Manajemen Pembangunan Manajemen Pembangu pdf
Manajemen Pembangunan:
Teori dan Praktek di I ndonesia
Drs. H. Dadang Solihin, MA
Diklatpim Tingkat I
Lembaga Administrasi Negara
Graha Wisesa
Wisesa--Jakarta, 26 Juli 2005
Dadang Solihin’s Profile
Dadang
g holds a MA degree
g
((Economics),
) University
y of
Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research
Data and Information at DPD Secretariat General as well as
Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land
Use Management at Indonesian National Development
Planning Agency (Bappenas).
Asia Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia
Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as
Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
He got various training around the globe
globe, included Advanced International
Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad
City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management,
Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers
Managers, Kuala
Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver,
Canada (2002); Local Government Administration Training Course,
os
a, Japan
Japa ((2001);
00 ); a
and
d Regional
eg o a Development
e e op e a
and
d Planning
a
g Training
a
g
Hiroshima,
Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books
regarding local autonomous.
You can reach Dadang Solihin by email at [email protected] or by his
mobile at +62812 932 2202
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
2
Fungsi-- fungsi Manajemen Pembangunan
Fungsi
Perencanaan
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung oleh
pemerintah
((2))
((3))
Pengerahan
((mobilisasi))
sumber daya
Pengerahan
(menggerak
kan)
partisipasi
masyarakat
(6)
(7)
Koordinasi
Pemantauan
dan evaluasi
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
((4))
Penganggaran
(8)
Pengawasan
S em Infforma
Siste
asi
((1))
3
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Perencanaan harus
P
h
memiliki,
iliki mengetahui,
t h i dan
d
memperhitungkan:
1.
2.
3.
4.
5
5.
6.
7.
8.
Tujuan
T j
akhir
khi yang dikehendaki.
dikehendaki
dik h d ki.
Sasaran-- sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya
Sasaran
(yang
(y
g mencerminkan pemilihan
p
dari berbagai
g alternatif).
alternatif)) .
Jangka waktu mencapai sasaransasaran- sasaran tersebut.
tersebut .
Masalah-- masalah yang dihadapi.
Masalah
dihadapi.
Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya..
pengalokasiannya
kebijakan-- kebijakan untuk melaksanakannya.
kebijakan
melaksanakannya.
O
Orang,
organisasi,
i
i atau
t
badan
b d pelaksananya.
pelaksananya
l k
.
Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
4
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Sifat Perencanaan
Dari segi
g ruang
g lingkup
g p tujuan
j
dan sasarannya,
y ,
perencanaan dapat bersifat nasional, sektoral dan
spasial.
Perencanaan dapat berupa perencanaan agregatif
atau komprehensif dan parsial.
Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan
tingkat pusat dan tingkat daerah.
Dari jangka waktunya, perencanaan dapat bersifat
jangka panjang, menengah, atau jangka pendek.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
5
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Sifat Perencanaan . . .
Dilihat dari arus informasi, perencanaan dapat
bersifat dari atas ke bawah (top down)
down), dari bawah
kedua- duanya.
ke atas (bottom up), atau keduaDari segi ketetapan atau keluwesan proyeksi ke
d
depannya,
perencanaan dapat
d
indikatif
d k f atau
preskriptif.
Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat
bersifat alokatif, inovatif dan radikal.
Produk perencanaan dapat berbentuk rencana
(plan) kebijakan,
(plan),
kebijakan peraturan,
peraturan alokasi anggaran,
anggaran
program, atau proyek.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
6
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Kegagalan Perencanaan
1
1.
Penyusunan perencanaan tidak tepat,
mungkin karena:
karena:
informasinya kurang lengkap,
lengkap
metodologinya belum dikuasai,
perencanaannya tidak realistis sehingga tidak
mungkin pernah bisa terlaksana
pengaruh politis terlalu besar sehingga
pertimbangan - pertimbangan teknis perencanaan
pertimbangandiabaikan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
7
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Kegagalan Perencanaan . . .
2
2.
Perencanaannya mungkin baik, tetapi
pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.
kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya
perencanaan dengan pelaksanaannya.
aparat pelaksana tidak siap atau tidak
kompeten,
masyarakat
y
tidak punya
p y kesempatan
p
berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
8
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Kegagalan Perencanaan . . .
3.
perencanaan
p
a aa mengikuti
g u paradigma
pa ad g a yang
ya g
ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan
perkembangan serta tidak dapat mengatasi
masalah mendasar negara berkembang.
Misalnya, orientasi sematasemata- mata pada
pertumbuhan
t
b h
yang menyebabkan
b bk
makin
ki
melebarnya kesenjangan.
Dengan demikian,
demikian yang keliru bukan semata
semata-mata perencanaannya, tetapi falsafah atau
konsep di balik perencanaan itu.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
9
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Kegagalan Perencanaan . . .
4
4.
karena perencanaan diartikan sebagai
pengaturan total kehidupan manusia sampai
yang paling kecil sekalipun.
Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan
berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan
kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.
Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan
permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.
Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem
perencanaan terpusat (centrally planned system).
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
10
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Sistem Perencanaan yang Berhasil
Sistem p
perencanaan
a aa yang
ya g mendorong
do o g
berkembangnya mekanisme pasar dan
peran serta masyarakat.
Dalam sistem ini perencanaan dilakukan
dengan menentukan sasaransasaran- sasaran secara
garis besar, baik di bidang sosial maupun
ekonomi, dan pelaku utamanya adalah
mas a akat dan usaha
masyarakat
saha sswasta.
asta
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
11
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Perencanaan yang I deal
Prinsip partisipatif:
partisipatif : masyarakat yang akan
memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta
dalam prosesnya.
Prinsip kesinambungan:
kesinambungan: perencanaan tidak hanya
berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut
sehingga menjamin adanya kemajuan terus
terus-- menerus
dalam kesejahteraan,
kesejahteraan dan jangan sampai terjadi
kemunduran.
Prinsip holistik:
holistik : masalah dalam perencanaan dan
pelaksanaannya
l k
tidak
d k dapat
d
hanya
h
dilihat
d l h dari
d
satu sisi
(atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek,
dan dalam keutuhan konsep
p secara keseluruhan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
12
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
(7)
Koordinasi
(8)
Pemantauan
dan evaluasi
Pengawasan
Ruang Lingkup Perencanaan (UU25/2004)
NASIONAL
Dokumen
DAERAH
Penetapan
Dokumen
Penetapan
Rencana Pembangunan
R
P b
Jangka
J k
Panjang Nasional
(RPJP-Nasional)
UU
(Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
R
P b
Jangka
J k
Panjang Daerah (RPJP-Daerah)
Perda
P d
(Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
(RPJM-Nasional)
Per Pres
(Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJM_Daerah)
Peraturan KDH
(Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian / Lembaga
(Renstra KL)
Peraturan Pimpinan
KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Per Pres
(Ps.
(P 26 A
Ayatt 1)
Rencana Kerja Kementerian /
Lembaga (Renja KL)
Peraturan Pimpinan
KL
(Ps 21 Ayat 1)
(Ps.
Renstra Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD)
Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD)
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
Peraturan Pimpinan
SKPD
(Ps. 19 Ayat 4)
Peraturan KDH
(Ps.
(P 26 A
Ayatt 2)
Peraturan Pimpinan
SKPD
( Ps.
