PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO | - | Karya Ilmiah Dosen 91 189 1 PB

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN
BERBASIS PORTOFOLIO
SULASTRI
SDN 1 Munjungan
Email: Sulastrigokil300@gmail.com
RT.008 RW.002 Ds/Kec. Munjungan
Abstrak: Pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu inovasi pembelajaran yang
dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui
pengamalan belajar praktek-empirik. Model pembelajaran ini digunakan pada SDN 1
Munjungan untuk memperbaiki pembelajaran IPS. Penelitian ini bertujuan meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas VI dalam mata pelajaran IPS pada pokok bahasan Mengenal
Benua pada semester I dan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VI dalam mata
pelajaran IPS pada pokok bahasan Mengenal Benua pada semester I tahun pelajaran
2013/2014 di SDN 1 Munjungan Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek?Prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran berbasis portofolio dari 19 siswa dengan hasil nilai Siklus I
rata-rata sebesar 64,21% sedangkan pada Siklus II rata-rata menjadi sebesar 83,15%
mengalami peningkatan sebesar 18,94% Dari hasil Siklus I ke Siklus II menunjukkan
peningkatan prestasi belajar yang berarti.Prestasi belajar siswa yang didasarkan hasil kerja
siswa dalam kelompok yang berupa laporan dokumentasi portofolio pada Siklus I rata-rata
skor 62,49% dan Siklus II rata-rata skor 93,75 yang berarti terjadi peningkatan sebesar 31,26
%. Peningkatan ini ditunjukkan adanya keaktifan belajar siswa dalam kelompok. Sedangkan

hasil kerja siswa yang berupa presentasi portofolio dari setiap kelompok dari Siklus I rata-rata
skor 65% dan Siklus II rata-rata skor 91% yang berarti terjadi peningkatan sebesar 26%.
Kata Kunci : model pembelajaran, IPS dan portofolio
Abstract: Portfolio-based learning is a learning innovations that are designed to help students
understand the theory in depth through practice-practice empirical study.This learning model
used at SDN 1 Munjungan to improve learning IPSThis study aims to improve student
achievement in the sixth grade social studies on the subject of Know Continent in the first
semester and to improve students' learning activities in the sixth grade social studies on the
subject of Know Continent in the first semester of the school year 2013/2014 at SDN 1
Munjungan Subdistrict Munjungan Trenggalek? Student achievement in learning-based
portfolio of 19 students with the results of the first cycle average of 64.21%, while in the
second cycle on average amounted to 83.15% increased by 18.94% From the results of the
first cycle to the second cycle showed significant increase learning achievement. Student
achievement based students work in groups that form a portfolio of documentation report on
the first cycle an average score of 62.49% and Cycle II, the average score of 93.75, which
means an increase of 31.26%. This increase demonstrated their activeness of students in the
group. While the students' work in the form of portfolio presentation from each group of the
first cycle an average score of 65% and cycle II, the average score of 91%, which means an
increase of 26%.
Keywords: learning model, IPS, and portfolio


yang dirancanag untuk membantu peserta

PENDAHULUAN
Pembelajaran

berbasis

didik memahami teori secara mendalam

portofolio

melalui

merupakan suatu inovasi pembelajaran

pengamalan

belajar


praktek-

empirik. Model pembelajaran ini dapat
165

166 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016

menjadi

program

yang

berikut: (1) Apakah pembelajaran berbasisi

mendorong kompetensi, tanggung jawab,

portofolio dapat meningkatkan Prestasi

dan partisipasi


belajar siswa kelas VI dalam mata

menilai

dan

pendidikan

peserta didik, belajar

mempengaruhi

kebijakan

pelajaran

IPS

pada


pokok

bahasan

umum (public policy), memberanikan diri

Mengenal Benua pada semester I tahun

untuk berperan serta dalam kegiatan antar

pelajaran 2013/2014 di SDN 1 Munjungan

siswa, antar sekolah, dan antar masyarakat,

Kecamatan

sehingga proses pembelajaran terpusat

Trenggalek? (2) Apakah pembelajaran


pada siswa (Student Centered).

berbasis portofolio dapat meningkatkan

Namun

demikian

dalam

ke-

Munjungan

Kabupaten

aktivitas belajar siswa kelas VI dalam mata

nyataannya masih terdapat kesenjangan


pelajaran

antara harapan dengan kenyataan yang

Mengenal Benua pada semester I tahun

terjadi pada pembelajaran di kelas, yaitu

pelajaran 2013/2014 di SDN 1 Munjungan

masih ditemuianya dalam pelaksanaan

Kecamatan

pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu

Trenggalek?

Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menitik


IPS

pada

pokok

Munjungan

bahasan

Kabupaten

Sesuai dengan rumusan masalah di

beratkan pada dominasi guru dan siswa

atas,

diperlakukan secara pasif. Kenyataan ini


mempunyai tujuan sebagai berikut: (1)

menjadikan siswa kurang memahami apa

Untuk mengetahui apakah pembelajaran

yang

kurikulum,

berbasis portofolio dapat meningkatkan

sehingga hasil belajar yang diharapkan

Prestasi belajar siswa kelas VI dalam mata

kurang memuaskan.

pelajaran


ini,

diharapkan

dalam

maka

peneliti

IPS

pada

dalam

pokok

hal


ini

bahasan

Sehubungan dengan permasalahan

mengenal benua pada semester I tahun

dicoba

pelajaran 2013/2014 di SDN 1 Munjungan

untuk

mengatasi

melalui

pembelajaran yang menitik beratkan pada

Kecamatan

Munjungan

siswa agar dapat belajar secara aktif dan

Trenggalek.

(2)

memiliki Prestasi

pembelajaran berbasis portofolio dapat

dilakukannya
berbasis

yang tinggi dengan

strategi

portofolio.

pembelajaran
Kegiatan

Untuk

Kabupaten
mengetahui

meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas

ini

VI dalam mata pelajaran IPS pada pokok

Penelitian

bahasan mengenal benua pada semester I

Tindakan Kelas (PTK. Dengan mengacu

tahun pelajaran 2013/2014 di SDN 1

pada

Munjungan

dilaksanakan dalam bentuk

latar

diuraikan

belakang
di

depan,

masalah
berikut

yang
ini

dikemukakan rumusan masalah sebagai

Kecamatan

Kabupaten Trenggalek.

Munjungan

Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 167

Hasil penelitian ini diharapkan

pasti, tetapi perubahan itu hendaklah

dapat memberikan manfaat bagi berbagai

merupakan akhir dari suatu periode yang

pihak, antara lain: (1) Sebagai sarana

mungkin

peneliti

mengembangkan

berminggu-minggu, berbulan-bulan atau

pengetahuan keterampilan, dan wawasan

bertahun-tahun. Belajar merupakan suatu

berpikir kritis guna melatih kemampuan

proses yang tidak dapat dilihat dengan

memahami dan menganalisa masalah-

nyata

masalah pendidikan secara sistematis dan

seseorang yang sedang mengalami belajar.

konstruktif.(2)

masukan

Jadi yang dimaksud dengan belajar bukan

kepada kepala sekolah dan guru sebagai

tingkah laku yang nampak, tetapi pro-

bahan pertimbangan dalam meningkatkan

sesnya terjadi secara internal di dalam diri

kegiatan belajar mengajar.(3) Memberikan

individu

masukan kepada Kepala Kantor Unit Dinas

peroleh hubungan-hubungan baru.

untuk

Memberikan

berlangsung

proses

itu

dalam

berhari-hari,

terjadi

dalam

mengusahakan

diri

mem-

Pendidikan Kecamatan Munjungan sebagai

Agar belajar dapat dicapai hasil yang

bahan pertimbangan mengambil kebijakan-

baik, siswa harus mau belajar dengan

kebijakan dalam rangka meningkatkan

sebaik mungkin. Supaya mereka mau

mutu pembelajaran di wilayah Kecamatan

belajar dengan baik yaitu belajar dengan

Munjungan.

baik dan teratur secara sendiri-sendiri,

(4)

