LUQMAN HAKIM K4308098
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION
DISERTAI MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
LUQMAN HAKIM
K4308098
Pembimbing 1 : Puguh Karyanto, S.Si, M.Si, Ph. D.
Pembimbing 2 : Dr. Maridi, M.Pd.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
OKTOBER 2012
1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DISERTAI
MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Luqman Hakim, Puguh Karyanto, Maridi,
Biology FKIP Sebelas Maret University
This research aims to find out the effect of Problem Based Instruction learning model
with audiovisual media in biology learning on the learning achievement of the X graders of
SMA Negeri 1 Ngemplak in the school year of 2011/2012.
This study was a quasi-experimental research with quantitative approach. The
research design used was posttest only control design with the experiment group applying
Problem Based Instruction with audiovisual media and control group applying discussion,
lecture, debriefing, presentation methods. The population of research was all X graders of
SMA Negeri 1 Ngemplak in the school year of 2011/2012. The sampling technique used was
cluster random sampling. The sample of research consisted of X3 grade containing 35
students as the experiment group and X6 grade containing 35 students as control group.
Techniques of collecting data used were questionnaire, test, observation, and documentation.
The hypothesis testing was done using t-test.
This research concluded that the Problem Based Instruction with audiovisual media
affected significantly the biology learning achievement of the X graders of SMA Negeri 1
Ngemplak in the school year of 2011/2012 in cognitive, affective, and psychomotor domains.
Keywords: Problem Based Instruction, audio visual media, Biology Learning Achievement,
Cognitive, Affective, Psychomotor.
2003). Melalui kegiatan belajar seseorang
PENDAHULUAN
dapat
Belajar merupakan usaha untuk
melakukan
suatu
perubahan
memperoleh
suatu
kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan baru.
secara
Belajar dapat dilihat dari tiga aspek
keseluruhan baik dari diri sendiri maupun
penting yaitu kognitif atau perilaku yang
dari interaksi lingkungannya (Slameto,
2
merupakan proses berpikir, afektif yang
dan intelektual peserta didik. Prinsip
meliputi tujuan belajar yang berkenaan
utama pendekatan konstruktivis adalah
dengan minat, sikap, nilai, pengembangan
pengetahuan tidak diterima secara pasif,
penghargaan serta penyesuaian diri, dan
tetapi dibangun secara aktif oleh individu
juga dari sikap psikomotor atau perilaku
(Nasution, 2008; Sugiyanto, 2008).
yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi
Pengajaran berdasarkan masalah
tubuh manusia.
membantu
Pembelajaran
pada
hakikatnya
siswa
informasi
yang
untuk
ada
memproses
dibenaknya
dan
adalah usaha sadar dari seorang guru untuk
menyusun pengetahuan mereka tentang
membelajarkan siswanya (mengarahkan
dunia sosial dan sekitarnya sehingga
interaksi siswa dengan sumber belajar
efektif untuk pengajaran berpikir tingkat
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan
tinggi.
yang
diharapkan
Berdasarkan
hal
Hal
(Trianto,
2010).
pernyataan
tersebut,
dalam
pengajaran
tersebut
Ratumanan
sesuai
dengan
(2002)
bahwa
berdasarkan
masalah
pembelajaran terjadi interaksi dua arah
merupakan pendekatan yang efektif untuk
antara guru dengan peserta didik, dimana
pengajaran proses berpikir tingkat tinggi.
antara keduanya terjadi komunikasi yang
Pembelajaran ini membantu siswa untuk
intens dan terarah menuju pada suatu
memproses informasi yang sudah jadi
target yang telah ditetapkan sebelumnya.
dalam
Pembelajaran
benaknya
dan
menyusun
berdasarkan
pengetahuan mereka sendiri tentang dunia
masalah merupakan pembelajaran dengan
sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini
pendekatan
cocok untuk mengembangkan pengetahuan
konstruktivis,
yang
mengatakan bahwa pengetahuan tidak
dasar maupun kompleks (Trianto, 2009).
statis, tetapi berevolusi dan berubah secara
Pengajaran berbasis masalah terdiri
konstan selama pelajar mengonstruksikan
dari lima tahapan utama yang dimulai
pengalaman-pengalaman
yang
dengan
guru
memaksaka mereka untuk mendasarkan
dengan
situasi
diri
dengan penyajian dan analisis hasil kerja
dan
sebelumnya.
baru
memodifikasi
Guru
pengetahuan
berperan
sebagai
siswa.
memperkenalkan
masalah
dan
Tahap-tahap
siswa
diakhiri
pelaksanaan
penyaji masalah, penanya, mengadakan
pembelajaran Problem Based Instruction
dialog,
(PBI) adalah sebagai berikut :
pemberi
fasifitas
penelitian,
menyiapkan dukungan dan dorongan yang
Tahap 1: Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri
3
menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
belajar mengajar menjadi menarik. Hal
memotivasi siswa agar terlibat pada
tersebut
aktivitas
Romiszowski (1988) bahwa media adalah
pemecahan
masalah
yang
sesuai
dengan
pernyataan
dipilihnya.
pembawa pesan yang berasal dari suatu
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk
sumber pesan (yang dapat berupa orang
belajar
siswa
atau benda) kepada penerima pesan. Siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan
adalah penerima pesan dalam proses
tugas belajar yang berhubungan dengan
belajar mengajar. Pembawa pesan atau
masalah tersebut.
media tersebut berinteraksi dengan siswa
Tahap
3:
Guru
membantu
Membimbing
individual
dan
penyelidikan
kelompok
melalui indera mereka. Siswa dirangsang
Guru
oleh
media
itu
untuk
mendorong siswa untuk mengumpulkan
inderanya
informasi
(Wibawa dan Mukti, 2001)
yang
eksperimen,
sesuai,
untuk
melaksanakan
mendapatkan
untuk
memperoleh
Tahap
belajar
Mengembangkan
menerima
informasi
Penggunaan media berfungsi untuk
penjelasan dan pemecahan masalahnya.
4:
menggunakan
dan
menyajikan hasil karya Guru membantu
pengalaman-pengalaman
siswa.