Ps 21 Ayat 3)
13
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
NASIONAL
DAERAH
Penjabaran
j
Tujuan
j
Nasional ke dalam:
Mengacu
g
ppada RPJP
Nasional dan memuat:
Misi
Misi
Visi
Visi
Arah Pembangunan
Nasional
Arah Pembangunan
Daerah
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
14
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
RPJP 2005
2005–
–2025 ( RUU)
Bab I
Pendahuluan
Bab I I Kondisi Umum
Bab I I I Visi dan Misi Pembangunan
Nasional Tahun 2005–
2005 – 2025
Bab I V Arah Pembangunan Jangka
Panjang Tahun 2005
2005–
– 2025
Bab V Penutup
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
15
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
RPJM NASIONAL
RPJM DAERAH
Penjabaran visi, misi, program
Penjabaran visi, misi, program Kepala
Presiden;;
Berpedoman pada RPJP Nasional
Daerah;;
Berpedoman pada RPJP Daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional
Isi:
Isi:
Strategi Pembangunan Nasional
Kebijakan
j
Umum
Program kementerian, lintas kementerian,
kewilayahan dan lintas kewilayahan yang
kewilayahan,
memuat kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
Kebijakan
j
Umum
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Kerangka Ekonomi Makro
Strategi Pembangunan Daerah
Program SKPD, lintas SKPD,
kewilayahan, dan lintas kewilayahan
kewilayahan
yang memuat kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
16
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
RPJM
RPJ
M 200
2004
4–20
2009
09 (Perpres 7/2005)
Bagian I :
Bagian I I :
Bagian I I I :
Bagian I V:
Bagian V:
Bagian VI :
Permasalahan dan Agenda Pembangunan
Nasional 2004
2004-- 2009
Agenda Menciptakan I ndonesia yang
Aman dan Damai
Agenda Menciptakan I ndonesia yang Adil
dan Demokratis
Agenda Meningkatkan Kesejahteraan
Rakyat
Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan
P b
Pembangunan
Penutup
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
17
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Isi RenstraRenstra-KL & RenstraRenstra-SKPD
Renstra-KL
Renstra-SKPD
Berpedoman pada RPJM Nasional
Berpedoman pada RPJM Daerah
Isi:
1. Visi-Misi
2. Tujuan,
T j
St
Strategi,
t i dan
d Kebijakan
K bij k
3. Program-program
4 Kegiatan Indikatif
4.
Isi:
1.
2.
3.
4
4.
Visi-Misi
T j
Tujuan,
Strategi,
St t i dan
d Kebijakan
K bij k
Program-program
Kegiatan Indikatif
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
18
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah (RKP/D)
RKP
RKP Daerah
Penjabaran RPJM Nasional
Penjabaran RPJM Daerah;
Mengacu
g
p
pada RKP
Isi:
Prioritas Pembangunan Nasional
Isi:
Rancangan Kerangka Ekonomi
Makro
Arah Kebijakan Fiskal
Rancangan Kerangka Ekonomi
Makro Daerah
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Program Kementerian, lintas
kementerian, kewilayahan, dan
li t kewilayahan
lintas
k il h yang memuatt
kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
Prioritas Pembangunan Daerah
Program SKPD, lintas SKPD,
kewilayahan, dan lintas
k il h yang memuatt kkegiatan
kewilayahan
i t
dalam:
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
19
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Isi Renja
Renja--KL & Renja
Renja--SKPD
Renja--KL
Renja
Renja--SKPD
Renja
Penjabaran Renstra KL
Penjabaran Renstra SKPD
Isi:
1 Kebijakan KL
1.
2. Program dan Kegiatan
Pembangunan
Dilaksanakan Pemerintah
Isi:
1 Kebijakan SKPD
1.
2. Program dan Kegiatan
Pembangunan
Dilaksanakan Pemerintah
Mendorong Partisipasi Masyarakat
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
20
Mendorong Partisipasi Masyarakat
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Tahapan Perencanaan
1. Penyusunan Rencana
Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah
Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
R
Rancangan Akhir
Akhi Rencana
R
Pembangunan
P b
2. Penetapan Rencana
RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda
RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
3 Pengendalian
3.
P
d li Pelaksanaan
P l k
Rencana
R
4. Evaluasi Kinerja
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
21
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Empat
p Langkah
g
Penyusunan
y
Rencana
1.
2.
3.
4.
Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang
bersifat teknokratik
teknokratik, menyeluruh
menyeluruh, dan terukur
terukur.
Masing-- masing instansi pemerintah menyiapkan
Masing
rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada
rancangan rencana pembangunan
b
yang telah
l h
disiapkan.
Pelibatan masyarakat ( stakeholders) dan
penyelarasan rencana pembangunan yang dihasilkan
masing-- masing jenjang pemerintahan melalui
masing
musyawarah perencanaan pembangunan
pembangunan.
Penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
22
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Penyusunan
y
dan Penetapan
p PJP
1.
2.
3.
4.
Rancangan Rencana Proses Teknokratik oleh
Bappenas/Bappeda
Musrenbang
M
b
ddengan bahan
b h R
Rancangan R
Rencana yang
melibatkan Masyarakat
– ddimaksud
a sud de
dengan
ga “masyarakat”
asya a at ada
adalah
a oorang
a g
perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat
hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan
dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai
penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun
penanggung resiko
P
Penyusunan Rancangan
R
Akhir
Akhi
Penetapan Rencana (RPJP Nasional UU, RPJP Daerah
Perda))
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
23
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Perencanaan – Apa yang Baru?
DULU
SEKARANG
Daftar Usulan - “Shopping List”
• Sebanyak
Sebanyak-banyaknya
banyaknya
• Seindah-indahnya
• Tidak terbatas
Rencana Kerja - “Working Plan”
• Input (Rp.,
(Rp Naker,
Naker Fasilitas
Fasilitas, dll.)
dll )
• Kegiatan (Proses)
• Output / Outcome
Sehingga Perencanaan
• Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan
sumberdaya dan arah pembangunan nasional
Critical point-nya adalah
• Menyusun hubungan optimal antara input, proses,
dan output / outcomes
Karena:
K
Ada Sanksi Pidana
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
Pasal 34 UU 17/2003
24
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pasal 34 UU 17/2003
/
1)
2)
3)
Menteri/Pimpinan lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota
yang terbukti melakukan penyimpangan kebijakan yang
telah ditetapkan
p
dalam undang-undang
g
g tentang
g
APBN/Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan
pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan
undang-undang.
Pimpinan
i i
Unit
i O
Organisasi
i
i Kementrian
i
Negara/
/
Lembaga/Satuan Kerja Perangka Daerah yang terbukti
melakukan penyimpangan kegiatan anggaran yang telah
ditetapkan dalam undang-undang
undang undang tentang APBN/
Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan pidana
penjara dan denda sesuai dengan ketentuan undangundang.
Presiden memberi sanksi administrasi sesuai dengan
ketentuan undang-undang kepada pegawai negeri serta
pihak-pihak lain yang tidak memenuhi kewajibannya
sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini
ini.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
25
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Sumber daya pembangunan terdiri dari:
1.
Dana (modal),
2
2.
Sumber daya manusia,
manusia
3.
Teknologi,
4.
Organisasi atau kelembagaan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
26
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Tugas manajemen pembangunan dalam
mobilisasi dana pembangunan
1.
Memobilisasi
bl
pajakk, penerimaan lain
pajak,
l
di
d
luar pajak
pajak,, dan tabungan masyarakat.
2.
Jika tabungan pemerintah dan tabungan
masyarakat tidak memadai untuk
mencapai sasaran pembangunan yang
diinginkan, maka diupayakan sumber dana
pembangunan dari luar negeri, dengan
syarat yang paling menguntungkan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
27
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
3.
3.
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Merangsang berkembangnya investasi
masyarakat, yang bersumber dari dalam dan luar
negeri.
Upaya itu tertuang dalam berbagai kebijakan
ekonomi, seperti kebijakan fiskal dan moneter,
perizinan,, dan kebijakan lain di bidang
perizinan
perdagangan, industri, dan investasi pada
umumnya.
Memelihara
lh
stabilitas
bl
agar pembangunan
b
dapat
d
menghasilkan peningkatan kesejahteraan yang
nyata,
y , dan agar
g masyarakat
y
memiliki
kepercayaan pada perekonomian nasional,
sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang
baik.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
28
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Tugas manajemen pembangunan dalam
menyiapkan SDM:
Yang berkualitas,
b k lit
kreatif,
k
tif produktif,
d ktif memiliki
iliki
disiplin dan etos kerja, serta mampu
mengembangkan potensi dan memanfaatkan
peluang (enterprising) , melalui…
1.
2.
