PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR STANDAR KOMPETENSI MEMPERSIAPKAN DAN MENGOPERASIKAN PERALATAN TRANSAKSI DI LOKASI PENJUALAN DENGAN PEMBELAJARAN JIGSAW DAN EXPLICIT INSTRUCTION | Suharminanto | Karya Ilmiah Dosen 88 176 1 PB
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR STANDAR KOMPETENSI
MEMPERSIAPKAN DAN MENGOPERASIKAN PERALATAN TRANSAKSI DI
LOKASI PENJUALAN DENGAN PEMBELAJARAN JIGSAW
DAN EXPLICIT INSTRUCTION
Aries Suharminanto
SMKN 1 Pogalan
Email: aries_suharm@yahoo.co.id
Jalan Tulungagung 03 Ngetal Pogalan Trenggalek
Abstrak: Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan dan hambatan yang muncul yaitu
prestasi belajar rendah yang dimungkinkan karena keaktifan siswa dan kooperatif antar siswa
dalam pembelajaran belum terbangun dengan baik. Untuk itu ditetapkan judul penelitian ini
adalah “Peningkatkan Prestasi Belajar Standar Kompetensi Mempersiapkan Dan Mengoperasikan
Peralatan Transaksi Di Lokasi Penjualan Dengan Pembelajaran Jigsaw dan Explicit Instruction
Pada Siswa Kelas XI Pemasaran 1 semester 1 tahun 2013-2014 Di SMKN 1 Pogalan”. Tujuan
utama penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa dimana guru secara penuh terlibat
dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dilihat dari tehnik
pelaksanaan dan tehnik perlakuan terhadap subyek, penelitian ini merupakan penelitian tindakan
(action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
seperti model dari Kemmis dan Taggart (Suharsimi Arikunto; 2002:83), yaitu berbentuk spiral
dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Hasil dari penelitian ini adalah meningkatnya prestasi
belajar standar kompetensi Mempersiapkan Dan Mengoperasikan Peralatan Transaksi Di Lokasi
Penjualan dengan pembelajaran jigsaw dan Explicit Instruction pada siswa Kelas XI Pemasaran 1
semester 1 tahun 2013-2014 di SMKN 1 Pogalan yaitu sebagai berikut: peningkatan keaktifan
siswa dari siklus I ke siklus II yaitu : 72 % ; 94%, peningkatan kooperatif siswa dari siklus I ke
siklus II yaitu :78% ; 100% dan peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu
86% ; 100%.
Kata kunci: prestasi belajar, Jigsaw dan Explicit Instruction
Abstract: This research was done because the problems and obstacles that arise from low learning
achievement made that was possible because of the activeness of the students and cooperative
learning among students has not been well. Previous learning experience the problems and obstacles
that arise are low learning achievement made possible because of the liveliness of the students and
cooperative learning among students has not been well. The main purpose of this research is to
improve student achievement where teachers are deeply involved in research ranging from planning,
action, observation and reflection.Seen from the technical implementation and technical treatment of
the subject, this study is an action research (action research), because the research carried out to solve
the problem of learning in the classroom. as a model of Kemmis and Taggart (Suharsimi Arikunto;
2002: 83), which is spiral-shaped from one cycle to the next cycle. Results from this study is the
increased learning achievement standards of competence Preparing And Operating Equipment Sales
Transactions In locations with learning Jigsaw and Explicit instruction XI of Class Marketing 1
semester 1st year 2013-2014 at SMK 1 Pogalan is as follows: an increase in activity of students of the
first cycle to the second cycle, namely: 72%; 94%, increased cooperative students from the first cycle
to the second cycle, namely: 78%; 100% and an increase in student achievement from the first cycle to
the second cycle of 86%; 100%.
