Perkembangan Arsitektur Arsitektur Bizan pdf
Perkembangan Arsitektur 2
Pertemuan-2 : Arsitektur Bizantium
Setyo NUGROHO
Kronologi Perkembangan Arsitektur Kuno
6000 SM
2740 SM
Ancient
Middle East
600 SM
Minoan
Culture
Ancient
Egypt
1
1600 SM
300 SM
330 M
Roman
Empire
Ancient
Greek
622 M
1100 M
Islam
Byzantium
Gothic
Review Pertemuan Sebelumnya..
2
Tipologi arsitektur Yunani Kuno:
1. Kuil
2. Stoa (deretan kolom
memanjang membentuk
ruang).
3. Teater terbuka (pementasan
drama dan public meetings).
4. Palaestra (gymnasium).
5. Agora (pusat kegiatan
komersial, sosial, politik,
dengan konsep open space.
Tipologi arsitektur Romawi Kuno:
1. Kuil
2. Teater, berlandaskan pada
teater terbuka Yunani
namun tidak menggunakan
setting alam.
3. Ampiteater, untuk kegiatan
olah raga, atletik,
pertarungan gladiator.
4. Roman Bath, tempat
pemandian umum.
5. Spalato, istana pemimpin
tertinggi.
6. Forum, mirip dengan Agora
namun dalam bagian sebuah
ruang.
7. Basilica, bangunan publik
multifungsi, pengadilan,
musyawarah, dll.
Review Pertemuan Sebelumnya..
3
Arsitektur Kristen Awal
4
Kekuasaan Romawi pada abad I melemah dan terbagi dalam dua bagian:
Timur dan Barat.
Romawi Timur berada di bawah kepemimpinan Constantin, oleh karena itu
daerahnya diberi nama Constantinopel.
Arsitektur Kristen Awal
5
Nilai yang terkandung
pada zaman klasik:
munculnya nilai
demokrasi, munculnya
karya monumental, karya
seni menggambarkan
kehidupan saat itu.
Nilai yang terkandung
saat Kristen awal:
Manusia cenderung
berintrospeksi pada diri
sendiri, karya arsitektur
dibuat untuk kebutuhan
ibadah (gereja, kuburan,
pembaptisan, biara),
karya seni untuk
kepentingan agama.
Arsitektur Kristen Awal
6
Agama Kristen diakui sebagai Agama Negara saat kaisar Konstantin.
Basilica dari tipologi bangunan arsitektur Romawi dianggap memiliki ruang
yang dapat menampung kegiatan peribadatan (Gereja). Dengan
menambahkan kursi, dan meletakkan altar Gereja di depan, yang mana
sebelumnya adalah altar persembahan anggur pada Dewa Romawi.
Tipologi arsitektur Kristen awal:
• Gereja, biasanya berasal dari Basilica,
• Mausolea (makam atau kuburan besar),
• Baptisteries (pembaptisan),
Basilica Ulpia, 98-117 M
Arsitektur Byzantium
7
Arsitektur Byzantium merupakan
kelanjutan dan bagian dari perjalanan
arsitektur Romawi.
Menggunakan bata dan plester
(sekalipun pada kubah), elemen
dekoratif menggunakan mozaik (bukan
pahatan atau ukiran) dan lukisan pada
dinding, jendela-jendela kecil untuk
memasukkan cahaya ke dalam ruang.
Karakter utama dari arsitektur
Byzantium adalah penggunaan atap
kubah (dome) dengan denah
berbentuk persegi atau segi banyak
pada makam, gereja, dan baptisteries;
unsur lengkung; dan menara.
Istilah Arsitektur pada Era Byzantium
8
Istilah Arsitektur pada Era Byzantium
9
Istilah Arsitektur pada Era Byzantium
10
Arsitektur Byzantium
11
Penggunaan batu bata menggunakan mortar (teknik yang digunakan orang
Romawi) dengan mencampurkan kapur, pasir, pecahan tembikar, batu bata,
ubin. Sedangkan bangunan inti (core) tetap menggunakan beton.
Kubah besar dengan kubah-kubah kecil di sekelilingnya. Kubah-kubah kecil
terlihat dari luar tidak ditutupi atap kayu. Sehingga eksterior identik dengan
interior.
Arsitektur Byzantium – Hagia Sophia
Hagia Sophia
Anthemius of Tralles & Isidorus of Miletus
534 M, Byzantium - Justinian
12
Arsitektur Byzantium – Hagia Sophia
13
Arsitektur Byzantium – Hagia Sophia
14
Arsitektur Byzantium – Hagia Sophia
15
Pengaruh Arsitektur Byzantium pada
Perkembangan Arsitektur Selanjutnya
Arsitektur Byzantium membawa pengaruh pada kebudayaan Barat, yaitu
periode selanjutnya dari sebuah sejarah arsitektur, Romanesque dan Gothic.
