PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO | - | Karya Ilmiah Dosen 91 189 1 PB
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN
BERBASIS PORTOFOLIO
SULASTRI
SDN 1 Munjungan
Email: Sulastrigokil300@gmail.com
RT.008 RW.002 Ds/Kec. Munjungan
Abstrak: Pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu inovasi pembelajaran yang
dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui
pengamalan belajar praktek-empirik. Model pembelajaran ini digunakan pada SDN 1
Munjungan untuk memperbaiki pembelajaran IPS. Penelitian ini bertujuan meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas VI dalam mata pelajaran IPS pada pokok bahasan Mengenal
Benua pada semester I dan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VI dalam mata
pelajaran IPS pada pokok bahasan Mengenal Benua pada semester I tahun pelajaran
2013/2014 di SDN 1 Munjungan Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek?Prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran berbasis portofolio dari 19 siswa dengan hasil nilai Siklus I
rata-rata sebesar 64,21% sedangkan pada Siklus II rata-rata menjadi sebesar 83,15%
mengalami peningkatan sebesar 18,94% Dari hasil Siklus I ke Siklus II menunjukkan
peningkatan prestasi belajar yang berarti.Prestasi belajar siswa yang didasarkan hasil kerja
siswa dalam kelompok yang berupa laporan dokumentasi portofolio pada Siklus I rata-rata
skor 62,49% dan Siklus II rata-rata skor 93,75 yang berarti terjadi peningkatan sebesar 31,26
%. Peningkatan ini ditunjukkan adanya keaktifan belajar siswa dalam kelompok. Sedangkan
hasil kerja siswa yang berupa presentasi portofolio dari setiap kelompok dari Siklus I rata-rata
skor 65% dan Siklus II rata-rata skor 91% yang berarti terjadi peningkatan sebesar 26%.
Kata Kunci : model pembelajaran, IPS dan portofolio
Abstract: Portfolio-based learning is a learning innovations that are designed to help students
understand the theory in depth through practice-practice empirical study.This learning model
used at SDN 1 Munjungan to improve learning IPSThis study aims to improve student
achievement in the sixth grade social studies on the subject of Know Continent in the first
semester and to improve students' learning activities in the sixth grade social studies on the
subject of Know Continent in the first semester of the school year 2013/2014 at SDN 1
Munjungan Subdistrict Munjungan Trenggalek? Student achievement in learning-based
portfolio of 19 students with the results of the first cycle average of 64.21%, while in the
second cycle on average amounted to 83.15% increased by 18.94% From the results of the
first cycle to the second cycle showed significant increase learning achievement. Student
achievement based students work in groups that form a portfolio of documentation report on
the first cycle an average score of 62.49% and Cycle II, the average score of 93.75, which
means an increase of 31.26%. This increase demonstrated their activeness of students in the
group. While the students' work in the form of portfolio presentation from each group of the
first cycle an average score of 65% and cycle II, the average score of 91%, which means an
increase of 26%.
Keywords: learning model, IPS, and portfolio
yang dirancanag untuk membantu peserta
PENDAHULUAN
Pembelajaran
berbasis
didik memahami teori secara mendalam
portofolio
melalui
merupakan suatu inovasi pembelajaran
pengamalan
belajar
praktek-
empirik. Model pembelajaran ini dapat
165
166 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
menjadi
program
yang
berikut: (1) Apakah pembelajaran berbasisi
mendorong kompetensi, tanggung jawab,
portofolio dapat meningkatkan Prestasi
dan partisipasi
belajar siswa kelas VI dalam mata
menilai
dan
pendidikan
peserta didik, belajar
mempengaruhi
kebijakan
pelajaran
IPS
pada
pokok
bahasan
umum (public policy), memberanikan diri
Mengenal Benua pada semester I tahun
untuk berperan serta dalam kegiatan antar
pelajaran 2013/2014 di SDN 1 Munjungan
siswa, antar sekolah, dan antar masyarakat,
Kecamatan
sehingga proses pembelajaran terpusat
Trenggalek? (2) Apakah pembelajaran
pada siswa (Student Centered).
berbasis portofolio dapat meningkatkan
Namun
demikian
dalam
ke-
Munjungan
Kabupaten
aktivitas belajar siswa kelas VI dalam mata
nyataannya masih terdapat kesenjangan
pelajaran
antara harapan dengan kenyataan yang
Mengenal Benua pada semester I tahun
terjadi pada pembelajaran di kelas, yaitu
pelajaran 2013/2014 di SDN 1 Munjungan
masih ditemuianya dalam pelaksanaan
Kecamatan
pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu
Trenggalek?
Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menitik
IPS
pada
pokok
Munjungan
bahasan
Kabupaten
Sesuai dengan rumusan masalah di
beratkan pada dominasi guru dan siswa
atas,
diperlakukan secara pasif. Kenyataan ini
mempunyai tujuan sebagai berikut: (1)
menjadikan siswa kurang memahami apa
Untuk mengetahui apakah pembelajaran
yang
kurikulum,
berbasis portofolio dapat meningkatkan
sehingga hasil belajar yang diharapkan
Prestasi belajar siswa kelas VI dalam mata
kurang memuaskan.
pelajaran
ini,
diharapkan
dalam
maka
peneliti
IPS
pada
dalam
pokok
hal
ini
bahasan
Sehubungan dengan permasalahan
mengenal benua pada semester I tahun
dicoba
pelajaran 2013/2014 di SDN 1 Munjungan
untuk
mengatasi
melalui
pembelajaran yang menitik beratkan pada
Kecamatan
Munjungan
siswa agar dapat belajar secara aktif dan
Trenggalek.
(2)
memiliki Prestasi
pembelajaran berbasis portofolio dapat
dilakukannya
berbasis
yang tinggi dengan
strategi
portofolio.
pembelajaran
Kegiatan
Untuk
Kabupaten
mengetahui
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas
ini
VI dalam mata pelajaran IPS pada pokok
Penelitian
bahasan mengenal benua pada semester I
Tindakan Kelas (PTK. Dengan mengacu
tahun pelajaran 2013/2014 di SDN 1
pada
Munjungan
dilaksanakan dalam bentuk
latar
diuraikan
belakang
di
depan,
masalah
berikut
yang
ini
dikemukakan rumusan masalah sebagai
Kecamatan
Kabupaten Trenggalek.