3.
4.
5.
Pendidikan dan p
pelatihan,,
I lmu pengetahuan dan teknologi,
Kesehatan,
Kependudukan, dan
Agama dan budaya.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
29
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pemanfaatan Teknologi
Setiap upaya pembangunan memerlukan teknologi yang
p
tepat.
Manajemen pembangunan bertugas mendorong
diperolehnya teknologi yang diperlukan untuk
melaksanakan pembangunan secara efektif dan efisien.
Dalam mengembangkan teknologi, manajemen
pembangunan perlu memperhatikan kondisi sosial ekonomi
dan sosial budaya masyarakat.
K di i sosial
Kondisi
i l ekonomi
k
i turut
t
t menentukan
t k
dalam
d l
pemilihan
ilih
jenis teknologi padat modal, atau di antaranya, atau
gabungan keduanya.
Kondisi sosial budaya turut menentukan proses
transformasi penguasaan teknologi dari pengguna menjadi
penghasil teknologi.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
30
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Penguatan Kelembagaan
Kelembagaan dapat berupa organisasiorganisasi- organisasi formal,
antara lain birokrasi, dunia usaha, dan partai politik
Dapat juga berupa lembaga ekonomi seperti pasar,
pasar
lembaga-- lembaga hukum, dan sebagainya.
lembaga
Di negara berkembang kelembagaannya bersifat tradisional
atau warisan p
penjajahan.
j j
Menjadi tugas manajemen pembangunan untuk
mempersiapkan lembaga yang dibutuhkan agar upaya
pembangunan dapat berhasil mencapai sasarannya.
Pertama-- tamanya organisasi pemerintah perlu dibangun
Pertama
agar dapat berfungsi sebagai alat pembangunan.
Selain itu, juga harus dibangun lembagalembaga- lembaga sosial
ekonomi
k
i dan
d
sosial
i l politik
litik masyarakat,
k t agar pembangunan
b
dapat berlangsung efisien dan memperoleh partisipasi yang
seluas-- luasnya dari masyarakat, dan dilakukan dengan
seluas
derajat rasionalitas yang tinggi.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
31
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Kegagalan
g g
Pembangunan
g
Pembangunan hanya menguntungkan segolongan
kecil dan tidak menguntungkan
g
g
rakyat
y banyak,
y ,
bahkan pada sisi ekstrem dirasakan merugikan.
merugikan.
Pembangunan meskipun dimaksudkan untuk
menguntungkan rakyat banyak,
banyak tetapi rakyat kurang
memahami maksud itu.
itu.
Pembangunan dimaksudkan untuk menguntungkan
rakyat dan rakyat memahaminya,
rakyat,
memahaminya tapi cara
pelaksanaannya tidak sesuai dengan pemahaman
itu..
itu
Pembangunan dipahami akan menguntungkan
rakyat, tetapi sejak semula rakyat tidak
diikutsertakan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
32
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Oleh karena itu…
Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya esensial
untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan
oleh pemerintah,
pemerintah tetapi juga agar masyarakat berperan lebih
besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri.
Tugas manajemen pembangunan adalah untuk membimbing,
menggerakkan dan menciptakan iklim yang mendukung
menggerakkan,
kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat.
Upaya itu dilakukan melalui kebijakan, peraturan, serta
kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk
menunjang, merangsang, dan membuka jalan bagi kegiatan
pembangunan masyarakat.
Dalam rangka ini, berkembang konsep pemberdayaan
masyarakat
k yang pada
d hakikatnya
h kik
memampukan
k dan
d
memandirikan masyarakat.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
33
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Anggaran
gg
Menghubungkan tugas (tasks) yang akan dilakukan
dengan jumlah sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakannya
melaksanakannya.
Membatasi pengeluaran sepadan dengan
penerimaan, menjaga keseimbangan, dan
mencegah
h pengeluaran
l
yang berlebihan
b l bih
di atas
t
batas kemampuan.
Selain memiliki aspek teknis juga aspek
aspek-- aspek
politis.
Anggaran negara sangat terbuka terhadap
lingkungan dalam arti dipengaruhi oleh ekonomi,
lingkungan,
ekonomi
opini publik, berbagai tingkat pemerintahan,
kelompok-- kelompok kepentingan, pers
kelompok
pers,, dan kaum
politisi
politisi.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
34
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Anggaran
gg
...
Dalam anggaran negara ada kaitan yang erat antara
rakyat sebagai pembayar pajak dengan pemerintah
sebagai pengguna dana yang bersumber dari rakyat.
rakyat
Tugas manajemen pembangunan adalah
mengalokasikan anggaran sesuai dengan prioritas dan
menjaga agar anggaran digunakan dengan sebaiksebaikbaiknya, yaitu sesuai rencana, hemat, serta mencegah
pemborosan dan kebocoran.
Pengalokasian anggaran
angga an diprioritaskan
dip io itaskan untuk
nt k membiayai
membia ai
kegiatan yang merupakan bagian dari upaya
pembangunan yang direncanakan.
D
Dengan
d
demikian,
iki
dapat
d
t dikatakan
dik t k bahwa
b h
kegiatan
k i t
penganggaran merupakan sisi lain atau kelanjutan dari
perencanaan pembangunan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
35
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Alur Perencanaan dan Penganggaran
Pedom an
Pedom an
RPJP
Nasional
Diacu
RPJM
Dij abar
kan
RAPBN
APBN
Diserasikan m elalui Musrenbang
RKP
D
Daerah
h
Dij abar
kan
Pedom an
Renstra
SKPD
Rincian
APBN
Pedoman
RKP
Diperhat ikan
RPJM
D
Daerah
h
RKA- KL
Diacu
Nasional
Pedom an
Pedoman
Pedom an
RAPBD
APBD
RKA SKPD
Rincian
APBD
Diacu
P d
Pedom
an
Renja SKPD
P d
Pedom
an
UU SPPN
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
UU KN
Pemerintaah
Daerah
h
RPJP
D
Daerah
h
Pedom an
Renja KL
Pemerrintah
Pussat
Renstra
KL
36
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pelaksanaan Pembangunan
Pada tahap awal pembangunan banyak
kegiatan pembangunan yang harus dilakukan
oleh pemerintah.
Tugas manajemen pembangunan adalah
untuk menjamin bahwa proyek
proyek-- proyek
pembangunan yang secara fisik dilaksanakan
atau
t
dibi
dibiayaii oleh
l h anggaran pemerintah,
i t h
berjalan seperti yang dikehendaki dan
mencapai sasaran seperti yang direncanakan,
dengan cara yang seefisien mungkin.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
37
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pelaksanaan Pembangunan . . .
Yang paling utama adalah pembangunan prasarana
d
dasar,
baik
b ik prasarana ekonomi
k
i maupun sosial.
i l
Prasarana ekonomi meliputi perhubungan dan
transportasi, energi, irigasi, dan sebagainya.
Prasarana sosial mencakup prasarana pendidikan
seperti sekolah dan prasarana kesehatan seperti
rumah sakit
sakit.
Di samping prasarana fisik, pemerintah juga perlu
memperhatikan pembangunan lembagalembaga- lembaga
sosial,
i l baik
b ik lembaga
l b
politik,
litik hukum,
h k
budaya,
b d
maupun
ekonomi.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
38
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Proyek-- proyek pembangunan
Proyek
harus jelas tujuannya (objective),
sasaran yang akan dicapai (target),
cara mengukur keberhasilannya (performance evaluation),
jangka waktu pelaksanaannya,
tempat pelaksanaannya
pelaksanaannya,
cara melaksanakan,
kebijaksanaan untuk menjamin proyek itu dapat
dilaksanakan,
dilaksanakan
biaya serta tenaga yang diperlukan,
instansi yyang
g akan melaksanakannya,
melaksanakannya
y ,
harus jelas keterkaitan proyek dengan tujuan dan sasaran
program, serta dengan proyek
proyek-- proyek lain yang berada
dalam p
program
g
yang
y g sama.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
39
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Koordinasi
Koordinasi merupakan tugas manajemen
pembangunan
b
untuk
t k menjamin
j
i bahwa
b h
segala usaha pembangunan berjalan dalam
arah yang sesuai dan menuju pada
pencapaian sasaran.
Koordinasi dengan
g
demikian merupakan
p
upaya untuk menghasilkan pembangunan
yang efisien dalam pemanfaatan sumber
daya untuk menjamin tercapainya tujuan
dan sasaran secara optimal.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
40
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Koordinasi . . .
Dengan koordinasi diupayakan agar
pembangunan yang dilaksanakan dalam
berbagai sektor dan oleh berbagai instansi
serta
t di berbagai
b b
i daerah
d
h berjalan
b j l
serasii dan
d
menghasilkan sinergi.
P
Pengendalian
d li yang serba
b terpusat
t
t sudah
d h
tidak dimungkinkan lagi untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas pelayanan
masyarakat dan pembangunan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
41
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pemantauan dan Evaluasi
Untuk mengetahui seberapa jauh pembangunan
telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur
dengan sasaran yang ingin dicapai.
Atas dasar hasil evaluasi dapat diambil langkahlangkahlangkah agar pelaksanaan pembangunan
selanjutnya menunjang dan tidak merugikan upaya
pembangunan secara keseluruhan.
keseluruhan
Dengan demikian, tujuan dan sasaran
pembangunan secara maksimal dapat tetap
tercapai.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
42
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pelaksanaan pembangunan yang tidak
sesuai dengan rencana:
rencana:
Ada hambatan yang tidak diketahui atau
diperhitungkan pada waktu perencanaan,
Ada perkembangan keadaan yang tidak
dapat diantisipasi pada tahap perencanaan,
Realisasi dari perkiraan yang berbeda dari
perencanaan,
Atau karena perencanaannya yang keliru.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
43
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Evaluasi Kinerja untuk mengetahui:
mengetahui:
I nput terkait dengan sumber daya yang tersedia,
misalnya
y jumlah
j
dana yang
y g dialokasikan,, SDM yang
y g
tersedia, teknologi, SDA, dll, yang merupakan
masukan untuk terselenggaranya kegiatan
pembangunan.
pe
ba gu a
Output merupakan hasil keluaran dari proses input
yang tersedia.
Outcome/ result merupakan hasil/ fungsi dari
output
I mpact/
p
/ benefit merupakan
p
kontribusi hasil
outcome/ result terhadap kondisi yang lebih makro,
seperti kesejahteraan masyarakat, perkembangan
ekonomi sektoral,, daerah,, dan nasional.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
44
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengendalian dan
d E
Evaluasi
l i (UU
(UU 25/2004
25/2004)
2 /2004)
/2004)
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan
dilakukan oleh masingmasing-masing pimpinan
k
kementerian/lembaga/satuan
t i /l b / t
kkerja
j perangkat
k t ddaerah.
h
Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan
menganalisis
li i hhasilil pemantauan
t
pelaksanaan
l k
rencana pembangunan dari masingmasing-masing pimpinan
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
45
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengendalian dan Evaluasi . . .
Pimpinan kementrian/lembaga/Kepala SKPD
melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana
pembangunan kementrian/lembaga/SKPD periode
sebelumnya.
sebelumnya
Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana
pembangunan berdasarkan hasil evaluasi pimpinan
kementrian/lembaga/SKPD.
Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan
rencana pembangunan nasional/daerah untuk
pperiode berikutnya.
y
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
46
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengawasan
Pemantauan dan pengawasan
pembangunan pada dasarnya merupakan
rangkaian kegiatan yang memiliki obyek
yang sama, yakni mengikuti perkembangan
pelaksanaan
l k
pembangunan
b
agar senantiasa
ti
sesuai dengan rencana.
Dalam pembahasan ini dilakukan pemisahan
untuk menunjukkan adanya dua kegiatan
yyang
g serupa
p tetapi
p tidak harus selalu sama,,
atau masingmasing- masing dilakukan oleh lembaga
atau unit organisasi yang berbeda.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
47
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengawasan . . .
Pengawasan bukan merupakan suatu tujuan,
melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi
dalam melaksanakan kegiatan.
Di dalamnya termasuk unsur pencegahan terhadap
penyimpangan-- penyimpangan yang mungkin
penyimpangan
terjadi.
Oleh karena itu,
itu kegiatan pengawasan tidak hanya
dilakukan dalam tahap pelaksanaan, tetapi telah
masuk selagi kegiatan pembangunan masih dalam
tahap perencanaan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
48
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengawasan . . .
Kegiatan pengawasan bukan sematasemata- mata
mencarii siapa
i
yang bersalah,
b
l h tetapi
t t i apa
yang salah dan mengapa kesalahan itu
t j di
terjadi.
Sehingga dalam kegiatan pengawasan ada
unsur membimbing dan mendidik terhadap
pelaksana pembangunan untuk
meningkatkan kemampuan dan
profesionalismenya.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
49
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengawasan . . .
Pengawasan merupakan unsur yang pokok
bagi setiap manajemen
manajemen, termasuk
manajemen pembangunan.
Dalam sistem administrasi negara,
g
,
pengawasan ada hierarkinya, sesuai dengan
tingkatan dan ruang lingkupnya.
P
Pengawasan b
bersifat
if t b
berjenjang
j j
dan
d
dapat
d
t
dilakukan sebagai bagian dari kegiatan yang
organik dari dalam dan dari luar.
luar
Oleh karena itu, dikenal adanya
pengawasan
p
g
internal dan eksternal.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
50
Sistem I nformasi dalam
Manajemen Pembangunan
Ketersediaan data/ informasi yang lengkap dan
akurat sangat diperlukan dalam manajemen
pembangunan..
pembangunan
Sistem informasi merupakan suatu kesatuan
tatanan yang terdiri atas organisasi,
manajemen/ prosedur, teknologi, himpunan data,
dan sumber daya manusia yang bertugas
menghasilkan dan menyampaikan informasi secara
cepat, tepat, lengkap dan akurat untuk mendukung
b b
berbagai
i fungsi
f
i manajemen
j
dalam
d l
mewujudkan
j dk
sasaran yang dikehendaki.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
51
Sistem I nformasi dalam
Manajemen Pembangunan
Sistem informasi yang handal berperan dalam
penyusunan rencana yang tepat sesuai dengan
kebutuhan, memudahkan penentuan prioritas, serta
mencegah duplikasi atau tumpang tindih khususnya
d l
dalam
menunjang
j
upaya koordinasi
k
di
i dan
d
keterpaduan program/ kegiatan pembangunan antar
sektor,, antar lembaga,
g , dan antar daerah.
Dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan,
termasuk pengawasan atau pemantauan dan
pemeriksaan,
ik
laporan,
l
serta
t tindak
ti d k lanjutnya,
l j t
akan
k
lebih efektif apabila didukung oleh sistem informasi
yang
y
g handal.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
52
Sistem I nformasi dalam
Manajemen Pembangunan
Memberikan signal apakah kegiatan yang sedang
dilaksanakan sesuai dengan tujuan/ sasaran yang
telah direncanakan
Memberikan early warning untuk mencegah
terjadinya penyimpangan dan keterlambatan dalam
p
pelaksanaan kegiatan
g
pembangunan,
p
g
, serta untuk
memberikan masukan yang tepat bagi perencanaan
selanjutnya.
Perkembangan teknologi informasi dan
telekomunikasi, antara lain jaringan komunikasi
data secara on
on-- line, jaringan internet , teknologi
citra image untuk aplikasi berbasis grafis,
grafis dan yang
memungkinkan penerapan otomatisasi administrasi
antara lain electronic mail dan teleconferencing ,
dapat menunjang kelancaran manajemen.
manajemen
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
53
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
TERI MA KASI H
54
Teori dan Praktek di I ndonesia
Drs. H. Dadang Solihin, MA
Diklatpim Tingkat I
Lembaga Administrasi Negara
Graha Wisesa
Wisesa--Jakarta, 26 Juli 2005
Dadang Solihin’s Profile
Dadang
g holds a MA degree
g
((Economics),
) University
y of
Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research
Data and Information at DPD Secretariat General as well as
Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land
Use Management at Indonesian National Development
Planning Agency (Bappenas).
