S PEM 1001242 Chapter3

BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini akan meganalisis mengenai pengaruh integrated marketing communication
terhadap brand awareness. Objek dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent)
dan variabel terikat (dependent). Variabel independent dalam penelitian ini adalah integrated
marketing communication. Dalam bahasa Indonesia sering di sebut variabel bebas, merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi perubahannya atau timbulnya variabel terkait
(Sugiyono, 2012:61).
Berdasarkan objek penelitian diatas, maka akan dianalisis beberapa hal, pertama
mengenai gambaranintegrated marketing communicationsepeda motor merek TVS pada
mahasiswa FPEB UPI, kedua gambaran brand awareness sepeda motor merek TVS pada
mahasiswa FPEB UPI, dan ketiga pengaruh integrated marketing communication terhadap brand
awareness pada mahasiswa FPEB UPI.
Berdasarkan kurun waktu penelitian, metode yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah cross sectional method, karena dilaksakan dalam kurun waktu yang tidak
berkesinambungan dan panjang (kurang dari satu tahun). Menurut Sunyoto (2012, 30) cross
section adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu. Data cross section digunakan untuk
mengamati respons dalam priode yang sama, sehingga variasi terjadi adalah pengamatan, dengan
demikian data ini lebih sesuai untuk mendukung pembuktian dari prilaku individu.


Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2 Metode dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:1) pengertian ini menunjukan suatu penelitian memerlukan
suatu metode penelitian dimana tujuannya untuk mendapatkan hasil data penelitian dengan jelas
dan benar secara ilmiah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengaruh integrated marketing
communication terhadap brand awareness (survey pada mahasiswa FPEB UPI) adalah metode
verification dan deskription. Metode verification adalahmetode yang bertujuan menjelaskan
tentang hubungan integrated marketing communication terhadap brand awarenesssedangkan
metode deskriptif adalah metode penelitian untuk menggambarkan dari masing-masing variabel
yaitu integared marketing communication dan brand awareness sepeda motor merek TVS pada
mahasiswa FPEB UPI.Arikunto (2010:10) berpendapat bahwa penelitian verifikatif pada
dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data dilapangan.


3.2.2 Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2010:90) desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat
oleh peneliti. Desain penelitian mencakup rencana, struktur, dan strategi sebagaimana rencana
dan struktur desain penelitian merupakan perencanaan penelitian, yakni penjelasan secara rinci
tentang keseluruhan rencana penelitian yang dimulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran
pengaruh antar variabel, perumusan hipotesis sampai rencana analisis data. Sebagai strategi,
desain penelitian merupakan penjelasan rinci tentang apa yang akan dilakukan penelitian dalam
rangka pelaksanaan penelitian.
Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal. Menurut Sugiyono (2012:59) desain
kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independent (variabel
yang mempengaruhi) dan variabel dependent (dipengaruhi). Desain kausal berguna untuk
menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainya atau bagaimana
suatu variabel mempengaruhi variabel lainya. Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh integrated marketing communication terhadap brand

awareness.

3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan serangkaian penjabaran dari variabel-variabel yang
diteliti sehingga menjadi sub variabel yang dapat dimengerti oleh semua orang khusunya untuk
responden yang diteliti sehingga ketika responden memberikan jawaban atau penjalasan pada
suatu pertanyaan dari variabel tersebut dapat dimengerti dan dipahami dengan baik. Dalam
penelitian ini yang menjadi rujukan dalam operasioanalisasi variabel adalah mengambil dari
kerangka pemikirian yang bersifat teoritis yang sudah dijelaskan dalam bab dua sebelumnya.
Menurut Arikunto (2010:91) operasionalisasi variabel adalah seperangkat petunjuk yang
lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep
definisi operasionalisasi tersebut dapat membantu kita untuk mengklasifikasikan gejala disekitar
ke dalam kategori khusus dari variabel.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi kajian dari penelitian ini, antara
lain :
a.

Integrated marketing communication (X) sebagai variabel bebas (independent
variable).


Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b.

