Laporan Rangkaian Kegiatan Kampanye Publik Pokja AMPL HAD 2013 Report

Maret – Mei 2013

 Terselenggaranya kegiatan kampanye publik
untuk menjaga air
 Produksi sejumlah materi komunikasi
bertemakan kepedulian terhadap air
 Terpublikasikannya pemberitaan tentang
Kegiatan Kampanye Kepedulian tentang Air
Minum dan Program Pokja AMPL di Media Massa

Sosialisasi dan kampanye peduli air digaungkan Pokja AMPL bertepatan dengan peringatan Hari Air
Dunia yang diperingati dari tanggal 22 Maret, serta rangkaian kegiatannya yang berakhir hingga Mei
2013.
Sesuai dengan tema yang dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB, 2013 merupakan Tahun Kerjasama
Air Internasional, Poka AMPL juga turut menyerukan seluruh pihak dan elemen masyarakat
meningkatkan kerja sama dalam pengelolaan air minum di Indonesia. Kerja sama yang dimaksud
adalah kerjasama di semua lini, dari hulu ke hilir. “Kerjasama: menjadi bagian tak terpisahkan dalam
seluruh rangkaian Kampanye Publik Pokja AMPL untuk Hari Air Dunia 2013 ini. Rangkaian kegiatan
kampanye peduli air Pokja AMPL beragam mulai dari Aksi Damai di Bundaran HI, Promosi Media
untuk Diskusi Forum Air Jakarta serta Pameran PeduliAir di Indonesia Water Forum.


Indonesia terus berupaya menggiatkan pembangunan di sektor air minum untuk mencapai target
seperti yang termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20102014 dan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) 2015.
Data terakhir Badan Pusat Statistik menyebutkan pemenuhan proporsi penduduk terhadap air minum
aman di tahun 2011 baru tercatat 55,04 persen atau masih ada lebih dari 80 juta masyarakat yang
belum terpenuhi kebutuhan air minum amannya. Jumlah ini akan terus merangkak naik seiring
dengan pertumbuhan penduduk .
Fakta lain yang dihadapi pemerintah adalah jumlah total kebutuhan dan investasi yang tersedia di
sektor air minum masih jauh dari mencukupi. Dari 65 triliun rupiah dana yang dibutuhkan, baru
tersedia 38 triliun dana untuk pembangunan air minum.
Upaya meningkatkan akses air minum tidak hanya didorong dari sisi supply semata, namun juga dari
sisi demand, yaitu menciptakan permintaan atau kebutuhan di tingkat masyarakat sendiri. Kesadaran
akan pentingnya mengelola air minum, keutamaan menghemat air, menyimpan dan menjaga air
untuk kualitas hidup yang lebih sehat menjadi faktor pendukung bagi usaha-usaha meningkatkan
akses air minum layak dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Hal ini yang mendasari pelaksanaan kegiatan kampanye publik yang secara rutin diselenggarakan oleh
Kelompok Kerja AirMinum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Sosialisasi dan kampanye
kepedulian terhadap air minum kita merupakan langkah nyata penciptaan demand masyarakat.
Sosialisasi dan kampanye peduli ar digaungkan Pokja AMPL bertepatan dengan peringatan Hari Air
Dunia 2013 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan mitra-mitra Pokja AMPL.
Rangkaian kegiatan kampanye Pokja AMPL untuk HAD 2013 beragam mulai dari Aksi Damai di

Bundaran hI, Promosi Media untuk Diskusi Forum Air Jakarta dan Pameran pada Indonesia Woter
Forum Seminar and Exhibition.






Mengkampanyekan kepedulian terhadap air kepada masyarakat luas
Mempromosikan program Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) sebagai salah satu
program penting dalam upaya mendukung peningkatan akses air mium untuk masyarakat
Mendukung dan berperan serta pada kegiatan kampanye global kerjasama air internasioal
yang dicanangkan oleh PBB dalam World Water Day 2013
Meningkatkan akses media massa terhadap intormasi-informasi terait upaya pembangunan
air minum di Indonesia

Setiap tanggal 22 Maret, masyarakat dunia memperingati Hari Air Dunia. Di Indonesia, peringatan hari
air dunia dilakukan sejumlah instansi dan lembaga. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum senantiasa menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka HAD, selain aksi
damai di Bundaran HI, Ditjen juga mengadakan Seminar dan Pameran Indonesia Water Forum 2013 di

Jakarta Convention Center.

Aksi serupa juga dilakukan oleh Forum Air Jakarta, dengan melakukan diskusi “Air Minum Jakarta
Rawan Air Baku” serta pembuatan roadmap penyelamatan Air Baku Jakarta.
Pokja AMPL memanfaatkan momentum Hari Air Dunia sebagai upaya untuk melakukan dan
mendukung advokasi kepada para pengambil kebijakan terkait penyelamatan air minum sekaligus
mengkampanyekan kepedulian air minum kepada publik.
Sejumlah kegiatan yang dilakukan Pokja AMPL Nasional di antaranya adalah ;

Turut Serta Dalam Aksi Damai di Bundaran HI
Tanggal : 22 Maret 2013
Lokasi : Bundaran HI
Waktu : 07.00 – 11.30 WIB
Aksi kampanye peduli air di Bundaran Hotel Indnesia Jakarta, bertepatan dengan peringatan
Hari Air Dunia, 22 Maret 2013 kemarin. Para peserta aksi membagikan bunga dan stiker yang
berisikan jakan untuk melindungi dan melestarikan air kepada para pengguna jalan dan
pengendara kendaraan bermotor. Sejumlah siswa juga melakukan gerak tari bersama menarik
perhatian masyarakat di sekitar HI.
Pokja AMPL turut serta dalam aksi ini dengan cara membagi-bagikan sejumlah materi
komunikasi dan kampanye publik terkait air minum khususnya dan AMPL pada umumnya.

Peningkatan Advokasi Media dalam Hari Air Dunia
Pokja AMPL Nasional menyadari bahwa pemberitaan media merupakan salah satu pendorong
perubahan kebijakan sekaligus menjadi senjata penyadaran masyarakat karena itu diperlukan
upaya strategis dalam menjangkau media massa.
Upaya mengadvokasi media massa dalam rangkaian kegiatan HAD 2013, diwujudkan dalam
bentuk penyebaran siaran pers / media release (lihat lampiran) pada seluruh media masa
nasional yang terdapat dalam daftar Pokja AMPL..
Hasil penyebaran siaran pers ini ditindaklanjuti dengan kontak sejumlah radio di Jakarta yang
mendiskusikan topik air minum ini dalam acara talkshow pagi mereka. Sejumlah radio yang
meminta Ketua Pokja AMPL Nasional, Nugroho Tri Utomo sebagai narasumber talkshow pagi
mereka adalah :
1.
2.
3.

Radio Elshinta
Radio U-Fm
Radio Australia Indonesia

Dukungan terhadap kegiatan Forum Air Jakarta

Tanggal : 26 Maret 2013
Lokasi : Balai Agung Balai Kota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Waktu : 07.00 – 17.00 WIB

Forum Air Jakarta (FAJ) merupakan wadah pemangku kepentingan sektor air minum di Jakarta
yang dibentuk untuk mencari solusi bagi ketersediaan sumber air minum yang berkelanjutan
di Jakarta.
FAJ yang dimotori oleh Jejaring AMPL dan dukung oleh Pokja AMPL Nasional dan melakukan
audiensi terbatas kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pada hari
Selasa 26 Maret 2013.
Kegiatan audiensi kemudian dilanjutkan dengan Diskusi “Air Minum Jakarta Rawan Air Baku”
sebagai suatu langkah awal FAJ dalam membantu pemerintah dalam mengatasi kelangkaan
air baku. Dalam diskusi tersebut dipaparkan permasalah utama krisis air baku yang tealhd
ilakukan FAJ pada pertemuan pendahuluannya. Permasalah tersebut diantaranya adalah tidak
adanya jaminan kuantitas dan kualitas pasokan air baku untuk diolah di unit pengolahan air
serta koordinasi antarlembaga dan pengelolaan hulu hilir sumber daya air yang kurang
optimum sehingga solusi yang diambil bersifatjanka pendek dan parsial.

Pokja AMPL berperan serta dan mendukung kegiatan advokasi strategis para pemangku
kebijakan sektor air minum ini. Ketua Pokja AMPL Nasional, Nugroho Tri Utomo, dihadapan

para pemangku kepentingansektor air minum tersebut dalam acara FAJ tersebut menyatakan,
“Banyak kota-kota diindonesia tiba-tiba memiliki air minum jadi bagus walau kondisi dan

keadaan yang masih sama, karena walikota/bupatinya melakukan restrukturisasi di PDAM.
DKI Jakarta sudah memiliki potensi dan asset, tinggal niatan pimpinan dalam mengkatalisis
pembangunan air baku di Jakarta.”

