PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR STANDAR KOMPETENSI MENANGANI SURAT DOKUMEN KANTOR DENGAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION | Susilowati | Karya Ilmiah Dosen 90 182 1 PB
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR STANDAR KOMPETENSI MENANGANI
SURAT/DOKUMEN KANTOR DENGAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
DAN EXPLICIT INSTRUCTION
Dasih Susilowati
SMKN 1 Pogalan
Email: dasih_sus@yahoo.co.id
Jalan Tulungagung 03 Ngetal Pogalan Trenggalek
ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan karena rendahnya prestasi belajar dimana ketuntasan belajar
hanya 60,61%% atau ada 20 siswa dari 33 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai KKM ≥ 78
hanya sebesar 60,61% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar standar kompetensi menangani
surat/dokumen kantor dengan pembelajaran Think Pair Share dan Explicit Instruction. Penelitian
dilakukan pada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran 2 Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 di
SMK Negeri 1 Pogalan. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart yang prosedurnya berbentuk spiral yang menggambarkan siklus yang satu ke siklus
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan),
dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan keadaan yang baik yaitu materi ajar
cepat diterima dan sangat bermakna pada diri siswa. Hal ini tampak pada perubahan dari pra siklus ke
siklus I, dari siklus I ke siklus II sebagai berikut : keaktifan siswa 30 %; 54 % ; 91 %; kooperatif
siswa: 30 % ; 42 % ; 91 %; prestasi belajar siswa: 60,61% ; 76 % ; 100 %.
Kata kunci: prestasi belajar, Think Pair Share dan Explicit Instruction
ABSTRACT: This research is conducted because of low learning achievement of mastery learning
that only 60.61 % or there are 20 students from 33 students have been thoroughly studied. The results
show that the classical student has not been thoroughly studied, since students who received ≥ 78
KKM amounted to only 60.61% smaller than the desired percentage of completeness that is equal to
85%.The aim of the research is to improve learning achievement of standard competency in handling
mail / document office by implementing Think Pair Share and Explicit Instruction. The research is
conducted to students of class XI Administrative 2 Semester 1 Academic Year 2013/2014 at SMK
Negeri 1 Pogalan.This research uses a model of action research Kemmis and Taggart that the
procedure spiral describes one cycle to the next cycle. Each cycle includes planning (plan), action
(action), observation (observation) and reflection (reflection). The next step in the cycle is a revised
planning, action, observation, and reflection.The results showed a good situation, namely the teaching
materials quickly accepted and highly significant on students. This is evident in the change from the
pre cycle to cycle I, from the first cycle to the second cycle as follows: 30% active students; 54%;
91%; cooperative students: 30%; 42%; 91%; student achievement: 60.61%; 76%; 100%.
Keywords: achievement learning, Think Pair Share and Explicit Instruction
kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha
PENDAHULUAN
dan industri di era globalisasi diwujudkan
Kualifikasi sumber daya manusia
(SDM)
yang
bermutu
dan
ke dalam standar kompetensi bidang
diakui
keahlian yang merupakan refleksi atas
kompetensinya sesuai dengan tuntutan
228
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 229
kompetensi
yang
diharapkan
dimiliki
60,61%
lebih
kecil
dari
persentase
orang-orang atau seseorang yang akan
ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar
bekerja di bidang tersebut. Di samping itu
85% atau ada 20 siswa dari 33 siswa yang
standar tersebut harus memiliki kesamaan
sudah tuntas belajar..
standar-standar
Untuk menindaklanjuti kondisi/ma-
relevan yang berlaku pada sektor industri
salah tersebut hendaknya guru senantiasa
di negara lain bahkan berlaku secara
berupaya mengubah pandangan siswa yang
internasional
Administrasi
menganggap bahwa Standar Kompetensi
Perkantoran 2007:2) Sinergi dengan hal
Menangani Surat/Dokumen Kantor itu
tersebut, pembelajaran Mata Pelajaran
sulit menjadi mudah dan menyenangkan
Produktif
Administrasi
Perkantoran
(meanset). Untuk itu perlu adanya upaya,
Standar
Kompetensi
Menangani
keberanian dan inovasi yang dilakukan.
dan kesetaraan dengan
(SKKNI
Surat/Dokumen Kantor bertujuan agar
Guru
siswa
mempersiapkan
mampu
konsep-konsep
menerapkan
Standar
berbagai
Kompetensi
harus
menunjang
merencanakan
segala
proses
dan
sesuatu
yang
pembelajaran,
me-
Menangani Surat/Dokumen Kantor dalam
ngubah strategi mengajar dan memilih
rangka
metode
meningkatkan
kesadaran
akan
yang
sesuai
agar
dapat
kemajuan Iptek serta kebanggaan nasional.
membangkitkan keaktifan dan kooperatif
Unit-unit kompetensi bidang administrasi
dalam belajar. Dalam pemilihan model
yang
tugas
pembelajaran tentunya disesuaikan dengan
administrasi perkantoran mulai dari proses
konsep-konsep mata pelajaran yang akan
pembuatan,
penerimaan,
disampaikan.
pendataan
dan
berhubungan
pengumpulan,
penggandaan
pendokumentasian
lainnya
dengan
data/informasi
seharusnya
dikuasai
serta
Atas dasar masalah tersebut pe-
dan
nelitian ini mengambil judul “Peningkatan
dengan
Prestasi Belajar
Standar Kompetensi
maksimal baik dari segi pengetahuan,
Menangani
ketrampilan maupun sikap.
