Perkembangan PSAK eff 2017 2018 15112017

PSAK
EFFEKTIF 2017

Agenda
PSAK eff 2018

PSAK sd 2017

Diskusi

2

PSAK eff 2018 - 2020
PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018
ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan
2018
Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020
PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan

2020
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020
PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020

PSAK eff 2017
NO

STATUS

1

PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017

2

PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan – eff 1 Jan 2017

3


PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan – eff 1
Jan 2017

4

PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim – eff 1 Jan 2017

5

Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa
Pengungkapan – eff 1 Jan 2017

6

ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi– eff 1
Jan 2017

PSAK 2
LAPORAN ARUS KAS


PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS
• Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar
untuk menilai kemampuan entias dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus
kas tersebut.
• Laporan arus kas menggambarkan perubahan
historis dalam kas dan setara kas yang
diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan selama satu periode

Arus Kas dari Aktivitas Operasi
• Metode yang dapat digunakan:
– Metode langsung  kelompok utama dari penerimaan dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan;
– Metode tidak langsung  laba disesuaikan dengan mengoreksi
transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur
penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.

• Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung 

informasi yang lebih berguna
• ETAP  metode tidak langsung

Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan
secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan
(alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi
(alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau
operasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
investasi (alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman
diungkapkan secara terpisah.
• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal
dan akhir kas dan setara kas.
• Pengungkapan transaksi non kas – investasi dan pendanaan


AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Mensyaratkan agar entitas menyediakan pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan,
termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun
perubahan nonkas. (44A)
• Sepanjang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dalam
paragraf 44A, entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas
yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a) perubahan dari arus kas pendanaan;
b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian
entitas anak atau bisnis lain;
c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;
d) perubahan pada nilai wajar; dan
e) perubahan lainnya.



AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas dimana arus

kas atau arus kas masa depan akan diklasifikasikan pada laporan arus kas
sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Selain itu, persyaratan
pengungkapan pada 44A juga diterapkan untuk perubahan pada aset
keuangan (contoh, aset yang melindung nilai liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan) jika arus kas, atau arus kas masa depan, dari aset
keuangan tersebut, termasuk dalam arus kas aktivitas pendanaan. 44C.
• Satu cara untuk memenuhi persyaratan pengungkapan dalam paragraf
44A adalah dengan menyediakan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir
pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas
pendanaan, termasuk perubahan yang diidentifikasikan dalam paragraf
44B. Jika entitas mengungkapkan rekonsiliasi tersebut, maka entitas
menyediakan informasi yang memadai agar pengguna laporan keuangan
mampu mengaitkan item yang termasuk dalam rekonsiliasi dengan laporan
posisi keuangan dan laporan arus kas. 44D.

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Jika entitas menyediakan pengungkapan yang disyaratkan oleh
paragraf 44A secara gabungan dengan pengungkapan
perubahan pada aset dan liabilitas lain, maka entitas
mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang timbul dari

aktivitas pendanaan secara terpisah dari perubahan aset dan
liabilitas lain tersebut. 44E.

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan

20X1

Pinjaman jangka Panjang
Liabilitas sewa
Utang jangka Panjang

Arus Kas

Akuisisi

Sewa
Baru

20X2


2.080

500

400

2.980

-

(180)

-

1.800

1.620

2.080


320

400

1.80

4.600

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan

20X1

Arus
Kas

20X2

Perubahan non kas

Akuisisi

Valas

Nilai
wajar

Pinjaman jangka Panjang

44.000

(2.000)

-

-

-

42.000


Pinjaman jangka pendek

20.000

(1.000)

-

400

-

19.400

8.000

(1.600)

600

-

-

7.000

Aset yang dimiliki untuk
lindung nilai pinj jk Panjang

(1.350)

300

-

-

(50)

(1.100)

Jumlah liabilitas dari aktivitas
pendanaan

70.650

(4.300)

600

400

(50)

67.300

Liabilitas sewa

PSAK 16

Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
Bunga
Pinjaman

Penurunan
Nilai Aset

PSAK
48

PSAK
26

Aset Tetap
PSAK
16

PSAK 30
ISAK 8
ISAK 16

Sewa
Transaksi Mengandung
Sewa
Konsesi Jasa

PSAK – Terkait
Aset tetap
PSAK
13 & 19
ISAK 25

PSAK
58
Aset Tidak Lancar
Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan

Investasi Properti
Aset tak berwujud
Hak atas Tanah

Pengertian Aset Tetap
• Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

 Ciri
► “Used in operations” and not

for resale.
► Long-term in nature and
usually depreciated.
► Possess physical substance.

