Pengaruh Spirit of Entrepreneur Terhadap Kinerja Usaha Para Pengusaha Salon Kecantikan di Daerah Padang Bulan Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Uraian Teoritis

2.1.1

Perkembangan Entrepreneurship
Dilihat dari perkembangannya, kewirausahaan mulai dikenal secara

popular sejak awal abad ke-18 .pada tahun 1755, seorang Irlandia bernama
Richard cantillon yang berdiam di Prancis merupakan orang pertama yang
menggunakan istilah entrepreneur (wirausaha) dalam bukunya Essai sur la
Nature du Commerce en Generale (1755) . Richard Cantillon dalam bukunya
menjelaskan bahwa wirausaha adalah seorang yang menanggung risiko. Pada
awalnya istilah wirausaha merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli
barang di daerah-daerah tertentu dan kemudian menjualnnya ke daerah lain
dengan harga yang tidak pasti .
Meskipun saat ini banyak ahli yang mengartikan wirausaha dan
kewirausahaan secara berbeda-beda, tetapi pendapat schumpeter (1912),

wirausaha tidak selalu berarti pedagang atau manajer, tetapi juga seorang yang
unik yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko dan memperkenalkan
produk –produk inovatif serta teknologi baru kedalam perekonomian. Dengan
tegas Schumpeter membedakan antara proses penemuan dengan inovasi, dimana
menurutnya hanya sedikit pengusaha yang dapat melihat kedepan dan inovatif,
yang dapat merasakan potensi penemuan kemudian memanfaatkannya . Setelah
Inovasi tersebut berhasil diperkenalkan oleh wirausaha itu , maka pengusaha lain

Universitas Sumatera Utara

akan mengikutinya sehingga produk dan teknologi baru itu kemudian tersebar
dalam kehidupan ekonomi (Echdar, 2013:5)
Adam smith, yang kita kenal sebagai bapak ekonomi memiliki pandangan
tersendiri. Dalam pandangannya wirausaha berarti orang yang mampu bereaksi
terhadap perubahan ekonomi, lalu menjadi agen ekonomi yang mengubah
permintaan menjadi produksi. Ahli ekonomi perancis Jean Baptiseberpendapat
bahwa wirausaha adalah orang yang memiliki seni dan keterampilan tertentu
dalam menciptakan usaha ekonomi yang baru. Sedangkan Cantilon berpendapat
bahwa wirausaha adalah seorang incubator gagasan-gagasan baru yang selalu
berusaha menggunakan sumber daya secara optimal untuk mencapai tingkat

paling tinggi (Hutagalung & Situmorang, 2008:2)
Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entre berarti“antara” dan
prendre berarti “mengambil”.Kata ini pada dasarnya digunakan untuk orangorang yang berani mengambil risiko dan memulai sesuatu yang baru.Selanjutnya,
pengertian entrepreneurship diperluas hingga mencakup inovasi. Melalui inovasi
munculah kebaharuan yang dapat berbentuk produk baru hingga sistem distribusi
baru. Produk baru misalnya, tidak mesti terkait dengan teknologi canggih karena
produk yang sederhana juga dapat meyajikan kebaharuan, contohnya rasa baru
pada produk makanan. (Wijatno, 2009:1)
2.1.2

Definisi Entrepreneurship
Kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan,

dan

perilaku

seseorang

dalam


menghadapi

tantangan

hidup

(usaha).

Kewirausahaan merupakan ilmu yang memiliki obyek kemampuan menciptakan

Universitas Sumatera Utara

sesuatu yang baru dan berbeda (Zimmerer, and Scarborough , 2008). Dalam
bidang tertentu seperti perdagangan dan jasa, kewirausahaan dijadikan kompetensi
inti guna meningkatkan kemampuan bersaing, perubahan, inovasi, pertumbuhan
dan daya tahan usaha, perusahaan.Kewirausahaan dapat digunakan untuk kiat
bisnis jangka pendek dan jangka panjang sebagai kiat kehidupan secara umum
(Kristianto, 2009:1).
Sejauh ini telah terdapat definisi mengenai entrepreneurship yang

mempertimbangkan perspektif bisnis dan personal. Jhon J.Kao (1993)
mendefinisikan entrepreneurship sebagai berikut : “ entrepreneurship is the
attempt to creare value through recognision of business opportunity, the
management of riks-talking oppropriate to the opportunity, and through the
communicative and management skills to mobilize human, financial, and material
resources necessary to bring a project to fruition “. Dengan kata lain,
berkewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan
kesempatan bisnis , manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui
keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan
bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek
supaya terlaksana dengan baik.
John, et all (2006), dalam (Echdar, 2013) menyatakan kewirausahaan pada
hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak sesorang yang memiliki kemampuan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Inti dari
kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda ( ability to create the new and different thing ) .

Universitas Sumatera Utara

Menurut bustami et all ( 2007), dalam (Echdar, 2013) mengartikan

wirausaha sebagai seseorang yang mencari perubahan, tapi meresponnya dalam
sebuah cara inovatif, menggunakan sebagai peluang dan membuat inovasi
menjadi bagian yang dibutuhkan dalam kewirausahaaan. Kewirausahaan sebagai
proses dengan gaya manajemen berorientasi aksi yang menggunakan inovasi dan
perubahan sebagai fokuspemikiran dan perilaku.

