Sistem Pengendalian Kredit Untuk Mempertahankan Likuditas Pada Pt. Bank Sumut Kcp Gubsu

57

Lampiran 1
Variabel

Indikator

Sub Indikator

Butir – Butir
Pertanyaan

1. Proses
pengajuan
kredit.

1. Calon nasabah
memperoleh
informasi
kredit.


1. Dari mana
nasabah dapat
memperoleh
informasi tentang
kredit ?

2. Penilaian
kelayakan.

2. Kelayakan
persyaratan.

1. Kejelasan
informasi
tentang
sosialisasi
pengajuan
kredit.
2. Kelayakan dan
kelengkapan

persyaratan.

3. Proses
pencairan
kredit.

3. Prosedur
dalam
pencairan
kredit.

3. Prosedur dari
persyaratan
hingga kredit
dicairkan.

3. Persyaratan apa
saja yang harus
dilengkapi oleh
nasabah saat

akan mengajukan
kredit?

4. Pengawas atau
monitoring
terhadap kredit.

4. Pengawasan
tentang
penggunaan
atas kredit
yang telah
diberikan.

4. Pengawasan
kepada debitur
atas
penggunaan
kredit yang
telah diterima

Bank Sumut
KCP Gubsu.

4. Bagaimana
proses pencairan
kredit pada Bank
Sumut KCP
Gubsu ?

5. Pengendalian
jaminan kredit.

5. Jaminan atas
kredit yang
telah
diberikan.

5. Jaminan kredit
berupa aktiva
atau harta yang

digunakan
kepada pihak
Bank Sumut
KCP Gubsu.

5. Prosedur apa saja
yang harus
dilakukan oleh
nasabah saat
mengajukan
kredit hingga
kredit cair ?

Pengendalian
Preventif

2. Bagaimana Bank
Sumut KCP
Gubsu
menginformasika

n kepada nasabah
tentang
persyaratan
kredit ?

58

6. Pengendalian
kredit untuk
mempertahanka
n likuiditas

6.

7. Pengendalian
kredit untuk
mempertahanka
n likuiditas

7.


Variabel
Pengendalian
Kuratif
1. Analisis gejala
terjadinya
kredit macet.

6.
Mempertahan
kan likuiditas

Mempertahank
an kredit
dengan
meminjam dana
ke cabang
utama
7.


Mempertahan
kan likuiditas

Indikator

Mempertahank
an kredit
dengan
melakukan
ekspansi DPK

Sub Indikator

1. Pengamatan
Tindakan
gejala
terjadinya
kredit macet.

1. Pengambilan

tindakan
terjadinya
gejala kredit
macet.

2. Pembinaan
terhadap
masalah kredit.

2. Kegiatan
pembinaan
terhadap
nasabah
kredit.

2. Mengarahkan
nasabah dan
kegunaan
kredit.


3. Pengelolaan
terhadap risiko.

3. Tahap bank
dalam
mengelola
risiko yang
timbul

4. Penggolongan
kualitas
terhadap
terjadinya
kredit macet

4. Penggolongan
terhadap
peminjaman
kredit yang
bermasalah.


3. Kegiatan yang
dilakukan oleh
Bank Sumut
KCP Gubsu
dalam
mengelola
risiko yang
telah terjadi.
4. Bank Sumut
KCP Gubsu
melakukan
penggolongan
terhadap
peminjam atau
nasabah yang

6. Bagaimana
ketentuan
peminjaman dana
ke cabang utama
?

7. Apa yang
dilakukan Bank
Sumut KCP
GUBSU dalam
melakukan
pertahanan
likuiditas ?
Butir – Butir
Pertanyaan

1. Apakah petugas
Bank Sumut
KCP Gubsu
melakukan
pengawasan
setelah kredit
cair ?
2. Apakah petugas
melakukan
survey,
monitoring
terhadap usaha
nasabah setelah
kredit dicairkan ?
3. Jaminan apa saja
yang dapat
diterima oleh
Bank Sumut
KCP Gubsu saat
pengambilan
kredit ?
4. Apakah petugas
melakukan
pengamatan dan
analisis setelah
kredit dicairkan ?

59

5. Menghilangkan
atas kerugian
yang telah terjadi

5. Bank
melakukan
penyitaan
agunan.

bermasalah.
5. Pihak Bank
5. Bagaimana
Sumut KCP
usaha petugas
Gubsu
dalam
melakukan
mengarahkan
penyitaan
nasabah
agunan nasabah
mengenai
atau debitur
manfaat dan
yang tidak bisa
kegunaan kredit
memenuhi
?
kewajibannya.

Lampiran 2
Hasil wawancara
NO
1

JABATAN
Pimpinan Seksi Pemasaran

Hasil Wawancara
Sistem pemberian kredit pada PT. Bank
Sumut KCP Gubsu, dapat
dijelaskan berdasarkan prosedur pemberian
kredit berikut ini:
1. Prosedur permohonan kredit.
Dalam prosedur ini, pemohon kredit atau
calon debitur harus memenuhisegala
persyaratan yang telah ditentukan agar
permohonan kreditnya dapatdiproses.
Persyaratan yang dimaksud adalah calon
debitur memiliki:
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
b. Kartu Keluarga
c. Akta Nikah
d. Katu NPWP
e. Kartu pegawai/ SK terakhir (bagi
PNS)
f. Rekening (terisi saldo minimal tiga
bulan terakhir)
g. Slip gaji (bagi karyawan)
h. Surat Izin Usaha Perdagangan (bagi
wiraswasta)
Ketika segala persyaratan tersebut telah
dimiliki, petugas akan mengisi biodata
calon debitur ke formulir permohonan
kredit. Setelah itu, petugas akan
mencatat surat permohonan
kredit calon debitur tersebut ke dalam
register.
2. Prosedur penyelidikan dan analisis kredit.
Prosedur ini terdiri dari dua tahap, yaitu
tahap penyelidikan dan tahapanalisis
kredit yang dilakukan oleh petugas yang
berbeda.
Yang
termasuktahap
penyelidikan adalah :
a. Wawancara dengan pemohon kredit
atau debitur
b. Pengumpulan data intern dan ekstern

60

61

c. Pemeriksaan dan penyelidikan atas
kebenaran dan kewajiban mengenai
hal-hal yang dikemukakan oleh
pemohon kredit.
Kemudian analisis kredit dilakukan
antara lain dengan :
a. Melakukan analisis laporan keuangan
maupun
nonkeuangan
untuk
mengetahui segala kemungkinan
dapat tidaknya dipertimbangkan
suatupermohonan kredit.
b. Menyusun laporan analisis yang
diperlukan, yang berisi uraian
dankesimpulan
serta
penyajian
alternatif-alternatif
sebagai
bahanpertimbangan
dalam
pengambilan keputusan pimpinan
atau pejabatyang berwenang dari
permohonan kredit calon debitur.
3. Prosedur persetujuan permohonan kredit
Apabila semua prosedur tidak disetujui,
termasuk apabila secara teknispemohon
kredit tidak memenuhi syarat maka
petugas
menyampaikankeputusan
penolakan
secara
tertulis
serta
mengembalikan semua berkas yang telah
disetorkan oleh calon debitur. Tetapi
apabila semua prosedur disetujui maka
ditindak lanjuti. Adapun prosedur
lanjutan yang dilakukan adalah :
a. petugas menegaskan syarat-syarat
fasilitas
kredit
dan
prosedur
yangharus ditempuh oleh debitur
b. petugas
memeriksa
keabsahan
dokumen
jaminan
yang
biasanyaditentukan
berdasarkan
penjadwalan wawancara antara pihak
debiturdengan pihak petugas (analis
kredit)
mengenai
kredit
perjanjian/suratkeputusan
dan
penandatanganan warkat-warkat yang
berisi ; jumlah pinjaman kredit, tujuan

62

2

Pimpinan Seksi Pemasaran

penggunaan kredit, jangka waktu
kredit yangdiajukan, pola angsuran,
besarnya kewajiban per bulan (pokok
danbunga),
dan
barang-barang
agunan.
Bank Sumut KCP GUBSU maka diperoleh
berbagai cara yang dilakukan dalam
pengendalian untuk mempertahankan
likuiditas,yang meliputi :
a) Meminjam dana ke cabang utama
Apabila terjadi kekurangan dana untuk
penyaluran kredit maka Bank Sumut
KCP GUBSU melakukan peminjaman
dana tambahan ke cabang utama. Dana
tersebut bersifat dana antar kantor. Dan
dibebankan biaya bunga sebesar 2%
diatas suku bunga qaunter rate.
b) Melakukan ekspansi DPK
Apabila DPK menurun dari sisi
likuiditas tergolong aman, karena dana
yang diperoleh berlebih, kredit yang
disalurkan sedikit, mengakibatkan laba
yang diperoleh sedikit. Sebaliknya, DPK
mengalami
kenaikan,
dapat
mengakibatkan risiko likuiditas. Oleh
sebab itu, kenaikan DPK harus
diseimbangi juga dengan kenaikan
kredit. Dalam melakukan ekspansi DPK
Bank Sumut KCP GUBSU melakukan
beberapa strategi,seperti: melakukan
pendekatan
intansi
pemerintah,
melakukan pendekatan ke nasabah
perorangan maupun lembaga lainnya.