 Tidak berlaku untuk
Hak penambangan
Reservasi tambang

Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap

PSAK 16 – Amandemen 2015
Tanaman produktif (bearer plants)
adalah tanaman hidup yang:
• digunakan dalam produksi atau penyediaan
produk agrikultur;
• diharapkan untuk menghasilkan produk untuk
jangka waktu lebih dari satu periode; dan
• memiliki kemungkinan yang sangat jarang
untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali
untuk penjualan sisa yang insidental
(incidental scrap).

PSAK 16 – Amandemen 2015
Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama
dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum
berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk
siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.

Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam
Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas
yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman
produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang
diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan
intensi manajemen.

PSAK 16 – Amandemen 2015
Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L–
81M.
• Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 secara retrospektif, sesuai dengan
PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.
• Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2018,
maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan
informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun,
entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang
disajikan sebelumnya.

Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai
wajarnya pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk
periode pelaporan dimana entitas pertama kali menerapkan Amandemen PSAK
16 dan menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehan (deemed
cost) pada tanggal tersebut.
• Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo
laba awal pada periode penyajian terawal.

PSAK 16 – Penyesuaian 2015
Mengklarifikasi bahwa ketika entitas menggunakan
model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan
kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga
jumlah tercatat aset bruto dan akumulasi penyusutan
diperlakukan dengan salah satu cara berikut:
• Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten
dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi
penyusutannya disesuaikan untuk menyamakan perbedaan
antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah
memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; atau
• Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat
bruto aset.

Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai
aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan
secara andal.

aset

dapat

diukur

 Kriteria
pengakuan
berlaku
pada
saat
pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal.

Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur
sebesar nilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial,
atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur
secara andal

Substansi
Substansi
Komersial
Komersial
Nilai
Nilai wajar
wajar
Aset
Aset dipertukarkan
dipertukarkan

 Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari
aset yang diserahkan.

Dismantling Cost
Example
Example
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang
dikeluarkan sebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan
entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun
yang akan datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan
restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari
biaya restorasi 24,94.
Instalasi
Instalasi minyak
minyak diakui
diakui dalam
dalam neraca
neraca dengan
dengan jurnal
jurnal berikut:
berikut:
Dr
Dr Aset
Aset Tetap
Tetap 324,94
324,94 milyar
milyar
Cr
Kas
300
Cr
Kas
300milyar
milyar
Kewajiban
24,94
Kewajiban diestimasi
diestimasi
24,94 milyar
milyar
Jurnal
Jurnal penyesuaian
penyesuaian kewajiban
kewajiban tahun
tahun 11
Cr
Cr Beban
Beban bunga
bunga 1,497
1,497 milyar
milyar
Kewajiban
Kewajiban diestimasi
diestimasi

1,497
1,497 milyar
milyar

Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost
Cost Model
Model

Revaluation
Revaluation Model
Model

Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
yang sama.

Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost
Cost Model
Model

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat
sebesar :
– Biaya perolehan
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset

Revaluation
Revaluation Model
Model

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat
sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi,
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

Frekuensi Penilaian
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan
perlu dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi
secara tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai
wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga
atau lima tahun sekali.

Revaluation Model
Revaluation
Revaluation Model
Model

Revaluasi harus dilakukan secara
reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara material
dengan nilai wajar pada tanggal
neraca.

Akumulasi penyusutan pada
tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode: proporsional,
atau eliminasi.

Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
Revaluation
Revaluation Model
Model

Akumulasi
Akumulasi penyusutan
penyusutan pada
pada
tanggal
tanggal revaluasi
revaluasi diperlakukan
diperlakukan
dengan
dengan metode:
metode:
•• proporsional
proporsional

Nilai
Nilai akumulasi
akumulasi depresiasi
depresiasi dan
dan
harga
harga perolehan
perolehan dinaikkan
dinaikkan secara
secara
proporsional
proporsional sehingga
sehingga nilai
nilai bersih
bersih
aset
aset sama
sama dengan
dengan nilai
nilai revaluasi.
revaluasi.

•• eliminasi.
eliminasi.

Nilai
Nilai akumulasi
akumulasi depresiai
depresiai ditutup
ditutup
mengurangi
mengurangi nilai
nilai aset.
aset. Kemudian
Kemudian
aset
aset dinaikkan
dinaikkan menjadi
menjadi nilai
nilai
revaluasi
revaluasi

Revaluation Model
Metode
Metode Proporsional
Proporsional

1/1/2012

Example
Example

Peralatan
Peralatan senilai
senilai 4.000.000
4.000.000 diperoleh
diperoleh tanggal
tanggal 11
Januari
Januari 2012
2012 dengan
dengan masa
masa manfaat
manfaat ekonomis
ekonomis 55
tahun
tahun tanpa
tanpa nilai
nilai sisa.
sisa. tanggal
tanggal 31
31 Desember
Desember 2012
2012
nilai
nilai wajar
wajar aset
aset adalah
adalah 4.800.000.
4.800.000.

Aset tetap

4.000,000
Kas
4.000,000
31/12/2012 Beban Penyusutan
800.000
Akumulasi Penyusutan
800.000
31/12/ 2012 Aset Tetap
2.000,000
Akumulasi Penyusutan
400.000*
Surplus Revaluasi
1.600.000
*(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000

Revaluation Model
Metode
Metode Eliminasi
Eliminasi

Example
Example

Peralatan
Peralatan senilai
senilai 4.000.000
4.000.000 diperoleh
diperoleh tanggal
tanggal 11
Januari
Januari 2012
2012 dengan
dengan masa
masa manfaat
manfaat ekonomis
ekonomis 55
tahun
tahun tanpa
tanpa nilai
nilai sisa.
sisa. tanggal
tanggal 31
31 Desember
Desember 2010
2010
nilai
nilai wajar
wajar aset
aset adalah
adalah 4.800.000.
4.800.000.

1/1/ 2012

Aset tetap
4.000,000
Kas
4.000,000
31/12/ 2012
Beban Penyusutan
800.000
Akumulasi Penyusutan
31/12/ 2012

800.000

Akumulasi Penyusutan
800.000
Aset Tetap
800.000
Aset Tetap
1.600,000
Surplus Revaluasi
1.600.000

Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation
Revaluation Model
Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka
– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus
Entire
Entire
direvaluasi
class
class
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada
bagian surplus revaluasi.
To
– Diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan
To Equity
Equity
directly
directly
nilai jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi
terdahulu / impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
Negative
Negative
penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
to
to P/L
P/L
– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah
saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum
diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

Revaluation Model
Revaluation
Revaluation Model
Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke
sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring
dengan penggunaan aset oleh Entitas  (partially realized) 
saat penyusutan
– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan
revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau
nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Dr
Dr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi
Cr
Cr Saldo
SaldoLaba
Laba

• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui
Laporan Laba Rugi.

Revaluation Model
Example
Example

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 4.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr – Aset Tetap

3.400.000
3.400.000

Dr – Aset Tetap
1.400.000
Cr – Surplus Revaluasi
1.400.000

Revaluation Model
Example
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 4.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
penurunan Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr – Aset Tetap

3.400.000
3.400.000

Dr – Aset Tetap
1.400.000
Cr – Keuntungan Revaluasi
Cr - Surplus Revaluasi

400.000
1.000.000

Revaluation Model
Example
Example

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp3.400.000 dilakukan revaluasi dan
menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000
Cr – Aset Tetap
3.400.000
Dr – Rugi Revaluasi
Cr – Aset Tetap

600.000
600.000.

Revaluation Model
Example
Example

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan surplus Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr – Aset Tetap
Dr – Rugi Revaluasi
Dr – Surplus Revaluasi
Cr – Aset Tetap

3.400.000
3.400.000

200.000
400.000
600.000

Revaluation Model
Revaluation
Revaluation Model
Model

Contoh
Contoh

1.1.2010
Dr
Dr Aset
Asettetap
tetap
Cr
Kas
Cr
Kas

100,000
100,000
100,000
100,000

• PT. Kenanga membeli
mesin dengan harga
100.000 pada 1 Jan 2010 31.12.2010
Dr
dan menggunakan
Dr Beban
BebanPenyusutan
Penyusutan 20,000
20,000
Cr
Akumulasi
20,000
metode revaluasi
Cr
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan
20,000
• Mesin tersebut disusutkan
Dr
Dr Akumulasi
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan 20,000
20,000
dengan metode garis lurus
Cr
Aset
4,000
Cr
Asettetap
tetap
4,000
5thn.
Cr
Surplus
16,000
Cr
SurplusRevaluasi
Revaluasi
16,000
• Pada 31 Desember 2010
31.12.2011
direvaluasi sebesar
Dr
96.000
Dr Beban
BebanPenyusutan
Penyusutan(96K/4)
(96K/4) 24,000
24,000
Cr
Akumulasi
24,000
Cr
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan
24,000
• Buat jurnal untuk tahun
Dr
2010 dan 2011.
Dr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi 4,000
4,000
Cr
Saldo
4,000
Cr
SaldoLaba
Laba
4,000

Revaluasi Pajak – Bultek 11
• Obyek pajak  selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap, hanya selisih
lebih bukan Revaluasi dalam konsep penilaian kembali yang dapat
beroptensi untung atau rugi.
• Revaluasi pajak  jika menggunakan SAK ETAP dapat dicatat menurut
akuntansi karena SAK ETAP menyatakan Revaluasi aset tetap
diperkenankan sepanjang sesuai dengan ketentuan pemerintah (dalam
kasus ini adalah ketentuan pajak).
• Revaluasi pajak menurut PSAK, entitas dapat memilih:
– Revaluasi untuk tujuan pajak  hasil Revaluasi tidak diakui dalam laporan keuangan,
hanya nilai pajaknya yang dicatat sebagai beban. Akan muncul pajak tangguhan.
– Revaluasi untuk tujuan pajak dan akuntansi  akan diakui dalam laporan keuangan nilai
aset dan perhitungan pajak juga mengikuti nilai yang direvaluasi. Kemungkinan hanya
di awal karena saat akuntansi direvaluasi belum tentu pajak memperkenankan  hanya
untuk tujuan akuntansi
– Revaluasi untuk tujuan akuntansi  akan diakui nilai revaluasinya di laporan keuangan
namun tidak digunakan dalam perhitungan fiskal, akan timbul pajak tangguhan.

Penyusutan
Cost
Cost Model
Model

Penyusutan
Penyusutan

Revaluation
Revaluation Model
Model




Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan
(depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful
life).
Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus direview minimum setiap akhir tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan
sebagai
perubahan
estimasi
akuntansi.

Penyusutan
• Metode penyusutan yang digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa depan
atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap akhir
tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan sebagai
perubahan estimasi.
– Metode penyusutan yang didasarkan
pada pendapatan yang dihasilkan oleh
aktivitas yang meliputi penggunaan suatu
aset adalah tidak tepat - 2015

Metode
Metode Penyusutan
Penyusutan

Penyusutan
Umur
Umur Manfaat
Manfaat

Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan
umur manfaat suatu asset:
a) Perkiraan daya pakai;
b) Perkiraan tingkat keausan fisik;
c) Keusangan teknis atau keusangan komersial.
Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan
datang atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan
suatu aset merupakan suatu indikasinya. (2015)
d) Pembatasan hukum atau yang serupa.

PSAK 46

Pajak Perusahaan
Dipotong
Pajak oleh pihak lain
saat menerima
penghasilan

SPT Pajak
Penghasilan
Beban yang dapat dikurangkan
Penghasilan kena pajak

Badan
PSAK 46
Pajak atas
Laba
Perusahaan
Beban:
PBB, Meterai
BPHTB,
Pajak Daerah

X tarif pajak

Lapor
KPP

Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak
• Angsuran pajak (PPh25)
• Dipotong pihak lain (22,23)
• Pajak luar negeri (24)

Memotong
PPh 21
atas gaji

Setor
Kas negara

PPN atas
penyerahan
barang/jasa

Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46
• Beban pajak adalah jumlah dari :
– Pajak kini
– Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam
penghitungan pajak penghasilan
• Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto,
kecuali secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak
dan induk)
• Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas

Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1

PSAK

UndangUndang

AKUNTANSI

PAJAK
PERBEDAAN

Permanen

BOOK TAX GAP/
DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance

Temporer

Pajak Tangguhan:
 Aset / Liabilitas
 Beban/Pendapatan

Definisi
• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode
masa depan sebagai akibat adanya:
Laba Pajak >
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
Laba
Akuntansi
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.

• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena
pajak.
Laba Akuntansi
>
Laba pajak

Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus
diakui sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui
sebagai aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai aset.





Beban Pajak Kini
Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah
yang dibayarkan (PPh 28)
Utang pajak = pajak kini >jumlah yang
dibayarkan (PPh 29)
Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset

Pajak kini
• Pajak kini = semua pajak terutang atas
penghasilan yang diakui perusahaan pada
periode tersebut:
– Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT  hanya
atas laba dari induk perusahaan
– Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final
– Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen
dari inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas
– Pajak yang telah dibayarkan namun menurut
ketentuan pajak tidak boleh sebagai kredit pajak 
pajak LN tidak dapat dikreditkan

Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak >
Penghasilan kena pajak  ada pengakuan pajak menurut
akuntansi sehingga diakui beban pajak tangguhan dan
kewajiban pajak tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak <
Penghasilan kena pajak  pajak yang dibayarkan lebih
besar daripada laba menurut akuntansi sehingga diakui
aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki kerugian  dapat dikompensasikan
di masa mendatang  manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi  Aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
49

Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak
Belum Dimanfaatkan (Unused Tax Credits)
• Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi
pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum
dimanfaatkan apabila besar kemungkinan laba kena
pajak masa depan akan memadai untuk dimanfaatkan
dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit
pajak belum dimanfaatkan.
• Pertimbangan laba kena pajak memadai ??





