Pengembangan SpektrofotometriDerivatif untuk Analisis Kandungan Kafein dan Vitamin C dalam Minuman Berenergi

PENGEMBANGAN SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF
UNTUK ANALISIS KANDUNGAN KAFEIN DAN
VITAMIN C DALAM MINUMAN BERENERGI

SKRIPSI

OLEH:
YUDHI PERMANA
NIM 121524011

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

1
Universitas Sumatera Utara

PENGEMBANGAN SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF
UNTUK ANALISIS KANDUNGAN KAFEIN DAN

VITAMIN C DALAM MINUMAN BERENERGI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Farmasi Pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

OLEH:
YUDHI PERMANA
NIM 121524011

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

2
Universitas Sumatera Utara

PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF
UNTUK ANALISIS KANDUNGAN KAFEIN DAN
VITAMIN C DALAM MINUMAN BERENERGI
OLEH:
YUDHI PERMANA
NIM 121524011
Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal : 03 Agustus 2015

Pembimbing I,

PanitiaPenguji,

Prof. Dr. SitiMorinSinaga, M.Sc., Apt.
NIP195008281976032002

Prof. Dr. JansenSilalahi, M.App.Sc., Apt.
NIP 195006071979031001


Pembimbing II,

Prof. Dr. Muchlisyam,M.Si., Apt.
NIP 195006221980021001

Prof. Dr. SitiMorinSinaga, M.Sc., Apt.
NIP195008281976032002
Dra. TutyRoidaPardede, M.Si., Apt.
NIP 195401101980032001

Drs. MaralautBatubara, M.Phill., Apt.
NIP 195101311976031003
Medan,
Oktober
2015
FakultasFarmasi
Universitas Sumatera Utara
PejabatDekan,

Dr. Masfria, M.S., Apt.

NIP 195707231986012001

3
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan SpektrofotometriDerivatif untuk Analisis Kandungan Kafein dan
Vitamin C dalam Minuman Berenergi”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Pejabat
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dan Prof. Dr. Julia Reveny,
M.Si., Apt., selaku Wakil Dekan I Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
yang telah memberikan fasilitas dan masukan selama masa pendidikan dan
penelitian, kepada Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt., dan Prof. Dr.
Muchlisyam, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan, dan bantuan selama masa penelitian dan
penulisan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Prof. Dr. JansenSilalahi, M.App.Sc., Apt., Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt.,
Drs. MaralautBatubara, M.Phill., Apt., selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan yang
tulus dan tak terhingga kepada orangtua tersayang Ayahanda Irawan dan Ibunda
Zulina atas doa dan dukungan nya baik moril maupun materil, saudara tersayang
Lisa Komalasari, S.Kep., Ners., kerabat-kerabat, dan teman-teman semua atas

i
Universitas Sumatera Utara

motivasi, doa dan segala bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah
SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang farmasi.


Medan,

Oktober 2015

Penulis

Yudhi Permana
NIM 121524011

ii
Universitas Sumatera Utara

PENGEMBANGANSPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF
UNTUK ANALISIS KANDUNGAN KAFEIN DAN
VITAMIN C DALAM MINUMAN BERENERGI
ABSTRAK
Minuman energimenurut SNI 01-6684-2002 adalah minuman yang
mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserapoleh tubuh untuk
menghasilkan energi dengan atau tanpa bahan tambahanmakanan yang diizinkan.

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metodespektrofotometri derivatif
untuk menganalisis kandungan kafein dan vitamin C dalam minuman berenergi.
Analisis kandungan kafein dan vitamin C menggunakan spektrofotometri
derivatif dengan metode zero crossing pada derivat kedua dalam pelarut HCl 0,1
N. Panjang gelombang analisis untuk menetapkan kadar kafein dan vitamin C
pada spektrum serapan derivat kedua yaitu 293,40 nm 214,00 nm secara berturutturut.
Kandungan kafein dalam minuman energi merek Kratingdaeng-S®dan
Hemaviton® adalah(48,725± 0,1400) mg dan (49,813± 0,1955) mg secara
berturut-turut. Kandungan vitamin C dalam minuman energi merek KratingdaengS® dan Hemaviton®adalah (49,696± 0,5010) mg dan (51,341± 3,9307)mg secara
berturut-turut. Hasil yang diperolehmenunjukkan bahwa kandungan kafein dan
vitamin C yang dianalisismemenuhi persyaratan kadar yang tercantum dalam SNI
01-6684-2002 tentang minuman energi.Hasil uji perolehan kembali kafein dan
vitamin C masing-masing adalah 93,38% dan 93,75%, sedangkan simpangan baku
relatif untuk kafein dan vitamin C masing-masing yaitu 0,09% dan 0,52%.Batas
deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) untuk kafein berturut-turut adalah
0,5632 μg/mL dan 1,8776μg/mL sedangkan untuk vitamin C adalah 3,7936 μg/mL
dan 12,6450μg/mL.
Berdasarkan hasil penelitian maka metode spektrofotometri derivatif dapat
digunakan untuk analisis kandungan kafein dan vitamin C dalam minuman
berenergiyang memenuhi persyaratan metode validasiakurasi, batas deteksi, batas

