Pengaruh Spirit Of Entrepreneur Dan Motivation Terhadap Kinerja Usaha Para Pengusaha Butik Di Sun Plaza Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

PENGARUH SPIRIT OF ENTREPRENEUR DAN MOTIVATION

TERHADAP KINERJA USAHA PARA PENGUSAHA BUTIK

DI SUN PLAZA MEDAN

DRAFT SKRIPSI OLEH

THERESIA ANGGEREANI 040502149

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Theresia Anggereani (2009), Pengaruh Spirit Of Entrepreneurship dan Motivation Terhadap Kinerja Usaha Para Pengusaha Butik di Sun Plaza, Medan. (Dibimbing oleh Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, MSi. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penguji Bapak Drs. Bongsu Hutagalung,MSi dan Ibu Dra. Yulinda, MSi).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari Spirit of Entrepreneur dan Motivation terhadap Kinerja Usaha para Pengusaha butik di Sun Plaza, Medan. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara Spirit of Entrepreneur yang terdiri dari

self – directed, self – nurturing, action – oriented, highly energetic dan tolerant of uncertainty dan motivation yang terdiri dari berani bersikap, memiliki otonomi, dan mampu mewujudkan sesuatu terhadap kinerja usaha para pengusaha butik di Sun Plaza, Medan.

Metodepenelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang kurang erat antara Spirit of Entrepreneur dan Motivation terhadap kinerja usaha para pengusaha butik di Sun Plaza, Medan sebesar 14,4% dengan adjusted R square

sebesar 40,5% dan sisanya dijelaskan oleh factor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil Uji F menyatakan Spirit of Entrepreneur yang terdiri dari self – directed, self – nurturing, action – oriented, highly energetic dan

tolerant of uncertainty dan motivation yang terdiri dari berani bersikap, memiliki otonomi, dan mampu mewujudkan sesuatu secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha para pengusaha butik di Sun Plaza, Medan. Kata Kunci : Spirit of Entrepreneur (self – directed, self – nurturing, action – oriented, highly energetic, tolerant of uncertainty), Motivation (berani bersikap, memiliki otonomi, mampu mewujudkan sesuatu), Kinerja Usaha.


(3)

KATA PENGANTAR

Thanks for the One who spread light and warmth wherever He went. Thanks for giving me the best parent in the world because without them, i’m nothing. For my best hero parent and partner in the world, Pa A Bie and Ma A Giok with their unconditional and unlimited love, this paper is nothing with all the things you gives to me, wait for my next step that will show you how much I love You.

Tujuan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Spirit Of Entrepreneur

dan Motivation terhadap Kinerja Usaha Para Pengusaha Butik di Sun plaza, Medan” adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Penyusunan skripsi ini telah melibatkan sejumlah pihak yang memberikan masukan, motivasi, kritikan dan doa bagi penulis, dan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi, selaku Dosen Pembimbing dan Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Terima kasih atas kesabaran, motivasi dan perhatian yang telah diberikan pada penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

4. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung,MSi, selaku Dosen Penguji I. Terima kasih atas saran dan kritik yang telah diberikan selama penyusunan skripsi dan penulis mengetahui perbedaan impian dengan mimpi.

5. Ibu Dra. Yulinda, MSi, selaku Dosen Penguji II. Terima kasih atas saran dan kritik yang telah diberikan selama dan hingga penyelesaian skripsi.

6. Ibu Dr. Rismayani, Msi selaku Dosen Wali yang telah memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis sejak penulis memulai perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi.

7. Seluruh Dosen yang telah membuka mata penulis akan luasnya cakrawala pengetahuan hidup dan staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya pegawai Departemen Manajemen: Kak Dhani, Bang Jumadi, Kak Susi, Kak Vina atas semua bantuan yang telah diberikan dari awal hingga akhir.

8. Saudara – saudaraku yang mengesalkan tetapi ngangenin, Ci Ling (Thanks buat arahan penyusunan skripsi), Ko Kok Li ( thanks buat computer, printer dan penyediaan tempat untuk berpikir), X – Teen (thanks buat novel – novelnya, boy), Hendra (buat antar jemput selama ini. Semoga berlanjut terus hehehe…), Nenek (buat makanan yang becitarasa rumah), saudara – saudara yang deket dan jauh, dari yang penulis kenal hingga tak dikenal lagi. Thank u all!

9. Kubenk dengan segala hal yang ada padanya(tanpa omelanmu, mungkin ga bakalan selesai-selesai ini skripsi. So skripsi ini dedicated to you too). Selesai juga kan? Luv u!


(5)

10.Buat keluarga Kubenk, terutama Ibu dan Bapak. Terima kasih buat dukungannya.

11.Para pengusaha butik di Sun Plaza atas bantuan yang telah diberikan sehingga skripsi penulis dapat diselesaikan.

12.Teman – teman seperjuangan 2004 yang telah menang dan belum, Prettina si calon istri David, Hansor (buat SPSS), Anne (buat supportnya), Maria, Laura, Jung Sen, Cien, Cink, Andre( d best one), Runggu, Lam Tiar yang gelap, Felix

d hacker, Cangkribonk, Aulia, Ipem, Surya, Lintank, Bona dan yang lainnya yang tidak bisa disebutin tapi having time with all of you is the best thing in my life.

13.Kutenk yang gila shopping, Etha dengan semangat tempur yang melebihi pejuang, teman – teman zaman jebot yang sudah menempuh mimpi masing – masing, senang bertemu kalian.

14.Teman – teman di ex MPhoto atas foto – foto gratis (Bpk. Jurlian atas kesempatan yang telah diberikan, Adek Nova, Anita, bang Andre, Rizal, Elza, kak Mian, Mely, Bas&Bam, dan lainnya).

15.Teman – teman di HSBC, nice to meet you all.

16.Buat Nez, Slank, Linkin Park, Limp Bizkit, Chris Brown, Rihanna, Korn, Norah Jones, SUM 41, Green Day, Vicky Sianipar, Cold Play, semua musisi yang telah menemani sehingga penulis tetap semangat (Huhuhuyyy).

17.Bill Gates yang menemukan Microsoft sehingga penulis tidak perlu menggunakan mesin tik(susah), Larry Page dan Sergey Brin pendiri Google, wikipedia.com, para netter yang telah memberikan informasi, internet yang


(6)

memberikan kemudahan dalam mengakses data, dan otak – otak brilian yang mendalangi semuanya.

18.Buat pihak – pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, yang telah membantu penulis baik moril maupun materi.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan penuh dengan kerendahan hati menerima saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan di masa depan.

Medan, Maret 2009 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Kerangka Konseptual ... 4

D. Hipotesis ... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 6

F. Metode Penelitian... 7

1. Batasan Operasional... 7

2. Definisi Operasional Variabel... 8

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10

4. Populasi dan Sampel ... 10

5. Jenis dan Sumber Data ... 11

6. Teknik Pengumpulan Data... 11


(8)

BAB II URAIAN TEORITIS ... 16

A. Penelitian Terdahulu ... 16

B. Entrepreneurship ... 17

1. Pengertian... 17

2. Entrepreneur ... 18

C. Spirit of Entrepreneur... 22

D. Motivation... 24

E. Kinerja Usaha... 25

F. Usaha Kecil ... 28

BAB III GAMBARAN UMUM PENGUSAHA BUTIK DI SUN PLAZA MEDAN ...… 34

A. Gambaran Umum Sun Plaza ... 34

B. Gambaran Umum Responden ... 35

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Analisis Data ... 40

1. Deskriptif Responden... 17

2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43

B. Analisis Linier Berganda ... 46

1. Determinan (R2) ... 46

2. Uji F ... 47


(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51 A. Kesimpulan ... 51 B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA Kuisioner Penelitian Lampiran


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 5 Gambar 2.1 Model Proses Kewirausahaan ... 21


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Pertumbuhan Butik ...5

Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel ...9

Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert ...13

Tabel 2.1 Definition of Entrepreneurship ...17

Tabel 2.2 Definition of Entrepreneur ...18

Tabel 3.1 Data Tenant Butik Sun Plaza ...35

Tabel 3.2 Data Pribadi Pengusaha Butik ...37

Table 4.1 Karakteristik responden Berdasarkan Kepemilikan Usaha ...40

Tabel 4.2 Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...40

Table 4.3 Karakteristik responden Berdasarkan Lama Usia ...41

Tabel 4.4 Karakteristik responden Berdasarkan Status Pernikahan ...41

Tabel 4.5 Karakteristik responden Berdasarkan Lama Usaha ...42

Tabel 4.6 Karakteristik responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...42

Tabel 4.7 Uji Validitas ...43

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas ...45

Tabel 4.9 Determinan ...46

Tabel 4.10 Uji F ...48


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Entrepreneur merupakan salah satu pemain penting dalam perekonomian modern. Kesuksesan suatu negara dalam membangun perekonomian dilatarbelakangi dengan kemampuan negara menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan ke dalam diri setiap penduduk yang dapat menjadi salah satu

competitive advantages negara. Terjadinya krisis ekonomi menyebabkan jumlah lapangan kerja semakin sedikit bahkan tidak tumbuh dan bangkrut. Globalisasi ekonomi dan era informasi yang semakin pesat berkembang menuntut industri menggunakan sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi yang kompeten dan memiliki jiwa kewirausahaan. Hal ini disebabkan lulusan perguruan tinggi dituntut tidak hanya mampu berperan sebagai pencari kerja tetapi juga harus mampu berperan sebagai pencipta kerja. Ir. Ciputra dalam majalah Globe Asia Edisi April 2008 menyatakan bahwa bila terdapat 2% penduduk Indonesia merupakan wirausahawan maka kegiatan perekonomian Indonesia akan jauh menjadi lebih baik.

