LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

  EFEK CALON TERHADAP PEROLEHAN SUARA PARTAI MENJELANG PEMILU 2009 Jakarta, Februari 2009 Trend Opini Publik Updated 8-18 Februari 2009 www.lsi.or.id LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

  Latar Belakang Demi keadilan pada calon dan untuk meningkatkan kualitas hasil pemilu, • Mahkamah Konstitusi telah memutuskan agar diberlakukan suara terbanyak dalam mekanisme penentuan pemenang dalam persaingan antar calon.

  • Keputusan ini juga melahirkan pemikiran bahwa persaingan di antara calon anggota legislatif akan semakin keras. Calon-calon yang bekerja keras akan mendapat suara lebih banyak, dan pada gilirannya akan berpeluang lebih besar merebut kursi DPR. Di samping itu, berkembang juga pemikiran bahwa efek dari kompetisi ini akan • meningkatakan perolehan akhir suara partai. Partai-partai yang lebih dahulu

    menganut sistem suara terbanyak, sebelum keputusan MK tersebut, dipercaya

    akan mampu meningktkan perolehan suara partainya. Partai-partai yang paling awal menganut sistem suara terbanyak adalah PAN. Kemudian menyusul Demokrat dan Partai Golkar.
  • Kalau betul argumen di atas maka perolehan suara tiga partai itu akan lebih banyak dibanding yang lain seperti PDI Perjuangan, PKS, PPP, dan PKB.

  

Lanjutan

  • Juga, kalau argumen di atas benar, maka efek calon pada perolehan total suara lebih besar di tiga partai tersebut, dibanding partai-partai lainnya.
  • Apakah faktanya mengkonfirmasi hipotesis tersebut?
  • Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilihat dari trend perolehan suara partai setidaknya dalam setahun terakhir, sebelum keputusan MK dan setelah keputusan MK, dan

    dalam eksperimen pemilihan dengan menggunakan kartu suara

    sebagaimaa akan digunakan dalam pemilu nanti.
  • Berikut adalah fakta yang membenarkan atau membantah hipotesis-hipotesis tersebut. Data terakhir yang digunakan adalah hasil survei nasional yang dilakukan 8-18 Februari 2009 yang menggunakan sejenis kartu suara dalam wawancara

  METODOLOGI ● Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih

dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau

lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. ● Jumlah sampel 2455. Dengan sampel itu margin of error +/- 2,4% pada tingkat

kepercayaan 95 persen. Penarikan sample dilakukan dengan Metode Multistage

  Random Sampling. ● Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden ● Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar

20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden

terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan

berarti.Dan 50% responden dipilih secara random dengan menelopon setelah

wawancara selesai untuk memastikan baru saja telah diwawancari.

  ● Wawancara terakhir dilakukan 8-18 Februari 2009.

  Metodologi Survei Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional

  Prop.k Desa/kelurahan di tingkat

  Prop.1 Propinsi dipilih secara random dengan jumlah

   proporsional

  Ds 1 … Ds m Ds 1 … Ds n RT1 RT2 RT3 …. RT5 Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random Di masing-masing RT/Lingkungan

