Kajian Komprehensif: Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut (PLTPS)

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa aspek dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut :
2.1

Pasang Surut Air Laut (Tidal)

2.1.1

Definisi Pasang Surut

Fenomena pasang surut diartikan sebagai naik turunnya muka laut secara
berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan
bulan terhadap massa air di bumi [4]. Pasang surut juga dikenal sebagai gerakan
osilasi permukaan air laut secara berkala dan turun naik pada interval yang
berbeda-beda [5].
Perbedaan pasang-surut dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan dan
matahari. Pada saat bulan purnama air pasang akan lebih tinggi bila dibandingkan
saat air pasang ketika matahari bersinar tegak di siang hari. Hal tersebut
disebabkan oleh gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada gravitasi matahari

dikarenakan jarak bulan ke bumi lebih dekat bila dibandingkan dengan jarak
matahari ke bumi. Faktor lain yang dapat menyebabkan perbedaan ketinggian
pasang surut air laut yaitu gaya sentrifugal dari proses rotasi bumi dan beberapa
faktor lokal, seperti adanya resonansi lokal akibat morfologi teluk, pantai dan
estuari.

7
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1 Pasang surut air laut yang dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan
matahari
Pasang surut sendiri terjadi ketika gelombang yang terbentuk di tengah
laut, akibat gravitasi bulan dan matahari, terinterferensi ketika ia mencapai daerah
pantai. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kenaikan dramatis dari air laut atau
yang disebut dengan air pasang.
Secara umum di Indonesia terdapat empat tipe dasar pasang surut yang
didasarkan pada periode dan keteraturannya, yaitu pasang-surut harian tunggal
(diurnal tide), harian ganda (semidiurnal tide) dan dua jenis campuran. Tipe
pasang surut dapat diketahui dengan cara mendapatkan bilangan/ konstanta pasut
(Tidal Constant/Form-zahl) yang dihitung dengan menggunakan perbandingan

jumlah amplitudo komponen diurnal terhadap amplitudo komponen semidiurnal
[6]. Hasil dari nilai F dapat menjadi dasar evaluasi untuk menentukan tipe pasut.
Rentang nilai F dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

8
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1 Rentang Nilai F Terhadap Jenis Pasut
NILAI
JENIS PASUT

FENOMENA

BENTUK
O < F