Asia Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia
Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as
Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
He got various training around the globe
globe, included Advanced International
Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad
City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management,
Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers
Managers, Kuala
Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver,
Canada (2002); Local Government Administration Training Course,
os
a, Japan
Japa ((2001);
00 ); a
and
d Regional
eg o a Development
e e op e a
and
d Planning
a
g Training
a
g
Hiroshima,
Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books
regarding local autonomous.
You can reach Dadang Solihin by email at [email protected] or by his
mobile at +62812 932 2202
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
2
Fungsi-- fungsi Manajemen Pembangunan
Fungsi
Perencanaan
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung oleh
pemerintah
((2))
((3))
Pengerahan
((mobilisasi))
sumber daya
Pengerahan
(menggerak
kan)
partisipasi
masyarakat
(6)
(7)
Koordinasi
Pemantauan
dan evaluasi
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
((4))
Penganggaran
(8)
Pengawasan
S em Infforma
Siste
asi
((1))
3
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Perencanaan harus
P
h
memiliki,
iliki mengetahui,
t h i dan
d
memperhitungkan:
1.
2.
3.
4.
5
5.
6.
7.
8.
Tujuan
T j
akhir
khi yang dikehendaki.
dikehendaki
dik h d ki.
Sasaran-- sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya
Sasaran
(yang
(y
g mencerminkan pemilihan
p
dari berbagai
g alternatif).
alternatif)) .
Jangka waktu mencapai sasaransasaran- sasaran tersebut.
tersebut .
Masalah-- masalah yang dihadapi.
Masalah
dihadapi.
Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya..
pengalokasiannya
kebijakan-- kebijakan untuk melaksanakannya.
kebijakan
melaksanakannya.
O
Orang,
organisasi,
i
i atau
t
badan
b d pelaksananya.
pelaksananya
l k
.
Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
4
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Sifat Perencanaan
Dari segi
g ruang
g lingkup
g p tujuan
j
dan sasarannya,
y ,
perencanaan dapat bersifat nasional, sektoral dan
spasial.
Perencanaan dapat berupa perencanaan agregatif
atau komprehensif dan parsial.
Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan
tingkat pusat dan tingkat daerah.
Dari jangka waktunya, perencanaan dapat bersifat
jangka panjang, menengah, atau jangka pendek.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
5
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Sifat Perencanaan . . .
Dilihat dari arus informasi, perencanaan dapat
bersifat dari atas ke bawah (top down)
down), dari bawah
kedua- duanya.
ke atas (bottom up), atau keduaDari segi ketetapan atau keluwesan proyeksi ke
d
depannya,
perencanaan dapat
d
indikatif
d k f atau
preskriptif.
Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat
bersifat alokatif, inovatif dan radikal.
Produk perencanaan dapat berbentuk rencana
(plan) kebijakan,
(plan),
kebijakan peraturan,
peraturan alokasi anggaran,
anggaran
program, atau proyek.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
6
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Kegagalan Perencanaan
1
1.
Penyusunan perencanaan tidak tepat,
mungkin karena:
karena:
informasinya kurang lengkap,
lengkap
metodologinya belum dikuasai,
perencanaannya tidak realistis sehingga tidak
mungkin pernah bisa terlaksana
pengaruh politis terlalu besar sehingga
pertimbangan - pertimbangan teknis perencanaan
pertimbangandiabaikan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
7
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Kegagalan Perencanaan . . .
2
2.
Perencanaannya mungkin baik, tetapi
pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.
kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya
perencanaan dengan pelaksanaannya.
aparat pelaksana tidak siap atau tidak
kompeten,
masyarakat
y
tidak punya
p y kesempatan
p
berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
8
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Kegagalan Perencanaan . . .
3.
perencanaan
p
a aa mengikuti
g u paradigma
pa ad g a yang
ya g
ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan
perkembangan serta tidak dapat mengatasi
masalah mendasar negara berkembang.
Misalnya, orientasi sematasemata- mata pada
pertumbuhan
t
b h
yang menyebabkan
b bk
makin
ki
melebarnya kesenjangan.
Dengan demikian,
demikian yang keliru bukan semata
semata-mata perencanaannya, tetapi falsafah atau
konsep di balik perencanaan itu.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
9
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Kegagalan Perencanaan . . .
4
4.
karena perencanaan diartikan sebagai
pengaturan total kehidupan manusia sampai
yang paling kecil sekalipun.
Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan
berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan
kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.
Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan
permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.
Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem
perencanaan terpusat (centrally planned system).
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
10
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Sistem Perencanaan yang Berhasil
Sistem p
perencanaan
a aa yang
ya g mendorong
do o g
berkembangnya mekanisme pasar dan
peran serta masyarakat.
Dalam sistem ini perencanaan dilakukan
dengan menentukan sasaransasaran- sasaran secara
garis besar, baik di bidang sosial maupun
ekonomi, dan pelaku utamanya adalah
mas a akat dan usaha
masyarakat
saha sswasta.
asta
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
11
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Perencanaan yang I deal
Prinsip partisipatif:
partisipatif : masyarakat yang akan
memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta
dalam prosesnya.
Prinsip kesinambungan:
kesinambungan: perencanaan tidak hanya
berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut
sehingga menjamin adanya kemajuan terus
terus-- menerus
dalam kesejahteraan,
kesejahteraan dan jangan sampai terjadi
kemunduran.
Prinsip holistik:
holistik : masalah dalam perencanaan dan
pelaksanaannya
l k
tidak
d k dapat
d
hanya
h
dilihat
d l h dari
d
satu sisi
(atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek,
dan dalam keutuhan konsep
p secara keseluruhan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
12
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
(7)
Koordinasi
(8)
Pemantauan
dan evaluasi
Pengawasan
Ruang Lingkup Perencanaan (UU25/2004)
NASIONAL
Dokumen
DAERAH
Penetapan
Dokumen
Penetapan
Rencana Pembangunan
R
P b
Jangka
J k
Panjang Nasional
(RPJP-Nasional)
UU
(Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
R
P b
Jangka
J k
Panjang Daerah (RPJP-Daerah)
Perda
P d
(Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
(RPJM-Nasional)
Per Pres
(Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJM_Daerah)
Peraturan KDH
(Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian / Lembaga
(Renstra KL)
Peraturan Pimpinan
KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Per Pres
(Ps.
(P 26 A
Ayatt 1)
Rencana Kerja Kementerian /
Lembaga (Renja KL)
Peraturan Pimpinan
KL
(Ps 21 Ayat 1)
(Ps.
Renstra Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD)
Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD)
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
Peraturan Pimpinan
SKPD
(Ps. 19 Ayat 4)
Peraturan KDH
(Ps.
(P 26 A
Ayatt 2)
Peraturan Pimpinan
SKPD
( Ps.