  KK1 KK2 dipilih secara random dua KK Di KK terpilih dipilih secara random

  Laki-laki Perempuan Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan

DEMOGRAFI NASIONAL KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS

KELOMPOK PENDIDIKAN ETNIS AGAMA JENIS KELAMIN DESA-KOTA

  3.4 Madura

  20.0 Lainnya

  1.1

  1 Jawa

  42.2

  41.6 Sunda

  17.0

  15.4 Melayu

  3.9

  3.4 Bugis

  3.9

  2.0 >= 1juta

  4.1

  2.5 Betawi

  2.0

  2.5 Minang

  2.9

  2.7 Lainnya

  23.6

  28.5 PENDAPATAN

  26.7

  LAKI-LAKI

  50.0 50.0 <= SD

  59.0 Universitas

  55.9

  60.0 PEREMPUAN

  50.0

  50.0 SLTP

  16.6

  19.0 SLTA

  20.4

  18.0 DESA

  59.0

  7.0

  38.0 Hindu

  4.0 KOTA

  41.0

  41.0 Islam

  87.5

  87.0 < 400 ribu

  38.0

  42.0 Kristen

  9.6

  10.0 400 - 999 ribu

  35.3

  1.8

DEMOGRAFI KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS

  0.5

  0.5

  0.6 SULSEL

  3.6

  3.5 DKI

  3.6

  3.5 SULTRA

  0.9

  0.9 JABAR

  17.3

  17.4 GORONTALO

  0.5

  0.4 JATENG

  15.0

  15.2 SULBAR

  0.5 DIY

  0.9

  1.8

  1.6 MALUKU

  0.5

  0.6 JATIM

  16.8

  16.7 MALUKU UTARA

  0.5

  0.4 BANTEN

  4.1

  4.1 PUPUA

  0.9

  0.9 IRJABAR

  0.3

  0.3 PROPINSI PROPINSI

  1.1 KEPRI

  NAD

  1.8

  1.9 JAMBI

  1.9 BALI

  1.4

  1.5 SUMUT

  5.5

  5.3 NTB

  1.8

  2.0 SUMBAR

  2.3

  2.1 NTT

  1.8

  2.0 RIAU

  2.3

  2.2 KALBAR

  1.8

  1.4

  0.5

  0.8 KALTIM

  1.0 BABEL

  0.9

  3.4 SULUT

  3.2

  1.4 LAMPUNG

  1.4

  0.9

  1.3 KALTENG

  1.5 BENGKULU

  1.4

  3.2 KALSEL

  3.2

  0.9 SUMSEL

  0.9

  0.5 SULTENG

TEMUAN SURVEI

  SIKAP ELEKTORAL PADA PARTAI POLITIK

  Bentuk pertanyaan variabel utama Lama: Partai mana yang dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang. • Diberikan daftar nama partai dengan urutan sesuai nomor urut partai. Ini digunakan dalam survei-survei sebelumnya.

  Baru: Mana yang akan dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang. • Diberikan Kartas Suara seperti yang akan digunakan dalam pemilihan umum (ada nomor dan nama partai, nomor dan nama calon di masing-masing partai): Jawaban yang mungkin: Hanya menandai nomor atau nama partai, hanya menandai nomor atau nama calon, menandai keduanya (nomor atau nama partai dan nomor atau nama calon), dan menandai secara tidak sah (di luar tiga kemungkinan itu).

  Simulasi pilihan dengan kartu suara: Apa yang dipilih (%) Feb 09

44 Tidak menandai Selainnya Partai dan calon Calon Partai

  3

  9

  12

  36

  Simulasi pilihan dengan kartu suara: Memilih Partai atau Calon menurut tingkat pendidikan (%) Feb 09

  60

  53

  49

  53

  50 Calon

  40

  40

  37

  30

  30

  28

  22 Partai

  20

  10 SD SLTP SLTA PT

  TEMUAN Secara umum, masih lebih banyak pemilih yang menandai partai dibanding yang • menandai calon. Ini mengindikasikan bahwa para calon dan KPU belum mampu membantu dan • meyakinkan pemilih agar menandai calon sebagai indikator peningkatan kualitas pemilu. Tingkat pendidikan berkaitan cukup kuat dengan cara memilih. Semain baik •

tingkat pendidikan semakin cenderung memilih calon dibanding memilih partai.

  • Pertanyaannya apa efek dari perbedaan cara memilih ini terhadap perolehan

    suara akhir dari partai? Apakah memilih partai saja atau calon saja cenderung

    berkaitan dengan partai tertentu, dengan PAN, Demokrat, Golkar vs. PDIP, PPP, PKS, dan PKB misalnya?

  Pertanyaan lama: Partai yang dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang (%) Februari 2009 Demokrat

  24.3 PDIP

  17.3

  15.9 Golkar

  5.7 PKS

  5.0 PPP PKB

  5.2

  4.3 PAN

  2.0 Hanura Gerindra

  3.6 PKNU

  1.4 PBB

  1.1

  7.5 Lain-lain Belum tahu

  9.0 Hanya yang >1%.

  % Suara Parpol menurut hasil survei beberapa lembaga

  40 30

  31

  28

  26 Demokrat

  24

  24

  24

  23 PDIP

  20

  19

  19 20

  19

  18

  18

  17

17 Golkar

  16

  15

  15

  14

  14

  14

  14 PKB

  13

  12

  11 10 PKS

  6

  6

  5

  5

  5

  4

  

4

  4

  3 LSI (Des08) REFORM DANAREKSA CIRUS LP3ES PUSKAPTIS LSN (Des08)LINGKARAN

  2 (Des08) (Nov08) (Nov08) (Des08) (24Nov- (Des08) 3Des08)

  

Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini?

Trend 2004-2008 (%)

  7 24 16 14 18 16 16 13 13 12 19 19 14 13 14 17 18 18 16 17 15 17 22 13 14 13 12 18 18 18 15 20 21 17 15 17 19 16 13 15 16 24 24 23 9 9 14 10 10 12 19 13 15 14 17 20 21 24 20 14 12

  11 11 12 11 12 21 15 18 18 18 20 20

  0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 Ap r' 4 Fe b' 5 Ju li '05 Se p t' 5 De s ' 0 5 Ja n ' 0 6 Ma r' 6 Ag u s ' 0 6 Ok t' 6 No v ' 0 6 De s ' 0 6 Fe b' 7 Ma r' 7 Me i' 07 Ju l' 07 Se p t' 7 De s '0 7 Ap r' 8 J un' 8 Se p ' 0 8 Ok t' 8 N o v' 08* De s '0 8 Jan '09 Fe b' 9 PD

  PDIP Golka r *Bulan Nov 2008 CIRUS SURVEYOR GROUP: N = 2500

  Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2008 (%) 10

  12 11 8 8 9 8 7.6 PKB 6 6

  7 7 6 6 6 6 6 7 7 5 5 7 7 6 6 6 7 5 6 7 5 7 5.1 5 5 6 5 5 5 5 5 6 PPP 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5

  5 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4.5 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 PKS

  2 4 5 2 2 2 5 5 2 2 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 8 8 8 8 8 PAN Ap Ju r' ' 0 b' n b' p Fe Ma No Fe li t' l' '05 t' p Se De Ja De Me Ap J ' 0 ' 0 ' 0 s r' s v s ' 0 Ag u Ok Ma No r' s v s F i' t' r'

07

07 '09 Ju De De Jan Se p '0 '0 '0 un' Se ' 0 eb 9-

  Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2008 (%)

  4.5

  4

  4

  4

4 Gerindra

  3

  3.5

  3

  3

  2.5

  2

  2

1.5 Hanura

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  0.5

  8

  7

  8

  8

  9

  08

  08 '09 ' 0 ' 08 r' v' s' b'0 p' e pt o un' 0 Jan Fe D Ap N Jan J Se Se

  TEMUAN Dalam survei terakhir, Demokrat dipilih oleh 24,3% pemilih, PDIP 17,3%, dan Golkar • 15,9%. Sementara dukungan pada partai tengah sedikit mengalami kemajuan dibanding dua • bulan lalu (Desember 2008). PKB pada Februari ini mendapat dukungan 5%, PPP juga 5%, PKS 6%, dan PAN 4%.

  • Hanura mendapat dukungan 2%, Gerindra 4%, PKNU dan PBB masing-masing 1%.

  Partai-partai lain mendapat dukungan masih di bawah 1%. • Sementara itu yang belum menentukan pilihan tinggal 9%. Ini sudah cukup rendah. • Ini menandakan persaingan sudah semakin keras sehingga hampir semua pemilih •

sudah menentukan pilihan, dan terdistribusi secara hampir merata ke semua partai

sehingga tidak ada partai yang mengalami kemajuan cukup besar dalam dua bulan

terakhir ini. Persaingan sekarang menjadi lebih keras karena harus menarik pemilih yang sudah • memilih.

  • Sedikit saja lengah maka pemilhnya akan ditarik oleh partai yang lebih kencang sosialisasinya.

  

Lanjutan… Kalau melihat trend pilihan pada partai dalam setahun terakhir, atau sebelum • dan sesudah keputusan MK, tidak terlihat perbedaan yang berarti. Setelah keutusan MK dua bulan yang lalu, kecenderungan pilihan pada partai sama, yakni semuanya mengalmi sedikit peningkatan dengan menarik suara yang dua bulan lalu belum memutuskan pilihan. Dukungan pada Demokrat, Golkar, dan PDIP kenaikannya sama dalam dua bulan • terakhir, dan trendnya sama sebelum dan sesudah keputusan MK tersebut. Demikian juga untuk PAN dibanding PPP dan PKS misalnya. Keputusan MK tidak merubah peta persaingan antar partai. • Untuk melihat efek persaingan antar calon terhadap perolehan suara secara lebih • sistmatis dapat dilihat dari pilhan pada partai lewat kartu suara yang digunakan dalam syrvei terakhir. PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Yang ditandai (partai, calon, atau keduanya) bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: Gabungan yang ditandai (%)