Keywords: student achievement , Jigsaw and Explicit Instruction
175
176 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
kelompok didasarkan pada keadaan standar
PENDAHULUAN
Pelaksanaan pembelajaran harus
komunikasi yang nyaman dan baik.
mengacu pada tujuan dan target yang ingin
Oleh karena itu pada penelitian penelian
dicapai, karena tercapainya tujuan dan
tindakan ini akan diterapkan strategi
target hasil merupakan hal paling penting
pembelajaran
dalam pembelajaran. Tujuan Pendidikan
Explicit
Menengah Kejuruan yang tertuang dalam
kompetensi
kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP)
Mengoprasikan Peralatan Transaksi Di
Spektrum SMK Negeri 1 Pogalan edisi
Lokasi Penjualan Pada Siswa Kelas XI
2009
Pemasaran 1 semester 1 tahun 2013-2014
adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
kooperatif
Instruction
Jigsaw
bagi
Mempersiapkan
dan
standar
Dan
Di SMKN 1 Pogalan.
serta keterampilan untuk hidup mandiri
Dari uraian diatas dapat ditentukan
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
rumusan masalahnya adalah: “Bagaimana
sesuai
peningkatkan
dengan
kejuruanya,
sedangkan
prestasi
belajar
standar
Mempersiapkan
Dan
target hasilnya adalah pembelajaran yang
kompetensi
menyenangkan,
Mengoperasikan Peralatan Transaksi Di
bermakna,
terjadinya
perubahan menjadi lebih baik dan prestasi
Lokasi Penjualan dengan
belajar
Hasil
Jigsaw dan Explicit Instruction pada siswa
belum
kelas XI Pemasaran 1 semester 1 tahun
yang
memuaskan.
pembelajaran
sebelumnya
menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal
pelajaran
ini
Pogalan?”
diduga
karena
dalam
proses
pembelajaran
2013-2014 di SMK Negeri 1
pembelajaran belum menerapkan model
Tujuan penelitian tindakan kelas ini
pembelajaran kooperatif sehingga belum
adalah : untuk mengetahui peningkatan
terjadi keaktifan, kooperatif antar siswa
prestasi
sehingga materi dirasa sulit dipahami yang
Mempersiapkan
akhirnya hasil belajar rendah. Salah satu
Peralatan Transaksi Di Lokasi Penjualan
model pembelajaran kooperatif adalah
dengan
Jigsaw. Pada pembelajaran berkelompok
belajaran jigsaw dan Explicit instruction
semacam Jigsaw ini siswa dikelompokkan
pada siswa kelas XI Pemasaran 1 semester
dalam beberapa kelompok kecil yang
1 tahun pelajaran
dengan
Negeri 1 Pogalan.
anggota
kelompok
heterogen
sesuai dengan peta kemampuan siswa yang
dipahami oleh guru sedangkan jumlah
belajar
Standar
Dan
Kompetensi
Mengoperasikan
menggunakan metode pem-
2013-2014 Di SMK
Manfaat penelitian bagi siswa dapat
lebih mudah memahami
Standar
Kompetensi
teori tentang
Mengoperasikan
Suharminanto, Peningkatan Prestasi Belajar... 177
Peralatan Transaksi Di Lokasi Penjualan,
ketika ia berada di sekolah maupun di
lebih mudah meningkatkan ketrampilan
lingkungan
rumah
dalam
sendiri”.
Disamping
Standar
Kompetensi
Mem-
atau
keluarganya
itu
untuk
persiapkan Dan Mengoperasikan Peralatan
meningkatkan hasil belajar siswa seorang
Transaksi Di Lokasi Penjualan. Manfaat
guru dituntut untuk pandai mengadakan
bagi guru menambah wawasan Guru dalam
variasi dalam mengajar.
penggunaan metode pembelajaran jigsaw
Menurut E.Mulyasa (2005 :80) salah
dan explicit Instruction pada Standar
satu metode dalam pembelajaran adalah
Kompetensi
Dan
pendekatan jigsaw. Menurut Suryanto
Mengoperasikan Peralatan Transaksi Di
(1998) pembelajaran kooperatif jigsaw
Lokasi Penjualan, dapat memberi motivasi
adalah salah satu jenis belajar kelompok
untuk
dengan kekhususan sebagai berikut: (a)
Mempersiapkan
mencari
tehnik
masalah
pembelajaran
dengan
Standar
penyelesaian
yang
berkaitan
Kompetensi
Mem-
kelompok
terdiri
atas
anggota
yang
heterogen, (b) ada ketergantungan positif
persiapkan Dan Mengoperasikan Peralatan
diantara
Transaksi Di Lokasi Penjualan. Manfaat
masing-masing individu memiliki rasa
bagi SMK Negeri 1 Pogalan,
tanggung
sekolah
anggota
jawab,
kelompok,
(c)
karena
kepemimpinan
mendapat masukan atau informasi tentang
dipegang bersama, (d) guru mengamati
alternative
penggunaan
metode
kerja kelompok dan melakukan intervensi
pembelajaran
jigsaw
explicit
bila perlu, dan (e) setiap anggota kelompok
dan
Instruction, dapat meningkatkan prestasi
harus
belajar siswa yang berarti meningkatkan
kelompok.
mutu
tersebut, juga dimiliki oleh karakteristik
pendidikan
di
Sekolah,
dapat
memotivasi para Guru untuk menggunakan
metode pembelajaran secara variatif.