Menurut INPRES RI No.4

Tahun 1995: “kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku,, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.”
Carson and Cromie (2008) menyatakan kewirausahaan merupakan
gabungan dari kreativitas, inovasi, dan kebenaran menghadapi risiko yang
dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru.
Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah bertindak
melakukan sesuatu yang baru. Secara efistimologi, kewirausahaan hakikatnya
adalah suatu kemampuan dengan berpikir kreatif dan berprilaku inovatif yang
dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, dan kiat dalam

menghadapi tantangan hidup.
Raymon W.Y Kao (1995) menyebut kewirausahaan sebagai suatu proses
yakni proses penciptaan sesuatu yang baru ( kreasi baru) dan membuat sesuatu
yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi). Tujuannya adalah tercapainya
kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Sedangkan wirausaha

Universitas Sumatera Utara

mengacu

pada

orang

yang

melaksanakan

proses


penciptaan

kesejahteraan/kekayaan dan nilai tambah, melalui penelusuran dan penetasan
gagasan, memadukan sumber daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi
kenyataan. Dengan kata lain, seorang wirausaha adalah orang yang mampu
meretas gagasan menjadi realitas.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha dan
kemampuan menciptakan itu membutuhkan adanya kreativitas dan inovasi yang
terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya, dimana kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu
memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.Setiap pikiran, langkah, dan
tindakannya adalah bisnis, bahkan mimpi seorang wirausahawan sudah
merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan dan menciptakan bisnis-bisnis
baru, (Echdar, 2013:19).
Menurut Hendro (2011:29) kewirausahaan adalah padanan kata dari
entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman,
ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama
Kewirausahaan. Menurut Peggy, Kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif
yang membangun value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh

banyak orang.
Dapat disimpulkan bahwa Entrepreneurship adalah suatu kemampuan
untuk mengelola suatu yang ada dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan

Universitas Sumatera Utara

ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup
Anda di masa mendatang. (Hendro, 2011:30)
Menurut (Zimmer, Scarborough, & Wilson, 2008:4) Seorang wirausaha
(entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil
risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertimbangan dengan
cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumbersumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa
dikapitalisasikan. Walaupun banyak orang mengagas ide bisnis hebat, banyak di
antara mereka tidak pernah mengambil tindakan apapun atas ide tersebut.Ini
berbeda dengan seorang wirausahawan.
Secara komprehensif Meng & Liang, (1996) merangkum pandangan
beberapa ahli, dan mendefinisikan wirausaha sebagai: (a) seorang innovator (b)
Seorang pengambil risiko atau a risk-taker (c) Orang yang mempunyai misi dan
visi (d) Hasil dari pengalaman masa kanak-kanak (e) Orang yang memiliki
kebutuhan berprestasi tinggi (f) Orang yang memiliki locus of control internal.

(Hutagalung & Situmorang, 2008:2)
Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam berfikir kreatif,
berani mengambil risiko dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, dan proses dalam menghadapi
tantangan dan peluang yang ada.
2.1.3

Karakteristik Kewirausahaan
Wirausahawan yang unggul yang mampu menciptakan kreatifitas dan

inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya memiliki

Universitas Sumatera Utara

karakteristik atau ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang berdasarkan
pengalaman dan pendidikan. Wirausaha adalah seorang yang menciptakan sesuatu
yang baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastaian demi mencapai
keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan
menggabungkan sumberdaya yang diperlukan untuk mewujudkannya. Untuk
menjadi pemilik bisnis juga diperlukan kemauan yang kuat untuk bekerja sendiri

(Dewanti, 2008:4)
Ciri dan watak wirausahawan disebutkan oleh Geoffrey G.Meredith antara
lain adalah:
1. Percaya diri. Wirausahawan memiliki watak berkeyakinan tinggi, tidak
tergantung pada orang lain, individualistis dan optimis.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan berwatak butuh
berprestasi, berorientasi laba, tekun dan tabah, tekad bekerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.
3. Pengambilan risiko dan suka tantangan. Wirausahawan memiliki watak
mampu mengambil risiko yang wajar
4. Kepemimpinan. Wirausahawan berperilaku sebagai pemimpin, bergaul
dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik.
5. Keorisinilan. Kewirausahawan berwatak inovatif dan kreatif serta
fleksibel.
6. Berorientasi ke masa depan. Wirausaha berpandangan ke depan ,
perspektif.

Universitas Sumatera Utara

Karakteristik wirausahawan juga dikemukakan zimmerer disebutkan sebagai

berikut :
1. Menyukai tanggung jawab. Wirausahawan merasa bertanggung jawab
secara ribadi atas hasil perusahaan tempat mereka terlibat. Mereka lebih
menyukai dapat mengendalikan sumber-sumber daya mereka sendiri dan
menggunakan sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita yang telah
ditetapkan sendiri.
2. Lebih menyukai risiko menengah. Wirausahawan bukanlah seorang
mengambil risiko diperhitungkan. Wirausahawan melihat sebuah bisnis
dengan tingkat pemahaman risiko pribadinya. Mereka biasanya melihat
peluang di daerah yang sesuai dengan pengetahuan , latar belakang dan
pengalamannya yang akan meningkatkan kemungkinan keberhasilannya.
3. Keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil. Wirausahawan
umumnya memiliki banyak keyakinan atas kemampuan untuk berhasil.
Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang keberhasilan dan
optimis mereka biasanya berdasarkan kenyataan.
4. Hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung. Wirausahawan ingin
mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus menerus mencari
pengukuhan.
5. Tingkat energi yang tinggi .wirausahawan lebih nergik dibandingkan
orang kebanyakan. Energy ini merupaka faktor penentu mengingat
luarbiasanya bisnis yang diperlukan untuk mendirikan suatu perusahaan.
Kerja keras dalam waktu yang lama merupakan suatu yang biasa.