  8-18 Februari 2009 Demokrat

  22.2 PDIP

  17.3 Golkar

  15.4 PKS

  5.3 PPP

  5.3 PKB

  5.0

  4.7 PAN Hanura

  3.0 Hanya yang >1%.

  2.7 Gerindra

  1.7 PKNU PBB

  1.4

  7.6 Lain-lain

  8.6 Belum tahu PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Yang ditandai (partai, calon, atau keduanya) bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: Hanya menandai partai (%)

  8-18 Februari 2009

  12.0 Demokrat

  9.0 PDIP Golkar

  7.0 PKS

  2.0 PPP

  2.0 PKB

  2.0

  1.5 PAN Hanura

  1.0 Hanya yang >1%. Gerindra

  1.0 PKNU

  1.0 PBB

  1.0 Belum tahu

  1.0 PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Yang ditandai (partai, calon, atau keduanya) bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: Hanya menandai calon (%)

  8-18 Februari 2009 Demokrat

  7.5

  6.0 PDIP

  6.0 Golkar

  2.0 PKS

  2.0 PPP PKB

  2.0 PAN

  2.5

  2.0 Hanura Hanya yang >1%.

  1.0 Gerindra

  1.0 PKNU

  0.5 PBB PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Yang ditandai bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: menandai partai dan juga calon (%) Demokrat 8-18 Februari 2009 PDIP

  2.5 Golkar

  2.0 PKS

  2.0 PPP

  0.9 PKB

  0.8 PAN

  0.7 Hanura

  0.6 Gerindra

  0.4 PKNU

  0.5 PBB

  0.2

0.3 Hanya yang >1%.

  PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Perbandingan cara memilih partai tiga besar (%) 8-18 Februari 2009

12.0 Partai saja

  9.0

7.5 Calon saja

  7.0

  6.0

  6.0 Partai dan Calon

  2.5

  2

  2 Demokrat PDIP Golkar Sisanya memilih di luar tiga cara PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Perbandingan cara memilih partai tiga besar (%) 8-18 Februari 2009

  2.4

  2.3

  2.2

  2.1

  1.9

1.8 Partai saja

  Calon saja Partai dan Calon

  0.8

  0.7

  0.6 PKB PPP PKS Sisanya memilih di luar tiga cara PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Perbandingan cara memilih partai tiga besar (%) 8-18 Februari 2009

  2.5

  1.8 Partai saja

1.5 Calon saja

  Partai dan Calon

  1.1 1.0

  1.0

  0.6

0.5 PAN Gerindra Hanura

  0.3 Sisanya memilih di luar tiga cara PERBANDINGAN PEROLEHAN SUARA DENGAN DAN TANPA MENGGUNAKAN KARTU SUARA (%) 8-18 Februari 2009 24.0 Demokrat 17.0 22.0 PDIP 15.0 17.0 Golkar 6.0 15.0 PKS 5.0 5.3 Tanpa kartu suara PPP 5.0 5.0 PKB 5.0 4.0 Dengan kartu suara

  PAN 2.0 5.0 Hanura 3.0 4.0 Gerindra 1.0 3.0 PKNU 1.0 2.0 PBB 1.0 9.0 Lain-lain 8.0 9.0 Belum tahu 9.0

  Bah Pers C a n o n feren ce: "Efek Calo n T e rh ad ap Pero leh Su a n ara Partai Men jelan Jaka g rta 27 F e b ru a ri 2009, b y L E MB A G A SURVEI INDONESI A

  KASUS DAPIL: Pilih C alon atau Partai, Rata-rata 7 partai

  10

  20

  

30

  40

  50

  60

  70

  80

  90 100 JATENG III JATENG VIII JATENG VII JATIM VIII JATIM IX JATIM III JATENG IV JATIM VII JATENG X JATENG IX JATENG II JATIM XI JATIM V JATENG VI JATIM X JATENG V JATIM IV JATENG I JATIM I DIY JABAR VI JATIM VI JABAR III SUMSEL I JATIM II BANTEN II DKI III BANTEN III SUMSEL II BANTEN I JABAR V %

  S U AR A C A L O N S AJ A S U AR A P AR T AI S A J A SUA R A PA RT A

  I DENG Ket: DINAMIKA SUARA 7 PA RTAI BESAR DI 42 DAPIL

  TEMUAN Tidak ada perbedaan signifikan dalam perolehan akhir suara partai apakah • dengan atau tanpa sistem suara terbanyak.

  • Proporsi yang memilih calon saja di semua partai hampir sama. Yang memilih partai saja di Demokrat proporsinya sama dengan di PDIP, di PAN sama dengan di PKS atau PPP. Yang memilih partai saja lebih banyak dibanding yang memilih calon saja untuk • semua partai. Dalam survei terakhir, pertanyaan lama dan pertanyaan baru (dengan kartu • suara) hasilnya kurang lebih sama. Analisis di tingkat Dapil juga demikian. Efek partai jauh lebih besar daripada efek • calon terhadap perolhan suara akhir. Ini mengindikasikan bahwa calon tidak penting, tidak mampu membuat beda • dalam meraup suara akhir bagi partai. Calon tidak mampu mendongkrak suara partai. •

  TEMUAN Sebabnya adalah karena semua calon berada di bawah panji-panji partai. Bila • citra partai baik, maka siapapun yang dicalonkan, cenderung akan diuntungkan. Sebaliknya, kalaupun kualitas calon baik, kalau ia berada di bawah partai yang

citranya kurang baik maka ia cenderung dikelompokan pada kelompok politik

yang kurang baik juga sehingga tidak dipilih. Semua ini mengindikasikan, sebagaimana diperkirakan selama ini, suara • terbanyak lebih banyak hanya meningkatkan persaingan sesama calan dari

partai yang sama, bukan dengan calon partai lain. Akibatnya suara terbanyak

tersebut untuk sementara bukan membesarkan partai tapi memperbanyak lawan di kandang sendiri. Calon yang bagus menjadi tidak berarti bila berada di partai yang dipersepsikan • tidak bagus. Sebaliknya, calon yang kurang bagus kemudian menjadi ikut bagus hanya karena partainya dipersepsikan kurang bagus. Tidak berartinya pengaruh calon bagi perolehan suara partai juga terkait dengan • terbatasnya informasi tentang begitu banyak calon dan dalam waktu yang relatif terbatas.

  

Lanjutan …

Dalam situasi keterbatasan informasi tersebut, partai kemudian menjadi lembaga • yang membantu menyederhanakan kerumitan dan kelangkaan informasi tentang calon. Partai akhirnya yang membantu warga bisa memilih. Dalam persaingan yang semakin keras ini, Demokrat masih unggul untuk • sementara. Meningkatnya sosialisasi partai-partai lain belum mampu menurunkan suara Demokrat. Dalam enam bulan terakhir, dukungan pada Demokrat terus meningkat meskipun tantangan dari lawan-lawannya juga

meningkat. Mengapa ini terjadi? Demokrat punya presiden yang identik dengan

Demokrat, dan persepsi publik pada presiden dan pemerintahannya secara umum terus naik sehingga menjadi kekuatan untuk menahan tarikan dari partai- partai di bawahnya?

  • Sebelum mencermati data-data itu, kita liat bagaimana citra partai di mata pemilih sehingga menentukan calon mana yang bisa berpeluang dapat kursi.

CITRA PARTAI

  Partai paling bersih dari korupsi (%)

11 DEMOKRAT

  26

  25

9 PKS

  7

  9

6 PDIP

  8

  7

  4 GOLKAR

  5

  5 Okt'08

  3 PAN

  2 Des'08

  2

  2 Feb'09 PPP

  2

  2

  2 PKB

  3

  2

  1 GERINDRA

  2

  2

  1 HANURA

  1

  0.4 Partai paling bagus program-programnya untuk rakyat (%)

  15 DEMOKRAT

  25

  28

12 GOLKAR

  9

  10

11 PDIP

  13

  11

  7 GERINDRA

  8

  8 Okt'08

  5 PKS

  4 Des'08

  5

  3 Feb'09 PKB

  3

  2

  2 PAN

  2

  2

  2 PPP

  2

  2

1 HANURA

  1

  1 Partai paling peduli pada keinginan rakyat (%)

  15 DEMOKRAT

  25

  28

12 PDIP

  