Brand awareness (Y) sebagai variabel terkait (dependent variable)

Variabel-variabel

tersebut

diberikan definisi

operasionalisasinya

dan diberikan

penjabaran yang berupa indikator-indikator yang dapat diukur. Dalam penelitian ini skala

pengukuran dalam menjaring datanya seluruhnya menggunakan sekala ordinal.

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Integrated Marketing Communication

Variabel
Integrated marketing
communication
adalah
tindakan
kehati-hatian dalam
mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan
banyaknya
komunikasi
perusahaan
sebagai
saluran
untuk
memberikan

kejelasan, konsisten
dan
pesan
yang
menarik
tentang
organisasi dan produk
perusahaan.
Dan dimensi
atau tool dari
IMC
adalah
tool dari imc
 Iklan
 Promosi
penjualan
 Hubungan
masyarakat
 Penjualan
perseorangan


Indikator
Iklan

Promosi
penjualan

Ukuran

Skala
Penguku
ran

No
Pertanyaan
di
Kuisioner

1. Tingkat keberagaman
media yang digunakan.


Ordinal

1

2. Tingakat
informasi
yang lengkap dan akurat
yang diberikan.

Ordinal

2

3. Tingkat kemenarikan
iklan.

Ordinal

1. Tingakatkemenarika

n
media
promosi
penjualan seperti undian
hadiah atau kupon.
2. Tingkat keakuratan
informasi dalam undian
dan kupon.
3. Tingkat
rutinitas
dalam
mengadakan
udian
atau
kupon
hadiah.

Pemasaran
langsung


1. Tingkat kelengkapan
media yang digunakan
seperti web site, telepon
atau televisi interaktif.

3

Ordinal

4

Ordinal

5

Ordinal

6

Ordinal


7

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Pemasaran
langsung

2. Kemenarikan media
yang digunakan dalam
pemasaran langsung.

(Kotler
dan
Amstrong, 2012:412).

3. Tingkat kemudahan
pemasaran
langsung
dalam media tv dan
website
Hubungan 1. Tingkat
rutinitas
masyarakat mengadakan
program
(public
PR
relation)
2. Tingkat pemberian
sponsor pada acaraacara umum.
3. Tingkat pemberian
sponsor pada klub motor
TVS.
Penjualan
1. Tingkat kemenarikan
perseorang tenaga
penjualan
an
langsung.
(Personal
2. Tingkat keramahaan
selling )
dan kesopanan tenaga
penjualan langsung.
3. Tingkat ketertarikan
tenaga
penjualan
langsung dibandingkan
dengan penjual lain.

Ordinal

8

Ordinal

9

Ordinal

10

Ordinal

11

Ordinal

12

Ordinal

13

Ordinal

14

Ordinal

15

Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Brand Awareness
Variabel

Indikator

Ukuran

Skala
pengukuran

No
Pertanyaan
di Kuisioner

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesadaran merek Pembentukan
adalah suatu hal asosiasi merek
yang
berkaitan
dengan kekuatan
merek
atau
ingatan
dalam
memori
seseorang, dimana
kita
dapat
mengukur sebagai
kemampuan
konsumen
mengidentifikasi
suatu merek di
dari kondisi yang
paling
bawah.
(Kevin
Lane
Keller, 2013:73).

Pertimbangan
merek

1. Tingkat
pengetahuan
konsumen
terhadap merek
sepeda
motor
merek TVS.
2. Tingkat
pengetahuan
konsumen
terhadap kualitas
sepeda
motor
merek TVS.
3. Tingkat
pengetahuan
konsumen
terhadap
ketersedian spare
part
sepeda
motor
merek
TVS.
1. Tingkat
pertimbangan
merek
dalam
keputusan
pembelian.
2. Tingkat
pertimbangan
sepeda
motor
merek
TVS
untuk memenuhi
kebutuhan
trasportasi.

Pilihan
terhadap
merek

1. Tingkat
pemberian saran
kepada kerabat
dan
keluarga
akan
pilihan
sepeda
motor
merek TVS

Ordinal

16

Ordinal

17

Ordinal

18

Ordinal

19

Ordinal

20

Ordinal

21

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tingkat
pilihan
konsumen
terhadap sepeda
motor
merek
TVS
jika
dibandingkan
merek lainya.

