih sama dengan lagu sebelumnya.
tips selama latihan:
- hindari mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung susu, krn zat ini akan melapisi
pita suara kamu dan menyebabkan pita suara menjadi tegang. minum lah teh hangat untuk
melemaskannya.
- banyak minum air putih
- preferably minum madu+lemon anget..
- Jangan lupa pake pernafasan yg bener.. Karena ini salah satu yg bikin output suara lo jd oke..
- jangan pernah memaksakan kemampuan oktaf! ulangi pelan2, dengan napas yg cukup
- setelah kamu berhasil mencapai suatu oktaf yg diinginkan dengan sempurna, maka otomatis
oktaf tersebut akan mudah anda capai di kesempatan berikutnya
- nikmati latihan ini. jika kamu berlatih dengan “enjoy”, maka suara yg kamu hasilkan akan
terdengar lebih jelas dan santai.
2. Dasar-dasar dalam Bernyanyi
Kali ini saya mau menjelaskan kepada teman-teman yang ingin mengetahui apa itu vocal dan
bagaimana cara melatih suara yang benar. Semua disini meliput dasar-dasarnya suara serta apa
aja yang dinilai dari suara seorang penyanyi. Cerita ini saya kutip dari pelajaran yang pernah
saya dapatkan dan juga berdasarkan pendapat dari para musisi yang berpengalaman.
Untuk menyajikan suara yang indah dalam bernyanyi, sebelumnya kita harus tahu beberapa

tahapan yang harus dilatih, dibina, dan diasah secara teratur serta memerlukan disiplin yang
tinggi, yaitu :
A. PERNAPASAN
B. MEMBENTUK SUARA
C. RESONANSI ( Menggemakan suara )
D. VOCAL & KONSONAN

E. INTONASI ( Menyanyikan nada dengan tepat )
F. ARTIKULASI ( Pengucapan yang benar & Jelas )
G. FRASERING ( Menyanyikan kalimat dengan utuh )
H. INTERPRETASI & EKSPRESI ( Memahami & Menjiwai nyanyian )
Tahapan yang diatas akan tersaji dalan satu kegiatan yaitu PENAMPILAN atau
PEMENTASAN. PERNAPASAN
Ini adalah bagian utama dan terpenting dalam sebuah latihan vocal. Kalian tahu kenapa..? Karena
nafas adalah penggerak utama dari suara. Kuatnya nafas dapat menimbulkan dan menciptakan
getaran sebagai sumber dari pada “ Bunyi “. Dan nafas juga sebagai Vitamin yang paling ampuh
untuk menyehatkan suara. Makanya pernafasan harus dilatih dengan baik dan teliti.
Dalam bernyanyi, kita mengenal 3 ( tiga ) jenis pernafasan. Masing – masing mempunyai
kelebihan dan kelemahan tersendiri.
1. Pernafasan Bahu

Yaitu pada saat mengambil / menarik nafas, dilakukan dengan mengangkat bahu untuk mengisi
paru-paru. Cara seperti ini tidak begitu baik, karena nafas yang dihasilkan dangkal dan
mengakibatkan kalimat jadi terputus-putus.
2. Pernafasan Dada
Yaitu dengan membusungkan dada pada saat menarik nafas untuk mengisi paru-paru. Cara
seperti ini juga tidak begitu baik, karena jadi terkesan cepat lelah dan akibatnya suara jadi tidak
stabil dan terputus-putus.
3. Pernapasan Diafragma

Lazim kita sebut dengan pernafasan rongga perut. Yaitu
menarik / mengambil nafas untuk mengisi paru-paru dengan mengembangkan rongga perut atau
diafragma, serta mengembangkan tulang rusuk. Cara inilah yang terbaik yang dilakukan untuk
bernyanyi, karena akan menghasilkan nafas yang panjang, ringan, santai dan produksi suara
lebih bermutu.
Dengan pernafasan diafargma penyanyi dapat leluasa dalam berekspresi karena tidak ada tekanan
dan desakan dalam pernafasan.