14

  12

11 GOLKAR

  9

  10

  7 GERINDRA

  8

  6 Okt'08

  5 PKS

  4 Des'08

  6

  3 Feb'09 PKB

  3

  2

  2 PAN

  2

  2

  2 PPP

  2

  2

1 HANURA

  2

  1 Rata-rata citra partai, Feb 2009 (%)

  13 DEMOKRAT

  25

  27

  10 PDIP

  12

  10

  9 GOLKAR

  8

  8

  7 PKS

  7

7 Sep'08

  5 Gerindra

5 Des'08

  6

  3 Feb'09

  PKB

  3

  2

  2 PAN

  2

  2

  2 PPP

  2

  2

  1 HANURA

  1

  1

  TEMUAN Indeks Citra positif partai paling tinggi dicapai Partai Demokrat, dan dalam enam • bulan terakhir citra positif ini makin kuat.

  Ini konsisten dengan menguatnya Demokrat dalam enam bulan terakhir. • Indeks itu juga konsisten dengan urutan perolehan partai. • Citra ini, bukan calon-calon sendiri, yang menentukan apakah calon dapat kursi • atau tidak.

  MAGNIT CALON PRESIDEN dan KINERJA PEMERINTAH

  Jika pemilihan presiden diadakan hari ini , siapa yang akan dipilih Jika pemilihan presiden diadakan hari ini , siapa yang akan dipilih

  • dari nama nama berikut ?
  • dari nama nama berikut ?

  (semi terbuka dengan 20 nama ), Feb 09 (%) (semi terbuka dengan 20 nama ), Feb 09 (%)

  60

  50.3

  50

  40

  30

  18.5

  20

  10.8

  10

  4.3

  

3.9

  3.0

  2.0

  1.7 SBY Mega Wiranto Prabowo Sultan Amin Hidayat N JK Belum

  1.4 tahu Jika pemilihan presiden diadakan hari ini , siapa yang akan dipilih Jika pemilihan presiden diadakan hari ini , siapa yang akan dipilih

  • nama ? dari nama berikut
  • dari nama nama berikut ?

  (semi terbuka lebih dari 20 nama ) (%) (semi terbuka lebih dari 20 nama ) (%)

  55

  50.3

  50

  47.7

  47.0

  45

  43.0

  40

  39.2

  38.0 SBY

  35 33.4 33.1 Mega

  32.0

  31.6

  30.7

  30.0

  30

  25.5

  25.3

  25.0

  25

  24.3

  23.2

  21.5

  20

  19.6 18.0 19.0 18.0 18.5

  17.4

  15

  8

  8

  9

  7

  7

  8

  9

  07

  08 '0 '06 '0

  '0 i'0 t'0 ' 0 r'0 s'08 p' p' s' 07

  Ap Ok Jan Jun Des

  De Feb Se Se Apr

  Jun De Jika pemilihan presiden diadakan hari ini , siapa yang akan dipilih Jika pemilihan presiden diadakan hari ini , siapa yang akan dipilih dari nama nama berikut ? -

  • - dari nama nama berikut ?

  (semi terbuka lebih dari 20 nama ) (%) (semi terbuka lebih dari 20 nama ) (%)

  10 9

  9

  8 7 8

  7 6 6 6 6 6 Wiranto

  6 6 5 5 5 5 5 Sultan

  5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 Prabowo

  4 3 4 3 4 3 3 3 3 JK

  3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

  2 2

  1 1

  7

  8

  8

  9

  7

  7

  8

  07

  

08

  08 '0 '06 '0 '0 ' 0 t'0 ' 0 r'08 b' p' p' r' 0 ni

  Ap Ok Jan Jun Des

  Fe Se Se Ap Ju Des Des Lima nama (%)

  43

  6

  40

  30

  20

  10

  10

  15

  15

  14

  4

  3

  4

  5

  5

  47

  7

  8

  6

  5

  7

  10

  20

  21

  21

  21

  54

  51

  50 Okt'08 Des'08 Jan'09 Feb'09 SBY Mega Sultan Prabowo Wiranto Belum tahu

  Tiga nama (%)

  70

  59

  60

  52

  48

  50 Okt'08

  40 Des'08

  30 Feb'09

  23

  23

  22

  16

  16

  20

  14

  11

  9

  8

  10 SBY Megawati Sultan Belum tahu

  Tiga Nama (%)

  70

  59

  60

  53

  48

  50 Okt'08

  40 Des'08

  30

  25

  24 Feb'09

  21

  16

  20

  15

  13

  11

  8

  7

  10 SBY Megawati Prabowo Belum tahu

  Tiga nama (%)

  70

  60

  60

  55

  51

  50 Okt'08

  40 Des'08

  30

  25

  25 Feb'09

  23

  17

  16

  20

  12

  8

  10

  5

  4 SBY Megawati Wiranto Belum tahu Tiga nama (%)

  66

  70

  61

  60

  55

  50 Okt'08

  40 Des'08

  30 Feb'09

  21

  21

  16

  20

  14

  12

  11

  10

  7

  6

  10 SBY Prabowo Wiranto Belum tahu

  Dua nama (%)

  80

  71

  67

  70

  63

  60

  50 Okt'08

  40 Des'08 Feb'08

  30

  22

  22

  18

  15

  20

  11

  11

  10 SBY Wiranto Belum tahu

  Dua nama (%)

  80

  70

  65

  70

  60

  60

  50 Okt'08

  40 Des'08 Feb'09

  30

  22

  20

  18

  16

  15

  20

  14

  10 SBY Prabowo Belum tahu

  Dua nama (%)

  80

  70

  70

  64

  58

  60

  50 Okt'08

  40 Des'08 Feb'09

  30

  21

  21

  21

  17

  15

  20

  13

  10 SBY Sultan Belum tahu

  Dua Nama (%)

  64

  59

  60

  55

  50

  40 Okt'08 Des'08

  27

  30

  25

  23 Jan'09

  18

  16

  20

  13

  10 SBY Megawati Belum tahu

  Trend sikap elektoral pada SBY vs. Megawati (%) Trend sikap elektoral pada SBY vs. Megawati (%)

  75

  65

  64

  64

  63

  60

  59

  55

  55

  55

  54

  52

  49 SBY

  45

  45

43 Mega

  36

  35

  36

  34

34 Belum tahu

  27

  25

  25

  25

  24

  23

  23

  18

  16

  16

  15

  15

  15

  14

  13

  12

  12

  12

  10

  5

  6

  8

  

8

  8

  9

  7

  8

  07 09 '08

  '0 '0 '0 t'0 p' s'06 s'0 n' p' n' 0 ar ep es Ok

  Ja Se M S Feb De De Ju D Se Menginginkan atau tidak menginginkan SBY kembali menjadi presiden (%)

  70

  60

  60

  50

  40

  28

  30

  20

  12

  10 Menginginkan Tidak menginginkan Tidak tahu

  Paralel memilih SBY dan memilih Demokrat (%) r 55

  = .76

  50

  50

  48 45

  43 Memilih SBY dari 20

  39 40

  

38

lebih calon

  33

  33 35

  32

  32 30

  31 25

  25

  24 20 Memilih Demokrat

  23

  17 15

  16

  12 10

  14

  10

  13

  9

  12 5

  9

  6

  7

  7

  8

  8

  8

  07

  08

  08 '0 '0 '0 '0

  '0 r'07 r'08 n p' n p' s' kt' es es Ju Ju

  Ma Se Ma Se O Feb D D De Korelasi pilihan pada SBY dan Demokrat pada Februari kurang kuat.

  TEMUAN Dalam survei-survei sebelum Februari 2009 dukungan pada SBY terlihat lebih • kuat dalam mengangkat dukungan bagi Demokrat. Pilihan pada SBY naik cukup kuat (dari 43 ke 50) sementara kenaikan Demokrat kurang kuat (dari 23 ke 24). Tapi Demokrat tidak turun dalam tarikan kencang partai-partai lain dari bawah • karena Demokrat punya gantungan yang sangat kuat dibanding partai-partai lain, yakni Presiden SBY. Mengapa SBY mampu menjadi gantungan yang kuat? • Ini tidak terpisahkan dari kinerja pemerintahannya di mata pemilih. • TINGKAT KEPUASAN DENGAN KINERJA PRESIDEN SBY

  Evaluasi atas kinerja Presiden: Puas dengan kinerja Presiden (%)

  80 75

  80

  70

  69 70

  71

  69 65

  67

  67

  65

  64

  63 60

  63

  58

  58 55 56 56 56 55 55 56 50

  54

  54

  53 45