Ordinal

22

3.4 Jenis, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Sunyoto (2012:27) dalam suatu riset yang dilakukan seorang peneliti akan menggunakan
data-data yang dikumpulkan sebagai bahan utama proses pengolahan data dalam rangka
memecahkan permasalahan penelitian.
Sumber data disini adalah sumber data yang digunakan sebagai sumber data untuk
kelengkapan dan keperluan penelitian ini, mengenai sumber data secara garis besar dibagi
menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder yang berhubungan langsung dengan
objek yang diteliti.
1) Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2012:308). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer
adalah seluruh data yang diambil dari kuesioner yang dibagikan dan di isi oleh responden yang
mewakili dari seluruh populasi penelitian, yaitu mahasiswa FPEB UPI.
2) Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2012:309).Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam
penelitian ini dari BAK UPI mengenai jumlah mahasiswa FPEB UPI.
Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No
1

Tabel 3.3
Jenis dan Sumber Data
Tujuan Penelitian
Jenis
Data
Mengetahui gambaran integrated marketing Primer

Penelitian

communication menurut mahasiswa FPEB UPI

pada

Sumber Data

mahasiswa
FPEB UPI

Sekunder
2

BAK UPI

Mengetahui tingkat brand awareness sepeda Primer

Penelitian

motor merek TVSpada mahasiswa FPEB UPI

pada
mahasiswa
FPEB UPI

Sekunder
3

Mengetahui
marketing

sejauhmanapengaruh
communication

integrated Primer

terhadap

brand

BAK UPI
Penelitian
pada

awareness sepeda motor merek TVS pada

mahasiswa

mahasiswa FPEB UPI

FPEB UPI
Sekunder

BAK UPI

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012:308). Dari
peryataan ini mengungkapkan bahwa teknik pengelolaan data merupakan suatu sangat penting
sehingga dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengelolaan data yaitu :
1) Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012:329).Dalam
dokumen tersebut didalamya terdapat studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah suatu
pengujian data dengan mengumpulkan data–data yang berkaitan dengan variabel-variabel
penelitian, baik variabel X atau Y dengan menggunakan literatur-literatur dari berbagai buku
yang berkaitan dengan penelitian ini khusunya dengan variabel yang diteliti.
Studi pustaka tersebut dilakukan sebagai bentuk menguji antara teori dalam literatur
dengan kenyataan dilapangan, setelah mendapatkan data-data yang bersumberkan dari literatur,
majalah dan sebagainya kemudian peneliti mengolah menjadi gambar, bagan atau penjelasan
yang dipaparkan dalam penelitian ini.
2) Angket
Angket adalah seperangkat pertanyaan-pertanyaan dari hasil penjabaran variabel–variabel
diteliti yang disebarkan kepada responden untuk mendapatkan data primer dari responden
sebagai anggota sampel pada penelitian ini.
3) Observasi

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi menurut Nasution dalam Sugiyono (2012:310) obsevasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan, didalam observasi terjadinya riset lapangan. Riset lapangan adalah suatu
tindakan pengamatan langsung kepada objek yang dijadikan sasaran. Penelitian berfungsi
sebagai pengumpulan data-data, kemudian data tersebut diolah dan dianalisis yang disajikan
dalam bentuk tabel atau gambar.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generelasasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mepunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012:80). berdasarkan pengertian tersebut mejelaskan bahwa
populasi merupakan objek dan subjek yang berkualitas bagi penelitian dengan artian tidak
sembarang orang yang tidak mempunyai kaitannya dengan objek yang diteliti, dalam etika
penelitian kesimpulan dari populasi menggambarkan terhadap kesimpulan penelitan yang
tergambar dari populasi.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah mahasiswa FPEB UPI , hal
tersebut di ambil karena dengan asumsi mahasiswa FPEB UPI merupakan salah satu target
potensial yang layak memeliki sebuah sepeda motor dengan usia 18-24 tahun.
Dari hal tersebut peneliti dapat mengasumsikan bahwa mahasiswa FPEB UPI dapat
dijadikan sebagai populasi pada penelitian ini, dengan jumlah (2820 mahasiswa) sumber dari
BAK UPI 2012.

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.2 Sampel
Sampel adalah sub kelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam suatu
studi (Malhotra, 2010:364).Pengertian tersebut mengartikan bahwa sampel merupakan bagian
dari populasi yang mewakili suatu data yang diberikan dari suatu penelitian yang dilaksanakan.
Sugiono (2012:81) mengatakan bila suatu populasi besar dan peneliti tidak dapat
mempelajari semua pada populasi, misalnya karena keterbatasan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Berdasarkan pengertian Sugiono
tersebut menggambarkan bahwa sampel digunakan untuk mempermudah dan meringankan
peneliti dalam menghasilkan data internal yang diambil dari banyak respon.
Untuk mendapatkan sampel dari suatu populasi diperlukannya suatu teknik pengambilan
sampel yang tepat guna mendapatkan sampel yang berkualitas bagi sebuah penelitian, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive samplingguna mendapatkan sampel yang
berkualitas, menurut Sugiyono(2012:96) purposive samplingadalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.Adapun pertimbangan atau sayarat-syaratnya adalah mahasiswa
FPEB UPI yang masuk dalam kategori dibawah ini :
 Mahasiswa FPEB UPI
 Mengetahui mengenai sepedah motor merek TVS
 Mengetahui IMC atau program promosi dari sepedah motor merek TVS
Setelah menentukan kriteria syarat mahasiswa FPEB UPI sebagai sampel, selanjutnya
peneliti menentukan cara penghitungan dalam menentukan jumlah sampel dari jumlah populasi
yang diambil.Teknik yang digunakan oleh penelitiadalah teknik slovin dengan rumusan sebagai
berikut.
n

: Ukuran sampel

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N : Ukuran populasi
e2 : Presisi yang ditetapkan menggunakan 0,01
�=

2820
1 + 2820 × 0,01

n = 96.575342≈ 97 Responden
Jumlah responden ini akan diambil pada mahasiswa FPEB UPI, diambil dengan jumlah
97 orang.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik samplingadalah suatu teknik pengambilansampel (Sugiyono, 2012:81).Pengertian
tersebut menggambarkan bahwa teknik pengambilan penarikan sampel merupakan serangkaian
cara untuk menghasilkan suatu sampel dalam suatu penelitian.
Teknik penarikan sampel yang digunakan penulis adalah teknik nonprobability sampling.
Menurut Sugiyono (2012:120) nonprobability sampling adalah sebuah teknik penarikan sampel
yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik penarikan sampel yangdigunakan peneliti adalah teknik purposive samplingguna
mendapatkan sampel yang berkualitas purposive samplingadalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:96).Adapun pertimbangan atau sayarat-syaratnya
adalah mahasiswa FPEB UPI yang masuk dalam kategori dibawah ini :
o Mahasiswa FPEB UPI
o Mengetahui IMC atau program promosi dari sepedah motor merek TVS

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Rancangan Analisis Datadan Uji Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis Data
Dalam penelitian ini dalam mendapatkan data menggunakan kuisioner, dan setelah data
atau kuisioner yang dibagikan kepada responden selanjutnya adalah proses mengolah data dan
menafsirkan data untuk mengetahui hasil dari pengaruh integrated marketing communication
(X) terhadap brand awareness (Y), pengolahan datanya sebagai berikut :
1. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden, untuk mengetahui
kelengkapan hasil jawaban yang akan menentukan layak atau tidaknya lembar jawaban
tersebut untuk diolah lebih lanjut.
2. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan lima pilihan jawaban klasifikasi pilihan
jawaban hal tersebut terlihat dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Pola Scoring Kuisioner Skala lima
Sangat Tidak
Setuju

Sangat Setuju
1

2

3

4

5

Sumber : Sunyoto, (2012:95)
3. Rekapitulasi nilai angket variabel X (integrated marketing communication) dan variabel
Y (brand awareness sepeda motor merek TVS). Tabulasi yaitu kumpulan data hasil
scoring pada langkah ke dua kedalam tabel.

Tabel 3.5
Pola Tabulasi Data Penelitian

RESPONDEN

VARIBEL X

VARIABEL Y

TOTAL

A
Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B
N

4. Uji coba kuesioner, hal ini dilakukan untuk menguji layak tidaknya suatu kuesioner yang
akan disebarkan kepada responden, maka penulis malakukan dua tahap pengujian yaitu
uji validitas dan reabilitas. Dengan keberhasilan uji validitas dan reabilitas dini akan
menjadikan kelayakan kuesioner untuk dibagikan kepada responden, dalam uji validitas
dipengaruhi oleh valid dan reabletidaknya suatu data. Menurut Sugiyono (2012 :172-173)
valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur
sedangkan reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
5. Uji Statistik, dalam tahap menguji statistik menggunakan analisis regresi linier sederhana
karena penelitian ini didasari hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal)
antara satu variabel bebas (X) yaitu integrated marketing communication terhadap brand
awareness sebagai variabel terikat (Y).

3.6.1.1 Pengujian Validitas
Menurut Sugiyono (2012:172) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Suatu
instrumendianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dalam suatu penelitian.
Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.
Pada setiap bagian kuesioner terdapat butir-butir pertanyaan yang secara sendiri-sendiri
dan pula berupa faktor-faktor dari penjabaran suatu variabel. Yaitu kumpulan beberapa butir
Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainya. Salah satu cara untuk mengukur validitas
adalah dengan menggunakan beberapa cara analisis pada setiap butir pertanyaan.
Pada setiap analisis setiap butir sebetulnya sama dengan analisis masing-masing faktor,
adapun caranya setiap skor pertanyaan yang mewakili variabel X dikorelasikan dengan skor total
yang mewakili variabel Y. dari koefisien korelasi yang dihasilkan dapat ditentukan butir-butir
pertanyaan mana yang valid dan mana yang tidak valid dan harus dihilangkan atau diganti.
Persyaratan sebuah butir pernyataan dianggap valid apabila koefisien dianggap
signifikan. Apabila korelasi antar faktor rendah, seperti telah dikatakan, masing-masing faktor
mengukur variabel yang berbeda. Oleh karena itu validitas setiap butir pertanyaan dicari dengan
mengkorelasikan setiap butir pertayaan dengan faktor masing-masing.adapun teknik korelasi
yang digunakan adalah teknik korelasi pearsonproduct moment dengan rumus sebagai berikut :


=





2�







2



�2

(Sugiyono , 2012:255)



2

Keterangan :
rxyi= Koefisien korelasi
∑ xi = Jumlah skor tiap item
∑ yi = Jumlah total skor seluruh item
N = Langkah responden
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan penomoran pada angket yang masuk
2. Memberikan skor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah ditentukan, yakni
dengan menggunakan skala ukuran dari 1 sampai 5.
Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Membuat tabel untuk mendapatkan harga ∑ xy, ∑ x2, dan ∑y2, sesuai dengan rumus diatas
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
 Meng-input data skor dari setiap item angket
 Menghitung skor ∑ x2, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
o Menghitung mean untuk setiap angket
o Menghitung skor setiap item dengan mean tiap item, sehingga diperoleh skor x
o Menguadratkan harga x untuk tiap-tiap item, sehingga mendapatakan skor x2
 Menjumlahkan skor, dengan mengiuti langkah-langkah sebagai berikut :
o Menjumlahkan skor setiap responden, sehingga mendapatkan skor total untuk setiap
responden
o Menghitung mean skor total
o Mengurangkan skor total tiap-tiap responden dengan mean skor total, sehingga
diperoleh nilai y
o Menguadratkan nilai y tiap-tiap responden, sehingga mendapatkan nilai y2
o Menjumlahkan skor y2, sehingga diperoleh skor ∑y2
o Menghitung skor ∑ xy
o Menghitung uji-t dengan rumus

�=
Keterangan :
t



�−2
1 − �2

= Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil thitung
N = Jumlah responden dengan distribusi (tabel t) untuk α = 0,5 dan
Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

derajat kebebasan (dk = n-2)
4. Keputusan pengujian instrumen validitas :
Jika r hitung ≥rtabel berarti valid
Jika r hitung ≤rtabelberarti tidak valid
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.
Berikut ini merupakan hasil dari uji validitas terhadap variabel x dan y dengan menggunakan
software for windows(SPSS 20) dari hasil kuesioner yang diisi oleh 30 orang responden,
disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6
Pengujian Validitas variabel X dan Y