kuantitasi, dan presisi.
Kata kunci:Minuman Energi, Kafein, Vitamin C, Spektrofotometri Derivatif, Zero
Crossing, Derivat Kedua, Validasi.

iii
Universitas Sumatera Utara

DEVELOPMENT DERIVATIVE SPECTROPHOTOMETRY
TO ANALYSIS CAFFEINE AND VITAMIN C
CONTENT IN ENERGYDRINK
ABSTRACT
Energy drinks according to SNI 01-6684-2002 arebeveragesthat
containoneormore materials that areeasily and quicklyabsorbedby the
bodytoproduce energywithorwithout permitted food additives. The purpose of this
studywas to develop derivative spectrophotometryto analysis caffeine and vitamin
C content in energy drink.
Analysis caffeine and vitamin C content using derivative
spectrophotometry with zero crossing method thesecond derivative in HCl 0,1 N.
Wavelength analysis to set the content of caffeine and vitamin C the second
derivative absorption spectrum is at 293.40 nm and at 214.00 nm respectively.

The content of caffeine in energy drink of Kratingdaeng-S®and
Hemaviton® are(48.725± 0.14) mg and (49.813± 0.1955) mg respectively. The
content of vitamin C in energy drink of Kratingdaeng-S®and Hemaviton® are
(49.696± 0.5010) mg and (51.341± 3.9307) mg respectively. The resultsindicate
that the content of caffeine and vitamin C meet therequirements listed in the SNI
01-6684-2002 on energy drinks. The recovery result of caffein and vitamin C are
93.38% and 93.75% while relative standard deviation for caffein and vitamin C
are 0.09% and 0.52%. Limit of detection and limit of quantitation for caffein are
0.5632 μg/mL and 1.8776μg/mL while for vitamin C are 3.7936 μg/mL and
12.6450μg/mLrespectively.
Based on research derivative spectrophotometry method can be used
toanalyzethe content of caffeine and vitamin Cinenergy drinkswhich meet the
requirements themethodvalidation of accuration, limit of detection, limit of
quantitation, and precision.
Keywords:Energy Drinks, Caffeine, Vitamin C, Derivative Spectrophotometry,
Zero Crossing, Second Derivative, Validation.

DAFTAR ISI

iv

Universitas Sumatera Utara

Halaman
JUDUL ....................................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................

ii

KATA PENGANTAR .............................................................................

iii

ABSTRAK ............................................................................................

v

ABSTRACT ..........................................................................................


vi

DAFTAR ISI .........................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xviii

BAB IPENDAHULUAN ......................................................................

1

1.1 Latar Belakang ......................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah .........................................................

4

1.3

Hipotesis ..........................................................................

5

1.4

Tujuan Penelitian .............................................................

5

1.5

Manfaat Penelitian ...........................................................

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA . ...........................................................

7

2.1

Minuman Berenergi . .........................................................

7

2.2

Uraian Bahan ....................................................................

7

2.2.1

Kafein ....................................................................

7

2.2.2

Vitamin C ..............................................................

9

2.3

Spektrofotometri ...............................................................

11

2.3.1

Hukum Lambert-Beer ...........................................

12

2.3.2

Kegunaan Spektrofotometri ..................................

13

v
Universitas Sumatera Utara

2.4

Spektrofotometri Derivatif ................................................

14

2.4.1

Komponen Spektrofotometri Derivatif .................

17

2.4.2

Kegunaan Spektrofotometri Derivatif ...................

18

Validasi Metode Analisis ...................................................

19

2.5.1

Akurasi ..................................................................

20

2.5.2

Presisi ....................................................................

21

2.5.3

Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ......................

21

2.5.4

Linieritas ...............................................................

22

2.5.5

Rentang .................................................................