Usaha butik merupakan salah satu alternative usaha yang memiliki prospek yang cukup tinggi (Susilo, 2006:134) karena seiring dengan berkembangnya zaman setiap individu yang mengutamakan hidup modern selalu berusaha untuk selalu up to date dalam beberapa bidang, salah satunya pakaian. Bagi beberapa kelompok masyarak at, pakaian menjadi atribut yang menunjukkan keberadaan mereka di dalam masyarakat, sense mereka terhadap dunia fashion


(13)

dan aktualisasi diri mereka. Semakin berjamurnya pusat perbelanjaan mendorong semakin tingginya pertumbuhan butik.

Peneliti memilih tempat penelitian di Sun Plaza Medan karena Sun Plaza merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang mengutamakan life style (hal ini terlihat dari motto Sun Plaza yaitu Sun Plaza, It’s Your Life Style).Sun Plaza memiliki tenant butik yang cukup banyak dan beragam. Berada pada lokasi yang strategis pada area perkantoran serta mudah diakses dari beberapa ruas jalan kota Medan menyebabkan Sun Plaza menjadi tempat refreshing, tempat perbelanjaan kebutuhan sehari – hari serta tempat kalangan eksekutif, keluarga hingga anak remaja hang out.

Jumlah butik yang selalu bertambah setiap tahunnya di Sun Plaza Medan menunjukkan bahwa usaha ini masih sangat diminati. Terlihat dari tabel 1.1 yang menunjukkan tingkat pertumbuhan butik di Sun Plaza Medan.

Tabel 1.1

Jumlah Butik Sun Plaza Tahun Jumlah Butik

2004 35 2005 68 2006 93 2007 109 2008 128 Sumber: Sun Plaza Medan (2008)

Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Setiap usaha memiliki tingkat resiko yang berbeda yang ditentukan dengan tingkat teknologi yang digunakan, jenis usaha yang dijalankan hingga sistem manajemen yang diterapkan.


(14)

Tingkat persaingan para pengusaha butik semakin tinggi dikarenakan semakin bertambahnya jumlah butik di Sun Plaza setiap tahunnya. Para pengusaha dituntut untuk tampil beda agar mampu bersaing dengan pengusaha lainnya. Diversifikasi dapat dilakukan pada produk, system pelayanan dan promosi. Diversifikasi produk dapat dilakukan dengan menjual produk sesuai dengan target market yang dituju, kebutuhan konsumen akan produk apakah produk merupakan keperluan harian atau hobi serta diversifikasi produk didukung dengan pendiversifikasian tata display produk. Diversifikasi dalam pelayanan dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan yang ramah sehingga dapat memberikan rasa nyaman bagi konsumen dan mendorong konsumen untuk datang kembali. Promosi dapat dilakukan dengan pemberian member card, promosi akhir tahun, dan kerja sama dengan bank pemberi kartu kredit dalam pemberian diskon bagi pemegang kartu kredit.

Diversifikasi yang dilakukan oleh para pengusaha dapat menjadi pendorong bagi kesuksesan usaha yaitu pencapaian kinerja usaha yang maksimal. Kinerja usaha yang maksimal bukanlah hal yang mudah. Semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan dan keberhasilan merupakan capaian hasil kerja seorang pengusaha dalam melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktifitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. (Ranto, 2007:19)

Kondisi kinerja usaha ini sangat dipengaruhi oleh spirit of entrepreneur

dan motivation dari para pengusaha. Spirit adalah semangat atau jiwa seseorang dalam menjalankan suatu hal tertentu (Echols, 2000:546). Spirit of entrepreneur


(15)

inovasi dalam kegiatan usahanya. Motivasi berusaha merupakan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu atau kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan untuk menciptakan suatu kenyataan akan pikiran – pikiran kreatif yang tercipta dari spirit of entrepreneur yang ada di dalam dirinya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Spirit of Entrepreneur dan Motivation terhadap Kinerja Usaha Para Pengusaha Butik di Sun Plaza Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merumuskan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah spirit of entrepreneur dan motivation berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha para pengusaha butik di Sun Plaza Medan”

C. Kerangka Konseptual

Setiap pengusaha bertujuan untuk berhasil dalam usahanya yang memungkinkan keberhasilan mendorong pengusaha untuk memperbarui semangat dalam berusaha dan mencapai kinerja usaha yang maksimal. Kinerja usaha adalah ukuran bagi pengusaha dalam menentukan prestasi dan dilihat dari semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan dan keberhasilan. Dalam mencapai kinerja usaha yang maksimal diperlukan faktor pendorong dalam diri pengusaha, yaitu suatu semangat yang dikenal dengan spirit of entrepreneur dan motivasi. Motivasi


(16)

berusaha merupakan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu atau kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan untuk menciptakan suatu kenyataan akan pikiran – pikiran kreatif yang tercipta dari

spirit of entrepreneur yang ada di dalam dirinya. Menurut Nickels (2005) spirit of entrepreneurter terdiri dari Self – directed, Self – Nurturing, Action – oriented, Highliy energetic dan Tolerant of uncertainty. Motivasi menurut Ranto (2007) terdiri dari berani bersikap, memiliki otonomi dan mampu mewujudkan sesuatu

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menyusun suatu kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Sumber: Nickels (2005:176) dan Ranto (2007) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya adalah merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan

Spirit of Entrepreneur (X1) 1. Self – directed

2. Self – nurturing 3. Action – oriented 4. Highly energetic 5. Tolerant of uncertainty

Motivation (X2)

1. Berani Bersikap 2. Memiliki Otonomi

3. Mampu mewujudkansesuatu


(17)

masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data. (Suliyanto, 2006:53)

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

”Spirit of entrepreneur dan motivation berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha para pengusaha butik di Sun Plaza Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian adalah untuk mengetahui tentang pengaruh Spirit of entrepreneur dan motivation terhadap kinerja usaha para pengusaha butik di Sun Plaza Medan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan berguna bagi peneliti, bagi perusahaan (dalam hal ini para pengusaha butik) serta bagi para peneliti lain.

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Memperdalam pengetahuan penelitis tentang topik yang diteliti baik teori maupun praktek.

b. Mengumpulkan informasi tentang faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada para pengusaha butik di Sun Plaza medan. c. Sebagai masukan bagi akademis dan pembuat kebijakan dalam

mengembangkan dan membina usaha.


(18)

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

a. Penulis hanya menganalisis masalah di kalangan pengusaha yang menjalankan usaha butik di Sun Plaza Medan

b. Pengusaha yang diteliti adalah para pengusaha yang telah memiliki tempat tetap di Sun Plaza Medan dan menjual khusus produk pakaian dilengkapi dengan aksesori pelengkap lain, seperti sepatu, sandal, aksesoris dan jam tangan. Bentuk kepemilikan yaitu milik sendiri. c. Telah beroperasi minimal 6 bulan

d. Penelitian menggunakan variabel spirit of entrepreneur sebagai variabel independen (X1) dengan 5 (lima) indikator sebagai berikut: 1. Self-directed

2. Self-nurturing

3. Action-oriented

4. Highly energetic

5. Tolerant of uncertainty

Motivation sebagai variabel independen (X2) dengan 3 (tiga) indikator sebagai berikut:

1. Berani bersikap 2. Memiliki otonomi


(19)

Kinerja usaha (Y) sebagai variabel dependen dengan 4 (empat) indikator sebagai berikut:

1. Semangat kerja 2. Kualitas kerja 3. Produk unggulan 4. Keberhasilan

2. Definisi Operasional Variabel

Pembatasan di dalam sebuah penelitian mutlak dibutuhkan agar tidak menimbulkan keraguan. Hal – hal yang diteliti dalam skripsi ini adalah mengenai spirit of entrepreneur, motivation dan kinerja usaha dalam bisnis butik di Sun Plaza Medan.

a. Spirit of entrepreneur sebagai variabel X1 adalah semangat yang dimiliki seorang entrepreneur untuk mencapai kinerja usaha yang berkualitas. Sikap mental ini merupakan pendorong bagi entrepreneur

untuk mewujudkan tujuan akhirnya yaitu kesuksesan. (Nickels, 2005:177)

b. Motivation sebagai variabel X2 adalah dorongan patriotik pengusaha yang muncul dari dalam diri (instrinsik) dan dipengaruhi oleh keadaan luar diri (ekstrensik) untuk mencapai tujuan yang diharapkan berdasarkan keyakinan.

c. Kinerja usaha sebagai variabel Y yaitu semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan, dan keberhasilan usaha mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja pengusaha (Ranto, 2007)


(20)

d. Sun Plaza Medan merupakan salah satu tempat perbelanjaan yang terkenal mengutamakan life style sebagai main factor dalam pengembangan mall sehingga memiliki butik – butik yang bertaraf internasional, nasional hingga lokal yang memiliki ciri khas dalam produk yang dijual.

e. Butik merupakan perusahaan usaha berbadan hukum yang menjual pakaian dan aksesoris pendukung, seperti sepatu, perhiasan dan tas tetapi butik bisa memosisikan pada salah satu produk dan tidak harus memiliki keutamaan dalam penjualan pakaian. Bertempat disebagian atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi dengan tempat display product, penyimpanan produk dan tempat transaksi prnjualan.

Tabel 1.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran Variabel Spirit

of entrepreneur

(X1) Pengusaha Butik semangat yang dimiliki pengusaha butik untuk mencapai kinerja usaha yang berkualitas 1. Self-directed 2. Self-nurturing 3. Action-oriented 4. Highly energetic

5.Tolerant of uncertainty

Skala Likert

Variabel

Motivation (X2) Pengusaha Butik

dorongan patriotik pengusaha yang muncul dari dalam diri (instrinsik) dan dipengaruhi oleh keadaan luar diri (ekstrensik) untuk mencapai tujuan yang diharapkan berdasarkan keyakinan 1.Berani Bersikap 2.Memiliki otonomi 3.Mampu mewujudkan sesuatu Skala Likert Variabel Kinerja Usaha (Y) Pengusaha semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan,

1. Semangat Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Produk Unggulan


(21)

Sumber: Nickels (2005:176) dan Ranto (2007) 3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Sun Plaza Jl. K. H. Zainul Arifin No. 7 Medan, Sumatera Utara. Sun Plaza merupakan mall yang ditujukan pada masyarakat kelas menengah ke atas dan memiliki lokasi strategis karena berada di tengah kota dan pusat perkantoran.

