Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT. Mutiara Mukti Farma (Mutifa) Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Upaya Kesehatan merupakan suatu kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat. Upaya ini diselenggarakan dengan pendekatan
pemeliharaan, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative yang diselenggarakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Salah satu sarana dalam
melaksanakan upaya kesehatan ini adalah industri farmasi. Industri farmasi harus
membuat obat sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaannya,
memenuhi syarat yang tercantum dalam dokumen izin edar registrasi dan tidak
menimbulkan resiko yang membahayakan. (Daris, 2008).
Obat jadi merupakan sediaan atau bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka

penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan

peningkatan kesehatan serta kontrasepsi. Obat adalah suatu zat yang dimaksudkan
untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau

mencegah penyakit. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjamin
tersedianya obat yang bermutu, aman dan berkhasiat yaitu dengan mengharuskan
setiap industri untuk menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
(Daris 2008).
CPOB adalah pedoman pembuatan obat bagi industri farmasi di Indonesia
yang bertujuan untuk memastikan agar sifat maupun mutu obat yang dihasilkan

1
Universitas Sumatera Utara

senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan dan sesuai dengan
tujuan penggunaannya. Mutu suatu obat tidak dapat ditentukan berdasarkan
pemeriksaan produk akhir saja, melainkan harus dibentuk ke dalam produk selama
keseluruhan proses pembuatan. Apoteker merupakan salah satu tenaga inti dalam
industri farmasi karena turut berperan dalam menghasilkan obat yang bermutu,
aman dan berkhasiat. Kedudukan apoteker juga diatur dalam CPOB, yaitu sebagai
penanggung jawab produksi, pengawasan mutu dan pemastian mutu. Oleh karena
itu, dibutuhkan apoteker yang memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan dalam mengaplikasikan dan mengembangkan ilmunya secara
profesional, terutama dalam menghadapi kenyataan di lapangan industri. Dengan

demikian Praktek Kerja Profesi di industri farmasi menjadi salah satu kebutuhan
mahasiswa calon apoteker.
Dengan demikian, apoteker harus mendapatkan bekal pengetahuan dan
pengalaman praktis yang cukup, yang salah satunya dapat diperoleh melalui
kegiatan Praktek Kerja Profesi di industri farmasi. Dalam melaksanaan Praktek
Kerja Profesi di industri, maka Fakultas Farmasi bekerja sama dengan PT.
Mutiara Mukti Farma, Jalan Karya Jaya No. 68 Km 8,5 Namorambe, Provinsi
Sumatera Utara, Indonesia sebagai salah satu industri farmasi di Indonesia.
1.2 Tujuan
Melalui Prektek Kerja Profesi di industri farmasi ini diharapkan calon
apoteker memenuhi tugas dan fungsi apoteker di industri farmasi, yakni bidang
pemastian mutu, pengawasan mutu dan bidang produksi obat jadi yang aman dan
bermutu serta penerapan CPOB sehingga setelah praktek kerja profesi ini para
calon apoteker mampu mengelola industri farmasi sesuai CPOB.

2
Universitas Sumatera Utara

1.3 Manfaat
Praktek Kerja Profesi di industri farmasi ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan praktis kepada mahasiswa calon apoteker tentang pekerjaan
kefarmasian di industri melalui penerapan CPOB.
1.4 Tempat dan Waktu
Praktek Kerja Profesi industri farmasi dilaksanakan di PT. Mutiara Mukti
Farma (MUTIFA), Jalan Karya Jaya No. 68 Km 8,5 Namorambe Medan, pada
tanggal 23 Maret 2015 hingga 10 April 2015.

3
Universitas Sumatera Utara