Analisis Human Error Pada Proses Produksi Produk Pintu Dengan Metode Sherpa dan Heart di PT. Sumatera Timberindo Industry

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Setiap aktivitas atau proses dalam sebuah industri tidak lepas dari

kesalahan (error). Error ini dapat disebabkan oleh sistem error atau human error.
Sistem error adalah error yang biasanya disebabkan oleh sistem yang mengontrol
proses dan apabila diperbaiki maka error tersebut tidak akan muncul lagi. Hal ini
sangat berbeda dengan human error. Manusia dapat diberitahu prosedur yang
benar dan seringkali memahami prosedur tersebut, tetapi dikarenakan sistem yang
kompleks maka sesuatu yang seharusnya dilakukan dengan benar tidak dapat
diselesaikan. Hal ini yang dinamakan dengan human error. (Seastrunk, 2005).
PT. Sumatera Timberindo Industry merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi daun pintu. Perusahaan ini
merupakan sebuah pabrik yang pekerjaannya dilakukan secara semi otomatis
yaitu manusia dan mesin memiliki peranan dalam keberlangsungan proses
produksinya. Dari hasil pengamatan pendahuluan ada 10 jenis pintu yang di
produksi di PT. Sumatera Timberindo Industry dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Pintu yang di Produksi Pada PT. Sumatera Timberindo Industry
Jenis Pintu

Jumlah Produksi Per Tahun

Contemporary

965

Conventry

907

DX

1102

Salerno

801


Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1. Pintu yang di Produksi Pada PT. Sumatera Timberindo Industry
(Lanjutan)
Jenis Pintu

Jumlah Produksi Per Tahun

Louis

745

Malton

745

Monza

570


Mexicano

2352

Novara

390

Pesaro

645

Dari data diatas, diketahui bahwa kecacatan dalam proses produksi yang
sering terjadi adalah pada proses produksi pintu mexicano dengan jumlah
produksi dan jumlah cacat terbesar sehingga pintu mexicano yang diamati.
Beberapa jenis kecacatan yang terjadi adalah pintu yang retak, ukiran yang tidak
sesuai, lem yang diberikan sedikit, dll. Hal tersebut seluruhnya terjadi disebabkan
oleh operator (human error) seperti bekerja dalam keadaan terburu-buru, sikap
kerja yang salah, dan kurangnya keterampilan operator dalam bekerja. Kecacatan

pada proses produksi ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan yaitu berupa
kerugian materi dan terganggunya proses produksi. Data kecacatan dapat dilihat
pada Tabel 1.2.
Jumlah standar kecacatan yang diizinkan perusahaan yaitu 3-4 % (1-2
kecacatan tiap proses). Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui bahwa jumlah kecacatan
melebihi standar.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.2. Data Kecacatan
No

1
2
3

Kegiatan
Pembuatan

ukuran


partical board
Pembuatan liping steal
Pengeleman

secara

manual

Frekuensi Kecacatan

Jumlah Produksi

Persentase

(kali)/minggu

(pintu)/minggu

Kecacatan (%)


9

45

18,4

12

45

24,5

10

45

20,4

4


Pengepresan awal

8

45

16,3

5

Pembuatan ukiran

15

45

30,6

6


Pemasangan liping tanam

8

45

16,3

7

Pendempulan

7

45

14,3

8


Penghalusan (sanding)

10

45

20,4

9

Pemilihan warna veneer

8

45

16,3

8


45

16,3

10

Pemasangan veneer
(manual)

11

Pengepressan akhir

9

45

18,4


12

Pemotongan veneer

10

45

20,4

13

Pembentukan

12

45

24,5

14

Finishing (manual)

8

45

16,3

15

Inspeksi

8

45

16,3

16

Pengepakan

0

45

0,0

Dari uraian permasalahan tersebut maka diperlukan suatu analisis untuk
menentukan solusi apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi human error yang
dapat menyebabkan terjadinya kecacatan dalam proses produksi dengan
menggunakan metode SHERPA dan HEART karena kedua metode ini membahas
deskripsi pekerjaan secara sistematis sehingga mendapat usulan perbaikan.

Universitas Sumatera Utara

Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach (SHERPA)
merupakan salah satu metode untuk menganalisa terjadinya human error dengan
menggunakan input hirarki task level dasar. Task yang akan dianalisa di
breakdown terlebih dahulu, kemudian dari setiap task level dasar akan diprediksi
human error yang terjadi, menurut Kirwan pada tahun 1994.
Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) merupakan
bagian dari perhitungan keandalan yang diartikan sebagai seberapa besar operator
melakukan kesalahan dalam task yang seharusnya dilakukan, menurut Kirwan
pada tahun 1994.
Replika Produk Fiberglass merupakan sebuah industri yang memproduksi
patung-patung rohani fiberglass yang berlokasi di Banguntapan, Bantul. Hasil
observasi awal menunjukkan adanya human error dalam proses pembuatannya.
Human error yang terjadi sangat mempengaruhi produk yang dihasilkan karena
proses pembuatannya yang sebagian besar masih manual. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah HEART sebagai metode perhitungan Human Error
Probability (HEP), SHERPA untuk mengevaluasi error yang terjadi dan analisis
faktor penyebab terjadinya error dilakukan berdasarkan klasifikasi penyebab
terjadinya error yaitu pure human error, system induced error dan design induced
error agar diperoleh usulan perbaikan yang efektif. Dari hasil perhitungan
menggunakan metode HEART, diperoleh nilai HEP untuk tiap task. Rentang nilai
HEP yang diperoleh yaitu 0.00070-0.60750. Usulan perbaikan diberikan untuk
error yang tidak dapat di recovery dan error yang dapat di recovery dengan

Universitas Sumatera Utara

memiliki nilai HEP tertinggi. Usulan perbaikan diberikan berdasarkan klasifikasi
penyebab terjadinya error.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah terdapat banyak kecacatan pada proses produksi pintu
yang diakibatkan oleh operator dalam bekerja sehingga dikerjakan ulang dan
memperlambat proses produksi.

1.3.

Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah

memberi usulan perbaikan terhadap human error pada proses pengolahan produk
pintu di PT. Sumatera Timberindo Industry.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi human error dan akibat yang terjadi menggunakan metode
SHERPA
b. Menghitung nilai probabilitas human error menggunakan metode HEART.
Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh dalam perkuliahan, menambah pengetahuan dan memperoleh
pengalaman

dalam

membandingkan

bidang

ergonomi

dengan

cara

ilmu yang diperoleh di perkuliahan

melihat

serta

dengan keadaan di

lapangan.

Universitas Sumatera Utara

2. Laporan penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi evaluasi kerja
perusahaan, sehingga dapat mempertahankan hal-hal yang baik dan
memperbaiki kekurangan yang ada selama ini.

1.4.

Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.

Penelitian dilakukan pada proses produksi pintu mexicano dan penyebab
terjadinya human error.

2.

Metode yang digunakan untuk menganalisa human error adalah metode
SHERPA (Systematic Human Error Reductions and Prediction Approach)
dan metode HEART (Human Error Assessment and Reduction Technique).

3.

Penelitian ini tidak dikaitkan dengan biaya akibat kecacatan.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Operator pada bagian produksi bekerja secara normal dan sehat jasmani
2. Proses produksi berjalan normal selama penelitian
3. Tidak terjadi perubahan proses produksi selama pengamatan berlangsung
4. Metode kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung

1.5.

Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas sarjana adalah

sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

BAB I Pendahuluan,

menguraikan latar

belakang permasalahan,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi
masalah di PT. Sumatera Timberindo Industry mengenai human error.
BAB II Gambaran Umum Perusahaan, berisi sejarah dan gambaran umum
perusahaan struktur organisasi dan manajemen pada PT. Sumatera Timberindo
Industry.
BAB III Tinjauan Pustaka, menguraikan teori-teori yang digunakan
tersebut yang berkenaan dengan analisa human error dengan metode SHERPA
dan metode HEART pada kecacatan proses produksi.
BAB IV Metode Penelitian, berisi mengenai jenis penelitian, lokasi
penelitian, kerangka berpikir, langkah-langkah metodologi penelitian.
BAB V Pengumpulan Data dan Pengolahan Data, berisi data sekunder dan
data primer yang diperoleh dari penelitian serta pengolahan data sehingga dapat
membantu dalam pemecahan masalah.
BAB VI Hasil Dan Pembahasan, berisi hasil keseluruhan penelitian dan
hasil pengolahan data yaitu menganalisis penyebab human error yang dapat
terjadi dan probabilitas terjadinya human error. Setelah dilakukan analisis
pengolahan data, dilakukan evaluasi untuk mendapatkan jawaban dari
permasalahan mengenai human error yang terjadi di perusahaan.

BAB VII Kesimpulan Dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah dan saran yang bermanfaat bagi PT. Sumatera
Timberindo Industry

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara