PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR STANDAR KOMPETENSI MENANGANI SURAT DOKUMEN KANTOR DENGAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION | Susilowati | Karya Ilmiah Dosen 90 182 1 PB

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR STANDAR KOMPETENSI MENANGANI
SURAT/DOKUMEN KANTOR DENGAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
DAN EXPLICIT INSTRUCTION
Dasih Susilowati
SMKN 1 Pogalan
Email: dasih_sus@yahoo.co.id
Jalan Tulungagung 03 Ngetal Pogalan Trenggalek
ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan karena rendahnya prestasi belajar dimana ketuntasan belajar
hanya 60,61%% atau ada 20 siswa dari 33 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai KKM ≥ 78
hanya sebesar 60,61% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar standar kompetensi menangani
surat/dokumen kantor dengan pembelajaran Think Pair Share dan Explicit Instruction. Penelitian
dilakukan pada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran 2 Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 di
SMK Negeri 1 Pogalan. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart yang prosedurnya berbentuk spiral yang menggambarkan siklus yang satu ke siklus
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan),
dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan keadaan yang baik yaitu materi ajar
cepat diterima dan sangat bermakna pada diri siswa. Hal ini tampak pada perubahan dari pra siklus ke
siklus I, dari siklus I ke siklus II sebagai berikut : keaktifan siswa 30 %; 54 % ; 91 %; kooperatif

siswa: 30 % ; 42 % ; 91 %; prestasi belajar siswa: 60,61% ; 76 % ; 100 %.
Kata kunci: prestasi belajar, Think Pair Share dan Explicit Instruction
ABSTRACT: This research is conducted because of low learning achievement of mastery learning
that only 60.61 % or there are 20 students from 33 students have been thoroughly studied. The results
show that the classical student has not been thoroughly studied, since students who received ≥ 78
KKM amounted to only 60.61% smaller than the desired percentage of completeness that is equal to
85%.The aim of the research is to improve learning achievement of standard competency in handling
mail / document office by implementing Think Pair Share and Explicit Instruction. The research is
conducted to students of class XI Administrative 2 Semester 1 Academic Year 2013/2014 at SMK
Negeri 1 Pogalan.This research uses a model of action research Kemmis and Taggart that the
procedure spiral describes one cycle to the next cycle. Each cycle includes planning (plan), action
(action), observation (observation) and reflection (reflection). The next step in the cycle is a revised
planning, action, observation, and reflection.The results showed a good situation, namely the teaching
materials quickly accepted and highly significant on students. This is evident in the change from the
pre cycle to cycle I, from the first cycle to the second cycle as follows: 30% active students; 54%;
91%; cooperative students: 30%; 42%; 91%; student achievement: 60.61%; 76%; 100%.
Keywords: achievement learning, Think Pair Share and Explicit Instruction

kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha


PENDAHULUAN

dan industri di era globalisasi diwujudkan

Kualifikasi sumber daya manusia
(SDM)

yang

bermutu

dan

ke dalam standar kompetensi bidang

diakui

keahlian yang merupakan refleksi atas

kompetensinya sesuai dengan tuntutan

228

Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 229

kompetensi

yang

diharapkan

dimiliki

60,61%

lebih

kecil

dari


persentase

orang-orang atau seseorang yang akan

ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar

bekerja di bidang tersebut. Di samping itu

85% atau ada 20 siswa dari 33 siswa yang

standar tersebut harus memiliki kesamaan

sudah tuntas belajar..

standar-standar

Untuk menindaklanjuti kondisi/ma-

relevan yang berlaku pada sektor industri


salah tersebut hendaknya guru senantiasa

di negara lain bahkan berlaku secara

berupaya mengubah pandangan siswa yang

internasional

Administrasi

menganggap bahwa Standar Kompetensi

Perkantoran 2007:2) Sinergi dengan hal

Menangani Surat/Dokumen Kantor itu

tersebut, pembelajaran Mata Pelajaran

sulit menjadi mudah dan menyenangkan


Produktif

Administrasi

Perkantoran

(meanset). Untuk itu perlu adanya upaya,

Standar

Kompetensi

Menangani

keberanian dan inovasi yang dilakukan.

dan kesetaraan dengan

(SKKNI


Surat/Dokumen Kantor bertujuan agar

Guru

siswa

mempersiapkan

mampu

konsep-konsep

menerapkan
Standar

berbagai

Kompetensi

harus


menunjang

merencanakan
segala

proses

dan

sesuatu

yang

pembelajaran,

me-

Menangani Surat/Dokumen Kantor dalam


ngubah strategi mengajar dan memilih

rangka

metode

meningkatkan

kesadaran

akan

yang

sesuai

agar

dapat


kemajuan Iptek serta kebanggaan nasional.

membangkitkan keaktifan dan kooperatif

Unit-unit kompetensi bidang administrasi

dalam belajar. Dalam pemilihan model

yang

tugas

pembelajaran tentunya disesuaikan dengan

administrasi perkantoran mulai dari proses

konsep-konsep mata pelajaran yang akan

pembuatan,


penerimaan,

disampaikan.

pendataan

dan

berhubungan

pengumpulan,

penggandaan

pendokumentasian
lainnya

dengan

data/informasi

seharusnya

dikuasai

serta

Atas dasar masalah tersebut pe-

dan

nelitian ini mengambil judul “Peningkatan

dengan

Prestasi Belajar

Standar Kompetensi

maksimal baik dari segi pengetahuan,

Menangani

ketrampilan maupun sikap.

Dengan Pembelajaran Think Pair Share

Pengalaman
belumnya

pada

pembelajaran
Standar

se-

Kompetensi

Surat/Dokumen

dan Explicit Instruction.”

Kantor

Berdasarkan

latar belakang masalah dan kenyataan di

Kantor

lapangan tersebut di atas maka dapat

mengalami hambatan, hal ini terlihat

dirumuskan rumusan masalah penelitian

dengan

ini

Menangani

Surat/Dokumen

prestasi belajar yang rendah

dimana ketuntasan belajar klasikal hanya

sebagai

berikut:

“bagaimana

ningkatan prestasi belajar

pe-

standar kom-

230 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
petensi Menangani Surat/Dokumen Kantor

Produktif Kejuruan Standar Kompetensi

dengan pembelajaran Think Pair Share dan

Menangani /Dokumen Kantor.

Explicit Instruction ? ”

Manfaat penelitian ini bagi sekolah

Berdasarkan dari rumusan masalah

adalah, sekolah mendapat masukan atau

diatas, tujuan penelitian tindakan kelas ini

informasi tentang alternatif penggunaan

adalah

metode

untuk mengetahui peningkatan

pembelajaran Think Pair Share

prestasi belajar dalam standar kompetensi

dan

Menangani /Dokumen

meningkatkan prestasi belajar siswa yang

pembelajaran

Think

Kantor dengan
Pair

Share

dan

Explicit

Instruction,

dapat

berarti meningkatkan mutu pendidikan di

Explicit Instruction pada siswa Kelas XI

sekolah,

Administrasi Perkantoran 2 semester 1

untuk menggunakan metode pembelajaran

tahun pelajaran 2013/2014 di SMK Negeri

secara variatif.

1 Pogalan.

dapat memotivasi para Guru

Belajar merupakan tuntutan utama

Penelitian

diharapkan

yang harus dipenuhi oleh setiap manusia.

bermanfaat bagi siswa untuk lebih mudah

Menurut Zaenal Aqid “ Belajar adalah

memahami materi tentang Mata Pelajaran

proses perubahan pada diri manusia”

Produktif Kejuruan Standar Kompetensi

(Zaenal Aqib, 2002)