Pameran Indonesia Water Forum
Tanggal : 7 – 9 Mei 2013 Lokasi : Jakarta Convention Center
Pameran dan Seminar Indonesia Water Forum (IWF) 2013 digagas oleh Ditjen Sumber Daya
Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum sebagai cikal bakal Indonesia Water Week. Kegiatan
Pameran dimeriahkan oleh sejumlah instansi dan lembaga yang bergerak di sektor air
minum, termasuk di dalamnya Pokja AMPL Nasional.
Dalam Pameran IWF kali ini, Pokja AMPL membungkus pesan-pesan penyelamatan terhadap
air minum (Simpan, Hemat dan Jaga Air Kita) maupun tentang program Rencana
Pengamanan Air Minum (RPAM) ke dalam kegiatan mini talkshow dan Panggung Boneka
yang dibawakan dengan sangatmenarik oleh Sahabat Air dan Sanitasi, binaan Forkami.

Gambaran Kegiatan IWF 2013


Kementerian Pekerjaan Umum baru saja mengadakan pameran Indonesia Water Forum (IWF) 2013. Menteri
Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan, pameran tersebut merupakan rangkaian kegiatan KemenPU
dalam rangka memperingati Hari Air Dunia ke XXI yang jatuh pada 22 Maret 2013 lalu.
“Adapun tujuan dari terselenggaranya acara tersebut ialah untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya air
bagi kehidupan,” ungkap Djoko dalam sambutannya pada pembukaan IWF.
Pameran yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan selama tiga hari dari 7-9 Mei 2013 ini
dimeriahkan oleh 76 stand yang terdiri dari stand Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja
AMPL), asosiasi profesi, perusahaan penyedia jasa, LSM dan sejumlah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
yang ada di Indonesia.
Pokja AMPL Meriahkan Indonesia Water Forum 2013
Dalam pameran ini booth Pokja AMPL terletak di ruang Kakaktua dan berdampingan dengan booth dari
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA), Kementerian Pekerjaan Umum.
Sejak hari pertama acara berlangsung
booth
AMPL
telah
mengadakan
serangkaian kegiatan dalam rangka
memeriahkan pameran IWF, salah satunya
ialah menyelenggarakan acara talkshow

terkait program Rencana Pengamanan Air
yang kini telah menjadi program unggulan
dalam
upaya
pelestarian
adan
pengamanan air.
Menurut Eko Wiji Purwanto, Kasubdit Air
Minum dan Air Limbah, Direktorat
Permukiman dan Perumahan, Kementerian
Bappenas, RPA merupakan program
unggulan pemerintah dalam pengamanan air dari hulu ke hilir.

“Di mana, program tersebut saat ini telah diujicobakan di 3 lokasi yaitu Cikapundung, Banjarmasin dan Bakam,”
ujarnya dalam talkshow singkat yang dipadati banyak pengunjung tersebut.
Dia menjelaskan, di Cikapundung ujicoba RPA terkait oleh sumber, sedangkan Banjarmasin ujicoba yang
dilakukan yaitu kepada operator di mana, dalam hal ini melibatkan PDAM Banjarmasin. Sementara itu, ujicoba
terkait konsumen diadakan di wilayah Bakam, Kabupaten Bangka.
Eko mengatakan, program RPA sendiri akan fokus pada target utama yang biasa disingkat 4K yaitu kuantitas
cukup, kualitas aman, kontinuitas dan ketejangkauan.

Dimeriahkan Aksi Sahabat Air Sanitasi
Selain memeriahkan pameran IWF
dengan acara talkshow, stand Pokja
AMPL juga mengadakan acara puppet
show dari Sahabat Air Sanitasi (SAS)
yang anggotanya terdiri dari para
pelajar sekolah dasar sejumlah sekolah
di Jakarta.
Dalam pangelaran boneka tersebut,
para
pelajar
ini
menampilkan
pertunjukkan menarik terkait pentingnya
menjaga kelestarian air dan sanitasi.
Salah satu pesan utama yang
disampaiakna ialah lindungi air dengan
tidak buang sampah di sungai, waduk maupun selokan.
Galuh Kencono Wulan, fasilitator dari Forkami menyatakan kegiatan SAS sudah berlangsung selama 4 (empat)
tahun. “Terhitung sampai sekarang ada 36 sekolah di Jakarta yang kami ajak dalam program Sahabat Air

