BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pasar modal mempunyai peranan tersendiri terhadap pembangunan di bidang ekonomi, dimana pasar modal menjadi penghubung antara pemodal dengan perusahaan. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan setiap perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan PSAK dan telah diaudit oleh akuntan publik.

  Laporan keuangan perusahaan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu relevan, dapat dipahami, dapat diperbandingkan, dan andal.

  Untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah ketepatan waktu. Apabila laporan keuangan tidak disajikan tepat waktu maka laporan tersebut menjadi kehilangan nilai informasinya, karena tidak tersedia saat pengguna membutuhkannya untuk pengambilan keputusan. Hal ini sesuai dengan PSAK No. 1 paragraf 43 (2007:8), yaitu “jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.”

  Ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat umum dan kepada BAPEPAM tergantung dari lamanya auditor dalam menyelesaikan perkerjaan auditnya. Semakin cepat pekerjaan audit selesai dilakukan, maka semakin cepat pula informasi dipublikasikan.Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan auditan harus dipenuhi oleh perusahaan khususnya perusahaan publik yang sahamnya dimiliki oleh masyarakat umum dan diperdagangkan di bursa. Laporan keuangan auditan merupakan media yang dipakai manajemen dalam berkomunikasi dengan lingkungannya sehingga auditor dituntut untuk menyelesaikan laporan keuangan auditannya tepat waktu.

  Sesuai dengan regulasi yang diatur di Indonesia, penyampaian laporan keuangan berkala secara tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan Publik, menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disampaikan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan dan diumumkan kepada publik paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

  Dalam rangka pemberian informasi yang tepat waktu dan akurat kepada pemakai laporan keuangan, pada tanggal 1 Agustus 2012, Bapepam-LK mengadakan penyempurnaan dengan dikeluarkan lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: 431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa bagi setiap perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir.

  Lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut untuk dipublikasikan sehingga berdampak pada reaksi pasar terhadap kelambatan informasi dan mempengaruhi tingkat ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan. Apabila informasi yang disajikan tidak tepat waktu, maka kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna dapat berkurang atau bahkan menghilang karena semakin lama waktu tertunda dalam penyajian laporan keuangan suatu perusahaan ke publik maka informasi di dalamnya akan menjadi usang dan tidak lagi bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Terlebih lagi penundaan laporan keuangan ini dapat berdampak negatif pada reaksi pasar.

  Makin lama masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan.

  Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal laporan keuangan auditan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini sering disebut audit report lag. Semakin panjang suatu audit report lag, maka akan memberikan dampak negatif. Keterlambatan dalam publikasi informasi laporan keuangan akan berdampak pada tingkat ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan.

  Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan auditan merupakan hal yang sangat penting khususnya untuk perusahaan-perusahaan go public yang menggunakan pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaan. Namun auditor memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan bukti-bukti kompeten yang mendukung opininya. Rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen didefinisikan sebagai audit report lag.

  Audit report lag adalah jumlah hari antara tanggal laporan keuangan dan

  tanggal laporan audit. Lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku atau akhir tahun fiskal hingga tanggal diterbitkannya laporan keuangan auditan disebut audit report lag.

  Kualitas audit adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi auditeenya.

  Kualitas audit ditentukan oleh kompetensi dan independensi auditor.Kualitas audit dapat mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit.

  Salah satu alat yang digunakan untuk menilai kualitas audit adalah ukuran KAP (Kantor Akuntan Publik). Perusahaan yang diaudit oleh KAP anggota The

  Big Fourakan lebih cepat mempublikasikan laporan keuangannya daripada

  perusahaan yang diaudit oleh KAP Non The Big Four. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Primsa, Subagyo, dan Malem (2012:492) yang menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap audit report lag, namun penelitian Cecile (2010) menunjukkan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit report lag.

  Opini audit adalah laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Opini audit juga dapat diartikan sebagai suatu laporan yang diberikan oleh auditor terdaftar yang menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan norma atau aturan pemeriksaan akuntan disertai dengan pendapat dengan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.

  Perusahaan yang menerima opini selain unqualified opinion memiliki

  audit report lag yang lebih lama dibandingkan yang menerima unqualified opinion. Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian Iskandar dan Trisnawati

  (2010:184) yang menunjukkan bahwa jenis opini audit tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

  “Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain” (Suwito dan Herawaty, 2005:138). Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm) dan perusahaan kecil (small firm).

  Penelitian Apadore dan Noor (2013:160) menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag. Namun penelitian Parwati dan Suhardjo (2009:39) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

  Parwati dan Suhardjo (2009) meneliti pengaruh variabel jenis industri, rugi/laba, opini auditor, profitabilitas, ukuran perusahaan, ukuran KAP, dan solvabilitas terhadap audit report lag pada perusahaan financial dan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel jenis industri, profitabilitas, dan ukuran KAP berpengaruh terhadap audit

  report lag sedangkan variabel rugi/laba, opini auditor, ukuran perusahaan, dan solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

  Ketidakkonsistenan pada hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai audit

  report lag inilah yang mendorong penulis untuk meneliti lebih lanjut mengenai

  faktor-faktor tersebut. Penulis tertarik untuk meneliti kembali beberapa dari variabel tersebut seperti kualitas audit, jenis opini audit, dan ukuran perusahaan terhadap audit report lag dengan mengubah objek penelitian yaitu perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.

  Penulis memilih untuk meneliti perusahaan property dan real estate karena sektor ini merupakan kebutuhan primer, dimana permintaan terhadap sektor ini akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia dan sektor ini terus berkembang sampai pada saat ini dan diperkirakan akan mampu bertahan pada tahun – tahun mendatang.

  Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah berbentuk skripsi dengan judul “PENGARUH KUALITAS

  AUDIT, JENIS OPINI AUDIT, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar berlakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah kualitas audit berpengaruh secara parsial terhadap audit report lag?

  2. Apakah jenis opini audit berpengaruh secara parsial terhadap audit report

  lag?

  3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap audit report

  lag?

  4. Apakah kualitas audit, jenis opini audit, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap audit report lag?

  1.3 Batasan Masalah

  Agar penelitian ini terfokus pada topik yang dipilih, maka penulis memberi batasan masalah sebagai berikut:

  1. Faktor-faktor yang diteliti diperkirakan dapat mempengaruhi audit report lag adalah kualitas audit, jenis opini audit, dan ukuran perusahaan.

  2. Objek penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010 sampai dengan 2012, dan melaporkan laporan keuangan serta laporan auditor independennya selama periode tersebut.

  3. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

1.4 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap audit report lag.

  2. Untuk mengetahui pengaruh jenis opini audit terhadap audit report lag.

  3. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit report lag.

  4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit, jenis opini audit, dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap audit report lag.

1.5 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

  1. Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag.

  2. Bagi Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi di dalam melakukan penelitian sejenis serta menambah pengetahuan dengan memberikan gambaran dan bukti empiris mengenai audit report lag dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

  3. Bagi Auditor, membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses audit, dengan mengetahui faktor-faktor dominan yang menyebabkan

  audit report lag.

  4. Bagi Manajer, memicu manajer untuk lebih meningkatkan ketepatan waktu dalam menyajikan laporan keuangan karena perusahaan publik cenderung lebih ketat diawasi oleh para investor dan institusi lain.

  5. Bagi bidang akademik, dapat memberikan kontribusi pada perkembangan teori akuntansi terutama yang berkaitan audit report lag.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012

3 56 79

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

ABSTRAK Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, dan Jenis Opini Audit terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2012

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17