Ps 21 Ayat 3)
13
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
NASIONAL
DAERAH
Penjabaran
j
Tujuan
j
Nasional ke dalam:
Mengacu
g
ppada RPJP
Nasional dan memuat:
Misi
Misi
Visi
Visi
Arah Pembangunan
Nasional
Arah Pembangunan
Daerah
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
14
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
RPJP 2005
2005–
–2025 ( RUU)
Bab I
Pendahuluan
Bab I I Kondisi Umum
Bab I I I Visi dan Misi Pembangunan
Nasional Tahun 2005–
2005 – 2025
Bab I V Arah Pembangunan Jangka
Panjang Tahun 2005
2005–
– 2025
Bab V Penutup
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
15
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
RPJM NASIONAL
RPJM DAERAH
Penjabaran visi, misi, program
Penjabaran visi, misi, program Kepala
Presiden;;
Berpedoman pada RPJP Nasional
Daerah;;
Berpedoman pada RPJP Daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional
Isi:
Isi:
Strategi Pembangunan Nasional
Kebijakan
j
Umum
Program kementerian, lintas kementerian,
kewilayahan dan lintas kewilayahan yang
kewilayahan,
memuat kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
Kebijakan
j
Umum
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Kerangka Ekonomi Makro
Strategi Pembangunan Daerah
Program SKPD, lintas SKPD,
kewilayahan, dan lintas kewilayahan
kewilayahan
yang memuat kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
16
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
RPJM
RPJ
M 200
2004
4–20
2009
09 (Perpres 7/2005)
Bagian I :
Bagian I I :
Bagian I I I :
Bagian I V:
Bagian V:
Bagian VI :
Permasalahan dan Agenda Pembangunan
Nasional 2004
2004-- 2009
Agenda Menciptakan I ndonesia yang
Aman dan Damai
Agenda Menciptakan I ndonesia yang Adil
dan Demokratis
Agenda Meningkatkan Kesejahteraan
Rakyat
Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan
P b
Pembangunan
Penutup
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
17
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Isi RenstraRenstra-KL & RenstraRenstra-SKPD
Renstra-KL
Renstra-SKPD
Berpedoman pada RPJM Nasional
Berpedoman pada RPJM Daerah
Isi:
1. Visi-Misi
2. Tujuan,
T j
St
Strategi,
t i dan
d Kebijakan
K bij k
3. Program-program
4 Kegiatan Indikatif
4.
Isi:
1.
2.
3.
4
4.
Visi-Misi
T j
Tujuan,
Strategi,
St t i dan
d Kebijakan
K bij k
Program-program
Kegiatan Indikatif
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
18
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah (RKP/D)
RKP
RKP Daerah
Penjabaran RPJM Nasional
Penjabaran RPJM Daerah;
Mengacu
g
p
pada RKP
Isi:
Prioritas Pembangunan Nasional
Isi:
Rancangan Kerangka Ekonomi
Makro
Arah Kebijakan Fiskal
Rancangan Kerangka Ekonomi
Makro Daerah
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Program Kementerian, lintas
kementerian, kewilayahan, dan
li t kewilayahan
lintas
k il h yang memuatt
kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
Prioritas Pembangunan Daerah
Program SKPD, lintas SKPD,
kewilayahan, dan lintas
k il h yang memuatt kkegiatan
kewilayahan
i t
dalam:
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
19
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Isi Renja
Renja--KL & Renja
Renja--SKPD
Renja--KL
Renja
Renja--SKPD
Renja
Penjabaran Renstra KL
Penjabaran Renstra SKPD
Isi:
1 Kebijakan KL
1.
2. Program dan Kegiatan
Pembangunan
Dilaksanakan Pemerintah
Isi:
1 Kebijakan SKPD
1.
2. Program dan Kegiatan
Pembangunan
Dilaksanakan Pemerintah
Mendorong Partisipasi Masyarakat
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
20
Mendorong Partisipasi Masyarakat
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Tahapan Perencanaan
1. Penyusunan Rencana
Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah
Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
R
Rancangan Akhir
Akhi Rencana
R
Pembangunan
P b
2. Penetapan Rencana
RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda
RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
3 Pengendalian
3.
P
d li Pelaksanaan
P l k
Rencana
R
4. Evaluasi Kinerja
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
21
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Empat
p Langkah
g
Penyusunan
y
Rencana
1.
2.
3.
4.
Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang
bersifat teknokratik
teknokratik, menyeluruh
menyeluruh, dan terukur
terukur.
Masing-- masing instansi pemerintah menyiapkan
Masing
rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada
rancangan rencana pembangunan
b
yang telah
l h
disiapkan.
Pelibatan masyarakat ( stakeholders) dan
penyelarasan rencana pembangunan yang dihasilkan
masing-- masing jenjang pemerintahan melalui
masing
musyawarah perencanaan pembangunan
pembangunan.
Penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
22
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Penyusunan
y
dan Penetapan
p PJP
1.
2.
3.
4.
Rancangan Rencana Proses Teknokratik oleh
Bappenas/Bappeda
Musrenbang
M
b
ddengan bahan
b h R
Rancangan R
Rencana yang
melibatkan Masyarakat
– ddimaksud
a sud de
dengan
ga “masyarakat”
asya a at ada
adalah
a oorang
a g
perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat
hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan
dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai
penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun
penanggung resiko
P
Penyusunan Rancangan
R
Akhir
Akhi
Penetapan Rencana (RPJP Nasional UU, RPJP Daerah
Perda))
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
23
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Perencanaan – Apa yang Baru?
DULU
SEKARANG
Daftar Usulan - “Shopping List”
• Sebanyak
Sebanyak-banyaknya
banyaknya
• Seindah-indahnya
• Tidak terbatas
Rencana Kerja - “Working Plan”
• Input (Rp.,
(Rp Naker,
Naker Fasilitas
Fasilitas, dll.)
dll )
• Kegiatan (Proses)
• Output / Outcome
Sehingga Perencanaan
• Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan
sumberdaya dan arah pembangunan nasional
Critical point-nya adalah
• Menyusun hubungan optimal antara input, proses,
dan output / outcomes
Karena:
K
Ada Sanksi Pidana
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
Pasal 34 UU 17/2003
24
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pasal 34 UU 17/2003
/
1)
2)
3)
Menteri/Pimpinan lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota
yang terbukti melakukan penyimpangan kebijakan yang
telah ditetapkan
p
dalam undang-undang
g
g tentang
g
APBN/Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan
pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan
undang-undang.
Pimpinan
i i
Unit
i O
Organisasi
i
i Kementrian
i
Negara/
/
Lembaga/Satuan Kerja Perangka Daerah yang terbukti
melakukan penyimpangan kegiatan anggaran yang telah
ditetapkan dalam undang-undang
undang undang tentang APBN/
Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan pidana
penjara dan denda sesuai dengan ketentuan undangundang.
Presiden memberi sanksi administrasi sesuai dengan
ketentuan undang-undang kepada pegawai negeri serta
pihak-pihak lain yang tidak memenuhi kewajibannya
sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini
ini.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
25
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Sumber daya pembangunan terdiri dari:
1.
Dana (modal),
2
2.
Sumber daya manusia,
manusia
3.
Teknologi,
4.
Organisasi atau kelembagaan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
26
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Tugas manajemen pembangunan dalam
mobilisasi dana pembangunan
1.
Memobilisasi
bl
pajakk, penerimaan lain
pajak,
l
di
d
luar pajak
pajak,, dan tabungan masyarakat.
2.
Jika tabungan pemerintah dan tabungan
masyarakat tidak memadai untuk
mencapai sasaran pembangunan yang
diinginkan, maka diupayakan sumber dana
pembangunan dari luar negeri, dengan
syarat yang paling menguntungkan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
27
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
3.
3.
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Merangsang berkembangnya investasi
masyarakat, yang bersumber dari dalam dan luar
negeri.
Upaya itu tertuang dalam berbagai kebijakan
ekonomi, seperti kebijakan fiskal dan moneter,
perizinan,, dan kebijakan lain di bidang
perizinan
perdagangan, industri, dan investasi pada
umumnya.
Memelihara
lh
stabilitas
bl
agar pembangunan
b
dapat
d
menghasilkan peningkatan kesejahteraan yang
nyata,
y , dan agar
g masyarakat
y
memiliki
kepercayaan pada perekonomian nasional,
sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang
baik.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
28
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Tugas manajemen pembangunan dalam
menyiapkan SDM:
Yang berkualitas,
b k lit
kreatif,
k
tif produktif,
d ktif memiliki
iliki
disiplin dan etos kerja, serta mampu
mengembangkan potensi dan memanfaatkan
peluang (enterprising) , melalui…
1.
2.
3.
4.
5.
Pendidikan dan p
pelatihan,,
I lmu pengetahuan dan teknologi,
Kesehatan,
Kependudukan, dan
Agama dan budaya.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
29
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pemanfaatan Teknologi
Setiap upaya pembangunan memerlukan teknologi yang
p
tepat.
