Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi untuk Penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Menggunakan Togaf Adm 9.1

(1)

MENGGUNAKAN TOGAF ADM 9.1

Oleh : Hani Irmayanti

57.101.11.070

TESIS

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian Guna memperoleh gelar Magister Sistem Informasi

PROGRAM STUDI MAGISTER SISTEM INFORMASI

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 4

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 4

1.5 Batasan Masalah ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Penelitian Sebelumnya ... 6

2.2 Sistem Informasi ... 7

2.3 Standar Nasional Pendidikan ... 8

2.4 Arsitektur Enterprise ... 10

2.5 Pemilihan Architecture Enterprise Framework ... 11

2.6 The Open Group Architecture Framework (TOGAF) ... 13


(3)

vi

2.10Business Process Modeling Nation (BPMN) ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 25

3.1 Kerangka Penelitian... 25

3.2 Prosedur Penelitian ... 26

3.2.1 Studi Pustaka ... 26

3.2.2 Pengumpulan Data ... 26

3.3 Fase Preliminary : Framework and Pricnciples ... 27

3.4 Architecture Vision (Visi Arsitektur Sistem Informasi) ... 27

3.5 Business Architecture (Perancangan Arsitektur Bisnis) ... 28

3.6 Information System Architecture (Arsitektur Sistem Informasi) ... 28

3.7 Technology Architecture (Arsitektur Teknologi) ... 29

3.8 Opportunities and Solutions (Peluang dan Solusi) ... 29

3.9 MigrationPlanning (Perencanaan Migrasi) ... 29

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN ... 31

4.1 Studi Pustaka ... 31

4.1.1.Sejarah Sekolah ... 31

4.2Pengumpulan Data... 33

4.2.1.Identifikasi Awal... 34

4.2.2.Visi dan Misi ... 34

4.2.3.Tujuan Sekolah ... 35

4.2.4 Unit Organisasi ... 36


(4)

vii

4.3.1.Identifikasi Ruang Lingkup Arsitektur Enterprise ... 37

4.3.2.Stakeholder ... 38

4.3.3.Prinsip Arsitektur ... 39

4.3.4 Peraturan Standar Nasional Pendidikan ... 39

4.3.5.Framework yang digunakan ... 41

4.4. Fase A : Arsitektur Visi ... 41

4.4.1.Analisis Permasalahan ... 41

4.4.2.Tujuan Bisnis (Business Goal) ... 43

4.4.3.Sasaran Bisnis ... 43

4.5. Fase B : Arsitektur Bisnis ... 43

4.5.1.Proses Bisnis Saat ini ... 43

4.5.2Target Arsitektur ... 50

4.5.3Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) Arsitektur Bisnis secara umum . 50 4.6 Fase C : Arsitektur Sistem Informasi ... 51

4.6.1 Usulan Perancangan Arsitektur Data ... 51

4.6.1.1 Analisis Kelas-kelas Data ... 52

4.6.1.2 Perancangan Relasi antar kelas-kelas data dengan menggunakan Class Diagram ... 53

4.6.2 Usulan Perancangan Arsitektur Aplikasi ... 57

4.6.2.1 Menentukan Kandidat Aplikasi ... 57

4.7 Fase D : Arsitektur Teknologi ... 60

4.7.1 Analisis Kesenjangan (Gap Anaysis) Arsitektur Teknologi ... 60

4.7.2 Arsitektur Infrastruktur Teknologi Informasi ... 61

4.7.3 Usulan Perancangan Teknologi Database... 61


(5)

viii

4.8.1 Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) ... 64

4.8.2 Usulan Solusi ... 65

4.8.3 Peluang ... 65

4.9 Fase F : Perencanaan Migrasi ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Cakrayana, Iwan. 2011. Perancangan Enterprise Architecture Menggunakan TOGAF ADM untuk penerapan Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Atas. TESIS IPB. Bogor

[2] Cherlylie Rendy. 2013. Perencanaan Arsitektur Bisnis Bidang Pertanian dan Kehutanan di Dinas Pertanian Kota Surabaya. (online), (http://www.depsi.fst.unair.ac.id, diakses 20 Agustus 2013)

[3] Inatun Yustrilia dkk. 2013. Perencanaan Arsitektur Enterprise Proses Bisnis di Bagian Sumber Daya Manusia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. (Online), (http://www.depsi.fst.unair.ac.id, diakses 20 Agustus 2013)

[4] Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta

[5] Nurma Harumiaty dkk. 2013. Perencanaan Arsitektur Teknologi Informasi Studi Kasus pada Perpustakaan Universitas Airlangga. (online), (http://www.depsi.fst.unair.ac.id, diakses 20 Agustus 2013)

[6] Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta

[7] Somantri, Kurnia Trisna. 2011. Pemodelan Arsitektur Enterprise dengan TOGAF ADM pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SDN Galunggung Kota Tasikmalaya. TESIS IPB. Bogor.


(7)

iii

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi untuk Penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) menggunakan TOGAF ADM 9.1” dengan baik.

Tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis menyadari begitu banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan tesis ini. Semoga Tesis ini bisa bermanfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca sehingga kritik dan saran demi perbaikan sangat diharapkan.

Dengan selesainya tesis ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dan membimbing serta memberikan motivasi yang sangan besar bagi penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ayah, Ibu, Adik dan keluarga besar tercinta yang telah memberikan banyak motivasi dan do’a sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini.

2. Ibu Wartika, S.Kom., M.T dan Ibu Imelda, S.T., M.T., sebagai pembimbing yang dalam penulisan tesis ini telah banyak memberikan arahan, bantuan dan dorongan sampai selesainya tesis ini.


(8)

iv

4. Dr. Ir. Herman S. Soegoto, MBA sebagai Direktur Fakultas Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada saya menjadi mahasiswa Magister Sistem Informasi.

5. Bapak Didi Jaswadi, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Parigi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di Sekolah yang beliau pimpin.

6. Keluarga besar MSI-II terima kasih atas semua dukungannya. 7. Special thanks for Geje’s Family, Emak Maharani, Tante iiz, Rizki,

terima kasih buat dukungannya, semangatnya, omelannya, kebersamaan dengan kalian sangat berharga.

8. Dan terima kasih buat Seluruh pihak yang tidak dapat dituliskan satu per satu atas motivasi, inspirasi dan doanya.

Akhirnya penulis hanya dapat menyampaikan do’a semoga kebaikan yang telah diberikan dari semua pihak mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT. Aamiin.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Bandung, Januari 2014


(9)

1 1.1Latar Belakang

Suatu Organisasi dalam meningkatkan kinerja dari setiap proses bisnis yang berlangsung di dalamnya memanfaatkan teknologi informasi dan sistem informasi. Untuk mengoptimalkan semua proses bisnis yang terjadi pada masing-masing bagian organisasi tersebut dibutuhkan suatu arsitektur enterprise. Arsitektur enterpriseini juga digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dengan membantu mengelola perubahan, menelusuri dampak perubahan organisasi dan bisnis terhadap sistem.

Arsitektur enterprise merupakan perencanaan, pengklasifikasian, pendefinisian dan rancangan konektifitas dari berbagai komponen yang menyusun suatu enterprise yang diwujudkan dalam bentuk model dan gambar serta memiliki komponen utama yaitu arsitektur informasi (data), arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi (Parizeu, 2002). Untuk mengatur struktur dan objek yang terkait dengan organisasi dalam pemodelan arsitektur dibutuhkan suatu framework, salah satu framework yang bisa digunakan adalah TOGAF (The Open Group Architecture Framework) dan untuk mendapatkan gambaran rinci dalam menentukan Arsitektur Enterprise maka digunakan sebuah metode, salah satu metodenya adalah Architecture Development Method (ADM).

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi merupakan institusi yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk mengelola Sekolahnya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 BAB I Pasal I


(10)

2

disebutkan bahwa Standar Nasional Pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Penerapan SNP di Sekolah diantaranya yaitu dalam kegiatan pengembangan Kurikulum tingkat satuan pendidikan, kegiatan pemetaan Standar kompetensi lulusan, kegiatan peningkatan kualitas dan kelengkapan perangkat pembelajaran seperti silabus, rancangan persiapan pembelajaran (rpp) dan bahan ajar, selain itu juga dalam kegiatan peningkatan kualitas dan kelengkapan perangkat penilaian, kegiatan pemberdayaan kualitas dan kelengkapan pendidik dan tenaga pendidikan yang ada di Sekolah, kegiatan perawatan dan penggunaan sarana yang ada, kegiatan pengelolaan sumber daya di sekolah dengan melakukan penyusunan, pelaksanaan, evaluasi program kerja dan pengelolaan sekolah, yang terakhir yaitu kegiatan pengelolaan dana yang diterima dan pembiayaan sekolah.Semua kegiatan itu masih dilakukan tanpa bantuan sistem informasidan belum adanya integrasi dari semua kegiatan sehingga masih banyak data yang tercecer serta sumber daya manusia yang ada juga belum terbiasa menggunakan teknologi sehingga masih ada penumpukan tugas dari beberapa pegawai.

Dari permasalahan diatas maka dibutuhkan pemodelan Arsitektur Enterprise untuk merancang konektifitas pengelolaan setiap kegiatan sekolah, dengan membuat sistem informasi yang terintegrasi untuk membantu menerapkan SNP, selain itu juga perlu adanya pelatihan untuk sumber daya manusia yang ada di sekolah. Pemodelan Arsitektur Enterprise ini juga dilakukan untuk menyelaraskan strategi bisnis Sekolah dengan teknologi sehingga bisa membantu dalam pencapaian SNP.


(11)

Berdasarkan uraian diatas maka tesis ini akan membahas tentang bagaimana Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah, untuk menjalankan setiap proses bisnis yang ada di Sekolah dan membantu menerapkan SNP, dengan

mengambil judul “Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah Menengah Pertama

Negeri 1 Parigi untuk Penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) menggunakan TOGAF ADM 9.1”

1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah berdasarkan permasalahan pada latar belakang diatas adalah :

1. Sekolah belum memiliki Sistem Informasi terintegrasi sebagai pendukung pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.

2. Belum adanya Blue print atau modelarsitektur enterpriseyang akan digunakan untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi. 1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membuat rancangan sistem informasi terintegrasi sebagai pendukung

pemenuhan standar nasional pendidikan.

2. Membuat Blue Print atau Pemodelan Arsitektur Enterprise yang akan digunakan untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi. 1.4Manfaat Penelitian


(12)

4

1.4.1Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis penelitian ini adalah dengan adanya pemodelan arsitektur enterprise ini diharapkan dapat membantu untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi yang dapat membantu kegiatan belajar-mengajar dan manajemen Sekolah.

1.4.2Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritisnya adalah diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang berharga dalam hal Pemodelan Arsitektur Enterprise terutama proses pemodelan menggunakan framework TOGAF dan metode ADM.