Pengalaman
belajar
tergantung pada interaksi siswa terhadap
siswa merencanakan dan menyiapkan
media. Media yang sesuai terhadap tujuan
karya yang sesuai seperti laporan, video,
pembelajaran
dan model serta membantu mereka berbagi
pengalaman belajar sehingga anak didik
tugas dengan temannya.
dapat memperoleh hasil belajar yang lebih
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi
baik. Menurut kerucut pengalaman (Cone
proses pemecahan masalah Guru
Experience)
dapat
yang
meningkatkan
dikemukakan
oleh
Membantu siswa untuk merefleksi atau
Edgare Dale, apabila penyampaian pesan
mengevaluasi penyelidikan mereka dan
hanya
proses yang mereka gunakan (Nurhadi,
pengetahuan yang yang diterima akan
2004)
semakin abstrak. Dampaknya siswa hanya
dengan
kata
verbal
maka
Media pembelajaran adalah segala
akan memahami suatu pengetahuan dalam
sesuatu yang dapat digunakan untuk
bentuk pesan, tetapi kurang mengerti dan
menyampaikan pesan dari pengirim ke
memahami
penerima sehingga
pengetahuan
dapat
merangsang
makna
yang
tersebut.
ada
Siswa
pada
harus
perasaan, pikiran, perhatian dan minat
memiliki pengalaman yang konkret supaya
siswa sedemikian rupa sehingga proses
siswa tidak salah persepsi terhadap pesan
4
yang disampaikan guru. Salah satu cara
atau
yang dapat digunakan untuk mendapatkan
Masing-masing jenis belajar dapat diisi
pengalaman yang konkret adalah dengan
dengan bahan yang telah ditetapkan dalam
mengguanakan media dalam proses belajar
kurikulum
dan mengajar (Indriana, 2011).
Sudjana, 2010).
Hasil belajar adalah
pengertian,
sikap
(Howard
dan
cita-cita.
Kingsley
dalam
perubahan
Pembelajaran sains memiliki tiga
perilaku. Tingkah laku sebagai hasil
dimensi sasaran, yaitu dimensi proses,
belajar
luas
produk, dan sikap yang tidak dapat
mencakup bidang afektif, kognitif, dan
dipisahkan dan diabaikan dalam proses
psikomotorik. Oleh sebab itu, dalam
belajar mengajar sains. Pembelajaran sains
penilaian
tidak
dalam
kemampuan
pengertian
hasil
dan
belajar
tingkah
yang
rumusan
laku
yang
hanya
kognitif,
mengembangkan
namun
aspek
juga
harus
diinginkan dikuasai siswa (kompetensi)
mengembangkan keterampilan proses dan
menjadi unsur penting sebagai dasar acuan
sikap (Wenno, 2008).
penilaian.
Perubahan
yang
Hasil belajar dibagi menjadi tiga
merupakan hasil belajar tersebut dapat
ranah, yakni keterampilan dan kebiasaan
berbentuk macam-macam (Gagne dalam
(psikomotor) yang berkenaan dengan hasil
Sudjana, 2010).
belajar keterampilan
Perubahan
perilaku
tingkah
laku
dan
kemampuan
siswa
bertindak, pengetahuan dan pengertian
diharapkan merupakan peningkatan hasil
(kognitif) yang berkenaan dengan hasil
belajar atau prestasi, sikap siswa, nilai dan
belajar intelektual, dan sikap (afektif) yang
moral sesuai dengan tujuan pembelajaran
berkenaan dengan hasil belajar sikap siswa
yang ingin dicapai. Hasil evaluasi belajar
dalam pembelajaran (Sudjana, 2010).
berupa prestasi, sikap, nilai yang telah
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
dicapai sehingga dari sini akan dapat
untuk mengetahui pengaruh penerapan
membantu
model
menentukan
tindak
lanjut
pembelajaran
Problem
Based
pembelajaran yang berikutnya (Rustaman,
Instruction (PBI) disertai media audio
2005).
visual dapat mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-
siswa kelas X mata pelajaran biologi
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
SMAN
menerima pengalaman belajarnya. Hasil
2011/2012.
belajar dibagi menjadi tiga macam yaitu:
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan
5
1
Ngemplak
tahun
ajaran
belajar
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMA
pada
digunakan
semester
sebelumnya
untuk
mengetahui
Negeri 1 Ngemplak pada semester genap
keseimbangan kemampuan awal siswa
tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini
berdasarkan nilai hasil belajar biologi yang
termasuk
meliputi
kuasi
eksperimen
dengan
ranah kognitif,
afektif,
dan
pendekatan kuantitatif. Desain penelitian
psikomotor
adalah Posttest Only Control Design
Metode tes digunakan untuk mengambil
dengan
kelompok
data hasil belajar ranah kognitif. Metode
model
observasi dalam penelitian ini digunakan
menggunakan
eksperimen
(penerapan
pada populasi penelitian.
pembelajaran PBI disertai media audio
untuk
visual) dan kontrol (model pembelajaran
psikomotorik
konvensional).
rancangan pembelajaran. Metode angket
Populasi dalam penelitian ini adalah
mengukur
hasil
belajar
dan
ranah
keterlaksanaan
digunakan untuk mengambil data hasil
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1
belajar siswa ranah afektif.
Ngemplak. Teknik pengambilan sampel
Tes
uji
coba
pada
instrumen
dengan cluster random sampling. Hasil
penelitian dilakukan untuk mengetahui
pemilihan sampel secara acak menetapkan
validitas produk moment, reliabilitas, daya
kelas X3 sebagai kelompok eksperimen
beda, dan taraf kesukaran. Selain validasi
yang menerapkan model pembelajaran PBI
produk moment, instrumen juga divalidasi
disertai media audio visual dan kelas X6
konstruk oleh ahli.
sebagai
kelompok
menerapkan
model
kontrol
yang
Analisis
pembelajaran
konvensional. Kelas X3 dan
bebas
kelas X6
berupa
penelitian
dilakukan analisis data, maka dilakukan uji
normalitas menggunakan uji Liliefor’s dan
model
uji homogenitas dengan uji Levene’s.
pembelajaran PBI disertai media audio
HASIL DAN PEMBAHASAN
visual dan variabel terikat adalah hasil
Hasil analisis
belajar biologi siswa yang mencakup ranah
penerapan model
pembelajaran PBI disertai media audio
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Teknik
visual
pengumpulan data yang digunakan dalam
terhadap hasil
disajikan pada Tabel 1.
penelitian ini adalah dokumentasi, angket,
tes dan observasi.
pada
dengan menggunakan uji t. Sebelum
masing-masing memiliki 35 orang siswa
Variabel
data
Metode dokumentasi
pada penelitian ini berupa dokumen hasil
6
belajar biologi
Tabel 1. Hasil Analisis Pengaruh model
pembelajaran PBI disertai media
audio visual terhadap Hasil
Belajar Biologi.
pengalaman
Ranah
Kognitif
penyelidikan individual dan kelompok,
Afektif
Psikomotorik
t
13.360
2.104
19.751
df
68
68
68
baru
tersebut
meliputi
orientasi siswa kepada masalah, organisasi
siswa dalam belajar, terbimbing dalam
Sig t(0.025,62)
0.000 1.995
0.039 1.995
0.000 1.995
pengembangan dan penyajian hasil karya,
serta
analisis
dan
evaluasi
proses
pemecahan masalah.
