Pengembangan SpektrofotometriDerivatif untuk Analisis Kandungan Kafein dan Vitamin C dalam Minuman Berenergi
PENGEMBANGANSPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF
UNTUK ANALISIS KANDUNGAN KAFEIN DAN
VITAMIN C DALAM MINUMAN BERENERGI
ABSTRAK
Minuman energimenurut SNI 01-6684-2002 adalah minuman yang
mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserapoleh tubuh untuk
menghasilkan energi dengan atau tanpa bahan tambahanmakanan yang diizinkan.
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metodespektrofotometri derivatif
untuk menganalisis kandungan kafein dan vitamin C dalam minuman berenergi.
Analisis kandungan kafein dan vitamin C menggunakan spektrofotometri
derivatif dengan metode zero crossing pada derivat kedua dalam pelarut HCl 0,1
N. Panjang gelombang analisis untuk menetapkan kadar kafein dan vitamin C
pada spektrum serapan derivat kedua yaitu 293,40 nm 214,00 nm secara berturutturut.
Kandungan kafein dalam minuman energi merek Kratingdaeng-S®dan
Hemaviton® adalah(48,725± 0,1400) mg dan (49,813± 0,1955) mg secara
berturut-turut. Kandungan vitamin C dalam minuman energi merek KratingdaengS® dan Hemaviton®adalah (49,696± 0,5010) mg dan (51,341± 3,9307)mg secara
berturut-turut. Hasil yang diperolehmenunjukkan bahwa kandungan kafein dan
vitamin C yang dianalisismemenuhi persyaratan kadar yang tercantum dalam SNI
01-6684-2002 tentang minuman energi.Hasil uji perolehan kembali kafein dan
vitamin C masing-masing adalah 93,38% dan 93,75%, sedangkan simpangan baku
relatif untuk kafein dan vitamin C masing-masing yaitu 0,09% dan 0,52%.Batas
deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) untuk kafein berturut-turut adalah
0,5632 μg/mL dan 1,8776μg/mL sedangkan untuk vitamin C adalah 3,7936 μg/mL
dan 12,6450μg/mL.
Berdasarkan hasil penelitian maka metode spektrofotometri derivatif dapat
digunakan untuk analisis kandungan kafein dan vitamin C dalam minuman
berenergiyang memenuhi persyaratan metode validasiakurasi, batas deteksi, batas
kuantitasi, dan presisi.
Kata kunci:Minuman Energi, Kafein, Vitamin C, Spektrofotometri Derivatif, Zero
Crossing, Derivat Kedua, Validasi.
iii
Universitas Sumatera Utara
DEVELOPMENT DERIVATIVE SPECTROPHOTOMETRY
TO ANALYSIS CAFFEINE AND VITAMIN C
CONTENT IN ENERGYDRINK
ABSTRACT
Energy drinks according to SNI 01-6684-2002 arebeveragesthat
containoneormore materials that areeasily and quicklyabsorbedby the
bodytoproduce energywithorwithout permitted food additives. The purpose of this
studywas to develop derivative spectrophotometryto analysis caffeine and vitamin
C content in energy drink.
Analysis caffeine and vitamin C content using derivative
spectrophotometry with zero crossing method thesecond derivative in HCl 0,1 N.
Wavelength analysis to set the content of caffeine and vitamin C the second
derivative absorption spectrum is at 293.40 nm and at 214.00 nm respectively.
The content of caffeine in energy drink of Kratingdaeng-S®and
Hemaviton® are(48.725± 0.14) mg and (49.813± 0.1955) mg respectively. The
content of vitamin C in energy drink of Kratingdaeng-S®and Hemaviton® are
(49.696± 0.5010) mg and (51.341± 3.9307) mg respectively. The resultsindicate
that the content of caffeine and vitamin C meet therequirements listed in the SNI
01-6684-2002 on energy drinks. The recovery result of caffein and vitamin C are
93.38% and 93.75% while relative standard deviation for caffein and vitamin C
are 0.09% and 0.52%. Limit of detection and limit of quantitation for caffein are
0.5632 μg/mL and 1.8776μg/mL while for vitamin C are 3.7936 μg/mL and
12.6450μg/mLrespectively.
Based on research derivative spectrophotometry method can be used
toanalyzethe content of caffeine and vitamin Cinenergy drinkswhich meet the
requirements themethodvalidation of accuration, limit of detection, limit of
quantitation, and precision.
Keywords:Energy Drinks, Caffeine, Vitamin C, Derivative Spectrophotometry,
Zero Crossing, Second Derivative, Validation.
DAFTAR ISI
iv
Universitas Sumatera Utara
UNTUK ANALISIS KANDUNGAN KAFEIN DAN
VITAMIN C DALAM MINUMAN BERENERGI
ABSTRAK
Minuman energimenurut SNI 01-6684-2002 adalah minuman yang
mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserapoleh tubuh untuk
menghasilkan energi dengan atau tanpa bahan tambahanmakanan yang diizinkan.
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metodespektrofotometri derivatif
untuk menganalisis kandungan kafein dan vitamin C dalam minuman berenergi.
Analisis kandungan kafein dan vitamin C menggunakan spektrofotometri
derivatif dengan metode zero crossing pada derivat kedua dalam pelarut HCl 0,1
N. Panjang gelombang analisis untuk menetapkan kadar kafein dan vitamin C
pada spektrum serapan derivat kedua yaitu 293,40 nm 214,00 nm secara berturutturut.
Kandungan kafein dalam minuman energi merek Kratingdaeng-S®dan
Hemaviton® adalah(48,725± 0,1400) mg dan (49,813± 0,1955) mg secara
berturut-turut. Kandungan vitamin C dalam minuman energi merek KratingdaengS® dan Hemaviton®adalah (49,696± 0,5010) mg dan (51,341± 3,9307)mg secara
berturut-turut. Hasil yang diperolehmenunjukkan bahwa kandungan kafein dan
vitamin C yang dianalisismemenuhi persyaratan kadar yang tercantum dalam SNI
01-6684-2002 tentang minuman energi.Hasil uji perolehan kembali kafein dan
vitamin C masing-masing adalah 93,38% dan 93,75%, sedangkan simpangan baku
relatif untuk kafein dan vitamin C masing-masing yaitu 0,09% dan 0,52%.Batas
deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) untuk kafein berturut-turut adalah
0,5632 μg/mL dan 1,8776μg/mL sedangkan untuk vitamin C adalah 3,7936 μg/mL
dan 12,6450μg/mL.
Berdasarkan hasil penelitian maka metode spektrofotometri derivatif dapat
digunakan untuk analisis kandungan kafein dan vitamin C dalam minuman
berenergiyang memenuhi persyaratan metode validasiakurasi, batas deteksi, batas
kuantitasi, dan presisi.
Kata kunci:Minuman Energi, Kafein, Vitamin C, Spektrofotometri Derivatif, Zero
Crossing, Derivat Kedua, Validasi.
iii
Universitas Sumatera Utara
DEVELOPMENT DERIVATIVE SPECTROPHOTOMETRY
TO ANALYSIS CAFFEINE AND VITAMIN C
CONTENT IN ENERGYDRINK
ABSTRACT
Energy drinks according to SNI 01-6684-2002 arebeveragesthat
containoneormore materials that areeasily and quicklyabsorbedby the
bodytoproduce energywithorwithout permitted food additives. The purpose of this
studywas to develop derivative spectrophotometryto analysis caffeine and vitamin
C content in energy drink.
Analysis caffeine and vitamin C content using derivative
spectrophotometry with zero crossing method thesecond derivative in HCl 0,1 N.
Wavelength analysis to set the content of caffeine and vitamin C the second
derivative absorption spectrum is at 293.40 nm and at 214.00 nm respectively.
The content of caffeine in energy drink of Kratingdaeng-S®and
Hemaviton® are(48.725± 0.14) mg and (49.813± 0.1955) mg respectively. The
content of vitamin C in energy drink of Kratingdaeng-S®and Hemaviton® are
(49.696± 0.5010) mg and (51.341± 3.9307) mg respectively. The resultsindicate
that the content of caffeine and vitamin C meet therequirements listed in the SNI
01-6684-2002 on energy drinks. The recovery result of caffein and vitamin C are
93.38% and 93.75% while relative standard deviation for caffein and vitamin C
are 0.09% and 0.52%. Limit of detection and limit of quantitation for caffein are
0.5632 μg/mL and 1.8776μg/mL while for vitamin C are 3.7936 μg/mL and
12.6450μg/mLrespectively.
Based on research derivative spectrophotometry method can be used
toanalyzethe content of caffeine and vitamin Cinenergy drinkswhich meet the
requirements themethodvalidation of accuration, limit of detection, limit of
quantitation, and precision.
Keywords:Energy Drinks, Caffeine, Vitamin C, Derivative Spectrophotometry,
Zero Crossing, Second Derivative, Validation.
DAFTAR ISI
iv
Universitas Sumatera Utara