PUTUSAN NOMOR : PUT07-KPM.III-19ADI2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  JAYAPURA P U T U S A N NOMOR : PUT/07-K/PM.III-19/AD/I/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : HENGKY MARIAR Pangkat/NRP : Kopda / 3930368760573 J a b a t a n : Ta Ajenrem 173/PVB K e s a t u a n : Ajendam XVII/Cendewasih Tempat tanggal lahir : Biak, 5 Mei 1973 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Kristen Protestan Tempat tinggal : Desa Duber Kabupaten Sopiori Timur Biak, Papua.

  Terdakwa tidak ditahan ; Pengadilan Militer III-19 Jayapura tersebut di atas ; Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dalam perkara ini.

  Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam

  XVII/Cenderawasih selaku Papera Nomor : Kep/1383-19/ XII / 2011 tanggal 05 Desember 2011.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 04/ I /2012 tanggal 11 Januari 2012.

  3. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

  4. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

  

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor :

  04 / I /2012 tanggal 11 Januari 201211 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan ini.

  serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

  Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan

  kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “ Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari. ”

  Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 86 Ke-1 KUHPM.

  Dan oleh karenannya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan.

  Diajukan ke persidangan sebagai barang bukti berupa :

  Surat surat :

  1. 2 (dua) lembar Absensi atas nama Terdakwa sejak tanggal 05 September 2011 s/d tanggal

  18 September 2011. 2. 1 (satu) Lembar Surat Ka Ajendam XVII/Cendewasih

  Nomor : R/223/IX/2011 tanggal 20 September 2011 tentang pelimpahan perkara yang dilakukan oleh Terdakwa. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

  2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan memohon dijatuhi pidana seringan-ringannya.

  Menimbang : Bahwa menurut surat dakwaan tersebut di atas , Terdakwa

  pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat- tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal lima bulan September tahun dua ribu sebelas atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan September di tahun dua ribu sebelas bertempat di kesatuan Ajenrem 173/PVB kota Biak atau tempat-tempat lain, yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

  “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari. ” Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD melalui Pendidikan Secata Milsuk Gelombang II tahun 1992 di Rindam XVII/Cenderawasih dan dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan Dikjur di Pusdik Ajen di Lembang dan setelah lulus ditempatkan di Ajendam

  XVII/Cendrawasih. Pada tahun 2005 dipindahkan ke Ajenrem/173 PVB sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, dengan pangkat terakhir Kopda NRP. 3930368760573.

  2. Bahwa menurut Sertu Imron (Saksi I) dan Serda Adi Imam Prayogo (Saksi II), Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Ajenrem 173/PVB tanpa ijin Kaajenrem 173/PVB atau atasan lain yang berwenang sejak apel pagi tanggal 05 september 2011 dan baru kembali pada

  14 (empat belas) hari secara berturut-turut dan langsung diproses hukum.

  Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  21040179221084; Jabatan : Operator Komputer Ajenrem 173/PVB, Kesatuan : Ajendam XVII/Cenderawasih, Tempat tanggal lahir : Grobokan, 4 Oktober 1984, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Ajenrem 173 PVB XVII/ Cendrawasih Biak, Papua.

  Saksi I : Nama Lengkap : Imron; Pangkat : Sertu NRP.

  Militer di persidangan namun tetap tidak hadir, maka keterangannya yang diberikan dibawah sumpah dalam BAP dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

  Menimbang : Bahwa disidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan akan dihadapi sendiri. Menimbang : Bahwa para Saksi telah dipanggil secara sah oleh Oditur

  melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  3. Bahwa selama pergi meninggalkan Kesatuan, Terdakwa berada di rumahnya di desa Duber Kabupaten Supiori dengan kegiatan menjaga anak-anak dan membantu masyarakat berkebun.

  Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan

  tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : 86 ke-1 KUHPM.