Tabel 1 menunjukan bahwa semua
Penelitian
thitung > t(α,df) dan sig. < 0,050 sehingga H0
ini
selain
ditolak pada semua ranah hasil belajar, hal
menggunakan model pembelajaran PBI
ini berarti penerapan model pembelajaran
juga menggunakan media audio visual.
berpengaruh nyata terhadap hasil belajar
Penggunaan media pembelajaran audio
biologi pada ranah kognitif, afektif dan
visual dalam proses pembelajaran dapat
psikomotorik. Pengaruh tersebut bersifat
menimbulkan
positif karena nilai rata-rata hasil belajar
penjelasan guru, memungkinkan siswa
siswa di kelompok eksperimen yang
untuk menyentuh obyek kajian pelajaran,
menerapkan model pembelajaran PBI
mengkonkretkan konsep yang abstrak,
disertai media audio visual lebih tinggi
serta
dibandingkan kelompok
masalah. Penggunaan media pembelajaran
menerapkan
model
kontrol
yang
reaksi
dapat
terhadap
mendeskripsikan
menyebabkan
pembelajaran
siswa
siswa
lebih
suatu
banyak
konvensional dengan ceramah, diskusi,
melakukan kegiatan belajar dengan cara
tanya
statistik
mengamati, mengidentifikasi, membuat
menunjukkan bahwa model pembelajaran
hipotesis, merencanakan penelitian atau
PBI
percobaan,
jawab.
Hasil
disertai
analisis
media
audio
visual
mengumpulkan
data,
berpengaruh positif terhadap hasil belajar
mengorganisasi dan memaknakan data,
biologi ranah kognitif, ranah psikomotor
membuat
dan ranah afektif.
mengkomunikasikan hasil penelitian atau
kesimpulan,
dan
Penerapan PBI memberi pengaruh
percobaannya. Serangkaian kegiatan siswa
positif terhadap nilai hasil belajar biologi
tersebut menjadikan pemahaman siswa
siswa karena kelompok eksperimen yang
terhadap
menerapkan PBI pada pokok bahasan
disajikan lebih jelas dan bermakna.
pencemaran
lingkungan
bahan
pembelajaran
Adanya
memberikan
media
dalam
pengalaman baru dalam proses belajar
pembelajaran
siswa. Beberapa tahapan yang memberi
fenomena-fenomena yang ditangkap oleh
7
dapat
yang
memunculkan
siswa, selanjutnya dapat memunculkan
merupakan
rasa keingintahuan pada diri siswa. Rasa
mengungkap fenomena permasalahan yang
keingintahuan siswa dapat menimbulkan
muncul selama proses belajar mengajar
permasalahan-permasalahan
yang
berlangsung. Perpaduan tersebut terbukti
berkaitan terhadap materi pelajaran yang
meningkatkan hasil belajar siswa baik dari
sedang
segi kognitif, afektif maupun psikomotor.
dipelajari.
permasalahan
digunakan
Permasalahan-
tersebut
sebagai
nantinya
basis
salah
model
kognitif, afektif dan psikomotor tidak
(PBI). Dalam penelitian ini media audio
pembelajaran
visual
dengan
sumber
dipengaruhi
mendukung
siswa.
pembelajaran.
pembelajaran
yang
oleh
model
digunakan,
tetapi
pembelajaran
yang
yang
media
permasalahan yang harus dipecahkan oleh
Model
untuk
Ketercapaian hasil belajar ranah
hanya
sebagai
sarana
akan
pembelajaran Problem Based Instruction
digunakan
satu
keterlaksananaan
pembelajaran
Media
yang
kegiatan
penunjang
digunakan
adalah
berbasis masalah menumbuhkan aktivitas
media audio visual. Media audio visual ini
belajar, baik secara individual maupun
mampu
secara kelompok. Keaktifan belajar siswa
mendapatkan hasil belajar yang baik.
dituntut di setiap langkah, sedangkan
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif
peranan
guru
lebih
banyak
sebagai
membantu
siswa
untuk
Hasil analisis statistik menunjukkan
pemberi stimulasi, pembimbing kegiatan
bahwa
siswa dan menentukan arah apa yang harus
berpengaruh terhadap hasil belajar biologi
dilakukan oleh siswa sehingga siswa
ranah kognitif. Secara statistik perhitungan
terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar
nilai signifikansi sebesar 0,000 dan lebih
mengajar.
kecil dari 0,05, maka H0 ditolak sehingga
Penerapan
Problem
model
pembelajaran
PBI
Based
diputuskan bahwa model pembelajaran
penggunaan
PBI berpengaruh terhadap hasil belajar
media dalam pembelajaran merupakan
kognitif. Dilihat dari perolehan nilai dari
paduan yang tepat. Pembelajaran Problem
dua
Based Instruction (PBI) yang berbasis
eksperimen yang menerapkan model PBI
masalah mampu memunculkan fenomena-
mendapatkan nilai rata-rata lebih tinggi
fenomena permasalahan yang berkaitan
daripada
dengan
menerapkan
Instruction (PBI) dengan
topik
materi
yang
sedang
dipelajari, sedangkan penggunaan media
8
kelompok
siswa,
kelompok
pendekatan
kelompok
kontrol
yang
konvensional
dengan
metode
ceramah,
hasil belajar afektif. Dilihat dari perolehan
diskusi,
nilai dari dua kelompok siswa, kelompok
presentasi dan tanya jawab.