Sedangkan di Timur, arsitektur Byzantium menjadi pengaruh besar pada
arsitektur Islam pada masa Kalifah Umayyad (661-750)
Selanjutnya >> Romanesque, Gothic
16
Pertemuan-2 : Arsitektur Bizantium
Setyo NUGROHO
Kronologi Perkembangan Arsitektur Kuno
6000 SM
2740 SM
Ancient
Middle East
600 SM
Minoan
Culture
Ancient
Egypt
1
1600 SM
300 SM
330 M
Roman
Empire
Ancient
Greek
622 M
1100 M
Islam
Byzantium
Gothic
Review Pertemuan Sebelumnya..
2
Tipologi arsitektur Yunani Kuno:
1. Kuil
2. Stoa (deretan kolom
memanjang membentuk
ruang).
3. Teater terbuka (pementasan
drama dan public meetings).
4. Palaestra (gymnasium).
5. Agora (pusat kegiatan
komersial, sosial, politik,
dengan konsep open space.
Tipologi arsitektur Romawi Kuno:
1. Kuil
2. Teater, berlandaskan pada
teater terbuka Yunani
namun tidak menggunakan
setting alam.
3. Ampiteater, untuk kegiatan
olah raga, atletik,
pertarungan gladiator.
4. Roman Bath, tempat
pemandian umum.
5. Spalato, istana pemimpin
tertinggi.
6. Forum, mirip dengan Agora
namun dalam bagian sebuah
ruang.
7. Basilica, bangunan publik
multifungsi, pengadilan,
musyawarah, dll.
Review Pertemuan Sebelumnya..
3
Arsitektur Kristen Awal
4
Kekuasaan Romawi pada abad I melemah dan terbagi dalam dua bagian:
Timur dan Barat.
Romawi Timur berada di bawah kepemimpinan Constantin, oleh karena itu
daerahnya diberi nama Constantinopel.
Arsitektur Kristen Awal
5
Nilai yang terkandung
pada zaman klasik:
munculnya nilai
demokrasi, munculnya
karya monumental, karya
seni menggambarkan
kehidupan saat itu.
Nilai yang terkandung
saat Kristen awal:
Manusia cenderung
berintrospeksi pada diri
sendiri, karya arsitektur
dibuat untuk kebutuhan
ibadah (gereja, kuburan,
pembaptisan, biara),
karya seni untuk
kepentingan agama.
Arsitektur Kristen Awal
6
Agama Kristen diakui sebagai Agama Negara saat kaisar Konstantin.
Basilica dari tipologi bangunan arsitektur Romawi dianggap memiliki ruang
yang dapat menampung kegiatan peribadatan (Gereja). Dengan
menambahkan kursi, dan meletakkan altar Gereja di depan, yang mana
sebelumnya adalah altar persembahan anggur pada Dewa Romawi.
Tipologi arsitektur Kristen awal:
• Gereja, biasanya berasal dari Basilica,
• Mausolea (makam atau kuburan besar),
• Baptisteries (pembaptisan),
Basilica Ulpia, 98-117 M
Arsitektur Byzantium
7
Arsitektur Byzantium merupakan
kelanjutan dan bagian dari perjalanan
arsitektur Romawi.
Menggunakan bata dan plester
(sekalipun pada kubah), elemen
dekoratif menggunakan mozaik (bukan
pahatan atau ukiran) dan lukisan pada
dinding, jendela-jendela kecil untuk
memasukkan cahaya ke dalam ruang.
Karakter utama dari arsitektur
Byzantium adalah penggunaan atap
kubah (dome) dengan denah
berbentuk persegi atau segi banyak
pada makam, gereja, dan baptisteries;
unsur lengkung; dan menara.
Istilah Arsitektur pada Era Byzantium
8
Istilah Arsitektur pada Era Byzantium
9
Istilah Arsitektur pada Era Byzantium
10
Arsitektur Byzantium
11
Penggunaan batu bata menggunakan mortar (teknik yang digunakan orang
Romawi) dengan mencampurkan kapur, pasir, pecahan tembikar, batu bata,
ubin. Sedangkan bangunan inti (core) tetap menggunakan beton.
Kubah besar dengan kubah-kubah kecil di sekelilingnya. Kubah-kubah kecil
terlihat dari luar tidak ditutupi atap kayu. Sehingga eksterior identik dengan
interior.
Arsitektur Byzantium – Hagia Sophia
Hagia Sophia
Anthemius of Tralles & Isidorus of Miletus
534 M, Byzantium - Justinian
12
Arsitektur Byzantium – Hagia Sophia
13
Arsitektur Byzantium – Hagia Sophia
14
Arsitektur Byzantium – Hagia Sophia
15
Pengaruh Arsitektur Byzantium pada
Perkembangan Arsitektur Selanjutnya
Arsitektur Byzantium membawa pengaruh pada kebudayaan Barat, yaitu
periode selanjutnya dari sebuah sejarah arsitektur, Romanesque dan Gothic.
Sedangkan di Timur, arsitektur Byzantium menjadi pengaruh besar pada
arsitektur Islam pada masa Kalifah Umayyad (661-750)
Selanjutnya >> Romanesque, Gothic
16