a. GIMANA CARANYA MELATIH PERNAFASAN DALAM BERNYANYI?
Cape’ neh ngetiknya.. Gini aja, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih pernafasan
ini, khususnya melatih “DIAFRAGMA” penyanyi, antara lain:

a. Dengan berdiri santai, badan lurus, sambil meletakkan ujung jempol jari di ujung tulang rusuk
terbawah. Tariklah nafas melalui hidung dengan cara perlahan atau dengan cepat, dan rasakan
bahwa jempol kamu tadi terdorong kesebelah luar, sebagai reaksi dari melonggarnya tulang iga.
Jika telah terasa penuh, kemudian nafas tadi dikeluarkan dalam bentuk senandung vocal “a” atau
konsonan “s” ataupun dengan hitungan. Yang jelas bukan dengan cara mendorong, tapi
mengeluarkan nafas sehemat mungkin.
Lakukan minimal 20x setiap hari atau setiap ada kesempatan buat latihan. Ini akan membuat
otot-otot perut kamu menjadi semakin kokoh dan kuat.
b. Dengan posisi tidur terlentang lurus dan kedua tangan diletakkan sejajar dengan tubuh.
Letakkan beberapabenda seperti buku diatas perut sebagai beban dan tariklah nafasseperti bagian
“a” diatas serta rasakan bahwa beban diatas perut terangkat keatas, juga rasakan tulang rusuk
ikut mendorongnya.
Jika telah terasa penuh, keluarkan lagi seperti yang “a” tadi dan lakukan minimal 20x sehari ato
tambahan kapan aja kamu punya waktu buat latihan.
Latihan ini bisa membuat otot perut menjadi kokoh serta kita pun jadi santai untuk mengucapkan
kalimat. Selain itu juga dapat merubah kebiasaan bernafas yang dilakukan dengan mengangkat
bahu atau membusungkan dada.
Ada juga cara buat nguatin otot perut yaitu dengan tertawa terbahak bahak , sampai terasa klo
perut tergoncang goncang. Tapi klo latihan ini harus dilakukan dengan sangat hati hati, karena
nanti bisa dibilang orang gila (hehehe)

Pengambilan nafas pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat dilakukan dengan
menarik nafas melalui hidung dengan santai. Namun jika pada saat bernyanyi atau ditengah lagu
sebaiknya dilakukan dengan singkat atau dengan mendengkus, seperti kita nyium aroma yang
harum atau aroma makanan ( Hmmm Jadi laper neh.. ).
Pada pernafasan yang demikian, kita hanya mengembangkan pernafasan “alami” yang kita
miliki, akan tetapi jika pernafasan alami “naik turunnya sama” sedangkan penyanyian itu “
menariknafas dengan cepat dan mengeluarkannya dengan sehemat mungkin” karena tujuan
utama kita adalah menyelesaikan satu kalimat dalam satu tarikan nafas. Dengan demikian
kalimat yang kita ucapkan /nyanyikan kedengaran indah dan bermutu, tidak tersendat-sendat.

b. Teknik Berlatih Paduan Suara : Tips dan Trik
Dalam dunia tarik suara kita mengenal jenis-jenis kelompok vokal seperti Duet, Trio, Kwartet,
Ansambel, Paduan Suara dll. Paduan Suara sering kita saksikan pada acara-acara rutin gereja
bahkan yang bersifat tahunan misalnya : Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi), Perayaan
Paskah/Natal.
.
Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya dibentuk jika ada

event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar dengan biaya yang relatif mahal.
Padahal bila kita memahami trik/teknik latihan Paduan Suara sebenarnya tidak terlalu sulit dan

bisa kita kerjakan sendiri. Yang penting kita bisa membuat program latihan yang baik, tentunya
dengan sarana/tempat latihan yang representatif.
KLASIFIKASI PADUAN SUARA
.
Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu:
.
Level – 1 (Penguasaan Materi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang
tertulis pada partitur.
.
Tips :
- Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur.
- Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
- Tekankan anggota untuk menghafal syairnya.
.
Level – 2 (Interprestasi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interprestasi
lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut.

.
Tips :
- Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak tercantum
pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melody.
- Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan konsonan “r”,
“s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya.
- Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu.
- Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat dicapai
jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik.
- Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar diperoleh
Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri.
Level – 3 (Ekspresi)
.
Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan
lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi.
.
Tips :
- Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen yang
riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. – Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda
perubahan tempo, misalnya : Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan
tepat sehingga mendukung ekspresi.
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada posisi central

dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi penampilan secara
keseluruhan.
.
Pembagian Kelompok Suara
.
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bass.
Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton dan Bass.
Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing
kelompok. Tips:
- Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan penyanyi Alto
bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan anggota sopran, demikian juga
kelompok yang lainnya.
- Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun demikian
pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power penyanyi yang ada.
Program Latihan
.
Ada peribahasa “Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal” artinya mulailah segala sesuatu
dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat program latihan harus bertahap dari yang
mudah dahulu.
.
Tips :
- Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh : jangan mengajarkan
materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus level-1, karena akan sia-sia akibat
terpecahnya konsentrasi.
- Kelompok paduan suara ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah satu gerbong tersendat
maka gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut melambat, menyesuaikan kecepatan gerbong
yang tersendat tadi. Perbaiki gerbong (baca : kelompok suara) yang lemah dahulu, baru
kelompok gerbong lainnya.
- Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter lagu yang akan
dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato, perbanyak vokalisi stacato, jika lagu
banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada panjang.
- Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena kemampuan membaca
sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat menyanyikan notasi dengan benar tekankan
untuk menghafal syair.
Dirigen
.
Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan
Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak awal program latihan
dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi. Namun karena keterbatasan
personel di TNI AL yang bisa memimpin Paduan Suara, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan
senioritas, atau dari sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak ada yang mau menjadi
dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari.
.
Tips:

- Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara lainnya,
jangan berdasarkan senioritas saja.
- Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang padu
dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, sebelum ia
memadukan (memimpin) kelompok Paduan Suaranya.
- Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota memperhatikan Dirigen,
karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara Dirigen dan anggota
Paduan Suara
3. Unsur-Unsur Tekhnik Vocal
Dalam Seni Musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vocal dan Instrument.
Vocal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia.
Instrument adalah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.
TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang
keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan, adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan,
dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
- Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
- Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan
cepat lelah.
- Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi,
karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas
vocal yang baik.
3. Phrasering, adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
4. Sikap Badan, adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau
berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
5. Resonansi, adalah usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara
yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
6. Vibrato, adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/
suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7. Improvisasi, adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi
lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
8. Intonasi, adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
a. Pendengaran yang baik
b. Kontrol pernafasan
c. Rasa musical.

Nada, adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.
Sifat nada ada 4 yaitu :
a. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
b. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
c. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
d. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah
sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.
CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
Suara Wanita Dewasa ;
a. Sopran (suara tinggi wanita)
b. Messo Sopran (suara sedang wanita)
c. Alto (suara rendah wanita)
Suara Pria Dewasa :
a. Tenor (suara tinggi pria)
b. Bariton (suara sedang pria)
c. Bas (suara rendah pria)
Suara Anak-anak :
a. Tinggi
b. Rendah.
TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang
mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu)
dan ½ (setengah).
Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
- Bersifat riang gembira
- Bersemangat
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
- Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor :
Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda
Pancasila, Mars Pelajar.
Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
- Kurang bersemangat.
- Bersifat sedih
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A- Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ ,

1,1.
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya
½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B
TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan
letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.
Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan
penghargaan terhadap suatu karya seni.
BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu.
Contoh birama : 2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau

lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu
kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.
JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang
sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara
Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara
campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1,
Tenor 2, Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria
dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.

DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.

Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
a. memiliki sifat kepemimpinan
b. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
c. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
d. simpatik
f. menguasai cara latihan yang efektif
g. memiliki daya imajinasi yang baik
h. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.
TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang
dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah
lagu yang harus dinyanyikan.

A.TANDA TEMPO CEPAT
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
4. Komponen dan Tanda-tanda dalam Unsur Tekhnik Vocal
SENI ADALAH : Ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam
bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur keindahan, dan dapat
mempengaruhi perasaan orang lain.
TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara
yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
KOMPONEN TEKNIK VOCAL :
1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian
disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan
cepat lelah.

Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi,
karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas
vocal yang baik.
1. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
2. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk,
atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
3. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga
udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
4. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara
memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir
sebuah kalimat lagu.
5. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian
melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
6. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
Pendengaran yang baik
Kontrol pernafasan
Rasa musical.
NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.
SIFAT NADA ADA 4 (EMPAT) :
1. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
4. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah
sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.

CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
1. Suara Wanita Dewasa ;
Sopran (suara tinggi wanita)
Messo Sopran (suara sedang wanita)
Alto (suara rendah wanita)
1. Suara Pria Dewasa :
Tenor (suara tinggi pria)
Bariton (suara sedang pria)
Bas (suara rendah pria)
2.Suara Anak-anak :
Tinggi
Rendah.
TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang
mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1
(satu) dan ½ (setengah).
Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
1. Bersifat riang gembira
2. Bersemangat
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½

Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
1. Kurang bersemangat.
2. Bersifat sedih
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di
Indonesia.
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indinesia Raya, Hari merdeka,
Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya
½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B
TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan
letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des,
Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan
penghargaan terhadap suatu karya seni.
BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu. Contoh birama :
2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang
memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan
jiwa lagu yang dibawakan.
JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia
yang sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara
Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.

4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3
suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara
Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara
campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.
DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
1. memiliki sifat kepemimpinan
2. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
3. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
4. simpatik
5. menguasai cara latihan yang efektif
6. memiliki daya imajinasi yang baik
7. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.
TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang
dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin

9. mp : mezzo piano = setengah lembut
PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah
lagu yang harus dinyanyikan.

A.TANDA TEMPO CEPAT :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG :

1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT :
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
5. Meningkatkan Range Vokal
Solfegio
Range vokal setiap orang berbeda-beda. Standar normal umumnya orang memiliki dua oktav.
Semakin panjang rang vokal seseorang, semakin memungkinkan dia untuk membawakan
berbagai jenis lagu dengan baik. Dengan catatan, dia memiliki kemampuan/teknik vokal yang
baik pula tentunya.
Seseorang yang bertipikal vokal bass, bariton, alto, dan mezo sopran, biasanya memiliki rang
vokal yang pendek. Lain halnya seseorang yang bertipikal vokal tenor atau sopran, biasanya ia
memiliki range vokal panjang. Namun, terkadang ada juga, meski ia bertipikal bass, tapi
memiliki range vokal panjang. Sebaliknya, orang yang bertipikal tenor tapi range-nya pendek.
Pemahaman terhadap tipikal vokal sangat penting. Terutama untuk menentukan nada dasar
ketika hendak bernyanyi. Bagi Anda yang bertipikal vokal rendah, jangan khawatir kehilangan
kesempatan bernyanyi. Tak masalah. Anda bisa menyesuaikan nada dasar di mana Anda mulai
bernyanyi yang sesuai dengan jenis suara Anda. Misalnya dengan menurunkan nada dasar dari
penyanyi aslinya. Ilmu vokal bukanlah ilmu eksak.
Pada dasarnya range vokal seseorang bisa ditingkatkan. Ada beberapa jenis latihan yang dapat
membantu meningkatkan range vokal. Salah satu di antaranya adalah dengan teknik ”vokal
kepala” atau ”suara langit-langit”.

Output vokal seseorang secara natural terbagi dua, yakni vokal kepala dan vokal dada. Vokal
kepala adalah vokal yang dihasilkan dari langit-langit atas rongga mulut. Sementara vokal dada
adalah vokal yang dihasilkan dari rongga dada.
Untuk menemukan vokal kepala. Mulailah dengan latihan berikut:
Tentukan nada terendah yang mampu Anda bawakan dengan baik, nyanyikan solmisasi (do re mi
fa sol la si do) dari suara terendah tersebut hingga nada tertinggi yang Anda kuasai. Pada saat
vokal Anda tidak mampu mengeluarkan nada tertinggi dengan baik atau sampai Anda
membutuhkan untuk mengubah nada Anda ke dalam vokal kepala.
Mulailah lakukan dengan menggunakan vokal kepala. Caranya ”lemparkan” suara di dalam
rongga mulut Anda ke atas langit-langit. Rasakan suara Anda menjadi lebih ringan dan jaga agar
tetap bright (jelas). Pada tahap awal, jika Anda menggunakan vokal kepala dengan baik akan
terasa dahi atau kepala Anda bergetar. Untuk tahap awal biasanya akan terasa sedikit pusing.
Selain itu ada juga teknik lain, yaitu dengan menggunakan teknik falseto dan kop stem.
Tips Mengapa Muncul Nada Fals
Seorang penyanyi harus mampu melakukan kontrol nada (pitch control) ketika bernyanyi. Hal ini
sangat penting dilakukan untuk menjaga konsistensi vokal, sehingga terhidar dari nada fals
(atonal). Munculnya nada fals akan sangat menggangu kenikmatan pendengar. Akibatnya,
cemoohanlah yang akan mendera si penyanyi. Bahkan, lebih parah lagi, ia akan kehilangan
kredibilitas!
Ada beberapa faktor penyebab munculnya nada fals:
♪ Talenta Musik
Tuhan menciptakan manusia dengan karakter dan kemampuan masing-masing. Ada orang yang
memiliki talenta musik yang baik, ada pula yang tidak memilikinya. Seseorang yang sama sekali
tidak memiliki kecenderungan musik (musikalitas) yang baik, akan cukup sulit untuk menjaga
dan mengontrol nada. Diperlukan kerja keras
dan cerdas untuk mendapatkannya. Memang ada beberapa tips latihan vokal yang bisa
mengatasinya, namun memerlukan waktu relatif lama.
Lain halnya dengan seseorang yang telah memiliki talenta musik (sekecil apapun itu). Melalui
latihan intensif, ia akan lebih mudah menguasai dan mengontrol nada, hingga ia bisa bernyanyi
mulus, tanpa fals sedikitpun.
♪ Range Vokal Penyanyi