Menangani

ini

/Dokumen

dan

Menurut Muhbbin dalam bukunya

meningkatkan ketrampilan dalam Mata

psikologi belajar, mengatakan : “belajar

Pelajaran

adalah

Produktif

Kantor,

Kejuruan

Standar

kegiatan

yang

berproses

dan

Kompetensi Menangani /Dokumen Kantor.

merupakan unsur yang sangat fundamental

Penelitian ini juga bermafaat bagi guru

dalam penyelenggaraan setiap jenis dan

untuk

dalam

jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa

penggunaan metode pembelajaran Think

berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

Pair Share dan Explicit Instruction pada

pendidikan itu amat tergantung pada

mata pelajaran Mata Pelajaran Produktif

proses belajar yang dialami siswa baik

Kejuruan Standar Menangani /Dokumen

ketika ia berada di sekolah maupun di

Kantor. Guru juga mendapatkan alternatif

lingkungan rumah atau keluarganya sendiri

dapat memberi motivasi untuk mencari

” ( Muhibbin, 2003 : 63 ).

tehnik penyelesaian masalah pembelajaran

Jadi menurut dua pendapat diatas belajar

yang berkaitan dengan Mata Pelajaran

merupakan

menambah

informasi

suatu

proses

yang

harus

dilakukan oleh setiap manusia untuk

Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 231

mendapatkan perubahan menjadi lebih

pembelajaran

dan

manajemen

baik.

belajar mengajar di kelas.

proses

Disamping itu untuk meningkatkan

Metode Think Pair Share merupakan

hasil belajar siswa, seorang guru dituntut

metode pengajaran yang digunakan guru

untuk pandai mengadakan variasi dalam

untuk mendorong siswa mencari dan

mengajar. Menurut E.Mulyasa (2005 :80).

menemukan serta memecahkan persoalan-

Variasi dalam mengajar dapat dilakukan

persoalan. Proses pelaksanaannya dalam

sebagai berikut : variasi dalam penggunaan

pembelajaran

metode

dalam

kelompok siswa secara acak dalam 2 fase

penggunaan media dan sumber belajar

dimana pada awal diskusi siswa bekerja

variasi dalam pemberian contoh dan

dalam kelompok kecil @ kelompok 2 atau

ilustrasi, variasi dalam interaksi dan

3 orang kemudian setelah berlangsung

kegiatan peserta didik.

kurang lebih setengah proses dilakukan

pemelajaran,

variasi

dilakukan

pembentukan

belajar

penggabungan 2 kelompok menjadi 1 dan

merupakan pengalaman yang dituju pada

melanjutkan bekerja dalam kelompok baru

hasil yang akan dicapai siswa dalam proses

tersebut. Pembelajaran Think Pair Share

belajar

adalah

Pengalaman

di

dalam

sekolah.

Menurut

Poer-

memberikan

kesempatan

dan

wodarminto prestasi belajar adalah hasil

menuntut siswa terlibat secara aktif di

yang

dalam

dicapai

(dilakukan,

dikerjakan)

mencapai

tujuan

pembelajaran

dalam hal ini prestasi belajar merupakan

dengan memberikan informasi singkat

hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh

(Siadari,

seseorang yang diperoleh dengan ketelitian

diperoleh dengan Pendekatan cooperatif

kerja serta perjuangan yang membutuhkan

learning Metode Think Pair Share akan

pikiran (1991: 768),

bertahan lama, mempunyai efek transfer

2001:7).

Pengetahuan

yang

dapat

yang lebih baik dan meningkatkan siswa

diketahui dengan megadakan penilaian tes

dan kemampuan berfikir secara bebas.

hasil belajar. Penilaian diadakan untuk

Secara

mengetahui sejauh mana siswa telah

cooperatif learning dengan Metode Think

berkembang,

Pair

Pencapaian

hasil

belajar

memahami,

menguasai,

umum

Share

ini

melatih

Pendekatan

keterampilan

trampil dan berhasil mengikuti pelajaran

kognitif

yang diberikan oleh guru. Di samping itu

memecahkan masalah tanpa pertolongan

guru dapat mengetahui sejauh mana

orang lain. Selain itu, belajar penemuan

keberhasilan

membangkitkan

guru

dalam

pengelolaan

untuk

belajar

menemukan

keingintahuan

dan

siswa,

232 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
memberi motivasi untuk bekerja sampai

siklus yang satu ke siklus

menemukan jawaban (Syafi’udin, 2002:

Setiap siklus meliputi planning (rencana),

19).

action
Metode

Intruction

pembelajaran

Explicit

observation

(tindakan),

ngamatan),

berikutnya.

reflection

dan

(pe-

(refleksi).

atau pengajaran langsung

Langkah pada siklus berikutnya adalah

(Rosenshina & Stevens, 1986) dalam

perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,

jurnal

jurnalbidandiah

ilmiah

blogspot.com

bahwa

pembelajaran

langsung

pengamatan, dan refleksi.

merupakan
khusus

dilaksanakan maksimal dalam 2 siklus,

dirancang untuk mengembangkan belajar

masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap

siswa tentang pengetahuan proseduran dan

yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan

pengetahuan

dan refleksi.

deklaratif

yang

Penelitian ini direncanakan akan

yang

dapat

diajarkan dengan pola selangkah demi

Perencanaan

selangkah. Metode pembelajaran Explicit

Langkah

awal

adalah

memilih

Intruction dilakukan dengan langkah awal

metode penelitian yaitu metode penelitian

menyampaikan tujuan pembelajaran dan

tindakan kelas kemudian menyusun jadwal

mempersiapkan

pelaksanaan penelitian.

siswa

atau

mengkondisikan siswa. Kemudian guru
menyajikan materi
mendemontrasikan

pengetahuan dan
materi

ketrampilan

dilanjutkan dengan membimbing latihan
pengerjaan proseduran atau pengoperasian
sesuatu. Setelah itu mengecek pemahaman
dan memberikan umpan bali dilanjutkan
dengan memberikan kesempatan untuk
latihan lanjutan.

Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas
No

Bulan (Tahun 2013)

Uraian pekerjaan

Juli Agustus September Oktober Nopemberesembe

1 Pra Siklus
2 Menyusun perencanaan dan istrumen
3 Pengumpulan data dan pelaksanaan tindakan
Siklus 1
Siklus 2
4 Analisa data
5 Pembahasan
6 Laporan hasil penelitian

Langkah

selanjutnya

menentukan

tindakan yang akan dilaksanakan, dalam
penelitian

ini

direncanakan

maksimal

dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II,
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan model
penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (Suharsimi Arikunto, 2002:83)
yang prosedurnya berbentuk spiral dari

hal ini dengan pertimbangan kompleksitas
materi yang cukup tinggi. Kemudian
mempersiapkan

materi

pembelajaran,

mengembangkan

format

mengembangkan

perangkat

observasi,
tes

dan

Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 233

melakukan

pembagian

dan

penetapan

pekerjaannya

guru

menyampai-

anggota kelompok.

kan/melengkapi informasi yang belum

Tindakan

disampaikan oleh siswa. Di akhir siklus

Direncanakan pada awal pelajaran

dilakukan tes untuk mengukur tingkat

dengan

penyerapan materi pembelajaran. Skor

menghubungkan mata pelajaran dengan

hasil tes dihitung dan diumumkan secara

hal-hal yang sudah diketahui dan dialami

terbuka.

siswa

Pengamatan

guru

membuka

pelajaran

sendiri

kemudian

guru

Pengamatan dilakukan selama proses

memberitahukan tujuan mata pelajaran,
menjelaskan bagaimana siswa bekerja

kegiatan belajar mengajar

dalam

untuk

yaitu pada saat siswa melakukan diskusi

mengetahui pengetahuan awal siswa guru

kelompok dan mempresentasikan hasil

akan

dan

kerja kelompoknya dengan menggunakan

indikatornya dari kompetensi dasar yang

lembar observasi yang sudah disiapkan.

dipelajari setelah itu guru membagi kelas

Pada akhir pembelajaran setiap kompetensi

menjadi

dasar

kelompok.