22

Analisis Kandungan Kafein dan Vitamin C dalam
Minuman Berenergi … ......................................................

22

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................

24

2.5

2.6

3.1

Jenis Penelitian .................................................................

24

3.2

Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................

24

3.3

Alat ....................................................................................

24

3.4

Bahan ................................................................................

24

3.5

Pengambilan Sampel ........................................................

25

3.6

Prosedur Penelitian ..........................................................

25

3.6.1 Pembuatan PereaksiHCl 0,1 N ...............................

25

3.6.2 Uji Kualitatif Vitamin C .. .......................................

25

3.6.3 Pembuatan Larutan Induk Baku ............................

25

3.6.3.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Kafein
BPFI ................................................................................ 25

3.6.3.2 Pembuatan
Larutan Induk Baku
Vitamin C BPFI.......................................

26

vi
Universitas Sumatera Utara

3.6.4 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum ..........

26

3.6.4.1 Pembuatan SpektrumSerapanMaksimum
Kafein .........................................................

26

3.6.4.2 Pembuatan Spektrum SerapanMaksimum
Vitamin C .................................................

26

3.6.5 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif ..............

27

3.6.5.1 Pembuatan Spektrum SerapanDerivatif
Kafein ......................................................

27

3.6.5.2 PembuatanSpektrum SerapanDerivatif
Vitamin C .................................................

27

3.6.6 Penentuan Zero Crossing Kafein dan Vitamin C ..

27

3.6.7 Penentuan Panjang Gelombang Analisis Kafein
dan Vitamin C ........................................................

28

3.6.8 PembuatandanPenentuan Linieritas Kurva
Kalibrasi Kafein dan Vitamin C .............................

28

3.6.9 Penentuan Jumlah KandunganKafein dan
Vitamin C dalam Minuman Berenergi ...................

29

3.6.10 Uji Validasi .............................................................

30

3.6.10.1 Uji Akurasi ...........................................

31

3.6.10.2 Uji Presisi .............................................

31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................

33

4.1

Hasil Penentuan Kurva Serapan MaksimumKafein
dan Vitamin C ..................................................................

33

4.2

Hasil Penentuan Kurva Serapan Kafein dan Vitamin C ...

34

4.3

Hasil PenentuanKurvaSerapanDerivatKafein
dan Vitamin C .................................................................

35

4.3.1

Kurva Serapan DerivatPertama Kafeindan
Vitamin C ..............................................................

35

vii
Universitas Sumatera Utara

4.3.2

4.4

Kurva Serapan Derivat Kedua Kafeindan
Vitamin C ..............................................................

37

Hasil Penentuan Zero Crossing Kafein dan Vitamin C ......

38

4.4.1

Zero CrossingDerivatPertama Kafein dan
Vitamin C .............................................................

38

Zero CrossingDerivatKedua Kafeindan
Vitamin C ..............................................................

39

Hasil PenentuanPanjang Gelombang AnalisisKafein
dan Vitamin C ...................................................................

41

HasilPenentuan Linieritas Kurva KalibrasiKafein dan
Vitamin C ...........................................................................

50

4.6.1

Kurva Kalibrasi Kafein dan Vitamin C .................

50

4.6.2

Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kafein
dan Vitamin C ........................................................

51

Hasil Penentuan Kandungan Kafein danVitamin C
dalam Sampel Minuman Berenergi....................................

52

Hasil Uji Validasi ..............................................................

54

4.8.1 Hasil Uji Akurasi.....................................................

54

4.8.2Hasil Uji Presisi ........................................................

55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................

56

4.4.2

4.5

4.6

4.7
4.8

5.1

Kesimpulan .......................................................................

56

5.2

Saran ..................................................................................

56

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

57

LAMPIRAN ..........................................................................................

60

DAFTAR TABEL

viii
Universitas Sumatera Utara

Tabel

Halaman

4.1

Panjang Gelombang Analisis dan Absorbansi ..........................

48

4.2

Kandungan Kafein dan Vitamin C dalam Sampel ..................

51

4.3

Perolehan Kembali Kafein dan Vitamin C dengan Metode
Penambahan Baku Standar pada sampel Kratingdaeng-S® . ....

54

DAFTAR GAMBAR

ix
Universitas Sumatera Utara

Gambar
2.1

Halaman
Kurva serapan derivat pertama sampai derivat
keempat ...........................................................................

16

2.2

Kurva sederhana aplikasi zero crossing .........................

17

4.1

Kurva Serapan Maksimum Kafein Konsentrasi 9
µg/mL..............................................................................