Dengan Pembelajaran Think Pair Share
Pengalaman
belumnya
pada
pembelajaran
Standar
se-
Kompetensi
Surat/Dokumen
dan Explicit Instruction.”
Kantor
Berdasarkan
latar belakang masalah dan kenyataan di
Kantor
lapangan tersebut di atas maka dapat
mengalami hambatan, hal ini terlihat
dirumuskan rumusan masalah penelitian
dengan
ini
Menangani
Surat/Dokumen
prestasi belajar yang rendah
dimana ketuntasan belajar klasikal hanya
sebagai
berikut:
“bagaimana
ningkatan prestasi belajar
pe-
standar kom-
230 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
petensi Menangani Surat/Dokumen Kantor
Produktif Kejuruan Standar Kompetensi
dengan pembelajaran Think Pair Share dan
Menangani /Dokumen Kantor.
Explicit Instruction ? ”
Manfaat penelitian ini bagi sekolah
Berdasarkan dari rumusan masalah
adalah, sekolah mendapat masukan atau
diatas, tujuan penelitian tindakan kelas ini
informasi tentang alternatif penggunaan
adalah
metode
untuk mengetahui peningkatan
pembelajaran Think Pair Share
prestasi belajar dalam standar kompetensi
dan
Menangani /Dokumen
meningkatkan prestasi belajar siswa yang
pembelajaran
Think
Kantor dengan
Pair
Share
dan
Explicit
Instruction,
dapat
berarti meningkatkan mutu pendidikan di
Explicit Instruction pada siswa Kelas XI
sekolah,
Administrasi Perkantoran 2 semester 1
untuk menggunakan metode pembelajaran
tahun pelajaran 2013/2014 di SMK Negeri
secara variatif.
1 Pogalan.
dapat memotivasi para Guru
Belajar merupakan tuntutan utama
Penelitian
diharapkan
yang harus dipenuhi oleh setiap manusia.
bermanfaat bagi siswa untuk lebih mudah
Menurut Zaenal Aqid “ Belajar adalah
memahami materi tentang Mata Pelajaran
proses perubahan pada diri manusia”
Produktif Kejuruan Standar Kompetensi
(Zaenal Aqib, 2002)
Menangani
ini
/Dokumen
dan
Menurut Muhbbin dalam bukunya
meningkatkan ketrampilan dalam Mata
psikologi belajar, mengatakan : “belajar
Pelajaran
adalah
Produktif
Kantor,
Kejuruan
Standar
kegiatan
yang
berproses
dan
Kompetensi Menangani /Dokumen Kantor.
merupakan unsur yang sangat fundamental
Penelitian ini juga bermafaat bagi guru
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
untuk
dalam
jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
penggunaan metode pembelajaran Think
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
Pair Share dan Explicit Instruction pada
pendidikan itu amat tergantung pada
mata pelajaran Mata Pelajaran Produktif
proses belajar yang dialami siswa baik
Kejuruan Standar Menangani /Dokumen
ketika ia berada di sekolah maupun di
Kantor. Guru juga mendapatkan alternatif
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri
dapat memberi motivasi untuk mencari
” ( Muhibbin, 2003 : 63 ).
tehnik penyelesaian masalah pembelajaran
Jadi menurut dua pendapat diatas belajar
yang berkaitan dengan Mata Pelajaran
merupakan
menambah
informasi
suatu
proses
yang
harus
dilakukan oleh setiap manusia untuk
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 231
mendapatkan perubahan menjadi lebih
pembelajaran
dan
manajemen
baik.
belajar mengajar di kelas.
proses
Disamping itu untuk meningkatkan
Metode Think Pair Share merupakan
hasil belajar siswa, seorang guru dituntut
metode pengajaran yang digunakan guru
untuk pandai mengadakan variasi dalam
untuk mendorong siswa mencari dan
mengajar. Menurut E.Mulyasa (2005 :80).
menemukan serta memecahkan persoalan-
Variasi dalam mengajar dapat dilakukan
persoalan. Proses pelaksanaannya dalam
sebagai berikut : variasi dalam penggunaan
pembelajaran
metode
dalam
kelompok siswa secara acak dalam 2 fase
penggunaan media dan sumber belajar
dimana pada awal diskusi siswa bekerja
variasi dalam pemberian contoh dan
dalam kelompok kecil @ kelompok 2 atau
ilustrasi, variasi dalam interaksi dan
3 orang kemudian setelah berlangsung
kegiatan peserta didik.
kurang lebih setengah proses dilakukan
pemelajaran,
variasi
dilakukan
pembentukan
belajar
penggabungan 2 kelompok menjadi 1 dan
merupakan pengalaman yang dituju pada
melanjutkan bekerja dalam kelompok baru
hasil yang akan dicapai siswa dalam proses
tersebut. Pembelajaran Think Pair Share
belajar
adalah
Pengalaman
di
dalam
sekolah.
Menurut
Poer-
memberikan
kesempatan
dan
wodarminto prestasi belajar adalah hasil
menuntut siswa terlibat secara aktif di
yang
dalam
dicapai
(dilakukan,
dikerjakan)
mencapai
tujuan
pembelajaran
dalam hal ini prestasi belajar merupakan
dengan memberikan informasi singkat
hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh
(Siadari,
seseorang yang diperoleh dengan ketelitian
diperoleh dengan Pendekatan cooperatif
kerja serta perjuangan yang membutuhkan
learning Metode Think Pair Share akan
pikiran (1991: 768),
bertahan lama, mempunyai efek transfer
2001:7).
Pengetahuan
yang
dapat
yang lebih baik dan meningkatkan siswa
diketahui dengan megadakan penilaian tes
dan kemampuan berfikir secara bebas.
hasil belajar. Penilaian diadakan untuk
Secara
mengetahui sejauh mana siswa telah
cooperatif learning dengan Metode Think
berkembang,
Pair
Pencapaian
hasil
belajar
memahami,
menguasai,
umum
Share
ini
melatih
Pendekatan
keterampilan
trampil dan berhasil mengikuti pelajaran
kognitif
yang diberikan oleh guru. Di samping itu
memecahkan masalah tanpa pertolongan
guru dapat mengetahui sejauh mana
orang lain. Selain itu, belajar penemuan
keberhasilan
membangkitkan
guru
dalam
pengelolaan
untuk
belajar
menemukan
keingintahuan
dan
siswa,
232 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
memberi motivasi untuk bekerja sampai
siklus yang satu ke siklus
menemukan jawaban (Syafi’udin, 2002:
Setiap siklus meliputi planning (rencana),
19).
action
Metode
Intruction
pembelajaran
Explicit
observation
(tindakan),
ngamatan),
berikutnya.
reflection
dan
(pe-
(refleksi).
atau pengajaran langsung
Langkah pada siklus berikutnya adalah
(Rosenshina & Stevens, 1986) dalam
perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,
jurnal
jurnalbidandiah
ilmiah
blogspot.com
bahwa
pembelajaran
langsung
pengamatan, dan refleksi.
merupakan
khusus
dilaksanakan maksimal dalam 2 siklus,
dirancang untuk mengembangkan belajar
masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap
siswa tentang pengetahuan proseduran dan
yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan
pengetahuan
dan refleksi.
deklaratif
yang
Penelitian ini direncanakan akan
yang
dapat
diajarkan dengan pola selangkah demi
Perencanaan
selangkah. Metode pembelajaran Explicit
Langkah
awal
adalah
memilih
Intruction dilakukan dengan langkah awal
metode penelitian yaitu metode penelitian
menyampaikan tujuan pembelajaran dan
tindakan kelas kemudian menyusun jadwal
mempersiapkan
pelaksanaan penelitian.
siswa
atau
mengkondisikan siswa. Kemudian guru
menyajikan materi
mendemontrasikan
pengetahuan dan
materi
ketrampilan
dilanjutkan dengan membimbing latihan
pengerjaan proseduran atau pengoperasian
sesuatu. Setelah itu mengecek pemahaman
dan memberikan umpan bali dilanjutkan
dengan memberikan kesempatan untuk
latihan lanjutan.
Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas
No
Bulan (Tahun 2013)
Uraian pekerjaan
Juli Agustus September Oktober Nopemberesembe
1 Pra Siklus
2 Menyusun perencanaan dan istrumen
3 Pengumpulan data dan pelaksanaan tindakan
Siklus 1
Siklus 2
4 Analisa data
5 Pembahasan
6 Laporan hasil penelitian
Langkah
selanjutnya
menentukan
tindakan yang akan dilaksanakan, dalam
penelitian
ini
direncanakan
maksimal
dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II,
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan model
penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (Suharsimi Arikunto, 2002:83)
yang prosedurnya berbentuk spiral dari
hal ini dengan pertimbangan kompleksitas
materi yang cukup tinggi. Kemudian
mempersiapkan
materi
pembelajaran,
mengembangkan
format
mengembangkan
perangkat
observasi,
tes
dan
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 233
melakukan
pembagian
dan
penetapan
pekerjaannya
guru
menyampai-
anggota kelompok.
kan/melengkapi informasi yang belum
Tindakan
disampaikan oleh siswa. Di akhir siklus
Direncanakan pada awal pelajaran
dilakukan tes untuk mengukur tingkat
dengan
penyerapan materi pembelajaran. Skor
menghubungkan mata pelajaran dengan
hasil tes dihitung dan diumumkan secara
hal-hal yang sudah diketahui dan dialami
terbuka.
siswa
Pengamatan
guru
membuka
pelajaran
sendiri
kemudian
guru
Pengamatan dilakukan selama proses
memberitahukan tujuan mata pelajaran,
menjelaskan bagaimana siswa bekerja
kegiatan belajar mengajar
dalam
untuk
yaitu pada saat siswa melakukan diskusi
mengetahui pengetahuan awal siswa guru
kelompok dan mempresentasikan hasil
akan
dan
kerja kelompoknya dengan menggunakan
indikatornya dari kompetensi dasar yang
lembar observasi yang sudah disiapkan.
dipelajari setelah itu guru membagi kelas
Pada akhir pembelajaran setiap kompetensi
menjadi
dasar
kelompok.
Selanjutnya
memberitahukan
kelompok-kelompok
beranggotakan
Kemudian
materi
2
orang
pasangan
kecil
berpasangan.
tersebut
diminta
berlangsung
atau setiap satu putaran/siklus
dilakukan tes.
Refleksi
membahas/mendiskusikan tentang materi
Dilaksanakan untuk mengevaluasi
dan indikator pelajaran, kemudian setelah
pelaksanaan tindakan siklus I, kemudian
setengan
diminta
digunakan sebagai bahan acuan untuk
menambah anggota kelompok dengan cara
tindakan berikutnya yaitu perencanaan
menggabung 2 pasangan menjadi 1 (4
pembenahan
orang) kemudian melanjutkan diskusinya.
berikutnya dan begitu selanjutnya.
waktu
berjalan
pelaksanaan
Instrumen
Mereka harus saling membantu dan saling
pada
siklus
Penelitian yang di-
menyampaikan pengetahuannya sehingga
gunakan adalah instrumen observasi dan
seluruh anggota kelompok memahaminya.
instrumen tes prestasi belajar. Instrumen
Kemudian siswa membuat laporan/paparan
observasi digunakan untuk mendapatkan
atau rangkuman hasil diskusi kelompok
data keaktifan siswa dengan indikator:
pembelajaran. Guru memimpin diskusi
mendengarkan
kelas,
menulis
masing-masing
kelompok
materi
penjelasan
guru/teman,
penting,
mengerjakan
mempresentasikan hasil diskusinya. Bila
tugas, berdiskusi dengan guru, berdiskusi
kegiatan kelompok sudah menyelesaikan
dengan
teman,
respon
pertanyaan
234 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
teman/guru,
menjadi
pembicara
menggambarkan kenyataan atau fakta
kelompok, ketrampilan komunikasi dan
sesuai dengan data yang diperoleh dengan
kooperatif dengan indikator: menghargai
tujuan untuk mengetahui prestasi belajar
pendapat orang lain, mengambil giliran
yang
tugas, memberi kesempatan orang lain,
aktivitas
mendengarkan dengan aktif, kerjasama
pembelajaran
dengan
selama
kelompok,
kemampuan
menyampaikan informasi.
dicapai
siswa
siswa
mengetahui
terhadap
serta
proses
dan
kegiatan
kooperatif
pembelajaran
siswa
sebagai
berikut:
Instrumen Tes Prestasi Belajar
digunakan untuk mengukur
Data hasil observasi aktifitas dan
daya serap
kooperatif siswa dianalisis dengan tehnik
siswa dalam suatu siklus dengan hasil
analisis keberhasilan sederhana dan Skala
berupa nilai/prestasi belajar dalam hal ini
Linkert dari Suharsimi Arikunto yaitu:
yang diperlukan soal tes praktek yang
Jumlah skor
Persentase = yang dicapai
X 100
Keberhasilan
Jumlah skor
maksimal
Sumber : Suharsimi Arikunto (1998 :38)
mengacu
pada
pembelajaran
indikator
dan
standar
tujuan
kompetensi
Menangani Surat/dokumen.
Tehnik observasi dilakukan untuk
memperoleh data keaktifan siswa dan
kooperatif
siswa
dalam
proses
Hasil penghitungan kemudian dikonsultasi
dengan taraf keberhasilan proses/tindakan
sebagai berikut :
Tabel 1.
Taraf Keberhasilan Tindakan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru
menggunakan instrumen lembar observasi
Prosentase Keberhasilan
di atas.
Taraf Keberhasilan
90 – 100%
Sangat Baik
80 – 89 %
Baik
memperoleh nilai akhir dari satu siklus dan
75 – 80%
Cukup
dilaksanakan diakhir siklus, digunakan
60 – 74 %
Kurang
untuk mengukur seberapa jauh daya serap
SURAT/DOKUMEN KANTOR DENGAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
DAN EXPLICIT INSTRUCTION
Dasih Susilowati
SMKN 1 Pogalan
Email: dasih_sus@yahoo.co.id
Jalan Tulungagung 03 Ngetal Pogalan Trenggalek
ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan karena rendahnya prestasi belajar dimana ketuntasan belajar
hanya 60,61%% atau ada 20 siswa dari 33 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai KKM ≥ 78
hanya sebesar 60,61% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar standar kompetensi menangani
surat/dokumen kantor dengan pembelajaran Think Pair Share dan Explicit Instruction. Penelitian
dilakukan pada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran 2 Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 di
SMK Negeri 1 Pogalan. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart yang prosedurnya berbentuk spiral yang menggambarkan siklus yang satu ke siklus
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan),
dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan keadaan yang baik yaitu materi ajar
cepat diterima dan sangat bermakna pada diri siswa. Hal ini tampak pada perubahan dari pra siklus ke
siklus I, dari siklus I ke siklus II sebagai berikut : keaktifan siswa 30 %; 54 % ; 91 %; kooperatif
siswa: 30 % ; 42 % ; 91 %; prestasi belajar siswa: 60,61% ; 76 % ; 100 %.
Kata kunci: prestasi belajar, Think Pair Share dan Explicit Instruction
ABSTRACT: This research is conducted because of low learning achievement of mastery learning
that only 60.61 % or there are 20 students from 33 students have been thoroughly studied. The results
show that the classical student has not been thoroughly studied, since students who received ≥ 78
KKM amounted to only 60.61% smaller than the desired percentage of completeness that is equal to
85%.The aim of the research is to improve learning achievement of standard competency in handling
mail / document office by implementing Think Pair Share and Explicit Instruction. The research is
conducted to students of class XI Administrative 2 Semester 1 Academic Year 2013/2014 at SMK
Negeri 1 Pogalan.This research uses a model of action research Kemmis and Taggart that the
procedure spiral describes one cycle to the next cycle. Each cycle includes planning (plan), action
(action), observation (observation) and reflection (reflection). The next step in the cycle is a revised
planning, action, observation, and reflection.The results showed a good situation, namely the teaching
materials quickly accepted and highly significant on students. This is evident in the change from the
pre cycle to cycle I, from the first cycle to the second cycle as follows: 30% active students; 54%;
91%; cooperative students: 30%; 42%; 91%; student achievement: 60.61%; 76%; 100%.
Keywords: achievement learning, Think Pair Share and Explicit Instruction
kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha
PENDAHULUAN
dan industri di era globalisasi diwujudkan
Kualifikasi sumber daya manusia
(SDM)
yang
bermutu
dan
ke dalam standar kompetensi bidang
diakui
keahlian yang merupakan refleksi atas
kompetensinya sesuai dengan tuntutan
228
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 229
kompetensi
yang
diharapkan
dimiliki
60,61%
lebih
kecil
dari
persentase
orang-orang atau seseorang yang akan
ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar
bekerja di bidang tersebut. Di samping itu
85% atau ada 20 siswa dari 33 siswa yang
standar tersebut harus memiliki kesamaan
sudah tuntas belajar..
standar-standar
Untuk menindaklanjuti kondisi/ma-
relevan yang berlaku pada sektor industri
salah tersebut hendaknya guru senantiasa
di negara lain bahkan berlaku secara
berupaya mengubah pandangan siswa yang
internasional
Administrasi
menganggap bahwa Standar Kompetensi
Perkantoran 2007:2) Sinergi dengan hal
Menangani Surat/Dokumen Kantor itu
tersebut, pembelajaran Mata Pelajaran
sulit menjadi mudah dan menyenangkan
Produktif
Administrasi
Perkantoran
(meanset). Untuk itu perlu adanya upaya,
Standar
Kompetensi
Menangani
keberanian dan inovasi yang dilakukan.
dan kesetaraan dengan
(SKKNI
Surat/Dokumen Kantor bertujuan agar
Guru
siswa
mempersiapkan
mampu
konsep-konsep
menerapkan
Standar
berbagai
Kompetensi
harus
menunjang
merencanakan
segala
proses
dan
sesuatu
yang
pembelajaran,
me-
Menangani Surat/Dokumen Kantor dalam
ngubah strategi mengajar dan memilih
rangka
metode
meningkatkan
kesadaran
akan
yang
sesuai
agar
dapat
kemajuan Iptek serta kebanggaan nasional.
membangkitkan keaktifan dan kooperatif
Unit-unit kompetensi bidang administrasi
dalam belajar. Dalam pemilihan model
yang
tugas
pembelajaran tentunya disesuaikan dengan
administrasi perkantoran mulai dari proses
konsep-konsep mata pelajaran yang akan
pembuatan,
penerimaan,
disampaikan.
pendataan
dan
berhubungan
pengumpulan,
penggandaan
pendokumentasian
lainnya
dengan
data/informasi
seharusnya
dikuasai
serta
Atas dasar masalah tersebut pe-
dan
nelitian ini mengambil judul “Peningkatan
dengan
Prestasi Belajar
Standar Kompetensi
maksimal baik dari segi pengetahuan,
Menangani
ketrampilan maupun sikap.
Dengan Pembelajaran Think Pair Share
Pengalaman
belumnya
pada
pembelajaran
Standar
se-
Kompetensi
Surat/Dokumen
dan Explicit Instruction.”
Kantor
Berdasarkan
latar belakang masalah dan kenyataan di
Kantor
lapangan tersebut di atas maka dapat
mengalami hambatan, hal ini terlihat
dirumuskan rumusan masalah penelitian
dengan
ini
Menangani
Surat/Dokumen
prestasi belajar yang rendah
dimana ketuntasan belajar klasikal hanya
sebagai
berikut:
“bagaimana
ningkatan prestasi belajar
pe-
standar kom-
230 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
petensi Menangani Surat/Dokumen Kantor
Produktif Kejuruan Standar Kompetensi
dengan pembelajaran Think Pair Share dan
Menangani /Dokumen Kantor.
Explicit Instruction ? ”
Manfaat penelitian ini bagi sekolah
Berdasarkan dari rumusan masalah
adalah, sekolah mendapat masukan atau
diatas, tujuan penelitian tindakan kelas ini
informasi tentang alternatif penggunaan
adalah
metode
untuk mengetahui peningkatan
pembelajaran Think Pair Share
prestasi belajar dalam standar kompetensi
dan
Menangani /Dokumen
meningkatkan prestasi belajar siswa yang
pembelajaran
Think
Kantor dengan
Pair
Share
dan
Explicit
Instruction,
dapat
berarti meningkatkan mutu pendidikan di
Explicit Instruction pada siswa Kelas XI
sekolah,
Administrasi Perkantoran 2 semester 1
untuk menggunakan metode pembelajaran
tahun pelajaran 2013/2014 di SMK Negeri
secara variatif.
1 Pogalan.
dapat memotivasi para Guru
Belajar merupakan tuntutan utama
Penelitian
diharapkan
yang harus dipenuhi oleh setiap manusia.
bermanfaat bagi siswa untuk lebih mudah
Menurut Zaenal Aqid “ Belajar adalah
memahami materi tentang Mata Pelajaran
proses perubahan pada diri manusia”
Produktif Kejuruan Standar Kompetensi
(Zaenal Aqib, 2002)
Menangani
ini
/Dokumen
dan
Menurut Muhbbin dalam bukunya
meningkatkan ketrampilan dalam Mata
psikologi belajar, mengatakan : “belajar
Pelajaran
adalah
Produktif
Kantor,
Kejuruan
Standar
kegiatan
yang
berproses
dan
Kompetensi Menangani /Dokumen Kantor.
merupakan unsur yang sangat fundamental
Penelitian ini juga bermafaat bagi guru
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
untuk
dalam
jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
penggunaan metode pembelajaran Think
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
Pair Share dan Explicit Instruction pada
pendidikan itu amat tergantung pada
mata pelajaran Mata Pelajaran Produktif
proses belajar yang dialami siswa baik
Kejuruan Standar Menangani /Dokumen
ketika ia berada di sekolah maupun di
Kantor. Guru juga mendapatkan alternatif
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri
dapat memberi motivasi untuk mencari
” ( Muhibbin, 2003 : 63 ).
tehnik penyelesaian masalah pembelajaran
Jadi menurut dua pendapat diatas belajar
yang berkaitan dengan Mata Pelajaran
merupakan
menambah
informasi
suatu
proses
yang
harus
dilakukan oleh setiap manusia untuk
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 231
mendapatkan perubahan menjadi lebih
pembelajaran
dan
manajemen
baik.
belajar mengajar di kelas.
proses
Disamping itu untuk meningkatkan
Metode Think Pair Share merupakan
hasil belajar siswa, seorang guru dituntut
metode pengajaran yang digunakan guru
untuk pandai mengadakan variasi dalam
untuk mendorong siswa mencari dan
mengajar. Menurut E.Mulyasa (2005 :80).
menemukan serta memecahkan persoalan-
Variasi dalam mengajar dapat dilakukan
persoalan. Proses pelaksanaannya dalam
sebagai berikut : variasi dalam penggunaan
pembelajaran
metode
dalam
kelompok siswa secara acak dalam 2 fase
penggunaan media dan sumber belajar
dimana pada awal diskusi siswa bekerja
variasi dalam pemberian contoh dan
dalam kelompok kecil @ kelompok 2 atau
ilustrasi, variasi dalam interaksi dan
3 orang kemudian setelah berlangsung
kegiatan peserta didik.
kurang lebih setengah proses dilakukan
pemelajaran,
variasi
dilakukan
pembentukan
belajar
penggabungan 2 kelompok menjadi 1 dan
merupakan pengalaman yang dituju pada
melanjutkan bekerja dalam kelompok baru
hasil yang akan dicapai siswa dalam proses
tersebut. Pembelajaran Think Pair Share
belajar
adalah
Pengalaman
di
dalam
sekolah.
Menurut
Poer-
memberikan
kesempatan
dan
wodarminto prestasi belajar adalah hasil
menuntut siswa terlibat secara aktif di
yang
dalam
dicapai
(dilakukan,
dikerjakan)
mencapai
tujuan
pembelajaran
dalam hal ini prestasi belajar merupakan
dengan memberikan informasi singkat
hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh
(Siadari,
seseorang yang diperoleh dengan ketelitian
diperoleh dengan Pendekatan cooperatif
kerja serta perjuangan yang membutuhkan
learning Metode Think Pair Share akan
pikiran (1991: 768),
bertahan lama, mempunyai efek transfer
2001:7).
Pengetahuan
yang
dapat
yang lebih baik dan meningkatkan siswa
diketahui dengan megadakan penilaian tes
dan kemampuan berfikir secara bebas.
hasil belajar. Penilaian diadakan untuk
Secara
mengetahui sejauh mana siswa telah
cooperatif learning dengan Metode Think
berkembang,
Pair
Pencapaian
hasil
belajar
memahami,
menguasai,
umum
Share
ini
melatih
Pendekatan
keterampilan
trampil dan berhasil mengikuti pelajaran
kognitif
yang diberikan oleh guru. Di samping itu
memecahkan masalah tanpa pertolongan
guru dapat mengetahui sejauh mana
orang lain. Selain itu, belajar penemuan
keberhasilan
membangkitkan
guru
dalam
pengelolaan
untuk
belajar
menemukan
keingintahuan
dan
siswa,
232 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
memberi motivasi untuk bekerja sampai
siklus yang satu ke siklus
menemukan jawaban (Syafi’udin, 2002:
Setiap siklus meliputi planning (rencana),
19).
action
Metode
Intruction
pembelajaran
Explicit
observation
(tindakan),
ngamatan),
berikutnya.
reflection
dan
(pe-
(refleksi).
atau pengajaran langsung
Langkah pada siklus berikutnya adalah
(Rosenshina & Stevens, 1986) dalam
perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,
jurnal
jurnalbidandiah
ilmiah
blogspot.com
bahwa
pembelajaran
langsung
pengamatan, dan refleksi.
merupakan
khusus
dilaksanakan maksimal dalam 2 siklus,
dirancang untuk mengembangkan belajar
masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap
siswa tentang pengetahuan proseduran dan
yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan
pengetahuan
dan refleksi.
deklaratif
yang
Penelitian ini direncanakan akan
yang
dapat
diajarkan dengan pola selangkah demi
Perencanaan
selangkah. Metode pembelajaran Explicit
Langkah
awal
adalah
memilih
Intruction dilakukan dengan langkah awal
metode penelitian yaitu metode penelitian
menyampaikan tujuan pembelajaran dan
tindakan kelas kemudian menyusun jadwal
mempersiapkan
pelaksanaan penelitian.
siswa
atau
mengkondisikan siswa. Kemudian guru
menyajikan materi
mendemontrasikan
pengetahuan dan
materi
ketrampilan
dilanjutkan dengan membimbing latihan
pengerjaan proseduran atau pengoperasian
sesuatu. Setelah itu mengecek pemahaman
dan memberikan umpan bali dilanjutkan
dengan memberikan kesempatan untuk
latihan lanjutan.
Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas
No
Bulan (Tahun 2013)
Uraian pekerjaan
Juli Agustus September Oktober Nopemberesembe
1 Pra Siklus
2 Menyusun perencanaan dan istrumen
3 Pengumpulan data dan pelaksanaan tindakan
Siklus 1
Siklus 2
4 Analisa data
5 Pembahasan
6 Laporan hasil penelitian
Langkah
selanjutnya
menentukan
tindakan yang akan dilaksanakan, dalam
penelitian
ini
direncanakan
maksimal
dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II,
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan model
penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (Suharsimi Arikunto, 2002:83)
yang prosedurnya berbentuk spiral dari
hal ini dengan pertimbangan kompleksitas
materi yang cukup tinggi. Kemudian
mempersiapkan
materi
pembelajaran,
mengembangkan
format
mengembangkan
perangkat
observasi,
tes
dan
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 233
melakukan
pembagian
dan
penetapan
pekerjaannya
guru
menyampai-
anggota kelompok.