Selanjutnya

memberitahukan

kelompok-kelompok

beranggotakan
Kemudian

materi

2

orang

pasangan

kecil

berpasangan.

tersebut

diminta

berlangsung

atau setiap satu putaran/siklus

dilakukan tes.
Refleksi

membahas/mendiskusikan tentang materi

Dilaksanakan untuk mengevaluasi

dan indikator pelajaran, kemudian setelah

pelaksanaan tindakan siklus I, kemudian

setengan

diminta

digunakan sebagai bahan acuan untuk

menambah anggota kelompok dengan cara

tindakan berikutnya yaitu perencanaan

menggabung 2 pasangan menjadi 1 (4

pembenahan

orang) kemudian melanjutkan diskusinya.

berikutnya dan begitu selanjutnya.

waktu

berjalan

pelaksanaan

Instrumen

Mereka harus saling membantu dan saling

pada

siklus

Penelitian yang di-

menyampaikan pengetahuannya sehingga

gunakan adalah instrumen observasi dan

seluruh anggota kelompok memahaminya.

instrumen tes prestasi belajar. Instrumen

Kemudian siswa membuat laporan/paparan

observasi digunakan untuk mendapatkan

atau rangkuman hasil diskusi kelompok

data keaktifan siswa dengan indikator:

pembelajaran. Guru memimpin diskusi

mendengarkan

kelas,

menulis

masing-masing

kelompok

materi

penjelasan

guru/teman,

penting,

mengerjakan

mempresentasikan hasil diskusinya. Bila

tugas, berdiskusi dengan guru, berdiskusi

kegiatan kelompok sudah menyelesaikan

dengan

teman,

respon

pertanyaan

234 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016
teman/guru,

menjadi

pembicara

menggambarkan kenyataan atau fakta

kelompok, ketrampilan komunikasi dan

sesuai dengan data yang diperoleh dengan

kooperatif dengan indikator: menghargai

tujuan untuk mengetahui prestasi belajar

pendapat orang lain, mengambil giliran

yang

tugas, memberi kesempatan orang lain,

aktivitas

mendengarkan dengan aktif, kerjasama

pembelajaran

dengan

selama

kelompok,

kemampuan

menyampaikan informasi.

dicapai

siswa

siswa

mengetahui

terhadap

serta

proses

dan

kegiatan

kooperatif

pembelajaran

siswa
sebagai

berikut:

Instrumen Tes Prestasi Belajar
digunakan untuk mengukur

Data hasil observasi aktifitas dan

daya serap

kooperatif siswa dianalisis dengan tehnik

siswa dalam suatu siklus dengan hasil

analisis keberhasilan sederhana dan Skala

berupa nilai/prestasi belajar dalam hal ini

Linkert dari Suharsimi Arikunto yaitu:

yang diperlukan soal tes praktek yang

Jumlah skor
Persentase = yang dicapai
X 100
Keberhasilan
Jumlah skor
maksimal
Sumber : Suharsimi Arikunto (1998 :38)

mengacu

pada

pembelajaran

indikator

dan

standar

tujuan

kompetensi

Menangani Surat/dokumen.
Tehnik observasi dilakukan untuk
memperoleh data keaktifan siswa dan
kooperatif

siswa

dalam

proses

Hasil penghitungan kemudian dikonsultasi
dengan taraf keberhasilan proses/tindakan
sebagai berikut :
Tabel 1.
Taraf Keberhasilan Tindakan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru
menggunakan instrumen lembar observasi

Prosentase Keberhasilan

di atas.

Taraf Keberhasilan

90 – 100%

Sangat Baik

80 – 89 %

Baik

memperoleh nilai akhir dari satu siklus dan

75 – 80%

Cukup

dilaksanakan diakhir siklus, digunakan

60 – 74 %

Kurang

untuk mengukur seberapa jauh daya serap