Munjungan
Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 167
Hasil penelitian ini diharapkan
pasti, tetapi perubahan itu hendaklah
dapat memberikan manfaat bagi berbagai
merupakan akhir dari suatu periode yang
pihak, antara lain: (1) Sebagai sarana
mungkin
peneliti
mengembangkan
berminggu-minggu, berbulan-bulan atau
pengetahuan keterampilan, dan wawasan
bertahun-tahun. Belajar merupakan suatu
berpikir kritis guna melatih kemampuan
proses yang tidak dapat dilihat dengan
memahami dan menganalisa masalah-
nyata
masalah pendidikan secara sistematis dan
seseorang yang sedang mengalami belajar.
konstruktif.(2)
masukan
Jadi yang dimaksud dengan belajar bukan
kepada kepala sekolah dan guru sebagai
tingkah laku yang nampak, tetapi pro-
bahan pertimbangan dalam meningkatkan
sesnya terjadi secara internal di dalam diri
kegiatan belajar mengajar.(3) Memberikan
individu
masukan kepada Kepala Kantor Unit Dinas
peroleh hubungan-hubungan baru.
untuk
Memberikan
berlangsung
proses
itu
dalam
berhari-hari,
terjadi
dalam
mengusahakan
diri
mem-
Pendidikan Kecamatan Munjungan sebagai
Agar belajar dapat dicapai hasil yang
bahan pertimbangan mengambil kebijakan-
baik, siswa harus mau belajar dengan
kebijakan dalam rangka meningkatkan
sebaik mungkin. Supaya mereka mau
mutu pembelajaran di wilayah Kecamatan
belajar dengan baik yaitu belajar dengan
Munjungan.
baik dan teratur secara sendiri-sendiri,
(4)
Memberikan
Prestasi
siswa dalam berpikir kritis, kreatif, dan
secara
inovatif
memperkaya bahan pelajaran yang di-
untuk
meningkatkan
prestasi
belajar.
kelompok
dan
berusaha
terima di sekolah dengan bahan pelajaran
Pengertian belajar sudah banyak
ditambah dengan usaha sendiri. Belajar
dikemukakan dalam kepustakaan. Yang
dengan baik dapat diciptakan, apabila guru
dimaksud belajar yaitu perbuatan murid
dapat
dalam
serta
sehingga minat dan motivasi belajar dapat
fungsional pada umumnya dan bidang
ditumbuhkan dalam suasana kelas yang
intelektual pada khususnya. Jadi belajar
menggairahkan. Tugas siswa mengor-
merupakan
Belajar
ganisir terletak pada si pendidik, oleh
merupakan suatu perubahan pada sikap
karena itu bagaimana cara membantu si
dan tingkah laku yang lebih baik, Untuk
pendidik
dapat disebut belajar, maka perubahan
pelajaran yang ada.
bidang
hal
material,
yang
formal
pokok.
mengorganisir
dalam
belajar
menggunakan
siswa,
alat
harus merupakan akhir dari pada periode
Belajar merupakan aktivitas/usaha
yang cukup panjang. Berapa lama waktu
perubahan tingkah laku yang terjadi pada
itu berlangsung sulit ditentukan dengan
dirinya atau diri individu. Perubahan
168 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
tingkah
laku
tersebut
pengalaman-pengalaman
merupakan
baru.
Dengan
Menurut A. Kosasih Djahari (2001),
dalam
proses
pembelajaran
prinsip
belajar individu mendapatkan pengalaman-
utamanya
pengalaman
dalam
seluruh/sebagian besar potensi diri siswa
kepribadian yang menyatakan sebagai
(fisik dan non fisik) dan kebermaknaannya
suatu pola baru dan pada reaksi yang
bagi diri dan kehidupannya saat ini dan di
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan
masa yang akan dating (life skill). Dalam
kepandaian.
pe-
pembelajaran praktek Ilmu Pengetahuan
ngertian belajar penulis akan memberikan
Sosial (IPS) berbasis portofolio ada 7
kesimpulan bahwa belajar adalah suatu
prinsip, yaitu :cooperative, group learning,
proses lahir maupun batin pada diri
student based, demokratis-humanistik dan
individu untuk memperoleh pengalaman
transparans, factual based(materi belajar
baru dengan jalan mengalami atau latihan.
dikaitkan
baru.
Perubahan
Untuk
mempertegas
adalah
proses
dengan
keterlibatan
kehidupan),
multi
Pembelajaran Portofolio pada mu-
dimensional (yakni : multi domain, multi
lanya hanya sebagai wujud benda fisik,
gatra, multi media/sumber dan multi
artinya
atau
penilaian), fungsi guru sebagai fasilitas,
dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik
dan tempat (kelas, sekolah dan luar
yang disimpan pada suatu bendel misalnya
sekolah). (M. Nur Rokhman : 2003)
hasil
sebagai
tes
awal,
kumpulan
tugas-tugas,
catatan
Pembelajaran
berbasis
portofolio
anekdot, piagam penghargaan, hasil tes
memposisikan siswa sebagai titik sentral
akhir. Sebagai proses social paedalogis,
(student
portofolio
pembelajaran
merupakan
kumpulan
dari
oriented).
siswa
Dalam
proses
harus
mampu
pengalaman belajar (collection of learning
melakukan sesuatu untuk memperkaya
experience)
pengalaman
pengetahuan
dan
ini
dapat
(cognitive),
berupa
keterampilan
bekerjanya
mengintensifkan
(skill), nilai atau sikap (affective) yang
lingkungannya.
terdapat
diharapkan
dalam pikiran peserta didik
dengan
interaksi
Dengan
dengan
interaksi
mampu
ini
membangun
(Dasim Budimansyah : 2002). Lebih lanjut
pemahaman
Dasim
portofolio
kepercayaannya dari dan kepribadian siswa
sebagai konsep pembelajaran dan konsep
yang paham akan keanekaragaman yang
penilaian, yang dikenal dengan istilah
pada gilirannya dapat tumbuh sikap positif
pembelajaran
dan perilaku toleran terhadap kebhinekaan
menjelaskan
bahwa
berbasis
(portofolio based assement).
portofolio
terhadap
lebih
dunia
dan perbedaan pola kehidupan.
sekitar,
Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 169
Tujuan dari model pembelajaran
berbasis
portofolio
adalah
untuk
kelompok kecil tersebut untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan ke dalam format
memberikan berbagai keterampilan kepada
identifikasi
siswa terutama yang berkaitan dengan
Memilih masalah untuk kajian kelas ;
kepekaan
membuat daftar masalah yakni setiap
dalam
menemukan
dan
dan
analisis
masalah.(b)
menentukan permasalahan yang mendesak
kelompok
untuk segera dipecahkan, merumuskan
mengidentifikasi
format
menentukan
masalah dengan dukungan informasi yang
berbagai sumber yang diperkirakan dapat
telah memadai, menetapkan satu masalah
membantu
permasalahan,
dan menuliskannya dalam daftar masalah
melatih melakukan pengumpulan data atau
di papan tulis, demikian seterusnya diikuti
informasi terhadap berbagai sumber yang
oleh kelompok-kelompok kecil lainnya
berhubungan dengan kebijakan public,
sehingga akan terdapat sejumlah masalah
merumuskan
format
yang
pengumpulan
data,
permasalahan,
memecahkan
laporan
tertera
yang
dan
pada
telah
selesai
menganalisis
daftar
masalah.
menyajikan
Kemudian melakukan pemungutan suara
portofolio yang berisi upaya pemecahan
(voting), proses pemilihan dilakukan dua
masalah-masalah kemasyarakatan. Dengan
tahap, pertama setiap siswa menentukan
demikian penerapan model pembelajaran
tiga pilihan secara terbuka sehingga akan
berbasis portofolio adalah memberikan
terdapat tiga masalah yang paling banyak
bekal pengalaman langsung kepada siswa
dipilih, tahap kedua setiap siswa hanya
tentang berbagai permasalahan yang ada
memilih satu masalah sehingga diharapkan
dan muncul di masyarakat. Selanjutnya
akan terpilih satu masalah untuk kajian
siswa berupaya mencarikan solusi terbaik
kelas.
untuk memecahkan permasalahan tersebut
tentang masalah yang akan dikaji oleh
melalui tindakan yang cukup teruji.
kelas ; kegiatan kelas mengidentifikasi
Langkah-langkah
dan
hasil
kecil
Pembelajaran
(c)
Mengumpulkan
sumber-sumber
informasi
informasi
(contohnya
Praktek Belajar IPS Berbasis Portofolio (a)
perpustakaan, kantor penerbit surat kabar,
Mengidentifikasi Masalah ; guru membagi
pakar
kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil
legislative, pemda , ormas, internet, dan
(3-4 orang perkelompok), setiap kelompok
sebagainya). Kemudian tugas pekerjaan
diminta mencari satu masalah (misalnya
rumah yaitu kelas dibagi tim-tim peneliti,
yang terdapat dalam surat kabar bekas
setiap
yang sebelumnya telah disiapkan oleh
mengumpulkan informasi dari sumber
guru),
yang berbeda (siswa melakukan kunjungan
lalu
mendiskusikannya
dengan
hokum,
peneliti
kepolisian,
bertanggung
kantor
jawab
170 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
ke sumber informasi). (d) Mengembangkan
Penilaian portofolio, pada sisi lain,
portofolio kelas; spekulasi portofolio yakni
merupakan
meliputi dua seksi, yaitu portofolio seksi
ngembangan
penayangan
pertimbangkan
Portofolio
dan
seksi
seksi
dokumentasi.
penayangan
adalah
dipakai
penyempurnaan
portofolio
dan
pe-
dengan
mem-
langkah-langkah
yang
dalam
merencanakan,
me-
portofolio yang akan ditayangkan sebagai
ngumpulkan dan menganalisis berbagai
bahan presentasi kelas pada saat showcase.
(sumber) data yang terkumpul melalui
Adapun
portofolio.
portofolio
seksi
dokumentasi
adalah portofolio yang disimpan pada
Model
penilaian
portofolio
sebuah maf snel (binder) yang berisi data
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
dan informasi lengkap setiap kelompok
(1) Komprehensif ; dalam menilai hasil
portofolio. Kemudian dibentuk kelompok
pembelajaran
portofolio, yakni kelas dibagi menjadi
tehnik penilaian formal dan informal,
empat kelompok portofolio, kelompok
memfokuskan tidak saja pada produk akan
portofolio pertama menjelaskan masalah,
tetapi juga pada proses pembelajaran,
kelompok
mengkaji
berusaha memahami perkembangan bahasa
kebijakan alternative, kelompok portofolio
pembelajar dalam kebahasaan, kognitif,
ketiga
public
metakognitif, dan aspek afektif yang terdiri
untuk mengatasi masalah, dan kelompok
dari masukan yang berasal dari guru,
portofolio
keempat
pembelajar,
tindakan.
Penilaian
portofolio
mengusulkan
kedua
kebijakan
membuat
Portofolio
rencana
pada
portofolio
dan
menekankan
menggunakan
tujuan
pada
belajar,
dan
pengembangan
mulanya hanya merupakan kumpulan tugas
akademik
pengalaman belajar dan hasil kerja belajar
informasi (2) Terencana dan sistematis ;
siswa
penilaian portofolio direncanakan dengan
sendiri.
Dari
kumpulan
itulah
di
samping
pengembangan
pengajar menilai hasil kerja pembelajaran,
matang
sehingga hasil penilaian tidak hanya
anggota tim portofolio menyusun garis-
mengandalkan tes akhir yang kadang-
garis besar portofolio, isi portofolio,
kadang bisa tidak valid karena hasil kerja
jadwal pengumpulan data dan criteria
seorang pembelajar pada saat tes akhir
kinerja
dapat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi
portofolio haruslah mempunyai tujuan
pada saat mengerjakan tes tersebut, seperti
yang jelas. (3) Informatif ; informasi harus
pembelajar sedang sakit, atau kurang
bermakna bagi guru, pembelajar dan orang
konsentrasi yang akan menghasilkan hasil
tua,
yang tidak baik pada saat itu.
pengajaran
sebelum
melaksanakannya,
pembelajar,
berguna
dan
untuk
dan
penilaian
menyesuaikan
kurikulum
terhadap
Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 171
kebutuhan
pembelajar,
merupakan
METODE PENELITIAN
mekanisme umpan balik secara pendidik
Penelitian dirancang dalam bentuk
bagi guru dan pembelajar dan system
Penilaian Tindakan Kelas (Classroom
untuk
Action Research). Menurut Wiriaatmaadja
mengevaluasi
keterpakaian
dan
kelengkapan informasi yang terkumpul, (4)
(2009:13),
Terpola ; model penilaian terpola sesuai
adalah bagaimana sekelompok guru dapat
dengan tujuan yang akan dicapai oleh
mengorganisasikan
model penilaian, tujuan penilaian dan
pemebelajaran mereka, dan belajar dari
kebutuhan
pengalaman mereka sendiri. Penelitian
penilain
pada
kegiatan
Penelitian
Tindakan
kondisi
Kelas
praktek
pembelajaran, (5) Autentik ; informasi
Tindakan
didasarkan pada tugas-tugas penilaian
memperbaiki dan meningkatkan kualitas
dengan aktivitas autentik. Tugas-tugas
pembelajaran
dikerjakan
berdayakan
pembelajar
secara
alamiah
Kelas
serta
guru
bertujuan
membantu
dan
untuk
mem-
memecahkan
sebagai bagian pengajaran. Di samping itu
masalah pembelajaran di sekolah (Muslich,
pengembangan
bersifat
2011:10). Penelitian tindakan kelas ini
holistic dan integrative dan berfokus pada
dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I
kemampuan berbahasa yang komunikatif
dilaksanakan pada minggu ke-1 pada bulan
dan fungsional dari pada kemampuan yang
Desember 2013, sedangkan Siklus II
terpisah-pisah.Dalam
penerapan
dilaksanakan pada minggu ke-2 pada bulan
penilaian portofolio di kelas, dapat terjadi
Desember 2013. Dalam siklus tindakan
hambatan-hambatan sebagai berikut : (1)
terdiri
Jika guru cenderung hanya memperhatikan
perencanaan,
pencapaian akhir ! (2) Jika guru dan siswa
dan refleksi.
bahasa
lebih
hal
atas
empat
kegiatan,
pelaksanaan,
yakni
pengamatan
terjebak dalam suasana hubungan top-
Subyek dalam penelitian ini adalah
down ! Sehubungan dengan hal itu, guru
siswa kelas VI SDN 1 Munjungan
perlu mewaspadai kondisi-kondisi tersebut.