Model pembelajaran PBI mampu
eksperimen yang menerapkan model PBI
melatih kemampuan kognitif siswa. Siswa
mendapatkan nilai rata-rata lebih tinggi
lebih
daripada
banyak
membangun
konsepnya
kelompok
kontrol
sendiri melalui berbagai sumber belajar
menerapkan
pendekatan
dan bukan hanya dari guru sehingga siswa
dengan
tidak hanya menghafal suatu konsep.
presentasi dan tanya jawab.
metode
yang
konvensional
ceramah,
diskusi,
suatu
Berdasarkan uji hipotesis dinyatakan
permasalahan dalam proses pembelajaran
bahwa nilai rata-rata hasil belajar biologi
yang
siswa
siswa pada ranah afektif pada kelompok
aktif
eksperimen yang menerapkan PBI lebih
mencari solusi permasalahan sehingga
baik dari pada kelompok kontrol yang
siswa menjadi paham terhadap apa yang
menerapkan
mereka kerjakan. Berdasarkan hal tersebut,
dengan metode ceramah, diskusi dan tanya
jelas bahwa model pembelajaran PBI
jawab. Pengaruh penggunaan model dan
memberikan pengaruh positif terhadap
media pembelajaran ini terlihat bahwa
hasil belajar biologi ranah kognitif.
pada kelompok eksperimen lebih aktif
Model
ini
harus
juga
memberikan
diinvestigasi
oleh
sehingga membuat siswa lebih
pendekatan
konvensional
dalam proses pembelajaran dibandingkan
Berdasarkan pembahasan hasil belajar
pada ranah kognitif yang telah dilakukan,
pada
maka dapat diketahui dengan jelas bahwa
eksperimen siswa terlihat lebih antusias
model pembelajaran PBI memberikan
mengikuti pembelajaran. Terbukti dengan
pengaruh positif terhadap hasil belajar
sikap siswa yang terlihat senang dan
biologi pada ranah kognitif.
nyaman
2.
Berbeda dengan kelompok kontrol yang
Hasil Belajar Ranah Afektif
kelompok
selama
kontrol.
proses
Kelompok
pembelajaran.
statistik
terlihat kurang antusias mengikuti proses
menunjukkan bahwa model pembelajaran
pembelajaran. Siswa pada kelas kontrol
PBI berpengaruh terhadap hasil belajar
terlihat jenuh dan beberapa anak sibuk
biologi ranah afektif. Secara statistik
dengan kegiatan yang tidak berhubungan
perhitungan
sebesar
dengan pembelajaran. Model pembelajaran
0,039 dan lebih kecil dari 0,05, maka H0
PBI mampu mengembangkan karakter
ditolak sehingga diputuskan bahwa model
serta keterampilan sosial dimana siswa
pembelajaran PBI berpengaruh terhadap
dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil
Hasil
analisis
nilai
signifikansi
9
yang bekerja sama dan bertanggung jawab
anggota
terhadap apa yang mereka pelajari. Siswa
memerlukan koordinasi antara syaraf dan
dilatih untuk teliti dalam mengembangkan
otot. Siswa kelompok kontrol dengan
konsep materi yang diajarkan kepada
penerapan
sesama teman, disiplin dalam proses
dalam penelitian ini hanya mendengarkan
pembelajaran,
ceramah dari guru. Meskipun di variasi
pendapat
keterbukaan
orang
lain
terhadap
selain
guru,
dengan
tubuh
atau
tindakan
pembelajaran
diskusi,
yang
konvensional
namun
guru
masih
bertanggung jawab terhadap tugas yang
mendominasi
diberikan
serta
sehingga hanya beberapa siswa yang
mempresentasikan materi, serta kerja sama
berperan aktif ketika kegiatan belajar
kelompok yang baik untuk menyiapkan
berlangsung. Diskusi pada kelas kontrol
materi
lebih terbatas pada diskusi materi dan
oleh
presentasi
guru
dan
memecahkan
masalah.
LKS.
dalam
Diskusi
pembelajaran
terbatas
karena
siswa
memperoleh informasi hanya melalui LKS
3. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik
statistik
dan penjelasan dari guru. Keterampilan
menunjukkan bahwa model pembelajaran
siswa juga kurang terasah karena siswa
PBI berpengaruh terhadap hasil belajar
tidak diminta untuk melakukan kegiatan
biologi ranah psikomotor. Secara statistik
praktikun. Kegiatan yang berhubungan
perhitungan
sebesar
dengan gerak anggota tubuh hanya terdiri
0,000 dan lebih kecil dari 0,05, maka H0
dari aktivitas panca indera seperti melihat
ditolak sehingga diputuskan bahwa model
dan
pembelajaran PBI berpengaruh terhadap
menyebabkan
hasil belajar psikomotor. Dilihat dari
yang dikembangkan menjadi terbatas.
perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
Berbeda
kelompok eksperimen yang menerapkan
eksperimen
model PBI mendapatkan nilai rata-rata
pembelajaran PBI diesrtai media audio
lebih tinggi daripada kelompok kontrol
visual juga aktif dalam kegiatan belajar
yang
pendekatan
yang berlangsung. Selain kegiatan dari
konvensional dengan metode ceramah,
aktivitas panca indera, siswa juga bergerak
diskusi, presentasi dan tanya jawab.
aktif dalam melakukan kegiatan praktikum
Hasil
analisis
nilai
signifikansi
menerapkan
Keterampilan
mendengarkan.
Hal
ketrampilan
dengan
dengan
siswa
ini
yang
psikomotor
kelompok
penerapan
model
serta menyampaikan pendapat diskusi
psikomotor
kelompok untuk dibahas di kelas.
berhubungan dengan keterampilan motorik
10
Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil
KESIMPULAN
Berdasarkan
tentang
hasil
pengaruh
penelitian
penerapan
Proses
model
Belajar
Mengajar.
PT
Remaja
Bandung:
pembelajaran Problem Based Instruction
Rosdakarya.
disertai media audio visual terhadap hasil
Sugiyanto.
(2008).
Model-model
belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
1 Ngemplak dapat disimpulkan bahwa
Panitia Seritifikasi Guru Rayon
model
13
pembelajaran
Problem
Based
Instruction disertai media audio visual
Trianto.
berpengaruh nyata terhadap hasil belajar
(2011).
Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif:
biologi siswa kelas kelas X SMA Negeri 1
Konsep,
Ngemplak baik pada ranah kognitif, afektif
Landasan,
dan
Implementasinya Pada Kurikulum
maupun psikomotorik.
Tingkat
DAFTAR PUSTAKA
Wenno,
Media Pengajaran. Yogyakarta:
Diva Press.
Nasution, P. (2008).
Satuan
Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana
Indriana, D. 2011. Ragam Alat Bantu
Penerapan Model
Pembelajaran
Masalah
Mendesain
Wibawa, B. & Mukti, F. (2001). Media
Berdasarkan
(Problem
I. (2008). Strategi Belajar
Mengajar
Sains
Berbasis
Kontekstual. Yogyakarta: Inti
Media.
Pengajaran.
Based
Maulana.
Instruction) dalam Pembelajaran
Matematika di SMU. Dinamika
Vol. VI No. 1, 33
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. Malang:
Grasindo
Rustaman, N. dkk. (2005). Strategi Belajar
Mengajar Biologi. Malang: UM
Press.
Slameto. (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
11
Bandung:
CV.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION
DISERTAI MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
LUQMAN HAKIM
K4308098
Pembimbing 1 : Puguh Karyanto, S.Si, M.Si, Ph. D.
Pembimbing 2 : Dr. Maridi, M.Pd.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
OKTOBER 2012
1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DISERTAI
MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Luqman Hakim, Puguh Karyanto, Maridi,
Biology FKIP Sebelas Maret University
This research aims to find out the effect of Problem Based Instruction learning model
with audiovisual media in biology learning on the learning achievement of the X graders of
SMA Negeri 1 Ngemplak in the school year of 2011/2012.
This study was a quasi-experimental research with quantitative approach. The
research design used was posttest only control design with the experiment group applying
Problem Based Instruction with audiovisual media and control group applying discussion,
lecture, debriefing, presentation methods. The population of research was all X graders of
SMA Negeri 1 Ngemplak in the school year of 2011/2012. The sampling technique used was
cluster random sampling. The sample of research consisted of X3 grade containing 35
students as the experiment group and X6 grade containing 35 students as control group.
Techniques of collecting data used were questionnaire, test, observation, and documentation.
The hypothesis testing was done using t-test.
This research concluded that the Problem Based Instruction with audiovisual media
affected significantly the biology learning achievement of the X graders of SMA Negeri 1
Ngemplak in the school year of 2011/2012 in cognitive, affective, and psychomotor domains.
Keywords: Problem Based Instruction, audio visual media, Biology Learning Achievement,
Cognitive, Affective, Psychomotor.
2003). Melalui kegiatan belajar seseorang
PENDAHULUAN
dapat
Belajar merupakan usaha untuk
melakukan
suatu
perubahan
memperoleh
suatu
kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan baru.
secara
Belajar dapat dilihat dari tiga aspek
keseluruhan baik dari diri sendiri maupun
penting yaitu kognitif atau perilaku yang
dari interaksi lingkungannya (Slameto,
2
merupakan proses berpikir, afektif yang
dan intelektual peserta didik. Prinsip
meliputi tujuan belajar yang berkenaan
utama pendekatan konstruktivis adalah
dengan minat, sikap, nilai, pengembangan
pengetahuan tidak diterima secara pasif,
penghargaan serta penyesuaian diri, dan
tetapi dibangun secara aktif oleh individu
juga dari sikap psikomotor atau perilaku
(Nasution, 2008; Sugiyanto, 2008).
yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi
Pengajaran berdasarkan masalah
tubuh manusia.
membantu
Pembelajaran
pada
hakikatnya
siswa
informasi
yang
untuk
ada
memproses
dibenaknya
dan
adalah usaha sadar dari seorang guru untuk
menyusun pengetahuan mereka tentang
membelajarkan siswanya (mengarahkan
dunia sosial dan sekitarnya sehingga
interaksi siswa dengan sumber belajar
efektif untuk pengajaran berpikir tingkat
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan
tinggi.
yang
diharapkan
Berdasarkan
hal
Hal
(Trianto,
2010).
pernyataan
tersebut,
dalam
pengajaran
tersebut
Ratumanan
sesuai
dengan
(2002)
bahwa
berdasarkan
masalah
pembelajaran terjadi interaksi dua arah
merupakan pendekatan yang efektif untuk
antara guru dengan peserta didik, dimana
pengajaran proses berpikir tingkat tinggi.
antara keduanya terjadi komunikasi yang
Pembelajaran ini membantu siswa untuk
intens dan terarah menuju pada suatu
memproses informasi yang sudah jadi
target yang telah ditetapkan sebelumnya.
dalam
Pembelajaran
benaknya
dan
menyusun
berdasarkan
pengetahuan mereka sendiri tentang dunia
masalah merupakan pembelajaran dengan
sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini
pendekatan
cocok untuk mengembangkan pengetahuan
konstruktivis,
yang
mengatakan bahwa pengetahuan tidak
dasar maupun kompleks (Trianto, 2009).
statis, tetapi berevolusi dan berubah secara
Pengajaran berbasis masalah terdiri
konstan selama pelajar mengonstruksikan
dari lima tahapan utama yang dimulai
pengalaman-pengalaman
yang
dengan
guru
memaksaka mereka untuk mendasarkan
dengan
situasi
diri
dengan penyajian dan analisis hasil kerja
dan
sebelumnya.
baru
memodifikasi
Guru
pengetahuan
berperan
sebagai
siswa.
memperkenalkan
masalah
dan
Tahap-tahap
siswa
diakhiri
pelaksanaan
penyaji masalah, penanya, mengadakan
pembelajaran Problem Based Instruction
dialog,
(PBI) adalah sebagai berikut :
pemberi
fasifitas
penelitian,
menyiapkan dukungan dan dorongan yang
Tahap 1: Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri
3
menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
belajar mengajar menjadi menarik. Hal
memotivasi siswa agar terlibat pada
tersebut
aktivitas
Romiszowski (1988) bahwa media adalah
pemecahan
masalah
yang
sesuai
dengan
pernyataan
dipilihnya.
pembawa pesan yang berasal dari suatu
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk
sumber pesan (yang dapat berupa orang
belajar
siswa
atau benda) kepada penerima pesan. Siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan
adalah penerima pesan dalam proses
tugas belajar yang berhubungan dengan
belajar mengajar. Pembawa pesan atau
masalah tersebut.
media tersebut berinteraksi dengan siswa
Tahap
3:
Guru
membantu
Membimbing
individual
dan
penyelidikan
kelompok
melalui indera mereka. Siswa dirangsang
Guru
oleh
media
itu
untuk
mendorong siswa untuk mengumpulkan
inderanya
informasi
(Wibawa dan Mukti, 2001)
yang
eksperimen,
sesuai,
untuk
melaksanakan
mendapatkan
untuk
memperoleh
Tahap
belajar
Mengembangkan
menerima
informasi
Penggunaan media berfungsi untuk
penjelasan dan pemecahan masalahnya.
4:
menggunakan
dan
menyajikan hasil karya Guru membantu
pengalaman-pengalaman
siswa.