Otoritas pajak yang sama
Entitas akan mendapat laba kena pajak sebelum daluwarsa
Rugi karena kasus tidak berulang
Perencanaan pajak sehingga kompensasi dapat
dimanfaatkan

Penilaian Kembali Aset Pajak Tangguhan
Tidak Diakui
• Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai
kembali aset pajak tangguhan.
• Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak diakui
sebelumnya apabila kemungkinan besar laba kena pajak
masa depan akan tersedia untuk dipulihkan.
• Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian
meningkatkan kemampuan entitas untuk menghasilkan
laba kena pajak dalam jumlah yang memadai pada
periode masa depan sehingga aset pajak tangguhan
yang sebelumnya tidak diakui menjadi memenuhi kriteria
pengakuan

Perlakuan Pajak Penghasilan Final
• Pajak final yang dikenakan atas penghasilan (bukan pendapatan)
merupakan skope PSAK 46 karena PSAK 46 hanya mengatur pajak
atas penghasilan bukan atas pendapatan.
– Pajak final yang dikenakan atas penghasilan neto masuk ruang lingkup PSAK 46
– Pajak final yang dikenakan atas penghasilan bruto / pendapatan tidak masuk ruang
lingkup PSAK 46, sehingga diakui sebagai beban operasi bukan beban pajak
penghasilan  basic conclusion IASB

• Konsekuensinya perusahaan yang pengenaan pajaknya final atas
pendapatan memasukkan pajak yang dibayarkan bukan sebagai
beban pajak penghasilan tetapi sebagai komponen beban.
• Kondisi tersebut mungkin menimbulkan interpretasi keliru karena
terkesan perusahaan tidak membayar pajak padahal beban pajak
merupakan minimum line item. Seharusnya pajak final yang dikenakan
atas pendapatan dipandang sebagai pajak yang dihitung dengan cara
berbeda. – (opini)

Amandemen 2016
• Eksistensi perbedaan temporer
– menglarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat
dikurangkan timbul ketika jumlah tercatat aset
instrumen utang yang diukur pada nilai wajar dan
nilai wajar tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan
pajaknya, tanpa mempertimbangkan apakah entitas
memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat
instrumen utang melalui penjualan atau penggunaan,
misalnya dengan memiliki dan menerima arus kas
kontraktual, atau gabungan keduanya.

Amandemen 2016
• Penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
– menglarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak
akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dapat dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.
– Jika peraturan pajak membatasi sumber laba kena pajak yang dapat
dikurangkan pada saat pembalikan perbedaan temporer dapat
dikurangkan, maka perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dinilai secara gabungan hanya dengan perbedaan temporer lainnya
yang sesuai.

Amandemen 2016
• Pengaruh aset pajak tangguhan terhadap laba kena pajak masa
depan (Paragraf 29(a(i)))
– Paragraf 29(a(i)) dalam ED Amandemen PSAK 46 mensyaratkan bahwa
pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan
dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan.

• Pemulihan aset yang melebihi jumlah tercatatnya (Paragraf 29A)
– Paragraf 29A dalam ED Amandemen PSAK 46 menglarifikasi bahwa
estimasi kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat
mencakup pemulihan beberapa aset yang melebihi jumlah tercatatnya jika
terdapat bukti yang memadai bahwa kemungkinan besar entitas akan
mencapai hal tersebut.

Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan
beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?

Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Laporan
LaporanKeuangan
Keuangan

2011

2012

2013

Total

Pendapatan

260.000

260.000

260.000

780.000

Beban

120.000

120.000

120.000

360.000

Laba sebelum pajak

140.000

140.000

140.000

420.000

35.000

35.000

35.000

105.000

Pajak Penghasilan (25%)

Laporan Pajak

2011

2012

2013

Total

Penghasilan

200.000

300.000

280.000

780.000

Beban yang boleh dikurangkan

120.000

120.000

120.000

360.000

Penghasilan kena pajak

80.000

180.000

160.000

420.000

Pajak terutang (25%)

20.000

45.000

40.000

105.000

Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Perbandingan
Perbandingan

2011

2012

2013

Total

Laporan Keuangan (PSAK)

35.000

35.000

35.000

105.000

Pajak Terutang (Fiskal)

20.000

45.000

40.000

105.000

Difference

15.000

(10.000)

(5.000)

Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan
Tahun

Laporan yang diperlkan

2011

Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000
Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000
Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000
Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000

2012
2013

Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000
Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000

0

Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar
3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut
akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar
dibandingkan menurut akuntansi.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan
menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan
dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.

Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
2013

Laba sebelum pajak (PSAK)

3.000.000

Perbedaan depresiasi

(800.000)

Perbedaan pendapatan sewa

1.000.000

Perbedaan sumbangan
Total penghasilan kena pajak
Pajak terutang (fiskal)

Aset Pajak
Tangguhan

Liabilitas
Pajak
Tangguhan
800.000

1.000.000

400.000
3.600.000
900.000

Pajak tangguhan

250.000

Jurnal
Beban Pajak penghasilan

850.000

Aset pajak tangguhan

250.000

900.000 – 50.000

Liabilitas pajak tangguhan

200.000

Utang pajak penghasilan

900.000

200.000

ILUSTRASI – kerugian fiskal
• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000
(diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama).
• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar
5.000.
• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak
Laba akuntansi
Beban pajak kini
Beban (manfaat) pajak
tangguhan
Total beban (manfaat) pajak
Laba setelah pajak

20X1
(8.000)
(2.000)

20X2
2.000
500

20X3
3.000
750

20X4
5.000
500
750

(2.000)
(6.000)

500
1.500

750
2.250

1.250
3.750

ILUSTRASI – kerugian
fiskal
Tahun
20X1

Jurnal
Aset pajak tangguhan

2.000

Manfaat pajak tangguhan
20X2

Beban pajak tangguhan

2.000
500

Aset pajak tangguhan
20X3

Beban pajak tangguhan

500
750

Aset pajak tangguhan
20X4

Beban pajak tangguhan

750
750

Aset pajak tangguhan
Beban pajak kini
Utang pajak kini

750
500
500

PSAK 69

PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan
panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk
agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis
milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui
proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen  biaya perolehan persediaan.

Tujuan dan ruang Lingkup
• Ruang Lingkup mencakup:
a.

Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants);

b.

Produk agrikultur pada titik panen; dan

c.

Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.

• Tidak diterapkan
a. Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur
b. Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur
c. hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif
d. aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur
Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah 
PSAK 14 Persediaan

Hasil Transformasi Biologis
perubahan aset melalui
• pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau
perbaikan kualitas hewan atau tanaman),
• degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan
kualitas hewan atau tanaman), atau
• prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman
• hidup tambahan); atau
produksi produk pertanian seperti getah
karet, daun teh, wol, dan susu.

Pengakuan
Entitas mengakui aset biologis atau produk
agrikultur, jika da hanya jika
entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu;
besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan
yang terkait dengan aset biologis tersebut akan
mengalir ke entitas; dan
nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat
diukur secara andal.

Pengukuran
Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada
setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak
dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya
perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.

Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik
entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual pada titik panen. Pengukuran seperti ini
merupakan biaya pada tanggal tersebut ketika
menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain
yang berlaku.

Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan atau kerugian
yang timbul pada saat
pengakuan awal aset
biologis pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
dan dari perubahan nilai
wajar dikurangi biaya untuk
menjual aset biologis

Keuntungan atau kerugian
yang timbul pada saat
pengakuan awal produk
agrikultur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual

laba rugi pada periode
dimana keuntungan atau
kerugian tersebut terjadi.

Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal – Par 30
• Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara
andal.
• Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal
aset biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan
alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat
diandalkan.
• Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya
perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.
• Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal,
entitas mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi
biaya untuk menjual.
• Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki
untuk dijual, maka diasumsikan bahwa nilai wajar dapat diukur
secara andal.

Pengungkapan
Keuntungan atau kerugian yang timbul selama periode:
pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur, dan dari
perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset
biologis.
Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset biologis.
Jika tidak diungkapkan dalam informasi yang dipublikasikan
dengan laporan keuangan, maka entitas mendeskripsikan:
• sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset
biologis; dan
• ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:
• setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir
periode; dan
• keluaran produk agrikultur selama periode tersebut.

Pengungkapan

keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang
kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset
biologis yang dijaminkan untuk liabilitas;

jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi
aset biologis; dan

strategi manajemen risiko keuangan yang terkait
dengan aktivitas agrikultur.

Pengungkapan
Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah
tercatat aset biologis antara awal dan akhir periode
berjalan.
• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual;
• kenaikan karena pembelian;
• penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis
yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan
PSAK 58;
• penurunan karena panen;
• kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;
• selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke
mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan
usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan
• perubahan lain.

Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

deskripsi dari aset biologis tersebut;
penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak
dapat diukur secara andal;
jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar
kemungkinan besar berada;
metode penyusutan yang digunakan;
umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan
jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
(digabungkan dengan akumulasi kerugian penurunan
nilai) pada awal dan akhir periode.

Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset
biologis tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan
jumlah berikut dalam laba rugi terkait dengan aset biologis
tersebut:
• kerugian penurunan nilai;
• pembalikan rugi penurunan nilai; dan
• penyusutan.
menjadi dapat diukur secara andal selama periode berjalan,
maka entitas mengungkapkan:
• deskripsi dari aset biologis tersebut;
• penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara
andal; dan
• dampak dari perubahan tersebut.

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi

• Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
– Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini
untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut.

• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu.
Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan.

76

Laporan Posisi Keuangan
Neraca
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang
Persediaan
Total aset lancar

31 Des 2011
US$
10.000
88.000
82.950
180.950

31 Des 2010
US$
10.000
65.000
70.650
145.650

Aset tidak lancar
Ternak sapi perah - belum menghasilkan1)
52.060
47.730
Ternahl isiSapi ternak Susu - menghasilkan
1)
372.990
411.840
Sub-total aset biologis
425.050
459.570
Properti, pabrik, dan peralatan
1.462.650
1.409.800
Total aset tidak lancar
1.887.700
1.869.370
Total aset
2.068.650
2.015.020
[1] Sebuah entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran
yang dapat dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologis, membedakan antara aset
biologis yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologis
yang menghasilkan dan belum menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan
dasar untuk membuat setiap perbedaan tersebut.

77

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Nilai wajar susu yang diproduksi
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual ternak sapi perah

518.240

Persediaan yang digunakan
Biaya pegawai
Beban penyusutan
Beban operasi lainnya

(137.523)
(127.283)
(15.250)
(197.092)
(477.148)
81.022

Laba operasi
Pajak penghasilan
Laba komprehensif tahun berjalan

39.930
558.170

(43.194)
37.828

78

Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas Operasi


Penerimaan kas dari penjualan susu



Penerimaan kas dari penjualan ternak sapi perah



Pembayaran kas untuk perlengkapan dan karyawan



Pembayaran kas untuk pembelian sapi perah

498.027
97.913
(460.831)
(23.815)
111.294

79

Pengungkapan
Operasi dan kegiatan utama
Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam
produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada
tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang
mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda
yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan
(immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu
dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar
518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31
Desember 20X1.

80

Pengungkapan
Kebijakan Akuntansi
Hewan ternak dan susu
Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga
kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan
genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal
susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga
kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan).

81

Pengungkapan
Aset biologis
Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah
Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1
Kenaikan karena pembelian

20X1
459.570
26.250

Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a)

15.350

Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a)
Penurunan karena penjualan
Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1

24.580

(100.700)
425.050

(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang
diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga
dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.

82

Pengungkapan

Strategi manajemen risiko keuangan
• Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari
perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi
bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa
depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak
derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan
harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga
susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan
manajemen risiko keuangan yang aktif.

83

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga
Pemisahan perubahan fisik dan harga dianjurkan tetapi tidak
diharuskan dalam PSAK 69
Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu
hewan berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan
lahir pada tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama
periode tersebut. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan
adalah sebagai berikut:
Hewan yang berumur 2 tahun pada 1 Januari 20X1
Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli 20X1

100
70
108

Hewan yang baru lahir pada 31 December 20X1

72

Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31 December
20X1

80

Hewan yang berumur 2 tahun pada 31 December 20X1

105

Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31 December 20X1

111

Hewan yang berumur 3 tahun pada 31 December 20X1

120

84

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga)

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10 x 100)

1000

Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108)

108

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat
perubahan harga:
10 × (105 – 100)

50

1 × (111 – 108)

3

1 × (72 – 70)

2

55

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat
perubahan fisik:
10 × (120 – 105)

150

1 × (120 – 111)

9

1 × (80 – 72)

8

1 × 70

70

237

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011
11 × 120
1 × 80

1320
80

1400

85

Ilustrasi
• Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007.
Pada 1 Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar
dikurangi estimasi biaya penjualan:
– Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007
– Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007

200
212

– Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007

230

• Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari hewanhewan tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:
– Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200)
– Pembelian

1,000
212

– Perubahan nilai wajar (the balancing figure)
– Pada 31 Desember 2007 (6 x CU230)

168
1,380

86

Ilustrasi Jurnal 1
Keterangan

Debit

Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan penanaman padi sebesar 60.000.000
Beban operasi

60.000.000

Kas

60.000.000

Entitas menjual padi dengan harga 120.000.000
Kas

120.000.000

Penjualan

120.000.000

Pada 31 Desember ada padi yang belum di panen di sawah dinilai sebesar 30.000.000
Aset biologis*
Pendapatan*

30.000.000
30.000.000

Untuk mempermudah pencatatan jurnal ini akan dibalik di awal periode
sehingga entitas dapat konsisten mencatat pendapatan pada saat penjualan.
Tapi karena ada pendapatan debit 30.000.000 maka pengakuan pendapatan
tetap sesuai PSAK

87

Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan

Debit

Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Aset biologis

100.000.000

Kas

100.000.000

Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis

30.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)

30.000.000

Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Aset biologis
Kas

40.000.000
40.000.000

88

Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan

Debit

Kredit

Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas

200.000.000

Penjualan

200.000.000

Mencatat harga pokok penjualan 130.000.000 + 40.000.000 = 170.000.000
Harga pokok penjualan

170.000.000

Aset biologis

170.000.000

Mencatat biya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas

10.000.000
10.000.000

Laba pada 20X2 sebesar 20.000.000 = 200.000.000 – 170.000.000-10.000.000

89

Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan

Debit

Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Beban operasi

100.000.000

Kas

100.000.000

Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis

130.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)

130.000.000

Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi

40.000.000

Kas
Untuk menjaga konsistensi mencatat jurnal pada 31 Desember dibalik

40.000.000

Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan

Debit

Kredit

Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi

40.000.000

Kas

40.000.000

Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas

200.000.000

Pendapatan

200.000.000

Mencatat biaya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas

10.000.000
10.000.000

Laba pada 20X2 sebesar 200.000.000 – jurnal balik 130.000.000 = 70.000.000
Dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi 20X2= 40.000.000 + 10.000.000 =50.000.000
Laba operasi 70.000.000 – 50.000.000 = 20.000.000

91

Ilustrasi Jurnal 3
Keterangan

Debit

Kredit

Entitas pada 31 Desember 20X1 memiliki aset biologis berupa buah yang
belum dipanen yang menempel pada tanaman produktif senilai 50.000.000
Aset biologis*

50.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis )

50.000.000

Untuk mempermudah pencatatan dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)

50.000.000

Aset biologis

50.000.000

Entitas mengeluarkan biaya untuk melanjutkan pemeliharan tanaman produktif
senilai 70.000.000 selama Jan-Feb 20X2
Biaya operasi
Kas

70.000.000
70.000.000

92

Ilustrasi Jurnal 2
Keterangan

Debit

Kredit

Entitas pada 2 Maret 20X2 menjual produk agriculture dengan harga 100.000.000,
Kas

150.000.000

Pendapatan

150.000.000

Biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas

10.000.000
10.000.000

Walaupun diakui penjualan sebesar 150.000.000 namun karena telah dibuat jurnal balik
pada 1 Jan 20X2, maka penghasilan yang diperoleh pada 20X2 adalah
150.000.000 – 50.000.000 = 100.000.000
Dikurangi biaya operasi dan pemasaran 70.000.000 + 10.000.000
Sehingga laba operasi sebesar 20.000.000

93

Ilustrasi
• Entitas melakukan pembelian dan pengeluaran biaya untuk kegiatan
penamanan dan pemeliharaan padi dan jagung:
Beban operasi 500.000
Kas500.000
• Entitas menjual produk








Kas 1.000.000
Penjualan
1.000.000
Pada tanggal pelaporan terdapat tanaman yang belum dipanen
Aset biologis 300.000
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
Jurnal balik
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
Aset biologis300.000
Pada tahun berikutnya tanaman yang masih ada di 31 Desember dijual :
Kas 800.000
Penjualan
800.000
Pendapatan di tahun ini hanya 500.000 karena yagn 300.000 telah diakui pada tahun
sebelumnya.

94

PSAK 1
PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN

Laporan Keuangan - 2013


PSAK 1  Penyajian Laporan Keuangan
– Komponen
– Tanggung jawab laporan keuangan
Karakteristik umum
 Penyajian secara wajar
dan kepatuhan terhadap
SAK
 Kelangsungan usaha
 Dasar akrual
 Material dan agregasi
 Saling hapus
 Frekuensi pelaporan
 Informasi komparatif
 Konsistensi penyajian

Identifikasi laporan keuangan
 Laporan Posisi
Keuangan
 Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan
Komprehensif Lain
 Laporan Perubahan
Ekuitas
 Laporan Arus Kas
 Catatan atas Laporan
Keuangan

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
Latar Belakang Perubahan 2013

Perbaikan dengan penggunaan istilah yang