Menurut
siap
menyajikan
Dari
kelima
hasil
kerja
kekhususan
dari strategi pembelajaran jigsaw.
Metode
pembelajaran
Explicit
Muhibbin (1995 : 63 )
Intruction atau pengajaran langsung yang
dalam bukunya psikologi belajar: “belajar
dikembangkan oleh Rosenshina & Stevens,
adalah
dalam makalah
kegiatan
yang
berproses
dan
yang disajikan pada
merupakan unsur yang sangat fundamental
workshop
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
pembelajaran (Edy Suwito, 2008:7) bahwa
jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
metode Explicit
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
metode pembelajaran yang terdiri dari
pendidikan itu amat tergantung pada
beberapa langkah untuk meningkatkan
proses belajar yang dialami siswa baik
pembelajaran
penyusunan
perangkat
Instruction merupakan
ketrampilan
Langkah-
178 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
langkahnya adalah : (1)
penyampaian
tujuan pembelajaran, (2)
memeriksa
METODE PENELITIAN
Tujuan
utama
dari
penelitian
apakah siswa sudah siap untuk menerima
tindakan ini adalah meningkatkan hasil
pembelajaran dengan materi yang akan
belajar di kelas dimana guru secara penuh
disampaikan,
terlibat
(3)
penyampaian
materi
dalam
penelitian
mulai
dari
dengan cara mendemonstrasikan secara
perencanaan, tindakan, pengamatan dan
langsung untuk membantu pemahaman
refleksi. Dilihat dari tehnik pelaksanaan
siswa, (4)
dan tehnik perlakuan terhadap subyek,
memberikan latihan-latihan
tentang materi yang sudah disampaikan,
penelitian
(5) melakukan diskusi dan memberikan
tindakan
masukan dari jawaban siswa.
penelitian dilakukan untuk memecahkan
Penilaian
(action
penelitian
research),
karena
masalah pembelajaran di kelas. Penelitian
merupakan masalah yang rutin namun
ini juga termasuk penelitian deskriptif,
merupakan tahap yang harus dilakukan
sebab menggambarkan bagaimana suatu
disetiap jenjang pendidikan dalam rangka
teknik
pengukuran hasil pembelajaran. Karena
bagaimana hasil yang diinginkan dapat
penilaian
tingkat
dicapai. Seperti model dari Kemmis dan
dalam
Taggart (Suharsimi Arikunto; 2002:83),
menempuh studinya. Menurut Sumadi
yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu
Surya Brata dalam bukunya Psikologi
ke siklus yang berikutnya sehingga sangat
Pendidikan
sesuai untuk penelitian tindakan kelas.
adalah
belajar
merupakan
bukan
keberhasilan
hasil
ini
melihat
seorang
siswa
mengemukakan
cara-cara
melakukan penilaian dengan tes/ulangan,
pembelajaran
Sebelum
diterapkan
masuk
pada
siklus
dengan memberikan/ melakukan tugas
dilakukan tindakan pendahuluan
tertentu,
berupa
menanyakan
memberi
dengan
berbagai
kuis/wawancara
hal,
tugas/menyuruh
dengan
membuat
identifikasi
dan
I
yang
permasalahan
kemudian memulai pelaksanaan siklus
meliputi
perencanaan,
karangan, dengan menyuruh mereproduksi
laksanaan,
pengamatan,
hal-hal yang telah diterima sebagai pelajar.
Langkah pada siklus berikutnya adalah
( Surabaya, 1993:318 ) Surya Brata juga
perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,
berpendapat
cara yang paling
pengamatan, dan refleksi. Masing-masing
umum dalam penilaian adalah dengan
siklus dikenai perlakuan/alur kegiatan yang
cara menguji anak didik atau calon anak
sama dan membahas satu kompetensi dasar
didik.
(KD) yang diakhiri dengan tes.
bahwa
tindakan/pedan
refleksi.
Suharminanto, Peningkatan Prestasi Belajar... 179
menjelaskan bagaimana siswa bekerja
Perencanaan
Tahap ini diawali dengan pemilihan
metode
penelitian
yaitu
kemudian
dalam
kelompok.
menanyakan
sebagai berikut:
dengan
Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas
Bulan (Tahun 2013/2014)
Uraian kegiatan
Juli Agustus September OktoberNopemberDesember
Jan
1 Pra Siklus
untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa guru
menyusun jadwal pelaksanaan penelitian
No
Selanjutnya
beberapa
materi
yang
hal
berkaitan
akan
dipelajari.
Setelah itu guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok kecil beranggotakan
Mengoperasikan alat komunikasi
1 Menyusun perencanaan dan istrumen
6 orang sebagai kelompok asal. Masing-
2 Pengumpulan data dan pelaksanaan tindakan
Siklus I
masing anggota kelompok diberikan tugas
Siklus II
3 Analisa data
4 Pembahasan
dengan indikator yang berbeda. Anggota
5 Laporan hasil penelitian
Penelitian ini direncanakan akan
kelompok yang memiliki tugas membahas
dilakukan 2 siklus yaitu siklus I dan siklus
indikator
II dengan pertimbangan banyaknya jumlah
membentuk
kompetensi dasar yang akan dipelajari
kelompok ahli. Kelompok ahli berdiskusi
pada standar kompetensi ini. Setiap siklus
membahas/mempelajari tentang materi dan
memerlukan 20 x 45 menit atau 4 kali
indikator yang menjadi tugasnya kemudian
tatap muka dengan rincian: 2 kali tatap
tim ahli kembali ke kelompok masing-
muka (10 X 45 menit) untuk pelaksanaan
masing dan menjelaskan kepada anggota
tindakan/pembelajaran, 1 kali tatap muka
kelompok
(5 X 45 menit) untuk tes, 1 kali tatap muka
masing-masing sampai seluruh anggota
(5 X 45 menit) untuk remidi (sesuai
kelompok memahami. Kemudian masing-
dengan kebutuhan).
masing kelompok ahli mempresentasikan
Langkah
yang
sama
kelompok
asal
selanjutnya
mempersiapkan
materi
pembelajaran,
mengembangkan
Setelah
format
observasi,
mengembangkan
menyelesaikan
tentang
bertemu
baru
hasil
dan
sebagai
diskusi
hasil diskusinya secara teori dan praktek.
seluruh
kelompok
sudah
pekerjaannya
guru
perangkat tes dan melakukan pembagian
memberikan pemantapan materi pelajaran
dan penetapan anggota kelompok.
yang sudah berlangsung. Di akhir siklus
Tindakan
dilakukan tes untuk mengukur tingkat
Guru membuka pelajaran dengan
menghubungkan mata pelajaran dengan
hal-hal yang sudah diketahui dan dialami
siswa
sendiri
kemudian
guru
memberitahukan tujuan mata pelajaran,
menyampaikan
metode
penilaian
dan
penyerapan materi pembelajaran.
Pengamatan
Pengamatan
kegiatan
dilakukan
pembelajaran
selama
berlangsung
meliputi indikator keaktifan siswa dan
180 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
Jumlah skor yang
kooperatif siswa menggunakan lembar
Presentase
observasi yang sudah disiapkan.
keberhasilan
Refleksi
dicapai
=
Jumlah skor
maksimal
Dilaksanakan untuk mengevaluasi
pelaksanaan tindakan siklus I kemudian
X 100
(Sumber : Suharsimi Arikunto, 1998 :38)
hasilnya digunakan sebagai bahan acuan
untuk
tindakansiklus
perencanaan
pada
berikutnya
pembenahan
siklus
berikutnya
yaitu
pelaksanaan
dan
begitu
Setelah dihitung dengan rumus prosentase
keberhasilan
tindakan,
kemudian
disesuaikan dengan taraf
keberhasilan
tindakan sbb :
selanjutnya.
Tabel 1.