Manajemen pembangunan bertugas mendorong
diperolehnya teknologi yang diperlukan untuk
melaksanakan pembangunan secara efektif dan efisien.
Dalam mengembangkan teknologi, manajemen
pembangunan perlu memperhatikan kondisi sosial ekonomi
dan sosial budaya masyarakat.
K di i sosial
Kondisi
i l ekonomi
k
i turut
t
t menentukan
t k
dalam
d l
pemilihan
ilih
jenis teknologi padat modal, atau di antaranya, atau
gabungan keduanya.
Kondisi sosial budaya turut menentukan proses
transformasi penguasaan teknologi dari pengguna menjadi
penghasil teknologi.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
30
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Penguatan Kelembagaan
Kelembagaan dapat berupa organisasiorganisasi- organisasi formal,
antara lain birokrasi, dunia usaha, dan partai politik
Dapat juga berupa lembaga ekonomi seperti pasar,
pasar
lembaga-- lembaga hukum, dan sebagainya.
lembaga
Di negara berkembang kelembagaannya bersifat tradisional
atau warisan p
penjajahan.
j j
Menjadi tugas manajemen pembangunan untuk
mempersiapkan lembaga yang dibutuhkan agar upaya
pembangunan dapat berhasil mencapai sasarannya.
Pertama-- tamanya organisasi pemerintah perlu dibangun
Pertama
agar dapat berfungsi sebagai alat pembangunan.
Selain itu, juga harus dibangun lembagalembaga- lembaga sosial
ekonomi
k
i dan
d
sosial
i l politik
litik masyarakat,
k t agar pembangunan
b
dapat berlangsung efisien dan memperoleh partisipasi yang
seluas-- luasnya dari masyarakat, dan dilakukan dengan
seluas
derajat rasionalitas yang tinggi.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
31
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Kegagalan
g g
Pembangunan
g
Pembangunan hanya menguntungkan segolongan
kecil dan tidak menguntungkan
g
g
rakyat
y banyak,
y ,
bahkan pada sisi ekstrem dirasakan merugikan.
merugikan.
Pembangunan meskipun dimaksudkan untuk
menguntungkan rakyat banyak,
banyak tetapi rakyat kurang
memahami maksud itu.
itu.
Pembangunan dimaksudkan untuk menguntungkan
rakyat dan rakyat memahaminya,
rakyat,
memahaminya tapi cara
pelaksanaannya tidak sesuai dengan pemahaman
itu..
itu
Pembangunan dipahami akan menguntungkan
rakyat, tetapi sejak semula rakyat tidak
diikutsertakan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
32
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Oleh karena itu…
Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya esensial
untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan
oleh pemerintah,
pemerintah tetapi juga agar masyarakat berperan lebih
besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri.
Tugas manajemen pembangunan adalah untuk membimbing,
menggerakkan dan menciptakan iklim yang mendukung
menggerakkan,
kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat.
Upaya itu dilakukan melalui kebijakan, peraturan, serta
kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk
menunjang, merangsang, dan membuka jalan bagi kegiatan
pembangunan masyarakat.
Dalam rangka ini, berkembang konsep pemberdayaan
masyarakat
k yang pada
d hakikatnya
h kik
memampukan
k dan
d
memandirikan masyarakat.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
33
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Anggaran
gg
Menghubungkan tugas (tasks) yang akan dilakukan
dengan jumlah sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakannya
melaksanakannya.
Membatasi pengeluaran sepadan dengan
penerimaan, menjaga keseimbangan, dan
mencegah
h pengeluaran
l
yang berlebihan
b l bih
di atas
t
batas kemampuan.
Selain memiliki aspek teknis juga aspek
aspek-- aspek
politis.
Anggaran negara sangat terbuka terhadap
lingkungan dalam arti dipengaruhi oleh ekonomi,
lingkungan,
ekonomi
opini publik, berbagai tingkat pemerintahan,
kelompok-- kelompok kepentingan, pers
kelompok
pers,, dan kaum
politisi
politisi.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
34
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Anggaran
gg
...
Dalam anggaran negara ada kaitan yang erat antara
rakyat sebagai pembayar pajak dengan pemerintah
sebagai pengguna dana yang bersumber dari rakyat.
rakyat
Tugas manajemen pembangunan adalah
mengalokasikan anggaran sesuai dengan prioritas dan
menjaga agar anggaran digunakan dengan sebaiksebaikbaiknya, yaitu sesuai rencana, hemat, serta mencegah
pemborosan dan kebocoran.
Pengalokasian anggaran
angga an diprioritaskan
dip io itaskan untuk
nt k membiayai
membia ai
kegiatan yang merupakan bagian dari upaya
pembangunan yang direncanakan.
D
Dengan
d
demikian,
iki
dapat
d
t dikatakan
dik t k bahwa
b h
kegiatan
k i t
penganggaran merupakan sisi lain atau kelanjutan dari
perencanaan pembangunan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
35
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Alur Perencanaan dan Penganggaran
Pedom an
Pedom an
RPJP
Nasional
Diacu
RPJM
Dij abar
kan
RAPBN
APBN
Diserasikan m elalui Musrenbang
RKP
D
Daerah
h
Dij abar
kan
Pedom an
Renstra
SKPD
Rincian
APBN
Pedoman
RKP
Diperhat ikan
RPJM
D
Daerah
h
RKA- KL
Diacu
Nasional
Pedom an
Pedoman
Pedom an
RAPBD
APBD
RKA SKPD
Rincian
APBD
Diacu
P d
Pedom
an
Renja SKPD
P d
Pedom
an
UU SPPN
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
UU KN
Pemerintaah
Daerah
h
RPJP
D
Daerah
h
Pedom an
Renja KL
Pemerrintah
Pussat
Renstra
KL
36
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pelaksanaan Pembangunan
Pada tahap awal pembangunan banyak
kegiatan pembangunan yang harus dilakukan
oleh pemerintah.
Tugas manajemen pembangunan adalah
untuk menjamin bahwa proyek
proyek-- proyek
pembangunan yang secara fisik dilaksanakan
atau
t
dibi
dibiayaii oleh
l h anggaran pemerintah,
i t h
berjalan seperti yang dikehendaki dan
mencapai sasaran seperti yang direncanakan,
dengan cara yang seefisien mungkin.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
37
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pelaksanaan Pembangunan . . .
Yang paling utama adalah pembangunan prasarana
d
dasar,
baik
b ik prasarana ekonomi
k
i maupun sosial.
i l
Prasarana ekonomi meliputi perhubungan dan
transportasi, energi, irigasi, dan sebagainya.
Prasarana sosial mencakup prasarana pendidikan
seperti sekolah dan prasarana kesehatan seperti
rumah sakit
sakit.
Di samping prasarana fisik, pemerintah juga perlu
memperhatikan pembangunan lembagalembaga- lembaga
sosial,
i l baik
b ik lembaga
l b
politik,
litik hukum,
h k
budaya,
b d
maupun
ekonomi.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
38
(2)
(1)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
Perencanaan
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Proyek-- proyek pembangunan
Proyek
harus jelas tujuannya (objective),
sasaran yang akan dicapai (target),
cara mengukur keberhasilannya (performance evaluation),
jangka waktu pelaksanaannya,
tempat pelaksanaannya
pelaksanaannya,
cara melaksanakan,
kebijaksanaan untuk menjamin proyek itu dapat
dilaksanakan,
dilaksanakan
biaya serta tenaga yang diperlukan,
instansi yyang
g akan melaksanakannya,
melaksanakannya
y ,
harus jelas keterkaitan proyek dengan tujuan dan sasaran
program, serta dengan proyek
proyek-- proyek lain yang berada
dalam p
program
g
yang
y g sama.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
39
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Koordinasi
Koordinasi merupakan tugas manajemen
pembangunan
b
untuk
t k menjamin
j
i bahwa
b h
segala usaha pembangunan berjalan dalam
arah yang sesuai dan menuju pada
pencapaian sasaran.