  Berpendapat : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa

  6. Bahwa selama Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin Dansat atau atasan lain yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai serta baik Terdakwa maupun Kesatuannya tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  5. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Ajenrem 173/PVB tanpa ijin Kaajenrem 173/PVB atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 05 september 2011 sampai dengan tanggal 18 september 2011 secara berturut-turut atau selama kurang lebih 14 (empat belas) hari atau lebih dari satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari.

  4. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan karena ada masalah keluarga, yaitu istri Terdakwa telah pergi dari rumah dan meninggalkan anak-anak.

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa Sejak tahun 2006 pada saat Terdakwa dinas di Ajenrem 173/PVB, hanya

  2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Ajenrem 173/PVB tanpa ijin Kaajenrem 173/PVB atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 05 september 2011 pada saat pengecekan apel pagi tanggal 05 september 2011 Terdakwa tidak hadir dan baru kembali pada tanggal 19 september 2011 atau selama kurang lebih 14 (empat belas) hari secara berturut-turut.

  3. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa meninggalkan Kesatuan karena ada masalah keluarga, namun masalah pastinya Saksi tidak tahu.

  4. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan, Terdakwa berada di Kabupaten Supiori. Saksi mengetahuinya karena istri Terdakwa pernah datang ke kantor Ajenrem 173/PVB dan memberitahukan keberadaan Terdakwa ke Kesatuan.

  5. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa kembali ke Kesatuan Ajenrem 173/PVB pada hari senin tanggal 19 september 2011, kemudian langsung diproses di Kesatuan dan diserahkan ke Denpom XVII/2 Biak.

  Atas keterangan Saksi I tersebut yang dibacakan dari BAP POM oleh Oditur Militer, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi II : Nama lengkap : Adi Imam Prayogo, Pangkat : Serda NRP.

  21070474390987, Jabatan : Ba Pos Mil Ajenrem 173/PVB, Kesatuan : Ajendam XVII/Cenderawasih, Tempat tanggal lahir : Magetan, 13 September 1987, Jenis kelamin : Laki- laki; Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam; Alamat tempat tinggal : Asrama Ajenrem 173 PVB XVII/ Cendrawasih Biak, Papua.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa Sejak tanggal lupa bulan Januari 2008 pada saat Saksi pindah tugas ke Ajenrem 173/PVB, hanya sebatas antara atasan dengan bawahan dan tidak mempunyai hubungan keluarga.

  2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Ajenrem 173/PVB tanpa ijin Kaajenrem 173/PVB atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 05 september 2011, pada saat pengecekan apel pagi tanggal 05 september 2011 Terdakwa tidak hadir dan baru kembali pada tanggal 19 september 2011 atau selama kurang lebih 14 (empat belas) hari secara berturut-turut.

  3. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa meninggalkan Kesatuan karena ada masalah keluarga, namun masalah pastinya Saksi tidak tahu.

  4. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan, Terdakwa berada di Kabupaten Supiori. Saksi mengetahuinya karena mendengar dari rekan-rekan satu kantor.

  5. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa kembali ke Kesatuan Ajenrem 173/PVB pada hari senin tanggal 19 september 2011 sekitar pukul 12.00 Wit dengan menggunakan PDH, kemudian menghadap Kaajenrem 173/PVB dan tidak lama kemudian dijemput anggota

  Atas keterangan Saksi II tersebut yang dibacakan dari BAP POM oleh Oditur Militer, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan

  yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD melalui Pendidikan Secata Milsuk Gelombang II tahun 1992 di Rindam XVII/Cenderawasih dan dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan Dikjur di Pusdik Ajen di Lembang dan setelah lulus ditempatkan di Ajendam

  XVII/Cendrawasih. Pada tahun 2005 dipindahkan ke Ajenrem/173 PVB sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, dengan pangkat terakhir Kopda NRP. 3930368760573.

  2. Bahwa Terdakwa mengakui telah meninggalkan Kesatuan Ajenrem 173 / PVB tanpa ijin Kaajenrem 173/PVB atau atasan lain yang berwenang sejak apel pagi tanggal 05 september 2011 dan baru kembali pada tanggal 19 september 2011 atau selama kurang lebih 14 (empat belas) hari, secara berturut-turut dan langsung diproses hukum.

  3. Bahwa selama pergi meninggalkan Kesatuan, Terdakwa berada di rumahnya di desa Duber Kabupaten Supiori dengan kegiatan menjaga anak-anak dan membantu masyarakat berkebun.

  4. Bahwa selama pergi meninggalkan Kesatuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik secara lisan maupun tertulis ke Kesatuan Ajenrem 173/PVB.

  5. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan karena ada masalah keluarga, yaitu istri Terdakwa telah pergi dari rumah dan meninggalkan anak-anak.

  

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti lain yang diajukan oleh Oditur

  Militer ke persidangan berupa :

  Surat-surat :

  1. 2 (dua) lembar Absensi atas nama Terdakwa sejak tanggal 05 september 2011 s/d tanggal 18 september 2011. 2. 1 (satu) lembar Surat Ka Ajendam XVII/Cen Nomor

  R/223/IX/2011 tanggal 20 September 2011 tentang pelimpahan perkara yang dilakukan oleh Terdakwa. Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan.

  

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah

  sumpah yang dibacakan dari BAP POM, keterangan Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang meliputi perbuatan Terdakwa yang pada pokoknya

  1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD melalui Pendidikan Secata Milsuk Gelombang II tahun 1992 di Rindam XVII/Cenderawasih dan dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan Dikjur di Pusdik Ajen di Lembang dan setelah lulus ditempatkan di Ajendam

  XVII/Cendrawasih. Pada tahun 2005 dipindahkan ke Ajenrem/173 PVB sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, dengan pangkat terakhir Kopda NRP. 3930368760573.

  2. Bahwa benar, menurut Sertu Imron (Saksi I) dan Serda Adi Imam Prayogo (Saksi II), Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Ajenrem 173/PVB tanpa ijin Ka Ajenrem 173/PVB atau atasan lain yang berwenang sejak apel pagi tanggal 05 september 2011 dan baru kembali pada tanggal 19 september 2011 atau selama kurang lebih 14 (empat belas) hari secara berturut-turut dan langsung diproses hukum.

  3. Bahwa benar, selama pergi meninggalkan Kesatuan, Terdakwa berada di rumahnya di desa Duber Kabupaten Supiori dengan kegiatan menjaga anak-anak dan membantu masyarakat berkebun.

  4. Bahwa benar, Terdakwa meninggalkan Kesatuan karena ada masalah keluarga, yaitu karena istri Terdakwa telah pergi dari rumah dan meninggalkan anak-anak.

  5. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Ajenrem 173/PVB tanpa ijin Kaajenrem 173/PVB atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 05 september 2011 sampai dengan tanggal 18 september 2011 secara berturut-turut atau selama kurang lebih 14 (empat belas) hari atau lebih dari satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari.

  6. Bahwa benar, selama Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin Dansat atau atasan lain yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai serta baik Terdakwa maupun Kesatuannya tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi

  beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada dasarnya sependapat dengan tuntutan Oditur Militer sepanjang mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan namun demikian Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

  

Menimbang : Bahwa Tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer

  mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur Ke - 1 : Militer Unsur Ke - 2 : Dengan sengaja melakukan ketidak

  hadiran tanpa izin

  Unsur Ke - 3 : Dalam waktu damai Unsur Ke - 4 : Minimal satu hari dan tidak lebih

  lama dari tiga puluh hari

  

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis

  hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur ke – 1 : Militer

  Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” dalam pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan militer wajib selama mereka itu berada dalam dinas. Yang dimaksud dengan angkatan perang adalah anggota TNI (TNI AD, TNI AU dan TNI AL) serta satuan satuan lain yang dipanggil dalam perang menurut undang-undang yang berlaku.