32

Kurva Serapan Maksimum Vitamin C Konsentrasi 8
µg/mL..............................................................................

33

4.3

Kurva Serapan Kafein dalam Berbagai Konsentrasi .....

34

4.4

Kurva Serapan Vitamin C dalam Berbagai Konsentrasi .

34

4.5

Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivat Pertama
Kafein Berbagai Konsentrasi ........................................

35

Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivat Pertama
Vitamin C Berbagai Konsentrasi ...................................

36

Kurva Serapan Derivat Kedua Kafein dalam Berbagai
Konsentrasi ...................................................................

36

Kurva Serapan Derivat Kedua Vitamin C dalam
Berbagai Konsentrasi ......................................................

37

4.9

Zero Crossing Kafein Derivat Pertama .........................

38

4.10

Zero Crossing Vitamin C Derivat Pertama ...................

38

4.11

Zero Crossing Kafein Derivat Kedua ............................

39

4.12

Zero Crossing Vitamin C Derivat Kedua .........................

39

4.13

Kurva Serapan Campuran Kafein Konsentrasi 9
µg/mL dan Vitamin C Konsentrasi 8 µg/mL ..................

40

Kurva Tumpang Tindih Serapan Kafein Konsentrasi 9
µg/mL dan Vitamin C Konsentrasi 8 µg/mL .................

41

4.2

4.6

4.7

4.8

4.14

4.15

Kurva Tumpang Tindih Serapan Kafein Konsentrasi 9
µg/mL dan Vitamin C Konsentrasi 8 µg/mL dan
Campuran Kafein Konsentrasi 9 µg/mL dan Vitamin C

x
Universitas Sumatera Utara

Konsentrasi 8 µg/mL .....................................................

41

Kurva Serapan Derivatif Pertama Campuran Kafein
Konsentrasi 9 µg/mL dan Vitamin C Konsentrasi 8
µg/mL..............................................................................

42

Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivatif Pertama
Kafein Konsentrasi 9 µg/mL dan Vitamin C
Konsentrasi 8 µg/mL.......................................................

42

Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivatif Pertama
Kafein Konsentrasi 9 µg/mL dan Vitamin C
Konsentrasi 8 µg/mL dan Campuran Kafein
Konsentrasi 9 µg/mL dan Vitamin C Konsentrasi 8
µg/mL ............................................................................

43

Kurva Serapan Derivatif Kedua Campuran Kafein
Konsentrasi 9 µg/mL dan Vitamin C Konsentrasi
8 µg/mL .........................................................................

43

Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivatif Kedua
Kafein Konsentrasi 9 µg/mL dan Vitamin C
Konsentrasi 8 µg/mL.......................................................

44

Kurva
Tumpang Tindih Serapan
Derivatif
Kedua
Kafein
Konsentrasi
9 µg/mL dan
Vitamin C Konsentrasi 8 µg/mL dan Campuran
Kafein
Konsentrasi
9 µg/mL,
Vitamin C
Konsentrasi 8 µg/mL .....................................................

44

Zero Crossingdari Kafein Konsentrasi 9 µg/mL pada
λ = 293,4 nm ...................................................................

45

Zero Crossing dari Vitamin C Konsentrasi 8 µg/mL
pada λ = 214 nm ..............................................................

45

4.24

Zero Crossing campuran dengan Kafein λ = 293,4 nm ..

46

4.25

Zero Crossingcampuran
dengan
Vitamin C
λ = 214 nm ......................................................................

46

4.16

4.17

4.18

4.19

4.20

4.21

4.22

4.23

4.26

4.27

Zero Crossing kafein Konsentrasi 9 µg/mL, Vitamin C
Konsentrasi 8 µg/mL dan sampel Kratingdaeng-S®
Konsentrasi 13,3 µg/mL..................................................
Kurva Kalibrasi Kafein Pada Panjang Gelombang
293,4 nm .......................................................................

47
49

xi
Universitas Sumatera Utara

4.28

Kurva Kalibrasi Vitamin C Pada Panjang Gelombang
214 nm ..........................................................................

50

7.1

Kurva serapan kafein konsentrasi 8 μg/mL ....................

70

7.2

Kurva serapan kafein konsentrasi 12μg/mL ...................

70

7.3

Kurva serapan kafein konsentrasi 16 μg/mL ..................

70

7.4

Kurva serapan kafein konsentrasi 20 μg/mL ..................

71

7.5

Kurva serapan kafein konsentrasi 24μg/mL ...................

71

7.6

Kurva serapan kafein konsentrasi 28 μg/mL ..................

71

7.7

Kurva serapan vitamin Ckonsentrasi 8 μg/mL ...............

72

7.8

Kurva serapan vitamin Ckonsentrasi 16μg/mL ..............

72

7.9

Kurva serapan vitamin Ckonsentrasi 24 μg/mL .............

72

7.10

Kurva serapan vitamin Ckonsentrasi 32 μg/mL .............

73

7.11

Kurva serapan vitamin Ckonsentrasi 40μg/mL ..............

73

7.12

Kurva serapan vitamin Ckonsentrasi 48 μg/mL .............

73

8.1

Kurva serapan derivat pertama kafein konsentrasi 8 μg
/mL ..................................................................................

74

Kurva serapan derivat pertama kafein konsentrasi
12μg /mL .........................................................................

74

Kurva serapan derivat pertama kafein konsentrasi
16μg /mL .........................................................................

74

Kurva serapan derivat pertama kafein konsentrasi
20μg /mL .........................................................................

75

Kurva serapan derivat pertama kafein konsentrasi 24
μg /mL .............................................................................

75

8.2

8.3

8.4

8.5

8.6
8.7

Kurva serapan derivat pertama kafein konsentrasi 28
μg /mL .............................................................................
Kurva serapan derivat pertama vitamin Ckonsentrasi
8 μg /mL ..........................................................................

75
76

xii
Universitas Sumatera Utara

8.8

8.9

8.10

8.11

8.12

9.1

9.2

9.3

9.4

9.5

9.6

9.7

9.8

9.9

9.10

9.11

Kurva serapan derivat pertama vitamin Ckonsentrasi
16μg /mL .........................................................................

76

Kurva serapan derivat pertama vitamin Ckonsentrasi
24μg /mL .........................................................................

76

Kurva serapan derivat pertama vitamin Ckonsentrasi
32μg /mL .........................................................................

77

Kurva serapan derivat pertama vitamin Ckonsentrasi
40 μg /mL ........................................................................

77

Kurva serapan derivat pertama vitamin Ckonsentrasi
48μg /mL .........................................................................

77

Kurva serapan derivat keduakafein konsentrasi
8 μg /mL ..........................................................................

78

Kurva serapan derivat keduakafein konsentrasi
12μg /mL .........................................................................

78

Kurva serapan derivat keduakafein konsentrasi
16μg /mL .........................................................................

78

Kurva serapan derivat keduakafein konsentrasi
20μg /mL .........................................................................

79

Kurva serapan derivat keduakafein konsentrasi
24 μg /mL ........................................................................

79

Kurva serapan derivat keduakafein konsentrasi
28 μg /mL ........................................................................

79

Kurva serapan derivat kedua vitamin Ckonsentrasi 8
μg /mL .............................................................................

80

Kurva serapan derivat kedua vitamin Ckonsentrasi
16μg /mL .........................................................................

80

Kurva serapan derivat kedua vitamin Ckonsentrasi
24μg /mL .........................................................................

80

Kurva serapan derivat kedua vitamin Ckonsentrasi
32μg /mL .........................................................................

81

Kurva serapan derivat kedua vitamin Ckonsentrasi 40

xiii
Universitas Sumatera Utara

μg /mL .............................................................................

81

Kurva serapan derivat kedua vitamin Ckonsentrasi
48μg /mL .........................................................................

81

Kurva Serapan Derivatif Kedua Kafein Konsentrasi 9
μg /mL pada λ 293,40 nm ...............................................

82

Kurva Serapan Derivatif Kedua vitamin C Konsentrasi
8 μg /mL pada λ214nm ...................................................

82

Kurva serapan derivat kedua campuran kafein
konsentrasi 9μg/mL dan vitaminCkonsentrasi
8μg /mL ...........................................................................

83

15.1

Kurva Serapan Sampel Kratingdaeng-S® -1 ...................

90

15.2

Kurva Serapan Sampel Kratingdaeng-S® -2 ..................

90

15.3

Kurva Serapan Sampel Kratingdaeng-S® -3 ..................

91

15.4

Kurva Serapan Sampel Kratingdaeng-S® -4 ..................

91

15.5

Kurva Serapan Sampel Kratingdaeng-S® -5 ..................

92

15.6

Kurva Serapan Sampel Kratingdaeng-S® -6 ..................

92

15.7

Kurva Serapan Sampel Hemaviton® -1...........................

