PENGARUH TATA TERTIB SISTEM KREDIT POIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS X IPS - Repository UNIKAMA
Repository Penelitian dan Pendidikan IPS
PENGARUH TATA TERTIB SISTEM KREDIT POIN DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
KELAS X IPS
Temu Sulistiono
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang
pasca_ips@unikama.ac.id
ABSTRAK
Government, in this case the minister of National Education declared“ The MovementToward
theImprovement of the Quality of Education “ on May 2 dn 2015. From several observation and analysis,
there are at least 3 factor which cause the quality of education would not change evenly.( Depdiknas,
2001: 1-2 )The first factor is the policy and the implementation of the nasional education which are
Properly carried out. The second factor, the role of society, especially parent in the Organization of
education which is so far very minor.
This study aims to analyze: (1) The influence of coaching the rule of kredit point system, (2) the influence
of motivation to learn,(3) the influence coaching the rule of kredit point system and motivation to learn
toward the formation student achievemen student in SMAN 1 Bululawang.
Research result indicate that (1) there is a signifitcant and positif effect between learning model
character education on the formation student achievemen student in SMAN 1 Bululawang. This is
demonstrated by the significant level of less than 5% is 0,003. This means the rule of kredit point system
partially significant effect on the formation of the achevemen student (2) there is significant and positif
influence between motivations to learn the achievemen student at SMAN 1 Bululawang. This is
demonstrated by the signican level of less than 5% is 0,002. This means is that motivatians to learn
partialy significant effect on the achevemen student (3) there is sisgnificant and positive effect between
the rule of kredit point system and motivation to learn toward formation of the achevemen student in
SMAN 1 Bululawang. This is indicated by the level of significant less 0.05 yes it is 0,000.
Key words: Rule of Kredit Point, Motivation, and improving learning
PENDAHULUAN
tata tertib, dan berbagai ketentuan
Proses pembelajaran yang terjadi
dan diikuti oleh seorang siswa di
lainnya
yang
berupaya
mengatur
perilaku siswa disebut disiplin sekolah.
sekolah tidak akan pernah lepas dari
Disiplin sekolah adalah usaha
berbagai peraturan dan tata tertib, dan
sekolah untuk memelihara perilaku
setiap
dapat
siswa agar tidak menyimpang dan dapat
berperilaku sesuai dengan aturan dan
mendorong siswa untuk berperilaku
tata tertib tersebut. Kepatuhan dan
sesuai dengan norma, peraturan dan tata
ketaatan siswa terhadap aturan dan tata
tertib yang berlaku di sekolah. Karena
tertib yang berlaku di sekolah disebut
dengan
siswa
dituntut
untuk
banyak
pelanggaran
atau
disiplin siswa. Sedangkan peraturan,
1
Repository Pendidikan IPS
ketidak
disiplinan
siswa
akan
mempengaruhi prestasi siswa.
(Pedoman tata tertib kredit poin SMA
Tujuan disiplin sekolah adalah
untuk
menciptakan
lingkungan
keamanan
belajar
dikembalikan kepada orang tua/wali
yang
Negeri 1 Bululawang).
dan
BP atau istilah yang telah diakui
nyaman
oleh UU No.20 tahun 2003, konselor di
terutama di kelas. Di dalam kelas, jika
sekolah
seorang guru tidak mampu menerapkan
penyelenggaraan poin pelanggaran. Hal
disiplin
ini perlu dikritisi karena banyak aspek
dengan
baik
maka
siswa
ternyata
dalam
mungkin menjadi kurang termotivasi
terkait
dan memperoleh penekanan tertentu,
kinerja konselor di sekolah. Oleh sebab
dan suasana belajar menjadi kurang
itu penghitungan poin pelanggaran dan
kondusif
bentuk tindak lanjutnya, menarik untuk
untuk
mencapai
prestasi
belajar siswa.
dengan
dilibatkan
profesionalitas
dan
dibahas lebih lanjut. Apakah tata tertib
Upaya
disiplin
system kredit poin dapat mempengaruhi
disekolah bisa dengan berbagai cara,
secara parsial terhadap prestasi belajar?
misalnya ditingkat sekolah menengah,
Dan
diberlakukan
poin
mempengaruhi secara parsial prestasi
pelanggaran/kesalahan yang dilakukan
belajar? Hal inilah yang menjadi latar
siswa berdasarkan aturan yang telah
belakang
ditetapkan
sekolah.
Sehingga diharapkan masalah tata tertib
Jumlah poin kesalahan yang dihitung
system kredit poin yang menjadikan
kemudian
pendisiplinan
berbagai
menegakkan
penghitungan
masing-masing
ditindaklanjuti
tingkatan;
motivasi
penulisan
dapat
makalah
siswa
ini.
dapat
dari
mempengaruhi prestasi belajar kelas X
peringatan I wali kelas, peringatan II
IPS pada mata pelajaran ekonomi. dan
wali kelas dengan BP/BK, panggilan I
motivasi
orang tua/ wali oleh wali kelas/BP,
mempengaruhi
prestasi
belajar
panggilan II orang tua/wali dengan
disekolah
dibicarakan
dalam
membuat surat perjanjian diketahui oleh
forum
BP, panggilan III orang tua/wali dengan
Harapannya
membuat surat perjanjian diketahui oleh
persepsi konselor sekolah tentang hal
kepala sekolah, sampai pada tingkat
ini, sehingga dapat diambil kesimpulan
yang
dan langkah-langkah untuk menyikapi
paling
tinggi
mulai
dalam
apakah
dengan
bobot
belajar
dapat
ilmiah
yang
seperti
adalah
ada
dapat
seminar.
kesamaan
/jumlah poin kesalahan paling besar
2
Repository Pendidikan IPS
penerapan
poin
pelanggaran
dalam
mendisiplinkan siswa di sekolah.
Untuk
mewujudkan
ketentuan
yang
perilaku
ada
yang
berarti
dalam
pengembangan meningkatkan prestasi
belajar peserta didik yang sesuai dengan
segala
kontribusi
khususnya
bagi
SMA
Negeri
I
Bululawang.
dan
menanamkan nilai akhlak yang baik,
METODE PENELITIAN
maka peneliti mengambil paling tepat
Pendekatan
penelititan
ini
pada umur sekolah menengah tingkat
adalah pendekatan kuantitatif dengan
atas, sebab pada usia ini adalah penuh
jenis survey korelasioner sebab akibat
adanya goncangan. Oleh karena itu
yaitu pengaruh tata tertib sistem kredit
yang dapat dilakukan oleh guru dalam
poin
hal
terhadap prestasi belajar (Y).
ini
adalah
hanya
mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang
(X1),
motivasi
belajar
(X2)
Populasi Penelitian
dianggap penting dan diharapkan dapat
Populasi menurut Usman dan
mencerminkan perubahan yang terjadi
Akbar (2006: 181) adalah semua nilai
sebagai hasil belajar siswa, disegala
baik
aspek dimensi cipta dan rasa maupun
pengukuran, baik kuantitatif maupun
karsa.
kualitatif,
hasil
perhitungan
dari
pada
maupun
karakteristik
Melihat rendahnya prestasi belajar
tertentu mengenai sekelompok objek
siswa kelas X IPS terjadi karena: 1.
yang lengkap dan jelas. Secara singkat
Masih banyaknya siswa yang melanggar
dapat dikatakan bahwa populasi adalah
tata tertib sekolah, 2. Masih rendahnya
semua
motivasi belajar siswa, 3. Kurang
kejadian atau objek yang dirumuskan
disiplinnya dalam mengikuti kegiatan
secara jelas.
belajar dan lain - lain
anggota
kelompok
orang,
Menurut Arikunto (2010:108)
Keadaan inilah yang mendorong
Populasi adalah keseluruhan subyek
penulis untuk mengadakan penelitian
penelitian,
secara intensif guna mengetahui secara
Sugiyono (2010:80) Populasi adalah
jelas akan gambaran perilaku belajar
wilayah generalisasi yang terdiri dari:
dengan adanya tata tertib kredit poin
obyek atau subyek yang mempunyai
peserta
1
kualitas dan karakteristik tertentu yang
Bululawang. Juga diharapkan dari hasil
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
penelitian
dan kemudian diambil kesimpulan. Jadi
didik
ini
di
SMA Negeri
dapat
memberikan
sedangkan
menurut
3
Repository Pendidikan IPS
populasi adalah keseluruhan subyek
Dalam
penelitian
ini
penelitian yang berupa data kuantitatif
menggunakan teknik pengumpulan data
mengukur dan menghitung.
berupa observasi, dan dokumentasi.
Populasi
sampling
diambil
terdiri
yaitu
sebagai
sampling
dari
unsur
Lebih jelasnya berikut adalah langkah-
unsur/unsur
yang
langkah penghimpunan data yang akan
sampel.
(sampling
Kerangka
Frame)
adalah
dilakukan
oleh
observasi,
peneliti
melalui
pengumpulan
data,
daftar semua unsur sampling dalam
penyebaran angket, dokumentasi dan
populasi sampling. Unsur sampling ini
tehnik Analisis Data.
diambil dengan menggunakan kerangka
Observasi (Observation)
sampling (sampling frame).
Langkah
pertama
yang
biasa
Tabel 1 Data jumlah siswa kelas X IPS
dilakukan dalam proses pengumpulan
SMAN 1 Bululawang
data
NO KELAS
1
X IPS 1
2
X IPS 2
3
X IPS 3
4
X IPS 4
JUMLAH
kualitatif
adalah
mengadakan
pengamatan atau observasi. Menurut
JUMLAH
32
28
30
30
120
Wiyono (2007:48) observasi adalah
salah satu teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian untuk
mendapatkan informasi dengan cara
mengamati
Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari
perilaku
subyek
dalam
situasi tertentu. Teknik observasi mula-
anggota
mula dipergunakan dalam penelitian
populasi yang mewakili populasinya).
etnografi. Etnografi sendiri adalah studi
Dalam penelitian ini sampel adalah
tentang
peserta didik kelas X IPS SMA Negeri
tujuannya adalah memahami suatu cara
1 Bululawang yang setelah diambil
hidup dari pandangan orang-orang yang
dengan menggunakan teknik Classter
terlibat di dalamnya.
populasi
atau
sejumlah
suatu kultur
Dalam
Random Sampling. Penentuan Kelas
atau
melakukan
budaya,
observasi
random
menurut Spradley 1980 dalam Arifin
sampling dan kelas terpilih adalah
(1996:74) mengemukakan bahwa ada 3
Kelas
aspek pengalaman manusia, yaitu (a)
dilakukan
secara
X
IPS
Classter
SMA
Negeri
1
Bululawang.
apa yang dikerjakan (cultural behavior),
Teknik Pengumpulan Data
(b)
apa
yang
diketahui
(cultural
knowledge), dan (c) benda-benda apa
4
Repository Pendidikan IPS
yang dibuat dan dipergunakan (cultural
multiple choise seperti 1, 2, 3, 4 dan 5.
artifacts). Dari ketiga hal tersebut yang
(skala Likert).
harus dipelajari apabila seorang peneliti
Adapun
Metode
kuesioner
ingin memahami suatu kultur. Observasi
digunakan untuk memperoleh data dari
yang akan dilakukan oleh peneliti
variabel tata tertib sistem kredit poin
adalah observasi terbuka yang artinya
(X1),
peneliti secara langsung melakukan
muncul dalam bentuk skor kemudian
kegiatan mengamati kegiatan belajar
dianalisis. Teknik ini dipergunakan
mengajar
serta
karena tata tertib sistem kredit poin dan
dari
motivasi belajar berbentuk kuesioner
didalam
melakukan
kelas,
penilaian
sikap
motivasi
belajar
(X2)
yang
kedisiplinan siswa..
sehingga dibuat dengan penilaian skala
Metode Angket
likert.
Angket
merupakan
sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan
Tabel 2 Penilaian Skala Likert Untuk
untuk
pernyataan
memperoleh
informasi
dari
responden dalam arti laporan tentang
Pernyataan
Angket dalam penelitian ini terdiri
dari daftar butir-butir pertanyaan yang
dibagikan
kepada
dipergunakan
responden
untuk
dan
mengumpulkan
data yang berkaitan dengan variabel tata
tertib sistem kredit poin dan motivasi
belajar. Angket yang digunakan dalam
Sangat
setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu-ragu
4
3
2
3
(RR)
Tidak
2
4
1
5
Setuju
disebut juga close from questioner yaitu
tidak
kuesioner
setuju
dengan
menyediakan pilihan jawaban yang
lengkap,
sehingga
pengisi
atau
responden hanya memberikan jawaban
silang
pada
jawaban
yang
telah
disediakan. Alternatif jawaban berupa
Skor
Pernyataan Pernyataan
negatif
1
(TS)
Sangat
disusun
Pernyataan
positif
5
penelitian adalah angket tertutup atau
yang
dan
Negatif
pribadinya atau hal-hal yang diketahui
(Arikunto, 2010: 140).
Positif
(STS)
Sumber: Sugiyono (2010: 94)
Dokumentasi (Documentation)
Dokumentasi
memungkinkan
peneliti untuk memperoleh informasi
yang tidak dapat diperoleh melalui
5
Repository Pendidikan IPS
observasi. Menurut Sugiyono (2010:
menyatakan bahwa uji coba angket atau
329) Dokumen adalah catatan peristiwa
kuisener
yang sudah berlalu. Dokumen bisa
responden. Data hasil uji coba akan
berbentuk tulisan, gambar atau karya-
dianalisis
karya
seseorang.
SPSS versi 16 (Santoso, 2000: 269).
Dokumentasi digunakan agar data yang
Apabila hasilnya valid dan reliabel
diperoleh dapat dijadikan bahan dan
maka angket bisa digunakan sebagai
bukti
Dalam
alat pengumpul data. Sebaliknya apabila
penelitian ini dokumentasi digunakan
ada item angket yang tidak valid dan
untuk
reliabel maka akan ada perbaikan
monumental
dalam
penelitian.
mengambil
data
penelitian
prestasi belajar mata pelajaran ekonomi
dengan
terhadap
bantuan
30
program
terhadap angket tersebut.
kelas X SMA Negeri 1 Bululawang.
Validitas dan Reliabilitas
dilakukan
Pengujian
validitas
menggunakan metode analisis korelasi
Validitas adalah ukuran yang
product moment dengan cara menguji
menunjukkan
tingkatan-tingkatan
korelasi antara skor masing-masing
kevalitan
kesahihan
butir
atau
suatu
pertanyaan
yang
digunakan
instrument. “Suatu instrument yang
dengan total skor. Berikut ini rumus uji
valid atau sahih mempunyai validitas
validitas menggunakan rumus korelasi
tinggi“
product moment:
(Arikunto,
2010:
160).
Sedangkan Reliabilitas adalah tingkat
kepercayaan
yang
dimiliki
suatu
instrument, artinya suatu instrument
Arikunto, 2010:146
dapat
Keterangan:
dipercaya
untuk
digunakan
sebagai alat pengumpul data karena
rxy
instrument tersebut sudah baik. Tingkat
item dengan skor total
validitas
dan
N
= jumlah peserta
instrument
dapat
x
= jumlah skor item
y
= jumlah skor total
reliabilitas
suatu
diketahui
dengan
melakukan uji coba.
Uji
coba
instrument
yang
disusun (angket) dilaksanakan terhadap
30
responden
penelitian.
Hal
diluar
tersebut
responden
didasari
pendapat Sugiyono (2010: 115) yang
= koefisien korelasi skor
xy = jumlah perkalian skor
item dengan skor total
x2
= jumlah kuadrat skor
item
y2 = jumlah kuadrat skor total
6
Repository Pendidikan IPS
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai
r
kemudian
dikonsultasikan dengan r table. Bila r
hitung dari rumus diatas lebih besar dari
r tabel maka butir tersebut valid, dan
sebaliknya
(Arikunto,
2010:
72).
Menurut Santoso (2005: 247) Apabila
butir pertanyaan berkorelasi signifikan
dengan total skor (nilai signifikan <
0,05) maka butir pertanyaan dinyatakan
valid.
Item
instrument
yang
valid
sudah tentu reliable. Namun reliabilitas
instrument yang sudah diketahui harus
diuji secara empiris, agar diketahui
besarmya
koefisien
reliabilitas
menggunakan rumus alpha cronbach
Kriteria suatu instrument penelitian
dikatakan
reliabel,
bila
koefisien
reliabilitas (r11) > 0,6. Hal tersebut
didasari pendapat Sekaran (2000: 312)
yang
menyatakan
bahwa
indikator
pengukuran reliabilitas, yang membagi
tingkatan reliabilitas dengan kriteria
sebagiai berikut:
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8 - 1,0 =
Reliabilitas
baik
2. 0,6 - 0,799
=
Reliabilitas diterima
3. Kurang dari 0,6 =
Reliabilitas kurang baik.
Dalam penelitian ini, variable yang
digunakan adalah dua variable bebas
dan satu variable terikat. Variabel bebas
tersebut Tata Tertib System Kredit Poin
(X1), motivasi belajar (X2), adapun
variable
terikatnya
adalah
prestasi
belajar siswa (Y). Data hasil penelitian
yang disajikan mulai variable terikat,
kemudian dilanjutkan dengan variablevariable bebas lainnya.
Proses perhitungan skor yang telah
divalidasi
dilakukan
dengan
menggunakan SPSS ver 18. Hal ini
dimaksudkan
kesalahan
untuk
dalam
sehingga
menghindari
menghitung
penelitian
skor
dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Pengujian Validitas Data Penelitian
Setelah
dengan
dilakukan
teknik
perhitungan
korelasi
“product
moment “diperoleh koefisien korelasi
butir ( r - hitung ) untuk instrument
( kuesioner) dengan sampel sebanyak
32 orang (n = 32 ) , dengan a = 0.05
didapat r tabel 0.349, artinya bila r
hitung > r tabel, maka butir instrument
tidak valid dan apabila r hitung > r
tabel, maka butir instrument tersebut
dapat
digunakan
(
valid
).
Dari
perhitungan statistik untuk masingmasing variable, ternyata bahwa r
hitung yang diperoleh lebih besar dari r
7
Repository Pendidikan IPS
tabel, sehingga dikatakan bahwa semua
disimpulkan bahwa alat ukur dalam
butir kuesioner berpredikat valid. Nilai-
penelitian tersebut reliable. Berdasarkan
nilai
uji
hasil olah ujia validitas dapat diketahui
validitas instrument setiap variable,
bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji
disajikan sebagai berikut:
validitas instrument Tata Tertib System
Variabel Tata Tertib Sistem Kredit
Kredit
Poin (X1).
penafsiran validitas instrument setelah
koefisien
korelasi
untuk
Poin
(X1)
dengan
kriteria
didapat perhitungan adalah jika r hitung
Pada angket tata tertib system kredit
poin
maka
peneliti
menggunakan
responden sebanyak 32 siswa di luar
obyek yang menjadi sampel penelitian.