  Bahwa seorang militer ditandai dengan : Pangkat, NRP, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

  

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan Para

  Saksi yang dibacakan dari BAP POM dibawah sumpah oleh Oditur Militer serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus sebagai Prajurit TNI- AD aktif dan berdinas sebagai Ta Ajenrem

  XVII/Cenderawasih, dengan Pangkat terakhir Kopda NRP/3930368760573.

  2. Bahwa benar, sampai dengan perkara ini disidangkan belum ada suatu peraturan perundangan yang mengatur maupun menghendaki lain tentang status Terdakwa sebagai Prajurit TNI-AD atau Militer.

  Berdasarkan uraian fakta-fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ke - 1 “Militer” telah terpenuhi.

  Unsur ke – 2 : Dengan sengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa izin

  Bahwa yang dimaksud dengan “Dengan sengaja” adalah menghendaki atau mengisafi terjadinya sesuatu tindakan beserta akibatnya artinya seorang yang melakukan tindakan dengan sengaja maka ia harus menghendaki dan menginsafi tindakannya tersebut beserta akibat yang akan ditimbulkannya.

  Bahwa yang dimaksud ”tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (Kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas- tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggung jawabnya, kemudian apel siang tanpa sepengatahuan atau setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya.

  

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan Para

  Saksi yang dibacakan dari BAP POM dibawah sumpah oleh Oditur Militer serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa telah dengan sengaja tidak melaksanakan dinas tanpa ijin yang sah dari atasannya Ka Ajenrem 173/PVB atau atasan lain yang berwenang tanpa ijin sejak tanggal 05 September 2011 sampai dengan tanggal 18 September 2011.

  2. Bahwa benar, selama pergi meninggalkan Kesatuan, Terdakwa berada di rumahnya di desa Duber Kabupaten Supiori dengan kegiatan menjaga anak-anak dan membantu masyarakat berkebun.

  3. Bahwa benar, Terdakwa meninggalkan Kesatuan karena ada masalah keluarga, yaitu karena istri Terdakwa telah pergi dari rumah dan meninggalkan anak-anak. Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ke - 2 “Dengan sengaja Melakukan

  ketidak hadiran tanpa izin“ telah terpenuhi.

  Unsur Ke – 3 : Dalam waktu damai Bahwa yang dimaksud “dimasa damai” berarti bahwa si Pelaku / Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang- undang demikian pula Kesatuan Terdakwa / si Pelaku tidak melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas - tugas Operasi Militer (Pasal 58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

  

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan Para

  Saksi yang dibacakan dari BAP POM dibawah sumpah oleh Oditur Militer serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa telah dengan sengaja tidak melaksanakan dinas tanpa ijin yang sah dari atasannya Ka Ajenrem 173/PVB atau atasan lain yang berwenang tanpa ijin sejak tanggal 05 September 2011 sampai dengan tanggal 18 September 2011, dan selama kurun waktu tersebut Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia dalam keadaan damai.

  2. Bahwa benar, selama itu pula Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan atau tidak dalam suatu tugas Operasi Militer.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ke-3 “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

  Unsur Ke – 4 : Minimal satu hari dan tidak lebih

  Bahwa unsur ini merupakan batasan jangka waktu ketidakhadiran yang dilakukan si Terdakwa sebagai lanjutan /pengangkatan dalam tindakan logis (dalam hal ini ketidakhadiran tanpa izin dalam pasal 85 KUHPM). Dimana dalam tindakan ketidakhadiran ini ditentukan jangka waktu ketidakhadiran tanpa izin yaitu dalam masa damai adalah lebih lama satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari diancam pidana yang lebih berat.

  

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan Para

  Saksi yang dibacakan dari BAP POM dibawah sumpah oleh Oditur Militer serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa pergi meninggalkan dinas sejak tanggal 05 September 2011 sampai dengan tanggal 18 September 2011 atau kurang lebih 14 (empat belas) hari secara berturut-turut tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan.

  2. Bahwa benar waktu selama 14 (empat belas) hari secara berturut-turut adalah lebih lama dari 1 (satu) hari dan kurang dari 30 (tiga puluh) hari. Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat Unsur Ke - 4 “Minimal satu hari dan tidak

  lebih lama dari tiga puluh hari“ telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan tidak diketemukan adanya

  alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan sebagai Subjek hukum pidana oleh karena itu Terdakwa harus di hukum.

  

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan di atas yang

  merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Pengadilan berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup menyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “ Militer yang dengan sengaja

  melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari”.

  Sebagaimana diatur dan diancam menurut : Pasal 86 Ke – 1 KUHPM.

  

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam

  mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa lebih mementingkan kepentingan pribadinya sehingga mengabaikan tugas dan tanggungjawabnya selaku anggota TNI.

  2. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap Dinas / Kesatuan. tugas dan tanggung jawab Terdakwa tidak dapat dilaksanakan. .

  

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya

  memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa, dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

  Hal-hal yang meringankan :

  1. Bahwa Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya.

  2. Bahwa Terdakwa dalam pemeriksaan dipersidangan berterus terang sehingga memperlancar jalannya pemeriksaan atas diri Terdakwa.

  Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta marga dan Sumpah Prajurit.

  2. Perbuatan Terdakwa merusak penegakan disiplin di Satuan.

  3. Bahwa perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan sendi-sendi kehidupan prajurit TNI.

  4. Bahwa Terdakwa tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap Kesatuannya.

  

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal -hal

  tersebut di atas, berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  

Menimbang : Bahwa oleh karena apa yang dilakukan oleh Terdakwa

  seimbang dengan tuntutan Oditur Militer, maka Majelis Hakim dapat mengabulkan tuntutan Oditur Militer.

  

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus

dibebani membayar biaya perkara. Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat surat :

  1. 2 (dua) lembar Absensi atas nama Terdakwa sejak tanggal 05 september 2011 s/d tanggal 18 september 2011. 2. 1 (satu) lembar Surat Ka Ajendam XVII/Cen Nomor

  R/223/IX/2011 tanggal 20 September 2011 tentang pelimpahan perkara yang dilakukan oleh Terdakwa. Oleh karena berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan tidak sulit dalam penyimpanannya maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  

Mengingat : Pasal 86 Ke - 1 KUHPM dan ketentuan perundang-

   M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : HENGKY MARIAR, Kopda / NRP. 3930368760573 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Tidak Hadir Tanpa Ijin ”

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan.

  3. Menetapkan barang-barang bukti berupa :

  Surat surat :

  1. 2 (dua) lembar Absensi atas nama Terdakwa sejak tanggal 05 september 2011 s/d tanggal 18 september 2011. 2. 1 (satu) lembar Surat Ka Ajendam XVII/Cen Nomor R/223/IX/2011 tanggal

  20 September 2011 tentang pelimpahan perkara yang dilakukan oleh Terdakwa. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

  Demikianlah diputuskan pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ADIL KAROKARO, SH Letkol Chk NRP. 1910000581260 sebagai Hakim Ketua, serta BAMBANG INDRAWAN, SH Mayor Chk NRP. 548944 dan SARIFFUDIN TARIGAN,SH,MH Mayor Sus NRP.524430 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer JEM CH MANIBUY, SH Kapten Chk NRP. 11020013830776, Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk NRP. 11010001540671 serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa

  HAKIM KETUA Cap/Ttd ADIL KAROKARO, SH LETNAN KOLONEL CHK NRP. 1910000581260 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II Ttd Ttd BAMBANG INDRAWAN, SH SARIFFUDIN TARIGAN,SH,MH SH MAYOR CHK. NRP. 548944 MAYOR SUS CHK. NRP. 524430 PANITERA Ttd MUHAMMAD SALEH, SH KAPTEN CHK NRP. 11010001540671