Hakikat Belajar dan Pembelajaran (1)

Nabil Shaumi Muhammad (1505867)
Pendidikan Akuntansi/Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
nabilshaumi14@gmail.com
Bagaimana hakikat belajar dan pembelajaran? Belajar merupakan aktivitas yang
disengaja dan dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar
anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mempu melakukan sesuatu, atau
anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Gagne (1984) mengatakan bahwa belajar
adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari
pengalaman. Dari pengertian tersebut terdapat tiga unsur sebagai proses dalam belajar, yaitu :
1) Proses; 2) Perubahan perilaku; dan 3) Pengalaman. Proses, belajar merupakan proses
mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar
apabila pikiran dan perasaannya aktif. Perubahan perilaku, hasil belajar akan tampak pada
perubahan perilaku individu yang belajar. Pengetahuan dan keterampilannya bertambah, dan
penguasaan nilai-nilai dan sikap bertambah pula. Pengalaman, belajar terjadi karena individu
berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Cronbach (Surya, 1979: 28) menyatakan “Learning may be defined as the process by
which a relatively enduring change in behaviour occurs as a result experience or practice”.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa indikator belajar ditentukan oleh perubahan dalam
tingkah laku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman atau latihan. Terjadinya
proses belajar dapat dipandang dari sisi kognitif, sebagaimana dikemukakan Bigge (1982),
yaitu berhubungan dengan perubahan-perubahan tentang kekuatan variabel-variabel

hipotesis, kekuatan-kekuatan, asosiasi, hubungan-hubungan dan kebiasaan, atau
kecenderungan perilaku.
Hakikat pembelajaran, istilah pembelajaran merupakan perkembangan dari istilah
pengajaran, dan istilah belajar-mengajar yang dapat kita perdebatkan, atau kita abaikan saja
yang penting makna dari ketiganya, pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh
seseorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar. Mudhofir (1987: 30)
mengatakan ada empat pola pembelajaran. Pertama, pola pembelajaran guru atau pendidik
dengan siswa tanpa menggunakan alat bantu/bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga.
Kedua, pola (guru dan alat bantu) dengan siswa yaitu pola pembelajaran ini guru sudah
dibantu oleh berbagai bahan pembelajaran yang disebut alat peraga pembelajaran dalam
menjelaskan dan meragakan suatu pesan yang bersifat abstrak. Ketiga, pola (guru dan media)
dengan siswa merupakan pola pembelajaran yang sudah mempertimbangkan keterbatasan
guru, yang tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber belajar. Guru dapat memanfaatkan
berbagai media pembelajaran sebagai sumber belajar. Keempat, pola media dengan siswa
atau pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau bahan pembelajaran yang
disiapkan.
Daftar pustaka
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2016). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


Mahmud, Jafar. (2004). Introduction To Psychology. New Delhi: Kul Bhusan Nangia dan
A.P.H.Publishing Corporation.