Penelitian dilakukan pada bulan April hingga Agustus 2008. 4. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi penelitian adalah para pengusaha butik di Sun Plaza Medan. Populasi yang digunakan sebagai kerangka sampling adalah 128 usaha butik (sumber: Your Lifestyle News Edisi 14)

b. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling methods yang disebut juga dengan metode pemilihan secara tidak acak dengan metode judgment sampling.

Kriteria yang digunakan oleh penulis adalag sebagai berikut: 1) Memiliki tempat usaha yang tetap di Sun Plaza Medan 2) Kepemilikan usaha adalah usaha sendiri

3) Telah beroperasi minimal 6 bulan terhitung sejak tanggal pembukaan butik

Butik dan keberhasilan

usaha mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja pengusaha


(22)

Berdasarkan metode yang digunakan maka jumlah sampel penelitian adalah 84 usaha.

5. Jenis dan Sumber Data

Penelitian menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer dikumpulkan melalui wawancara kepada responden dan menggunakan kuisioner dengan mengajukan sejumlah pertanyaan sesuai dengan indikator penelitian.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang menjadi referensi pendukung penelitian berupa buku, majalah, jurnal, dan hasil penelusuran via internet.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik antara lain:

a. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada pengusaha butik untuk memperoleh keterangan dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

b. Observasi

Pengamatan langsung pada usaha butik yang dijalankan oleh pengusaha dalam hal produk yang dijual, pendisplayan produk hingga arus pengunjung butik.


(23)

c. Kuisioner/ Daftar Pertanyaan

Kuisioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui beberapa daftar pertanyaan kepada responden terpilih.

d. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku, majalah, jurnal, dan hasil penelusuran internet yang berkaitan dengan penelitian.

7. Analisis Data

a. Metode analisis statistik yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengadakan prediksi nilai dari variabel dependen dengan memperhitungkan nilai-nilai variabel independen sehingga dapat diketahui apakah terdapat pengaruh positif atau negatif. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian menggunakan bantuan aplikasi software Statistic Product and Service Solution(SPSS) 13.0 for Windows.

Rumusnya adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e dimana:

Y = Kinerja Usaha

X1 = Spirit of entrepreneur

X2 = Motivation

a = Konstanta b1-b2 = Koefisien arah regresi e = standard error


(24)

b. Pengukuran variabel menggunakan skala likert yang digunakan sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor. (Sugiyono, 2005:86).

Skala Likert umumnya menggunakan 5 (lima) tingkat penilaian yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.3

Instrumen Skala Likert

No Jawaban Pertanyaan Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (RG) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2005:86)

c. Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan instrumen yang digunakan, yaitu kuisioner. Kuisioner diadopsi dari penelitian terdahulu dan karena beberapa kondisi yang berbeda seperti adanya penambahan variabel maka peneliti melakukan uji validitas terhadap kuisioner tersebut. Sedangkan uji realibilitas digunkan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuisioner) menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.


(25)

d. Pengujian hipotesis sebagai berikut: 1. Uji-t (Uji Parsial)

Uji-t digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen secara individual terhadap varaiabel dependen. Untuk menguji hipotesis digunakan uji-t, dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

Ho : β = 0 (tidak terdapat pengaruh Spirit of entrepreneur

dan motivation terhadap kinerja usaha)

H1 : β ≠ 0 (terdapat pengaruh Spirit of entrepreneur dan

motivation terhadap kinerja usaha) Kaidah pengambilan keputusan:

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5% 2. Uji-F (Uji secara serentak)

Uji-F digunakan untuk menguji apakah setiap variabel indeepnden ( X1 dan X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

Ho : b1, b2 = 0 (tidak terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen)

H1 : b1, b2 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen)


(26)

Kaidah pengambilan keputusan:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5% 3. Identifikasi Determinan (R²)

Identifikasi Determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisisen Determinan menunjukkan seberapa besar kontribusi variabel independen (X1 dan X2) terhadap variabel dependen (Y). Semakin besar nilai koefisien determinasi maka semakin baik variabel X1 dan X2 menerangkan variabel Y. Jika R² semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel spirit of entrepreneur (X1) dan


(27)

BAB II

URAIAN TEORETIS

A. Penelitian Terdahulu

1. Ranto (2007) melakukan penelitian yang berjudul ”Korelasi antara Motivasi, Knowledge of Entreprenurship dan Independensi dan The Entrepreneur’s Performance pada Kawasan Industri Kecil”. Dengan analisis varians untuk uji signifikan dan linearitas variabel dependen dengan variabel independen secara satu persatu dan analisis varians regresi linear jamak menunjukkan bahwa Y = 60,869 + 0,492X1 + 0,612X2 + 0,184X3 dengan koefisien korelasi sebesar R = 0,634 dan Fhitung = 12,572 yang lebih besar dari Ftabel = 2,70 pada α = 5% dan Ftabel = 4,16 pada α = 10%. Koefisien determinasi adalah R² = 0,4019 yang menunjukkan bahwa 40,19% variasi yang terjadi pada variabel kinerja pengusah industri kecil dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh ketiga variabel independen. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi berusaha, pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian usaha secara bersama dalam kinerja pengusaha industri kecil Pulo Gadung. 2. Masrudin (2007) melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Spirit of Entrepreneur terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Makanan di Jl. Dr. Mansyur Medan”. Dengan pengujian analisis regeresi sederhana menunjukkan bahwa Y = 4,4019 + 0,45991X dengan ttabel = 2,1315 < thitung = 4,8594. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel X1 (Spirit of Entrepreneur) yang memiliki indikator Self-directed, Self-nurturing, Action-oriented,


(28)

Highly-energetic dan Tolerant of uncertainty terhadap variabel Y (Keberhasilan Usaha).

B. Entrepreneurship 1. Pengertian

”Entrepreneurship is the result of a disciplined, systematic process of applying creativity and innovations to needs and opportunities in the marketplace” Thomas W. Zimmere (Suryana, 1996:7)

Terdapat beberapa definisi entrepreneurship yang dikemukakan oleh para ahli:

Tabel 2.1

Definition of Entrepreneurship

Source Definition

Knight (1921) Profits from bearing uncertainty and risk

Schumpeter (1934) Carrying out of new combinations of firm organization – new products, new services, new sources of raw material, new mwthod of production, new markets, new forms of organization

Hoselitz (1952) Uncertainty bearing, coordination of productive resources, introduction of innovations and the provision of capital

Cole (1959) Purposeful activity to initiate and develop a profit – oriented business

McClelland (1961) Moderate risk taking

Casson (1982) Decisions and judgements about the ccordination of scarce resources

Gartner (1985) Creation of new organizations

Stevenson, Roberts & Grousbeck (1989)

The pursuit of opportunity without regard to resources currently controlled

Sumber : Dollinger, 1999:4

Kewirausahaan merupakan aktivitas yang memiliki sifat kolaboratif dan relevan terhadap semua jenis dan ukuran organisasi, sektor dan lokasi, serta tidak terbatas pada pemilik atau pendiri.


(29)

2. Entrepreneur

Kata entrepreneur berasal dari kata Prancis, entreprede, yang berarti berusaha dengan konteks bisnis berarti memulai sebuah bisnis. Kamus Merriam-Webster menggambarkan definisi entrepreneur sebagai seseorang yang mengorganisir, memenej, dan menanggung resiko sebuah bisnis atau usaha (www.entrepreneur.com)

Terdapat beberapa definisi entrepreneur menurut beberapa ahli: Tabel 2.2

Definition of Entrepreneur

Source Definition

Peggy A Lmbing and Charles (1999)

A creative action that build a value from nothing.

Hermawan Kertajaya Someone who can sell opportunity or idea become something that can be sold and create value like profit through positioning, differentiation and brand.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

A person who talented about new product, to know how to determine a new product’s method, arrange it operational and markei it.

Raymond Kao A person who can create wealth anf value by increasing process through idea’s incubation, easily resources and make an idea come true.

Dr. Rhenald Khasali A person who like changes. Do allinvention that differentiate him form others, create added value, giving advantages to him and others, his creation built continuously.

N. B. Susilo (2005) A person who has the character of successful leader, with King’s anointing.

Riyanti (2005) A person who has an unusual perception in introducing the potential claim of things and service.


(30)

Beberapa ahli melakukan penelitian tentang sifat entrepreneur, antara lain: a. David McClelland (1961) menggambarkan entrepreneur terutama

domotivasi oleh kebutuhan yang luas atas pencapaian dan keinginan kuat untuk membangun.

b. Collins dan Moore (1970) mempelajari 150 entrepreneur dan menyimpulkan bahwa mereka orang – orang yang tangguh dan pragmatis yang dikendalikan oleh kebutuhan atas kemandirian dan pencapaian; mereka jarang berkeinginan untuk mengadu pada pihak otoritas

c. Bird (1992) melihat entrepreneur sebagai orang yang cekatan, yaitu cenderung kaya wawasan, berbagi ide, banyak trik, cerdik, kaya sumber daya. Mereka opportunistic, kreatif, dan tidak sentimental. d. Busenitz dan Barney (1997) mengklaim entrepreneur cenderung

terlalu percaya diri dan menyamaratakan.

e. Cole (1959) menemukan empat tipe entrepreneur : innovator, calculating inventor, over-optimistic promoter, dan organization builder. Tipe – tipe ini tidak terkait dengan kepribadian tetapi terkait tipe peluang yang dihadapi entrepreneur.

f. Burton W. Folsum Jr, membedakan antar political entrepreneur dan

market entrepreneur. Political entrepreneur menggunakan pengaruh – pengaruh politik untuk mendapatkan pendapatan melalui subsidi, proteksi, monopoli yang diberi pemerintah, kontrak – kontrak pemerintah, atau aturan – aturan pemerintah yang menguntungkan.