No

Pernyataan

R Hitung R Tabel

Keterangan

Variabel X
Iklan
1

Media

yang

digunakan

untuk

pengiklanan oleh sepeda motor TVS

0,752

0,340

Valid

0,617

0,340

Valid

sangat beragam , seperti Televisi, radio,
koran dsb.
2

Iklan yang ditayangkan oleh sepeda
motor

dalam

berbagai

media

memberikan informasi yang lengkap dan
akurat.

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Iklan sepeda motor TVS yang disajikan

0,868

0,340

Valid

0,810

0,340

Valid

0,796

0,340

Valid

0,880

0,340

Valid

0,683

0,340

Valid

0,851

0,340

Valid

dalam berbagai media sangat menarik.
Promosi penjualan
4

Undian

berhadiah,

pemberian

sponsor

kupon
dari

atau

perusahaan

sepeda motor TVS sangat menarik bagi
anda.
5

Perusahaan

sepeda

motor

TVS

memberikan informasi lengkap dan
akurat terhadap media promosi seperti
undian berhadiah, kupon atau sponsor
suatu acara.
6

Perusahaan sepeda motor TVS sering
mengadakan

undian

berhadiah,

pemberian kupon hadiah atau sponsor
pada suatu acara.

Pemasaran langsung
7

Perusahaan sepeda motor merek TVS
mengadakan

pemasaran

langsung

melalui web online, telpon maupun TV
interaktif.
8

Promosi

yang diberikan sepeda motor

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TVS

melalui

web

online,

telepon

maupun iklan interaktif sangat menarik
bagi anda.
9

Pemasaran langsung yang diberikan oleh
sepeda

motor

TVS

seperti

0,874

0,340

Valid

0,849

0,340

Valid

0,795

0,340

Valid

0,841

0,340

Valid

0,697

0,340

Valid

web

online,telepon maupun TV interaktif
memberikan

kemudahan

bagi

anda

dalam membeli.
Hubungan masyarakat
10

Perusahaan sepeda motor TVS sering
mengadakan kegiatan baik ulang tahun,
kompetisi atau seminar yang diadakan
oleh sepeda motor TVS.

11

Perusahaan sepeda motor TVS sering
mengadakan pemberian sponsor pada
suatu acara umum (ikut berkontribusi
dalam suatu acara).

12

Perusahaaan sepeda motor TVS sering
ikut berkontribusi dalam bantuan biaya
dan pelaksanaan klub touring motor
TVS.

Penjualan langsung
13

Sales/penjual yang

secara langsung

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjual

produk

TVS

sangat

berpenampilan menarik.
14

Sales atau penjual langsung dari sepeda

0,825

0,340

Valid

0,847

0,340

Valid

0,781

0,340

Valid

0,666

0,340

Valid

0,797

0,340

Valid

0,921

0,340

Valid

0,854

0,340

Valid

motor TVS bersikap ramah , sopan dan
menarik
15

Penawaran yang dipersentasikan oleh
sales/penjual lebih menarik, tertarik dan
mengerti dibandingkan iklan.
Variabel Y

Asosiasi merek
1

Saya sangat mengetahui sepeda motor
merek TVS.

2

Sepeda motor merek TVS mempunyai
kualitas sangat bagus.

3

Sepeda motor merek TVS mempunyai
ketersedian spare part yang terjamin.

Pertimbangan
4

Saya sangat mempertimbangkan merek
sepeda motor TVS dalam keputusan
membeli sepeda motor.

5

Saya sangat mempertimbangkan merek
sepeda motor

TVS dalam kebutuhan

trasportasi.
Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pilihan
6

Saya memberikan saran kepada keluarga

0,766

0,340

Valid

0,819

0,340

Valid

dan kerabat untuk membeli sepeda
motor merek TVS.
7

Saya memilih sepeda motor merek TVS
dibandingkan dengan merek sepeda
motor lain.

Sumber :Hasil Pengolahan Data Januari 2015
Berdasarkan pengujian kuisioner terhadap 30 responden dengan tingkat signifikasi 5%
dan derajat kebebasan (df) n-2 atau (30-2=28), maka di dapat nilai rtabel sebesar 0,340. Sehingga
dapat diketahui bahwa semua item pernyataan dari instrumen dinyatakan valid karena skor rhitung
lebih besar dari skor rtabel, sehingga item-item pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat
ukur dari variabel yang akan diteliti.
Dikarenakan tidak ada item pernyataan yang tidak valid maka untuk pertanyaan yang
akan dijadikan untuk kuesioner sesuai dengan tabel 3.6.

3.6.1.2 Pengujian Reabilitas
Setelah meguji validitas kuisioner, langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah uji
reabilitas. Uji reabilitas ini digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut
menunjukan tingkat ketetapan, tingkat keakuratan, kesetabilan atau konsistensi dalam
mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksakan pada waktu yang
berbeda.

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012:172) realibel adalah apabila dalam penelitian terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuisioner yang realibel adalah kuisioner yang
apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data
yang sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Ada dua jenis
reliabilitas, yaitu reabilitas eksternal dan reabilitas internal.Dalam penelitian ini teknik yang
dipakai untuk mengukur reliabilitas dari instrumen peneltian yatu dengan menggunakan cara
analisis reabilitas internal.
Reabilitas internal adalah intrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila
kriteria yang ada dalam intrumen secara nasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur
(Sugiyono, 2012:174) dengan menganalisis data yang berasal dari satu kali pengujian kuisioner.
Salah satu teknik menghitung reabilitas internal yaitu rumus alpha croanbach, adapun rumus
alpha croanbach sebagai berikut:
�=



�−1

Keteragan :

1−



�� 2

2

(Arikunto, 2010:239)



= Croanbach alpha (reliabilitas interumen)

k

= Banyaknya item angket

∑αb2

=Jumlah varian butir

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut
:
1. Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan langkah sebagai berikut :
a. Memberikan nomor pada angket yang masuk.
b. Memberikan nomor pada setiap sesuai dengan bobot yang telah ditentukan yakni skala
ordinal dari satu sampai lima.
Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor tersebut
dikuadratkan.
d. Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang diberikan
responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama dengan total skor dari
setiap responden.
e. Menguadratkan skor-skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap item dan
kemudian menjumlahkanya.
2. Untuk mendapakan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut
dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item �

2

langkah selanjutnya adalah

melakukan perhitungan untuk mendapatkan varian total ( �� 2 dengan rumus sebagai
berikut :
��

2

2

=





2


(Arikunto, 2010 : 227)

Keterangan :
�� 2

= Harga varians total
2

= Jumlah kuadrat skor total
2

N

= Jumlah kuadrat dari jumlah skor total
= Jumlah responden

3. Keputuasan uji reabilitas ditentukan degan ketentuan sebagai berikut :
 Jika rhitung ≥rtabel, berarti item pertanyaan dikatakan reliabel
 Jika rhitung ≤rtabel, berarti item pertanyaan dikatak tidak reliabel

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian kali ini uji reliabilitas yang digunakan adalah uji reliabilitas internal
dengan menggunakan teknik croanbanch alpha. Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan
kepada 30 responden.