Taraf Keberhasilan Tindakan
Tehnik pengumpulan data dilakukan
dengan pengamatan/observasi dan tes hasil
Prosentase Keberhasilan
Taraf Keberhasilan
belajar. .Pengamatan/observasi dilakukan
90 – 100%
Sangat Baik
dengan menggunakan instrumen observasi
80 – 89 %
Baik
selama proses pembelajaran. Observasi
75 – 80%
Cukup
difokuskan pada keaktifan dan kooperatif
60 – 74 %
Kurang
MEMPERSIAPKAN DAN MENGOPERASIKAN PERALATAN TRANSAKSI DI
LOKASI PENJUALAN DENGAN PEMBELAJARAN JIGSAW
DAN EXPLICIT INSTRUCTION
Aries Suharminanto
SMKN 1 Pogalan
Email: aries_suharm@yahoo.co.id
Jalan Tulungagung 03 Ngetal Pogalan Trenggalek
Abstrak: Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan dan hambatan yang muncul yaitu
prestasi belajar rendah yang dimungkinkan karena keaktifan siswa dan kooperatif antar siswa
dalam pembelajaran belum terbangun dengan baik. Untuk itu ditetapkan judul penelitian ini
adalah “Peningkatkan Prestasi Belajar Standar Kompetensi Mempersiapkan Dan Mengoperasikan
Peralatan Transaksi Di Lokasi Penjualan Dengan Pembelajaran Jigsaw dan Explicit Instruction
Pada Siswa Kelas XI Pemasaran 1 semester 1 tahun 2013-2014 Di SMKN 1 Pogalan”. Tujuan
utama penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa dimana guru secara penuh terlibat
dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dilihat dari tehnik
pelaksanaan dan tehnik perlakuan terhadap subyek, penelitian ini merupakan penelitian tindakan
(action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
seperti model dari Kemmis dan Taggart (Suharsimi Arikunto; 2002:83), yaitu berbentuk spiral
dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Hasil dari penelitian ini adalah meningkatnya prestasi
belajar standar kompetensi Mempersiapkan Dan Mengoperasikan Peralatan Transaksi Di Lokasi
Penjualan dengan pembelajaran jigsaw dan Explicit Instruction pada siswa Kelas XI Pemasaran 1
semester 1 tahun 2013-2014 di SMKN 1 Pogalan yaitu sebagai berikut: peningkatan keaktifan
siswa dari siklus I ke siklus II yaitu : 72 % ; 94%, peningkatan kooperatif siswa dari siklus I ke
siklus II yaitu :78% ; 100% dan peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu
86% ; 100%.
Kata kunci: prestasi belajar, Jigsaw dan Explicit Instruction
Abstract: This research was done because the problems and obstacles that arise from low learning
achievement made that was possible because of the activeness of the students and cooperative
learning among students has not been well. Previous learning experience the problems and obstacles
that arise are low learning achievement made possible because of the liveliness of the students and
cooperative learning among students has not been well. The main purpose of this research is to
improve student achievement where teachers are deeply involved in research ranging from planning,
action, observation and reflection.Seen from the technical implementation and technical treatment of
the subject, this study is an action research (action research), because the research carried out to solve
the problem of learning in the classroom. as a model of Kemmis and Taggart (Suharsimi Arikunto;
2002: 83), which is spiral-shaped from one cycle to the next cycle. Results from this study is the
increased learning achievement standards of competence Preparing And Operating Equipment Sales
Transactions In locations with learning Jigsaw and Explicit instruction XI of Class Marketing 1
semester 1st year 2013-2014 at SMK 1 Pogalan is as follows: an increase in activity of students of the
first cycle to the second cycle, namely: 72%; 94%, increased cooperative students from the first cycle
to the second cycle, namely: 78%; 100% and an increase in student achievement from the first cycle to
the second cycle of 86%; 100%.
Keywords: student achievement , Jigsaw and Explicit Instruction
175
176 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
kelompok didasarkan pada keadaan standar
PENDAHULUAN
Pelaksanaan pembelajaran harus
komunikasi yang nyaman dan baik.
mengacu pada tujuan dan target yang ingin
Oleh karena itu pada penelitian penelian
dicapai, karena tercapainya tujuan dan
tindakan ini akan diterapkan strategi
target hasil merupakan hal paling penting
pembelajaran
dalam pembelajaran. Tujuan Pendidikan
Explicit
Menengah Kejuruan yang tertuang dalam
kompetensi
kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP)
Mengoprasikan Peralatan Transaksi Di
Spektrum SMK Negeri 1 Pogalan edisi
Lokasi Penjualan Pada Siswa Kelas XI
2009
Pemasaran 1 semester 1 tahun 2013-2014
adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
kooperatif
Instruction
Jigsaw
bagi
Mempersiapkan
dan
standar
Dan
Di SMKN 1 Pogalan.
