PENGARUH TATA TERTIB SISTEM KREDIT POIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS X IPS - Repository UNIKAMA

Repository Penelitian dan Pendidikan IPS

PENGARUH TATA TERTIB SISTEM KREDIT POIN DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
KELAS X IPS
Temu Sulistiono
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang
pasca_ips@unikama.ac.id
ABSTRAK
Government, in this case the minister of National Education declared“ The MovementToward
theImprovement of the Quality of Education “ on May 2 dn 2015. From several observation and analysis,
there are at least 3 factor which cause the quality of education would not change evenly.( Depdiknas,
2001: 1-2 )The first factor is the policy and the implementation of the nasional education which are
Properly carried out. The second factor, the role of society, especially parent in the Organization of
education which is so far very minor.
This study aims to analyze: (1) The influence of coaching the rule of kredit point system, (2) the influence
of motivation to learn,(3) the influence coaching the rule of kredit point system and motivation to learn
toward the formation student achievemen student in SMAN 1 Bululawang.
Research result indicate that (1) there is a signifitcant and positif effect between learning model
character education on the formation student achievemen student in SMAN 1 Bululawang. This is

demonstrated by the significant level of less than 5% is 0,003. This means the rule of kredit point system
partially significant effect on the formation of the achevemen student (2) there is significant and positif
influence between motivations to learn the achievemen student at SMAN 1 Bululawang. This is
demonstrated by the signican level of less than 5% is 0,002. This means is that motivatians to learn
partialy significant effect on the achevemen student (3) there is sisgnificant and positive effect between
the rule of kredit point system and motivation to learn toward formation of the achevemen student in
SMAN 1 Bululawang. This is indicated by the level of significant less 0.05 yes it is 0,000.
Key words: Rule of Kredit Point, Motivation, and improving learning

PENDAHULUAN

tata tertib, dan berbagai ketentuan

Proses pembelajaran yang terjadi
dan diikuti oleh seorang siswa di

lainnya

yang


berupaya

mengatur

perilaku siswa disebut disiplin sekolah.

sekolah tidak akan pernah lepas dari

Disiplin sekolah adalah usaha

berbagai peraturan dan tata tertib, dan

sekolah untuk memelihara perilaku

setiap

dapat

siswa agar tidak menyimpang dan dapat


berperilaku sesuai dengan aturan dan

mendorong siswa untuk berperilaku

tata tertib tersebut. Kepatuhan dan

sesuai dengan norma, peraturan dan tata

ketaatan siswa terhadap aturan dan tata

tertib yang berlaku di sekolah. Karena

tertib yang berlaku di sekolah disebut

dengan

siswa

dituntut


untuk

banyak

pelanggaran

atau

disiplin siswa. Sedangkan peraturan,
1

Repository Pendidikan IPS
ketidak

disiplinan

siswa

akan


mempengaruhi prestasi siswa.

(Pedoman tata tertib kredit poin SMA

Tujuan disiplin sekolah adalah
untuk

menciptakan

lingkungan

keamanan

belajar

dikembalikan kepada orang tua/wali

yang

Negeri 1 Bululawang).


dan

BP atau istilah yang telah diakui

nyaman

oleh UU No.20 tahun 2003, konselor di

terutama di kelas. Di dalam kelas, jika

sekolah

seorang guru tidak mampu menerapkan

penyelenggaraan poin pelanggaran. Hal

disiplin

ini perlu dikritisi karena banyak aspek


dengan

baik

maka

siswa

ternyata

dalam

mungkin menjadi kurang termotivasi

terkait

dan memperoleh penekanan tertentu,

kinerja konselor di sekolah. Oleh sebab


dan suasana belajar menjadi kurang

itu penghitungan poin pelanggaran dan

kondusif

bentuk tindak lanjutnya, menarik untuk

untuk

mencapai

prestasi

belajar siswa.

dengan

dilibatkan


profesionalitas

dan

dibahas lebih lanjut. Apakah tata tertib

Upaya

disiplin

system kredit poin dapat mempengaruhi

disekolah bisa dengan berbagai cara,

secara parsial terhadap prestasi belajar?

misalnya ditingkat sekolah menengah,

Dan


diberlakukan

poin

mempengaruhi secara parsial prestasi

pelanggaran/kesalahan yang dilakukan

belajar? Hal inilah yang menjadi latar

siswa berdasarkan aturan yang telah

belakang

ditetapkan

sekolah.