Dalam hal ini sebagai respondennya
adalah siswa kelas X IPS SMAN 1
Bululawang tahun pelajaran 2015/2016.
Adapun hasil dari uji coba angket
adalah sebagai berikut:
> r tabel, r tabel didapat dari Tabel Nilai
Product Moment didapat dari derajat
kebebasan (dk) = N-2, N adalah jumlah
responden
dan
signifikasi
(taraf
kesalahan) yang dipergunakan yaitu 5%,
sehingga didapat nilai r tabel = 0.349.
Oleh karena itu dari data hitung SPSS
ver 18 maka dapat dinyatakan bahwa
semua item valid.
Tabel 3. Reliability Statistic Model
Variabel Motivasi Belajar (X2)
Pada
pembinaan pendidikan karakter.
peneliti
angket
motivasi
menggunakan
belajar
responden
sebanyak 32 siswa di luar obyek yang
Reliabelity Statistic
menjadi sampel penelitian. Dalam hal
Cronbach’s
N
Alpha
Item
.799
15
of
ini sebagai respondennya adalah siswa
kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 1
Bululawang tahun pelajaran 2015 /
2016. Adapun hasil uji coba angket
adalah sebagai berikut
Dari
output
hasil
uji
reliabelitas
diketahui nilai reliabelitas (Cronbach’s
Pengujian Hipotesis
Alpha) tiap variable sebesar 0,799.
Uji Hipotesis 1
Menurut Mohd Najid (1998), sekiranya
Dari hipotesis 1 dinyatakan bahwa
mendapat nilai koefisien yang tinggi
“Diduga ada pengaruh yang signifikan
yaitu
dari Tata Tertitb Sistem Poin terhadap
0,8
percayaannya
keatas
tinggi,
maka
maka
boleh
dapat
8
Repository Pendidikan IPS
prestasi belajar kelas X IPS siswa SMA
nilainya 0, maka audit delay nilainya
Negeri 1 Bululawang.
negative
sebesar
39.118.
Koefisien
regresi variabel Rasio profitabilitas
sebesar
0.702,
artinya
jika
Rasio
profitabilitas mengalami kenaikan satu
satuan,
maka
audit
deley
akan
mengalami peningkatan sebesar 0.702
satuan. Koefisien bernilai positif artinya
Tabel 4. Tabel hasil olah hipotesis 1
hubungan antara Rasio profitabilitas
Model Summary
dengan Audit delay adalah positif,
artinya
Std.
Mod
el
R
R
Adjust
Error
Squa
ed
re
Square Estim
R of the
ate
1
.
.136
.107
368
semakain
tinggi
Rasio
profitabilitas maka semakin meningkat
Audit delay. Koefisien Adjusted R
Square sebesar 0,107 sehingga dapat
disimpulkan
Ho
ditolak,
hal
ini
membuktikan Tata Tertitb Sistem Kredit
4.6326
Poin mempunyai andil dari Adjusted R
3
Square sebesar 10,7 % dari keberhasilan
dalam proses belajar yang ditandai
a
Dari output diatas dapat diketahui
nilai korelasi regresi sederhana maka
akan didapat persamaan:
dengan nilai prestasi dari siswa tersebut
dengan signifikan sebesar 0,039.
Uji Hipotesis 2
Dari Hipotesis 2 dinyatakan bahwa
Y = a + bx = 39.118 + 0,702
“Diduga ada pengaruh yang signifikan
dari motivasi belajar terhadap prestasi
Y = variabel dependen
belajar kelas X IPS siswa SMA Negeri
1 Bululawang Malang.
X = variabel independent
Dari output data dapat diketahui
a = nilai konstanta
nilai korelasi regresi sederhana maka
akan didapat permasamaan:
b = koefisien regresi
Diperoleh
nilai
konstanta
sebesar
Y = a + bX = 33.033 + 0.973x
39.118, artinya jika rasio profitabilitas
9
Repository Pendidikan IPS
Dengan
Dari
hipotesis
3
dinyatakan
bahwa “Diduga ada pengaruh yang
Y = Variabel dependen
signifikan antara Tata Tertitb Poin dan
motivasi belajar secara bersama-sama
X = Variabel independent
terhadap prestasi belajar kelas X IPS
siswa SMA Negeri 1 Bululawang
a = nilai konstanta
Malang.
b = koefisien regresi
Diperoleh nilai konstanta sebesar
33.033, artinya jika rasio profitabilitas
nilainya 0, maka audit delay nilainya
negative
sebesar
33.033.
Koefisien
regresi variabel Rasio profitabilitas
sebesar
0,973,
artinya
jika
Rasio
profitabilitas mengalami kenaikan satu
satuan,maka
audit
mengalami
deley
Dari output data dapat diketahui nilai
analisis regresi linier berganda maka di
dapat persamaan:
akan
peningkatan
Y = a +b1X-i + b2X2
sebesar0.973 satuan. Koefisien
bernilai positif artinya hubungan antara
rasio profitabilitas dengan audit delay
Y = -16.864 + 0.797X! + 1.089X2
Keterangan:
adalah positif, artinya semakin tinggi
rasio
profitabilitas
meningkat
audit
maka
semakin
delay.
Koefisie
Adjusted R Square sebesar 0,127
sehingga
dapat
disimpulkan
Ho
Y = variabel dependen
X1= variabel independen
X2= nilai konstanta
ditolak,hal ini membuktikan motivasi
belajar siswa mempunyai andil dari
B1b2b3 = koefisien regresi
Adjusted R Square sebesar 12,7 % dari
keberhasilan dalam proses belajar yang
ditandai dengan nilai prestasi dari siswa
tersebut dengan sig sebesar 0,026.
Uji Hipotesis 3
Konstanta sebesar -16.864, artinya
jika Tata Tertib Sistem Kredit Poin dan
motivasi belajar nilainya 0, maka
prestasi belajar siswa mata pelajaran
IPS nilainya -16.864, Koefisien regresi
10
Repository Pendidikan IPS
variabel tata tertib system kredit poin
belajar siswa sebesar 28,1 %. Atau
sebesar 0,797, artinya jika tata tertib
variabel bebas Tata Tertib Poin mampu
poin berjalan dengan kenaikan satu
menjelaskan sebesar 28,1 % variabel
satuan,
IPS
dependen. Sedangkan sisanya sebesar
mengalami peningkatan 0,797 satuan
71,9 % dipengaruhi oleh variabel lain
dengan asumsi variabel independen
yang tidak dimasukkan dalam penelitian
lainnya bernilai tetap. Koefisien regresi
ini.
variabel motivasi belajar sebesar 1,089,
Pembahasan Hasil Penelitian
maka
prestasi
belajar
artinya jika motivasi belajar mengalami
Dalam pembahasan hasil penelitian
kenaikan satu satuan, maka prestasi
ini dilakukan dari tiga segi, yaitu hasil
belajar siswa mata pelajaran IPS akan
pengaruh antar variabel. Hasil analisis
menngalami peningkatan sebesar 1,089
tiap variabel. Hasil analisis tiap variabel
satuan
menunjukkan bahwa:
dengan
asumsi
variabel
independen lainnya bernilai tetap.
Analisis determinasi digunakan untuk
mengetahui
prosentase
sumbangan
pengaruh variabel independen secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen. Hasil analisis determenasi
dapat dilihat pada output Tata Tertib
Poin summary dari hasil analisis regresi
linier berganda diatas. Menurut Santoso
(2001) bahwa untuk regresi dengan
lebih dari dua variabel bebas digunakan
Adjusted
R2
sebagai
koefisien
determinan. Adjusted R Square adalah
nilai R Square yang telah disesuaikan.
Berdasarkan output diperoleh angka
Adjusted R square sebesar 0,281 atau
(28,1 %). Hal ini menunjukkan bahwa
sumbangan variabel independen yaitu
Tata Tertitb Sistem Kredit Poin dan
motivasi
belajar
terhadap
prestasi
Pengaruh Tata Tertib Sistem Kredit
Point Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Kelas X Ips Di Sma
Negeri 1 Bululawang
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif Tata
Tertitb Sistem Kredit Poin terhadap
prestasi siswa kelas X IPS SMA Negeri
1 Bululawang Malang tahun pelajaran
2015/2016. Hal ini ditunjukkan dengan
signifikansi koefisien Fhitung sebesar
7.063 > dari F table 2,947 pada taraf
signifikasi sebesar 0,03.
Persamaan garis linier sederhana
yang terbentuk antara variabel Tata
Tertib Sistem Kredit Poin (Xi) dengan Y
adalah Y= 39.118 + 0.702 X. Hasil
statistic tersebut menunjukkan bahwa
tata tertib poin dapat memberikan
11
Repository Pendidikan IPS
kontribusi yang signifikan terhadap
Malang tahun 2015/2016 adalah
prestasi
sumbangan
33.033 + 0,973X. Hasil statistic tersebut
sebesar 13,6 %. Artinya makin ketatnya
menunjukkan bahwa motivasi belajar
Kedisiplinan dengan diterapkan Tata
dapat
Tertib Sistem Kredit Poin, maka akan
signifikan terhadap prestasi dengan
semakin meningkat pula prestasi yang
sumbangan
12,7%.
Artinya
makin
diraih oleh siswa tersebut.
meningkat
motivasi
siswa
dalam
mengikuti
pelajaran,
belajar
dengan
Seiring dengan hal tersebut H.A.R
memberikan
kontribusi
maka
V=
yang
akan
Tilaar (2002), mengatakan “Pendidikan
semakin meningkat pula prestasi yang
dalam skala mikro diperlukan agar
diraih oleh siswa tersebut.
manusia sebagai individu berkembang
Hasil penelitian ini menjelaskan
semua potensinya dalam arti perangkat
bahwa
pembawaannya
dengan
kebutuhan dalam belajar yang sangat
lengkap. Pada tingkat dan skala mikro
penting yang tidak dapat dipisahkan
pendidikan merupakan gejala sosial
dengan
yang mengandalkan interaksi manusia
memberikan arah kegiatan belajar itu
sebagai sesame ( subyek ) yang masing-
demi mencapai suatu tujuan. Motivasi
masing
belajar ada yang berasal dari diri sendiri
yang
bernilai
setara
baik
dan
harus
menggunakan metode tertentu.
motivasi
belajar
kegiatan
merupakan
belajar
dan
yang biasa disebut motivasi intrinsic,
ada juga yang berasal dari luar diri yang
Pengaruh Tata Tertib Sistem Kredit
Point Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Kelas X Ips Di Sma
Negeri
1
Bululawang
Tahun
Pelajaran 2015/2016
Hal
ini
ditunjukkan
biasa
disebut
dengan
motivasi
ekstrinsik. Dengan adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar
itu akan dapat menghasilkan prestasi.
dengan
sigfinikansi koefisien Fhitung sebesar
122,477 > dari Ftabie 2,947 pada taraf
signifikasi sebesar 0,00. Persamaan
Pengaruh Tata Tertib Sistem Kredit
Point Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Kelas X Ips Di Sma
Negeri 1 Bululawang
garis linier sederhana yang terbentuk
antara variable motivasi belajar (X2)
Dari hasil perhitungan SPSS Versi
dengan prestasi belajar kelas X IPS (Y)
18 menunjukkan bahwa prestasibelajar
pada siswa SMA Negeri 1 Bululawang
pada siswa SMA Negeri 1 Bululawang
12
Repository Pendidikan IPS
Malang, dapat dipengaruhi oleh tata
berpengaruh positif terhadap prestasi
tertib system kredit poin dan motivasi
belajar siswa.
belajar, hal ini dapat dinyatakan dengan
hasil signifikansi Fhjtung 7.063
Ftabei
2,947.Persamaan
>
SIMPULAN
Berdasarkan
regresi
analisis
data,
pengujian hipotesis dan pembahasan
ditunjukkan oleh persamaan
hasil penelitian tentang pengaruh Tata
Y = 16.864 + 0,797Xi +1.089X2.
Tertib System Kredit Poin dan Motivasi
Belajar terhadap Prestasi Belajar kelas
Temuan tersebut menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan
sebesar 28,1 % Tata Tertib Sistem
Kredit Poin dan motivasi belajar secara
bersama- sama terhadap prestasi belajar
siswa mata pelajaran Ekonomi kelas X
IPS SMA Negeri 1 Bululawang Malang
tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan
sisanya sebesar 71,9 % dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
bahwa gaya mengajar guru dan motivasi
belajar siswa berpengaruh terhadap
belajar
siswa.
Walaupun
demikian, motivasi belajar berpengaruh
lebih dominan pada prestasi belajar
siswa dari pada gaya mengajar guru.
Dalam penelitian ini gaya mengajar dan
kedisiplinan guru berpengaruh dominan
terhadap
prestasi
belajar
juga
siswa.
Penelitian
ini
penelitian
Fadilah
(2011)
yang
bahwa
motivasi
siswa
menyatakan
tahun pelajaran 2015/2016, maka pada
bab penutup ini penulis memberikan
kesimpulan dan saran- saran.
Dari hasil pembahasan diperoleh
kesimpulan
sebagai
berikut:
Ada
pengaruh yang signifikan Tata Tertib
System Kredit Poin terhadap Prestasi
Belajar siswa. Hal ini diperkuat dengan
hasil perhitungan, diperoleh nilai F
hitung sebesar 4.708 sedangkan F tabel
Penelitian Khuzaimah menjelaskan
prestasi
X IPS siswa SMA Negeri 1 Bululawang
mendukung
sebesar 2,947 dengan besar signifikan
pada a 0,05. Dengan demikian F hitung
4.708 > F tabel 2,947, sehingga Ho
ditolak
dan
Ha
diterima
dengan
Adjusted R Square10,7 %.Hal ini
menunjukkan bahwa tata tertib system
kredit poin mempunyai pengaruh yang
signifikan
terhadap
prestasi
belajar
kelas X IPS siswa SMA Negeri 1
Bululawang
Tahun
Pelajaran
2015/2016.
Ada pengaruh yang signifikandari
motivasi
belajar
terhadap
prestasi
belajar IPS siswa di SMA Negeri 1
13
Repository Pendidikan IPS
Bululawang. Dari hasil perhitungan,
sedangkan sisanya 71,9 % ditentukan
diperoleh nilai F hitung sebesar 7.063
faktor-faktor lain.
sedangkan F tabel dengan signifikan
pada a 0,05 sebesar 2,947 Dengan
demikian F hitung 5.505 > F tabel
2,947. Adjusted R Square 12,7 %
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen
sehingga jelas Ho ditolak dan Ha
Penelitian.
diterima. Hal ini menunjukan bahwa
Rineka Cipta.
motivasi
belajar
pengaruh
yang
siswa
mempunyai
signifikan
terhadap
Hamalik,
Jakarta:
Oemar.
Belajar
prestasi belajar kelas X IPS siswa SMA
Bandung:
Negeri 1 Bululawang Tahun pelajaran
Algesindo.
2011.
dan
Penerbit
Psikologi
Menngajar.
Sinar
Utama
Hariandja, Marihot T. Efendi. 2002.
2015/2016.
Ada pengaruh yang signifikan tata
Manajemen
Sumber
Daya
tertib system kredit poin dan motivasi
Manusia. Jakarta: PT. Gramedia
belajar terhadap prestasi belajar mata
Widisarana Indonesia.
pelajaran IPS siswa SMA Negeri 1
Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen
Bululawang. Hal ini diperkuat dengan
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
hasil
Bumi Aksara.
olah
data
setelah
dilakukan
menggunakan
Iksan Suwandi, Nur Hidayah, 2004.
bantuan komputer maka diperoleh nilai
Perkembangan Peserta Didik.
F hitung 7.063 > F tabel 2,947 Adjusted
Malang: Departemen Pendidikan
R Square 28,1, sehingga Ho ditolak dan
Nasional,
Ha diterima. Hal ini menunjukkan
Malang
perhitungan
dengan
Universitas
Negeri
bahwa tata tertib system kredit poin dan
Khuzaimah, Riani. 2011. Pengaruh
motivasi belajar secara bersama-sama
Gaya, Mengajar Guru Dan
mempunyai
Motivasi
pengaruh
signifikan
Belajar
Siswa
terhadap prestasi belajar IPS siswa pada
Terhadap Prestasi Belajar Siswa
SMA Negeri 1 Bululawang. Hal ini
Pada mata Pelajaran Akuntansi.
menunjukkan 28,1% prestasi belajar
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol.
dipengaruhi oleh tata tertib system
4 No. 2, Oktober 2011.
kredit poin dan motivasi belajar siswa,
Kusmiati, Mia. 2004. Peranan Tata
Tertib
Asrama
Dalam
14
Repository Pendidikan IPS
Menumbuhkan Prilaku Disiplin
Siswa
di
Sekolah.
Universitas
Soelaeman, M.I. 1985. Menjadi Guru
Jurnal.
(Suatu
Pendidikan
Dunia
Indonesia
Pengantar
Kepada
Guru).
Bandung:
Diponegoro
Nawawi, Hadari. 2001. Manajemen
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Kuantitatif Kualitatif & RND.
Bumi Aksara.
Bandung: Alfabeta
Permadi Dadi dan Arifm Daeng. 2010.
The
Smiling
Thaecher
Disposisi
Matematik:
Mengapa,
dalam mengajar). Bandung: CV
Dikembangkan
Nuasa Aulia
Didik. Artikel pada FPMIPA UPI
Langkah-Langkah
dan
Apa,
(perubahan Motivasi dan sikap
Rachman, Maman., 1999. Strategi dan
Sa’dun
Sumarmo, Utari. 2010. Berpikir dan
Bagaimana
pada
Peserta
Bandung.
Penelitian.
Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi
Semarang: CV. IKIP Semarang
dan Pengukurannya: Analisis di
Press.
Bidang
Akbar.
2013.
Perangkat
Instrumen
Pembelajaran.
Pendidikan.
Jakarta:
Bumi aksara
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo
Bandung. PT Remaja Rosda
Settiady.
Karya
Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Santoso, Singgih, 2000. Buku Latihan
SPSS
Ststistik
Parametrik
Jakarta: PT. Elex Komputindo.
Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi
Pertama,
2006.
Metodologi
Aksara
Wiyono,
Bambang
Budi.
2008.
Metodologi Penelitian. Malang:
Fakultas
Ilmu
Pendidikan
Universitas Negeri Malang.
Cetakan
Keempatbelas. Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara.
Slavin, E. Robert. 2011. Psikologi
Pendidikan Teori dan Praktek
Edisi kesembilan. Jakarta: PT
Indks Permata Puri Media.