1.5Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pemodelan Arsitektur Enterprise ini menggunakan TOGAF ADM dan tahapan yang digunakan adalah Architecture Vision, Business Architecture, Information System Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solution, dan migration Planning.

2. Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah ini mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terdapat pada PP Nomor 19 tahun 2005. 1.6Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, pembahasan akan dibagi kedalam beberapa bab untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terstruktur. Sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :


(13)

BAB I PENDAHULUAN

BAB ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan, manfaat penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB ini berisi uraian alur pikir dan perkembangan keilmuan topik kajian, membahas teori-teori pendukung mengenai dasar-dasar dari teori yang digunakan dan cara pengaplikasian teori-teori pada tesis ini sehingga dapat memperjelas penelitian yang dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB ini menguraikan mengenai tahapan-tahapan metode penelitian yang dilakukan untuk melakukan Pemodelan Arsitektur Enterprise menggunakan TOGAF ADM.

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB ini menguraikan tentang analisis berdasarkan hasil yang didapat pada BAB sebelumnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB ini merupakan bab penutup yang didalamnya memuat kesimpulan dan saran penelitian ini.


(14)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini dan dijadikan acuan dalam penelitian ini terdapat dalam tabel 2.1

Tabel II-1 Penelitian Sebelumnya

No Judul Hasil

1 Perencanaan Arsitektur Teknologi Informasi Studi Kasus pada Perpustakaan

Universitas Airlangga

Permasalahan dalam penelitian yaitu adanya perbedaan lokasi perpustakaan sehingga membutuhkan teknologi informasi yang lebih kompleks. Tahapan TOGAF ADM yang digunakan dalam membuat perencanaan arsitektur untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah Architecture vision, Arsitektur Teknologi dan Opportunities and Solution. Hasil dari kegiatan analisa dan perancangannya yaitu adanya pergantian komponen hardware, komponen software, komponen jaringan dan ada juga penambahan aplikasi ke dalam Library Automation Retrieval Information System.

2 Perencanaan Arsitektur Enterprise Proses Bisnis di Bagian Sumber Daya Manusia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih menggunakan proses manual pada saat permintaan data, hingga sering terjadi permintaan data yang berulang-ulang. Selain itu Belum adanya penanggungjawab yang bisa mengelola data pada setiap proses bisnisnya. Kemudian masih banyak berkas tercetak sehingga membutuhkan ruangan yang cukup luas untuk menyimpannya. Tahapan TOGAF yang digunakan dalam membuat perencanaan arsitektur enterprise untuk mengatasi permasalahan itu adalah Architecture Vision, Architecture Business dan Opportunities and Solution. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah banyaknyaproses bisnis yang tidak efektif dan efisien yang akhirnya harus dihilangkan, ada sebagianproses bisnis yang cukup bagus tapi masih diperlukan alternatif untuk meningkatkan tingkat efektif dan efisiensinya, sertahanya sedikit dariproses bisnis yang memang sudah bagus.

3 Perencanaan Arsitektur Bisnis Bidang Pertanian dan Kehutanan di Dinas Pertanian Kota Surabaya

Permasalahan dalam penelitian ini adalah ketergantungan terhadap satu pegawai sehingga pekerjaan terbengkalai kalau pegawai tersebut tidak ada, tidak adanya sistem informasi untuk membantu proses penyampaian informasi yang cepat dan akurat kepada pegawai dan pimpinan. Tahapan TOGAF yang digunakan hanya sampai tahap opportunities and Solution. Hasil analisanya yaitu saat ini perlu penambahan teknologi yang baru untuk melengkapi teknologi yang lama.


(15)

Tabel II-2 Penelitian Sebelumnya (Lanjutan)

4 perancangan arsitektur enterprise untuk penerapan SNP di SMA Plus PGRI Cibinong menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture

Development Method (ADM)

Permasalahan dalam penelitian ini adalahkarena Sekolah ini menjadi Sekolah Kategori Mandiri maka mereka mebutuhkan suatu rancangan yang bisa digunakan untuk mengembangkan Sistem Informasi yang ada di Sekolah. Dalam perancangan ini Tahapan TOGAF semuanya digunakan. Hasilnya adalah diperoleh 7 area fungsional, 45 fungsi bisnis, 36 entitas data, dan 32 kandidat aplikasi yang akan dikembangkan untuk mendukung penerapan Standar Nasional Pendidikan.Aplikasi SMS gateaway dan e-learning yang ada saat ini diganti secara keseluruhan karena menggunakan platform yang berbeda. 5 Pemodelan Arsitektur

Enterprise dengan Togaf ADM pada Rintisan Sekolah bertaraf

Internasional SDN Galunggung

Kota Tasikmalaya

Permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu kesulian integrasi sistem informasi karena sebelum Sekolah ini menjadi Sekolah Bertaraf Internasional, Sekolah terbagi menjadi 5 SDN. Tahapan TOGAF digunakan semua dalam penelitian ini. Hasilnya adalah terdapat 46 entitas data dari 7 kandidat entitas, dan terdapat 21 aplikasi. Dilakukan penggantian secara keseluruhan arsitektur aplikasi untuk menjamin integritas SI yang akan dibangun.

2.2 Sistem Informasi

Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari Teknologi Informasi (TI) dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara dimana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi dan komputer sistem TIK serta proses bisnis. Sistem Informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi


(16)

8

informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem Informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.

Menurut Jogiyanto (2005,11) Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3Standar Nasional Pendidikan

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi : Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar pengelolaan, Standar Pembiayaan, Standar Penilaian Pendidikan.

Uraian setiap standar yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a) Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

b) Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.