(31)

Market entrepreneur berjalan tanpa keistimewaan – keistimewaan khusus dari pemerintah. (www.answers.com)

Beberapa karakteristik entrepreneur :

a. Entrepreneur memiliki visi antusias/ semangat/ gairah, yang merupakan kekuatan pengendali sebuah usaha.

b. Visi entrepreneur biasanya didukung oleh sekumpulan ide spesifik yang terkait dan tidak tersedia di pasar.

c. Cetak biru untuk merealisasikan visi jelas, meskipun detail mungkin tidak lengkap, fleksibel, dan terus berkembang.

d. Entrepreneur mempromosikan visinya dengan gelora semangat. e. Dengan keras hati dan kebulatan tekad, entrepreneur

mengembangkan berbagai strategi untuk mengubah visi menjadi kenyataan

f. Entrepreneur mengambil tanggung jawab awal untuk membuat visi menjadi sebuah kenyataan.

g. Entrepreneur mengambil resiko secara hati – hati. Ia menaksir biay – biaya, kebutuhan pasar/ konsumen, dan membujuk orang untuk bergabung atau membantu.

h. Entrepreneur berpikir positif dan pengambil keputusan. (www.answers.com)

Faktor – faktor yang mendorong seseorang menjadi entrepreneur

digambarkan melalui model proses kewirausahaan yang dapat di lihat pada Gambar 2.1 pada halaman berikut:


(32)

Sumber : William D Bygrave (Suryana, 2003:40) Gambar 2.1 Model Proses Kewirausahaan

Berdasarkan Gambar 2.1 maka kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor individu yang memicu kewirausahaan adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan resiko, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan adalah model peran, peluang, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. (Suryana,2003:40)

Seorang yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang dapat menggabungkan nilai – nilai, sifat – sifat, utama (pola sikap) dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan praktis.

Pribadi:

-Pencapaian locus of control -Toleransi -Pengambil Resiko -Nilai-nilai pribadi -Pendidikan -Pengalaman Pribadi: -Pengambil resiko -Ketidakpuasan -Pendidikan -Usia -Komitmen Sosiologi: -Jaringan Kelompok -Orang tua -Keluarga -Model Peranan Pribadi: -Wirausahawan -Pemimpin -Manajer -Komitmen -Visi Organisasi -Kelompok -Strategi -Struktur -Budaya -Produk

INOVASI KEJADIAN PEMICU IMPLEMENTASI PERTUMBUHAN

Lingkungan: -Kompetisi -Sumber Daya -Inkubator -Kebijakan Pemerintah Lingkungan: -Pesaing -Pelanggan -Pemasok -Investor, bankir Lingkungan: -Peluang -Model Peranan -Aktivitas


(33)

C. Spirit Of Entrepreneur

Jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship dapat mendorong suksesnya seseorang terutama pada era globalisasi dan informasi karena kriteria yang dibutuhkan oleh pasar adalah para lulusan perguruan tinggi yang memiliki jiwa kewirausahaan. Krisis ekonomi menyebabkan jumlah lapangan kerja tidak tumbuh bahkan berkurang karena bangkrut. Hal ini menuntut para lulusan perguruan tinggi tidak hanya mampu berperan sebagai pencari kerja tetapi juga harus mampu berperan sebagai pencipta kerja.

Entrepreneur memiliki banyak kesamaan dengan sifat karakter pemimpin dan seringkali dikontraskan dnegan manajer dan administrator yang lebih

methodical dan kurang mengambil resiko. Kemampuan seorang entrepreneur

memiliki kepribadian untuk menanggung resiko, mengambil inisiatif, menciptakan visi, dan mengerahkan orang lain untuk mengikuti arahan tidak mudah dipelajari ataupun mendapatkannya.

Nickels (2005:176) menyebutkan untuk mendapatkan kemampuan – kemampuan tersebut seorang entrepreneur harus memiliki spirit of entrepreneur, yaitu:

1. Self – Directed

Entrepreneur hendaknya bersikap menyenangkan dan memiliki displin diri yang tinggi walaupun merupakan pemilik usaha dan penanggungjawab akan keberhasilan maupun kegagalan usaha.


(34)

2. Self - Nurturing

Entrepreneur harus percaya akan ide yang didapatnya walaupun tidak ada orang yang memikirkannya, dan harus melengkapi antusiasme

entrepreneur. 3. Action – oriented

Gagasan bisnis yang luar biasa belumlah cukup tanpa adanya semangat untuk mewujudkan, mengaktualisasikan, dan mewujudkan impian menjadi kenyataan.

4. Highly – energetic

It’s your business, and you must emotionally, mentally, and physically able to work long and hard.

5. Tolerant of uncertainty

Entrepreneur sukses dengan menempuh resiko – resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya. Kewirausahaan tidak ditujukan bagi orang – orang yang suka memilih keadaan atau takut untuk menerima kegagalan. Tips bagi entrepreneur yang potensial:

a. Bekerja dengan orang lain, dan pelajari bagaimana mereka mendapatkan uang

b. Research your market, tetapi jangan dilakukan dalam jangka waktu lama

c. Mulailah usaha anda ketika anda telah memiliki pelanggan. Sebagai permulaan, jadikan usaha anda sebagai usaha sampingan dahulu.

d. Susun suatu tujuan spesifik tetapi jangan terlalu tinggi karena dalam memulai usaha, aspek yang paling tersita adalah aspek keuangan anda.


(35)

e. Rencanakan beberapa tujuan anda dalam time schedule

f. Biasakan diri anda bergaul dengan orang yang lebih pintar, misalnya seorang akuntan atau direktur yang tertarik dengan usaha anda dan bisa memberi jawaban pertanyaan anda seputar usaha yang dilakukan. g. Jangan takut gagal. New entrepreneur must be ready to run out of time

a few time before they succeed (Nickels, 2005:177)

D. Motivation

Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu atau kondisi mnetal yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action or activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. (www.wikipedia.co.id)

Menurut Santrock (Ranto, 2007:19) melihat ranah motivasi terdiri dari Motivasi Instrinsik, yaitu keinginan dari dalam diri seseorang untuk melakukan yang bermanfaat bagi dirinya, dan Motivasi Ekstrinsik, yaitu keinginan untuk melakukan sesuatu yang lebih dipengaruhi oleh faktor – faktor yang berasal dari luar diri. Motivasi bukanlah suatu perilaku, motivasi adalah pernyataan internal yang kompleks yang tidak dapat dipelajari secara langsung, tetapi pernyataan internal kompleks itu mempengaruhi perilaku. Owen (Ranto, 2007: 20)

Keberhasilan berusaha tidak diukur dari seberapa banyak harta seseorang telah terkumpul tetapi dilihat bagaimana seorang membentuk, mendirikan serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Dalam


(36)

berusaha, kekayaan merupakan sifat yang relative dan merupakan produk bawaan dari sebuah usaha yang ingin mengaktualisasikan diri dalam suatu kehidupan sendiri untuk mewujudkan sesuatu. Sehingga motivasi berusaha adalah dorongan patriotik pengusaha yang muncul dari dalam diri (instrinsik) dan dari luar diri (ekstrinsik) dalam meneliti dalam kehidupannya untuk mencari nilai – nilai hakiki agar cita – cita hidup berlandaskan keyakinan dan berwatak luhur untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Ranto, 2007:20)

E. Kinerja usaha

Kinerja merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan gambaran sejauhmana hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi . Ivancevich (Ranto, 2007:19)

Jenis kinerja dapat diklasifikasikan sebagai kinerja manusia, kinerja mesin dan kinerja organisasi di mana hasil kegiatan dilaksanakan secara efisien dan efektif.. Dalam menilai kinerja yang efektif dapat mempengaruhi dua hal yaitu produktivitas dan kualitas kerja yang dapat dinilai dengan melakukan langkah – langkah (1) mendefinisikan pekerjaan; (2) menilai kinerja dan (3) memberikan umpan balik, dan adanya akuntabilitas yang jelas. Dessler (Ranto, 2007:19) Menurut Kotter dan Hesket (Ranto, 2007:19) jenis kinerja terdiri dari dua yaitu (1) kinerja ekonomis, menghasilkan etos kerja yang kuat dan berkualitas, dan (2) kinerja unggul, menghasilkan produk unggulan.

Kinerja usaha para pengusaha adalah serangkaian capaian hasil kerja dalam melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas


(37)

maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Kinerja usaha yaitu semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan, dan keberhasilan usaha yang mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja pengusaha.

1. Semangat kerja

Semangat kerja adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga kinerja yang dihasilkan adalah maksimal dan terdapat nilai – nilai keberhasilan bagi usaha.

2. Kualitas Kerja

Kegiatan usaha yang dijalankan dapat berjalan secara efektif dan efisisen dan menghasilkan etos kerja yang berkualitas serta mengahsilkan produk unggulan.

3. Produk unggulan

Produk unggulan merupakan hasil kegiatan usaha yang merupakan hasil dari rangsangan yang disajikan kepada konsumen melalui interaksi antara pengusaha dan konsumen. Hasil kegiatan usaha merupakan produk yang memiliki peringkat penjualan paling tinggi dibandingkan dengan produk lainnya.

4. Keberhasilan

Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha telah berjalan dengan lancar dilihat melalui keuntungan, jumlah penjualan dan pertumbuhan usaha.


(38)

Cara memasuki dunia usaha:

Menurut Suryana (2003:69) terdapat tiga cara memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :

1. Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri. Terdapat tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis: (a) Perusahan milik sendiri, yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang, (b) Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama – sama menjalankan usaha bersama, dan (c) Perusahan berbadan hokum (corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar badan hokum dengan modal saham – saham.

