Muhammadiyah dan Tantangan Masyarakat AS
Disampaikan pada “Roundtable Discussion“ Jaringan Intelektual Muda
Muhammadiyah (JIMM), Kaliurang, 28 Februari 2014
MUHAMMADIYAH DAN TANTANGAN
MASYARAKAT ASEAN: APA YANG (HARUS)
DIPERSIAPKAN?
Ahmad Rizky Mardhatillah Umar (Ahmad.rizky.m@mail.ugm.ac.id)
MENGAPA ASEAN?
SEBERAPA PENTING BAGI MUHAMMADIYAH?
Transformasi Ekonomi Regional: Per 31 Desember 2015, format
Masyarakat ASEAN akan diberlakukan
Apa yang akan terjadi di Masyarakat ASEAN?
Masyarakat Ekonomi ASEAN: Free Flow of Goods & Services,
Competitive Regional Economy, Equitable Economic Development,
Integration to Global Market
Masyarakat Politik & Keamanan ASEAN: Human Rights, Democracy,
Good Governance, Collective Security, ASEAN Centrality
Masyarakat Sosial & Budaya ASEAN: Development Gap, ICT, Education
& Higher Education, Migrant Workers, Women & Children
Apa Dampaknya terhadap Muhammadiyah?
Amal usaha akan semakin kompetitif
Integrasi politik & ekonomi: „ruang gerak‟ persyarikatan akan semakin
didorong untuk ke luar
Gerakan Islam Berkemajuan: Apakah Muhammadiyah sesuai dengan
„jiwa zaman‟ yang saling terintegrasi dan terkoneksi? –konsekuensi
ideologis
PERSPEKTIF DALAM MENGHADAPI ASEAN
Inward Looking: Melihat ASEAN sebagai
„ancaman‟ terhadap eksistensi
negara/masyarakat
Outward Looking: Melihat ASEAN sebagai
„arena‟ untuk mengartikulasikan
kepentingannya secara lebih luas
MUHAMMADIYAH DI ASEAN
HRRCA (2014): menyebut Muhammadiyah dan
Nahdhatul Ulama sebagai „benteng‟ dalam
kebebasan beragama di Asia Tenggara
4 DILEMA MUHAMMADIYAH
Nasional atau Global?
Amal Usaha atau Bisnis?
Komunitarian atau Kosmopolitan?
„Kedaulatan‟ atau „Hak Asasi
Manusia/Ketimpangan Global‟?
PERSPEKTIF
Dari “Komunitarian” ke “Kosmopolitan”
Dari “Filantrofi” ke “Gerakan Sosial”
Dari “Kelas Menengah (Lama)” ke “Kaum
Muda”
Dari “Politik Domestik” ke “Masyarakat Sipil
Regional”
Dari “Pendidikan” ke “Riset dan Pengetahuan”
STRATEGI
Memperkuat Pemberdayaan Ekonomi: Penguatan MPM,
Penguatan kapasitas AUM, perspektif global/regional dalam
perkaderan2
Responsif terhadap Isu-Isu Global: Penguatan jejaring,
penguatan LHKI, PCIM sebagai basis, memasifkan publikasi
pemikiran & gerakan berbahasa Asing –Inggris dan/atau
Arab
Menarget Kaum Muda: menginklusifkan perkaderan,
“dakwah kultural” (kepada kaum muda), penguatan media
dan informasi
Membangun tradisi riset dan pengetahuan baru: penguatan
PTM, academic exchange, mencetak Doktor (atau
memperkuat dengan basis nilai Muhammadiyah),
memperkuat basis riset
BEBERAPA ISSUE YANG LUPUT DARI
PERSYARIKATAN
Usaha Kecil Menengah
HAM: Rohingya, Moro, Pattani,
Perburuhan (termasuk Buruh Migran)
Laut Cina Selatan (terlalu state-centric)
REVITALISASI TAJDID: TANTANGAN
PERSYARIKATAN DI ASEAN
Bagaimana Muhammadiyah memersepsikan
gerakannya di tingkat global?
Sejauh mana Tajdid diinterpretasikan di tingkat
global dan regional?
Apa strategi Pimpinan Muhamadiyah setelah
tahun 2015?
MARI BERDISKUSI!
Muhammadiyah (JIMM), Kaliurang, 28 Februari 2014
MUHAMMADIYAH DAN TANTANGAN
MASYARAKAT ASEAN: APA YANG (HARUS)
DIPERSIAPKAN?
Ahmad Rizky Mardhatillah Umar (Ahmad.rizky.m@mail.ugm.ac.id)
MENGAPA ASEAN?
SEBERAPA PENTING BAGI MUHAMMADIYAH?
Transformasi Ekonomi Regional: Per 31 Desember 2015, format
Masyarakat ASEAN akan diberlakukan
Apa yang akan terjadi di Masyarakat ASEAN?
Masyarakat Ekonomi ASEAN: Free Flow of Goods & Services,
Competitive Regional Economy, Equitable Economic Development,
Integration to Global Market
Masyarakat Politik & Keamanan ASEAN: Human Rights, Democracy,
Good Governance, Collective Security, ASEAN Centrality
Masyarakat Sosial & Budaya ASEAN: Development Gap, ICT, Education
& Higher Education, Migrant Workers, Women & Children
Apa Dampaknya terhadap Muhammadiyah?
Amal usaha akan semakin kompetitif
Integrasi politik & ekonomi: „ruang gerak‟ persyarikatan akan semakin
didorong untuk ke luar
Gerakan Islam Berkemajuan: Apakah Muhammadiyah sesuai dengan
„jiwa zaman‟ yang saling terintegrasi dan terkoneksi? –konsekuensi
ideologis
PERSPEKTIF DALAM MENGHADAPI ASEAN
Inward Looking: Melihat ASEAN sebagai
„ancaman‟ terhadap eksistensi
negara/masyarakat
Outward Looking: Melihat ASEAN sebagai
„arena‟ untuk mengartikulasikan
kepentingannya secara lebih luas
MUHAMMADIYAH DI ASEAN
HRRCA (2014): menyebut Muhammadiyah dan
Nahdhatul Ulama sebagai „benteng‟ dalam
kebebasan beragama di Asia Tenggara
4 DILEMA MUHAMMADIYAH
Nasional atau Global?
Amal Usaha atau Bisnis?
Komunitarian atau Kosmopolitan?
„Kedaulatan‟ atau „Hak Asasi
Manusia/Ketimpangan Global‟?
PERSPEKTIF
Dari “Komunitarian” ke “Kosmopolitan”
Dari “Filantrofi” ke “Gerakan Sosial”
Dari “Kelas Menengah (Lama)” ke “Kaum
Muda”
Dari “Politik Domestik” ke “Masyarakat Sipil
Regional”
Dari “Pendidikan” ke “Riset dan Pengetahuan”
STRATEGI
Memperkuat Pemberdayaan Ekonomi: Penguatan MPM,
Penguatan kapasitas AUM, perspektif global/regional dalam
perkaderan2
Responsif terhadap Isu-Isu Global: Penguatan jejaring,
penguatan LHKI, PCIM sebagai basis, memasifkan publikasi
pemikiran & gerakan berbahasa Asing –Inggris dan/atau
Arab
Menarget Kaum Muda: menginklusifkan perkaderan,
“dakwah kultural” (kepada kaum muda), penguatan media
dan informasi
Membangun tradisi riset dan pengetahuan baru: penguatan
PTM, academic exchange, mencetak Doktor (atau
memperkuat dengan basis nilai Muhammadiyah),
memperkuat basis riset
BEBERAPA ISSUE YANG LUPUT DARI
PERSYARIKATAN
Usaha Kecil Menengah
HAM: Rohingya, Moro, Pattani,
Perburuhan (termasuk Buruh Migran)
Laut Cina Selatan (terlalu state-centric)
REVITALISASI TAJDID: TANTANGAN
PERSYARIKATAN DI ASEAN
Bagaimana Muhammadiyah memersepsikan
gerakannya di tingkat global?
Sejauh mana Tajdid diinterpretasikan di tingkat
global dan regional?
Apa strategi Pimpinan Muhamadiyah setelah
tahun 2015?
MARI BERDISKUSI!