Kecamatan
Apabila kondisi-kondisi tersebut dapat
Trenggalek Semester I tahun pelajaran
diwaspadai dan dihindari, penggunaan
2013/2014 sebanyak 19 siswa. Semua
penilaian portofolio akan bermanfdaat
siswa mendapat tindakan yang sama.
sebagai salah satu upaya meningkatkan
Kegiatan pengumpulan data dilakukan
mutu pembelajaran.
dengan
Munjungan
menggunakan
Kabupaten
instrument
penelitian: pengamatan (observasi), catatan
lapangan,
angket,
dan
dokumentasi.
Pengamatan difokuskan pada pelaksanaan
172 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
pembelajaran
mata
Pengetahuan
Sosial
pelajaran
(IPS)
Ilmu
serap lebih dari atau sama dengan 65%.
berbasis
Untuk menghitung persentase ketuntasan
portofolio, catatan lapangan dilakukan
belajar digunakan rumus sebagai berikut:
dengan mencatat peristiwa nyata yang
terjadi dalam kegiatan pembelajaran baik
secara
diskriptif
dokumentasi
maupun
berupa
reflektif,
P
Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
Siswa
kegiatan
mendokumentasikan data verbal tertulis
dan foto.
Mencari Hasil Penilaian Fortofolio
berupa dokumentasi perkelompok
Analisis
data
dilakukan
dengan
No
Kriteria
menggunakan tehnik analisis data melalui
teknis tes untuk mengetahui prestasi
1
Masalah
2
Kebijakan
Alternatif
3
Usulan
Kebijakan
4
Rencana Kerja
belajar dan aktivitas belajar : Peneliti
melakukan
penjumlahan
nilai
yang
diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi
dengan jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes
formatif dapat dirumuskan:
X
X
N
Dengan : X
= Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
Total Skor
Ada dua kategori ketuntasan belajar
yaitu
secara
klasikal.
perorangan
Berdasarkan
dan
Skor
Keterangan
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Skor
maksimal
12
Nilai
secara
petunjuk
pelaksanaan belajar mengajar kurikulum
1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang
siswa telah tuntas belajar bila telah
mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas
disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut
terdapat 80% yang telah mencapai daya
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
12
Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 173
Mencari Hasil Penilaian Fortofolio
sebesar
berupa presentasi perkelompok
No
1
2
3
4
5
Kriteria
Tata Bahasa
dan baca yang
digunakan
Pemilihan
Kosa kata dan
keterpaduan
kalimat
Kelengkapan
Laporan
Sistematika
Laporan
Kerapian
Tulisan
Total Skor
Skor
sedangkan pada Siklus II rata-rata menjadi
83,15%
yang
terjadi
18,94%.
Siswa
Keterangan
peningkatan
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
semakin aktif dan antusias. Hal ini tampak
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Skor
maksimal
15
Nilai
sebesar
berarti
dalam mengidentifikasi masalah untuk
kajian kelas sendiri, melakukan identifikasi
sumber
informasi
wawancara
langsung,
sumber
penelitian
sendiri,
informasi
sehingga
dapat
secara
mengkaji
kebijakan yang ada dan dapat belajar
membuat usulan kebijakan serta belajar
membuat rencana kerja kelas sendiri, siswa
lebih
banyak
aktion.
Ini
berarti
pembelajaran tidak lagi didominasi oleh
guru, tetapi pembelajaran yang terpusat
pada keaktifan siswa. Dari hasil Siklus I ke
Siklus
II
menunjukkan
peningkatan
prestasi belajar yang berarti.
Prestasi
belajar
siswa
yang
didasarkan pada proses belajar yaitu hasil
kerja siswa dalam kelompok yang berupa
laporan
dokumentasi
portofolio
pada
Siklus I rata-rata skor 62,49% dan Siklus II
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
15
rata-rata skor 93,75 yang berarti terjadi
peningkatan sebesar 31,26 %. Peningkatan
ini ditunjukkan adanya keaktifan belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari
siswa dalam kelompok. Sedangkan hasil
kerja
siswa
yang
berupa
presentasi
Sklus I dan Siklus II menunjukkan adanya
portofolio dari setiap kelompok dari Siklus
perubahan peningkatan kearah pencapaian
I rata-rata skor 65% dan Siklus II rata-rata
tujuan penelitian. Prestasi belajar siswa
skor 91%yang berarti terjadi peningkatan
dalam pembelajaran berbasis portofolio
sebesar 26%. Peningkatan ini ditunjukkan
dari Siklus I rata-rata sebesar 64,21%
adanya keberanian dalam menyampaikan
ide/gagasan.
174 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
Dengan
dengan
demikian
menggunakan
pembelajaran
sesuai dengan tujuan peneliti, hendaknya
pembelajaran
guru
dalam
melaksanakan
strategi
berbasis portofolio dapat dinilai berhasil
pembelajaran
terutama pada pembelajaran IPS dalam
kematangan belajar siswa pada setiap
penelitian ini.
jenjang kelas.
mempertimbangkan
Agar
hendaknya
guru
mengembangkan teknik penilaian yang
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
yang
bersifat
menyeluruh,
bermakna,
otentik dan dapat mengukur penguasaan
siswa.
prestasi belajar siswa melalui pembelajaran
berbasis portofolio dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada pokok
bahasan mengenal benua kelas VI semester
I tahun pelajaran 2013/2014 di SDN 1
Munjungan
Kecamatan
Munjungan
Kabupaten Trenggalek, yakni dari 64,21 %
rata-rata prestasi belajar siswa menjadi
83,15% pada siklus 2. Pada peningkatan
aktivitas
belajar
siswa
melalui
pembelajaran berbasis portofolio dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) pada pokok bahasan mengenal benua
kelas VI semester I tahun pelajaran
2013/2014
Kecamatan
di
SDN
1
Munjungan
Munjungan
Kabupaten
Trenggalek, yang berupa dokumentasi
fortofolio pada siklus I nilai rata-rata nilai
kelompok 62,49% dan naik 93,75% pada
siklus II. Sedangkangkan berupa presentasi
portofolio pada siklus I nilai rata-rata nilai
kelompok 65% dan naik 91% pada siklus
II. Berdasarkan kesimpulan di atas dan
DAFTAR PUSTAKA
Kosasih Djahiri. 2001. Model
Pembelajaran Terpadu dan Utuh
Menyeluruh. Bandung :
Dasim Budimansyah
2002. Model
Pembelajaran Berbasis Portofolio.
Bandung : Grasindo.
lab. PMPKn IKIP Bandung
Masnur Musclich. 2011. Melaksanakan
PTK itu Mudah. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
M. Nur Rokhman, 2004. Materi
Terintegrasi
Mata
Pelajaran
Pengetahuan Sosial. Jakarta :
Depdiknas
Dirjen
Dikdasmen
Direktorat PLP.
Rochiati Wiriaatmadja. 2009. Metode
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
A.
BERBASIS PORTOFOLIO
SULASTRI
SDN 1 Munjungan
Email: Sulastrigokil300@gmail.com
RT.008 RW.002 Ds/Kec. Munjungan
Abstrak: Pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu inovasi pembelajaran yang
dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui
pengamalan belajar praktek-empirik. Model pembelajaran ini digunakan pada SDN 1
Munjungan untuk memperbaiki pembelajaran IPS. Penelitian ini bertujuan meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas VI dalam mata pelajaran IPS pada pokok bahasan Mengenal
Benua pada semester I dan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VI dalam mata
pelajaran IPS pada pokok bahasan Mengenal Benua pada semester I tahun pelajaran
2013/2014 di SDN 1 Munjungan Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek?Prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran berbasis portofolio dari 19 siswa dengan hasil nilai Siklus I
rata-rata sebesar 64,21% sedangkan pada Siklus II rata-rata menjadi sebesar 83,15%
mengalami peningkatan sebesar 18,94% Dari hasil Siklus I ke Siklus II menunjukkan
peningkatan prestasi belajar yang berarti.Prestasi belajar siswa yang didasarkan hasil kerja
siswa dalam kelompok yang berupa laporan dokumentasi portofolio pada Siklus I rata-rata
skor 62,49% dan Siklus II rata-rata skor 93,75 yang berarti terjadi peningkatan sebesar 31,26
%. Peningkatan ini ditunjukkan adanya keaktifan belajar siswa dalam kelompok. Sedangkan
hasil kerja siswa yang berupa presentasi portofolio dari setiap kelompok dari Siklus I rata-rata
skor 65% dan Siklus II rata-rata skor 91% yang berarti terjadi peningkatan sebesar 26%.
Kata Kunci : model pembelajaran, IPS dan portofolio
Abstract: Portfolio-based learning is a learning innovations that are designed to help students
understand the theory in depth through practice-practice empirical study.This learning model
used at SDN 1 Munjungan to improve learning IPSThis study aims to improve student
achievement in the sixth grade social studies on the subject of Know Continent in the first
semester and to improve students' learning activities in the sixth grade social studies on the
subject of Know Continent in the first semester of the school year 2013/2014 at SDN 1
Munjungan Subdistrict Munjungan Trenggalek? Student achievement in learning-based
portfolio of 19 students with the results of the first cycle average of 64.21%, while in the
second cycle on average amounted to 83.15% increased by 18.94% From the results of the
first cycle to the second cycle showed significant increase learning achievement. Student
achievement based students work in groups that form a portfolio of documentation report on
the first cycle an average score of 62.49% and Cycle II, the average score of 93.75, which
means an increase of 31.26%. This increase demonstrated their activeness of students in the
group. While the students' work in the form of portfolio presentation from each group of the
first cycle an average score of 65% and cycle II, the average score of 91%, which means an
increase of 26%.
Keywords: learning model, IPS, and portfolio
yang dirancanag untuk membantu peserta
PENDAHULUAN
Pembelajaran
berbasis
didik memahami teori secara mendalam
portofolio
melalui
merupakan suatu inovasi pembelajaran
pengamalan
belajar
praktek-
empirik. Model pembelajaran ini dapat
165
166 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
menjadi
program
yang
berikut: (1) Apakah pembelajaran berbasisi
mendorong kompetensi, tanggung jawab,
portofolio dapat meningkatkan Prestasi
dan partisipasi
belajar siswa kelas VI dalam mata
menilai
dan
pendidikan
peserta didik, belajar
mempengaruhi
kebijakan
pelajaran
IPS
pada
pokok
bahasan
umum (public policy), memberanikan diri
Mengenal Benua pada semester I tahun
untuk berperan serta dalam kegiatan antar
pelajaran 2013/2014 di SDN 1 Munjungan
siswa, antar sekolah, dan antar masyarakat,
Kecamatan
sehingga proses pembelajaran terpusat
Trenggalek? (2) Apakah pembelajaran
pada siswa (Student Centered).
berbasis portofolio dapat meningkatkan
Namun
demikian
dalam
ke-
Munjungan
Kabupaten
aktivitas belajar siswa kelas VI dalam mata
nyataannya masih terdapat kesenjangan
pelajaran
antara harapan dengan kenyataan yang
Mengenal Benua pada semester I tahun
terjadi pada pembelajaran di kelas, yaitu
pelajaran 2013/2014 di SDN 1 Munjungan
masih ditemuianya dalam pelaksanaan
Kecamatan
pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu
Trenggalek?
Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menitik
IPS
pada
pokok
Munjungan
bahasan
Kabupaten
Sesuai dengan rumusan masalah di
beratkan pada dominasi guru dan siswa
atas,
diperlakukan secara pasif. Kenyataan ini
mempunyai tujuan sebagai berikut: (1)
menjadikan siswa kurang memahami apa
Untuk mengetahui apakah pembelajaran
yang
kurikulum,
berbasis portofolio dapat meningkatkan
sehingga hasil belajar yang diharapkan
Prestasi belajar siswa kelas VI dalam mata
kurang memuaskan.
pelajaran
ini,
diharapkan
dalam
maka
peneliti
IPS
pada
dalam
pokok
hal
ini
bahasan
Sehubungan dengan permasalahan
mengenal benua pada semester I tahun
dicoba
pelajaran 2013/2014 di SDN 1 Munjungan
untuk
mengatasi
melalui
pembelajaran yang menitik beratkan pada
Kecamatan
Munjungan
siswa agar dapat belajar secara aktif dan
Trenggalek.
(2)
memiliki Prestasi
pembelajaran berbasis portofolio dapat
dilakukannya
berbasis
yang tinggi dengan
strategi
portofolio.
pembelajaran
Kegiatan
Untuk
Kabupaten
mengetahui
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas
ini
VI dalam mata pelajaran IPS pada pokok
Penelitian
bahasan mengenal benua pada semester I
Tindakan Kelas (PTK. Dengan mengacu
tahun pelajaran 2013/2014 di SDN 1
pada
Munjungan
dilaksanakan dalam bentuk
latar
diuraikan
belakang
di
depan,
masalah
berikut
yang
ini
dikemukakan rumusan masalah sebagai
Kecamatan
Kabupaten Trenggalek.
Munjungan
Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 167
Hasil penelitian ini diharapkan
pasti, tetapi perubahan itu hendaklah
dapat memberikan manfaat bagi berbagai
merupakan akhir dari suatu periode yang
pihak, antara lain: (1) Sebagai sarana
mungkin
peneliti
mengembangkan
berminggu-minggu, berbulan-bulan atau
pengetahuan keterampilan, dan wawasan
bertahun-tahun. Belajar merupakan suatu
berpikir kritis guna melatih kemampuan
proses yang tidak dapat dilihat dengan
memahami dan menganalisa masalah-
nyata
masalah pendidikan secara sistematis dan
seseorang yang sedang mengalami belajar.
konstruktif.(2)
masukan
Jadi yang dimaksud dengan belajar bukan
kepada kepala sekolah dan guru sebagai
tingkah laku yang nampak, tetapi pro-
bahan pertimbangan dalam meningkatkan
sesnya terjadi secara internal di dalam diri
kegiatan belajar mengajar.(3) Memberikan
individu
masukan kepada Kepala Kantor Unit Dinas
peroleh hubungan-hubungan baru.
untuk
Memberikan
berlangsung
proses
itu
dalam
berhari-hari,
terjadi
dalam
mengusahakan
diri
mem-
Pendidikan Kecamatan Munjungan sebagai
Agar belajar dapat dicapai hasil yang
bahan pertimbangan mengambil kebijakan-
baik, siswa harus mau belajar dengan
kebijakan dalam rangka meningkatkan
sebaik mungkin. Supaya mereka mau
mutu pembelajaran di wilayah Kecamatan
belajar dengan baik yaitu belajar dengan
Munjungan.
baik dan teratur secara sendiri-sendiri,
(4)
Memberikan
Prestasi
siswa dalam berpikir kritis, kreatif, dan
secara
inovatif
memperkaya bahan pelajaran yang di-
untuk
meningkatkan
prestasi
belajar.
kelompok
dan
berusaha
terima di sekolah dengan bahan pelajaran
Pengertian belajar sudah banyak
ditambah dengan usaha sendiri. Belajar
dikemukakan dalam kepustakaan. Yang
dengan baik dapat diciptakan, apabila guru
dimaksud belajar yaitu perbuatan murid
dapat
dalam
serta
sehingga minat dan motivasi belajar dapat
fungsional pada umumnya dan bidang
ditumbuhkan dalam suasana kelas yang
intelektual pada khususnya. Jadi belajar
menggairahkan. Tugas siswa mengor-
merupakan
Belajar
ganisir terletak pada si pendidik, oleh
merupakan suatu perubahan pada sikap
karena itu bagaimana cara membantu si
dan tingkah laku yang lebih baik, Untuk
pendidik
dapat disebut belajar, maka perubahan
pelajaran yang ada.
bidang
hal
material,
yang
formal
pokok.
mengorganisir
dalam
belajar
menggunakan
siswa,
alat
harus merupakan akhir dari pada periode
Belajar merupakan aktivitas/usaha
yang cukup panjang. Berapa lama waktu
perubahan tingkah laku yang terjadi pada
itu berlangsung sulit ditentukan dengan
dirinya atau diri individu. Perubahan
168 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
tingkah
laku
tersebut
pengalaman-pengalaman
merupakan
baru.
Dengan
Menurut A. Kosasih Djahari (2001),
dalam
proses
pembelajaran
prinsip
belajar individu mendapatkan pengalaman-
utamanya
pengalaman
dalam
seluruh/sebagian besar potensi diri siswa
kepribadian yang menyatakan sebagai
(fisik dan non fisik) dan kebermaknaannya
suatu pola baru dan pada reaksi yang
bagi diri dan kehidupannya saat ini dan di
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan
masa yang akan dating (life skill). Dalam
kepandaian.
pe-
pembelajaran praktek Ilmu Pengetahuan
ngertian belajar penulis akan memberikan
Sosial (IPS) berbasis portofolio ada 7
kesimpulan bahwa belajar adalah suatu
prinsip, yaitu :cooperative, group learning,
proses lahir maupun batin pada diri
student based, demokratis-humanistik dan
individu untuk memperoleh pengalaman
transparans, factual based(materi belajar
baru dengan jalan mengalami atau latihan.
dikaitkan
baru.
Perubahan
Untuk
mempertegas
adalah
proses
dengan
keterlibatan
kehidupan),
multi
Pembelajaran Portofolio pada mu-
dimensional (yakni : multi domain, multi
lanya hanya sebagai wujud benda fisik,
gatra, multi media/sumber dan multi
artinya
atau
penilaian), fungsi guru sebagai fasilitas,
dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik
dan tempat (kelas, sekolah dan luar
yang disimpan pada suatu bendel misalnya
sekolah). (M. Nur Rokhman : 2003)
hasil
sebagai
tes
awal,
kumpulan
tugas-tugas,
catatan
Pembelajaran
berbasis
portofolio
anekdot, piagam penghargaan, hasil tes
memposisikan siswa sebagai titik sentral
akhir. Sebagai proses social paedalogis,
(student
portofolio
pembelajaran
merupakan
kumpulan
dari
oriented).
siswa
Dalam
proses
harus
mampu
pengalaman belajar (collection of learning
melakukan sesuatu untuk memperkaya
experience)
pengalaman
pengetahuan
dan
ini
dapat
(cognitive),
berupa
keterampilan
bekerjanya
mengintensifkan
(skill), nilai atau sikap (affective) yang
lingkungannya.
terdapat
diharapkan
dalam pikiran peserta didik
dengan
interaksi
Dengan
dengan
interaksi
mampu
ini
membangun
(Dasim Budimansyah : 2002). Lebih lanjut
pemahaman
Dasim
portofolio
kepercayaannya dari dan kepribadian siswa
sebagai konsep pembelajaran dan konsep
yang paham akan keanekaragaman yang
penilaian, yang dikenal dengan istilah
pada gilirannya dapat tumbuh sikap positif
pembelajaran
dan perilaku toleran terhadap kebhinekaan
menjelaskan
bahwa
berbasis
(portofolio based assement).
portofolio
terhadap
lebih
dunia
dan perbedaan pola kehidupan.
sekitar,
Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 169
Tujuan dari model pembelajaran
berbasis
portofolio
adalah
untuk
kelompok kecil tersebut untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan ke dalam format
memberikan berbagai keterampilan kepada
identifikasi
siswa terutama yang berkaitan dengan
Memilih masalah untuk kajian kelas ;
kepekaan
membuat daftar masalah yakni setiap
dalam
menemukan
dan
dan
analisis
masalah.(b)
menentukan permasalahan yang mendesak
kelompok
untuk segera dipecahkan, merumuskan
mengidentifikasi
format
menentukan
masalah dengan dukungan informasi yang
berbagai sumber yang diperkirakan dapat
telah memadai, menetapkan satu masalah
membantu
permasalahan,
dan menuliskannya dalam daftar masalah
melatih melakukan pengumpulan data atau
di papan tulis, demikian seterusnya diikuti
informasi terhadap berbagai sumber yang
oleh kelompok-kelompok kecil lainnya
berhubungan dengan kebijakan public,
sehingga akan terdapat sejumlah masalah
merumuskan
format
yang
pengumpulan
data,
permasalahan,
memecahkan
laporan
tertera
yang
dan
pada
telah
selesai
menganalisis
daftar
masalah.
menyajikan
Kemudian melakukan pemungutan suara
portofolio yang berisi upaya pemecahan
(voting), proses pemilihan dilakukan dua
masalah-masalah kemasyarakatan. Dengan
tahap, pertama setiap siswa menentukan
demikian penerapan model pembelajaran
tiga pilihan secara terbuka sehingga akan
berbasis portofolio adalah memberikan
terdapat tiga masalah yang paling banyak
bekal pengalaman langsung kepada siswa
dipilih, tahap kedua setiap siswa hanya
tentang berbagai permasalahan yang ada
memilih satu masalah sehingga diharapkan
dan muncul di masyarakat. Selanjutnya
akan terpilih satu masalah untuk kajian
siswa berupaya mencarikan solusi terbaik
kelas.
untuk memecahkan permasalahan tersebut
tentang masalah yang akan dikaji oleh
melalui tindakan yang cukup teruji.
kelas ; kegiatan kelas mengidentifikasi
Langkah-langkah
dan
hasil
kecil
Pembelajaran
(c)
Mengumpulkan
sumber-sumber
informasi
informasi
(contohnya
Praktek Belajar IPS Berbasis Portofolio (a)
perpustakaan, kantor penerbit surat kabar,
Mengidentifikasi Masalah ; guru membagi
pakar
kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil
legislative, pemda , ormas, internet, dan
(3-4 orang perkelompok), setiap kelompok
sebagainya). Kemudian tugas pekerjaan
diminta mencari satu masalah (misalnya
rumah yaitu kelas dibagi tim-tim peneliti,
yang terdapat dalam surat kabar bekas
setiap
yang sebelumnya telah disiapkan oleh
mengumpulkan informasi dari sumber
guru),
yang berbeda (siswa melakukan kunjungan
lalu
mendiskusikannya
dengan
hokum,
peneliti
kepolisian,
bertanggung
kantor
jawab
170 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
ke sumber informasi). (d) Mengembangkan
Penilaian portofolio, pada sisi lain,
portofolio kelas; spekulasi portofolio yakni
merupakan
meliputi dua seksi, yaitu portofolio seksi
ngembangan
penayangan
pertimbangkan
Portofolio
dan
seksi
seksi
dokumentasi.
penayangan
adalah
dipakai
penyempurnaan
portofolio
dan
pe-
dengan
mem-
langkah-langkah
yang
dalam
merencanakan,
me-
portofolio yang akan ditayangkan sebagai
ngumpulkan dan menganalisis berbagai
bahan presentasi kelas pada saat showcase.
(sumber) data yang terkumpul melalui
Adapun
portofolio.
portofolio
seksi
dokumentasi
adalah portofolio yang disimpan pada
Model
penilaian
portofolio
sebuah maf snel (binder) yang berisi data
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
dan informasi lengkap setiap kelompok
(1) Komprehensif ; dalam menilai hasil
portofolio. Kemudian dibentuk kelompok
pembelajaran
portofolio, yakni kelas dibagi menjadi
tehnik penilaian formal dan informal,
empat kelompok portofolio, kelompok
memfokuskan tidak saja pada produk akan
portofolio pertama menjelaskan masalah,
tetapi juga pada proses pembelajaran,
kelompok
mengkaji
berusaha memahami perkembangan bahasa
kebijakan alternative, kelompok portofolio
pembelajar dalam kebahasaan, kognitif,
ketiga
public
metakognitif, dan aspek afektif yang terdiri
untuk mengatasi masalah, dan kelompok
dari masukan yang berasal dari guru,
portofolio
keempat
pembelajar,
tindakan.
Penilaian
portofolio
mengusulkan
kedua
kebijakan
membuat
Portofolio
rencana
pada
portofolio
dan
menekankan
menggunakan
tujuan
pada
belajar,
dan
pengembangan
mulanya hanya merupakan kumpulan tugas
akademik
pengalaman belajar dan hasil kerja belajar
informasi (2) Terencana dan sistematis ;
siswa
penilaian portofolio direncanakan dengan
sendiri.
Dari
kumpulan
itulah
di
samping
pengembangan
pengajar menilai hasil kerja pembelajaran,
matang
sehingga hasil penilaian tidak hanya
anggota tim portofolio menyusun garis-
mengandalkan tes akhir yang kadang-
garis besar portofolio, isi portofolio,
kadang bisa tidak valid karena hasil kerja
jadwal pengumpulan data dan criteria
seorang pembelajar pada saat tes akhir
kinerja
dapat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi
portofolio haruslah mempunyai tujuan
pada saat mengerjakan tes tersebut, seperti
yang jelas. (3) Informatif ; informasi harus
pembelajar sedang sakit, atau kurang
bermakna bagi guru, pembelajar dan orang
konsentrasi yang akan menghasilkan hasil
tua,
yang tidak baik pada saat itu.
pengajaran
sebelum
melaksanakannya,
pembelajar,
berguna
dan
untuk
dan
penilaian
menyesuaikan
kurikulum
terhadap
Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 171
kebutuhan
pembelajar,
merupakan
METODE PENELITIAN
mekanisme umpan balik secara pendidik
Penelitian dirancang dalam bentuk
bagi guru dan pembelajar dan system
Penilaian Tindakan Kelas (Classroom
untuk
Action Research). Menurut Wiriaatmaadja
mengevaluasi
keterpakaian
dan
kelengkapan informasi yang terkumpul, (4)
(2009:13),
Terpola ; model penilaian terpola sesuai
adalah bagaimana sekelompok guru dapat
dengan tujuan yang akan dicapai oleh
mengorganisasikan
model penilaian, tujuan penilaian dan
pemebelajaran mereka, dan belajar dari
kebutuhan
pengalaman mereka sendiri. Penelitian
penilain
pada
kegiatan
Penelitian
Tindakan
kondisi
Kelas
praktek
pembelajaran, (5) Autentik ; informasi
Tindakan
didasarkan pada tugas-tugas penilaian
memperbaiki dan meningkatkan kualitas
dengan aktivitas autentik. Tugas-tugas
pembelajaran
dikerjakan
berdayakan
pembelajar
secara
alamiah
Kelas
serta
guru
bertujuan
membantu
dan
untuk
mem-
memecahkan
sebagai bagian pengajaran. Di samping itu
masalah pembelajaran di sekolah (Muslich,
pengembangan
bersifat
2011:10). Penelitian tindakan kelas ini
holistic dan integrative dan berfokus pada
dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I
kemampuan berbahasa yang komunikatif
dilaksanakan pada minggu ke-1 pada bulan
dan fungsional dari pada kemampuan yang
Desember 2013, sedangkan Siklus II
terpisah-pisah.Dalam
penerapan
dilaksanakan pada minggu ke-2 pada bulan
penilaian portofolio di kelas, dapat terjadi
Desember 2013. Dalam siklus tindakan
hambatan-hambatan sebagai berikut : (1)
terdiri
Jika guru cenderung hanya memperhatikan
perencanaan,
pencapaian akhir ! (2) Jika guru dan siswa
dan refleksi.
bahasa
lebih
hal
atas
empat
kegiatan,
pelaksanaan,
yakni
pengamatan
terjebak dalam suasana hubungan top-
Subyek dalam penelitian ini adalah
down ! Sehubungan dengan hal itu, guru
siswa kelas VI SDN 1 Munjungan
perlu mewaspadai kondisi-kondisi tersebut.
Kecamatan
Apabila kondisi-kondisi tersebut dapat
Trenggalek Semester I tahun pelajaran
diwaspadai dan dihindari, penggunaan
2013/2014 sebanyak 19 siswa. Semua
penilaian portofolio akan bermanfdaat
siswa mendapat tindakan yang sama.
sebagai salah satu upaya meningkatkan
Kegiatan pengumpulan data dilakukan
mutu pembelajaran.
dengan
Munjungan
menggunakan
Kabupaten
instrument
penelitian: pengamatan (observasi), catatan
lapangan,
angket,
dan
dokumentasi.
Pengamatan difokuskan pada pelaksanaan
172 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
pembelajaran
mata
Pengetahuan
Sosial
pelajaran
(IPS)
Ilmu
serap lebih dari atau sama dengan 65%.
berbasis
Untuk menghitung persentase ketuntasan
portofolio, catatan lapangan dilakukan
belajar digunakan rumus sebagai berikut:
dengan mencatat peristiwa nyata yang
terjadi dalam kegiatan pembelajaran baik
secara
diskriptif
dokumentasi
maupun
berupa
reflektif,
P
Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
Siswa
kegiatan
mendokumentasikan data verbal tertulis
dan foto.
Mencari Hasil Penilaian Fortofolio
berupa dokumentasi perkelompok
Analisis
data
dilakukan
dengan
No
Kriteria
menggunakan tehnik analisis data melalui
teknis tes untuk mengetahui prestasi
1
Masalah
2
Kebijakan
Alternatif
3
Usulan
Kebijakan
4
Rencana Kerja
belajar dan aktivitas belajar : Peneliti
melakukan
penjumlahan
nilai
yang
diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi
dengan jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes
formatif dapat dirumuskan:
X
X
N
Dengan : X
= Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
Total Skor
Ada dua kategori ketuntasan belajar
yaitu
secara
klasikal.
perorangan
Berdasarkan
dan
Skor
Keterangan
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Skor
maksimal
12
Nilai
secara
petunjuk
pelaksanaan belajar mengajar kurikulum
1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang
siswa telah tuntas belajar bila telah
mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas
disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut
terdapat 80% yang telah mencapai daya
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
12
Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 173
Mencari Hasil Penilaian Fortofolio
sebesar
berupa presentasi perkelompok
No
1
2
3
4
5
Kriteria
Tata Bahasa
dan baca yang
digunakan
Pemilihan
Kosa kata dan
keterpaduan
kalimat
Kelengkapan
Laporan
Sistematika
Laporan
Kerapian
Tulisan
Total Skor
Skor
sedangkan pada Siklus II rata-rata menjadi
83,15%
yang
terjadi
18,94%.
Siswa
Keterangan
peningkatan
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
semakin aktif dan antusias. Hal ini tampak
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Skor
maksimal
15
Nilai
sebesar
berarti
dalam mengidentifikasi masalah untuk
kajian kelas sendiri, melakukan identifikasi
sumber
informasi
wawancara
langsung,
sumber
penelitian
sendiri,
informasi
sehingga
dapat
secara
mengkaji
kebijakan yang ada dan dapat belajar
membuat usulan kebijakan serta belajar
membuat rencana kerja kelas sendiri, siswa
lebih
banyak
aktion.
Ini
berarti
pembelajaran tidak lagi didominasi oleh
guru, tetapi pembelajaran yang terpusat
pada keaktifan siswa. Dari hasil Siklus I ke
Siklus
II
menunjukkan
peningkatan
prestasi belajar yang berarti.
Prestasi
belajar
siswa
yang
didasarkan pada proses belajar yaitu hasil
kerja siswa dalam kelompok yang berupa
laporan
dokumentasi
portofolio
pada
Siklus I rata-rata skor 62,49% dan Siklus II
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
15
rata-rata skor 93,75 yang berarti terjadi
peningkatan sebesar 31,26 %. Peningkatan
ini ditunjukkan adanya keaktifan belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari
siswa dalam kelompok. Sedangkan hasil
kerja
siswa
yang
berupa
presentasi
Sklus I dan Siklus II menunjukkan adanya
portofolio dari setiap kelompok dari Siklus
perubahan peningkatan kearah pencapaian
I rata-rata skor 65% dan Siklus II rata-rata
tujuan penelitian. Prestasi belajar siswa
skor 91%yang berarti terjadi peningkatan
dalam pembelajaran berbasis portofolio
sebesar 26%. Peningkatan ini ditunjukkan
dari Siklus I rata-rata sebesar 64,21%
adanya keberanian dalam menyampaikan
ide/gagasan.
174 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
Dengan
dengan
demikian
menggunakan
pembelajaran
sesuai dengan tujuan peneliti, hendaknya
pembelajaran
guru
dalam
melaksanakan
strategi
berbasis portofolio dapat dinilai berhasil
pembelajaran
terutama pada pembelajaran IPS dalam
kematangan belajar siswa pada setiap
penelitian ini.
jenjang kelas.
mempertimbangkan
Agar
hendaknya
guru
mengembangkan teknik penilaian yang
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
yang
bersifat
menyeluruh,
bermakna,
otentik dan dapat mengukur penguasaan
siswa.
prestasi belajar siswa melalui pembelajaran
berbasis portofolio dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada pokok
bahasan mengenal benua kelas VI semester
I tahun pelajaran 2013/2014 di SDN 1
Munjungan
Kecamatan
Munjungan
Kabupaten Trenggalek, yakni dari 64,21 %
rata-rata prestasi belajar siswa menjadi
83,15% pada siklus 2. Pada peningkatan
aktivitas
belajar
siswa
melalui
pembelajaran berbasis portofolio dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) pada pokok bahasan mengenal benua
kelas VI semester I tahun pelajaran
2013/2014
Kecamatan
di
SDN
1
Munjungan
Munjungan
Kabupaten
Trenggalek, yang berupa dokumentasi
fortofolio pada siklus I nilai rata-rata nilai
kelompok 62,49% dan naik 93,75% pada
siklus II. Sedangkangkan berupa presentasi
portofolio pada siklus I nilai rata-rata nilai
kelompok 65% dan naik 91% pada siklus
II. Berdasarkan kesimpulan di atas dan
DAFTAR PUSTAKA
Kosasih Djahiri. 2001. Model
Pembelajaran Terpadu dan Utuh
Menyeluruh. Bandung :
Dasim Budimansyah
2002. Model
Pembelajaran Berbasis Portofolio.
Bandung : Grasindo.
lab. PMPKn IKIP Bandung
Masnur Musclich. 2011. Melaksanakan
PTK itu Mudah. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
M. Nur Rokhman, 2004. Materi
Terintegrasi
Mata
Pelajaran
Pengetahuan Sosial. Jakarta :
Depdiknas
Dirjen
Dikdasmen
Direktorat PLP.
Rochiati Wiriaatmadja. 2009. Metode
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
A.