Pengaruh Calling Orientation Terhadap Well-Being pada Pemimpin Kegiatan Pelayanan Rohani Kristen di Universitas Sumatera Utara (USU)
Pengaruh Calling Orientation Terhadap Well-Being pada Pemimpin Kegiatan
Pelayanan Rohani Kristen di Universitas Sumatera Utara (USU)
Grace Sihotang dan Arliza Juairiani Lubis
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan
Jl. Dr. Mansur, No. 7, Medan
[email protected]
ABSTRAK
Calling
orientation
terjadi
saat
seseorang
merasa
―terpanggil‖
dalammelakukanpekerjaannya. (Diener, 2008) mengatakan bahwa calling
orientation berhubungan dengan well-being. Sebelumnya, Waterman (1993)
membagi well-being menjadi 2, eudaimonic dan hedonic.Eudaimonic well-being
merupakan
kepuasan
yang
diperolehkarenaaktivitas
yang
dilakukanmemaksimalkanpotensi; hedonic well-beingmerupakan kepuasan yang
diperolehkarenamenikmatiaktivitas yang dilakukan.Salah satu kegiatan yang
menggambarkan calling orientation adalah kegiatan pelayanan rohani Kristen. Di
Universitas Sumatera Utara, kegiatan pelayanan rohani Kristen diwadahi oleh
Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera
Utara (UKM KMK USU). Penelitian ini mengukurpengaruh Calling Orientation
terhadap EudaimonicWell-Being danHedonic Well-Being pada Pemimpin
Kelompok Kecil(PKK) sebagai bagian dari UKM KMK USU. Sebanyak 124
orang PKK yang bersedia ikut dalam penelitian ini mengisiMultidimensionality
Calling Scale (MCM) dari Hagmaier dan Abeleuntuk mengukur Calling
Orientation dan Personally Expressive Activity Questionnaire (PEAQ) untuk
mengukur kedua variabel Well-Being dari Waterman. Analisis data yang
dilakukan secara parametrik dengan uji regresi linear sederhana menunjukkan ada
pengaruh yang signifikan dari Calling Orientation padaEudaimonic Well-Being
(r2 = 0,357, p = 0,000) dan Hedonic Well-Being (r2 = 0,257, p = 0,000).Dapat
disarankan agar setiap PKK tetap menjaga atau meningkatkan calling orientationnya agar well-being-nya juga tetap terjaga atau bisa ikut mengalami peningkatan.
Kata Kunci
: Calling orientation, Eudaimonic Well-Being, Hedonic Well-Being
i
Universitas Sumatera Utara
The Effects of Calling Orientation Toward Well-Being on the Leader of
Religious Service Activity at University of Sumatera Utara (USU)
Grace Sihotang and Arliza Juairiani Lubis
Psychology Faculty of University Sumatera Utara (USU) Medan
Dr. Mansur 7, Medan
[email protected]
ABSTRACT
Calling orientation is when one’s felt “called” to do his/her job.Calling
orientation at workcorrelated with well-being (Diener, 2008). Previously,
Waterman (1993) classify well-being as eudaimonic and hedonic. Eudaimonic
well-being is happinessgained by someone through activity that maximize his/her
potential; hedonic well-being is happiness gainedthrough activity one wishes to
possess or experience.One of the activity describing calling orientation is
religious service activity. At University of North Sumatera (USU), Christian’s
religious service activity accomodated by Christian Students Activities Unit
(popular term UKM KMK USU). This study measuring the effect of Calling
Orientation onEudaimonic Well-Being and Hedonic Well-Being amongthe
Leaders of Small Group (PKK)in UKM KMK USU. There are 124 PKK in UKM
KMK USU participate in this studyby filling Multidimensionality Calling Scale
(MCM) from Hagmaier and Abele to measuring Calling Orientation
andPersonally Expressive Activity Questionnaire (PEAQ) from Waterman to
measure both of Well-Being. Parametric data analized by simple linear
regression test shows that there are significant effect of Calling Orientation to
Eudaimonic Well-being (r2 = 0.357, p = 0.000) and Hedonic Well-Being (r2 =
0.257, p = 0.000). Thus, every PKK is advised to keep or even increase his/her
Calling Orientation so that his/her Well-Being can kept constant or even elevated.
Keywords
:Calling Orientation, Eudaimonic Well-Being, Hedonic Well-Being
ii
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan Rohani Kristen di Universitas Sumatera Utara (USU)
Grace Sihotang dan Arliza Juairiani Lubis
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan
Jl. Dr. Mansur, No. 7, Medan
[email protected]
ABSTRAK
Calling
orientation
terjadi
saat
seseorang
merasa
―terpanggil‖
dalammelakukanpekerjaannya. (Diener, 2008) mengatakan bahwa calling
orientation berhubungan dengan well-being. Sebelumnya, Waterman (1993)
membagi well-being menjadi 2, eudaimonic dan hedonic.Eudaimonic well-being
merupakan
kepuasan
yang
diperolehkarenaaktivitas
yang
dilakukanmemaksimalkanpotensi; hedonic well-beingmerupakan kepuasan yang
diperolehkarenamenikmatiaktivitas yang dilakukan.Salah satu kegiatan yang
menggambarkan calling orientation adalah kegiatan pelayanan rohani Kristen. Di
Universitas Sumatera Utara, kegiatan pelayanan rohani Kristen diwadahi oleh
Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera
Utara (UKM KMK USU). Penelitian ini mengukurpengaruh Calling Orientation
terhadap EudaimonicWell-Being danHedonic Well-Being pada Pemimpin
Kelompok Kecil(PKK) sebagai bagian dari UKM KMK USU. Sebanyak 124
orang PKK yang bersedia ikut dalam penelitian ini mengisiMultidimensionality
Calling Scale (MCM) dari Hagmaier dan Abeleuntuk mengukur Calling
Orientation dan Personally Expressive Activity Questionnaire (PEAQ) untuk
mengukur kedua variabel Well-Being dari Waterman. Analisis data yang
dilakukan secara parametrik dengan uji regresi linear sederhana menunjukkan ada
pengaruh yang signifikan dari Calling Orientation padaEudaimonic Well-Being
(r2 = 0,357, p = 0,000) dan Hedonic Well-Being (r2 = 0,257, p = 0,000).Dapat
disarankan agar setiap PKK tetap menjaga atau meningkatkan calling orientationnya agar well-being-nya juga tetap terjaga atau bisa ikut mengalami peningkatan.
Kata Kunci
: Calling orientation, Eudaimonic Well-Being, Hedonic Well-Being
i
Universitas Sumatera Utara
The Effects of Calling Orientation Toward Well-Being on the Leader of
Religious Service Activity at University of Sumatera Utara (USU)
Grace Sihotang and Arliza Juairiani Lubis
Psychology Faculty of University Sumatera Utara (USU) Medan
Dr. Mansur 7, Medan
[email protected]
ABSTRACT
Calling orientation is when one’s felt “called” to do his/her job.Calling
orientation at workcorrelated with well-being (Diener, 2008). Previously,
Waterman (1993) classify well-being as eudaimonic and hedonic. Eudaimonic
well-being is happinessgained by someone through activity that maximize his/her
potential; hedonic well-being is happiness gainedthrough activity one wishes to
possess or experience.One of the activity describing calling orientation is
religious service activity. At University of North Sumatera (USU), Christian’s
religious service activity accomodated by Christian Students Activities Unit
(popular term UKM KMK USU). This study measuring the effect of Calling
Orientation onEudaimonic Well-Being and Hedonic Well-Being amongthe
Leaders of Small Group (PKK)in UKM KMK USU. There are 124 PKK in UKM
KMK USU participate in this studyby filling Multidimensionality Calling Scale
(MCM) from Hagmaier and Abele to measuring Calling Orientation
andPersonally Expressive Activity Questionnaire (PEAQ) from Waterman to
measure both of Well-Being. Parametric data analized by simple linear
regression test shows that there are significant effect of Calling Orientation to
Eudaimonic Well-being (r2 = 0.357, p = 0.000) and Hedonic Well-Being (r2 =
0.257, p = 0.000). Thus, every PKK is advised to keep or even increase his/her
Calling Orientation so that his/her Well-Being can kept constant or even elevated.
Keywords
:Calling Orientation, Eudaimonic Well-Being, Hedonic Well-Being
ii
Universitas Sumatera Utara