Tabel 3.7
Hasil Pengujian Reabilitas variabel X dan Y

Variabel

Nilai cronbach’s alpha

Nilai r kritis

Keterangan

IMC

0,958

0,60

Reliabel

Brand awareness

0,903

0,60

Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data Januari 2015
Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan terhadap 30 responden, dari hasil pengujian
reliabilitas tersebut diketahui bahwa nilai dari setiap pernyataan dikatakan reliabel, karena
Cαhitung ≥ Cαminimal. Sehingga pernyataan-pernyataan tersebut kapanpun dan dimanapun
ditanyakan terhadap responden akan memberikan hasil ukur yang sama.
3.6.1.3 Teknik Analisis Data
Untuk menghasilkan data yang dapat diproses melalui perhitungan yang didapatkan
melalui skala ordinal harus diubah menjadi skala interval dengan metode Method of Successive
Interval (MSI),menurut Syarifudin Hidayat (2005:55) Method of Successive Interval adalah
Metode penskalaan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Mengabil data ordinal dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada responden
2. Untuk setiap pertanyaan tersebut, dilakukan perhitungan ada berapa responden yang
menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5 = frekuensi ( f )
Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya n responden dan hasilnya = proporsi (p)
4. Kemudian menghitung proporsi kumulatifnya ( pk )
5. Dengan menggunakan tabel normal, dihitung nilai distribusi normal (Z) untuk setiap
proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Menentukan nilai densitas normal ( fd ) yang sesuai dengan nilai Z
7. Menentukan nilai interval (scale value) untuk setiap skor jawaban.
8. Menyesuikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value (SV) yang nilainya
terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan jawaban responden
yang terkecil melalui transformasi berikut ini:
Transformed Scale Value

: SV = – { Min data – Min SV }

Proses pentransformasian data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program komputer yaitu Microsoft Office Excel 2007 (Analize).

3.6.1.4 Analisis Korelasi
Koefisien korelasi pearson digunakan untuk mengukur ada atau tidaknyahubungan linier
antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) serta mempunyai tujuan hubungan kuat
tidaknya antaraintegrated marketing communication dengan brand awareness.

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y
disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1,
artinya:
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan
positif
r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan
negatif)
r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan.
Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi
pearson product moment dengan formula sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012:255)
Keterangan:
r = koefisien korelasi antara variabel x dan y
n= jumlah item yang diteliti
x = nilai integrated marketing communication
y = nilai brand awareness
Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya maka penulis menggunakan
pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.8
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199

Sangat rendah

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 – 0,399

Rendah

0,40 – 0,599

Sedang

0,60 – 0,799

Kuat

0,80 – 1,000

Sangat Kuat
Sumber: (Sugiyono, 2012:257)

3.6.1.4 Analisis Regresi Linier Sederhana
Menurut Sugiyono (2012:270) menyatakan bahwa regresilinier sederhana didasarkan
pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel
dependen. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan dan
meprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel (X) diketahui. Regeresi sederhana dapat
dianalisis karena didasari hubungan oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat
(kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Persamaan regresi sederhana X terhadap Y adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012:270).

Keterangan :

Ŷ=

+ �

Ŷ

= Brand awarness (adalah variebel dependent, subejek dalam

A

= nilai Y, jika X = 0

b

= Angka arah atau koefisien regresi

X

= Subejek pada variabel independen yang mepunyai nilai tertentu.

variabel dependent yang diprediksikan)

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel X diakatakan mempengaruhi variabel Y, jika berubahnya nilai X akan
menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunya X akan membuat nilai Y juga akan
membuat naik turun.

3.6.1.6 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadarat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien
determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan dengan 100 %. Koefisien
determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel
bebas terhadap variabel terikat, dengan asumsi :
0 ≤ r2 ≥ 1
KP = r2 x 100%
Keterangan :
KP

= Nilai koefisien determinasi

r

= Nilai koefisien korelasi.

3.6.2 Uji Hipotesis
Untuk menentukan apakah H0 diterima atau ditolak maka akan digunakan uji statistik
yang digunakan untuk mengukur pengaruh integrating marketing communication terhadap brand
awareness. Langkah-langkah dalam proses uji hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Membuat hipotesis penelitian yang akan di uji sebagai berikut :
H0: integrating marketing communication tidak berpengaruh terhadap brand awareness.
HI :integrating marketing communication berpengaruh terhadap brand awareness.
Mengambil taraf signifikasi sebesar 5% (=5%) dan df=n-2 untuk menentukan t tabel.

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menentukan uji statistik t yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student (tstudent ).
Rumus dari distribusi student (Sugiyono, 2012:250) adalah :

Keterangan :

�=

� �−2
1 − �2

T

= Distribusi student

r

= Koefisien korelasi momen produk

n

= Banyaknya data

3. Menetukan H0 diterima atau ditolak
Jika t hitung

t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika t hitung

t tabel, maka H0diterima dan H1ditolak

Abdul Rohman, 2016
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK
TVS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu