UJI EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJ

UJI EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MELALUI PENDEKATAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK
HAMA DAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN DI SMP KRISTEN 1 AMANUBAN
BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014

ARTIKEL

Oleh:
ROBERDSON KAUSE
No. Reg: 141 09 083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG

2014

7

1

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

Jurnal ilmiah

UJI EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI
PENDEKATAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK HAMA DAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN DI SMP
KRISTEN 1 AMANUBAN BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014

ABSTRAK
Oleh
Roberdson Kause1,Drs. Eduardus J. Eduk, M.Pd2, Dra. Dorothea Fatima3
Program Stusi Pendidikan Biologi, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang,
Jln. A. Yani No 50-52 Kupang-NTT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif
pendekatan Student Facilitator and Explaining terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok
Hama dan penyakit pada Tumbuhan di SMP Kristen 1 Amanuban Barat Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan menggunakan rancangan One Group PretestPosttest Design.. Data dikumpulkan melalui teknik tes dan observasi. Data dianalisis dengan menggunakan
statistic deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata hasil belajar siwa secara klaisikal adalah 83,86, dengan
ketuntatasan belajar secara klaisikal 90,91%. Rerata ketuntasan indikator 0,83. Sensitivitas butir soal 0,39.
Guru mamapu menelola proses pembelajaran dengan kategori baik (3,45). Semua siswa aktif selama proses
pembelajaran berlangsung dengan aktivitas paling menonjol pada kegiatan berdiskusi dan mengerjakan
tugas-tugas dalam LKS serta memperhatikan penjelasan guru dengan rata-rata persentase 33,75%.
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Pedekatan
Student Facilitator and Explaining Efektif Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Materi Pokok
Hama dan Penyakit pada Tumbuhan di SMP Kristen 1 Amanuban Barat Tahun Ajaran 2013/2014.
Kata Kunci: Efektivitas, Model Pembelajaran Kooperatif, Pendekatan Student Facilitator and Explaining,
Hasil Belajar siswa , Hama dan Penyakit pada Tumbuhan.
ABSTRACT

This study aims to determine the effectiveness of the cooperative learning approach to the Student Facilitator

and Explaining the learning outcomes of eighth grade students in the subject matter at Plant Pests and
diseases in SMP 1 Amanuban Western Christian School Year 2013/2014 .
This research is a pre- experimental design using a pretest - posttest one group design .. The data collected
through testing and observation techniques . Data were analyzed using descriptive statistics .
The results showed that the average learning outcomes in klaisikal Siwa is 83.86 , with ketuntatasan
learning klaisikal 90.91 % . The mean completeness indicator 0.83 . Sensitivity items was 0.39 . Teachers
mamapu menelola learning process with both categories ( 3.45 ) . All active students during the learning
process takes place with the most prominent activity on discussion activities and tasks in the worksheets as
well as pay attention to the teacher's explanation with an average percentage of 33.75 % .
The conclusions of this research is the application of Cooperative Learning Model through Pedekatan
Student Facilitator and Explaining Effective Against Class VIII Student Results On Topic in Plant Pests and
Diseases in SMP 1 Amanuban Western Christian School Year 2013/2014 .

7

Keywords :

1

Effectiveness , Cooperative Learning Model , Student Facilitator and Explaining Approach,

Results Learning students , Pests and Diseases in Plants .

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

Jurnal ilmiah

PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini, upaya
memperbaiki dan meningkatkan mutu
pendidikan seakan tidak pernah berhenti.
Banyak agenda reformasi yang telah,
sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam
program inovatif ikut serta memeriahkan
reformasi
pendidikan.

Reformasi
pendidikan
adalah
restrukturisasi
pendidikan, yakni memperbaiki pola
hubungan sekolah dengan lingkungannya
dan
dengan
pemerintah,
pola
pengembangan perencanaan serta pola
pengembangan
menajerialnya,
pemberdayaan guru dan rekonstruksi
model-model pembelajaran (Murphy, 1992:
10).
Dunia pendidikan dewasa ini lebih
cenderung kembali pada pemikiran bahwa
anak akan belajar lebih baik jika
lingkungan diciptakan secara alamiah.

Belajar lebih bermakna jika anak
mengalami sendiri apa yang dipelajarinya.
Pembelajaran yang berorientasi pada target
penguasaan
materi
terbukti
dalam
kompetensi pengingat jangka pendek, tetapi
gagal dalam membekali persoalan dalam
kehidupan
jangka
panjang.
(Syamsuri.2007).
Berdasarkan observasi di kelas VIII
SMP Kristen 1 Amanuban Barat, diketahui
bahwa
terdapat
beberapa
masalah,
diantaranya siswa tidak mempunyai

semangat dalam belajar Biologi, minat
belajar siswa masih sangat kurang dan
kemampuan berpikir siswa masih rendah.
Hal ini disebabkan oleh dominannya proses
pembelajaran konvensional dimana dalam
proses pembelajaran ini suasana kelas
cenderung teacher-centered sehingga siswa
menjadi pasif. Meskipun demikian, guru
lebih7 suka menerapkan model tersebut,
sebab cukup menjelaskan konsep-konsep
1

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

yang ada pada buku ajar atau referensi lain.

Selain itu kenyataan di lapangan siswa
hanya menghafal konsep dan kurang
mampu menggunakan konsep tersebut jika
menemui masalah dalam kehidupan nyata
yang berhubungan dengan konsep yang
dimiliki. Dalam hal ini, siswa tidak
diajarkan strategi belajar yang dapat
memahami bagaimana belajar, berpikir dan
memotivasi diri sendiri, padahal aspekaspek
tersebut
merupakan
kunci
keberhasilan dalam suatu pembelajaran.
Permasalahan
seperti
ini
akan
menyebabkan tujuan pembelajaran tidak
tercapai karena tuntutan kurikulum bertolak
belakang dengan kenyataan yang ada di

lapangan. Menyikapi masalah tersebut
maka perlu di terapkan suatu strategi
belajar yang dapat membantu siswa untuk
memahami materi ajar dan aplikasi serta
relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila kita ingin meningkatkan
prestasi, tentunya tidak terlepas dari upaya
peningkatan kualitas pembelajaran di
sekolah dalam hal ini adalah berkaitan
dengan model serta pendekatan yang
digunakan oleh seorang guru, maka peneliti
menawarkan
suatu
alternatif
untuk
mengatasi masalah yang ada, dengan
menerapkan model pembelajaran yang
lebih mengutamakan keaktifan siswa dan
memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan

potensinya
secara
maksimal. Model pembelajaran yang
dimaksudkan
disini
adalah
model
pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran tumbuh dari
suatu tradisi pendidikan yang lebih
menekankan pada pola berpikir dan latihan
bertindak secara demokratis, pembelajaran
aktif, perilaku kooperatif dan menghormati
perbedaan dalam masyarakat multibudaya.
Jurnal ilmiah

Dalam
pelaksanaannya
pembelajaran
kooperatif dapat mengubah peran guru dari

peran terpusat pada guru ke peran
pengelolaan aktivitas kelompok kecil.
Dengan demikian peran guru yang selama
ini monoton akan berkurang dan siswa akan
semakin terlatih untuk menyelesaikan
berbagai
permasalahan,
bahkan
permasalahan
yang
dianggap
sulit
sekalipun. (Patris, 2010)
Materi pokok Hama dan penyakit
pada Tumbuhan terdiri dari sub-sub yang
harus dipelajari langkah demi langkah
sehingga isi materi ini jika dipelajari
dengan metode ceramah dan siswa hanya
menghafal konsep akan menyebabkan
siswa
jenuh,
dan
tidak
mampu
memperdalam materi yang mangakibatkan
kemampuan berpikir siswa menjadi rendah.
Pendekatan pembelajaran Student
facilitator and explaining merupakan salah
satu
pendekatan
Dimana
model
pembelajaran yang dapat digunakan dalam
berbagai mata pelajaran dan tentunya
dengan kemasan dan kreativitas guru.
Pembelajaran
kooperatif
dengan
pendekatan
Student
facilitator
and
explaining adalah salah satu solusi terhadap
masalah yang menyediakan kesempatan
untuk
membantu
siswa
mengalami
langsung apa yang sedang dipelajarinya
sehingga mudah bagi mereka untuk
mengingat apa yang telah dipelajari dan
juga membantu mereka mengingat kembali
dalam jangka waktu yang panjang (long
memory).
Berdasarkan latar belakang di atas,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Uji Efektivitas penerapan
model pembelajaran kooperatif melalui
pendekatan
Student
facilitator
and
explaining terhadap hasil belajar siswa
kelas7 VIII pada materi Pokok Hama dan

1

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

Penyakit pada Tumbuhan di SMP Kristen 1
Amanuban Barat Tahun ajaran 2013/2014”
Berdasarkan latar belakang
sebagaimana yang telah diuraikan di atas,
maka yang menjadi dasar permasalahan
dalam penelitian ini adalah “Apakah
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
melalui Pendekatan Student facilitator and
explaining efektif terhadap hasil belajar
siswa kelas VIII Pada materi pokok Hama
dan penyakit pada Tumbuhan di SMP
Kristen 1 Amanuban Barat Tahun Ajaran
2013/2014? “
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas penerapan model
pembelajaran
kooperatif
melalui
pendekatan
Student
facilitator
and
explaining terhadap hasil belajar siswa
kelas VIII pada materi pokok Hama dan
penyakit pada Tumbuhan di SMP Kristen 1
Amanuban Barat tahun ajaran 2013/2014.
Manfaat yang
penelitian ini adalah:

diharapkan

dari

Penulis dapat secara langsung mempelajari
model pembelajaran kooperatif pendekatan
Student facilitator and explaining baik
secara teoritik maupun secara langsung.
Bagi Guru SMP Kristen 1 Amanuban Barat,
sebagai bahan masukan dalam memilih
model pembelajaran yang sesuai untuk
proses pembelajaran selanjutnya.
Bagi siswa, untuk menambah minat belajar
dalam mengikuti pembelajaran biologi,
serta melatih siswa untuk saling
menghormati dan bekerja sama satu sama
lain.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dikategorikan sebagai
jenis penelitian pre-eksperimen dengan
menggunakan rancangan one group pretest
posttest design yaitu eksperimen yang
Jurnal ilmiah

dilakukan pada satu kelompok tanpa
kelompok pembanding.
Menurut desain ini, sebelum diberi
perlakuan siswa terlebih dahulu diberikan
tes
awal/pretest
untuk
mengetahui
kemampuan awal siswa. Setelah itu dibuat
perlakuan yaitu implementasi model PBM
dan dilanjutkan dengan pemberian tes
akhir/posttest. Instrumen yang digunakan
untuk posttest dan pretest adalah instrumen
evaluasi yang sama sehingga dapat
diketahui seberapa besar efek dari proses
pembelajaran yang terjadi dengan melihat
perbandingan hasil pretest dan posttest.
Perlakuan dilakukan sebanyak 2 kali
pertemuan kepada sejumlah siswa kelas
SMP Kristen 1 Amanuban Barat .
Adapun variabel-variabel yang akan
diukur saat perlakuan adalah kemampuan
guru dalam menerapkan model PBM dan
aktivitas siswa saat proses pembelajaran
berlangsung serta hasil belajar siswa yang
merupakan akibat dari perlakuan yang
diberikan.
Data yang terkumpul melalui hasil
pengamatan maupun hasil tes, diolah
dengan menggunakan teknik analisis
statistik deskriptif, yang secara umum
terdiri atas persentase, proporsi, dan skor.
Adapun
langkah-langkah
untuk
menganalisis data hasil penelitian diuraikan
sebagai berikut.
1. Ketuntasan hasil belajar
a. Ketuntasan secara individu. Siswa
dikatakan tuntas dalam pembelajaran
jika telah mencapai ketuntasan
minimal P ≥ 0,75 sesuai ketentuan
Depdiknas (2003) dalam Seno (2011)
dan P ≥ 70 sesuai dengan ketentuan
SMP Kristen 1 Amanuban Barat
Rumus perhitungannya adalah:
Skor yang diperole h siswa
P=
Skor maksimum
b. Ketuntasan klasikal. Dalam suatu
7 kelas dinyatakan telah mencapai
ketuntasan klasikal apabila bisa
1

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

mencapai 80% dari jumlah siswasiswi yang telah tuntas secara
individu.
Rumus perhitungannya
adalah:
Banyaknya siswa yang tuntas
TK=
x 100
Jumlah peserta tes
2. Ketuntasan
indikator.
Indikator
dikatakan tuntas tercapai apabila nilai
proporsi indikator atau Pi ≥ 0,75.
Persamaan yang digunakan untuk
menghitung proporsi indikator adalah:
Jumla h indikator yang tuntas
Pi =
Jumla h keseluru h an indikator
3. Sensitivitas butir soal
Sensitivitas butir soal dihitung untuk
mengetahui seberapa besar soal-soal
yang digunakan dapat mengukur
efektivitas
pembelajaran.
Acuan
maksimal yang digunakan adalah S ≥
0,30. Untuk menghitung nilai S, maka
digunakan
menurut
Norman
E.
Grounlund yang dikutip oleh Ibrahim
(2005:50) sebagai berikut:
S=

RA−RB
T

Keterangan:
S = Sensitivitas butir soal
RA = Jumlah siswa yang benar saat pretest
RB = Jumlah siswa yang benar saat posttest
T = Banyaknya siswa yang mengikuti ujian.

4. Kemampuan guru
Untuk menganalisis kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran
dengan menggunakan model PBI maka
penilaian dilakukan dengan pemberian
skor yang diberikan oleh dua orang
pengamat. Skor yang diberikan memiliki
rentangan mulai dari 1,00 sampai dengan
4,00.Pedoman kualifikasi penilaiannya
sebagai berikut:
Skor
1,00 – 1,99
2,00 – 2,99
3,00 – 3,49
3,50 – 4,00

Kategori
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik

5. Aktivitas siswa selama KBM
Jurnal ilmiah

Analisis aktivitas siswa yang dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung
dianalisis dengan menggunakan rumus:
y=

Jumlah frekuensi tiap aktivitas
x 100
seluruh frekuensi aktivitas

%

6. Reliabilitas instrumen pengamatan
Dalam penelitian ini, setiap instrumen
yang
digunakan
akan
dihitung

reliabitasnya. Instrumen dikatakan
reliabel jika nilai R ≥ 75%. Rumusnya
adalah sebagai berikut:
Percentage
A−B
x 100 %
of Agreement = 1−
A+ B
Keterangan:
A = Frekuensi Tertinggi Pengamatan
B = Frekuensi Terendah Pengamatan
(Borich, 1994:385 dalam Ibrahim,2005:4

HASIL DAN PEMBAHASAN
Table 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Pendekatan Student facilitator and Explaining

7

1

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

Jurnal ilmiah

Berdasarkan data pada Tabel 4.1,
persentase ketuntasan hasil belajar
diketahui bahwa nilai hasil posttest lebih
di kelas VIII, 20 orang dikatakan
besar dari nilai hasil pretest. Hal ini dapat
tuntas dari 22 orang peserta tes,
dilihat pada kisaran nilai saat pretest antara
sehingga diperoleh nilai ketuntasan
20-65% dan setelah posttest naik menjadi
secara klasikal 90,91 %.
70-95%. Begitupula ditunjukkan pada rata- c. Ketuntasan Indikator dan sensitivitas
rata pretest dan posttest mengalami
butir soal
peningkatan dari 45,00 % ke 83,86 %
Jumlah indikator pembelajaran
dengan rata-rata peningkatan sebesar 38,86
yang harus dicapai siswa dalam
%.
mengikuti proses pembelajaran
Secara individu dapat dilihat
adalah tiga (3) indikator. Indikatorbahwa pada uji awal semua siswa
indikator tersebut dikatakan tuntas
kelas VIII dinyatakan tidak tuntas
jika nilai proporsinya (Pi) mencapai
baik berdasarkan kriteria ketuntasan
≥0,75.
minimal (KKM) yang ditentukan
Soal dikatakan bersifat sensitif
oleh SMP Kristen 1 yaitu 0,70 atau
apabila sensitivitas butir soal pada
70% dan berdasarkan acuan patokan
soal-soal yang digunakan untuk
yang diberlakukan oleh Depdiknas
pretest dan posttest memiliki efek
2006 yaitu 0,75 atau 75 %. Setelah
terhadap pembelajaran. Apabila
diterapkan model pembelajaran
hasil perhitungan nilai sensitivitas
kooperatif pendekatan Student
(S) butir soal positif maka butir soal
Facilitator And Explaining terjadi
tersebut memiliki efek yang tinggi
peningkatan yaitu dari 22 peserta
terhadap pembelajaran, yang berarti
yang
diikutsertakan
dalam
proses
pembelajaran
efektif.
penelitian ini, Dua siswa dinyatakan
Sebaliknya jika hasil perhitungan
tidak tuntas berdasarkan ketentuan
negatif maka soal tersebut memiliki
Depdiknas 2006, dan semua siswa
efek
yang
rendah
terhadap
dinyatakan
tuntas
berdasarkan
pembelajaran yang berarti proses
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
pembelajaran kurang efektif.
yang berlaku di SMP Kristen 1
Data hasil perhitungan nilai
Amanuban Barat.
ketuntasan indikator dan sensitivitas
b. Ketuntasan Klasikal
butir soal dapat dilihat pada tabel
Standar ketuntasan klasikal
4.2 dan rinciannya dapat dilihat
yang ditetapkan oleh Depdiknas
pada lampiran 9.
tahun 2006 yaitu 85%. Dari hasil
Tabel 4.2 Ketuntasan indikator dan sensitivitas butir soal

7

1

No
soal
1
2
3
4
5
6

P. Butir soal
U1
U2
0.64
0.82
0.36
0.82
0.45
0.77
0.45
0.82
0.36
0.86
0.36
0.77

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

Pi

0.81

K ≥ 75%

S

T

0.18
0.45
0.32
0.36
0.50
0.41
Jurnal ilmiah

7
0.59
0.86
0.27
8
0.59
0.86
0.27
9
0.45
0.86
0.41
10
0.41
0.77
0.36
11
0.64
0.82
0.18
0.86
T
12
0.50
0.91
0.41
13
0.14
0.86
0.73
14
0.32
0.91
0.59
15
0.23
0.91
0.68
16
0.41
0.91
0.50
17
0.59
0.82
0.23
18
0.59
0.73
0.14
0.83
T
19
0.32
0.86
0.55
20
0.59
0.82
0.23
Proporsi Rata-rata
0.39
0.83
T
Keterangan:
K= Ketuntasan : Pi=Proporsi
Indikator:
S= Sensitivitas soal
Berdasarkan data pada Tabel 4.2,
Selain perhitungan proporsi
diketahui bahwa nilai Pi berkisar antara
indikator, dihitung pula sensitivitas
0,81 – 0,86 dengan proporsi rata-ratanya
butir soal dimana pada Tabel 4.2
adalah 0,83. Hal ini menunjukkan bahwa
tersebut menunjukkan bahwa rataindikator-indikator pada materi pokok
rata sensitivitas butir soal adalah
Hama dan Penyakit pada Tumbuhan
0,39.
berhasil dicapai dan dinyatakan tuntas.
.
Tabel 4. 3 Rekapitulasi persentase hasil pengamatan aktivitas siswa

Tabel 4.4 Persentase reliabilitas instrumen pengamatan

1

No 7

Observasi
Terhadap

1

Aktivitas siswa

Persentase
Reliabilitas /RPP
I
91,83

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

Reliabilitas Rata-rata
II
91,31

91,57
Jurnal ilmiah

Tabel 4.5 Rekapitulasi hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Tabel 4.6 Reliabilitas Instrumen Pengelolaan Pembelajaran Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran kooperatif Pendekatan Student Facilitator And
Explaining
Reliabilitas (%)
Reliabilitas
Pengamatan Terhadap
Rata-rata
(%)
RPP 1
RPP 2
Kemampuan Guru
99,94
99.78
99.86
Dari Tabel 4.3 diatas menunjukkan
Dari Tabel 4.5 diatas skor rata-rata
bahwa aktivitas siswa yang paling menonjol untuk masing-masing aspek pengamatan
pada pertemuan I adalah Berdiskusi dan proses pembelajaran yang meliputi kegiatan
menuliskan
pokok-pokok
materi pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan
pembelajaran 36,07%. Secara berturut-turut penutup, pengelolaan waktu, dan suasana
diikuti dengan Memperhatikan Penjelasan kelas menunjukkan bahwa secara umum
Guru 18,85%, Menjawab pertanyaan kemampuan guru dalam mengelola
13,11%, Membaca Buku Siswa 12,30%, pembelajaran termasuk dalam kategori baik
Menyimpulkan pelajaran 10,66%
dan dengan skor rata-rata 3,45.
Mengajukan pertanyaan 9,02%. Sedangkan
Hasil pengamatan ini menunjukkan
pada pertemuan II aktivitas siswa yang bahwa secara umum, guru dalam mengelola
paling menonjol adalah Berdiskusi dan pembelajaran dengan menggunakan model
mengerjakan tugas-tugas dalam LKS pembelajaran
kooperatif
pendekatan
dengan persentase 31,43%. Secara berturut- Student Facilitator And Explaining adalah
turut diikuti dengan Menjawab pertanyaan baik. Guru mampu melatih keterampilan
19,29%, Membaca Buku Siswa dan kooperatif siswa serta mengoperasikan
memperhatikan penjelasan guru 15,00%, perangkat pembelajaran dengan alokasi
Menyimpulkan pelajaran 10,00% dan waktu yang sesuai, Bahkan guru dapat
Mengajukan pertanyaan 9,29%.
membuat siswa antusias dalam mengikuti
Tabel 4.4 Reliabilitas Instrumen Aktivitas pembelajaran.
Siswa
Pengamatan ini dilakukan oleh dua
Dari hasil analisis reliabilitas orang pengamat yaitu Ibu Santi Feo, S.Pd
instrumen pengamatan dalam tabel 4.4 di guru mata pelajaran Biologi kelas VIII dan
atas menunjukkan bahwa instrumen Yonita pedajati Tse, S.Pd guru mata
pengamatan aktivitas siswa yang digunakan pelajaran Biologi kelas VII Dengan
adalah
reliabel
dengan
tingkat demikian
hasil
pengamatan
dapat
reliabilitasnya
(tingkat kepercayaannya) dipercaya.
Reliabilitas
instrumen
7
91,57%.
pengelolaan model pembelajaran kooperatif
pendekatan Student Facilitator And
1

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

Jurnal ilmiah

Explaining dapat dilihat dalam tabel 4.6
sedangkan rinciannya dapat dilihat pada
lampiran 15. Dari tabel 4.6 di atas terlihat
bahwa reliabilitas instrumen pengelolaan
model pembelajaran kooperatif pendekatan
Student Facilitator And Explaining untuk
masing-masing RPP melebihi 75% artinya
termasuk dalam instrumen baik atau
reliabel (Borrich, 1994 dalam Trianto,
2009). Hal ini berarti instrumen ini layak
dipakai.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran
kooperatif
melalui
pendekatan
student
facilitator
and
explaining efektif terfadap hasil belajar
siswa kelas VIII pada materi pokok hama
dan penyakit pada Tumbuhan di SMP
Kristen I Amanuban barat tahun Ajaran
2013/2014..
Kesimpulan dari hasil ini dapat
dibuktikan dengan:
1. Rerata hasil belajar siswa secara
klasikal 83,86, dengan ketuntasan
klasikal 90,91%. Rerata ketuntasnya
indikator pembelajaran 0,83, dengan
rerata sensitivitas butir soal sebesar
0,39.
2. Guru
mengelalo
proses
pembelajaran dengan kategori baik
(3,45).
3. Semua siswa aktif selama proses
pembelajaran berlangsung, dengan
aktivitas paling menonjol pada
kegiatan diskusi dan mengerjakan
tugas-tugas pembelajaran (33,75).
A. Saran
Bertolak
dari
manfaat
hasil
penelitian ini maka penulis menyarankan
beberapa hal kepada para pembaca sebagai
berikut:
7 guru biologi atau calon guru yang
1. Bagi
ingin mengimplementasikan pendekatan
1

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

Student Facilitator and Explaining
untuk:
a. Menguasai metode maupun
teknik mengajar sehingga siswa
benar-benar
fokus
dalam
pembelajaran.
b. Memperhatikan
kesesuaian
pendekatan ini dengan materi
pokok yang ingin diajarkan dan
kondisi kelas atau subjek belajar
yang bersangkutan.
c. Pengelolaan waktu yang tepat
sehingga sesuai dengan alokasi
waktu yang telah ditentukan
dalam setiap kali pertemuan.
2. Bagi para calon peneliti yang ingin
melakukan penelitian tentang efektivitas
pendekatan Student Facilitator and
Explaining, agar mengambil masalah
penelitian yang berhubungan dengan
keadaan eksternal maupun internal
subjek belajar lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Asep.

2008. Evaluasi Pembelajaran.
PT.Multi Pressindo:Jakarta
Beetlestone, 2011. Creative Learning:
Strategi
Pembelajaran
untuk
Melesatkan Kreatifitas Siswa
Furchan, A. 1982. Pengantar Penelitian
dalam Pendidikan. PT. Usaha
Nasional:Surabaya.
http://007indien.blogspot.com/2012/06/mo
del-pembelajaran-studentfacilitator
and-explaining.html.
diakses tanggal 22 nopember 2013
Murphy, 1992. Psikologi Pendidikan dan
Evaluasi
Belajar.
PT.Gramedia. :Jakarta
Muhli A. 2011. Evaluasi Pembelajaran.
Multi Pressindo :Yogyakarta

Jurnal ilmiah

Munadi, 2010, Media Pembelajaran Rineka
Cipta. :Jakarta
Na’u, G. 2012.Uji Efektivitas Penerapan
Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah
dalam
pembelajaran
Biologi Materi Pokok Hama dan
Penyakit pada Tumbuhan terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII
SMPK Adisucipto Penfui Kupang
Tahun Ajaran 2011/2012. Skirpsi
Unwira: Kupang
Nasar, 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar.: Rajawali Pers Jakarta
Patris, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhinya.Rineka
Cipta. :Jakarta
Rohani A, 1997, Media Instruksional
Edukatif: IKAPI :Jakarta
Sa’ud. 2008. Inovasi Pendidikan, IKAPI
:Bandung:

Syamsuri I, dkk. 2007. IPA Biologi Jilid II
untuk Kelas VII SMP. PT. Erlangga:
:Jakarta.
Sanjaya 2008. Pengantar
Pendidikan.PTRaja
GrafindoPersada :Jakarta

Evaluasi

Trianto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.
PT. Prestasi Pustakaraya: Jakarta.
Trianto. 2009.
Mendesain Model
Pembelajaran
Inovatif-Progresif.
PT. Kencana Predana
Media
Group: Jakarta.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran
Inovatif
Berorientasi
Konstruktivistik. PT.
Prestasi
Pustakaraya: Jakarta.
weblog.htm. Diakses pada 10 Agusus 2013
Sofyan T,2009. Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia. Nusantara: Surakarta

Syaddad, F. 2010. Undang-Undang Sistem
Pendidikan
Nasional.Farhansyaddad

7

1

Mahasiswa Biologi FKIP UNWIRA KUPANG
Email: Roberdkause@yahoo.co.id
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II

Jurnal ilmiah

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PERANCANGAN DAN ANALISIS ALAT UJI GETARAN PAKSA MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

23 212 19

EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU

22 163 24

UJI AKTIVITAS TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN( Polyscias scutellaria Merr ) dan EKSTRAK ETANOL SEDIAAN SERBUK GINSENG TERHADAP DAYA TAHAN BERENANG MENCIT JANTAN (Musmusculus)

50 334 24

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10