Pengalaman
belajar
tergantung pada interaksi siswa terhadap
siswa merencanakan dan menyiapkan
media. Media yang sesuai terhadap tujuan
karya yang sesuai seperti laporan, video,
pembelajaran
dan model serta membantu mereka berbagi
pengalaman belajar sehingga anak didik
tugas dengan temannya.
dapat memperoleh hasil belajar yang lebih
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi
baik. Menurut kerucut pengalaman (Cone
proses pemecahan masalah Guru
Experience)
dapat
yang
meningkatkan
dikemukakan
oleh
Membantu siswa untuk merefleksi atau
Edgare Dale, apabila penyampaian pesan
mengevaluasi penyelidikan mereka dan
hanya
proses yang mereka gunakan (Nurhadi,
pengetahuan yang yang diterima akan
2004)
semakin abstrak. Dampaknya siswa hanya
dengan
kata
verbal
maka
Media pembelajaran adalah segala
akan memahami suatu pengetahuan dalam
sesuatu yang dapat digunakan untuk
bentuk pesan, tetapi kurang mengerti dan
menyampaikan pesan dari pengirim ke
memahami
penerima sehingga
pengetahuan
dapat
merangsang
makna
yang
tersebut.
ada
Siswa
pada
harus
perasaan, pikiran, perhatian dan minat
memiliki pengalaman yang konkret supaya
siswa sedemikian rupa sehingga proses
siswa tidak salah persepsi terhadap pesan
4
yang disampaikan guru. Salah satu cara
atau
yang dapat digunakan untuk mendapatkan
Masing-masing jenis belajar dapat diisi
pengalaman yang konkret adalah dengan
dengan bahan yang telah ditetapkan dalam
mengguanakan media dalam proses belajar
kurikulum
dan mengajar (Indriana, 2011).
Sudjana, 2010).
Hasil belajar adalah
pengertian,
sikap
(Howard
dan
cita-cita.
Kingsley
dalam
perubahan
Pembelajaran sains memiliki tiga
perilaku. Tingkah laku sebagai hasil
dimensi sasaran, yaitu dimensi proses,
belajar
luas
produk, dan sikap yang tidak dapat
mencakup bidang afektif, kognitif, dan
dipisahkan dan diabaikan dalam proses
psikomotorik. Oleh sebab itu, dalam
belajar mengajar sains. Pembelajaran sains
penilaian
tidak
dalam
kemampuan
pengertian
hasil
dan
belajar
tingkah
yang
rumusan
laku
yang
hanya
kognitif,
mengembangkan
namun
aspek
juga
harus
diinginkan dikuasai siswa (kompetensi)
mengembangkan keterampilan proses dan
menjadi unsur penting sebagai dasar acuan
sikap (Wenno, 2008).
penilaian.
Perubahan
yang
Hasil belajar dibagi menjadi tiga
merupakan hasil belajar tersebut dapat
ranah, yakni keterampilan dan kebiasaan
berbentuk macam-macam (Gagne dalam
(psikomotor) yang berkenaan dengan hasil
Sudjana, 2010).
belajar keterampilan
Perubahan
perilaku
tingkah
laku
dan
kemampuan
siswa
bertindak, pengetahuan dan pengertian
diharapkan merupakan peningkatan hasil
(kognitif) yang berkenaan dengan hasil
belajar atau prestasi, sikap siswa, nilai dan
belajar intelektual, dan sikap (afektif) yang
moral sesuai dengan tujuan pembelajaran
berkenaan dengan hasil belajar sikap siswa
yang ingin dicapai. Hasil evaluasi belajar
dalam pembelajaran (Sudjana, 2010).
berupa prestasi, sikap, nilai yang telah
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
dicapai sehingga dari sini akan dapat
untuk mengetahui pengaruh penerapan
membantu
model
menentukan
tindak
lanjut
pembelajaran
Problem
Based
pembelajaran yang berikutnya (Rustaman,
Instruction (PBI) disertai media audio
2005).
visual dapat mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-
siswa kelas X mata pelajaran biologi
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
SMAN
menerima pengalaman belajarnya. Hasil
2011/2012.
belajar dibagi menjadi tiga macam yaitu:
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan
5
1
Ngemplak
tahun
ajaran
belajar
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMA
pada
digunakan
semester
sebelumnya
untuk
mengetahui
Negeri 1 Ngemplak pada semester genap
keseimbangan kemampuan awal siswa
tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini
berdasarkan nilai hasil belajar biologi yang
termasuk
meliputi
kuasi
eksperimen
dengan
ranah kognitif,
afektif,
dan
pendekatan kuantitatif. Desain penelitian
psikomotor
adalah Posttest Only Control Design
Metode tes digunakan untuk mengambil
dengan
kelompok
data hasil belajar ranah kognitif. Metode
model
observasi dalam penelitian ini digunakan
menggunakan
eksperimen
(penerapan
pada populasi penelitian.
pembelajaran PBI disertai media audio
untuk
visual) dan kontrol (model pembelajaran
psikomotorik
konvensional).
rancangan pembelajaran. Metode angket
Populasi dalam penelitian ini adalah
mengukur
hasil
belajar
dan
ranah
keterlaksanaan
digunakan untuk mengambil data hasil
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1
belajar siswa ranah afektif.
Ngemplak. Teknik pengambilan sampel
Tes
uji
coba
pada
instrumen
dengan cluster random sampling. Hasil
penelitian dilakukan untuk mengetahui
pemilihan sampel secara acak menetapkan
validitas produk moment, reliabilitas, daya
kelas X3 sebagai kelompok eksperimen
beda, dan taraf kesukaran. Selain validasi
yang menerapkan model pembelajaran PBI
produk moment, instrumen juga divalidasi
disertai media audio visual dan kelas X6
konstruk oleh ahli.
sebagai
kelompok
menerapkan
model
kontrol
yang
Analisis
pembelajaran
konvensional. Kelas X3 dan
bebas
kelas X6
berupa
penelitian
dilakukan analisis data, maka dilakukan uji
normalitas menggunakan uji Liliefor’s dan
model
uji homogenitas dengan uji Levene’s.
pembelajaran PBI disertai media audio
HASIL DAN PEMBAHASAN
visual dan variabel terikat adalah hasil
Hasil analisis
belajar biologi siswa yang mencakup ranah
penerapan model
pembelajaran PBI disertai media audio
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Teknik
visual
pengumpulan data yang digunakan dalam
terhadap hasil
disajikan pada Tabel 1.
penelitian ini adalah dokumentasi, angket,
tes dan observasi.
pada
dengan menggunakan uji t. Sebelum
masing-masing memiliki 35 orang siswa
Variabel
data
Metode dokumentasi
pada penelitian ini berupa dokumen hasil
6
belajar biologi
Tabel 1. Hasil Analisis Pengaruh model
pembelajaran PBI disertai media
audio visual terhadap Hasil
Belajar Biologi.
pengalaman
Ranah
Kognitif
penyelidikan individual dan kelompok,
Afektif
Psikomotorik
t
13.360
2.104
19.751
df
68
68
68
baru
tersebut
meliputi
orientasi siswa kepada masalah, organisasi
siswa dalam belajar, terbimbing dalam
Sig t(0.025,62)
0.000 1.995
0.039 1.995
0.000 1.995
pengembangan dan penyajian hasil karya,
serta
analisis
dan
evaluasi
proses
pemecahan masalah.