Sehingga diharapkan masalah tata tertib


Jumlah poin kesalahan yang dihitung

system kredit poin yang menjadikan

kemudian

pendisiplinan

berbagai

menegakkan

penghitungan

masing-masing
ditindaklanjuti
tingkatan;

motivasi

penulisan

dapat

makalah

siswa

ini.

dapat

dari

mempengaruhi prestasi belajar kelas X

peringatan I wali kelas, peringatan II

IPS pada mata pelajaran ekonomi. dan

wali kelas dengan BP/BK, panggilan I

motivasi

orang tua/ wali oleh wali kelas/BP,

mempengaruhi

prestasi

belajar

panggilan II orang tua/wali dengan

disekolah

dibicarakan

dalam

membuat surat perjanjian diketahui oleh

forum

BP, panggilan III orang tua/wali dengan

Harapannya

membuat surat perjanjian diketahui oleh

persepsi konselor sekolah tentang hal

kepala sekolah, sampai pada tingkat

ini, sehingga dapat diambil kesimpulan

yang

dan langkah-langkah untuk menyikapi

paling

tinggi

mulai

dalam

apakah

dengan

bobot

belajar
dapat
ilmiah

yang

seperti

adalah

ada

dapat

seminar.
kesamaan

/jumlah poin kesalahan paling besar
2

Repository Pendidikan IPS
penerapan

poin

pelanggaran

dalam

mendisiplinkan siswa di sekolah.
Untuk

mewujudkan

ketentuan

yang

perilaku
ada

yang

berarti

dalam

pengembangan meningkatkan prestasi

belajar peserta didik yang sesuai dengan
segala

kontribusi
khususnya

bagi

SMA

Negeri

I

Bululawang.

dan

menanamkan nilai akhlak yang baik,

METODE PENELITIAN

maka peneliti mengambil paling tepat

Pendekatan

penelititan

ini

pada umur sekolah menengah tingkat

adalah pendekatan kuantitatif dengan

atas, sebab pada usia ini adalah penuh

jenis survey korelasioner sebab akibat

adanya goncangan. Oleh karena itu

yaitu pengaruh tata tertib sistem kredit

yang dapat dilakukan oleh guru dalam

poin

hal

terhadap prestasi belajar (Y).

ini

adalah

hanya

mengambil

cuplikan perubahan tingkah laku yang

(X1),

motivasi

belajar

(X2)

Populasi Penelitian

dianggap penting dan diharapkan dapat

Populasi menurut Usman dan

mencerminkan perubahan yang terjadi

Akbar (2006: 181) adalah semua nilai

sebagai hasil belajar siswa, disegala

baik

aspek dimensi cipta dan rasa maupun

pengukuran, baik kuantitatif maupun

karsa.

kualitatif,

hasil

perhitungan
dari

pada

maupun

karakteristik

Melihat rendahnya prestasi belajar

tertentu mengenai sekelompok objek

siswa kelas X IPS terjadi karena: 1.

yang lengkap dan jelas. Secara singkat

Masih banyaknya siswa yang melanggar

dapat dikatakan bahwa populasi adalah

tata tertib sekolah, 2. Masih rendahnya

semua

motivasi belajar siswa, 3. Kurang

kejadian atau objek yang dirumuskan

disiplinnya dalam mengikuti kegiatan

secara jelas.

belajar dan lain - lain

anggota

kelompok

orang,

Menurut Arikunto (2010:108)

Keadaan inilah yang mendorong

Populasi adalah keseluruhan subyek

penulis untuk mengadakan penelitian

penelitian,

secara intensif guna mengetahui secara

Sugiyono (2010:80) Populasi adalah

jelas akan gambaran perilaku belajar

wilayah generalisasi yang terdiri dari:

dengan adanya tata tertib kredit poin

obyek atau subyek yang mempunyai

peserta

1

kualitas dan karakteristik tertentu yang

Bululawang. Juga diharapkan dari hasil

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

penelitian

dan kemudian diambil kesimpulan. Jadi

didik
ini

di

SMA Negeri

dapat

memberikan

sedangkan

menurut

3

Repository Pendidikan IPS
populasi adalah keseluruhan subyek

Dalam

penelitian

ini

penelitian yang berupa data kuantitatif

menggunakan teknik pengumpulan data

mengukur dan menghitung.

berupa observasi, dan dokumentasi.

Populasi
sampling
diambil

terdiri

yaitu
sebagai

sampling

dari

unsur

Lebih jelasnya berikut adalah langkah-

unsur/unsur

yang

langkah penghimpunan data yang akan

sampel.

(sampling

Kerangka

Frame)

adalah

dilakukan

oleh

observasi,

peneliti

melalui

pengumpulan

data,

daftar semua unsur sampling dalam

penyebaran angket, dokumentasi dan

populasi sampling. Unsur sampling ini

tehnik Analisis Data.

diambil dengan menggunakan kerangka

Observasi (Observation)

sampling (sampling frame).

Langkah

pertama

yang

biasa

Tabel 1 Data jumlah siswa kelas X IPS

dilakukan dalam proses pengumpulan

SMAN 1 Bululawang

data

NO KELAS
1
X IPS 1
2
X IPS 2
3
X IPS 3
4
X IPS 4
JUMLAH

kualitatif

adalah

mengadakan

pengamatan atau observasi. Menurut

JUMLAH
32
28
30
30
120

Wiyono (2007:48) observasi adalah
salah satu teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian untuk
mendapatkan informasi dengan cara
mengamati

Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari

perilaku

subyek

dalam

situasi tertentu. Teknik observasi mula-

anggota

mula dipergunakan dalam penelitian

populasi yang mewakili populasinya).

etnografi. Etnografi sendiri adalah studi

Dalam penelitian ini sampel adalah

tentang

peserta didik kelas X IPS SMA Negeri

tujuannya adalah memahami suatu cara

1 Bululawang yang setelah diambil

hidup dari pandangan orang-orang yang

dengan menggunakan teknik Classter

terlibat di dalamnya.

populasi

atau

sejumlah

suatu kultur

Dalam

Random Sampling. Penentuan Kelas

atau

melakukan

budaya,

observasi

random

menurut Spradley 1980 dalam Arifin

sampling dan kelas terpilih adalah

(1996:74) mengemukakan bahwa ada 3

Kelas

aspek pengalaman manusia, yaitu (a)

dilakukan

secara

X

IPS

Classter
SMA

Negeri

1

Bululawang.

apa yang dikerjakan (cultural behavior),

Teknik Pengumpulan Data

(b)

apa

yang

diketahui

(cultural

knowledge), dan (c) benda-benda apa
4

Repository Pendidikan IPS
yang dibuat dan dipergunakan (cultural

multiple choise seperti 1, 2, 3, 4 dan 5.

artifacts). Dari ketiga hal tersebut yang

(skala Likert).

harus dipelajari apabila seorang peneliti

Adapun

Metode

kuesioner

ingin memahami suatu kultur. Observasi

digunakan untuk memperoleh data dari

yang akan dilakukan oleh peneliti

variabel tata tertib sistem kredit poin

adalah observasi terbuka yang artinya

(X1),

peneliti secara langsung melakukan

muncul dalam bentuk skor kemudian

kegiatan mengamati kegiatan belajar

dianalisis. Teknik ini dipergunakan

mengajar

serta

karena tata tertib sistem kredit poin dan

dari

motivasi belajar berbentuk kuesioner

didalam

melakukan

kelas,

penilaian

sikap

motivasi

belajar

(X2)

yang

kedisiplinan siswa..

sehingga dibuat dengan penilaian skala

Metode Angket

likert.

Angket

merupakan

sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan

Tabel 2 Penilaian Skala Likert Untuk

untuk

pernyataan

memperoleh

informasi

dari

responden dalam arti laporan tentang

Pernyataan

Angket dalam penelitian ini terdiri
dari daftar butir-butir pertanyaan yang
dibagikan

kepada

dipergunakan

responden

untuk

dan

mengumpulkan

data yang berkaitan dengan variabel tata
tertib sistem kredit poin dan motivasi
belajar. Angket yang digunakan dalam

Sangat
setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu-ragu

4
3

2
3

(RR)
Tidak

2

4

1

5

Setuju

disebut juga close from questioner yaitu

tidak

kuesioner

setuju

dengan

menyediakan pilihan jawaban yang
lengkap,

sehingga

pengisi

atau

responden hanya memberikan jawaban
silang

pada

jawaban

yang

telah

disediakan. Alternatif jawaban berupa

Skor
Pernyataan Pernyataan
negatif
1

(TS)
Sangat

disusun

Pernyataan

positif
5

penelitian adalah angket tertutup atau
yang

dan

Negatif

pribadinya atau hal-hal yang diketahui
(Arikunto, 2010: 140).

Positif

(STS)
Sumber: Sugiyono (2010: 94)
Dokumentasi (Documentation)
Dokumentasi

memungkinkan

peneliti untuk memperoleh informasi
yang tidak dapat diperoleh melalui
5

Repository Pendidikan IPS
observasi. Menurut Sugiyono (2010:

menyatakan bahwa uji coba angket atau

329) Dokumen adalah catatan peristiwa

kuisener

yang sudah berlalu. Dokumen bisa

responden. Data hasil uji coba akan

berbentuk tulisan, gambar atau karya-

dianalisis

karya

seseorang.

SPSS versi 16 (Santoso, 2000: 269).

Dokumentasi digunakan agar data yang

Apabila hasilnya valid dan reliabel

diperoleh dapat dijadikan bahan dan

maka angket bisa digunakan sebagai

bukti

Dalam

alat pengumpul data. Sebaliknya apabila

penelitian ini dokumentasi digunakan

ada item angket yang tidak valid dan

untuk

reliabel maka akan ada perbaikan

monumental

dalam

penelitian.

mengambil

data

penelitian

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

dengan

terhadap

bantuan

30

program

terhadap angket tersebut.

kelas X SMA Negeri 1 Bululawang.
Validitas dan Reliabilitas

dilakukan

Pengujian

validitas

menggunakan metode analisis korelasi

Validitas adalah ukuran yang

product moment dengan cara menguji

menunjukkan

tingkatan-tingkatan

korelasi antara skor masing-masing

kevalitan

kesahihan

butir

atau

suatu

pertanyaan

yang

digunakan

instrument. “Suatu instrument yang

dengan total skor. Berikut ini rumus uji

valid atau sahih mempunyai validitas

validitas menggunakan rumus korelasi

tinggi“

product moment:

(Arikunto,

2010:

160).