15
PENGARUH TATA TERTIB SISTEM KREDIT POIN DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
KELAS X IPS
Temu Sulistiono
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang
pasca_ips@unikama.ac.id
ABSTRAK
Government, in this case the minister of National Education declared“ The MovementToward
theImprovement of the Quality of Education “ on May 2 dn 2015. From several observation and analysis,
there are at least 3 factor which cause the quality of education would not change evenly.( Depdiknas,
2001: 1-2 )The first factor is the policy and the implementation of the nasional education which are
Properly carried out. The second factor, the role of society, especially parent in the Organization of
education which is so far very minor.
This study aims to analyze: (1) The influence of coaching the rule of kredit point system, (2) the influence
of motivation to learn,(3) the influence coaching the rule of kredit point system and motivation to learn
toward the formation student achievemen student in SMAN 1 Bululawang.
Research result indicate that (1) there is a signifitcant and positif effect between learning model
character education on the formation student achievemen student in SMAN 1 Bululawang. This is
demonstrated by the significant level of less than 5% is 0,003. This means the rule of kredit point system
partially significant effect on the formation of the achevemen student (2) there is significant and positif
influence between motivations to learn the achievemen student at SMAN 1 Bululawang. This is
demonstrated by the signican level of less than 5% is 0,002. This means is that motivatians to learn
partialy significant effect on the achevemen student (3) there is sisgnificant and positive effect between
the rule of kredit point system and motivation to learn toward formation of the achevemen student in
SMAN 1 Bululawang. This is indicated by the level of significant less 0.05 yes it is 0,000.
Key words: Rule of Kredit Point, Motivation, and improving learning
PENDAHULUAN
tata tertib, dan berbagai ketentuan
Proses pembelajaran yang terjadi
dan diikuti oleh seorang siswa di
lainnya
yang
berupaya
mengatur
perilaku siswa disebut disiplin sekolah.
sekolah tidak akan pernah lepas dari
Disiplin sekolah adalah usaha
berbagai peraturan dan tata tertib, dan
sekolah untuk memelihara perilaku
setiap
dapat
siswa agar tidak menyimpang dan dapat
berperilaku sesuai dengan aturan dan
mendorong siswa untuk berperilaku
tata tertib tersebut. Kepatuhan dan
sesuai dengan norma, peraturan dan tata
ketaatan siswa terhadap aturan dan tata
tertib yang berlaku di sekolah. Karena
tertib yang berlaku di sekolah disebut
dengan
siswa
dituntut
untuk
banyak
pelanggaran
atau
disiplin siswa. Sedangkan peraturan,
1
Repository Pendidikan IPS
ketidak
disiplinan
siswa
akan
mempengaruhi prestasi siswa.
(Pedoman tata tertib kredit poin SMA
Tujuan disiplin sekolah adalah
untuk
menciptakan
lingkungan
keamanan
belajar
dikembalikan kepada orang tua/wali
yang
Negeri 1 Bululawang).
dan
BP atau istilah yang telah diakui
nyaman
oleh UU No.20 tahun 2003, konselor di
terutama di kelas. Di dalam kelas, jika
sekolah
seorang guru tidak mampu menerapkan
penyelenggaraan poin pelanggaran. Hal
disiplin
ini perlu dikritisi karena banyak aspek
dengan
baik
maka
siswa
ternyata
dalam
mungkin menjadi kurang termotivasi
terkait
dan memperoleh penekanan tertentu,
kinerja konselor di sekolah. Oleh sebab
dan suasana belajar menjadi kurang
itu penghitungan poin pelanggaran dan
kondusif
bentuk tindak lanjutnya, menarik untuk
untuk
mencapai
prestasi
belajar siswa.
dengan
dilibatkan
profesionalitas
dan
dibahas lebih lanjut. Apakah tata tertib
Upaya
disiplin
system kredit poin dapat mempengaruhi
disekolah bisa dengan berbagai cara,
secara parsial terhadap prestasi belajar?
misalnya ditingkat sekolah menengah,
Dan
diberlakukan
poin
mempengaruhi secara parsial prestasi
pelanggaran/kesalahan yang dilakukan
belajar? Hal inilah yang menjadi latar
siswa berdasarkan aturan yang telah
belakang
ditetapkan
sekolah.
Sehingga diharapkan masalah tata tertib
Jumlah poin kesalahan yang dihitung
system kredit poin yang menjadikan
kemudian
pendisiplinan
berbagai
menegakkan
penghitungan
masing-masing
ditindaklanjuti
tingkatan;
motivasi
penulisan
dapat
makalah
siswa
ini.
dapat
dari
mempengaruhi prestasi belajar kelas X
peringatan I wali kelas, peringatan II
IPS pada mata pelajaran ekonomi. dan
wali kelas dengan BP/BK, panggilan I
motivasi
orang tua/ wali oleh wali kelas/BP,
mempengaruhi
prestasi
belajar
panggilan II orang tua/wali dengan
disekolah
dibicarakan
dalam
membuat surat perjanjian diketahui oleh
forum
BP, panggilan III orang tua/wali dengan
Harapannya
membuat surat perjanjian diketahui oleh
persepsi konselor sekolah tentang hal
kepala sekolah, sampai pada tingkat
ini, sehingga dapat diambil kesimpulan
yang
dan langkah-langkah untuk menyikapi
paling
tinggi
mulai
dalam
apakah
dengan
bobot
belajar
dapat
ilmiah
yang
seperti
adalah
ada
dapat
seminar.
kesamaan
/jumlah poin kesalahan paling besar
2
Repository Pendidikan IPS
penerapan
poin
pelanggaran
dalam
mendisiplinkan siswa di sekolah.
Untuk
mewujudkan
ketentuan
yang
perilaku
ada
yang
berarti
dalam
pengembangan meningkatkan prestasi
belajar peserta didik yang sesuai dengan
segala
kontribusi
khususnya
bagi
SMA
Negeri
I
Bululawang.
dan
menanamkan nilai akhlak yang baik,
METODE PENELITIAN
maka peneliti mengambil paling tepat
Pendekatan
penelititan
ini
pada umur sekolah menengah tingkat
adalah pendekatan kuantitatif dengan
atas, sebab pada usia ini adalah penuh
jenis survey korelasioner sebab akibat
adanya goncangan. Oleh karena itu
yaitu pengaruh tata tertib sistem kredit
yang dapat dilakukan oleh guru dalam
poin
hal
terhadap prestasi belajar (Y).
ini
adalah
hanya
mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang
(X1),
motivasi
belajar
(X2)
Populasi Penelitian
dianggap penting dan diharapkan dapat
Populasi menurut Usman dan
mencerminkan perubahan yang terjadi
Akbar (2006: 181) adalah semua nilai
sebagai hasil belajar siswa, disegala
baik
aspek dimensi cipta dan rasa maupun
pengukuran, baik kuantitatif maupun
karsa.
kualitatif,
hasil
perhitungan
dari
pada
maupun
karakteristik
Melihat rendahnya prestasi belajar
tertentu mengenai sekelompok objek
siswa kelas X IPS terjadi karena: 1.
yang lengkap dan jelas. Secara singkat
Masih banyaknya siswa yang melanggar
dapat dikatakan bahwa populasi adalah
tata tertib sekolah, 2. Masih rendahnya
semua
motivasi belajar siswa, 3. Kurang
kejadian atau objek yang dirumuskan
disiplinnya dalam mengikuti kegiatan
secara jelas.
belajar dan lain - lain
anggota
kelompok
orang,
Menurut Arikunto (2010:108)
Keadaan inilah yang mendorong
Populasi adalah keseluruhan subyek
penulis untuk mengadakan penelitian
penelitian,
secara intensif guna mengetahui secara
Sugiyono (2010:80) Populasi adalah
jelas akan gambaran perilaku belajar
wilayah generalisasi yang terdiri dari:
dengan adanya tata tertib kredit poin
obyek atau subyek yang mempunyai
peserta
1
kualitas dan karakteristik tertentu yang
Bululawang. Juga diharapkan dari hasil
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
penelitian
dan kemudian diambil kesimpulan. Jadi
didik
ini
di
SMA Negeri
dapat
memberikan
sedangkan
menurut
3
Repository Pendidikan IPS
populasi adalah keseluruhan subyek
Dalam
penelitian
ini
penelitian yang berupa data kuantitatif
menggunakan teknik pengumpulan data
mengukur dan menghitung.
berupa observasi, dan dokumentasi.
Populasi
sampling
diambil
terdiri
yaitu
sebagai
sampling
dari
unsur
Lebih jelasnya berikut adalah langkah-
unsur/unsur
yang
langkah penghimpunan data yang akan
sampel.
(sampling
Kerangka
Frame)
adalah
dilakukan
oleh
observasi,
peneliti
melalui
pengumpulan
data,
daftar semua unsur sampling dalam
penyebaran angket, dokumentasi dan
populasi sampling. Unsur sampling ini
tehnik Analisis Data.
diambil dengan menggunakan kerangka
Observasi (Observation)
sampling (sampling frame).
Langkah
pertama
yang
biasa
Tabel 1 Data jumlah siswa kelas X IPS
dilakukan dalam proses pengumpulan
SMAN 1 Bululawang
data
NO KELAS
1
X IPS 1
2
X IPS 2
3
X IPS 3
4
X IPS 4
JUMLAH
kualitatif
adalah
mengadakan
pengamatan atau observasi. Menurut
JUMLAH
32
28
30
30
120
Wiyono (2007:48) observasi adalah
salah satu teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian untuk
mendapatkan informasi dengan cara
mengamati
Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari
perilaku
subyek
dalam
situasi tertentu. Teknik observasi mula-
anggota
mula dipergunakan dalam penelitian
populasi yang mewakili populasinya).
etnografi. Etnografi sendiri adalah studi
Dalam penelitian ini sampel adalah
tentang
peserta didik kelas X IPS SMA Negeri
tujuannya adalah memahami suatu cara
1 Bululawang yang setelah diambil
hidup dari pandangan orang-orang yang
dengan menggunakan teknik Classter
terlibat di dalamnya.
populasi
atau
sejumlah
suatu kultur
Dalam
Random Sampling. Penentuan Kelas
atau
melakukan
budaya,
observasi
random
menurut Spradley 1980 dalam Arifin
sampling dan kelas terpilih adalah
(1996:74) mengemukakan bahwa ada 3
Kelas
aspek pengalaman manusia, yaitu (a)
dilakukan
secara
X
IPS
Classter
SMA
Negeri
1
Bululawang.
apa yang dikerjakan (cultural behavior),
Teknik Pengumpulan Data
(b)
apa
yang
diketahui
(cultural
knowledge), dan (c) benda-benda apa
4
Repository Pendidikan IPS
yang dibuat dan dipergunakan (cultural
multiple choise seperti 1, 2, 3, 4 dan 5.
artifacts). Dari ketiga hal tersebut yang
(skala Likert).
harus dipelajari apabila seorang peneliti
Adapun
Metode
kuesioner
ingin memahami suatu kultur. Observasi
digunakan untuk memperoleh data dari
yang akan dilakukan oleh peneliti
variabel tata tertib sistem kredit poin
adalah observasi terbuka yang artinya
(X1),
peneliti secara langsung melakukan
muncul dalam bentuk skor kemudian
kegiatan mengamati kegiatan belajar
dianalisis. Teknik ini dipergunakan
mengajar
serta
karena tata tertib sistem kredit poin dan
dari
motivasi belajar berbentuk kuesioner
didalam
melakukan
kelas,
penilaian
sikap
motivasi
belajar
(X2)
yang
kedisiplinan siswa..
sehingga dibuat dengan penilaian skala
Metode Angket
likert.
Angket
merupakan
sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan
Tabel 2 Penilaian Skala Likert Untuk
untuk
pernyataan
memperoleh
informasi
dari
responden dalam arti laporan tentang
Pernyataan
Angket dalam penelitian ini terdiri
dari daftar butir-butir pertanyaan yang
dibagikan
kepada
dipergunakan
responden
untuk
dan
mengumpulkan
data yang berkaitan dengan variabel tata
tertib sistem kredit poin dan motivasi
belajar. Angket yang digunakan dalam
Sangat
setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu-ragu
4
3
2
3
(RR)
Tidak
2
4
1
5
Setuju
disebut juga close from questioner yaitu
tidak
kuesioner
setuju
dengan
menyediakan pilihan jawaban yang
lengkap,
sehingga
pengisi
atau
responden hanya memberikan jawaban
silang
pada
jawaban
yang
telah
disediakan. Alternatif jawaban berupa
Skor
Pernyataan Pernyataan
negatif
1
(TS)
Sangat
disusun
Pernyataan
positif
5
penelitian adalah angket tertutup atau
yang
dan
Negatif
pribadinya atau hal-hal yang diketahui
(Arikunto, 2010: 140).
Positif
(STS)
Sumber: Sugiyono (2010: 94)
Dokumentasi (Documentation)
Dokumentasi
memungkinkan
peneliti untuk memperoleh informasi
yang tidak dapat diperoleh melalui
5
Repository Pendidikan IPS
observasi. Menurut Sugiyono (2010:
menyatakan bahwa uji coba angket atau
329) Dokumen adalah catatan peristiwa
kuisener
yang sudah berlalu. Dokumen bisa
responden. Data hasil uji coba akan
berbentuk tulisan, gambar atau karya-
dianalisis
karya
seseorang.
SPSS versi 16 (Santoso, 2000: 269).
Dokumentasi digunakan agar data yang
Apabila hasilnya valid dan reliabel
diperoleh dapat dijadikan bahan dan
maka angket bisa digunakan sebagai
bukti
Dalam
alat pengumpul data. Sebaliknya apabila
penelitian ini dokumentasi digunakan
ada item angket yang tidak valid dan
untuk
reliabel maka akan ada perbaikan
monumental
dalam
penelitian.
mengambil
data
penelitian
prestasi belajar mata pelajaran ekonomi
dengan
terhadap
bantuan
30
program
terhadap angket tersebut.
kelas X SMA Negeri 1 Bululawang.
Validitas dan Reliabilitas
dilakukan
Pengujian
validitas
menggunakan metode analisis korelasi
Validitas adalah ukuran yang
product moment dengan cara menguji
menunjukkan
tingkatan-tingkatan
korelasi antara skor masing-masing
kevalitan
kesahihan
butir
atau
suatu
pertanyaan
yang
digunakan
instrument. “Suatu instrument yang
dengan total skor. Berikut ini rumus uji
valid atau sahih mempunyai validitas
validitas menggunakan rumus korelasi
tinggi“
product moment:
(Arikunto,
2010:
160).
Sedangkan Reliabilitas adalah tingkat
kepercayaan
yang
dimiliki
suatu
instrument, artinya suatu instrument
Arikunto, 2010:146
dapat
Keterangan:
dipercaya
untuk
digunakan
sebagai alat pengumpul data karena
rxy
instrument tersebut sudah baik. Tingkat
item dengan skor total
validitas
dan
N
= jumlah peserta
instrument
dapat
x
= jumlah skor item
y
= jumlah skor total
reliabilitas
suatu
diketahui
dengan
melakukan uji coba.
Uji
coba
instrument
yang
disusun (angket) dilaksanakan terhadap
30
responden
penelitian.
Hal
diluar
tersebut
responden
didasari
pendapat Sugiyono (2010: 115) yang
= koefisien korelasi skor
xy = jumlah perkalian skor
item dengan skor total
x2
= jumlah kuadrat skor
item
y2 = jumlah kuadrat skor total
6
Repository Pendidikan IPS
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai
r
kemudian
dikonsultasikan dengan r table. Bila r
hitung dari rumus diatas lebih besar dari
r tabel maka butir tersebut valid, dan
sebaliknya
(Arikunto,
2010:
72).
Menurut Santoso (2005: 247) Apabila
butir pertanyaan berkorelasi signifikan
dengan total skor (nilai signifikan <
0,05) maka butir pertanyaan dinyatakan
valid.
Item
instrument
yang
valid
sudah tentu reliable. Namun reliabilitas
instrument yang sudah diketahui harus
diuji secara empiris, agar diketahui
besarmya
koefisien
reliabilitas
menggunakan rumus alpha cronbach
Kriteria suatu instrument penelitian
dikatakan
reliabel,
bila
koefisien
reliabilitas (r11) > 0,6. Hal tersebut
didasari pendapat Sekaran (2000: 312)
yang
menyatakan
bahwa
indikator
pengukuran reliabilitas, yang membagi
tingkatan reliabilitas dengan kriteria
sebagiai berikut:
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8 - 1,0 =
Reliabilitas
baik
2. 0,6 - 0,799
=
Reliabilitas diterima
3. Kurang dari 0,6 =
Reliabilitas kurang baik.
Dalam penelitian ini, variable yang
digunakan adalah dua variable bebas
dan satu variable terikat. Variabel bebas
tersebut Tata Tertib System Kredit Poin
(X1), motivasi belajar (X2), adapun
variable
terikatnya
adalah
prestasi
belajar siswa (Y). Data hasil penelitian
yang disajikan mulai variable terikat,
kemudian dilanjutkan dengan variablevariable bebas lainnya.
Proses perhitungan skor yang telah
divalidasi
dilakukan
dengan
menggunakan SPSS ver 18. Hal ini
dimaksudkan
kesalahan
untuk
dalam
sehingga
menghindari
menghitung
penelitian
skor
dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Pengujian Validitas Data Penelitian
Setelah
dengan
dilakukan
teknik
perhitungan
korelasi
“product
moment “diperoleh koefisien korelasi
butir ( r - hitung ) untuk instrument
( kuesioner) dengan sampel sebanyak
32 orang (n = 32 ) , dengan a = 0.05
didapat r tabel 0.349, artinya bila r
hitung > r tabel, maka butir instrument
tidak valid dan apabila r hitung > r
tabel, maka butir instrument tersebut
dapat
digunakan
(
valid
).
Dari
perhitungan statistik untuk masingmasing variable, ternyata bahwa r
hitung yang diperoleh lebih besar dari r
7
Repository Pendidikan IPS
tabel, sehingga dikatakan bahwa semua
disimpulkan bahwa alat ukur dalam
butir kuesioner berpredikat valid. Nilai-
penelitian tersebut reliable. Berdasarkan
nilai
uji
hasil olah ujia validitas dapat diketahui
validitas instrument setiap variable,
bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji
disajikan sebagai berikut:
validitas instrument Tata Tertib System
Variabel Tata Tertib Sistem Kredit
Kredit
Poin (X1).
penafsiran validitas instrument setelah
koefisien
korelasi
untuk
Poin
(X1)
dengan
kriteria
didapat perhitungan adalah jika r hitung
Pada angket tata tertib system kredit
poin
maka
peneliti
menggunakan
responden sebanyak 32 siswa di luar
obyek yang menjadi sampel penelitian.
Dalam hal ini sebagai respondennya
adalah siswa kelas X IPS SMAN 1
Bululawang tahun pelajaran 2015/2016.
Adapun hasil dari uji coba angket
adalah sebagai berikut:
> r tabel, r tabel didapat dari Tabel Nilai
Product Moment didapat dari derajat
kebebasan (dk) = N-2, N adalah jumlah
responden
dan
signifikasi
(taraf
kesalahan) yang dipergunakan yaitu 5%,
sehingga didapat nilai r tabel = 0.349.
Oleh karena itu dari data hitung SPSS
ver 18 maka dapat dinyatakan bahwa
semua item valid.
Tabel 3. Reliability Statistic Model
Variabel Motivasi Belajar (X2)
Pada
pembinaan pendidikan karakter.
peneliti
angket
motivasi
menggunakan
belajar
responden
sebanyak 32 siswa di luar obyek yang
Reliabelity Statistic
menjadi sampel penelitian. Dalam hal
Cronbach’s
N
Alpha
Item
.799
15
of
ini sebagai respondennya adalah siswa
kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 1
Bululawang tahun pelajaran 2015 /
2016. Adapun hasil uji coba angket
adalah sebagai berikut
Dari
output
hasil
uji
reliabelitas
diketahui nilai reliabelitas (Cronbach’s
Pengujian Hipotesis
Alpha) tiap variable sebesar 0,799.
Uji Hipotesis 1
Menurut Mohd Najid (1998), sekiranya
Dari hipotesis 1 dinyatakan bahwa
mendapat nilai koefisien yang tinggi
“Diduga ada pengaruh yang signifikan
yaitu
dari Tata Tertitb Sistem Poin terhadap
0,8
percayaannya
keatas
tinggi,
maka
maka
boleh
dapat
8
Repository Pendidikan IPS
prestasi belajar kelas X IPS siswa SMA
nilainya 0, maka audit delay nilainya
Negeri 1 Bululawang.
negative
sebesar
39.118.
Koefisien
regresi variabel Rasio profitabilitas
sebesar
0.702,
artinya
jika
Rasio
profitabilitas mengalami kenaikan satu
satuan,
maka
audit
deley
akan
mengalami peningkatan sebesar 0.702
satuan. Koefisien bernilai positif artinya
Tabel 4. Tabel hasil olah hipotesis 1
hubungan antara Rasio profitabilitas
Model Summary
dengan Audit delay adalah positif,
artinya
Std.
Mod
el
R
R
Adjust
Error
Squa
ed
re
Square Estim
R of the
ate
1
.
.136
.107
368
semakain
tinggi
Rasio
profitabilitas maka semakin meningkat
Audit delay. Koefisien Adjusted R
Square sebesar 0,107 sehingga dapat
disimpulkan
Ho
ditolak,
hal
ini
membuktikan Tata Tertitb Sistem Kredit
4.6326
Poin mempunyai andil dari Adjusted R
3
Square sebesar 10,7 % dari keberhasilan
dalam proses belajar yang ditandai
a
Dari output diatas dapat diketahui
nilai korelasi regresi sederhana maka
akan didapat persamaan:
dengan nilai prestasi dari siswa tersebut
dengan signifikan sebesar 0,039.
Uji Hipotesis 2
Dari Hipotesis 2 dinyatakan bahwa
Y = a + bx = 39.118 + 0,702
“Diduga ada pengaruh yang signifikan
dari motivasi belajar terhadap prestasi
Y = variabel dependen
belajar kelas X IPS siswa SMA Negeri
1 Bululawang Malang.
X = variabel independent
Dari output data dapat diketahui
a = nilai konstanta
nilai korelasi regresi sederhana maka
akan didapat permasamaan:
b = koefisien regresi
Diperoleh
nilai
konstanta
sebesar
Y = a + bX = 33.033 + 0.973x
39.118, artinya jika rasio profitabilitas
9
Repository Pendidikan IPS
Dengan
Dari
hipotesis
3
dinyatakan
bahwa “Diduga ada pengaruh yang
Y = Variabel dependen
signifikan antara Tata Tertitb Poin dan
motivasi belajar secara bersama-sama
X = Variabel independent
terhadap prestasi belajar kelas X IPS
siswa SMA Negeri 1 Bululawang
a = nilai konstanta
Malang.
b = koefisien regresi
Diperoleh nilai konstanta sebesar
33.033, artinya jika rasio profitabilitas
nilainya 0, maka audit delay nilainya
negative
sebesar
33.033.
Koefisien
regresi variabel Rasio profitabilitas
sebesar
0,973,
artinya
jika
Rasio
profitabilitas mengalami kenaikan satu
satuan,maka
audit
mengalami
deley
Dari output data dapat diketahui nilai
analisis regresi linier berganda maka di
dapat persamaan:
akan
peningkatan
Y = a +b1X-i + b2X2
sebesar0.973 satuan. Koefisien
bernilai positif artinya hubungan antara
rasio profitabilitas dengan audit delay
Y = -16.864 + 0.797X! + 1.089X2
Keterangan:
adalah positif, artinya semakin tinggi
rasio
profitabilitas
meningkat
audit
maka
semakin
delay.
Koefisie
Adjusted R Square sebesar 0,127
sehingga
dapat
disimpulkan
Ho
Y = variabel dependen
X1= variabel independen
X2= nilai konstanta
ditolak,hal ini membuktikan motivasi
belajar siswa mempunyai andil dari
B1b2b3 = koefisien regresi
Adjusted R Square sebesar 12,7 % dari
keberhasilan dalam proses belajar yang
ditandai dengan nilai prestasi dari siswa
tersebut dengan sig sebesar 0,026.
Uji Hipotesis 3
Konstanta sebesar -16.864, artinya
jika Tata Tertib Sistem Kredit Poin dan
motivasi belajar nilainya 0, maka
prestasi belajar siswa mata pelajaran
IPS nilainya -16.864, Koefisien regresi
10
Repository Pendidikan IPS
variabel tata tertib system kredit poin
belajar siswa sebesar 28,1 %. Atau
sebesar 0,797, artinya jika tata tertib
variabel bebas Tata Tertib Poin mampu
poin berjalan dengan kenaikan satu
menjelaskan sebesar 28,1 % variabel
satuan,
IPS
dependen. Sedangkan sisanya sebesar
mengalami peningkatan 0,797 satuan
71,9 % dipengaruhi oleh variabel lain
dengan asumsi variabel independen
yang tidak dimasukkan dalam penelitian
lainnya bernilai tetap. Koefisien regresi
ini.
variabel motivasi belajar sebesar 1,089,
Pembahasan Hasil Penelitian
maka
prestasi
belajar
artinya jika motivasi belajar mengalami
Dalam pembahasan hasil penelitian
kenaikan satu satuan, maka prestasi
ini dilakukan dari tiga segi, yaitu hasil
belajar siswa mata pelajaran IPS akan
pengaruh antar variabel. Hasil analisis
menngalami peningkatan sebesar 1,089
tiap variabel. Hasil analisis tiap variabel
satuan
menunjukkan bahwa:
dengan
asumsi
variabel
independen lainnya bernilai tetap.
Analisis determinasi digunakan untuk
mengetahui
prosentase
sumbangan
pengaruh variabel independen secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen. Hasil analisis determenasi
dapat dilihat pada output Tata Tertib
Poin summary dari hasil analisis regresi
linier berganda diatas. Menurut Santoso
(2001) bahwa untuk regresi dengan
lebih dari dua variabel bebas digunakan
Adjusted
R2
sebagai
koefisien
determinan. Adjusted R Square adalah
nilai R Square yang telah disesuaikan.
Berdasarkan output diperoleh angka
Adjusted R square sebesar 0,281 atau
(28,1 %). Hal ini menunjukkan bahwa
sumbangan variabel independen yaitu
Tata Tertitb Sistem Kredit Poin dan
motivasi
belajar
terhadap
prestasi
Pengaruh Tata Tertib Sistem Kredit
Point Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Kelas X Ips Di Sma
Negeri 1 Bululawang
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif Tata
Tertitb Sistem Kredit Poin terhadap
prestasi siswa kelas X IPS SMA Negeri
1 Bululawang Malang tahun pelajaran
2015/2016. Hal ini ditunjukkan dengan
signifikansi koefisien Fhitung sebesar
7.063 > dari F table 2,947 pada taraf
signifikasi sebesar 0,03.
Persamaan garis linier sederhana
yang terbentuk antara variabel Tata
Tertib Sistem Kredit Poin (Xi) dengan Y
adalah Y= 39.118 + 0.702 X. Hasil
statistic tersebut menunjukkan bahwa
tata tertib poin dapat memberikan
11
Repository Pendidikan IPS
kontribusi yang signifikan terhadap
Malang tahun 2015/2016 adalah
prestasi
sumbangan
33.033 + 0,973X. Hasil statistic tersebut
sebesar 13,6 %. Artinya makin ketatnya
menunjukkan bahwa motivasi belajar
Kedisiplinan dengan diterapkan Tata
dapat
Tertib Sistem Kredit Poin, maka akan
signifikan terhadap prestasi dengan
semakin meningkat pula prestasi yang
sumbangan
12,7%.
Artinya
makin
diraih oleh siswa tersebut.
meningkat
motivasi
siswa
dalam
mengikuti
pelajaran,
belajar
dengan
Seiring dengan hal tersebut H.A.R
memberikan
kontribusi
maka
V=
yang
akan
Tilaar (2002), mengatakan “Pendidikan
semakin meningkat pula prestasi yang
dalam skala mikro diperlukan agar
diraih oleh siswa tersebut.
manusia sebagai individu berkembang
Hasil penelitian ini menjelaskan
semua potensinya dalam arti perangkat
bahwa
pembawaannya
dengan
kebutuhan dalam belajar yang sangat
lengkap. Pada tingkat dan skala mikro
penting yang tidak dapat dipisahkan
pendidikan merupakan gejala sosial
dengan
yang mengandalkan interaksi manusia
memberikan arah kegiatan belajar itu
sebagai sesame ( subyek ) yang masing-
demi mencapai suatu tujuan. Motivasi
masing
belajar ada yang berasal dari diri sendiri
yang
bernilai
setara
baik
dan
harus
menggunakan metode tertentu.
motivasi
belajar
kegiatan
merupakan
belajar
dan
yang biasa disebut motivasi intrinsic,
ada juga yang berasal dari luar diri yang
Pengaruh Tata Tertib Sistem Kredit
Point Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Kelas X Ips Di Sma
Negeri
1
Bululawang
Tahun
Pelajaran 2015/2016
Hal
ini
ditunjukkan
biasa
disebut
dengan
motivasi
ekstrinsik. Dengan adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar
itu akan dapat menghasilkan prestasi.
dengan
sigfinikansi koefisien Fhitung sebesar
122,477 > dari Ftabie 2,947 pada taraf
signifikasi sebesar 0,00. Persamaan
Pengaruh Tata Tertib Sistem Kredit
Point Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Kelas X Ips Di Sma
Negeri 1 Bululawang
garis linier sederhana yang terbentuk
antara variable motivasi belajar (X2)
Dari hasil perhitungan SPSS Versi
dengan prestasi belajar kelas X IPS (Y)
18 menunjukkan bahwa prestasibelajar
pada siswa SMA Negeri 1 Bululawang
pada siswa SMA Negeri 1 Bululawang
12
Repository Pendidikan IPS
Malang, dapat dipengaruhi oleh tata
berpengaruh positif terhadap prestasi
tertib system kredit poin dan motivasi
belajar siswa.
belajar, hal ini dapat dinyatakan dengan
hasil signifikansi Fhjtung 7.063
Ftabei
2,947.Persamaan
>
SIMPULAN
Berdasarkan
regresi
analisis
data,
pengujian hipotesis dan pembahasan
ditunjukkan oleh persamaan
hasil penelitian tentang pengaruh Tata
Y = 16.864 + 0,797Xi +1.089X2.
Tertib System Kredit Poin dan Motivasi
Belajar terhadap Prestasi Belajar kelas
Temuan tersebut menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan
sebesar 28,1 % Tata Tertib Sistem
Kredit Poin dan motivasi belajar secara
bersama- sama terhadap prestasi belajar
siswa mata pelajaran Ekonomi kelas X
IPS SMA Negeri 1 Bululawang Malang
tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan
sisanya sebesar 71,9 % dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
bahwa gaya mengajar guru dan motivasi
belajar siswa berpengaruh terhadap
belajar
siswa.
Walaupun
demikian, motivasi belajar berpengaruh
lebih dominan pada prestasi belajar
siswa dari pada gaya mengajar guru.
Dalam penelitian ini gaya mengajar dan
kedisiplinan guru berpengaruh dominan
terhadap
prestasi
belajar
juga
siswa.
Penelitian
ini
penelitian
Fadilah
(2011)
yang
bahwa
motivasi
siswa
menyatakan
tahun pelajaran 2015/2016, maka pada
bab penutup ini penulis memberikan
kesimpulan dan saran- saran.
Dari hasil pembahasan diperoleh
kesimpulan
sebagai
berikut:
Ada
pengaruh yang signifikan Tata Tertib
System Kredit Poin terhadap Prestasi
Belajar siswa. Hal ini diperkuat dengan
hasil perhitungan, diperoleh nilai F
hitung sebesar 4.708 sedangkan F tabel
Penelitian Khuzaimah menjelaskan
prestasi
X IPS siswa SMA Negeri 1 Bululawang
mendukung
sebesar 2,947 dengan besar signifikan
pada a 0,05. Dengan demikian F hitung
4.708 > F tabel 2,947, sehingga Ho
ditolak
dan
Ha
diterima
dengan
Adjusted R Square10,7 %.Hal ini
menunjukkan bahwa tata tertib system
kredit poin mempunyai pengaruh yang
signifikan
terhadap
prestasi
belajar
kelas X IPS siswa SMA Negeri 1
Bululawang
Tahun
Pelajaran
2015/2016.
Ada pengaruh yang signifikandari
motivasi
belajar
terhadap
prestasi
belajar IPS siswa di SMA Negeri 1
13
Repository Pendidikan IPS
Bululawang. Dari hasil perhitungan,
sedangkan sisanya 71,9 % ditentukan
diperoleh nilai F hitung sebesar 7.063
faktor-faktor lain.
sedangkan F tabel dengan signifikan
pada a 0,05 sebesar 2,947 Dengan
demikian F hitung 5.505 > F tabel
2,947. Adjusted R Square 12,7 %
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen
sehingga jelas Ho ditolak dan Ha
Penelitian.
diterima. Hal ini menunjukan bahwa
Rineka Cipta.
motivasi
belajar
pengaruh
yang
siswa
mempunyai
signifikan
terhadap
Hamalik,
Jakarta:
Oemar.
Belajar
prestasi belajar kelas X IPS siswa SMA
Bandung:
Negeri 1 Bululawang Tahun pelajaran
Algesindo.
2011.
dan
Penerbit
Psikologi
Menngajar.
Sinar
Utama
Hariandja, Marihot T. Efendi. 2002.
2015/2016.
Ada pengaruh yang signifikan tata
Manajemen
Sumber
Daya
tertib system kredit poin dan motivasi
Manusia. Jakarta: PT. Gramedia
belajar terhadap prestasi belajar mata
Widisarana Indonesia.
pelajaran IPS siswa SMA Negeri 1
Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen
Bululawang. Hal ini diperkuat dengan
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
hasil
Bumi Aksara.
olah
data
setelah
dilakukan
menggunakan
Iksan Suwandi, Nur Hidayah, 2004.
bantuan komputer maka diperoleh nilai
Perkembangan Peserta Didik.
F hitung 7.063 > F tabel 2,947 Adjusted
Malang: Departemen Pendidikan
R Square 28,1, sehingga Ho ditolak dan
Nasional,
Ha diterima. Hal ini menunjukkan
Malang
perhitungan
dengan
Universitas
Negeri
bahwa tata tertib system kredit poin dan
Khuzaimah, Riani. 2011. Pengaruh
motivasi belajar secara bersama-sama
Gaya, Mengajar Guru Dan
mempunyai
Motivasi
pengaruh
signifikan
Belajar
Siswa
terhadap prestasi belajar IPS siswa pada
Terhadap Prestasi Belajar Siswa
SMA Negeri 1 Bululawang. Hal ini
Pada mata Pelajaran Akuntansi.
menunjukkan 28,1% prestasi belajar
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol.
dipengaruhi oleh tata tertib system
4 No. 2, Oktober 2011.
kredit poin dan motivasi belajar siswa,
Kusmiati, Mia. 2004. Peranan Tata
Tertib
Asrama
Dalam
14
Repository Pendidikan IPS
Menumbuhkan Prilaku Disiplin
Siswa
di
Sekolah.
Universitas
Soelaeman, M.I. 1985. Menjadi Guru
Jurnal.
(Suatu
Pendidikan
Dunia
Indonesia
Pengantar
Kepada
Guru).
Bandung:
Diponegoro
Nawawi, Hadari. 2001. Manajemen
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Kuantitatif Kualitatif & RND.
Bumi Aksara.
Bandung: Alfabeta
Permadi Dadi dan Arifm Daeng. 2010.
The
Smiling
Thaecher
Disposisi
Matematik:
Mengapa,
dalam mengajar). Bandung: CV
Dikembangkan
Nuasa Aulia
Didik. Artikel pada FPMIPA UPI
Langkah-Langkah
dan
Apa,
(perubahan Motivasi dan sikap
Rachman, Maman., 1999. Strategi dan
Sa’dun
Sumarmo, Utari. 2010. Berpikir dan
Bagaimana
pada
Peserta
Bandung.
Penelitian.
Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi
Semarang: CV. IKIP Semarang
dan Pengukurannya: Analisis di
Press.
Bidang
Akbar.
2013.
Perangkat
Instrumen
Pembelajaran.
Pendidikan.
Jakarta:
Bumi aksara
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo
Bandung. PT Remaja Rosda
Settiady.
Karya
Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Santoso, Singgih, 2000. Buku Latihan
SPSS
Ststistik
Parametrik
Jakarta: PT. Elex Komputindo.
Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi
Pertama,
2006.
Metodologi
Aksara
Wiyono,
Bambang
Budi.
2008.
Metodologi Penelitian. Malang:
Fakultas
Ilmu
Pendidikan
Universitas Negeri Malang.
Cetakan
Keempatbelas. Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara.
Slavin, E. Robert. 2011. Psikologi
Pendidikan Teori dan Praktek
Edisi kesembilan. Jakarta: PT
Indks Permata Puri Media.
15