2. Membeli usaha orang lain(buying), yaitu dengan membeli perusahaan atau usaha yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi yang sudah ada.

3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu suatu kerja sama antara

entrepreneur dengan franchisor dalam mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha (waralaba). Setiap waralaba menjalankan operasi bisnisnya secara mandiri dan biasanya dimiliki oelh pengusaha perseorangan.

Dalam memasuki arena bisnis atau memulai usaha baru, entrepreneur

dituntut tidak hanya memiliki kemampuan tetapi juga harus memiliki ide dan kemauan yang terwujud dalam bentuk product yang laku di pasar.


(39)

Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan: 1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki

2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih 3. Tempat usaha yang akan dipilih

4. Organisasi usaha yang akan digunakan 5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh

6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh (Suryana, 2003:71)

F. Usaha Kecil

Istilah entrepreneur dengan pemilik usaha kecil sering digunakan secara bersamaan. Walaupun memiliki banyak kesamaan, tetapi terdapat perbedaan signifikan antara keduanya dalam hal :

1. Jumlah kekayaan yang tercipta – usaha entrepreneurship menciptakan kekayaan secara substansial, bukan sekedar arus penadapatn yang menggantikan upah tradisional

2. Kecepatan mendatangkan kekayaan – sementara bisnis kecil yang sukses dapat menciptakan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang,

entrepreneur menciptakan kekayaan dalam waktu yang lebih singkat, misalnya 5 tahun.

3. Resiko pada entrepreneur tinggi, dengan insentif keuntungan pasti, banyak

entrepreneur akan mengejar ide dan kesempatan yang akan mudah lepas. 4. Inovasi – entrepreneur melibatkan inovasi substansial melebihi usaha


(40)

kemakmuran . Inovasi bisa dari produk atau jasa, atau dalam proses bisnis yang digunakan untuk menciptakan produk atau jasa.

Managing a Small Business

Usaha kecil rentan akan kegagalan yang umumnya terjadi dalam menerapkan sistem manajemen. Apakah system manajemen yang telah diterapkan sesuai dengan skala usaha atau disebabkan oleh human error

merupakan dua kemungkinan penyebab kegagalan penerapan system manajemen dalam usaha kecil.. Dalam memulai usaha Nickels (2005:189) menyatakan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membantu kesuksesan dalam berusaha, yaitu:

1. Planning your business

Merupakan langkah awal dalam memulai usaha. Business Plan berisikan tentang semua aspek dari bsinis yang akan dijalankan, antara lain adalah target pemasaran, keuntungan bisnis, sumber daya yang dimiliki, dan kualifikasi yang diinginkan pemilik usaha.

2. Financing your business

Memulai suatu usaha harus memiliki beberapa sumber daya modal yang potensial, yaitu: tabungan pribadi, keluarga, former employers (induk semang), lembaga keuangan dan peemrintah.

3. Knowing your customers (marketing)

Elemen yang paling penting dalam kesuksesan usaha kecila adalah mengetahui pasar. Di dalam bisnis, sebuah pasar terdiri dari orang – orang yang tidak puas dengan keinginan dan kebutuhan mereka yang kedua hal tersebut mempunyai untuk membeli.


(41)

4. Managing your employees (human resources development)

Usaha – usaha yang telah tumbuh menjadi tidak mungkin bagi

entrepreneur apabila mereka tidak mengupah, melatih, dan memotivasi karyawannya akan menjadi titik kritis.

5. Keeping record (accounting)

Pemilik usaha sering mengatakan bahwa hal yang terpenting dalam meulai dan menjalankan usaha kecil adalah aspek keuangan. Peranan komputer sangat diperlukan pada pencatatan keuanagn perusahaan dengan mencatat aktivitas keuanagn antara lain adalah penjualan, peengeluaran, dan keuntungan. Sistem komputerisasi yang sederhana cukup membantu usaha dalam pencatatan keuangan diantaranya adalah pengendalian persediaan, jumlah pelanggan dan daftar gaji.

Menurut Thomas Zimmerer (www.wirausaha.com) ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut : 1. Wirausahawan Sebagai pahlawan

Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri.

2. Pendidikan Kewirausahaan

Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk


(42)

belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri.

3. Faktor Ekonomi dan Kependudukan

Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.

.4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa

Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa

5. Kemajuan Teknologi

Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.


(43)

6. Gaya Hidup Bebas

Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir.

7. E- Commerce dan the world wide web

Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.

8. Peluang Internasional

Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia


(44)

seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik Uni Soviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad 21.


(45)

BAB III

GAMBARAN UMUM PENGUSAHA BUTIK DI SUN PLAZA MEDAN

A. Gambaran Umum Sun Plaza Medan

Sun Plaza merupakan salah satu mal di kota Medan yang dikenal dengan tempat perbelanjaan kelas menengah ke atas. Sun Plaza berdiri pada tahun 2004 dengan grand opening pada tanggal 21 July 2004 (www.sun-plaza.com). Sun Plaza beralamat di Jl, KH Zainul Arifin No. 7, daerah Kampung Madrash. Lokasi Sun Plaza merupakan daerah strategis karena tterletak di jantung kota dan terletak di daerah perbankan kota Medan. Sun Plaza menjadi alternative bagi para pekerja untuk menikmati makan siang ataupun refreshing setelah jam kerja.

Jumlah tenant yang bertambah setiap tahunnya menjadi indiaktor bahwa semakin tahun Sun Plaza semakin digemari sebagai tempat untuk menjalankan usaha bagi para wirausahawan. Jumlah tenant yang memiliki nama eksklusif seperti Sogo Department Store, Hypermart, ACE Hardware, Index Furnishing, Pizza Hut, Sushi Tei, Nelayan, Gramedia dan Paper Clip serta butik – butik yang berkelas menciptakan suatu image eksklusif bagi Sun Plaza.

Pengaruh lain yang menciptakan Sun Plaza sebagai mal yang berkelas adalah system parkir yang aman dan terjamin dan event –event yang diadakan sanggup menarik animo masyarakat.

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan bahwa jumlah arus pengunjung akan meningkat tajam ketika hari Jumat, Sabtu, Minggu dan pada hari - hari libur umum.


(46)

B. Gambaran Umum Responden

Para wirausahawan memiliki latar belakang yang berbeda – beda. Perbedaan tersebut meliputi jenis kelamin, umur, status dan tingkat pendidikan.

Tabel 3.1

Data Tenant Butik Sun Plaza

No. Nama Butik Lokasi Pengusaha Lama Berusaha

1 Efod Boutique LG B-6,7 Lina 3 tahun 8 bulan

2 Poseley LG B-8,9 A Guan 11 tahun

3 Zein GF A-17 Mira 2 tahun

4 Active Gear GF B-16,17,18,19 Rita 5 tahun

5 ATT GF B-28,29 Henny 12 tahun 5 bulan

6 Arithalia GF B-43 A Hui 4 tahun

7 H2O Boutique L1 A-9 Sulliana 8 tahun

8 J-Lo L1 A-10 Jenny 2 tahun 5 bulan

9 Jeans Club L1 A-12 Krisna 7 tahun

10 Collens L1 A-15 Wicole 6 tahun

11 TF II L1 A-19 Tiffany 3 tahun

12 Queens L1 A-20 Queen 2 tahun 3 bulan

13 In’s L1 A-20A In In 5 tahun

14 Kazuki L1 A-21,22,23 Rita 2 tahun 8 bulan

15 Tiffanel L1 A-23 Amilah 2 tahun 1 bulan

16 Koko Boutique L1 A-25 Anita 3 tahun

17 Sense L1 A-26 Serta 8 bulan

18 Unique L1 A-32 A Hua 6 tahun

19 Gaigianno L1 A-35,36 George 4 tahun

20 Dance Club L1 B-9 Hanna 4 tahun

21 Sugar Sugar L1 B-9A Jean 3 tahun

22 Man Square L1 B-12 Jim Brown 13 tahun 5 bulan

23 SUB L1 B-15 Jim Brown 14 tahun

24 Patrice L1 B-16 Patrice 1 tahun

25 Aurich Pinko L1 B-18,19 A Pin 17 tahun

26 RGN L1 B-21 A Ching 1 tahun 5 bulan

27 New Mom’s L1 B-26 Rusna 3 tahun

28 My Sugar L1 B-27 Jean 2 tahun 3 bulan

29 Athena L1 B-29 A Chia 15 tahun

30 Axara L1 B-30 A Xia 3 tahun

31 Lesenphants L1 B-31 Siti 2 tahun 9 bulan

32 Prestige L1 B-32 Eka 2 tahun bulan

33 Massino L1 B-35 Christine 5 tahun

34 Young Man L1 B-36 Anthony 8 tahun

35 Tata Collection L1 B-39 Lirna 4 tahun 7 bulan

36 La Cuisine L1 B-40 A Hong 4 tahun


(47)