Sanitasi ini,” jelas Galuh. Lebih lanjut Galuh menjelaskan setiap tahunnya, dari sekolah-sekolah tersebut dibina
lima murid kelas empat untuk kemudian diharapkan menularkan kebiasaan baik kepada para rekan-rekannya.
Perihal menularkan kebiasaan baik pada teman-temannya ini, pengajar dari SDN 05 Pagi Lenteng Agung, Dede
(45), membenarkan. “Anak-anak Sahabat Air Sanitasi ini, meskipun hanya lima orang, tapi kami selalu lihat
mereka bisa membimbing adik-adiknya,” terang Dede. Dede memberi contoh misalnya, dalam mengambil air
wudhu, anak-anak tidak pernah membuka keran air terlalu lebar, mereka juga membuang sampah pada
tempatnya, dan mengajarkan lagu-lagu cinta lingkungan pada teman-temannya.

AGENDA PERSIAPAN & KEGIATAN PAMERAN HAD
WAKTU
6 MEI 2013
17.00 – 22.00

7 MEI 2013
08.00 – 11.00
11.00 – 14.00

KEGIATAN

KETERANGAN / PIC


Persiapan dan Pemasangan Tenda

Kelly R.
Vendor
Agus Syuhada
M. Ujang Supriatna

PEMBUKAAN KEGIATAN SEMINAR &
PAMERAN

Kelly
Cheerli
Nissa Cita
Imam Utomo
Rozi Kurnia
Meddy Ch
Desak Putu Riawaty

TALKSHOW RPA & PUPPET SHOW SAHABAT AIR
SANITASI
NARASUMBER :
EKO WIJI PURWANTO (KASUBDIT AIR MINUM
AIR LIMBAH, BAPPENAS)
GALUH KENCONO (FORKAMI)

DEDE (SDN 05 PAGI LENTENG AGUNG)
MODERATOR : ALDY MARDIKANTO, NUR
AISYAH NASUTION
14.00 – 17.00
8 MEI 2013

EXHIBITION REGULAR ACTIVITIES

09.00 – 17.00

EXHIBITION REGULAR ACTIVITIES
QUIZES,
Door Prizes,

Cheerli
Ridwan Bahtiar
Mawardi
Eka Subiyanti
Aguswan Efendi
Yanuar Wahyudi

9 MEI 2013
09.00 17.00

EXHIBITION REGULAR ACTIVITIES
QUIZES,
Door Prizes,
Closing Preparation

Kelly Ramadhanti
Noor Aini
Iman Utomo
Asep Muhaemin
Nuri Hidayati
Yudi Wahyudi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA

B

5212
11

ADVOKASI, PROMOSI, DAN DOKUMENTASI AMPL

Volume

8,000,000
1

PKT

8,000,000

Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Penyiapan Desain dan Pengadaan Materi Stand
Partisipasi Pameran/Sewa stand pameran
Uang Transport dalam kota

5221
51

Harga Satuan

Belanja Bahan
Materi Promosi AMPL

5212
19

satuan

43,300,000
1
1
20

PKT
PKT
PKT

25,000,000
15,000,000
110,000

Belanja Jasa Profesi
Narasumber Eselon III kebawah (2 org x 2 jam
x 1 kali)
Moderator (2 org x 2 jam X 1 kali)

8,000,000

25,000,000
15,000,000
2,200,000

6,400,000
4

OJ

900,000

3,600,000

4

OJ

700,000

2,800,000

Lampiran :
1. Media Release Kegiatan
2. Disain – Disain (Pameran Stand, Materi Komunikasi) untuk Rangkaian Kegiatan HAD 2013
3. Surat Undangan, Daftar Hadir Pengunjung, dll TOR,
4. Foto-Foto Kegiatan
5. Lampiran lain-lain