Koordinasi dengan
g
demikian merupakan
p
upaya untuk menghasilkan pembangunan
yang efisien dalam pemanfaatan sumber
daya untuk menjamin tercapainya tujuan
dan sasaran secara optimal.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
40
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Koordinasi . . .
Dengan koordinasi diupayakan agar
pembangunan yang dilaksanakan dalam
berbagai sektor dan oleh berbagai instansi
serta
t di berbagai
b b
i daerah
d
h berjalan
b j l
serasii dan
d
menghasilkan sinergi.
P
Pengendalian
d li yang serba
b terpusat
t
t sudah
d h
tidak dimungkinkan lagi untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas pelayanan
masyarakat dan pembangunan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
41
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pemantauan dan Evaluasi
Untuk mengetahui seberapa jauh pembangunan
telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur
dengan sasaran yang ingin dicapai.
Atas dasar hasil evaluasi dapat diambil langkahlangkahlangkah agar pelaksanaan pembangunan
selanjutnya menunjang dan tidak merugikan upaya
pembangunan secara keseluruhan.
keseluruhan
Dengan demikian, tujuan dan sasaran
pembangunan secara maksimal dapat tetap
tercapai.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
42
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pelaksanaan pembangunan yang tidak
sesuai dengan rencana:
rencana:
Ada hambatan yang tidak diketahui atau
diperhitungkan pada waktu perencanaan,
Ada perkembangan keadaan yang tidak
dapat diantisipasi pada tahap perencanaan,
Realisasi dari perkiraan yang berbeda dari
perencanaan,
Atau karena perencanaannya yang keliru.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
43
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Evaluasi Kinerja untuk mengetahui:
mengetahui:
I nput terkait dengan sumber daya yang tersedia,
misalnya
y jumlah
j
dana yang
y g dialokasikan,, SDM yang
y g
tersedia, teknologi, SDA, dll, yang merupakan
masukan untuk terselenggaranya kegiatan
pembangunan.
pe
ba gu a
Output merupakan hasil keluaran dari proses input
yang tersedia.
Outcome/ result merupakan hasil/ fungsi dari
output
I mpact/
p
/ benefit merupakan
p
kontribusi hasil
outcome/ result terhadap kondisi yang lebih makro,
seperti kesejahteraan masyarakat, perkembangan
ekonomi sektoral,, daerah,, dan nasional.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
44
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengendalian dan
d E
Evaluasi
l i (UU
(UU 25/2004
25/2004)
2 /2004)
/2004)
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan
dilakukan oleh masingmasing-masing pimpinan
k
kementerian/lembaga/satuan
t i /l b / t
kkerja
j perangkat
k t ddaerah.
h
Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan
menganalisis
li i hhasilil pemantauan
t
pelaksanaan
l k
rencana pembangunan dari masingmasing-masing pimpinan
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
45
(2)
(1)
Perencanaan
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengendalian dan Evaluasi . . .
Pimpinan kementrian/lembaga/Kepala SKPD
melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana
pembangunan kementrian/lembaga/SKPD periode
sebelumnya.
sebelumnya
Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana
pembangunan berdasarkan hasil evaluasi pimpinan
kementrian/lembaga/SKPD.
Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan
rencana pembangunan nasional/daerah untuk
pperiode berikutnya.
y
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
46
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengawasan
Pemantauan dan pengawasan
pembangunan pada dasarnya merupakan
rangkaian kegiatan yang memiliki obyek
yang sama, yakni mengikuti perkembangan
pelaksanaan
l k
pembangunan
b
agar senantiasa
ti
sesuai dengan rencana.
Dalam pembahasan ini dilakukan pemisahan
untuk menunjukkan adanya dua kegiatan
yyang
g serupa
p tetapi
p tidak harus selalu sama,,
atau masingmasing- masing dilakukan oleh lembaga
atau unit organisasi yang berbeda.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
47
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengawasan . . .
Pengawasan bukan merupakan suatu tujuan,
melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi
dalam melaksanakan kegiatan.
Di dalamnya termasuk unsur pencegahan terhadap
penyimpangan-- penyimpangan yang mungkin
penyimpangan
terjadi.
Oleh karena itu,
itu kegiatan pengawasan tidak hanya
dilakukan dalam tahap pelaksanaan, tetapi telah
masuk selagi kegiatan pembangunan masih dalam
tahap perencanaan.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
48
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengawasan . . .
Kegiatan pengawasan bukan sematasemata- mata
mencarii siapa
i
yang bersalah,
b
l h tetapi
t t i apa
yang salah dan mengapa kesalahan itu
t j di
terjadi.
Sehingga dalam kegiatan pengawasan ada
unsur membimbing dan mendidik terhadap
pelaksana pembangunan untuk
meningkatkan kemampuan dan
profesionalismenya.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
49
(1)
Perencanaan
(2)
(3)
Pengerahan
Pengerahan
(menggerakka
(mobilisasi)
sumber daya n) partisipasi
masyarakat
(4)
Penganggaran
(5)
Pelaksanaan
pembangunan
yang ditangani
langsung
g
g oleh
pemerintah
(6)
Koordinasi
(7)
Pemantauan
dan evaluasi
(8)
Pengawasan
Pengawasan . . .
Pengawasan merupakan unsur yang pokok
bagi setiap manajemen
manajemen, termasuk
manajemen pembangunan.
Dalam sistem administrasi negara,
g
,
pengawasan ada hierarkinya, sesuai dengan
tingkatan dan ruang lingkupnya.
P
Pengawasan b
bersifat
if t b
berjenjang
j j
dan
d
dapat
d
t
dilakukan sebagai bagian dari kegiatan yang
organik dari dalam dan dari luar.
luar
Oleh karena itu, dikenal adanya
pengawasan
p
g
internal dan eksternal.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
50
Sistem I nformasi dalam
Manajemen Pembangunan
Ketersediaan data/ informasi yang lengkap dan
akurat sangat diperlukan dalam manajemen
pembangunan..
pembangunan
Sistem informasi merupakan suatu kesatuan
tatanan yang terdiri atas organisasi,
manajemen/ prosedur, teknologi, himpunan data,
dan sumber daya manusia yang bertugas
menghasilkan dan menyampaikan informasi secara
cepat, tepat, lengkap dan akurat untuk mendukung
b b
berbagai
i fungsi
f
i manajemen
j
dalam
d l
mewujudkan
j dk
sasaran yang dikehendaki.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
51
Sistem I nformasi dalam
Manajemen Pembangunan
Sistem informasi yang handal berperan dalam
penyusunan rencana yang tepat sesuai dengan
kebutuhan, memudahkan penentuan prioritas, serta
mencegah duplikasi atau tumpang tindih khususnya
d l
dalam
menunjang
j
upaya koordinasi
k
di
i dan
d
keterpaduan program/ kegiatan pembangunan antar
sektor,, antar lembaga,
g , dan antar daerah.
Dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan,
termasuk pengawasan atau pemantauan dan
pemeriksaan,
ik
laporan,
l
serta
t tindak
ti d k lanjutnya,
l j t
akan
k
lebih efektif apabila didukung oleh sistem informasi
yang
y
g handal.
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
52
Sistem I nformasi dalam
Manajemen Pembangunan
Memberikan signal apakah kegiatan yang sedang
dilaksanakan sesuai dengan tujuan/ sasaran yang
telah direncanakan
Memberikan early warning untuk mencegah
terjadinya penyimpangan dan keterlambatan dalam
p
pelaksanaan kegiatan
g
pembangunan,
p
g
, serta untuk
memberikan masukan yang tepat bagi perencanaan
selanjutnya.
Perkembangan teknologi informasi dan
telekomunikasi, antara lain jaringan komunikasi
data secara on
on-- line, jaringan internet , teknologi
citra image untuk aplikasi berbasis grafis,
grafis dan yang
memungkinkan penerapan otomatisasi administrasi
antara lain electronic mail dan teleconferencing ,
dapat menunjang kelancaran manajemen.
manajemen
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
53
dadang-- solihin.blogspot.com
dadang
TERI MA KASI H
54