Range Vokal adalah jarak antar nada dari satu interval ke interval lainnya. Dimana satu interval
terdiri dari nada: do re mi fa sol la si. Sementara tata nada sebelum dan sesudahnya adalah
interval lain.
Manusia pada umumnya, paling tidak memiliki 2 interval nada. Namun ada juga yang memiliki 6
interval, bahkan 8 interval nada. Vokalis Steel Hearth, Mariah Carey, Whitney Houston adalah
beberapa penyanyi dengan range vokal sangat panjang.
Nah, apa hubungannya dengan Fals?
Penyanyi dengan range vokal pendek, dia akan kesulitan menjangkau nada-nada yang terlampau
tinggi atau rendah. Saat itulah yang paling rawan bagi mereka.
♪ Penguasaan Teknik Vokal
Bagi para penyanyi dengan range vokal pendek, sebetulnya ada beberapa cara untuk
menghindari ranjau-ranjau fals. Diantaranya adalah dengan menggunakan teknik falseto dan
cop stemp. Kedua cara ini hampir sama, yakni dengan menggunakan nada ’palsu’ ketika
menemui nada-nada tinggi. Perbedaanya adalah output power cop stemp lebih kuat dibandingkan
dengan teknik falseto. Sehingga, dengan cop stemp, seolah-olah ia mengeluarkan nada ’asli’ atau
normal.
Nah, jika kedua teknik ini tidak dikuasai, maka nada fals akan relatif banyak ditemukan.
♪ Tingkat Kesulitan Lagu
Tingkat kesulitan lagu berbeda-beda. Mulai dari yang hanya memiliki dua atau tiga chord saja.
Hingga lagu yang memiliki puluhan chord dalam musik pengiringnya. Untuk lagu yang relatif
mudah, tentunya tidak terlalu dibutuhkan kemampuan ekstra untuk mengontrol nada. Tetapi,
ketika menyanyikan lagu dengan tingkat kesulitan tinggi, seringkali diperlukan beberapa kali
latihan penguasaan untuk mendapatkan kualitas vokal yang mulus dari lagu tersebut. Hal ini
tidak hanya dialami oleh para penyanyi pemula, tetapi juga oleh para penyanyi kaliber
profesional sekali pun. Terutama dalam take vokal untuk rekaman di studio. Seorang penyanyi
profesional bisa berkali-kali mengulang baris lagu yang sulit, untuk mencapai tone yang
sempurna.
♪ Perangkat Audio Pendukung
Selain faktor internal penyanyi, faktor eksternal juga turut menentukan munculnya nada fals.
Misalnya dalam sebuah pertunjukan di dalam gedung yang tidak disertai dengan setting akustik
ruangan yang memadai, kemudian kualitas sound system seadanya, dengan tanpa disertai
monitor vokal yang baik, niscaya si penyanyi akan sangat kesulitan untuk mengontrol nada.
Sehebat apapun kemampuan vokal si penyanyi, jika menghadapai kondisi seperti itu akan sangat
sangat keteteran. Gedung tanpa penataan akustik yang baik, akan menimbulkan gaung yang
sangat mengganggu stabilitas tempo. Akibatnya semakin kacau, karena si penyanyi akan

menggunakan acuan tempo musik hasil pantulan (gaung), sementara si pendengar/penonton
mendengarkan tempo yang asli.
Tips Mengatasi Nada Fals
Ketika bernyanyi live seorang penyanyi terkadang ’terpeleset’ ke dalam nada-nada fals. Hal ini
cukup wajar terjadi, karena biasanya diakibatkan oleh beberapa faktor kendala, sebagaimana
telah dibahas pada tulisan saya sebelumnya. Akan tetapi, akan sangat tidak wajar jika penyanyi
tersebut selalu fals dalam setiap penampilannya. Tentunya ada something wrong di balik itu.
Apakah ia harus pensiun sebagai penyanyi?? Oh tidak, tentunya kesimpulan itu terlalu dini.
Setidaknya ia harus berusaha terlebih dahulu untuk memperbaiki kemampuan vokalnya melalui
latihan intensif. Setahap demi setahap ia akan memiliki kepekaan terhadap nada, sehingga ia
mampu untuk mengontrol nadanya dengan baik.
Di dalam term akademis dikenal teknik latihan solfegio (baca:solfej). Bentuk latihan solfegio
bervariasi, mulai dari yang termudah sampai ke tingkat yang relatif sulit. Gunanya adalah untuk
melatih ketajaman dan ketepatan nada si penyanyi. Salah satu bentuk latihan solfegio yang cukup
praktis dan mudah digunakan adalah teknik latihan yang dikenal dengan nama ’moami amo’.
Sesuai dengan tujuannya, yakni untuk melatih kepekaan nada, latihan ini bertumpu kepada
penguasaan tangga nada melalui naik turunnya nada. Selain untuk melatih kepekaan nada,
’moami amo’ juga sangat bermanfaat untuk lebih melenturkan vokal. Tak sedikit penyanyi
pemula masih memiliki vokal yang cenderung ’kaku’. Maksudnya, ketika menemukan
perpindahan nada tertentu (misal cengkok dangdut, legato, dll) sangat sulit ia raih. Nah melalui
’moami amo’ ini kendala itu bisa diatasi.