Siaran Pers : Untuk Segera Disiarkan

Pokja AMPL Serukan Kerja Sama Pengelolaan Air

Jakarta, 22 Maret 2012, Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL)
menyerukan seluruh pihak dan elemen masyarakat meningkatkan kerja sama dalam pengelolaan air
minum di Indonesia.
“Kerja sama yang dimaksud adalah kerjasama di semua lini, dari hulu ke hilir,” papar Nugroho Tri
Utomo, Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas, sekaligus Ketua 1 Pokja AMPL Nasional.
Menurut Nugroho, kerjasama di tingkat hulu dimaksudkan untuk melindungi sumber air baku yang
mengalami banyak pencemaran, sementara kerjasama di tingkat operator untuk mengurangi bahaya
kebocoran serta kerjasama di level masyarakat untuk merubah perilaku penggunaan air.
Kebutuhan kerjasama pengelolaan air sangat mendesak, dan butuh dukungan berbagai pihak. Di
Indonesia, data terakhir Badan Pusat Statistik menyebutkan, pemenuhan proporsi penduduk
terhadap air minum aman di tahun 2011 baru tercatat 55,04 persen atau masih ada lebih dari 80
juta masyarakat yang belum terpenuhi kebutuhan air minum amannya. Jumlah ini akan terus
merangkak naik seiring dengan pertumbuhan penduduk kita.
Fakta lain yang dihadapi pemerintah adalah jumlah total kebutuhan dan investasi yang tersedia di
sektor air minum masih jauh dari mencukupi. Dari 65 Triliun dana yang dibutuhkan, baru tersedia 38
triliun dana untuk pembangunan air minum. Jumlah dana tersebut dihitung dari APBN, asumsi
jumlah Dana Alokasi Khusus, dan subsidi.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Pembangunan air minum tidak bisa
dilakukan sendiri-sendiri, harus ada upaya kongkrit menyatukan seluruh pihak menjalin kerjasama
yang lebih luas baik dari seluruh pihak,” sambung Nugroho.

2013, Tahun Kerjasama Air internasional
Mendekati tenggat pencapaian target pembangunan milenium (MDGs), penduduk dunia masih
dihantui ancaman bahaya karena kekeringan dan kekurangan air dan sanitasi. Badan Perserikatan
Bangsa-Bangsa mencatat setidaknya ada 780 juta orang di dunia tidak memiliki akses terhadap air
bersih dan hampir 2,5 miliar tidak memiliki akses terhadap sanitasi yang memadai. Belum lagi
kenyataan enam hingga delapan juta orang meninggal setiap tahunnya akibat bencana dan penyakit
terkait air.

Demikian halnya dengan Indonesia, selain upaya mengejar ketertinggalan di sektor air minum, akses
masyarakat terhadap layanan sanitasi yang layak baru mencapai 55, 60 persen menuju target 62, 41
persen MDGs.
Inilah yang mendasari semangat Majelis Umum PBB mendeklarasikan tahun 2013 sebagai Tahun
Internasional Kerjasama Air PBB. Potensi kerja sama air sangat besar manfaatnya, baik di sektor
ekonomi, sosial, atau lingkungan. Kerjasama sangat penting tidak hanya untuk menjamin distribusi
yang berkelanjutan dan adil tetapi juga untuk membina dan memelihara hubungan damai baik di
dalam maupun di antara masyarakat.

Pokja AMPL Nasional
Pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan disadari tidak hanya terkait pada satu aspek semata tetapi
membutuhkan integrasi dari berbagai aspek, yakni teknis air minum dan sanitasi, kelembagaan, pembiayaan,
sosial, dan lingkungan hidup. Berdasarkan pemahaman itulah maka dibentuk Kelompok Kerja Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) di tingkat nasional.
Sampai saat ini terdapat sembilan kementerian/lembaga yang tergabung dalam Pokja AMPL. Kesembilan
kementerian/lembaga tersebut adalah Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian,
Kementerian Lingkungan Hidup, dan Badan Pusat Statistik. Keberjalanan Pokja AMPL ini dikoordinasikan oleh
Bappenas
Salah satu pencapaian penting dari keberadaan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan adalah
tersusunnya Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL BM) dan
konsep Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Lembaga. Kebijakan Nasional
AMPL BM terdiri dari 11 prinsip Pembangunan AMPL BM yang dalam lima tahun terakhir telah
dioperasionalisasikan dan diterapkan melalui berbagai program/proyek AMPL yang ada di Indonesia.