93

15.8

Kurva Serapan Sampel Hemaviton® -2 ..........................

93

15.9

Kurva Serapan Sampel Hemaviton® -3 ..........................

94

15.10

Kurva Serapan Sampel Hemaviton® -4 ..........................

94

15.11

Kurva Serapan Sampel Hemaviton® -5 ..........................

95

15.12

Kurva Serapan Sampel Hemaviton® -6 ..........................

95

21.1

Kurva Serapan Uji Perolehan Kembali Kafein dan
Vitamin C dalam Sampel Kratingdaeng-S® -1................

109

Kurva Serapan Uji Perolehan Kembali Kafein dan
Vitamin C dalam Sampel Kratingdaeng-S® -2 ...............

109

9.12

10.1

10.2

10.3

21.2

21.3

Kurva Serapan Uji Perolehan Kembali Kafein dan

xiv
Universitas Sumatera Utara

21.4

21.5

21.6

Vitamin C dalam Sampel Kratingdaeng-S® -3 ...............

110

Kurva Serapan Uji Perolehan Kembali Kafein dan
Vitamin C dalam Sampel Kratingdaeng-S® -4 ...............

110

Kurva Serapan Uji Perolehan Kembali Kafein dan
Vitamin C dalam Sampel Kratingdaeng-S® -5 ...............

111

Kurva Serapan Uji Perolehan Kembali Kafein dan
Vitamin C dalam Sampel Kratingdaeng-S® -6 ...............

111

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Gambar Sampel .............................................................. . 60

2.

Spesifikasi Sampel .......................................................... .

61

xv
Universitas Sumatera Utara

3.

Hasil Uji Kualitatif Vitamin C pada sampel
Kratingdaeng-S® dan Hemaviton® .................................. .

62

4.

Gambar Alat Spektrofotometer Ultraviolet .................... . 63

5.

Perhitungan Pembuatan HCl 0,1 N ............................... . 64

6.

Bagan Alir Prosedur Penelitian ..................................... . 65

7.

Kurva Serapan Kafein dan Vitamin C.............................

70

8.

Kurva Serapan Derivat Pertama Kafein dan Vitamin C .

74

9.

Kurva Serapan Derivat Kedua Kafein dan Vitamin C .... . 78

10.

Kurva Serapan Panjang Gelombang Analisis ............... . 82

11.

Data Kalibrasi Kafein BPFI, Persamaan Regresi dan
Koefisien Korelasi ........................................................ . 84

12.

Data Kalibrasi Vitamin C BPFI, Persamaan Regresi
dan Koefisien Korelasi .................................................. . 86

13.

Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas
Kuantitasi (LOQ) Kafein ............................................... . 88

14.

Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas
Kuantitasi (LOQ) Vitamin C ........................................... . 89

15.

Kurva Serapan Derivat Kedua Sampel ......................... . 90

16.

Hasil Analisis Kandungan Vitamin C dan kafein dalam
Sampel ............................................................................. ..

96

17.

Contoh Perhitungan Kandungan Kafein dan Vitamin C
dalam Sampel Kratingdaeng-S® .................................... . 97

18.

Contoh Perhitungan Kandungan Kafein dan Vitamin C
dalam Sampel Hemaviton® ............................................. . 100

19.

Perhitungan Statistik Kandungan Kafein dan
Vitamin C dalam Sampel Kratingdaeng-S® ................... .

103

Perhitungan Statistik Kandungan Kafein dan
Vitamin C dalam Sampel Hemaviton® ......................... .

106

21.Kurva Serapan Uji Perolehan Kembali Kafein dan Vitamin C
dalam Kratingdaeng-S® ................................................. .

109

20.

xvi
Universitas Sumatera Utara

22.

Hasil Uji Perolehan Kembali Kafein dan Vitamin C
Setelah Penambahan Masing-Masing Larutan Standar
Pada Sampel .................................................................. .

112

Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kafein
dan Vitamin C dengan menggunakan Sampel
Kratingdaeng-S® ........................................................... .

113

Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD)
Kandungan Kafein ........................................................ .

116

Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD)
Kandungan Vitamin C ................................................... .

117

26.

Daftar Nilai Distribusi t ................................................ .

118

27.

Sertifikat Pengujian Kafein ........................................... .

119

28.

Sertifikat Pengujian Vitamin C ..................................... .

120

29.

SNI 01-6684-2002 .......................................................... .

121

23.

24.
25.

30.

Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan
BPOM ............................................................................

124

xvii
Universitas Sumatera Utara