Universitas Sumatera Utara

6. Orientasi kedepan. Wirausahawan memiliki indera yang kuat dalam
mencari

peluang.

Mereka

melihat

kedepan

dan

tidak

begitu

mempersoalkan apa yang telah dikerjakan kemarin, melainkan lebih
mempersoalkan apa yang akan dikerjakan besok.
7. Keterampilan mengorganisasi. Membangun perusahaan dari nol dapat
dibayangkan seperti menghubungkan potong-potongan sebuah gambar
besar. Para wirausahawan mengetahui cara mengumpulkan orang-orang
yang tepat untuk menyelesaikan suatu tugas. Penggabungan orang dan
pekerjaan secara efektif memngkinkan para wirausahawan untuk
mengubah pandangan ke depan menjadi kenyataan.
8. Menilai prestasi lebih tinggi daripada uang. Salahsatu kesalahpengertian
mengenai wirausahawan adalah anggapan bahwa mereka sepenuhnya
terdorong oleh keinginan menghasilkan uang. Sebaliknya prestasi tampak
sebagai motivasi utama wirausahawan. Uang hanyalah cara untuk
menghitung skor pencapaian sasaran atas simbol prestasi.
Pada dasarnya karakteristik yang dikemukakan dalam dua pendapat tersebut
menunjukkan model yang dapat dijadikan contoh perilaku wirausaha yakni:
1. Memiliki potensi berprestasi
2. Tidak suka bergantung pada pihak lain
3. Memiliki moral yang tinggi
4. Mempunyai kemauan keras untuk mencapai tujuan dan keberhasilan
hidup
5. Memiliki sifat bertanggung jawab

Universitas Sumatera Utara

6. Memiliki ketahanan fisik dan mental
7. Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja dan berusaha
8. Memilii pemikiran yang kontruktif dan kreatif
9. Mampu menjadi pemimpin yang handal
Menurut Echdar (2013:25), beberapa ahli mengelompokkan karakteristik
wirausahawan secara berbeda, ada yang mengelompokkan berdasarkan pemilikan,
perkembangan, dan kegiatan usaha. Roopke (1995) mengelompokan wirausaha
berdasarkan perannya, yaitu :
1. Wirausahawan rutin, wirausahawan yang dalam kegiatan kesehariannya
cenderung fokus pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi
tradisional. Fungsinya adalah mengadakan perbaikan terhadap standar
tradisonal, bukan penyusunan dan pengalokasian sumber daya.
2. Wirausaha arbitrase, wirausaha yang selalu mencari peluang melalui
kegiatan penemuan dan pemanfaatannya. Misal jika tidak terjadi
ekuibirium dalam permintaan dan penawaran , ia akan membeli dengan
harga murah dan menjualnya dengan harga yang lebih mahal dan unsur
spekulasi .
3. Wirausaha inovatif , yaitu wirausaha yang menghasilkan ide dan kreasi
baru

yang berbeda.

Ia

merupakan

promotor tidak

saja dalam

memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar dan
sumber pengadaan , peningkatan teknik manajemen dan metode distribusi
baru. Ia melakukan proses yang dinamis terhadap produk, hasil, sumber
pengadaan, dan organisasi yang baru dan relevan.

Universitas Sumatera Utara

David E.Rye (1996), dalam (Echdar,2013) merumuskan karakteristik profil
dan ciri wirausaha yang menonjol yang diringkaskan dalam Tabel 2.1

Tabel 2.1
Profil Seorang Wirausahawan
Karakteristik profil
Ciri wirausaha yang menonjol
Berprestasi tinggi

Mereka lebih suka bekerja keras dengan para ahli untuk
memperoleh prestasi

Pengambilan risiko

Mereka tidak takut mengambil risiko, tetapi akan menghindari
risiko tinggi bilamana dimungkinkan

Pemecah masalah

Mereka cepat mengenali dan memecahkan maslaah yang dapat
menghalangi kemampuan mencapai tujuan

Pencari status

Mereka tidak akan memperoleh kebutuhan akan status
mengganggu misi bisnisnya

Tingkat energy tinggi

Mereka berdedikasi dan bersedia bekerja dengan jam kerja
yang panjang untuk membangun bisnisnya

Percaya diri

Mereka mengandalkan tingkat percaya dirinya yang tinggi
dalam mencapai sukses

Ikatan Emosi

Mereka tidak akan memperoleh hubungan emsoisanal dan
mengganggu sukses bisnisnya

Kepuasan pribadi

Mereka menganggap struktur organisasi sebagai
halangan bagi sasaran yang tinggi dicapainnya.

suatu

Sumber : Echdar (2013:26)
Dari tabel 2.1, dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah seseorang yang
mementingkan prestasi dan harus dapat menguasai nasib mereka sendiri. Waktu
dalam sehari hanyalah 24 jam untuk setiap orang, untuk itu anda harus dapat
mengaturnya sendiri sesuai dengan formatnya.