(17)

c) Standar Kompetensi Luusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

d) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria penddikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

e) Standar Sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

f) Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten.kota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi dan efetivitas penyelenggaraan pendidikan.

g) Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

h) Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.


(18)

10

2.4Arsitektur Enterprise

Arsitektur enterprise merupakan satu set spesifikasi model bisnis dan TI yang merefleksikan integrasi enterprise dan kebutuhan standarisasi. Arsitektur enterprise mendefinisikan konteks integrasi bisnis data, proses, organisasi, teknologi dan menyelaraskan sumberdaya enterprise dengan tujuan enterprise. Arsitektur enterprise meliputi arsitektur bisnis dan arsitektur sistem informasi.

Arsitektur enterprise menyediakan pendekatan sistematis untuk mengelola aset sistem dan informasi serta mengarahkan kebutuhan strategis bisnis. Arsitektur enterprise mendukung pengambilan keputusan strategis dengan membantu mengelola perubahan, menelusuri dampak perubahan organisasi dan bisnis terhadap sistem.

Arsitektur Enterprise mencakup beberapa model yang berkaitan : 1. Arsitektur Bisnis

Mendefinisikan proses bisnis 2. Arsitektur Data/ Informasi

mendefinisikan struktur informasi yang penting bagi organisasi dalam menjalankan proses bisnis berupa entitas data dan hubungan antar entitas.

3. Arsitektur Aplikasi

Mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan informasi untuk mendukung fungsi bisnis enterprise.


(19)

4. Arsitektur Teknologi

Mendefinisikan platform teknologi untuk mengelola data dan menyediakan informasi pendukung fungsi bisnis.

Arsitektur Enterprise merupakan pengetahuan khusus tentang aset yang memberikan beberapa keuntungan. Arsitektur enterprise merupakan tool untuk perencanaan, tata kelola TI dan manajemen portofolio.

2.5Pemilihan Architecture Enterprise Framework

Untuk memilih sebuah Architecture Enterprise framework terdapat kriteria yang bermacam-macam yang bisa dijadikan sebagai acuan (Setiawan, 2009b) yaitu :

1. Tujuan dari arsitektur enterprise dengan melihat bagaimana definisi arsitektur dan pemahamannya, proses arsitektur yang telah ditentukan sehingga mudah untuk diikuti, serta dukungan terhadap evolusi arsitektur.

2. Input untuk aktivitas arsitektur enterprise seperti pendorong bisnis dan input teknologi.

3. Output dari aktivitas arsitektur enterprise seperti model bisnis dan desain transisional untuk evolusi dan perubahan.

Framework merupakan sebuah bagian penting dalam pendesainan arsitektur enterprise yang seharusnya memiliki kriteria:

a) Reasoned

Framework yang masuk akal yang dapat memungkinkan pembuatan arsitektur yang bersifat deterministic ketika terjadi perubahan batasan


(20)

12

dan tetap menjaga integritasnya walaupun menghadapi perubahan bisnis dan teknologi serta demand yang tak terduga.

b) Cohesive

Framework yang kohesif memiliki sekumpulan perilaku yang akan seimbang dalam cara pandang dan ruang lingkupnya.

c) Adaptable

Framework haruslah bisa beradaptasi terhadap perubahan yang mungkin sangat sering terjadi dalam organisasi.

d) Vendor-Independent

Framework haruslah tidak tergantung pada vendor tertentu untuk benar-benar memaksimalkan benefit bagi organisasi

e) Technology-Independent

Framework haruslah tidak tergantung pada teknologi yang ada saat ini, tapi dapat menyesuaikan dengan teknologi baru.

f) Domain-Neutral

Adalah atribut penting bagi framework agar memiliki peranan dalam pemeliharaan tujuan organisasi.

g) Scalable

Framework haruslah beroperasi secara efektif pada level departemen, unit bisnis, pemerintahan, level korporat tanpa kehilangan fokus dan kemampuan untuk dapat diaplikasikan.


(21)

Ada banyak framework diantaranya adalah Zachman dan TOGAF. Masing-masing framework tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Hal ini tergantung dengan karakteristik dari enterprise itu sendiri dan fokus yang ingin dicapai.

Tabel II-3 Perbandingan Enterprise Architecture

Zachman TOGAF

Definisi arsitektur dan pemahamannya

Parsial Pada fase pereliminary

Proses arsitektur yang detail ada Delapan fase detail pada ADM

Support terhadap evolusi arsitektur ada Fase migration planning

Standarisasi tidak Ada

Architecture Knowledge Base Tidak Ada

Pendorong Bisnis Parsial Ada

Input Teknologi Tidak Ada

Desain Tradisional Tidak Fase Migration Planning

Model Bisnis Ada Ada

Menyediakan Prinsip Arsitektur Tidak Ada

Berdasarkan pemetaan kriteria diatas dapat ditarik kesimpulan untuk Perancangan Arsitektur Enterprise dimana masih belum terdapat arsitektur enterprise sebelumnya dan adanya pengembangan arsitektur tersebut di masa yang akan datang dengan mudah dan jelas serta sesuai, maka framework TOGAF yang akan digunakan.

2.6The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) adalah sebuah framework yang dikembangkan oleh The Open Group’s Architecture Framework pada tahun 1995. Awalnya TOGAF digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat namun pada perkembangannya TOGAF banyak digunakan pada berbagai bidang seperti perbankan, industri manufaktur dan juga pendidikan.