Tabel 1 menunjukan bahwa semua
Penelitian
thitung > t(α,df) dan sig. < 0,050 sehingga H0
ini
selain
ditolak pada semua ranah hasil belajar, hal
menggunakan model pembelajaran PBI
ini berarti penerapan model pembelajaran
juga menggunakan media audio visual.
berpengaruh nyata terhadap hasil belajar
Penggunaan media pembelajaran audio
biologi pada ranah kognitif, afektif dan
visual dalam proses pembelajaran dapat
psikomotorik. Pengaruh tersebut bersifat
menimbulkan
positif karena nilai rata-rata hasil belajar
penjelasan guru, memungkinkan siswa
siswa di kelompok eksperimen yang
untuk menyentuh obyek kajian pelajaran,
menerapkan model pembelajaran PBI
mengkonkretkan konsep yang abstrak,
disertai media audio visual lebih tinggi
serta
dibandingkan kelompok
masalah. Penggunaan media pembelajaran
menerapkan
model
kontrol
yang
reaksi
dapat
terhadap
mendeskripsikan
menyebabkan
pembelajaran
siswa
siswa
lebih
suatu
banyak
konvensional dengan ceramah, diskusi,
melakukan kegiatan belajar dengan cara
tanya
statistik
mengamati, mengidentifikasi, membuat
menunjukkan bahwa model pembelajaran
hipotesis, merencanakan penelitian atau
PBI
percobaan,
jawab.
Hasil
disertai
analisis
media
audio
visual
mengumpulkan
data,
berpengaruh positif terhadap hasil belajar
mengorganisasi dan memaknakan data,
biologi ranah kognitif, ranah psikomotor
membuat
dan ranah afektif.
mengkomunikasikan hasil penelitian atau
kesimpulan,
dan
Penerapan PBI memberi pengaruh
percobaannya. Serangkaian kegiatan siswa
positif terhadap nilai hasil belajar biologi
tersebut menjadikan pemahaman siswa
siswa karena kelompok eksperimen yang
terhadap
menerapkan PBI pada pokok bahasan
disajikan lebih jelas dan bermakna.
pencemaran
lingkungan
bahan
pembelajaran
Adanya
memberikan
media
dalam
pengalaman baru dalam proses belajar
pembelajaran
siswa. Beberapa tahapan yang memberi
fenomena-fenomena yang ditangkap oleh
7
dapat
yang
memunculkan
siswa, selanjutnya dapat memunculkan
merupakan
rasa keingintahuan pada diri siswa. Rasa
mengungkap fenomena permasalahan yang
keingintahuan siswa dapat menimbulkan
muncul selama proses belajar mengajar
permasalahan-permasalahan
yang
berlangsung. Perpaduan tersebut terbukti
berkaitan terhadap materi pelajaran yang
meningkatkan hasil belajar siswa baik dari
sedang
segi kognitif, afektif maupun psikomotor.
dipelajari.
permasalahan
digunakan
Permasalahan-
tersebut
sebagai
nantinya
basis
salah
model
kognitif, afektif dan psikomotor tidak
(PBI). Dalam penelitian ini media audio
pembelajaran
visual
dengan
sumber
dipengaruhi
mendukung
siswa.
pembelajaran.
pembelajaran
yang
oleh
model
digunakan,
tetapi
pembelajaran
yang
yang
media
permasalahan yang harus dipecahkan oleh
Model
untuk
Ketercapaian hasil belajar ranah
hanya
sebagai
sarana
akan
pembelajaran Problem Based Instruction
digunakan
satu
keterlaksananaan
pembelajaran
Media
yang
kegiatan
penunjang
digunakan
adalah
berbasis masalah menumbuhkan aktivitas
media audio visual. Media audio visual ini
belajar, baik secara individual maupun
mampu
secara kelompok. Keaktifan belajar siswa
mendapatkan hasil belajar yang baik.
dituntut di setiap langkah, sedangkan
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif
peranan
guru
lebih
banyak
sebagai
membantu
siswa
untuk
Hasil analisis statistik menunjukkan
pemberi stimulasi, pembimbing kegiatan
bahwa
siswa dan menentukan arah apa yang harus
berpengaruh terhadap hasil belajar biologi
dilakukan oleh siswa sehingga siswa
ranah kognitif. Secara statistik perhitungan
terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar
nilai signifikansi sebesar 0,000 dan lebih
mengajar.
kecil dari 0,05, maka H0 ditolak sehingga
Penerapan
Problem
model
pembelajaran
PBI
Based
diputuskan bahwa model pembelajaran
penggunaan
PBI berpengaruh terhadap hasil belajar
media dalam pembelajaran merupakan
kognitif. Dilihat dari perolehan nilai dari
paduan yang tepat. Pembelajaran Problem
dua
Based Instruction (PBI) yang berbasis
eksperimen yang menerapkan model PBI
masalah mampu memunculkan fenomena-
mendapatkan nilai rata-rata lebih tinggi
fenomena permasalahan yang berkaitan
daripada
dengan
menerapkan
Instruction (PBI) dengan
topik
materi
yang
sedang
dipelajari, sedangkan penggunaan media
8
kelompok
siswa,
kelompok
pendekatan
kelompok
kontrol
yang
konvensional
dengan
metode
ceramah,
hasil belajar afektif. Dilihat dari perolehan
diskusi,
nilai dari dua kelompok siswa, kelompok
presentasi dan tanya jawab.