38 Monaco L1 C-26 Lisna 22 tahun

39 Kizzy L1 C-29 Jim Brown 2 tahun

40 Cley L1 C-29A July 1 tahun 5 bulan

41 Yen’s Club L1 C-29B Yen Yen 2 tahun

42 Milly L1 C-30 Milly 1 tahun 3 bulan

43 Coconuts L2 A-10 Tommy 2 tahun

44 S2 L2 A-11A Sasa 1 tahun 5 bulan

45 Sagaie L2 A-11B Johnny 1 tahun

46 MPL Club L2 A-12 Markus 1 tahun 10 bulan

47 Sonayna L2 A-15 Sonya 9 bulan

48 Dada L2 A-16 Julianna 2 tahun 7 bulan

49 Rizzo L2 A-18 Rizky 1 tahun 5 bulan

50 01:PM L2 A-19,20 Hendra 1 tahun

51 Cece Meme L2 A-21A Joenani 9 tahun

52 Mei Lan L2 A-21B Mei Lan 2 tahun 2 bulan

53 Sweet Heart L2 A-22 Lina S Japit 13 tahun

54 Coconuts L2 A-25 Tommy 1 tahun 9 bulan

55 Myer L2 A-28 Agustin 12 tahun

56 Mei Tin L2 A-31 A Mei 3 tahun

57 Sabrina L2 A-37 Sabrina 1 tahun 5 bulan

58 Doux Boutique L2 A-38,39 Harry 1 tahun 9 bulan

59 Mix It L2 A-40 Julia 3 tahun

60 Li Vuitton L2 B-2 Angelina 14 tahun

61 Jacquine L2 B-6 Angel 4 tahun

62 Female L2 B-11 Kontan 2 tahun

63 Lyn’s Boutique L2 B-12 Lyn Lyn 1 tahun 7 bulan

64 My Choice L2 B-15 Lina 11 tahun

65 D’Sun Blaze L2 B-20A Renny 4 tahun

66 IL Palino L2 B-21 Hendri 16 tahun

67 Lily Boutique L2 B-22 Lily 4 tahun

68 Masquerade L2 B-25 A Hui 14 tahun

69 La Femme L2 B-27 A Sui 4 tahun 1 bulan

70 Q-TA L2 B-30 Kiki 2 tahun 2 bulan

71 Meiji Boutique L2 C-1,2 Meiji Q 19 tahun

72 Carlin L2 C-9 Fredy 16 tahun

73 Blu Myer L2 C-11 A Chui 12 tahun

74 Joshepine L2 C-19 Joshepine 3 tahun

75 Spring L2 C-22 A Hui 2 tahun 7 bulan

76 Dodo L2 C-32A Julianna 2 tahun 7 bulan

77 Spy Boutique L3 A-5B Julianna 1 tahun 7 bulan

78 Etalase L3 A-36 Hendrawan 20 tahun

79 Silk Boutique L3 A-36 Inge 4 tahun 7 bulan

80 Skin L3 B-20 Jim Brown 15 tahun

81 The Other Side L3 B-26 Rudy 8 tahun

82 Duty 100 L3 B-29 Julianna 2 tahun 8 bulan


(48)

84 Imoet L4 C-26 Min Min 4 tahun Sumber: Data Primer (2008)

Berdasarkan Tabel 3.1 responden yang diwawancarai memiliki rentang usia usaha antara 8 bulan hingga 22 tahun, dengan usia butik paling muda adalah Butik Sense dengan Ibu Serta sebagai pemiliknya dan usia butik tertua adalah Monaco dengan kepemilikan oleh Ibu Lisna dengan umur 22 tahun.

Tabel 3.2

Data Pribadi Pengusaha Butik No. Pengusaha Nama Butik Jenis

Kelamin Status Umur

Pendidikan Terakhir 1 Lina Efod Boutique Perempuan Kawin 34 Strata 1 2 A Guan Poseley Laki-laki Kawin 43 Strata 2

3 Mira Zein Perempuan Kawin 32 Diploma

4 Rita Active Gear Perempuan Tidak kawin 30 Strata 1

5 Henny ATT Perempuan Tidak kawin 35 Diploma

6 A Hui Arithalia Perempuan Kawin 33 Diploma

7 Sulliana H2O Boutique Perempuan Kawin 27 Diploma 8 Jenny J-Lo Perempuan Tidak kawin 28 Diploma 9 Krisna Jeans Club Perempuan Kawin 32 Strata 1 10 Wicole Collens Perempuan Tidak kawin 28 Diploma 11 Tiffany TF II Perempuan Tidak kawin 27 Strata 1 12 Queen Queens Perempuan Tidak kawin 25 Diploma 13 In In In’s Perempuan Tidak kawin 28 Diploma

14 Rita Kazuki Perempuan Kawin 30 Strata 1

15 Amilah Tiffanel Perempuan Kawin 28 Diploma

16 Anita Koko Boutique Perempuan Kawin 34 Strata 1 17 Serta Sense Perempuan Tidak kawin 43 SMU

18 A Hua Unique Perempuan Kawin 32 Strata 1

19 George Gaigianno Laki-laki Tidak kawin 30 Strata 1 20 Hanna Dance Club Perempuan Kawin 35 Strata 1 21 Jean Sugar Sugar Perempuan Kawin 33 Diploma 22 Jim Brown Man Square Laki-laki Kawin 36 Strata 1 23 Jim Brown SUB Laki-laki Kawin 36 Strata 1 24 Patrice Patrice Perempuan Tidak kawin 27 Strata 1 25 A Pin Aurich Pinko Laki-laki Tidak kawin 28 Strata 1

26 A Ching RGN Perempuan Kawin 32 Diploma

27 Rusna New Mom’s Perempuan Tidak kawin 28 Diploma 28 Jean My Sugar Perempuan Tidak kawin 27 Strata 1

29 A Chia Athena Perempuan Kawin 45 Diploma

30 A Xia Axara Perempuan Kawin 34 Diploma


(49)

32 Eka Prestige Perempuan Kawin 32 Strata 1 33 Christine Massino Perempuan Tidak kawin 30 Diploma 34 Anthony Young Man Laki-laki Kawin 35 Diploma 35 Lirna Tata Collection Perempuan Kawin 33 Diploma 36 A Hong La Cuisine Perempuan Tidak kawin 27 Strata 1 37 Wicole Polkadot Perempuan Tidak kawin 28 Strata 1

38 Lisna Monaco Perempuan Kawin 50 Diploma

39 Jim Brown Kizzy Laki-laki Kawin 36 Strata 1

40 July Cley Perempuan Tidak kawin 27 Diploma

41 Yen Yen Yen’s Club Perempuan Tidak kawin 25 Diploma

42 Milly Milly Perempuan Kawin 28 Strata 1

43 Tommy Coconuts Laki-laki Tidak kawin 25 Strata 1

44 Sasa S2 Perempuan Kawin 28 Diploma

45 Johnny Sagaie Laki-laki Kawin 32 Diploma

46 Markus MPL Club Laki-laki Tidak kawin 28 Strata 1 47 Sonya Sonayna Perempuan Tidak kawin 27 Strata 1 48 Julianna Dada Perempuan Tidak kawin 25 Strata 1

49 Rizky Rizzo Laki-laki Kawin 28 Diploma

50 Hendra 01:PM Laki-laki Kawin 39 Diploma

51 Joenani Cece Meme Perempuan Tidak kawin 28 Strata 1 52 Mei Lan Mei Lan Perempuan Kawin 32 Diploma 53 Lina S Japit Sweet Heart Perempuan Kawin 42 Diploma 54 Tommy Coconuts Laki-laki Tidak kawin 25 Strata 1 55 Agustin Myer Perempuan Kawin 27 Strata 1 56 A Mei Mei Tin Perempuan Tidak kawin 25 Diploma

57 Sabrina Sabrina Perempuan Kawin 28 Diploma

58 Harry Doux Boutique Laki-laki Tidak kawin 25 Strata 1 59 Julia Mix It Perempuan Tidak kawin 28 Diploma 60 Angelina Li Vuitton Perempuan Kawin 32 Diploma 61 Angel Jacquine Perempuan Tidak kawin 28 Strata 1

62 Kontan Female Perempuan Kawin 30 Diploma

63 Lyn Lyn Lyn’s Boutique Perempuan Kawin 35 Strata 1 64 Lina My Choice Perempuan Kawin 33 Diploma 65 Renny D’Sun Blaze Perempuan Tidak kawin 27 Strata 1 66 Hendri IL Palino Laki-laki Tidak kawin 28 Diploma 67 Lily Lily Boutique Perempuan Kawin 32 Diploma

68 A Hui Masquerade Perempuan Kawin 48 SMU

69 A Sui La Femme Perempuan Kawin 27 Diploma 70 Kiki Q-TA Perempuan Tidak kawin 25 Strata 1 71 Meiji Q Meiji Boutique Perempuan Kawin 46 Strata 1 72 Fredy Carlin Laki-laki Kawin 48 Strata 1 73 A Chui Blu Myer Perempuan Kawin 53 Diploma 74 Joshepine Joshepine Perempuan Tidak kawin 32 Diploma

75 A Hui Spring Perempuan Kawin 28 Strata 1

76 Julianna Dodo Perempuan Kawin 28 Diploma


(50)

78 Hendrawan Etalase Laki-laki Kawin 46 Strata 2 79 Inge Silk Boutique Perempuan Tidak kawin 28 Strata 1 80 Jim Brown Skin Laki-laki Kawin 32 Strata 1 81 Rudy The Other Side Laki-laki Tidak kawin 28 Strata 1 82 Julianna Duty 100 Perempuan Kawin 28 Strata 1

83 Mia Mint Perempuan Tidak kawin 29 Diploma

84 Min Min Imoet Perempuan Kawin 31 Diploma

Sumber: Data Primer (2008)

Pada Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa gender perempuan adalah dominant dalam usaha butik dengan jumlah sebanyak 64 orang dengan persentase sebesar 76% dan laki - laki sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 24%. Pada rentang umur 20 hingga 50 tahun, sebagian besar respomden telah menikah dengan tingkat pendidikan terendah adalah dua orang dan tertinggi adalah Strata 2 dengan jumlah dua orang.


(51)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Deskriptif Responden

Responden penelitian adalah para pengusaha butik yang memiliki usaha butik di Sun Plaza Medan Jl. K.H. Zainul Arifin No. 7, Medan. Sun Plaza merupakan salah satu mall yang terdapat di kota Medan.

Salah satu jenis tenant yang paling banyak di Sun Plaza adalah tenant butik dengan jumlah sebanyak 128 unit pada Juli 2008. Berdasarkan Tabel – tabel berikut dapat dilihat karakteristik responden yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan kepada 84 responden.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Usaha

Kepemilikan Usaha Jumlah Persentase (%)

Milik Sendiri 84 100

Cabang 0 0

Franchise 0 0

Total 0 100

Sumber: Data primer tahun 2008, diolah

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah usaha butik yang merupakan usaha milik sendiri sebesar 84 usaha dengan persentase 100%.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 20 24

Perempuan 64 76

Total 84 100 Sumber: Data primer (2008) diolah


(52)

Tabel 4.2 diperoleh dari 84 pengusaha butik, sebanyak 21 orang adalah laki-laki dengan persentase 25%, dan perempuan sebanyak 63 orang dengan persentase sebesar 75%.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia(tahun) Jumlah Persentase (%)

20 – 30 30 35

31 – 40 40 48

≥40 14 17

Total 84 100

Sumber: Data primer tahun 2008, diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa jumlah pengusaha butik yang berumur di 20 hingga 30 tahun sebanyak 30 pengusaha dengan persentase 35%, pengusaha butik beumur 31 hingga 40 tahun sebanyak 48 pengusaha dengan persentase 48% dan pengusaha berumur lebih dari 40 tahun sebanyak 14 pengusaha dengan persentase 17%.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Status Pernikahan Jumlah Persentase (%)

Kawin 49 58

Tidak Kawin 35 42

Total 84 100

Sumber: Data primer tahun 2008, diolah

Tabel 4.4 diperoleh dari 84 pengusaha butik, sebanyak 49 orang telah menikah dengan persentase 58%, dan belum menikah sebanyak 35 orang dengan persentase sebesar 42%.


(53)

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Lama Usaha(tahun) Jumlah Persentase (%)

≤1 5 6

1 – 5 55 66

6 - 10 7 8

≥10 17 20

Total 84 100

Sumber: Data primer tahun 2008, diolah

Tabel 4.5 diperoleh dari 84 pengusaha butik, sebanyak 5 orang telah berusaha butik di bawah satu tahun dengan persentase 5%, sebanyak 57 orang telah berusaha butik selama satu hingga lima tahun dengan persentase 68% , sebanyak 8 orang telah berusaha butik selama enam hingga sepuluh tahun dengan persentase 10% dan pengusaha butik yang telah berusaha butik selama lebih dari sepuluh tahun adalah 2 orang dengan persentase sebesar 17%.

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SD/MI 0 0 SLTP/MTs 0 0

SMU/MA 2 2 Diploma 35 42

Strata 1 45 54

Strata 2 2 2

Total 84 100

Sumber: Data primer tahun 2008, diolah

Tabel 4.6 diperoleh dari 84 pengusaha butik diketahui ingkat pendidikan terendah adalah tamatan SMU/MA dengan jumlah sebanyak 2 orang dengan persentase 2%, sebanyak 35 orang merupakan tamatan Diploma dengan persentase 42% , sebanyak 45 orang merupakan tamatan Strata – 1


(54)

dengan persentase 54% dan pengusaha butik dengan tingkat pendidikan Strata -2 adalah 2 orang dengan persentase sebesar 2%.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yakni kuisioner. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan kuisoner dapat menjawab tujuan penelitian ini, sedangkan reliabel artinya konsistensi atau stabil. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS 13.0 for windows.

Dalam uji validitas pengambilan keputusan adalah:

1. Jika rhitung>rtabel, maka penyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika rhitung<rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid Tabel 4.9 merupakan hasil pengolahan yang telah dilakukan pada 30 orang diluar sampel penelitian. Rtabel untuk sampel 30 orang dengan signifikansi 5% adalah sebesar 0,361 (Situmorang et al, 2008: 44), dan rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Tabel 4.7 Uji Validitas

Corrected Item-Total Correlation

R tabel Keterangan

Pernyataan 1 .404 .361 valid

Pernyataan 2 .470 .361 valid

Pernyataan 3 .399 .361 valid

Pernyataan 4 .503 .361 valid

Pernyataan 5 .524 .361 valid

Pernyataan 6 .566 .361 valid

Pernyataan 7 .517 .361 valid

Pernyataan 8 .538 .361 valid

Pernyataan 9 .614 .361 valid

Pernyataan 10 .749 .361 valid

Pernyataan 11 .636 .361 valid


(55)

Pernyataan 13 .551 .361 valid

Pernyataan 14 .550 .361 valid

Pernyataan 15 .678 .361 valid

Pernyataan 16 .507 .361 valid

Pernyataan 17 .668 .361 valid

Pernyataan 18 .549 .361 valid

Pernyataan 19 .527 .361 valid

Pernyataan 20 .430 .361 valid

Pernyataan 21 .446 .361 valid

Pernyataan 22 .542 .361 valid

Pernyataan 23 .388 .361 valid

Pernyataan 24 .467 .361 valid

Pernyataan 25 .521 .361 valid

Pernyataan 26 .442 .361 valid

Pernyataan 27 .680 .361 valid

Pernyataan 28 .577 .361 valid

Pernyataan 29 .477 .361 valid

Pernyataan 30 .529 .361 valid

Pernyataan 31 .499 .361 valid

Pernyataan 32 .674 .361 valid

Pernyataan 33 .749 .361 valid

Pernyataan 34 .503 .361 valid

Pernyataan 35 .566 .361 valid

Pernyataan 36 .550 .361 valid

Pernyataan 37 .668 .361 valid

Pernyataan 38 .527 .361 valid

Sumber: Pengolahan SPSS (2008)

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan kevalidan butir pertanyaan melalui perbandingan antara rhitung dengan rtabel, tidak ditemukan

pernyataan yang tidak valid sehingga dapat dikatakan seluruh butir pernyataan dinyatakan valid.

Setelah dilakukan uji validitas maka dilanjutkan dengan uji reliabilitas instrumen pernyataan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika ralpha positif atau>rtabel maka pernyataan reliabel. 2. Jika ralpha negatif atau<rtabel maka pernyataan tidak reliabel


(56)

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

R

Kuncoro Keterangan

Pernyataan 1 .944 0.80 Reliabel

Pernyataan 2 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 3 .944 0.80 Reliabel

Pernyataan 4 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 6 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 7 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 8 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 9 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 10 .941 0.80 Reliabel

Pernyataan 11 .942 0.80 Reliabel

Pernyataan 12 .944 0.80 Reliabel

Pernyataan 13 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 14 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 15 .942 0.80 Reliabel

Pernyataan 16 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 17 .942 0.80 Reliabel

Pernyataan 18 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 19 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 20 .944 0.80 Reliabel

Pernyataan 21 .944 0.80 Reliabel

Pernyataan 22 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 23 .944 0.80 Reliabel

Pernyataan 24 .944 0.80 Reliabel

Pernyataan 25 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 26 .944 0.80 Reliabel

Pernyataan 27 .942 0.80 Reliabel

Pernyataan 28 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 29 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 30 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 31 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 32 .942 0.80 Reliabel

Pernyataan 33 .941 0.80 Reliabel

Pernyataan 34 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 35 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 36 .943 0.80 Reliabel

Pernyataan 37 .942 0.80 Reliabel

Pernyataan 38 .943 0.80 Reliabel

Sumber: Pengolahan SPSS (2008)

Menurut Koncoro (Situmorang et al, 2008: 46) suatu variabel dianggap reliabel jika memberikan nilai Cronbach's Alpha > 0.80. Berdasarkan data


(57)

dari Tabel 4.11 maka seluruh butir dinyatakan reliabel karena nilai

Cronbach’s alpha (rhitung)diatas 0,80.

B. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat secara langsung pengaruh beberapa variabel terikat dimana rumusnya sebagai berikut:

=

Y a+b1X1 +b2X2 + e 1. Determinan (R ) 2

(R2) pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu variabel spirit of entrepreneur (X1), motivation (X2) terhadap variasi naik turunnya variabel terikat atau kinerja usaha (Y) secara bersama-sama, dimana: 0≤R2≤1

Tabel 4.9 Determinan

Sumber: Pengolahan SPSS (2008) Keterangan:

a. R = 0,405 berarti hubungan antara Spirit Of Entrepreneur dan

Motivation pengusaha butik di Sun Plaza terhadap Kinerja Usaha sebesar 40,5%. Artinya hubungannya kurang erat.

Model Summary b

.405a .164 .144 3.17371

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Motivation, SpiritOfEntrepreneur a.

Dependent Variable: KinerjaUsaha b.


(58)

b. Adjusted R Square sebesar 0.144 berarti Spirit Of Entrepreneur dan

Motivation mempengaruhi Kinerja Usaha para pengusaha butik di Sun Plaza adalah sebesar 14,4% dan sisanya 85,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Uji F

Dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas (X1,X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara serentak.

Kriteria pengujian sebagai berikut: 0

b , b :

H0 1 2 = artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2) yaitu berupa variabel Spirit Of Entrepreneur dan Motivation terhadap variabel terikat (Y) sebagai Kinerja Usaha.

0 b , b :

H0 1 2 = artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2) yaitu variabel Spirit Of Entrepreneur dan Motivation terhadap variabel terikat (Y) sebagai Kinerja Usaha.

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: %

5

0diterima jika F <F pada

α

=

H hitung tabel

% 5

1diterima jikaF > F pada

α

=


(59)

Tabel 4.10 Uji F

Sumber: Pengolahan SPSS (2008)

Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 7,956 dengan tingkat signifikansi 0,001. Sedangkan F tabel pada alpha 5% adalah 3,92. oleh karena F hitung > F tabel dan tingkat signifikansinya 0,001 < 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (Spirit Of Entrepreneur dan Motivation) pengusaha butik secara serentak adalah positif dan signifikan terhadap Kinerja Usaha pengusaha butik.

3. Uji t

Dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X1,X2, ) apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara parsial.

Kriteria pengujian sebagai berikut (Sugiyono, 2006: 121): 0

:b1 =b2 =

Ho artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (

, 2 , 1 X

X ) terhadap variabel terikat (Y). 0

: 1 2

1 bb

H artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,) terhadap variabel terikat (Y).

