Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Lhoknga Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara geografis Kabupaten Aceh Besar terletak di antara 5˚ 2′–5˚8′ LU
dan 9˚50′–9˚58′ BT. Di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka/Kota
Banda Aceh, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya,
disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pidie dan di sebelah Barat
berbatasan dengan Samudra
Indonesia.
Kabupaten Aceh
Besar
secara
administratif terdiri atas 23 Kecamatan dengan 599 desa dan 5 Kelurahan. Luas
wilayah Kabupaten Aceh Besar adalah 2.974,12 Km², dengan jumlah penduduk
sebanyak 310.811 jiwa (BPS Kabupaten Aceh Besar).
Kabupaten Aceh Besar memiliki topografi yang beragam yang terdiri atas
4 kelas yakni dataran rendah (0-2%), berombak (3-15%), berbukit-bukit
(16-40%), dan bergunung (>40%), dan sebagiannya merupakan wilayah
kepulauan, yang merupakan daerah dataran umumnya terdapat di wilayah Pesisir
Timur dan Utara serta Pesisir Barat. Keadaan Lereng sangat bervariasi, dari
bentuk dataran sampai curam. Berdasarkan persen lereng (slope), proporsi luas
lahan yang paling besar adalah kemiringan lebih dari 40 %,yaitu 1.313 km2 atau
44.17% dari luas wilayah (BPS Kabupaten Aceh Besar, 2011).
Pantai Lhoknga merupakan salah satu pantai yang terdapat di Kecamatan
Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar berdekatan dengan pantai Lampuuk dan dapat
ditempuh melalui jalur Banda Aceh–Calang. Berdasarkan konsep ekowisata
bahari dapat dikelompokkan sebagai wisata pantai yaitu merupakan kegiatan
Universitas Sumatera Utara
wisata yang mengutamakan sumberdaya pantai dan budaya masyarakat pantai
seperti rekreasi, olahraga, menikmati pemandangan dan iklim.
Pantai adalah wilayah dimana berbagai kekuatan alam yang berasal dari
laut, darat, dan udara saling berinteraksi, dan menciptakan bentuk seperti yang
terlihat saat ini yang bersifat dinamis dan selalu berubah. Pantai merupakan salah
satu dari bagian wilayah pesisir yang paling produktif dengan karakteristik bentuk
Pantai yang berbeda-beda. Bentuk Pantai yang bersifat dinamis dan selalu
berubah dapat diakibatkan oleh faktor alami maupun campur tangan manusia,
sehingga diperlukan suatu pengelolaan agar keberadaannya tetap lestari.
Pengelolaan wilayah pesisir adalah suatu proses kontinu dan dinamis dalam
penyusunan dan pengambilan keputusan tentang pemanfaatan berkelanjutan dari
wilayah pesisir beserta segenap sumberdaya alam yang terdapat didalamnya.
Salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya pantai yang mengandalkan jasa alam
untuk kepuasan manusia adalah wisata
Kawasan Pantai merupakan kawasan sensitif dan mempunyai ekosistem
tersendiri di mana setiap kehidupan pantai saling berkaitan antara satu sama lain.
Pantai mempunyai berbagai fungsi yang boleh terdedah kepada beraneka masalah
jika tidak dikelola dan dirancang pembangunannya.
Ekowisata merupakan suatu konsep yang mengkombinasikan kepentingan
industri kepariwisataan dengan para pencinta lingkungan. Para pencinta
lingkungan menyatakan bahwa perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup
hanya dapat tercapai dengan melibatkan orang-orang yang tinggal dan
mengantungkan hidupnya pada daerah yang akan dikembangkan menjadi suatu
Universitas Sumatera Utara
kawasan wisata dan menjadikan mereka partner dalam upaya pengembangan
wisata tersebut.
Ekowisata pada saat sekarang ini menjadi aktivitas ekonomi yang penting
yang memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk mendapatkan pengalaman
mengenai alam dan budaya untuk dipelajari dan memahami betapa pentingnya
konservasi keanekaragaman hayati dan budaya lokal. Pada saat yang sama
ekowisata dapat memberikan generating income untuk kegiatan konservasi dan
keuntungan ekonomi pada masyarakat yang tingal di sekitar lokasi ekowisata.
Perumusan Masalah
Pantai Lhoknga merupakan objek wisata pilihan masyarakat Banda Aceh,
Aceh Besar dan daerah lain yang berada di dekatnya, karena letaknya yang tidak
begitu jauh dan akses jalan yang baik. Mengingat akan besarnya minat
pengunjung untuk berwisata ke Pantai Lhoknga sehingga perlu untuk melakukan
kajian bagaimana kesesuaian dan daya dukung kawasan tersebut agar lokasi
wisata Pantai Lhoknga tetap lestari.
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis indeks kesesuaian wisata yang ada di Pantai Lhoknga, Kabupaten
Aceh Besar.
2. Menganalisis kemampuan aktivitas wisata terhadap lingkungan dan tingkat
daya dukung kawasan wisata Pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Universitas Sumatera Utara
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan
informasi kepada individu maupun masyarakat atau instansi mengenai kesesuaian
dan kemampuan daya dukung kawasan wisata Pantai Lhoknga serta diharapkan
dapat dijadikan pertimbangan dalam kebijakan pengelolaan dalam upaya
pelestarian kawasan wisata Pantai Lhoknga.
Kerangka Pemikiran Penelitian
Kawasan Pantai Lhoknga dimanfaatkan oleh para masyarakat, pengunjung
serta pengelolaan dengan kegiatan wisata pantai. Pantai Lhoknga memiliki
keindahan Pantai yang cukup bagus, para wisatawan melakukan kegiatan di
Pantai Lhoknga dengan berbagai aktivitas yakni, berenang, berkemah, berselancar
(surfing), berjemur dan lain-lain.
Pantai Lhoknga kerap sekali ramai dengan pengunjung, hal ini dapat
merusak suatu ekosistem yang berada di pantai tersebut, dengan adanya
kesesuaian aktivitas wisata serta kemampuan daya dukung wisata Pantai Lhoknga
tersebut, maka kondisi ekologi kawasan tersebut dapat lestari dan berkelanjutan.
Berikut ini adalah kerangka pemikiran dari penelitian yang telah dilakukan, dapat
dilihat pada Gambar 1.
Universitas Sumatera Utara
Kawasan wisata Pantai
Lhoknga
SUMBERDAYA
ALAM
SUMBERDAYA
MANUSIA
Pengunjung
Pantai
Pemandangan
(sunset)
Air laut
Wisata Pantai
Berenang
Rekreasi
Berjemur
Olah
raga
Indeks Kesesuaian dan Daya
Dukung Kawasan Wisata
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang
Secara geografis Kabupaten Aceh Besar terletak di antara 5˚ 2′–5˚8′ LU
dan 9˚50′–9˚58′ BT. Di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka/Kota
Banda Aceh, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya,
disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pidie dan di sebelah Barat
berbatasan dengan Samudra
Indonesia.
Kabupaten Aceh
Besar
secara
administratif terdiri atas 23 Kecamatan dengan 599 desa dan 5 Kelurahan. Luas
wilayah Kabupaten Aceh Besar adalah 2.974,12 Km², dengan jumlah penduduk
sebanyak 310.811 jiwa (BPS Kabupaten Aceh Besar).
Kabupaten Aceh Besar memiliki topografi yang beragam yang terdiri atas
4 kelas yakni dataran rendah (0-2%), berombak (3-15%), berbukit-bukit
(16-40%), dan bergunung (>40%), dan sebagiannya merupakan wilayah
kepulauan, yang merupakan daerah dataran umumnya terdapat di wilayah Pesisir
Timur dan Utara serta Pesisir Barat. Keadaan Lereng sangat bervariasi, dari
bentuk dataran sampai curam. Berdasarkan persen lereng (slope), proporsi luas
lahan yang paling besar adalah kemiringan lebih dari 40 %,yaitu 1.313 km2 atau
44.17% dari luas wilayah (BPS Kabupaten Aceh Besar, 2011).
Pantai Lhoknga merupakan salah satu pantai yang terdapat di Kecamatan
Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar berdekatan dengan pantai Lampuuk dan dapat
ditempuh melalui jalur Banda Aceh–Calang. Berdasarkan konsep ekowisata
bahari dapat dikelompokkan sebagai wisata pantai yaitu merupakan kegiatan
Universitas Sumatera Utara
wisata yang mengutamakan sumberdaya pantai dan budaya masyarakat pantai
seperti rekreasi, olahraga, menikmati pemandangan dan iklim.
Pantai adalah wilayah dimana berbagai kekuatan alam yang berasal dari
laut, darat, dan udara saling berinteraksi, dan menciptakan bentuk seperti yang
terlihat saat ini yang bersifat dinamis dan selalu berubah. Pantai merupakan salah
satu dari bagian wilayah pesisir yang paling produktif dengan karakteristik bentuk
Pantai yang berbeda-beda. Bentuk Pantai yang bersifat dinamis dan selalu
berubah dapat diakibatkan oleh faktor alami maupun campur tangan manusia,
sehingga diperlukan suatu pengelolaan agar keberadaannya tetap lestari.
Pengelolaan wilayah pesisir adalah suatu proses kontinu dan dinamis dalam
penyusunan dan pengambilan keputusan tentang pemanfaatan berkelanjutan dari
wilayah pesisir beserta segenap sumberdaya alam yang terdapat didalamnya.
Salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya pantai yang mengandalkan jasa alam
untuk kepuasan manusia adalah wisata
Kawasan Pantai merupakan kawasan sensitif dan mempunyai ekosistem
tersendiri di mana setiap kehidupan pantai saling berkaitan antara satu sama lain.
Pantai mempunyai berbagai fungsi yang boleh terdedah kepada beraneka masalah
jika tidak dikelola dan dirancang pembangunannya.
Ekowisata merupakan suatu konsep yang mengkombinasikan kepentingan
industri kepariwisataan dengan para pencinta lingkungan. Para pencinta
lingkungan menyatakan bahwa perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup
hanya dapat tercapai dengan melibatkan orang-orang yang tinggal dan
mengantungkan hidupnya pada daerah yang akan dikembangkan menjadi suatu
Universitas Sumatera Utara
kawasan wisata dan menjadikan mereka partner dalam upaya pengembangan
wisata tersebut.
Ekowisata pada saat sekarang ini menjadi aktivitas ekonomi yang penting
yang memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk mendapatkan pengalaman
mengenai alam dan budaya untuk dipelajari dan memahami betapa pentingnya
konservasi keanekaragaman hayati dan budaya lokal. Pada saat yang sama
ekowisata dapat memberikan generating income untuk kegiatan konservasi dan
keuntungan ekonomi pada masyarakat yang tingal di sekitar lokasi ekowisata.
Perumusan Masalah
Pantai Lhoknga merupakan objek wisata pilihan masyarakat Banda Aceh,
Aceh Besar dan daerah lain yang berada di dekatnya, karena letaknya yang tidak
begitu jauh dan akses jalan yang baik. Mengingat akan besarnya minat
pengunjung untuk berwisata ke Pantai Lhoknga sehingga perlu untuk melakukan
kajian bagaimana kesesuaian dan daya dukung kawasan tersebut agar lokasi
wisata Pantai Lhoknga tetap lestari.
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis indeks kesesuaian wisata yang ada di Pantai Lhoknga, Kabupaten
Aceh Besar.
2. Menganalisis kemampuan aktivitas wisata terhadap lingkungan dan tingkat
daya dukung kawasan wisata Pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Universitas Sumatera Utara
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan
informasi kepada individu maupun masyarakat atau instansi mengenai kesesuaian
dan kemampuan daya dukung kawasan wisata Pantai Lhoknga serta diharapkan
dapat dijadikan pertimbangan dalam kebijakan pengelolaan dalam upaya
pelestarian kawasan wisata Pantai Lhoknga.
Kerangka Pemikiran Penelitian
Kawasan Pantai Lhoknga dimanfaatkan oleh para masyarakat, pengunjung
serta pengelolaan dengan kegiatan wisata pantai. Pantai Lhoknga memiliki
keindahan Pantai yang cukup bagus, para wisatawan melakukan kegiatan di
Pantai Lhoknga dengan berbagai aktivitas yakni, berenang, berkemah, berselancar
(surfing), berjemur dan lain-lain.
Pantai Lhoknga kerap sekali ramai dengan pengunjung, hal ini dapat
merusak suatu ekosistem yang berada di pantai tersebut, dengan adanya
kesesuaian aktivitas wisata serta kemampuan daya dukung wisata Pantai Lhoknga
tersebut, maka kondisi ekologi kawasan tersebut dapat lestari dan berkelanjutan.
Berikut ini adalah kerangka pemikiran dari penelitian yang telah dilakukan, dapat
dilihat pada Gambar 1.
Universitas Sumatera Utara
Kawasan wisata Pantai
Lhoknga
SUMBERDAYA
ALAM
SUMBERDAYA
MANUSIA
Pengunjung
Pantai
Pemandangan
(sunset)
Air laut
Wisata Pantai
Berenang
Rekreasi
Berjemur
Olah
raga
Indeks Kesesuaian dan Daya
Dukung Kawasan Wisata
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Universitas Sumatera Utara