Memberikan

Prestasi

siswa dalam berpikir kritis, kreatif, dan

secara

inovatif

memperkaya bahan pelajaran yang di-

untuk

meningkatkan

prestasi

belajar.

kelompok

dan

berusaha

terima di sekolah dengan bahan pelajaran

Pengertian belajar sudah banyak

ditambah dengan usaha sendiri. Belajar

dikemukakan dalam kepustakaan. Yang

dengan baik dapat diciptakan, apabila guru

dimaksud belajar yaitu perbuatan murid

dapat

dalam

serta

sehingga minat dan motivasi belajar dapat

fungsional pada umumnya dan bidang

ditumbuhkan dalam suasana kelas yang

intelektual pada khususnya. Jadi belajar

menggairahkan. Tugas siswa mengor-

merupakan

Belajar

ganisir terletak pada si pendidik, oleh

merupakan suatu perubahan pada sikap

karena itu bagaimana cara membantu si

dan tingkah laku yang lebih baik, Untuk

pendidik

dapat disebut belajar, maka perubahan

pelajaran yang ada.

bidang

hal

material,

yang

formal

pokok.

mengorganisir

dalam

belajar

menggunakan

siswa,

alat

harus merupakan akhir dari pada periode

Belajar merupakan aktivitas/usaha

yang cukup panjang. Berapa lama waktu

perubahan tingkah laku yang terjadi pada

itu berlangsung sulit ditentukan dengan

dirinya atau diri individu. Perubahan

168 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016

tingkah

laku

tersebut

pengalaman-pengalaman

merupakan

baru.

Dengan

Menurut A. Kosasih Djahari (2001),
dalam

proses

pembelajaran

prinsip

belajar individu mendapatkan pengalaman-

utamanya

pengalaman

dalam

seluruh/sebagian besar potensi diri siswa

kepribadian yang menyatakan sebagai

(fisik dan non fisik) dan kebermaknaannya

suatu pola baru dan pada reaksi yang

bagi diri dan kehidupannya saat ini dan di

berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan

masa yang akan dating (life skill). Dalam

kepandaian.

pe-

pembelajaran praktek Ilmu Pengetahuan

ngertian belajar penulis akan memberikan

Sosial (IPS) berbasis portofolio ada 7

kesimpulan bahwa belajar adalah suatu

prinsip, yaitu :cooperative, group learning,

proses lahir maupun batin pada diri

student based, demokratis-humanistik dan

individu untuk memperoleh pengalaman

transparans, factual based(materi belajar

baru dengan jalan mengalami atau latihan.

dikaitkan

baru.

Perubahan

Untuk

mempertegas

adalah

proses

dengan

keterlibatan

kehidupan),

multi

Pembelajaran Portofolio pada mu-

dimensional (yakni : multi domain, multi

lanya hanya sebagai wujud benda fisik,

gatra, multi media/sumber dan multi

artinya

atau

penilaian), fungsi guru sebagai fasilitas,

dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik

dan tempat (kelas, sekolah dan luar

yang disimpan pada suatu bendel misalnya

sekolah). (M. Nur Rokhman : 2003)

hasil

sebagai

tes

awal,

kumpulan

tugas-tugas,

catatan

Pembelajaran

berbasis

portofolio

anekdot, piagam penghargaan, hasil tes

memposisikan siswa sebagai titik sentral

akhir. Sebagai proses social paedalogis,

(student

portofolio

pembelajaran

merupakan

kumpulan

dari

oriented).
siswa

Dalam

proses

harus

mampu

pengalaman belajar (collection of learning

melakukan sesuatu untuk memperkaya

experience)

pengalaman

pengetahuan

dan

ini

dapat

(cognitive),

berupa

keterampilan

bekerjanya

mengintensifkan

(skill), nilai atau sikap (affective) yang

lingkungannya.

terdapat

diharapkan

dalam pikiran peserta didik

dengan

interaksi
Dengan

dengan

interaksi

mampu

ini

membangun

(Dasim Budimansyah : 2002). Lebih lanjut

pemahaman

Dasim

portofolio

kepercayaannya dari dan kepribadian siswa

sebagai konsep pembelajaran dan konsep

yang paham akan keanekaragaman yang

penilaian, yang dikenal dengan istilah

pada gilirannya dapat tumbuh sikap positif

pembelajaran

dan perilaku toleran terhadap kebhinekaan

menjelaskan

bahwa

berbasis

(portofolio based assement).

portofolio

terhadap

lebih

dunia

dan perbedaan pola kehidupan.

sekitar,

Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 169

Tujuan dari model pembelajaran
berbasis

portofolio

adalah

untuk

kelompok kecil tersebut untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan ke dalam format

memberikan berbagai keterampilan kepada

identifikasi

siswa terutama yang berkaitan dengan

Memilih masalah untuk kajian kelas ;

kepekaan

membuat daftar masalah yakni setiap

dalam

menemukan

dan

dan

analisis

masalah.(b)

menentukan permasalahan yang mendesak

kelompok

untuk segera dipecahkan, merumuskan

mengidentifikasi

format

menentukan

masalah dengan dukungan informasi yang

berbagai sumber yang diperkirakan dapat

telah memadai, menetapkan satu masalah

membantu

permasalahan,

dan menuliskannya dalam daftar masalah

melatih melakukan pengumpulan data atau

di papan tulis, demikian seterusnya diikuti

informasi terhadap berbagai sumber yang

oleh kelompok-kelompok kecil lainnya

berhubungan dengan kebijakan public,

sehingga akan terdapat sejumlah masalah

merumuskan

format

yang

pengumpulan

data,

permasalahan,

memecahkan

laporan

tertera

yang
dan

pada

telah

selesai

menganalisis

daftar

masalah.

menyajikan

Kemudian melakukan pemungutan suara

portofolio yang berisi upaya pemecahan

(voting), proses pemilihan dilakukan dua

masalah-masalah kemasyarakatan. Dengan

tahap, pertama setiap siswa menentukan

demikian penerapan model pembelajaran

tiga pilihan secara terbuka sehingga akan

berbasis portofolio adalah memberikan

terdapat tiga masalah yang paling banyak

bekal pengalaman langsung kepada siswa

dipilih, tahap kedua setiap siswa hanya

tentang berbagai permasalahan yang ada

memilih satu masalah sehingga diharapkan

dan muncul di masyarakat. Selanjutnya

akan terpilih satu masalah untuk kajian

siswa berupaya mencarikan solusi terbaik

kelas.

untuk memecahkan permasalahan tersebut

tentang masalah yang akan dikaji oleh

melalui tindakan yang cukup teruji.

kelas ; kegiatan kelas mengidentifikasi

Langkah-langkah

dan

hasil

kecil

Pembelajaran

(c)

Mengumpulkan

sumber-sumber

informasi

informasi

(contohnya

Praktek Belajar IPS Berbasis Portofolio (a)

perpustakaan, kantor penerbit surat kabar,

Mengidentifikasi Masalah ; guru membagi

pakar

kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil

legislative, pemda , ormas, internet, dan

(3-4 orang perkelompok), setiap kelompok

sebagainya). Kemudian tugas pekerjaan

diminta mencari satu masalah (misalnya

rumah yaitu kelas dibagi tim-tim peneliti,

yang terdapat dalam surat kabar bekas

setiap

yang sebelumnya telah disiapkan oleh

mengumpulkan informasi dari sumber

guru),

yang berbeda (siswa melakukan kunjungan

lalu

mendiskusikannya

dengan

hokum,

peneliti

kepolisian,

bertanggung

kantor

jawab

170 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016

ke sumber informasi). (d) Mengembangkan

Penilaian portofolio, pada sisi lain,

portofolio kelas; spekulasi portofolio yakni

merupakan

meliputi dua seksi, yaitu portofolio seksi

ngembangan

penayangan

pertimbangkan

Portofolio

dan
seksi

seksi

dokumentasi.

penayangan

adalah

dipakai

penyempurnaan
portofolio

dan

pe-

dengan

mem-

langkah-langkah

yang

dalam

merencanakan,

me-

portofolio yang akan ditayangkan sebagai

ngumpulkan dan menganalisis berbagai

bahan presentasi kelas pada saat showcase.

(sumber) data yang terkumpul melalui

Adapun

portofolio.

portofolio

seksi

dokumentasi

adalah portofolio yang disimpan pada

Model

penilaian

portofolio

sebuah maf snel (binder) yang berisi data

mempunyai karakteristik sebagai berikut :

dan informasi lengkap setiap kelompok

(1) Komprehensif ; dalam menilai hasil

portofolio. Kemudian dibentuk kelompok

pembelajaran

portofolio, yakni kelas dibagi menjadi

tehnik penilaian formal dan informal,

empat kelompok portofolio, kelompok

memfokuskan tidak saja pada produk akan

portofolio pertama menjelaskan masalah,

tetapi juga pada proses pembelajaran,

kelompok

mengkaji

berusaha memahami perkembangan bahasa

kebijakan alternative, kelompok portofolio

pembelajar dalam kebahasaan, kognitif,

ketiga

public

metakognitif, dan aspek afektif yang terdiri

untuk mengatasi masalah, dan kelompok

dari masukan yang berasal dari guru,

portofolio

keempat

pembelajar,

tindakan.

Penilaian

portofolio

mengusulkan

kedua

kebijakan

membuat
Portofolio

rencana
pada

portofolio

dan

menekankan

menggunakan

tujuan
pada

belajar,

dan

pengembangan

mulanya hanya merupakan kumpulan tugas

akademik

pengalaman belajar dan hasil kerja belajar

informasi (2) Terencana dan sistematis ;

siswa

penilaian portofolio direncanakan dengan

sendiri.

Dari

kumpulan

itulah

di

samping

pengembangan

pengajar menilai hasil kerja pembelajaran,

matang

sehingga hasil penilaian tidak hanya

anggota tim portofolio menyusun garis-

mengandalkan tes akhir yang kadang-

garis besar portofolio, isi portofolio,

kadang bisa tidak valid karena hasil kerja

jadwal pengumpulan data dan criteria

seorang pembelajar pada saat tes akhir

kinerja

dapat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi

portofolio haruslah mempunyai tujuan

pada saat mengerjakan tes tersebut, seperti

yang jelas. (3) Informatif ; informasi harus

pembelajar sedang sakit, atau kurang

bermakna bagi guru, pembelajar dan orang

konsentrasi yang akan menghasilkan hasil

tua,

yang tidak baik pada saat itu.

pengajaran

sebelum

melaksanakannya,

pembelajar,

berguna
dan

untuk

dan

penilaian

menyesuaikan

kurikulum

terhadap

Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 171

kebutuhan

pembelajar,

merupakan

METODE PENELITIAN

mekanisme umpan balik secara pendidik

Penelitian dirancang dalam bentuk

bagi guru dan pembelajar dan system

Penilaian Tindakan Kelas (Classroom

untuk

Action Research). Menurut Wiriaatmaadja

mengevaluasi

keterpakaian

dan

kelengkapan informasi yang terkumpul, (4)

(2009:13),

Terpola ; model penilaian terpola sesuai

adalah bagaimana sekelompok guru dapat

dengan tujuan yang akan dicapai oleh

mengorganisasikan

model penilaian, tujuan penilaian dan

pemebelajaran mereka, dan belajar dari

kebutuhan

pengalaman mereka sendiri. Penelitian

penilain

pada

kegiatan

Penelitian

Tindakan

kondisi

Kelas

praktek

pembelajaran, (5) Autentik ; informasi

Tindakan

didasarkan pada tugas-tugas penilaian

memperbaiki dan meningkatkan kualitas

dengan aktivitas autentik. Tugas-tugas

pembelajaran

dikerjakan

berdayakan

pembelajar

secara

alamiah

Kelas

serta
guru

bertujuan

membantu
dan

untuk

mem-

memecahkan

sebagai bagian pengajaran. Di samping itu

masalah pembelajaran di sekolah (Muslich,

pengembangan

bersifat

2011:10). Penelitian tindakan kelas ini

holistic dan integrative dan berfokus pada

dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

kemampuan berbahasa yang komunikatif

dilaksanakan pada minggu ke-1 pada bulan

dan fungsional dari pada kemampuan yang

Desember 2013, sedangkan Siklus II

terpisah-pisah.Dalam

penerapan

dilaksanakan pada minggu ke-2 pada bulan

penilaian portofolio di kelas, dapat terjadi

Desember 2013. Dalam siklus tindakan

hambatan-hambatan sebagai berikut : (1)

terdiri

Jika guru cenderung hanya memperhatikan

perencanaan,

pencapaian akhir ! (2) Jika guru dan siswa

dan refleksi.

bahasa

lebih

hal

atas

empat

kegiatan,

pelaksanaan,

yakni

pengamatan

terjebak dalam suasana hubungan top-

Subyek dalam penelitian ini adalah

down ! Sehubungan dengan hal itu, guru

siswa kelas VI SDN 1 Munjungan

perlu mewaspadai kondisi-kondisi tersebut.

Kecamatan

Apabila kondisi-kondisi tersebut dapat

Trenggalek Semester I tahun pelajaran

diwaspadai dan dihindari, penggunaan

2013/2014 sebanyak 19 siswa. Semua

penilaian portofolio akan bermanfdaat

siswa mendapat tindakan yang sama.

sebagai salah satu upaya meningkatkan

Kegiatan pengumpulan data dilakukan

mutu pembelajaran.

dengan

Munjungan

menggunakan

Kabupaten

instrument

penelitian: pengamatan (observasi), catatan
lapangan,

angket,

dan

dokumentasi.

Pengamatan difokuskan pada pelaksanaan

172 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016

pembelajaran

mata

Pengetahuan

Sosial

pelajaran
(IPS)

Ilmu

serap lebih dari atau sama dengan 65%.

berbasis

Untuk menghitung persentase ketuntasan

portofolio, catatan lapangan dilakukan

belajar digunakan rumus sebagai berikut:

dengan mencatat peristiwa nyata yang
terjadi dalam kegiatan pembelajaran baik
secara

diskriptif

dokumentasi

maupun
berupa

reflektif,

P

 Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
 Siswa

kegiatan

mendokumentasikan data verbal tertulis
dan foto.

Mencari Hasil Penilaian Fortofolio
berupa dokumentasi perkelompok

Analisis

data

dilakukan

dengan

No

Kriteria

menggunakan tehnik analisis data melalui
teknis tes untuk mengetahui prestasi

1

Masalah

2

Kebijakan
Alternatif

3

Usulan
Kebijakan

4

Rencana Kerja

belajar dan aktivitas belajar : Peneliti
melakukan

penjumlahan

nilai

yang

diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi
dengan jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes
formatif dapat dirumuskan:

X 

X
N

Dengan : X

= Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa

Total Skor

Ada dua kategori ketuntasan belajar
yaitu

secara

klasikal.

perorangan
Berdasarkan

dan

Skor

Keterangan
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak Tepat
=1
Skor
maksimal
12

Nilai

secara
petunjuk

pelaksanaan belajar mengajar kurikulum
1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang
siswa telah tuntas belajar bila telah
mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas
disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut
terdapat 80% yang telah mencapai daya

Nilai = Skor yang diperoleh x 100
12

Sulastri, Peningkatan Prestasi Belajar... 173

Mencari Hasil Penilaian Fortofolio

sebesar

berupa presentasi perkelompok
No

1

2

3

4

5

Kriteria
Tata Bahasa
dan baca yang
digunakan
Pemilihan
Kosa kata dan
keterpaduan
kalimat

Kelengkapan
Laporan

Sistematika
Laporan

Kerapian
Tulisan

Total Skor

Skor

sedangkan pada Siklus II rata-rata menjadi
83,15%

yang

terjadi

18,94%.

Siswa

Keterangan

peningkatan

Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1

semakin aktif dan antusias. Hal ini tampak

Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Tepat =3
Kurang
Tepat= 2
Tidak
Tepat =1
Skor
maksimal
15

Nilai

sebesar

berarti

dalam mengidentifikasi masalah untuk
kajian kelas sendiri, melakukan identifikasi
sumber

informasi

wawancara
langsung,

sumber

penelitian

sendiri,

informasi

sehingga

dapat

secara

mengkaji

kebijakan yang ada dan dapat belajar
membuat usulan kebijakan serta belajar
membuat rencana kerja kelas sendiri, siswa
lebih

banyak

aktion.

Ini

berarti

pembelajaran tidak lagi didominasi oleh
guru, tetapi pembelajaran yang terpusat
pada keaktifan siswa. Dari hasil Siklus I ke
Siklus

II

menunjukkan

peningkatan

prestasi belajar yang berarti.
Prestasi

belajar

siswa

yang

didasarkan pada proses belajar yaitu hasil
kerja siswa dalam kelompok yang berupa
laporan

dokumentasi

portofolio

pada

Siklus I rata-rata skor 62,49% dan Siklus II
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
15

rata-rata skor 93,75 yang berarti terjadi
peningkatan sebesar 31,26 %. Peningkatan
ini ditunjukkan adanya keaktifan belajar

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari

siswa dalam kelompok. Sedangkan hasil
kerja

siswa

yang

berupa

presentasi

Sklus I dan Siklus II menunjukkan adanya

portofolio dari setiap kelompok dari Siklus

perubahan peningkatan kearah pencapaian

I rata-rata skor 65% dan Siklus II rata-rata

tujuan penelitian. Prestasi belajar siswa

skor 91%yang berarti terjadi peningkatan

dalam pembelajaran berbasis portofolio

sebesar 26%. Peningkatan ini ditunjukkan

dari Siklus I rata-rata sebesar 64,21%

adanya keberanian dalam menyampaikan
ide/gagasan.

174 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016

Dengan
dengan

demikian

menggunakan

pembelajaran

sesuai dengan tujuan peneliti, hendaknya

pembelajaran

guru

dalam

melaksanakan

strategi

berbasis portofolio dapat dinilai berhasil

pembelajaran

terutama pada pembelajaran IPS dalam

kematangan belajar siswa pada setiap

penelitian ini.

jenjang kelas.

mempertimbangkan

Agar

hendaknya

guru

mengembangkan teknik penilaian yang
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan

yang

bersifat

menyeluruh,

bermakna,

otentik dan dapat mengukur penguasaan
siswa.

prestasi belajar siswa melalui pembelajaran
berbasis portofolio dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada pokok
bahasan mengenal benua kelas VI semester
I tahun pelajaran 2013/2014 di SDN 1
Munjungan

Kecamatan

Munjungan

Kabupaten Trenggalek, yakni dari 64,21 %
rata-rata prestasi belajar siswa menjadi
83,15% pada siklus 2. Pada peningkatan
aktivitas

belajar

siswa

melalui

pembelajaran berbasis portofolio dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) pada pokok bahasan mengenal benua
kelas VI semester I tahun pelajaran
2013/2014
Kecamatan

di

SDN

1

Munjungan

Munjungan
Kabupaten

Trenggalek, yang berupa dokumentasi
fortofolio pada siklus I nilai rata-rata nilai
kelompok 62,49% dan naik 93,75% pada
siklus II. Sedangkangkan berupa presentasi
portofolio pada siklus I nilai rata-rata nilai
kelompok 65% dan naik 91% pada siklus
II. Berdasarkan kesimpulan di atas dan

DAFTAR PUSTAKA
Kosasih Djahiri. 2001. Model
Pembelajaran Terpadu dan Utuh
Menyeluruh. Bandung :
Dasim Budimansyah
2002. Model
Pembelajaran Berbasis Portofolio.
Bandung : Grasindo.
lab. PMPKn IKIP Bandung
Masnur Musclich. 2011. Melaksanakan
PTK itu Mudah. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
M. Nur Rokhman, 2004. Materi
Terintegrasi
Mata
Pelajaran
Pengetahuan Sosial. Jakarta :
Depdiknas
Dirjen
Dikdasmen
Direktorat PLP.
Rochiati Wiriaatmadja. 2009. Metode
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya

A.