Universitas Sumatera Utara

2.1.4

Spirit Of Entrepreneur
Menurut Hendro (2011:174) Semangat (Spirit) dan gairah merupakan hal

yang menarik untuk dijelaskan secara lebih detail. Tampaknya sama namun
intinya berbeda. Mari kita uraikan apa itu semangat dan apa itu gairah.
Semangat

:

energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada

keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat dan tujuan.
Gairah : energi yang diperlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena ada
unsur kecintaan, kesukaan dan hobi didalamnya. Jadi, bukan semata-mata karena
ada manfaat dan tujuannya saja.
Sumber energi yang dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau
kegiataan apapun adalah mempunyai semangat (ada harapan) dan gairah untuk
mengerjakannya.Kedua-duanya adalah satu dan menjadi sumber energi (motivasi)
dalam berwirausaha. Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan
itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.

Figur bagi seseorang guna membangkitkan semangat; karena melihat orang
itu sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu.

2.

Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan
kewirausahaan.

3.

Keterpaksaan karena harus tetap bertahan (survive) dan hidup. Semangat bisa
muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup.

4.

Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak ingin
miskin selamanya.

Universitas Sumatera Utara

5.

Mengalami kegagalan dalam meniti karir perkerjaan dan mengambil jalan
pintas untuk semangat menjadi wirausahawan.

6.

Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan.

7.

Kenyamanan dan financial freedom-nya.
Menurut Suryana (2008:3) Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan

oleh orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang yang
memiliki jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri : (1) penuh
percaya diri; (2) memiliki inisiatif; (3) memiliki motif berprestasi; (4) memiliki
jiwa kepemimpinan; dan (5) berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan
(oleh karena itu menyukai tantangan).
Dengan demikian secara sederhana dapat dikatakan bahwa wirausahawan (
entrepreneur ) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berani menanggung risiko berarti
bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi ketidakpastian.Kegiatan wirausaha dapat dilakukan
seorang diri atau berkelompok, dimana dalam pikirannya selalu berusaha mencari,
memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan
keuntungan.Risiko kerugian merupakan hal yang biasa karena mereka memegang
prinsip bahwa faktor kerugian pasti ada.Bahkan semakin besar risiko kerugian
yang bakal dihadapi, semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat
diraih.Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakukan usaha dengan penuh
keberanian dan penuh perhitungan, dan inilah yang disebut dengan jiwa
wirausaha.

Universitas Sumatera Utara

Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan
mengelola usaha secara profesional dan minat tersebut hendaknya diikuti dengan
perencanaan dan perhitungan yang matang. Misalnya dalam memilih atau
menyeleksi bidang usaha yang akan dijalankan, harus sesuai dengan prospek dan
kemampuan pengusaha yang bersangkutan. Pemilihan bidang usaha seharusnya
disertai dengan berbagai pertimbangan, seperti minat, modal, kemampuan, dan
pengalaman sebelumnya. Jika belum memiliki pengalaman, seorang dapat
menimba pengalaman dari orang lain dengan cara ATM (Amati, Tiru, dan
Modifikasi) (Echdar, 2013:18).
Menurut

Echdar (2013:27) Semangat

kewirausahaan

yang perlu

dimasyarakatkan dan dibudayakan oleh para pemimpin pada umumnya dan
pengusaha pada khususnya, antara lain:
a.

Kemauan kuat untuk berkarya (utamanya bidang ekonomi) dan
semangat mandiri.

b. Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil risiko.
c.

Kreatif dan inovatif.

d.

Tekun, teliti, dan produktif.

e. Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.
Berdasarkan kelima semangat kewirausahaan tersebut jelas bahwa yang
dibutuhkan oleh wirausaha adalah berkarya dengan semangat mandiri, dilandasi
semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang sejati. Seseorang wirausahawan
dituntut untuk tidak hanya memikirkan bisnisnya sendiri ( individualis )
melainkan juga dituntut untuk dapat berkarya dengan penuh kebersamaan.

Universitas Sumatera Utara

Artinya, tidak boleh saling menjatuhkan satu sama lain, terutama yang bisnisnya
sejenis harus bersaing secara sehat. Hal tersebut akan berdampak pada munculnya
wirausaha-wirausaha baru yang tangguh, kreatif, inovatif, namun ttap menjaga
karakter bangsa indonesia. Mereka juga tidak diharapkan melanggar etika bisnis,
lebih-lebih dalam menjual produk atau jasanya tidak boleh melanggar undangundang perlindungan konsumen Indonesia.
Jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship dapat mendorong suksesnya
seseorang terutama pada era globalisasi dan informasi karena kriteria yang
dibutuhkan oleh pasar adalah para lulusan perguruan tinggi yang memiliki jiwa
kewirausahaan.Krisis ekonomi yang menyebabkan jumlah lapangan kerja tidak
tumbuh bahkan berkurang karena bangkrut.Hal ini menuntut para lulusan
perguruan tinggi tidak hanya mampu berperan sebagai pencari kerja tetapi juga
harus mampu berperan sebagai pencipta kerja.
Entrepreneur memiliki banyak kesamaan dengan sifat kerakter pemimpin
dan seringkali dikotraskan dengan manajer dan administrator yang lebih
methodical dan kurang mengambil risiko. Kemampuan seorang entrepreneur
memiliki kepribadian untuk menanggung risiko, mengambil inisiatif, menciptakan
visi,dan mengarahkan orang lain untuk mengikuti arahan tidak mudah dipelajari
ataupun mendapatkannya.
Nickels (2005:176) menyebutkan untuk mendapatkan kemampuankemampuan tersebut seorang entrepreneur harus memiliki Spirit Of Entrepreneur,
yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1. Self –Directed (Mengarahkan Diri)
Entrepreneur hendaknya bersikap menyenangkan dan memiliki disiplin
diri yang tinggi walaupun meruapakan pemilik usaha dan penanggung
jawab akan keberhasilan maupun kegagalan usaha.
2. Self –Nurturing (Percaya Diri)
Entrepreneur harus percaya akan ide yang didapatnya walaupun tidak ada
orang

yang

memikirkannya,

dan

harus

melengkapi

antusiasme

entrepreneur.
3. Action- Oriented (Berorientasi Pada Tindakan)
Gagasan bisnis yang luar biasa belumlah cukup tanpa adanya semangat
untuk mewujudkan, mengaktualisasikan, dan mewujudkan impian menjadi
kenyataan.
4. Highly-Energitic(Energik)
Ini bisnis anda, dan anda harus emosional, mental, dan fisik mampu
bekerja lama dan keras.
5. Tolerant of Uncertainty (Toleran Terhadap Ketidakpastian)
Entrepreneur sukses

dengan menempuh risiko-risiko

yang telah

diperhitungkan sebelumnya.Kewirausahaan tidak ditujukan bagi orang - orang
yang suka memilih keadaan atau takut untuk menerima kegagalan. Tips bagi
entrepreneur yang potensial:
a. Bekerja dengan orang lain, dan pelajari bagaimana mereka mendapatkan uang
b. Research your market, tetapi jangan dilakukan dalam jangka waktu lama

Universitas Sumatera Utara

c.

Mulailah usaha anda ketika anda telah memiliki pelanggan. Sebagai
permulaan,

jadikan usaha anda sebagai usaha sampingan dahulu.

d. Susun suatu tujuan spesifik tetapi jangan terlalu tinggi karena dalam memulai
usaha, aspek yang paling tersita adalah aspek keuangan anda.
e. Rencanakan beberapa tujuan anda dalam time schedule.
f. Biasakan diri anda bergaul dengan orang yang lebih pintar, misalnya seorang
akuntan atau direktur yang tertarik dengan usaha anda dan bisa memberi
jawaban pertanyaan anda seputar usaha yang dilakukan.
g. Jangan takut gagal. New entrepreneur must be ready to run out of time a few
time before they succeed (Nickels, 2005:177).
2.1.5 Kinerja Usaha
Kinerja merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan
gambaran sejauhmana hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dalam akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun
kekurangan yang terjadi . Ivancevich (Ranto, 2007:19)
Jenis kinerja dapat diklasifikasikan sebagai kinerja manusia, kinerja mesin
dan kinerja organisasi dimana hasil kegiatan dilaksanakan secara efisien dan
efektif.Dalam menilai kinerja yang efektif dapat mempengaruhi dua hal yaitu
produktivitas dan kualitas kerja yang dapat dinilai dengan melakukan langkah –
langkah (1) mendefinisikan pekerjaan; (2) menilai kinerja dan (3) memberikan
umpan balik, dan adanya akuntabilitas yang jelas. Dessler (Ranto, 2007:19)
Menurut Kotter dan Hesket (Ranto, 2007:19) jenis kinerja terdiri dari dua yaitu

Universitas Sumatera Utara

(1) kinerja ekonomis, menghasilkan etos kerja yang kuat dan berkualitas, dan (2)
kinerja unggul, menghasilkan produk unggulan.
Kinerja usaha para pengusaha adalah serangkaian capaian hasil kerja
dalam melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas
maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya.Kinerja usaha yaitu semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan,
dan keberhasilan usaha yang mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja
pengusaha.
1. Semangat kerja
Semangat kerja adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang dalam
melakukan suatu pekerjaan sehingga kinerja yang dihasilkan adalah
maksimal dan terdapat nilai –nilai keberhasilan bagi usaha.
2. Kualitas Kerja
Kegiatan usaha yang dijalankan dapat berjalan secara efektif dan efisisen dan
menghasilkan etos kerja yang berkualitas serta mengahasilkan produk
unggulan.
3. Produk unggulan
Produk unggulan merupakan hasil kegiatan usaha yang merupakan hasil dari
rangsangan yang disajikan kepada konsumen melalui interaksi antara
pengusaha dan konsumen.Hasil kegiatan usaha merupakan produk yang
memiliki peringkat penjualan paling tinggi dibandingkan dengan produk
lainnya.

Universitas Sumatera Utara

4. Keberhasilan
Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha telah berjalan dengan
lancar dilihat melalui keuntungan, jumlah penjualan dan pertumbuhan usaha.
2.1.6 Cara memasuki dunia usaha:
Menurut Suryana (2013:126) ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk
memulai atau memasuki usaha baru atau bisnis baru, yaitu mencakup hal-hal
berikut.:
1.

Merintis usaha baru (starting)
Merintis usaha baru dilakukan dengan membentuk dan mendirikan usaha
baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang
dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis, yaitu
mencakup perusahaan berikut:
a. Perusahan milik sendiri/perorangan (sole proprietorship), yaitu bentuk
usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang,
b. Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau
lebih yang secara bersama – sama menjalankan usaha bersama, dan
c. Perusahan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang di
dirikan atas dasar badan hukum dengan modal berupa saham.

2.

Membeli usaha orang lain (buying),
Dengan membeli perusahaan atau usaha yang telah didirikan atau dirintis dan
diorganisir oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi yang
sudah ada. Membeli perusahaan orang lain pasti ada keuntungan dan
kerugian, baik secara goodwill maupun finansial.

Universitas Sumatera Utara

3.

Kerja sama manajemen (franchising),
Waralaba (franchising) ialah kerja sama antara terwaralaba (franchisee)
dengan pewaralaba (franchisor/parent company) dalam mengadakan
persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha
(waralaba). Kerja sama ini biasabya dngan dukungan awal, seperti pemilihan
tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan
karyawan, pembukuan, pencatatan dan akuntansi, konsultasi, penetapan
standar, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan sumbersumber permodalan.
Entrepreneur dalam memasuki arena bisnis atau memulai usaha baru,

entrepreneur dituntut tidak hanya memiliki kemampuan tetapi juga harus
memiliki ide dan kemauan yang terwujud dalam bentuk product yang laku di
pasar. Seorang pengusaha dalam merintis usaha baru, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu mencakup hal-hal berikut:
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh

Universitas Sumatera Utara

2.1.7 Usaha Kecil
Istilah entrepreneur dengan pemilik usaha kecil sering digunakan secara
bersamaan. Walaupun memiliki banyak kesamaan, tetapi terdapat perbedaan
signifikan antara keduanya dalam hal :
1. Jumlah kekayaan yang tercipta – usaha entrepreneurship menciptakan
kekayaan secara substansial, bukan sekedar arus penadapatan yang
menggantikan upah tradisional
2. Kecepatan mendatangkan kekayaan – sementara bisnis kecil yang sukses
dapat menciptakan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang,
entrepreneur menciptakan kekayaan dalam waktu yang lebih singkat,
misalnya 5 tahun.
3. Risiko pada entrepreneurtinggi, dengan insentifkeuntungan pasti, banyak
entrepreneurakan mengejar ide dan kesempatan yang akan mudah lepas.
4. Inovasi – entrepreneur melibatkan inovasi substansial melebihi usaha
kecil. Inovasi menciptakan keunggulan kompetitif yang menghasilkan
kemakmuran. Inovasi bisa dari produk atau jasa, atau dalam proses bisnis
yang digunakan untuk menciptakan produk atau jasa.
2.1.8 Managing a Small Business
Usaha kecil rentan akan kegagalan yang umumnya terjadi dalam
menerapkan sistem manajemen. Apakah system manajemen yang telah diterapkan
sesuai dengan skala usaha atau disebabkan oleh human error merupakan dua
kemungkinan penyebab kegagalan penerapan system manajemen dalam usaha

Universitas Sumatera Utara

kecil. Dalam memulai usaha Nickels (2005:189) menyatakan terdapat beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam membantu kesuksesan dalam berusaha, yaitu:
1. Planningyourbusiness
Merupakan langkah awal dalam memulai usaha. Business Plan berisikan
tentang semua aspek dari bsinis yang akan dijalankan, antara lain adalah
target pemasaran, keuntungan bisnis, sumber daya yang dimiliki, dan
kualifikasi yang diinginkan pemilik usaha.
2. Financing your business
Memulai suatu usaha harus memiliki beberapa sumber daya modal yang
potensial, yaitu: tabungan pribadi, keluarga, former employers (induk
semang), lembaga keuangan dan peemrintah.
3. Knowing your customers (marketing)
Elemen yang paling penting dalam kesuksesan usaha kecil adalah
mengetahui pasar.Di dalam bisnis, sebuah pasar terdiri dari orang – orang
yang tidak puas dengan keinginan dan kebutuhan mereka yang kedua hal
tersebut mempunyai untuk membeli.
4. Managing your employees (human resources development)
Usaha – usaha yang telah tumbuh menjadi tidak mungkin bagi
entrepreneur apabila mereka tidak mengupah, melatih, dan memotivasi
karyawannya akan menjadi titik kritis.
5. Keeping record (accounting)
Pemilik usaha sering mengatakan bahwa hal yang terpenting dalam
memulai dan menjalankan usaha kecil adalah aspek keuangan. Peranan

Universitas Sumatera Utara

komputer sangat diperlukan pada pencatatan keuangan perusahaan
dengan mencatat aktivitas keuangan antara lain adalah penjualan,
peengeluaran, dan keuntungan. Sistem komputerisasi yang sederhana
cukup membantu usaha dalam pencatatan keuangan diantaranya adalah
pengendalian persediaan, jumlah pelanggan dan daftar gaji.
Menurut Thomas Zimmerer (www.wirausaha.com) ada 8 faktor pendorong
pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :
1. Wirausahawan Sebagai pahlawan
Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai
usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha
dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti.Sehingga
status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri.
2. Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan sangat populer dibanyak akademi dan
universitas di Amerika.Banyak mahasiswa semakin takut dengan
berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk
belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat
membuka usaha sendiri.
3. Faktor Ekonomi dan Kependudukan Dari segi demografi sebagian besar
entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39
tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara,
sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang
menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam

Universitas Sumatera Utara

hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga
dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.
4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa
Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan
85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi
awalnya sehingga untuk menjadi popular di kalangan para wirausaha dan
mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang
jasa
5. Kemajuan Teknologi
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook,
mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang
dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar.Pada zaman dulu,
tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing
dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut.Sekarang
komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan
bisnis kecil.
6. Gaya Hidup Bebas
Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang
menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat
mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan
keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua
wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu
untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar

Universitas Sumatera Utara

kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam
penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang dewasa yang diteliti,
menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman
sebagai prioritas pertama.Menghasilkan uang berada pada urutan kelima
dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan
terakhir.
7. E- Commerce dan the world wide web
Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan
perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau
website.Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses
internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri.Faktor ini juga
mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.
8. Peluang Internasional
Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang
lingkup Negara sendiri.Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis
telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para
wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia.Kejadian dunia
seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik Uni
Soviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian
Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia
bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan
tumbuh dengan cepat pada abad 21.

Universitas Sumatera Utara

3.2

Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Variabel
Teknik
Penelitian
Analisis

No

Peneliti
/
Tahun

Judul
Penelitian

1

Anggrea
ni
/2009

Pengaruh Spirit
Of Entrepreneur
dan Motivation
Terhadap Kinerja
Usaha Para
Pengusaha Butik
di Sun Plaza
Medan

Dependen :
1.Spirit Of
Entrepreneur
2. Motivation

Pengaruh Spirit
Of Entrepreneur
Terhadap Kinerja
Usaha Para
Pelaku UKM
Tenant Pusat
Inkubator Bisnis
Cikal USU

Dependen :
1.Spirit Of
Entrepreneur

2

Afrinal/
2014

Analisis
Regresi Linear
Berganda

1.Terdapat pengaruh
yang signifikan antara
Spirit Of Entrepreneur
dan Motivation
Terhdap KinerjaUsaha
Para Pengusaha Butik
di Sun Plaza.
2.Berdasarkan uji F
disimpulkan variabel
spirit of entrepreneur
(X1), dan motivation
(X2) secara bersamasama berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja usaha
para pengusaha butik
3.Koefisien kolerasi
yang menunjukkan
keeratan hubungan
antara spirit of
entrepreneur dan
motivation terhadap
kinerja usaha para
pengusaha butik di
Sun Plaza adalah
kurang erat.

Analisis
Regresi Linier
Berganda

1. Pengaruh yang
signifikan antara
Spirit Of
Entrepreneur
Terhdap
KinerjaUsaha Para
Pelaku UKM Tenant
Pusat Inkubator
Bisnis Cikal USU.
2.Berdasarkan hasil
pengujian
koefisiendeterminasi
(R2), nilai R Square
sebesar 0,633 berarti
sebesar 63,3%
KinerjaUsaha Para
Pelaku UKM Tenant
Pusat Inkubator Bisnis
Cikal USU
dipengaruhi oleh
Spirit Of Entrepreneur

Independen:
Kinerja
Usaha

Independen:
Kinerja
Usaha

Hasil Penelitian

Universitas Sumatera Utara

No

Peneliti
/
Tahun

Judul
Penelitian

Variabel
Penelitian

Teknik
Analisis

Hasil Penelitian

dan 36,7% dijelaskan
oleh variabel-variabel
lain.
3.Pengaruh Spirit Of
Entrepreneur yang
penulis teliti
menunjukkan
hubungan yang erat
yaitu sebesar 79,6%.
3

4

Ikkramu
din /
2010

Hafidiah
/2010

“ Pengaruh Spirit
Of Entrepreneur
dan motivation
terhadap kinerja
usaha para
pengusaha
kerajinan rotan di
Lhoksumawe

Dependen :
1.Spirit Of
Entrepreneur
2. Motivation

Pengaruh Jiwa
Kewirausahaan
Terhadap
Keberhasilan
Usaha Pada Usaha
Produk Tekstil di
Kabupaten
Bandung

Dependen:
Jiwa
Kewirausahaa
n

Analisis
Regresi Linear
Berganda

Independen:
Kinerja
Usaha

Independen:
Keberhasilan
Usaha

Analisis Jalur
(Path Analysis

Menunjukkan faktorfaktor spirit of
entrepreneur (X1)
dan motivation (X2)
mempengaruhi
kinerja usaha
pengusaha industri
kerajinan rotan di
kota lhoksumawe.
Oleh karena itu kedua
variabel tersebut
harus menjadi
prioritas yang harus
diperhitungkan dalam
meningkatkan kinerja
usaha para pengusaha
dalam berwirausaha.
1.Jiwa kewirausahaan
yang dimiliki oleh
para pemilik usaha
kecil produk tekstil di
Kabupaten Bandung
berada dalam kategori
relative cukup tinggi.
2.Keberhasilan usaha
dalam hal ini adalah
tingkat kepuasan akan
keberhasilan usaha
yang terdiri daripada
usaha kecil produk
tekstil di Kabupaten
Bandung cukup tinggi

Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau kerangka pikir merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan. Suatu kerangka pemikiran akan menghubungkan secara teoretis
antar variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dan terikat. (Sekaran dalam
Sumarni dan Wahyuni, 2006:27).
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti.
Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara
panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas.

Kerangka konseptual

diharapkan akan memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai
variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual memberikan petunjuk
kepada peneliti di dalam merumuskan masalah penelitian.
Setiap pengusaha bertujuan untuk berhasil dalam usahanya yang
memungkinkan keberhasilan mendorong pengusaha untuk memperbarui semangat
dalam berusaha dan mencapai kinerja usaha yang maksimal.Kinerja usaha adalah
ukuran bagi pengusaha dalam menentukan prestasi dan dilihat dari semangat
kerja, kualitas kerja, produk unggulan dan keberhasilan. Dalam mencapai kinerja
usaha yang maksimal diperlukan faktor pendorong dalam diri pengusaha, yaitu
suatu semangat yang dikenal dengan Spirit Of Entrepreneur.
Seorang pengusaha dengan penerapan Spirit Of Entrepreneur pada dirinya
akan berpengaruh terhadap kinerja usaha yang dibangun oleh seorang

Universitas Sumatera Utara

wirausahawan. Artinya pengusaha yang memiliki Spirit Of Entrepreneur yang
baik, maka akan memiliki kinerja usaha yang tinggi.
Pada dasarnya Spirit Of Entrepreneur dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai semangat dan watak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin atau
pemilik usaha yang berkaitan dengan pengelolaan usaha. Menurut Nickels (2005)
Spirit Of Entrepreneur terdiri dari Self-Directed, Self-Nurturing, Action-Oriented,
Highly-Energic, Tolerant of Uncertainty. Dan menurut Hendro (2011)Perubahan
Teknologi, Perubahan Struktur Pemerintah dan Politik, dan Intrepreneurship.
Self-Directed,

menurut

Nickels

(2005:176),

adalah

Entrepreneur

hendaknya bersikap menyenangkan dan memiliki displin diri yang tinggi
walaupun merupakan pemilik usaha dan penanggung jawab akan keberhasilan
maupun kegagalan usaha. Menurut Anggereani (2009) secara parsial variabel SelfDirected memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha para
pelaku usaha.
Self-Nurturing, menurut Nickels (2005:176), adalah Entrepreneur harus
percaya akan ide yang didapatnya walaupun tidak ada orang yang memikirkannya,
dan harus antusias. Menurut Anggereani (2009) secara parsial variabel SelfNurturing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha para
pelaku usaha.
Action-Oriented, menurut Nickels (2005:176), adalah gagasan bisnis yang
luar biasa belumlah cukup tanpa adanya semangat untuk menwujudkan,
mengaktualisasikan, dan mewujudkan impian menjadi kenyataan.Menurut

Universitas Sumatera Utara

Anggereani (2009) secara parsial variabel Action-Oriented memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja usaha para pelaku usaha.
Highly-Energitic, menurut Nickels (2005:176), Ini bisnis anda, dan anda
harus emosionel, mental, dan fisik mampu bekerja lama dan keras.Menurut
Anggereani (2009) secara parsial variabel Highly-Energitic memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja usaha para pelaku usaha.
Tolerant of Uncertainty, menurut Nickels (2005:176), Entrepreneur
sukses

dengan

menempuh

resiko-resiko

yang

telah

diperhitungkan

sebelumnya.Kewirausahaan tidak ditujukan bagi orang-orang yang suka memilih
keadaan atau takut untuk menerima kegagalan.Menurut Anggereani (2009) secara
parsial variabel Tolerant of Uncertaintymemiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja usaha para pelaku usaha.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menyusun 5 (lima) variabel yang
menurut peneliti paling mempengaruhi Kinerja usaha dan dapat digambarkan
sebagai berikut:
Spirit Of Entrepreneur (X1)
a. Self-Directed (X1,1)
b. Self-Nurturing (X1,2)
c. Action-Oriented (X1,3)

Kinerja Usaha (Y)

d. Highly-Energitic (X1,4)
e. Tolerant of Uncertainty (X1,5)

Sumber: Nickels (2005:176) , Anggereani (2009)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara

2.4

Hipotesis
Hipotesis menurut Erlina (2011:41), adalah proposisi yang dirumuskan

dengan maksud diuji secara empiris.Proposisi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai
konsep atau konstruk yang menjelaskan atau mempredisi fenomena-fenomena.
Dengan demikian hipotesis merupakan jawaban sementara tentang perilaku,
fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.
Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah Spirit Of Entrepreneur BerpengaruhPositif dan Signifikan
Terhadap Kinerja Usaha Para Pengusaha Salon Kecantikan Di Daerah Padang
Bulan, Medan.

Universitas Sumatera Utara