ANOVAb

160.278 2 80.139 7.956 .001a

815.865 81 10.072

976.143 83

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Motivation, SpritOfEntrepreneur, a.


(60)

Dengan kriteria pengambilan keputusan: % 5

0diterima jikat <t pada

α

=

H hitung tabel

% 5

1 diterima jikat >t pada

α

=

H hitung tabel

Tabel 4.11 Uji t

Berdasarkan Tabel 4.20 dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) Variabel spirit of entrepeneur berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja usaha para pengusaha butik di Sun Plaza, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,034 lebih kecil dari 0,05. Nilai

) 980 , 1 ( ) 159 , 2 ( tabel hitung t

t > artinya jika ditingkatkan variabel spirit of entrepeneur sebesar satu satuan maka kinerja usaha para pengusaha butik di Sun Plaza akan bertambah sebesar 0,146. Variabel spirit of entrepeneur

yang dimiliki oleh para pengusaha butik mempengaruhi kinerja usaha mereka.

Hasil ini menunjukkan bahwa variabel Spirit Of Entrepreneur

mempengaruhi kinerja usaha para pengusaha butik di Sun Plaza Medan. Coefficients a

16.866 3.525 4.785 .000

.146 .068 .242 2.159 .034

.238 2.119 .037 (Constant)

SpiritOfEntrepreneur Motivation

Model 1

B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Sumber: Pengolahan SPSS (2008)

Dependent Variable: Minat a.


(1)

37 4 4 5 4 17 3 3 4 3 13 3 4 3 10 4 4 4 12 38 4 3 3 3 13 4 3 3 3 13 3 4 4 11 3 4 4 11 39 4 4 4 4 16 4 3 3 4 14 4 4 4 12 3 3 3 9 40 4 4 3 4 15 4 4 4 3 15 2 4 2 8 3 4 3 10 41 4 4 3 3 14 4 4 1 3 12 4 5 3 12 3 3 3 9 42 3 4 4 2 13 3 3 1 3 10 3 4 3 10 2 3 2 7 43 3 2 4 4 13 3 2 4 2 11 2 4 4 10 2 2 2 6 44 4 5 5 4 18 4 3 2 4 13 4 4 5 13 2 2 2 6 45 5 5 4 4 18 4 4 4 5 17 5 5 5 15 4 4 4 12 46 4 4 3 4 15 2 3 4 4 13 4 5 4 13 3 3 3 9 47 4 4 4 3 15 2 4 4 4 14 3 4 3 10 4 4 4 12 48 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 2 5 2 9 2 2 2 6 49 4 4 4 4 16 3 3 3 4 13 3 4 4 11 2 4 4 10 50 3 4 4 4 15 3 4 2 4 13 3 4 4 11 2 2 2 6 51 4 4 3 3 14 2 2 2 3 9 4 4 3 11 2 2 2 6 52 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12 53 4 4 3 3 14 2 4 3 4 13 4 5 3 12 3 3 3 9 54 4 4 3 3 14 4 4 3 4 15 3 5 4 12 3 3 3 9 55 4 4 3 3 14 2 2 4 2 10 2 5 2 9 3 3 3 9 56 4 4 5 5 18 1 5 1 5 12 5 5 5 15 3 2 2 7 57 3 2 3 3 11 3 2 4 2 11 2 4 3 9 2 2 2 6 58 5 5 4 4 18 3 4 3 4 14 4 5 4 13 4 3 4 11 59 5 4 4 4 17 4 4 3 4 15 4 4 4 12 3 4 4 11 60 5 5 4 4 18 3 5 4 5 17 5 5 4 14 4 5 4 13 61 5 4 3 4 16 3 4 3 4 14 4 5 3 12 4 5 4 13 62 5 5 3 2 15 4 4 3 4 15 4 4 3 11 4 4 4 12 63 4 5 4 4 17 3 4 3 4 14 4 4 3 11 3 4 4 11 64 5 5 4 4 18 4 4 3 4 15 4 4 3 11 3 3 3 9 65 4 4 3 3 14 3 4 3 3 13 4 5 3 12 4 3 3 10 66 4 5 5 5 19 4 4 5 5 18 5 5 5 15 4 4 4 12 67 4 4 3 4 15 2 3 4 4 13 4 4 3 11 3 2 2 7 68 4 5 5 4 18 4 4 3 3 14 4 5 3 12 2 2 2 6 69 4 5 5 5 19 4 5 3 5 17 5 5 5 15 2 2 2 6 70 4 5 5 4 18 3 3 4 4 14 4 4 4 12 4 4 4 12 71 4 5 4 4 17 3 3 3 4 13 4 4 2 10 2 2 2 6 72 4 4 4 4 16 3 3 3 4 13 4 4 4 12 2 2 2 6 73 4 4 4 4 16 3 4 3 4 14 3 4 3 10 3 3 3 9 74 4 4 2 3 13 4 3 3 2 12 4 4 3 11 3 3 2 8 75 5 5 5 4 19 1 5 1 5 12 5 5 5 15 3 2 2 7 76 5 5 4 4 18 3 3 4 3 13 4 4 4 12 4 3 3 10 77 4 5 4 4 17 3 4 4 5 16 4 4 2 10 3 3 4 10 78 5 5 4 5 19 4 4 4 5 17 5 5 5 15 4 4 4 12


(2)

79 5 5 3 3 16 3 3 5 4 15 4 5 3 12 3 3 3 9 80 4 4 4 4 16 3 2 2 4 11 3 4 4 11 3 2 2 7 81 4 4 5 5 18 3 4 3 4 14 4 4 4 12 2 3 2 7 82 4 4 3 1 12 3 4 2 2 11 2 4 3 9 2 3 3 8 83 4 4 3 4 15 4 3 3 3 13 4 4 4 12 3 3 3 9 84 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16 5 5 5 15 4 4 4 12 85 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 3 9 2 2 2 6 86 5 3 2 4 14 5 3 2 4 14 4 3 1 8 5 3 4 12 87 4 3 3 3 13 4 3 3 2 12 2 3 2 7 3 2 2 7 88 4 4 4 4 16 3 4 3 4 14 4 4 4 12 2 3 3 8 89 4 4 4 5 17 3 3 4 3 13 4 4 4 12 4 4 4 12 90 4 3 4 4 15 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12 91 5 4 2 2 13 3 3 3 3 12 4 4 3 11 4 4 4 12 92 4 5 4 4 17 3 4 3 4 14 4 4 4 12 3 3 3 9 93 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12


(3)

Distribusi Pernyataan Uji Validitas

Pernyataan1 Pernyataan2 Pernyataan3 Pernyataan4 Pernyataan5 Pernyataan6 Pernyataan7 Pernyataan8 Pernyataan9 Pernyataan10

1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2

2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2

5 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2

6 2 3 2 1 1 1 2 3 2 2

7 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3

8 3 2 3 2 3 2 3 1 2 1

9 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2

10 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3

11 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2

12 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3

13 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3

14 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2

15 4 4 4 3 4 2 3 3 3 2

16 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2

17 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2

18 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4

19 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3

20 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3

21 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2

22 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2

23 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3

24 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3

25 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3

26 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

27 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2

28 2 3 3 4 4 2 2 3 3 2

29 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2

30 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Pernyataan11 Pernyataan12 Pernyataan13 Pernyataan14 Pernyataan15 Pernyataan16 Pernyataan17 Pernyataan18 Pernyataan19 Pernyataan20

1 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3

2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3

4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3

5 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3

6 1 1 3 1 3 3 2 3 3 3

7 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3


(4)

9 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3

10 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3

11 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3

12 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3

13 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2

14 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3

15 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2

16 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2

17 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3

18 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3

19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

20 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3

21 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3

22 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3

23 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

24 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

25 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

27 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2

28 2 2 2 1 1 3 1 3 3 2

29 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3

30 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3

Pernyataan21 Pernyataan22 Pernyataan23 Pernyataan24 Pernyataan25 Pernyataan26 Pernyataan27 Pernyataan28 Pernyataan29 Pernyataan30

1 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3

2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3

5 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3

6 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3

7 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3

8 3 3 2 1 2 2 2 3 2 2

9 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3

10 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3

11 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2

12 3 3 2 1 2 2 3 3 3 4

13 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3

14 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3

15 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3

16 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3


(5)

18 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3

19 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

21 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3

22 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3

23 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4

24 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3

25 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

27 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3

28 3 3 3 1 2 3 2 2 3 2

29 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

30 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3

Pernyataan31 Pernyataan32 Pernyataan33 Pernyataan34 Pernyataan35 Pernyataan36 Pernyataan37 Pernyataan38

1 3 2 2 3 3 3 3 2

2 3 2 2 3 2 3 3 2

3 2 2 3 3 3 3 3 3

4 2 2 2 3 3 2 2 3

5 3 3 2 3 2 3 2 3

6 3 2 2 1 1 1 2 3

7 2 2 3 3 3 3 2 3

8 2 2 1 2 2 3 3 2

9 2 2 2 3 3 2 3 3

10 3 2 3 2 2 3 3 3

11 2 2 2 2 3 2 2 2

12 3 1 3 3 2 3 3 3

13 2 3 3 3 4 3 4 3

14 3 2 2 3 3 2 3 3

15 3 3 2 3 2 3 2 3

16 2 2 2 3 2 3 3 3

17 2 3 2 3 3 3 2 3

18 4 4 4 4 3 3 4 4

19 3 3 3 3 3 3 3 3

20 2 3 3 3 4 2 2 3

21 2 2 2 3 2 2 2 3

22 2 2 2 2 2 2 2 3

23 4 4 3 3 3 3 4 4

24 3 4 3 4 3 3 4 4

25 2 3 3 3 3 4 4 3


(6)

27 2 3 2 3 2 3 3 2

28 1 3 2 4 2 1 1 3

29 3 3 2 3 3 2 3 3