serta keterampilan untuk hidup mandiri
Dari uraian diatas dapat ditentukan
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
rumusan masalahnya adalah: “Bagaimana
sesuai
peningkatkan
dengan
kejuruanya,
sedangkan
prestasi
belajar
standar
Mempersiapkan
Dan
target hasilnya adalah pembelajaran yang
kompetensi
menyenangkan,
Mengoperasikan Peralatan Transaksi Di
bermakna,
terjadinya
perubahan menjadi lebih baik dan prestasi
Lokasi Penjualan dengan
belajar
Hasil
Jigsaw dan Explicit Instruction pada siswa
belum
kelas XI Pemasaran 1 semester 1 tahun
yang
memuaskan.
pembelajaran
sebelumnya
menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal
pelajaran
ini
Pogalan?”
diduga
karena
dalam
proses
pembelajaran
2013-2014 di SMK Negeri 1
pembelajaran belum menerapkan model
Tujuan penelitian tindakan kelas ini
pembelajaran kooperatif sehingga belum
adalah : untuk mengetahui peningkatan
terjadi keaktifan, kooperatif antar siswa
prestasi
sehingga materi dirasa sulit dipahami yang
Mempersiapkan
akhirnya hasil belajar rendah. Salah satu
Peralatan Transaksi Di Lokasi Penjualan
model pembelajaran kooperatif adalah
dengan
Jigsaw. Pada pembelajaran berkelompok
belajaran jigsaw dan Explicit instruction
semacam Jigsaw ini siswa dikelompokkan
pada siswa kelas XI Pemasaran 1 semester
dalam beberapa kelompok kecil yang
1 tahun pelajaran
dengan
Negeri 1 Pogalan.
anggota
kelompok
heterogen
sesuai dengan peta kemampuan siswa yang
dipahami oleh guru sedangkan jumlah
belajar
Standar
Dan
Kompetensi
Mengoperasikan
menggunakan metode pem-
2013-2014 Di SMK
Manfaat penelitian bagi siswa dapat
lebih mudah memahami
Standar
Kompetensi
teori tentang
Mengoperasikan
Suharminanto, Peningkatan Prestasi Belajar... 177
Peralatan Transaksi Di Lokasi Penjualan,
ketika ia berada di sekolah maupun di
lebih mudah meningkatkan ketrampilan
lingkungan
rumah
dalam
sendiri”.
Disamping
Standar
Kompetensi
Mem-
atau
keluarganya
itu
untuk
persiapkan Dan Mengoperasikan Peralatan
meningkatkan hasil belajar siswa seorang
Transaksi Di Lokasi Penjualan. Manfaat
guru dituntut untuk pandai mengadakan
bagi guru menambah wawasan Guru dalam
variasi dalam mengajar.
penggunaan metode pembelajaran jigsaw
Menurut E.Mulyasa (2005 :80) salah
dan explicit Instruction pada Standar
satu metode dalam pembelajaran adalah
Kompetensi
Dan
pendekatan jigsaw. Menurut Suryanto
Mengoperasikan Peralatan Transaksi Di
(1998) pembelajaran kooperatif jigsaw
Lokasi Penjualan, dapat memberi motivasi
adalah salah satu jenis belajar kelompok
untuk
dengan kekhususan sebagai berikut: (a)
Mempersiapkan
mencari
tehnik
masalah
pembelajaran
dengan
Standar
penyelesaian
yang
berkaitan
Kompetensi
Mem-
kelompok
terdiri
atas
anggota
yang
heterogen, (b) ada ketergantungan positif
persiapkan Dan Mengoperasikan Peralatan
diantara
Transaksi Di Lokasi Penjualan. Manfaat
masing-masing individu memiliki rasa
bagi SMK Negeri 1 Pogalan,
tanggung
sekolah
anggota
jawab,
kelompok,
(c)
karena
kepemimpinan
mendapat masukan atau informasi tentang
dipegang bersama, (d) guru mengamati
alternative
penggunaan
metode
kerja kelompok dan melakukan intervensi
pembelajaran
jigsaw
explicit
bila perlu, dan (e) setiap anggota kelompok
dan
Instruction, dapat meningkatkan prestasi
harus
belajar siswa yang berarti meningkatkan
kelompok.
mutu
tersebut, juga dimiliki oleh karakteristik
pendidikan
di
Sekolah,
dapat
memotivasi para Guru untuk menggunakan
metode pembelajaran secara variatif.
Menurut
siap
menyajikan
Dari
kelima
hasil
kerja
kekhususan
dari strategi pembelajaran jigsaw.
Metode
pembelajaran
Explicit
Muhibbin (1995 : 63 )
Intruction atau pengajaran langsung yang
dalam bukunya psikologi belajar: “belajar
dikembangkan oleh Rosenshina & Stevens,
adalah
dalam makalah
kegiatan
yang
berproses
dan
yang disajikan pada
merupakan unsur yang sangat fundamental
workshop
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
pembelajaran (Edy Suwito, 2008:7) bahwa
jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
metode Explicit
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
metode pembelajaran yang terdiri dari
pendidikan itu amat tergantung pada
beberapa langkah untuk meningkatkan
proses belajar yang dialami siswa baik
pembelajaran
penyusunan
perangkat
Instruction merupakan
ketrampilan
Langkah-
178 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
langkahnya adalah : (1)
penyampaian
tujuan pembelajaran, (2)
memeriksa
METODE PENELITIAN
Tujuan
utama
dari
penelitian
apakah siswa sudah siap untuk menerima
tindakan ini adalah meningkatkan hasil
pembelajaran dengan materi yang akan
belajar di kelas dimana guru secara penuh
disampaikan,
terlibat
(3)
penyampaian
materi
dalam
penelitian
mulai
dari
dengan cara mendemonstrasikan secara
perencanaan, tindakan, pengamatan dan
langsung untuk membantu pemahaman
refleksi. Dilihat dari tehnik pelaksanaan
siswa, (4)
dan tehnik perlakuan terhadap subyek,
memberikan latihan-latihan
tentang materi yang sudah disampaikan,
penelitian
(5) melakukan diskusi dan memberikan
tindakan
masukan dari jawaban siswa.
penelitian dilakukan untuk memecahkan
Penilaian
(action
penelitian
research),
karena
masalah pembelajaran di kelas. Penelitian
merupakan masalah yang rutin namun
ini juga termasuk penelitian deskriptif,
merupakan tahap yang harus dilakukan
sebab menggambarkan bagaimana suatu
disetiap jenjang pendidikan dalam rangka
teknik
pengukuran hasil pembelajaran. Karena
bagaimana hasil yang diinginkan dapat
penilaian
tingkat
dicapai. Seperti model dari Kemmis dan
dalam
Taggart (Suharsimi Arikunto; 2002:83),
menempuh studinya. Menurut Sumadi
yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu
Surya Brata dalam bukunya Psikologi
ke siklus yang berikutnya sehingga sangat
Pendidikan
sesuai untuk penelitian tindakan kelas.
adalah
belajar
merupakan
bukan
keberhasilan
hasil
ini
melihat
seorang
siswa
mengemukakan
cara-cara
melakukan penilaian dengan tes/ulangan,
pembelajaran
Sebelum
diterapkan
masuk
pada
siklus
dengan memberikan/ melakukan tugas
dilakukan tindakan pendahuluan
tertentu,
berupa
menanyakan
memberi
dengan
berbagai
kuis/wawancara
hal,
tugas/menyuruh
dengan
membuat
identifikasi
dan
I
yang
permasalahan
kemudian memulai pelaksanaan siklus
meliputi
perencanaan,
karangan, dengan menyuruh mereproduksi
laksanaan,
pengamatan,
hal-hal yang telah diterima sebagai pelajar.
Langkah pada siklus berikutnya adalah
( Surabaya, 1993:318 ) Surya Brata juga
perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,
berpendapat
cara yang paling
pengamatan, dan refleksi. Masing-masing
umum dalam penilaian adalah dengan
siklus dikenai perlakuan/alur kegiatan yang
cara menguji anak didik atau calon anak
sama dan membahas satu kompetensi dasar
didik.
(KD) yang diakhiri dengan tes.
bahwa
tindakan/pedan
refleksi.