Model pembelajaran PBI mampu
eksperimen yang menerapkan model PBI
melatih kemampuan kognitif siswa. Siswa
mendapatkan nilai rata-rata lebih tinggi
lebih
daripada
banyak
membangun
konsepnya
kelompok
kontrol
sendiri melalui berbagai sumber belajar
menerapkan
pendekatan
dan bukan hanya dari guru sehingga siswa
dengan
tidak hanya menghafal suatu konsep.
presentasi dan tanya jawab.
metode
yang
konvensional
ceramah,
diskusi,
suatu
Berdasarkan uji hipotesis dinyatakan
permasalahan dalam proses pembelajaran
bahwa nilai rata-rata hasil belajar biologi
yang
siswa
siswa pada ranah afektif pada kelompok
aktif
eksperimen yang menerapkan PBI lebih
mencari solusi permasalahan sehingga
baik dari pada kelompok kontrol yang
siswa menjadi paham terhadap apa yang
menerapkan
mereka kerjakan. Berdasarkan hal tersebut,
dengan metode ceramah, diskusi dan tanya
jelas bahwa model pembelajaran PBI
jawab. Pengaruh penggunaan model dan
memberikan pengaruh positif terhadap
media pembelajaran ini terlihat bahwa
hasil belajar biologi ranah kognitif.
pada kelompok eksperimen lebih aktif
Model
ini
harus
juga
memberikan
diinvestigasi
oleh
sehingga membuat siswa lebih
pendekatan
konvensional
dalam proses pembelajaran dibandingkan
Berdasarkan pembahasan hasil belajar
pada ranah kognitif yang telah dilakukan,
pada
maka dapat diketahui dengan jelas bahwa
eksperimen siswa terlihat lebih antusias
model pembelajaran PBI memberikan
mengikuti pembelajaran. Terbukti dengan
pengaruh positif terhadap hasil belajar
sikap siswa yang terlihat senang dan
biologi pada ranah kognitif.
nyaman
2.
Berbeda dengan kelompok kontrol yang
Hasil Belajar Ranah Afektif
kelompok
selama
kontrol.
proses
Kelompok
pembelajaran.
statistik
terlihat kurang antusias mengikuti proses
menunjukkan bahwa model pembelajaran
pembelajaran. Siswa pada kelas kontrol
PBI berpengaruh terhadap hasil belajar
terlihat jenuh dan beberapa anak sibuk
biologi ranah afektif. Secara statistik
dengan kegiatan yang tidak berhubungan
perhitungan
sebesar
dengan pembelajaran. Model pembelajaran
0,039 dan lebih kecil dari 0,05, maka H0
PBI mampu mengembangkan karakter
ditolak sehingga diputuskan bahwa model
serta keterampilan sosial dimana siswa
pembelajaran PBI berpengaruh terhadap
dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil
Hasil
analisis
nilai
signifikansi
9
yang bekerja sama dan bertanggung jawab
anggota
terhadap apa yang mereka pelajari. Siswa
memerlukan koordinasi antara syaraf dan
dilatih untuk teliti dalam mengembangkan
otot. Siswa kelompok kontrol dengan
konsep materi yang diajarkan kepada
penerapan
sesama teman, disiplin dalam proses
dalam penelitian ini hanya mendengarkan
pembelajaran,
ceramah dari guru. Meskipun di variasi
pendapat
keterbukaan
orang
lain
terhadap
selain
guru,
dengan
tubuh
atau
tindakan
pembelajaran
diskusi,
yang
konvensional
namun
guru
masih
bertanggung jawab terhadap tugas yang
mendominasi
diberikan
serta
sehingga hanya beberapa siswa yang
mempresentasikan materi, serta kerja sama
berperan aktif ketika kegiatan belajar
kelompok yang baik untuk menyiapkan
berlangsung. Diskusi pada kelas kontrol
materi
lebih terbatas pada diskusi materi dan
oleh
presentasi
guru
dan
memecahkan
masalah.
LKS.
dalam
Diskusi
pembelajaran
terbatas
karena
siswa
memperoleh informasi hanya melalui LKS
3. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik
statistik
dan penjelasan dari guru. Keterampilan
menunjukkan bahwa model pembelajaran
siswa juga kurang terasah karena siswa
PBI berpengaruh terhadap hasil belajar
tidak diminta untuk melakukan kegiatan
biologi ranah psikomotor. Secara statistik
praktikun. Kegiatan yang berhubungan
perhitungan
sebesar
dengan gerak anggota tubuh hanya terdiri
0,000 dan lebih kecil dari 0,05, maka H0
dari aktivitas panca indera seperti melihat
ditolak sehingga diputuskan bahwa model
dan
pembelajaran PBI berpengaruh terhadap
menyebabkan
hasil belajar psikomotor. Dilihat dari
yang dikembangkan menjadi terbatas.
perolehan nilai dari dua kelompok siswa,
Berbeda
kelompok eksperimen yang menerapkan
eksperimen
model PBI mendapatkan nilai rata-rata
pembelajaran PBI diesrtai media audio
lebih tinggi daripada kelompok kontrol
visual juga aktif dalam kegiatan belajar
yang
pendekatan
yang berlangsung. Selain kegiatan dari
konvensional dengan metode ceramah,
aktivitas panca indera, siswa juga bergerak
diskusi, presentasi dan tanya jawab.
aktif dalam melakukan kegiatan praktikum
Hasil
analisis
nilai
signifikansi
menerapkan
Keterampilan
mendengarkan.
Hal
ketrampilan
dengan
dengan
siswa
ini
yang
psikomotor
kelompok
penerapan
model
serta menyampaikan pendapat diskusi
psikomotor
kelompok untuk dibahas di kelas.
berhubungan dengan keterampilan motorik
10
Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil
KESIMPULAN
Berdasarkan
tentang
hasil
pengaruh
penelitian
penerapan
Proses
model
Belajar
Mengajar.
PT
Remaja
Bandung:
pembelajaran Problem Based Instruction
Rosdakarya.
disertai media audio visual terhadap hasil
Sugiyanto.
(2008).
Model-model
belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
1 Ngemplak dapat disimpulkan bahwa
Panitia Seritifikasi Guru Rayon
model
13
pembelajaran
Problem
Based
Instruction disertai media audio visual
Trianto.
berpengaruh nyata terhadap hasil belajar
(2011).
Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif:
biologi siswa kelas kelas X SMA Negeri 1
Konsep,
Ngemplak baik pada ranah kognitif, afektif
Landasan,
dan
Implementasinya Pada Kurikulum
maupun psikomotorik.
Tingkat
DAFTAR PUSTAKA
Wenno,
Media Pengajaran. Yogyakarta:
Diva Press.
Nasution, P. (2008).
Satuan
Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana
Indriana, D. 2011. Ragam Alat Bantu
Penerapan Model
Pembelajaran
Masalah
Mendesain
Wibawa, B. & Mukti, F. (2001). Media
Berdasarkan
(Problem
I. (2008). Strategi Belajar
Mengajar
Sains
Berbasis
Kontekstual. Yogyakarta: Inti
Media.
Pengajaran.
Based
Maulana.
Instruction) dalam Pembelajaran
Matematika di SMU. Dinamika
Vol. VI No. 1, 33
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. Malang:
Grasindo
Rustaman, N. dkk. (2005). Strategi Belajar
Mengajar Biologi. Malang: UM
Press.
Slameto. (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
11
Bandung:
CV.