Informasi Lebih Lanjut :
Nissa Cita A. – Communication Officer - Email : nissa@ampl.or.id HP : 08121843697
Sekretariat Pokja AMPL Jln. RP Soeroso No 50 Gondangdia – Menteng Jakarta Pusat 10350
Telp Fax: 021-31904113
Buka informasi terkini untuk melihat perkembangan pembangunan AMPL

www.ampl.or.id

Siaran Pers : Untuk Segera Disiarkan

Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku
Jakarta, 26 Maret 2012 – Masih dalam semangat perayaan Hari Air Dunia 2013, wadah
pemangku kepentingan sektor air minum ibu kota yang tergabung dalam Forum Air Jakarta
(FAJ), mendorong disusunnya road map atau peta jalan penyelamatan krisis air baku untuk
air minum di wilayah Jakarta.
Peta jalan ini akan menjadi rekomendasi para pembuat kebijakan dan seluruh pemangku
kepentingan dan operator air minum di Jakarta untuk mengambil langkah cepat dan tepat
dalam membebaskan ibu kota dari ancaman krisis air baku.
“Jakarta saat ini sedang menghadapi krisis air minum karena kebutuhan terhadap air minum
meningkat sementara pasokan air baku relatif sama. Peta jalan ini akan menjadi langkah awal
nyata dalam penanganan permasalahan air baku kita,” papar Ketua FAJ, Ir. Sri Widayanto
Kaderi dalam Diskusi ‘Air Minum Jakarta Rawan Ketersediaan Air Baku’ yang diselenggarakan
Selasa (26/03) ini di Ruang Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.
Keberadaan FAJ masih seumur jagung, dan baru saja diluncurkan bertepatan dengan
peringatan Hari Air Dunia tanggal 22 Maret 2013. Walaupun demikian, FAJ yang dimotori
oleh Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) dan Kelompok Kerja (Pokja)
AMPL bersama dengan penyelenggara air minum Jakarta (PAM Jaya, Aetra, PALYJA, PJT II,
Perpamsi, Badan Regulator Pelayanan Air Minum Jakarta) telah bertekad untuk melakukan
tindakan nyata, dan diawali dengan audiensi terbatas kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta,
Basuki Tjahaja Purnama, pada hari ini (26/03).
Kegiatan audiensi kemudian dilanjutkan dengan Diskusi “Air Minum Jakarta Rawan
Ketersediaan Air Baku” sebagai langkah awal FAJ dalam membantu pemerintah dalam
mengatasi kelangkaan air baku. Dalam diskusi tersebut dipaparkan permasalahan utama
krisis air baku yang telah dilakukan FAJ pada pertemuan pendahuluannya. Permasalahan
tersebut di antaranya adalah adalah tidak adanya jaminan kuantitas dan kualitas pasokan air
baku untuk diolah di unit pengolahan air serta koordinasi antarlembaga dalam pengelolaan
hulu-hilir sumber daya air yang kurang optimum sehingga solusi yang diambil bersifat
jangka pendek dan parsial.

Sri Widayanto Kaderi menyatakan inilah yang mendasari semangat pembentukan FAJ. “Kami
ingin mencari solusi bersama. Permasalahan air baku ibu kota menjadi tanggung jawab
bersama, baik pemerintah Provinsi Jakarta maupun berbagai pemangku kepentingan.
Kolaborasi diperlukan untuk mencari solusi yang memungkinkan dalam memastikan suplai
air minum di Jakarta yang berkualitas dan berkelanjutan,” jelasnya.

Mencari Terobosan Kreatif
Terobosan kreatif mutlak diperlukan karena defisit air di DKI Jakarta diperkirakan terus
berlanjut. Dengan jumlah penduduk mencapai 11,4 juta jiwa tahun 2010, saat ini DKI
mengalami defisit air hingga 10 meter kubik per detik. Kota metropolitan ini
menggantungkan 80% pasokan air dari Saluran Tarum Barat yang membawa air baku dari
Waduk Jatiluhur ke Jakarta.
Penanganan masalah air baku di Jakarta juga akan mendorong pemenuhan akses penduduk
untuk air minum aman seperti yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan target Pembangunan Milenium (MDGs). Di tingkat
nasional, saat ini pencapaian akses penduduk terhadap air minum aman baru tercatat 55,04
persen, atau masih ada 80 juta masyarakat yang belum terpenuhi kebutuhan air minum
amannya.
“Kami berharap terobosan-terobosan itu muncul dalam peta jalan (roadmap) yang akan kita
usung bersama nanti,” pungkas Sri.