Suharminanto, Peningkatan Prestasi Belajar... 179
menjelaskan bagaimana siswa bekerja
Perencanaan
Tahap ini diawali dengan pemilihan
metode
penelitian
yaitu
kemudian
dalam
kelompok.
menanyakan
sebagai berikut:
dengan
Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas
Bulan (Tahun 2013/2014)
Uraian kegiatan
Juli Agustus September OktoberNopemberDesember
Jan
1 Pra Siklus
untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa guru
menyusun jadwal pelaksanaan penelitian
No
Selanjutnya
beberapa
materi
yang
hal
berkaitan
akan
dipelajari.
Setelah itu guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok kecil beranggotakan
Mengoperasikan alat komunikasi
1 Menyusun perencanaan dan istrumen
6 orang sebagai kelompok asal. Masing-
2 Pengumpulan data dan pelaksanaan tindakan
Siklus I
masing anggota kelompok diberikan tugas
Siklus II
3 Analisa data
4 Pembahasan
dengan indikator yang berbeda. Anggota
5 Laporan hasil penelitian
Penelitian ini direncanakan akan
kelompok yang memiliki tugas membahas
dilakukan 2 siklus yaitu siklus I dan siklus
indikator
II dengan pertimbangan banyaknya jumlah
membentuk
kompetensi dasar yang akan dipelajari
kelompok ahli. Kelompok ahli berdiskusi
pada standar kompetensi ini. Setiap siklus
membahas/mempelajari tentang materi dan
memerlukan 20 x 45 menit atau 4 kali
indikator yang menjadi tugasnya kemudian
tatap muka dengan rincian: 2 kali tatap
tim ahli kembali ke kelompok masing-
muka (10 X 45 menit) untuk pelaksanaan
masing dan menjelaskan kepada anggota
tindakan/pembelajaran, 1 kali tatap muka
kelompok
(5 X 45 menit) untuk tes, 1 kali tatap muka
masing-masing sampai seluruh anggota
(5 X 45 menit) untuk remidi (sesuai
kelompok memahami. Kemudian masing-
dengan kebutuhan).
masing kelompok ahli mempresentasikan
Langkah
yang
sama
kelompok
asal
selanjutnya
mempersiapkan
materi
pembelajaran,
mengembangkan
Setelah
format
observasi,
mengembangkan
menyelesaikan
tentang
bertemu
baru
hasil
dan
sebagai
diskusi
hasil diskusinya secara teori dan praktek.
seluruh
kelompok
sudah
pekerjaannya
guru
perangkat tes dan melakukan pembagian
memberikan pemantapan materi pelajaran
dan penetapan anggota kelompok.
yang sudah berlangsung. Di akhir siklus
Tindakan
dilakukan tes untuk mengukur tingkat
Guru membuka pelajaran dengan
menghubungkan mata pelajaran dengan
hal-hal yang sudah diketahui dan dialami
siswa
sendiri
kemudian
guru
memberitahukan tujuan mata pelajaran,
menyampaikan
metode
penilaian
dan
penyerapan materi pembelajaran.
Pengamatan
Pengamatan
kegiatan
dilakukan
pembelajaran
selama
berlangsung
meliputi indikator keaktifan siswa dan
180 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
Jumlah skor yang
kooperatif siswa menggunakan lembar
Presentase
observasi yang sudah disiapkan.
keberhasilan
Refleksi
dicapai
=
Jumlah skor
maksimal
Dilaksanakan untuk mengevaluasi
pelaksanaan tindakan siklus I kemudian
X 100
(Sumber : Suharsimi Arikunto, 1998 :38)
hasilnya digunakan sebagai bahan acuan
untuk
tindakansiklus
perencanaan
pada
berikutnya
pembenahan
siklus
berikutnya
yaitu
pelaksanaan
dan
begitu
Setelah dihitung dengan rumus prosentase
keberhasilan
tindakan,
kemudian
disesuaikan dengan taraf
keberhasilan
tindakan sbb :
selanjutnya.
Tabel 1.
Taraf Keberhasilan Tindakan
Tehnik pengumpulan data dilakukan
dengan pengamatan/observasi dan tes hasil
Prosentase Keberhasilan
Taraf Keberhasilan
belajar. .Pengamatan/observasi dilakukan
90 – 100%
Sangat Baik
dengan menggunakan instrumen observasi
80 – 89 %
Baik
selama proses pembelajaran. Observasi
75 – 80%
Cukup
difokuskan pada keaktifan dan kooperatif
60 – 74 %
Kurang