(22)

14

TOGAF ini digunakan untuk mengembangkan enterprise architecture, dimana terdapat metode dan tools yang detail untuk mengimplementasikannya, hal ini lah yang membedakan dengan framework enterprise architecture lainnya misalnya Zachman. Salah satu kelebihan menggunakan framework TOGAF ini adalah karena sifatnya yang fleksibel dan bersifat open source.

TOGAF memndang enterprise architecture ke dalam empat kategori, yaitu :

1. Business Architecture

Mendeskripsikan tentang bagaimana proses bisnis untuk mencapai tujuan organisasi

2. Application Architecture

Merupakan pendeskripsian bagaimana aplikasi tertentu didesain dan bagaimana interaksinya dengan aplikasi lainnya.

3. Data Architecture

Penggambaran bagaimana penyimpanan, pengelolaan dan pengaksesan data pada perusahaan.

4. Technology Architecture

Gambaran mengenai infrastruktur hardware dan software yang mendukung aplikasi dan bagaimana interaksinya.


(23)

1. Architecture Development Method (ADM)

Merupakan bagian utama dari TOGAF yang memberikan gambaran rinci bagaimana menentukan sebuah enterprise architecture secara spesifik berdasarkan kebutuhan bisnisnya.

2. Foundation Arhitecture (Enterprise Continuum)

Merupakan sebuah “framework within a framework” dimana

didalamanya tersedia gambaran hubungan untuk pengumpulan arsitektur yang relevan, juga menyediakan bantuan petunjuk pada saat terjadinya perpindahan abstraksi level yang berbeda. Foundation Architecture dapat dikumpulkan melalui ADM. Terdapat tiga bagian pada Foundation Architecture yaitu Technical Reference Model, Standar Information dan Building Block Information Base.

3. Resource Base

Pada bagian ini terdapat informasi mengenai guidlines, templates, checklist, latar belakang informasi dan detil material pendukung yang membantu arsitek didalam penggunaan ADM.

2.7Architecture Development Method (ADM)

Architecture Development Method (ADM) merupakan metode lojik dari TOGAF yang terdiri dari 8 fase utama untuk pengembangan dan pemeliharaan Technical Architecture dari organisasi. ADM membentuk sebuah siklus yang relatif untuk keseluruhan proses, antar fase dan dalam tiap fase dimana pada setiap iterasi keputusan baru harus diambil. Keputusan tersebut dimaksudkan untuk menentukan luas cakupan enterprise, level kerincian, target waktu yang ingin


(24)

16

dicapai dan aset arsitektural yang akan digali dalam enterprise continuum. ADM merupakan metode yang umum sehingga jika diperlukan pada prakteknya ADM dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tertentu, misalnya digabungkan dengan framework yang lain sehingga ADM menghasilkan arsitektur yang spesifik terhadap organisasi.

Gambar II-1 TOGAF ADM

Langkah-langkah dalam TOGAF ADM adalah sebagai berikut : 1. Tahap A : Visi Arsitektur (Architecture Vision)

Menciptakan kesamaan pandangan mengenai pentingnya arsitektur enterprise untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan, menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan. Apakah model arsitektur yang ada dapat digunakan kembali atau tidak.


(25)

2. Tahap B : Arsitektur Bisnis (Business Architecture)

Mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan Business Art yang diinginkan,melakukan analisis kesenjangan antara keduanya dan penentuan tools serta teknik yang akan digunakan.

3. Tahap C : Arsitektur Sistem Informasi (Information System Architecture)

Membangun arsitektur sistem informasi yang diinginkan, arsitektur ini meliputi 2 (Dua) domain yaitu arsitektur data dan arsitektur aplikasi. Arsitektur data lebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Pada arsitektur aplikasi lebih menekankan pada bagaimana kebutuhan aplikasi direncanakan dalam mendukung bisnis, serta lebih fokus pada model aplikasi yang dirancang.

4. Tahap D : Arsitektur Teknologi (Technology Architecture)

Membangun arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan dasar, alternatif teknologi sampai pelaksanaan analisis kesenjangan, teknologi direpresentasikan dengan kerangka kerjanya tersendiri, dengan penjelasan detail mengenai penggunaan teknologi dalam organisasi. Dalam tahapan ini juga mempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknologi.

5. Tahap E : Peluang dan Solusi (Opportunities and Solution)

Mengevaluasi dan memilih alternatif solusi, identifikasi parameter strategis penilaian keterkaitan biaya dan manfaat, mendefinisikan


(26)

18

strategi implementasi dan rencana implementasi. Pada tahapan ini lebih menekankan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diimplementasikan.

6. Tahap F : Perencanaan Migrasi (Migration Planning)

Menyusun urutan pryek-proyek berdasarkan prioritas termasuk penilaian biaya dan manfaat dari proyek migrasi. Urutan prioritas akan menjadi dasar implementasi proyek. Biasanya pada tahapan ini untuk pemodelannya menggunakan matrik penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan pendukung dalam organisasi terhadap implementasi sistem informasi.

7. Tahap G : Tata Kelola Implementasi (Implementation Governance) Menyusun rekomendasi untuk setiap implementasi proyek, menyusun kontrak arsitektur dan melaksanakan keseluruhan proses implementasi, menetapkan organisasi pelaksana untuk proses implementasi sistem, memastikan kesesuaian pelaksanaan proyek dengan arsitektur yang dikehendaki. Menyusun Rekomendasi untuk pemetaan dari tahapan ini bisa juga dipadukan dengan frameworkyang digunakan untuk tatakelola seperti COBIT dari IT Governance Institute (ITGI) (Open Group,2009).


(27)

8. Tahap H : Arsitektur Manajemen Perubahan (Architecture Change Management)

Menetapkan Proses arsitektur manajemen perubahan untuk arsitektur enterprise baru yang telah selesai diimplementasikan, secara berkelanjutan memonitor perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi dan menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan arsitektur enterprise berikutnya.

2.8Value Chain

Value Chain Porter, ditemukan oleh Michael Porter merupakan model yang digunakan untuk membantu menganalisis aktivitas-aktivitas spesifik yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif bagi organisasi.


(28)

20

Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu : 1. Primary Activities

a.Inbound Logistic : Aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan.

b.Operations : aktivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output.

c.Outbound Logistics : aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen.

d.Marketing and Sales : Aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk membeli produk.

e.Service : Aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk.

2. Supported Activities

a.Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/ sumber daya. b.Human Resource Management : Pengaturan SDM mulai dari perekrutan,

kompensasi, sampai pemberhentian.

c.Technological Development : Pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur didalam transformasi produk dari input menjadi output.

d.Infrastructure : terdiri dari departemen-departemen/ fungsi-fungsi yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.


(29)

2.9. Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi,menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO(Object-Oriented).

UML adalah bahasa pemodelan terstandarisasi untuk tujuan secara umum di bidang software engineering. UML mencakup sekumpulan taknis penggambaran notasi untuk membuat model abstrak dari suatu sistem (Roshen 2009).

UML memungkinkan pengguna untuk memodelkan proses bisnis, struktur aplikasi, application behavior, struktur data, dan arsitektur. Oleh karena itu UML dapat dimanfaatkan untuk tiga lapisan atas arsitektur.

UML mendefinisikan 12 tipe diagram, yang dibagi menjadi tiga kategori: empat diagram yang merepresentasikan struktur aplikasi statis, lima diagram merepresentasikan aspek dynamic behavior, dan tiga diagram merepresentasikan cara mengorganisasi dan mengelola modul aplikasi.

2.9.1 Class Diagram

Classdiagram memperlihatkan kelas yang ada di dalam bisnis (selama analisis) atau di dalam sistem itu sendiri (selama perancangan subsistem)

(O’Docherty 2005). Classdiagram memperlihatkan kelas yang ada dan

keterhubungannya. Class diagrams juga menunjukan property dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.Sebuah kelas dibuat dalam bentuk bujursangkar yang terbagi dalam tiga


(30)

22

bagian.Bagian pertama menunjukkan nama kelas. Bagian kedua menunjukkan anggota kelas yang memuat informasi atau atribut. Bagian ketiga menunjukkan operasi-operasi dari sebuah kelas, dimana operasi dan sebuah kelas adalah tingkah laku yang disediakan oleh kelas. Garis yang menghubungkan antarkelas menunjukkan hubungan komunikasi antarkelas.

2.10 Business Process Modeling Nation (BPMN)

Business Process Modeling Notation (BPMN), yaitu suatu metodologibaru yang dikembangkan oleh Business Process Modeling Initiative sebagai suatu standard barupada pemodelan proses bisnis, dan juga sebagai alat desain pada sistem yang kompleks seperti sistem e- Business yang berbasis pesan (message-based). Tujuan utama dari BPMN adalah menyediakan notasi yang mudah digunakan dan bisa dimengerti oleh semua orang yang terlibat dalam bisnis, yang meliputi bisnis analis yang memodelkanproses bisnis, pengembang teknik yang membangun sistem yang melaksanakan bisnis, dan berbagai tingkatan manajemen yang harus dapat membacadan memahami proses diagram dengan cepatsehingga dapat membantu dalam pengambilankeputusan.

Notasi BPMN yang baru juga dirancang untuk sifat sistem berbasis layanan web. BPMN dapat memodelkan pesan kompleks yang dilewatkan diantara pelaku bisnis atau bagian dari pelaku bisnis,kejadian yang menyebabkan pesan dilewatkan, danaturan bisnis yang membatasi kejadian tersebut.BPMN memugkinkan proses bisnis dipetakan ke bahasa eksekusi bisnis berbasis XML sepertiBPEL4WS (Business Process Execution Language for Web Service) dan


(31)

BPML (Business Process Modeling Language). Informasi pada bahasaeksekusi bisnis ini dapat divisualisasikan dengannotasi umum.

Salah satu kelebihan diagram BPMN adalah kemampuan memodelkan aliran pesan. Diagrambisnis proses tradisional mampu memodelkan aliran proses secara sekuensial, dari kejadian awal sampaihasil akhir. Dalam lingkungan e-commerce, tentunya,orang mengirim pesan kepada yang lain sebagai bagian dari aliran proses. (Rosmala, 2007)

Berikut ini adalah tabel 2.2 yang menerangkan simbol-simbol yang dipakai pada BPMN.

Tabel II-4 Daftar Simbol BPMN

Simbol Keterangan

1. Event adalah sesuatu yang "terjadi" selama jalannya Proses atau Koreografi. Mempengaruhi aliran dari model dan biasanya memiliki penyebab (pemicu) atau dampak (hasil). Ada tiga jenis Event, berdasarkan ketika mereka mempengaruhi aliran: start, intermediate, dan end.

2. Activities adalah sebuah istilah umum untuk kerja bahwa perusahaan melakukan Proses. Sebuah Kegiatan dapat menjadi atom atau non-atom. Jenis Kegiatan yang merupakan bagian dari Proses sebuah Model adalah: Sub-Proses dan Task, yang bulat persegi panjang.

3. Gateway digunakan untuk mengontrol perbedaan dan konvergensi dari urutan Arus dalam Proses. Dengan demikian, akan menentukan percabangan, forking, penggabungan ,dan bergabung dengan jalur. Internal markers akan menunjukkan jenis kontrol perilaku.

Sebuah Arus Urutan digunakan untuk menunjukkan urutank egiatan yang akan dilakukan dalam proses.


(32)

24

Tabel II-5 Daftar Simbol BPMN (Lanjutan)

1. Pool adalah representasi grafis dari Peserta Kolaborasi. Hal ini juga bertindak sebagai "swimlane" dan wadah grafis untuk partisi satu set Pool

2. Lanes adalah partisi sub-dalam Proses, kadang-kadang dalam Pool, akan memperpanjang seluruhProses yang panjang, baik secara vertikal maupun horizontal. Jalur yang digunakan untuk mengatur dan mengkategorikan Kegiatan.


(33)

25 1.1 Kerangka Penelitian

Proses penelitian untuk menerapkan Standar Nasional Pendidikan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Parigi dapat dilihat melalui kerangka penelitian pada Gambar III-1.

Mulai

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Fase Awal

Arsitektur Visi

Arsitektur BIsnis

Arsitektur Informasi

Arsitektur Data Arsitektur Aplikasi

Arsitektur Teknologi

Peluang dan Solusi

Rencana Migrasi

Cetak Biru

Selesai


(34)

26

1.2 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Parigi dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang terkait dengan perancangan arsitektur enterprise dengan TOGAF ADM. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

1.2.1 Studi Pustaka

Tahapan ini d ilakukan untuk mencari uraian mengenai teori-teori, temuan dan bahan penelitian lainnya sebagai acuan untuk dijadikan landasan teori dalam kegiatan penelitian yaitu dengan melakukan studi terhadap literatur-literatur berupa buku, jurnal dan informasi dari Internet dan lain-lain.

1.2.2 Pengumpulan Data

Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini, yaitu dengan cara:

1. Observasi

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara pengamatan atau peninjauan langsung terhadap obyek penelitian, yaitu mengumpulkan,menelaah, dan mengemati setiap aktivitas beserta data administrasi Sekolah berkaitan dengan 6 tahapan kerangka TOGAF ADM dan Standar Nasional Pendidikan. 2. Wawancara

Metode wawancara bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai kebutuhan Sekolah untuk penerapan Standar Nasional Pendidikan, metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai pihak-pihak terkait yaitu Kepala Sekolah, Staff Tata Usaha (TU), pengelola teknologi informasi.


(35)

1.3 Fase Preliminary : Framework and Pricnciples

Tahapan ini merupakan tahap persiapan dan permulaan untuk mendefinisikan kerangka dan prinsip yang bertujuan untuk mengkonfirmasi komitmen dari manajemen, penentuan kerangka kerja dan rincian metodologi yang akan digunakan pada perancangan enterprise arsitektur.

Adapun tahapan yang dilakukan di dalam fase ini adalah sebagai berikut: 1. Penentuan lingkup arsitektur enterprise yang digambarkan melalui

value chain.

2. Identifikasi stakeholder yang terlibat berdasarkan aktifitas value chain. 3. Identifikasi prinsip arsitektur yang digunakan di dalam perusahaan. 4. Penentuan framework. Pada penelitian ini framework yang digunakan

adalah TOGAF ADM.

5. Penentuan tools yang akan digunakan. Tools yang akan digunakan adalah value chain, BPMN, dan diagram UML.

1.4 Architecture Vision (Visi Arsitektur Sistem Informasi)

Tahapan ini membahas mengenai visi, dan hasil akhir yang ingin dicapai dari perancangan enterprise arsitektur.

Hasil dari skenario bisnis adalah solusi dari masalah yang ada dan digunakan sebagai target. Solusi dari masalah tersebut harus memenuhi prinsip arsitektur yang ditetapkan pada langkah sebelumnya.


(36)

28

1.5 Business Architecture (Perancangan Arsitektur Bisnis)

Tahapan ini dilakukanan alisis terhadap proses bisnis yang sedang berjalan saat ini. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi :

1. Melakukan analisis terhadap proses bisnis saat ini.

2. Menentukan target arsitektur bisnis yang mendukung visi arsitektur. 3. Melakukan Analisis Kesenjangan (GapAnalysis) terhadap proses

bisnis. Analisis kesenjangan dilakukan terhadap kesenjangan bisnis, data, aplikasi dan teknologi.

4. Menentukan solusi prioritas aktifitas yang harus dilakukan.

1.6 Information System Architecture (Arsitektur Sistem Informasi)

Tahapan ini dilakukan pemodelan terhadap arsitektur sistem informasi yang meliputi pemodelan Arsitektur Data (DataArchitecture) dan pemodelan Arsitektur Aplikasi(Architecture Application).

Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagi berikut: 1. Identifikasi data dan aplikasi saat ini.

2. Identifikasi data dan aplikasi yang dibutuhkan dan digunakan sebagai target arsitektur sistem informasi.

3. Analisis gap antara kondisi data dan aplikasi saat ini dan target yang diharapkan.

4. Mengajukan usulan arsitektur data dan aplikasi dengan menggunakan class diagram yang dilengkapi dengan kandidat data dan aplikasi yang akan digunakan.


(37)

1.7 Technology Architecture (Arsitektur Teknologi)

Tahapan ini dilakukan perancangan terhadap arsitektur teknologi yang akan mendukung arsitektur sistem informasi penjadwalan meliputi perangkat keras dan perangkat lunak.

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat analisis kesenjangan kondisi teknologi saat ini dan kondisi teknologi yang menjadi target.

2. Identifikasi kebutuhan teknologi sesuai dengan kebutuhan aplikasi. 3. Usulan perancangan teknologi basis data yang akan digunakan. 4. Usulan perancangan infrastruktur dan jaringan komputer.

1.8 Opportunities and Solutions (Peluang dan Solusi)

Tahapan ini menekankan pada manfaat yang diperoleh dari perancangan arsitektur enterprise. Adapun tahapan yang akan dilakukan pada fase ini adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi kemungkinan peluang yang muncul dan dapat diraih dari oleh pihak perusahaan.

2. Menggabungkan dan mengulas hasil analisis kesenjangan dan solusi dari arsitektur bisnis, sistem informasi, dan teknologi.

1.9 Migration Planning (Perencanaan Migrasi)

Tahapan ini merencanakan proses peralihan dari sistem yang lama ke sistem yang baru agar penerepan sistem informasi yang dibangun menjadi terarah dan berjalan dengan baik. Proses migrasi ini meliputi penentuan prioritas proyek,


(38)

30

penentuan sumber daya, dan langkah yang ditempuh untuk meminimalisir resiko akibat terjadinya perubahan.


(39)

Data Pribadi

Nama : Hani Irmayanti

NPM : 57.101.11.070

Jurusan : Magister Sistem Informasi Fakultas : Pasca Sarjana

Tempat / Tanggal : Banjar / 16 Agustus 1989

Alamat : Ds. Karangjaladri No.71 RT 10/03 Dsn.Buniayu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran 46393

No. Telp : 085723523519

E-mail : Hani.irmayanti@ymail.com

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 1 Ciliang ( 1995 – 2001 ) 2. SMP Negeri 1 Parigi ( 2001 – 2004 ) 3. SMA Negeri 2 Ciamis ( 2004 – 2007 )

4. Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia (2007 – 2011 )


(40)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi maka didapat beberapa permasalahan yang sudah diuraikan di BAB I. Kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Sekolah memiliki rancangan sistem informasi yang akan digunakan sebagai pendukung pemenuhan standar nasional pendidikan.

2. Sekolah memiliki Blue Print atau Model Arsitektur Enterprise yang akan digunakan untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi.

5.2Saran

Berikut beberapa saran yang disampaikan untuk mengembangkan arsitektur enterprise Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi :

1. Untuk mendapatkan model yang lebih rinci dan lengkap perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, dengan tahapan yang lebih lengkap, berhubung penelitian ini hanya sampai migration planning.

2. Pengembangan dan Maintanance harus dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan tahapan implementasi yang telah disusun.


(41)

(42)

(1)

29

1.7 Technology Architecture (Arsitektur Teknologi)

Tahapan ini dilakukan perancangan terhadap arsitektur teknologi yang akan mendukung arsitektur sistem informasi penjadwalan meliputi perangkat keras dan perangkat lunak.

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat analisis kesenjangan kondisi teknologi saat ini dan kondisi teknologi yang menjadi target.

2. Identifikasi kebutuhan teknologi sesuai dengan kebutuhan aplikasi. 3. Usulan perancangan teknologi basis data yang akan digunakan. 4. Usulan perancangan infrastruktur dan jaringan komputer. 1.8 Opportunities and Solutions (Peluang dan Solusi)

Tahapan ini menekankan pada manfaat yang diperoleh dari perancangan arsitektur enterprise. Adapun tahapan yang akan dilakukan pada fase ini adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi kemungkinan peluang yang muncul dan dapat diraih dari oleh pihak perusahaan.

2. Menggabungkan dan mengulas hasil analisis kesenjangan dan solusi dari arsitektur bisnis, sistem informasi, dan teknologi.

1.9 Migration Planning (Perencanaan Migrasi)

Tahapan ini merencanakan proses peralihan dari sistem yang lama ke sistem yang baru agar penerepan sistem informasi yang dibangun menjadi terarah dan berjalan dengan baik. Proses migrasi ini meliputi penentuan prioritas proyek,


(2)

30

penentuan sumber daya, dan langkah yang ditempuh untuk meminimalisir resiko akibat terjadinya perubahan.


(3)

BIODATA

Data Pribadi

Nama : Hani Irmayanti

NPM : 57.101.11.070

Jurusan : Magister Sistem Informasi

Fakultas : Pasca Sarjana

Tempat / Tanggal : Banjar / 16 Agustus 1989

Alamat : Ds. Karangjaladri No.71 RT 10/03 Dsn.Buniayu

Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran 46393

No. Telp : 085723523519

E-mail : Hani.irmayanti@ymail.com

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 1 Ciliang ( 1995 – 2001 ) 2. SMP Negeri 1 Parigi ( 2001 – 2004 ) 3. SMA Negeri 2 Ciamis ( 2004 – 2007 )

4. Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia (2007 – 2011 )


(4)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi maka didapat beberapa permasalahan yang sudah diuraikan di BAB I. Kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Sekolah memiliki rancangan sistem informasi yang akan digunakan sebagai pendukung pemenuhan standar nasional pendidikan.

2. Sekolah memiliki Blue Print atau Model Arsitektur Enterprise yang akan digunakan untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi.

5.2Saran

Berikut beberapa saran yang disampaikan untuk mengembangkan arsitektur enterprise Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi :

1. Untuk mendapatkan model yang lebih rinci dan lengkap perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, dengan tahapan yang lebih lengkap, berhubung penelitian ini hanya sampai migration planning.

2. Pengembangan dan Maintanance harus dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan tahapan implementasi yang telah disusun.


(5)

(6)