kan/melengkapi informasi yang belum
Tindakan
disampaikan oleh siswa. Di akhir siklus
Direncanakan pada awal pelajaran
dilakukan tes untuk mengukur tingkat
dengan
penyerapan materi pembelajaran. Skor
menghubungkan mata pelajaran dengan
hasil tes dihitung dan diumumkan secara
hal-hal yang sudah diketahui dan dialami
terbuka.
siswa
Pengamatan
guru
membuka
pelajaran
sendiri
kemudian
guru
Pengamatan dilakukan selama proses
memberitahukan tujuan mata pelajaran,
menjelaskan bagaimana siswa bekerja
kegiatan belajar mengajar
dalam
untuk
yaitu pada saat siswa melakukan diskusi
mengetahui pengetahuan awal siswa guru
kelompok dan mempresentasikan hasil
akan
dan
kerja kelompoknya dengan menggunakan
indikatornya dari kompetensi dasar yang
lembar observasi yang sudah disiapkan.
dipelajari setelah itu guru membagi kelas
Pada akhir pembelajaran setiap kompetensi
menjadi
dasar
kelompok.
Selanjutnya
memberitahukan
kelompok-kelompok
beranggotakan
Kemudian
materi
2
orang
pasangan
kecil
berpasangan.
tersebut
diminta
berlangsung
atau setiap satu putaran/siklus
dilakukan tes.
Refleksi
membahas/mendiskusikan tentang materi
Dilaksanakan untuk mengevaluasi
dan indikator pelajaran, kemudian setelah
pelaksanaan tindakan siklus I, kemudian
setengan
diminta
digunakan sebagai bahan acuan untuk
menambah anggota kelompok dengan cara
tindakan berikutnya yaitu perencanaan
menggabung 2 pasangan menjadi 1 (4
pembenahan
orang) kemudian melanjutkan diskusinya.
berikutnya dan begitu selanjutnya.
waktu
berjalan
pelaksanaan
Instrumen
Mereka harus saling membantu dan saling
pada
siklus
Penelitian yang di-
menyampaikan pengetahuannya sehingga
gunakan adalah instrumen observasi dan
seluruh anggota kelompok memahaminya.
instrumen tes prestasi belajar. Instrumen
Kemudian siswa membuat laporan/paparan
observasi digunakan untuk mendapatkan
atau rangkuman hasil diskusi kelompok
data keaktifan siswa dengan indikator:
pembelajaran. Guru memimpin diskusi
mendengarkan
kelas,
menulis
masing-masing
kelompok
materi
penjelasan
guru/teman,
penting,
mengerjakan
mempresentasikan hasil diskusinya. Bila
tugas, berdiskusi dengan guru, berdiskusi
kegiatan kelompok sudah menyelesaikan
dengan
teman,
respon
pertanyaan
234 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
teman/guru,
menjadi
pembicara
menggambarkan kenyataan atau fakta
kelompok, ketrampilan komunikasi dan
sesuai dengan data yang diperoleh dengan
kooperatif dengan indikator: menghargai
tujuan untuk mengetahui prestasi belajar
pendapat orang lain, mengambil giliran
yang
tugas, memberi kesempatan orang lain,
aktivitas
mendengarkan dengan aktif, kerjasama
pembelajaran
dengan
selama
kelompok,
kemampuan
menyampaikan informasi.
dicapai
siswa
siswa
mengetahui
terhadap
serta
proses
dan
kegiatan
kooperatif
pembelajaran
siswa
sebagai
berikut:
Instrumen Tes Prestasi Belajar
digunakan untuk mengukur
Data hasil observasi aktifitas dan
daya serap
kooperatif siswa dianalisis dengan tehnik
siswa dalam suatu siklus dengan hasil
analisis keberhasilan sederhana dan Skala
berupa nilai/prestasi belajar dalam hal ini
Linkert dari Suharsimi Arikunto yaitu:
yang diperlukan soal tes praktek yang
Jumlah skor
Persentase = yang dicapai
X 100
Keberhasilan
Jumlah skor
maksimal
Sumber : Suharsimi Arikunto (1998 :38)
mengacu
pada
pembelajaran
indikator
dan
standar
tujuan
kompetensi
Menangani Surat/dokumen.
Tehnik observasi dilakukan untuk
memperoleh data keaktifan siswa dan
kooperatif
siswa
dalam
proses
Hasil penghitungan kemudian dikonsultasi
dengan taraf keberhasilan proses/tindakan
sebagai berikut :
Tabel 1.
Taraf Keberhasilan Tindakan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru
menggunakan instrumen lembar observasi
Prosentase Keberhasilan
di atas.
Taraf Keberhasilan
90 – 100%
Sangat Baik
80 – 89 %
Baik
memperoleh nilai akhir dari satu siklus dan
75 – 80%
Cukup
dilaksanakan diakhir siklus, digunakan
60 – 74 %
Kurang
untuk mengukur seberapa jauh daya serap