Sedangkan Reliabilitas adalah tingkat
kepercayaan

yang

dimiliki

suatu

instrument, artinya suatu instrument

Arikunto, 2010:146

dapat

Keterangan:

dipercaya

untuk

digunakan

sebagai alat pengumpul data karena

rxy

instrument tersebut sudah baik. Tingkat

item dengan skor total

validitas

dan

N

= jumlah peserta

instrument

dapat

x

= jumlah skor item

y

= jumlah skor total

reliabilitas

suatu

diketahui

dengan

melakukan uji coba.
Uji

coba

instrument

yang

disusun (angket) dilaksanakan terhadap
30

responden

penelitian.

Hal

diluar
tersebut

responden
didasari

pendapat Sugiyono (2010: 115) yang

= koefisien korelasi skor

xy = jumlah perkalian skor
item dengan skor total
x2

= jumlah kuadrat skor
item

y2 = jumlah kuadrat skor total
6

Repository Pendidikan IPS
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai

r

kemudian

dikonsultasikan dengan r table. Bila r
hitung dari rumus diatas lebih besar dari
r tabel maka butir tersebut valid, dan
sebaliknya

(Arikunto,

2010:

72).

Menurut Santoso (2005: 247) Apabila
butir pertanyaan berkorelasi signifikan
dengan total skor (nilai signifikan <
0,05) maka butir pertanyaan dinyatakan
valid.
Item

instrument

yang

valid

sudah tentu reliable. Namun reliabilitas
instrument yang sudah diketahui harus
diuji secara empiris, agar diketahui
besarmya

koefisien

reliabilitas

menggunakan rumus alpha cronbach
Kriteria suatu instrument penelitian
dikatakan

reliabel,

bila

koefisien

reliabilitas (r11) > 0,6. Hal tersebut
didasari pendapat Sekaran (2000: 312)
yang

menyatakan

bahwa

indikator

pengukuran reliabilitas, yang membagi
tingkatan reliabilitas dengan kriteria
sebagiai berikut:
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8 - 1,0 =

Reliabilitas

baik
2. 0,6 - 0,799

=

Reliabilitas diterima
3. Kurang dari 0,6 =
Reliabilitas kurang baik.

Dalam penelitian ini, variable yang
digunakan adalah dua variable bebas
dan satu variable terikat. Variabel bebas
tersebut Tata Tertib System Kredit Poin
(X1), motivasi belajar (X2), adapun
variable

terikatnya

adalah

prestasi

belajar siswa (Y). Data hasil penelitian
yang disajikan mulai variable terikat,
kemudian dilanjutkan dengan variablevariable bebas lainnya.
Proses perhitungan skor yang telah
divalidasi

dilakukan

dengan

menggunakan SPSS ver 18. Hal ini
dimaksudkan
kesalahan

untuk

dalam

sehingga

menghindari

menghitung

penelitian

skor
dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Pengujian Validitas Data Penelitian
Setelah
dengan

dilakukan

teknik

perhitungan

korelasi

“product

moment “diperoleh koefisien korelasi
butir ( r - hitung ) untuk instrument
( kuesioner) dengan sampel sebanyak
32 orang (n = 32 ) , dengan a = 0.05
didapat r tabel 0.349, artinya bila r
hitung > r tabel, maka butir instrument
tidak valid dan apabila r hitung > r
tabel, maka butir instrument tersebut
dapat

digunakan

(

valid

).

Dari

perhitungan statistik untuk masingmasing variable, ternyata bahwa r
hitung yang diperoleh lebih besar dari r
7

Repository Pendidikan IPS
tabel, sehingga dikatakan bahwa semua

disimpulkan bahwa alat ukur dalam

butir kuesioner berpredikat valid. Nilai-

penelitian tersebut reliable. Berdasarkan

nilai

uji

hasil olah ujia validitas dapat diketahui

validitas instrument setiap variable,

bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji

disajikan sebagai berikut:

validitas instrument Tata Tertib System

Variabel Tata Tertib Sistem Kredit

Kredit

Poin (X1).

penafsiran validitas instrument setelah

koefisien

korelasi

untuk

Poin

(X1)

dengan

kriteria

didapat perhitungan adalah jika r hitung
Pada angket tata tertib system kredit
poin

maka

peneliti

menggunakan

responden sebanyak 32 siswa di luar
obyek yang menjadi sampel penelitian.
Dalam hal ini sebagai respondennya
adalah siswa kelas X IPS SMAN 1
Bululawang tahun pelajaran 2015/2016.
Adapun hasil dari uji coba angket
adalah sebagai berikut:

> r tabel, r tabel didapat dari Tabel Nilai
Product Moment didapat dari derajat
kebebasan (dk) = N-2, N adalah jumlah
responden

dan

signifikasi

(taraf

kesalahan) yang dipergunakan yaitu 5%,
sehingga didapat nilai r tabel = 0.349.
Oleh karena itu dari data hitung SPSS
ver 18 maka dapat dinyatakan bahwa
semua item valid.

Tabel 3. Reliability Statistic Model

Variabel Motivasi Belajar (X2)
Pada

pembinaan pendidikan karakter.

peneliti

angket

motivasi

menggunakan

belajar

responden

sebanyak 32 siswa di luar obyek yang

Reliabelity Statistic

menjadi sampel penelitian. Dalam hal
Cronbach’s

N

Alpha

Item

.799

15

of

ini sebagai respondennya adalah siswa
kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 1
Bululawang tahun pelajaran 2015 /
2016. Adapun hasil uji coba angket
adalah sebagai berikut

Dari

output

hasil

uji

reliabelitas

diketahui nilai reliabelitas (Cronbach’s

Pengujian Hipotesis

Alpha) tiap variable sebesar 0,799.

Uji Hipotesis 1

Menurut Mohd Najid (1998), sekiranya

Dari hipotesis 1 dinyatakan bahwa

mendapat nilai koefisien yang tinggi

“Diduga ada pengaruh yang signifikan

yaitu

dari Tata Tertitb Sistem Poin terhadap

0,8

percayaannya

keatas
tinggi,

maka
maka

boleh
dapat

8

Repository Pendidikan IPS
prestasi belajar kelas X IPS siswa SMA

nilainya 0, maka audit delay nilainya

Negeri 1 Bululawang.

negative

sebesar

39.118.

Koefisien

regresi variabel Rasio profitabilitas
sebesar

0.702,

artinya

jika

Rasio

profitabilitas mengalami kenaikan satu
satuan,

maka

audit

deley

akan

mengalami peningkatan sebesar 0.702
satuan. Koefisien bernilai positif artinya
Tabel 4. Tabel hasil olah hipotesis 1

hubungan antara Rasio profitabilitas

Model Summary

dengan Audit delay adalah positif,
artinya
Std.

Mod
el

R

R

Adjust

Error

Squa

ed

re

Square Estim

R of the
ate

1

.

.136

.107

368

semakain

tinggi

Rasio

profitabilitas maka semakin meningkat
Audit delay. Koefisien Adjusted R
Square sebesar 0,107 sehingga dapat
disimpulkan

Ho

ditolak,

hal

ini

membuktikan Tata Tertitb Sistem Kredit

4.6326

Poin mempunyai andil dari Adjusted R

3

Square sebesar 10,7 % dari keberhasilan
dalam proses belajar yang ditandai

a
Dari output diatas dapat diketahui
nilai korelasi regresi sederhana maka
akan didapat persamaan:

dengan nilai prestasi dari siswa tersebut
dengan signifikan sebesar 0,039.
Uji Hipotesis 2
Dari Hipotesis 2 dinyatakan bahwa

Y = a + bx = 39.118 + 0,702

“Diduga ada pengaruh yang signifikan
dari motivasi belajar terhadap prestasi

Y = variabel dependen

belajar kelas X IPS siswa SMA Negeri
1 Bululawang Malang.

X = variabel independent

Dari output data dapat diketahui

a = nilai konstanta

nilai korelasi regresi sederhana maka
akan didapat permasamaan:

b = koefisien regresi
Diperoleh

nilai

konstanta

sebesar

Y = a + bX = 33.033 + 0.973x

39.118, artinya jika rasio profitabilitas
9

Repository Pendidikan IPS
Dengan

Dari

hipotesis

3

dinyatakan

bahwa “Diduga ada pengaruh yang
Y = Variabel dependen

signifikan antara Tata Tertitb Poin dan
motivasi belajar secara bersama-sama

X = Variabel independent

terhadap prestasi belajar kelas X IPS
siswa SMA Negeri 1 Bululawang

a = nilai konstanta

Malang.
b = koefisien regresi
Diperoleh nilai konstanta sebesar
33.033, artinya jika rasio profitabilitas
nilainya 0, maka audit delay nilainya
negative

sebesar

33.033.

Koefisien

regresi variabel Rasio profitabilitas
sebesar

0,973,

artinya

jika

Rasio

profitabilitas mengalami kenaikan satu
satuan,maka

audit

mengalami

deley

Dari output data dapat diketahui nilai
analisis regresi linier berganda maka di
dapat persamaan:

akan

peningkatan

Y = a +b1X-i + b2X2

sebesar0.973 satuan. Koefisien
bernilai positif artinya hubungan antara
rasio profitabilitas dengan audit delay

Y = -16.864 + 0.797X! + 1.089X2
Keterangan:

adalah positif, artinya semakin tinggi
rasio

profitabilitas

meningkat

audit

maka

semakin

delay.

Koefisie

Adjusted R Square sebesar 0,127
sehingga

dapat

disimpulkan

Ho

Y = variabel dependen
X1= variabel independen
X2= nilai konstanta

ditolak,hal ini membuktikan motivasi
belajar siswa mempunyai andil dari

B1b2b3 = koefisien regresi

Adjusted R Square sebesar 12,7 % dari
keberhasilan dalam proses belajar yang
ditandai dengan nilai prestasi dari siswa
tersebut dengan sig sebesar 0,026.
Uji Hipotesis 3

Konstanta sebesar -16.864, artinya
jika Tata Tertib Sistem Kredit Poin dan
motivasi belajar nilainya 0, maka
prestasi belajar siswa mata pelajaran
IPS nilainya -16.864, Koefisien regresi
10

Repository Pendidikan IPS
variabel tata tertib system kredit poin

belajar siswa sebesar 28,1 %. Atau

sebesar 0,797, artinya jika tata tertib

variabel bebas Tata Tertib Poin mampu

poin berjalan dengan kenaikan satu

menjelaskan sebesar 28,1 % variabel

satuan,

IPS

dependen. Sedangkan sisanya sebesar

mengalami peningkatan 0,797 satuan

71,9 % dipengaruhi oleh variabel lain

dengan asumsi variabel independen

yang tidak dimasukkan dalam penelitian

lainnya bernilai tetap. Koefisien regresi

ini.

variabel motivasi belajar sebesar 1,089,

Pembahasan Hasil Penelitian

maka

prestasi

belajar

artinya jika motivasi belajar mengalami

Dalam pembahasan hasil penelitian

kenaikan satu satuan, maka prestasi

ini dilakukan dari tiga segi, yaitu hasil

belajar siswa mata pelajaran IPS akan

pengaruh antar variabel. Hasil analisis

menngalami peningkatan sebesar 1,089

tiap variabel. Hasil analisis tiap variabel

satuan

menunjukkan bahwa:

dengan

asumsi

variabel

independen lainnya bernilai tetap.
Analisis determinasi digunakan untuk
mengetahui

prosentase

sumbangan

pengaruh variabel independen secara
bersama-sama

terhadap

variabel

dependen. Hasil analisis determenasi
dapat dilihat pada output Tata Tertib
Poin summary dari hasil analisis regresi
linier berganda diatas. Menurut Santoso
(2001) bahwa untuk regresi dengan
lebih dari dua variabel bebas digunakan
Adjusted

R2

sebagai

koefisien

determinan. Adjusted R Square adalah
nilai R Square yang telah disesuaikan.
Berdasarkan output diperoleh angka
Adjusted R square sebesar 0,281 atau
(28,1 %). Hal ini menunjukkan bahwa
sumbangan variabel independen yaitu
Tata Tertitb Sistem Kredit Poin dan
motivasi

belajar

terhadap

prestasi

Pengaruh Tata Tertib Sistem Kredit
Point Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Kelas X Ips Di Sma
Negeri 1 Bululawang
Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh positif Tata
Tertitb Sistem Kredit Poin terhadap
prestasi siswa kelas X IPS SMA Negeri
1 Bululawang Malang tahun pelajaran
2015/2016. Hal ini ditunjukkan dengan
signifikansi koefisien Fhitung sebesar
7.063 > dari F table 2,947 pada taraf
signifikasi sebesar 0,03.
Persamaan garis linier sederhana
yang terbentuk antara variabel Tata
Tertib Sistem Kredit Poin (Xi) dengan Y
adalah Y= 39.118 + 0.702 X. Hasil
statistic tersebut menunjukkan bahwa
tata tertib poin dapat memberikan
11

Repository Pendidikan IPS
kontribusi yang signifikan terhadap

Malang tahun 2015/2016 adalah

prestasi

sumbangan

33.033 + 0,973X. Hasil statistic tersebut

sebesar 13,6 %. Artinya makin ketatnya

menunjukkan bahwa motivasi belajar

Kedisiplinan dengan diterapkan Tata

dapat

Tertib Sistem Kredit Poin, maka akan

signifikan terhadap prestasi dengan

semakin meningkat pula prestasi yang

sumbangan

12,7%.

Artinya

makin

diraih oleh siswa tersebut.

meningkat

motivasi

siswa

dalam

mengikuti

pelajaran,

belajar

dengan

Seiring dengan hal tersebut H.A.R

memberikan

kontribusi

maka

V=

yang

akan

Tilaar (2002), mengatakan “Pendidikan

semakin meningkat pula prestasi yang

dalam skala mikro diperlukan agar

diraih oleh siswa tersebut.

manusia sebagai individu berkembang

Hasil penelitian ini menjelaskan

semua potensinya dalam arti perangkat

bahwa

pembawaannya

dengan

kebutuhan dalam belajar yang sangat

lengkap. Pada tingkat dan skala mikro

penting yang tidak dapat dipisahkan

pendidikan merupakan gejala sosial

dengan

yang mengandalkan interaksi manusia

memberikan arah kegiatan belajar itu

sebagai sesame ( subyek ) yang masing-

demi mencapai suatu tujuan. Motivasi

masing

belajar ada yang berasal dari diri sendiri

yang

bernilai

setara

baik

dan

harus

menggunakan metode tertentu.

motivasi

belajar

kegiatan

merupakan

belajar

dan

yang biasa disebut motivasi intrinsic,
ada juga yang berasal dari luar diri yang

Pengaruh Tata Tertib Sistem Kredit
Point Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Kelas X Ips Di Sma
Negeri

1

Bululawang

Tahun

Pelajaran 2015/2016
Hal

ini

ditunjukkan

biasa

disebut

dengan

motivasi

ekstrinsik. Dengan adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar
itu akan dapat menghasilkan prestasi.

dengan

sigfinikansi koefisien Fhitung sebesar
122,477 > dari Ftabie 2,947 pada taraf
signifikasi sebesar 0,00. Persamaan

Pengaruh Tata Tertib Sistem Kredit
Point Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Kelas X Ips Di Sma
Negeri 1 Bululawang

garis linier sederhana yang terbentuk
antara variable motivasi belajar (X2)

Dari hasil perhitungan SPSS Versi

dengan prestasi belajar kelas X IPS (Y)

18 menunjukkan bahwa prestasibelajar

pada siswa SMA Negeri 1 Bululawang

pada siswa SMA Negeri 1 Bululawang
12

Repository Pendidikan IPS
Malang, dapat dipengaruhi oleh tata

berpengaruh positif terhadap prestasi

tertib system kredit poin dan motivasi

belajar siswa.

belajar, hal ini dapat dinyatakan dengan
hasil signifikansi Fhjtung 7.063
Ftabei

2,947.Persamaan

>

SIMPULAN
Berdasarkan

regresi

analisis

data,

pengujian hipotesis dan pembahasan

ditunjukkan oleh persamaan

hasil penelitian tentang pengaruh Tata
Y = 16.864 + 0,797Xi +1.089X2.

Tertib System Kredit Poin dan Motivasi
Belajar terhadap Prestasi Belajar kelas

Temuan tersebut menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan
sebesar 28,1 % Tata Tertib Sistem
Kredit Poin dan motivasi belajar secara
bersama- sama terhadap prestasi belajar
siswa mata pelajaran Ekonomi kelas X
IPS SMA Negeri 1 Bululawang Malang
tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan
sisanya sebesar 71,9 % dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

bahwa gaya mengajar guru dan motivasi
belajar siswa berpengaruh terhadap
belajar

siswa.

Walaupun

demikian, motivasi belajar berpengaruh
lebih dominan pada prestasi belajar
siswa dari pada gaya mengajar guru.
Dalam penelitian ini gaya mengajar dan
kedisiplinan guru berpengaruh dominan
terhadap

prestasi

belajar
juga

siswa.

Penelitian

ini

penelitian

Fadilah

(2011)

yang

bahwa

motivasi

siswa

menyatakan

tahun pelajaran 2015/2016, maka pada
bab penutup ini penulis memberikan
kesimpulan dan saran- saran.
Dari hasil pembahasan diperoleh
kesimpulan

sebagai

berikut:

Ada

pengaruh yang signifikan Tata Tertib
System Kredit Poin terhadap Prestasi
Belajar siswa. Hal ini diperkuat dengan
hasil perhitungan, diperoleh nilai F
hitung sebesar 4.708 sedangkan F tabel

Penelitian Khuzaimah menjelaskan

prestasi

X IPS siswa SMA Negeri 1 Bululawang

mendukung

sebesar 2,947 dengan besar signifikan
pada a 0,05. Dengan demikian F hitung
4.708 > F tabel 2,947, sehingga Ho
ditolak

dan

Ha

diterima

dengan

Adjusted R Square10,7 %.Hal ini
menunjukkan bahwa tata tertib system
kredit poin mempunyai pengaruh yang
signifikan

terhadap

prestasi

belajar

kelas X IPS siswa SMA Negeri 1
Bululawang

Tahun

Pelajaran

2015/2016.
Ada pengaruh yang signifikandari
motivasi

belajar

terhadap

prestasi

belajar IPS siswa di SMA Negeri 1
13

Repository Pendidikan IPS
Bululawang. Dari hasil perhitungan,

sedangkan sisanya 71,9 % ditentukan

diperoleh nilai F hitung sebesar 7.063

faktor-faktor lain.

sedangkan F tabel dengan signifikan
pada a 0,05 sebesar 2,947 Dengan
demikian F hitung 5.505 > F tabel
2,947. Adjusted R Square 12,7 %

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen

sehingga jelas Ho ditolak dan Ha

Penelitian.

diterima. Hal ini menunjukan bahwa

Rineka Cipta.

motivasi

belajar

pengaruh

yang

siswa

mempunyai

signifikan

terhadap

Hamalik,

Jakarta:

Oemar.

Belajar

prestasi belajar kelas X IPS siswa SMA

Bandung:

Negeri 1 Bululawang Tahun pelajaran

Algesindo.

2011.
dan

Penerbit
Psikologi

Menngajar.

Sinar

Utama

Hariandja, Marihot T. Efendi. 2002.

2015/2016.
Ada pengaruh yang signifikan tata

Manajemen

Sumber

Daya

tertib system kredit poin dan motivasi

Manusia. Jakarta: PT. Gramedia

belajar terhadap prestasi belajar mata

Widisarana Indonesia.

pelajaran IPS siswa SMA Negeri 1

Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen

Bululawang. Hal ini diperkuat dengan

Sumber Daya Manusia. Jakarta:

hasil

Bumi Aksara.

olah

data

setelah

dilakukan

menggunakan

Iksan Suwandi, Nur Hidayah, 2004.

bantuan komputer maka diperoleh nilai

Perkembangan Peserta Didik.

F hitung 7.063 > F tabel 2,947 Adjusted

Malang: Departemen Pendidikan

R Square 28,1, sehingga Ho ditolak dan

Nasional,

Ha diterima. Hal ini menunjukkan

Malang

perhitungan

dengan

Universitas

Negeri

bahwa tata tertib system kredit poin dan

Khuzaimah, Riani. 2011. Pengaruh

motivasi belajar secara bersama-sama

Gaya, Mengajar Guru Dan

mempunyai

Motivasi

pengaruh

signifikan

Belajar

Siswa

terhadap prestasi belajar IPS siswa pada

Terhadap Prestasi Belajar Siswa

SMA Negeri 1 Bululawang. Hal ini

Pada mata Pelajaran Akuntansi.

menunjukkan 28,1% prestasi belajar

Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol.

dipengaruhi oleh tata tertib system

4 No. 2, Oktober 2011.

kredit poin dan motivasi belajar siswa,

Kusmiati, Mia. 2004. Peranan Tata
Tertib

Asrama

Dalam
14

Repository Pendidikan IPS
Menumbuhkan Prilaku Disiplin
Siswa

di

Sekolah.

Universitas

Soelaeman, M.I. 1985. Menjadi Guru

Jurnal.

(Suatu

Pendidikan

Dunia

Indonesia

Pengantar

Kepada

Guru).

Bandung:

Diponegoro

Nawawi, Hadari. 2001. Manajemen

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Kuantitatif Kualitatif & RND.

Bumi Aksara.

Bandung: Alfabeta

Permadi Dadi dan Arifm Daeng. 2010.
The

Smiling

Thaecher

Disposisi

Matematik:

Mengapa,

dalam mengajar). Bandung: CV

Dikembangkan

Nuasa Aulia

Didik. Artikel pada FPMIPA UPI

Langkah-Langkah

dan

Apa,

(perubahan Motivasi dan sikap

Rachman, Maman., 1999. Strategi dan

Sa’dun

Sumarmo, Utari. 2010. Berpikir dan
Bagaimana
pada

Peserta

Bandung.

Penelitian.

Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi

Semarang: CV. IKIP Semarang

dan Pengukurannya: Analisis di

Press.

Bidang

Akbar.

2013.

Perangkat

Instrumen

Pembelajaran.

Pendidikan.

Jakarta:

Bumi aksara
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo

Bandung. PT Remaja Rosda

Settiady.

Karya

Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi

Santoso, Singgih, 2000. Buku Latihan
SPSS

Ststistik

Parametrik

Jakarta: PT. Elex Komputindo.
Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi
Pertama,

2006.

Metodologi

Aksara
Wiyono,

Bambang

Budi.

2008.

Metodologi Penelitian. Malang:
Fakultas

Ilmu

Pendidikan

Universitas Negeri Malang.

Cetakan

Keempatbelas. Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara.
Slavin, E. Robert. 2011. Psikologi
Pendidikan Teori dan Praktek
Edisi kesembilan. Jakarta: PT
Indks Permata Puri Media.

15

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 0

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X dan XI Ips SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS X Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan Pada Siswa Kelas X Di SMK Muhammadiyah K

0 2 11

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS X Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan Pada Siswa Kelas X Di SMK Muhammadiyah Kartas

0 3 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Model Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X, XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakar

0 2 19

Pengaruh motivasi, minat dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo suliso

1 5 143

PEMANFAATAN INTERNET, MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA PROGRAM IPS SMAN 1 BULULAWANG - Repository UNIKAMA

0 0 14

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 2