83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

  Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BJB yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) BJB adalah kredit modal kerja dan/ atau investasi yang diberikan kepada usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi perorangan dan/atau badan usaha yang memiliki usaha produktif atau lembaga linkage, kemudian dimintakan penjaminan kepada penjamin untuk selanjutnya disebut kredit. Ada 3 (dua) jenis KUR, yaitu KUR Mikro BJB, KUR Ritel BJB dan KUR Linkage. KUR Mikro dengan plafon sampai dengan Rp 20 Juta dikenakan suku bunga kredit maksimal 22% per tahun.KUR Ritel dengan plafon dari Rp 20 Juta sampai dengan Rp 500 Juta dikenakan suku bunga kredit maksimal 14% per tahun.KUR

  

Linkage dengan plafon sampai dengan Rp 2 milyar. KUR Linkage biasanya

  menggunakan lembaga lain, seperti Koperasi, BPR, dan Lembaga Keuangan Non- bank, untuk menerus-pinjamkan KUR dari Bank Pelaksana kepada UMKMK.

  Sesuai dengan tujuan penelitian yang terkait dengan Mekanisme Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Jabar Banten Cabang Surabaya, penulis dapat mengetahui beberapa hal sebagai berikut :

  1. Syarat-Syarat Pemberian KUR pada Bank Jabar Banten Cabang

  Apabila calon debitur akan mengajukan permohonan KUR di Bank Jabar Banten Cabang Surabaya, maka setiap calon debitur harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a.

  Berusia paling rendah 21 tahun atau sudah menikah yang memiliki kegiatan usaha produktif minimal telah berjalan selama 1 tahun b.

  Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi dari perbankan dan atau tidak sedang menerima Kredit Program dari Pemerintah yang dibuktikan dengan hasil Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia pada saat permohonan kredit/pembiayaan diajukan, Kecuali sedang menikmati kredit konsumtif.

  c.

  Dalam hal pemohon masih memiliki baki debet yang tercatat dalam Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia, tetapi yang bersangkutan sudah melunasi pinjaman, maka diperlukan Surat Keterangan Lunas/Roya dengan lampiran cetakan rekening dari Bank Pelaksana/pembiayaan sebelumnya.

  d.

  Tidak masuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia dan tidak terindikasi mempunyai kredit bermasalah baik sebagai perorangan, badan usaha atau pengurus.

  e.

  Tidak ada informasi negatif dan tidak sedang terlibat/menghadapi masalah hokum.

  Manfaat-manfaat yang diperoleh baik oleh nasabah maupun bank dalam pengajuan Kredit Usaha Rakyat di Bank Jabar Banten Cabang Surabaya adalah sebagai berikut : a.

  Bagi Nasabah Membantu untuk meningkatkan usahanya, sehingga diperoleh penghasilan yang memadai dan dapat meningkatkan kesejahteraan.

  b.

  Bagi Bank 1.

  Bank memperoleh pendapatan dari bunga dan biaya administrasi yang diperoleh dari debitur.

  2. Dengan adanya bunga kredit diharapkan rentabilitas bank akan membaik dan perolehan laba meningkat.

  3. Dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat akan membantu dalam memasarkan produk dan jasa perbankan lainnya.

  4. Pemberian kredit untuk merebut pangsa pasar dalam industri perbankan.

  5. Pemberian kredit juga untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha bank.

  3. Pihak-pihak yang terkait dalam penyaluran KUR pada Bank Jabar Banten Cabang Surabaya.

  Pihak yang terkait dalam prosedur pelaksanaan pemberian KUR adalah nasabah selaku pemohon kredit, pihak bank penyelenggara KUR diantaranya: Loan Service yang berperan sebagai

  Processing yang berperan melakukan pencairan kredit yang telah

  disetujui dan direalisasi; Bookeping and Control yang berperan membuat jurnal pembukuan dan mengelola bukti transaksi untuk di unggah ke situs BI, pihak notaries yang berperan dalam pelaksanaan akad kredit sebagai bukti legalitas akad yang dilakukan sehingga apabila terjadi wan prestasi oleh salah satu pihak , berkas akad kredit tersebut dapat dibawa ke pengadilan.

  4. Mekanisme Pemberian KUR pada Bank Jabar Banten Cabang Surabaya.

  Calon debitur datang ke bank untuk mengajukan permohonan KUR dengan melengkapi persyaratan dan dokumen-dokumen yang ditentukan oleh Bank Jabar Banten Surabaya. Setelah itu pihak bank akan melakukan analisa terhadap nasabah dan jaminan yang diberikan oleh nasabah untuk menentukan plafond kredit yang akan diberikan bank. Setelah dilakukan analisa, selanjutnya permohonan kredit tersebut akan dirapatkan oleh para komite kredit. Setelah itu akan mengetahui apakah permohan kredit tersebut diterima atau ditolak. Apabila disetujui, maka akan terjadi proses realisasi kredit dengan melakukan akad kredit oleh notaris dan debitur (suami istri).

  5. Analisa penentuan plafond, angsuran kredit, bunga kredit dan agunan kredit pada Bank Jabar Banten Cabang Surabaya.

  a.

  Analisis kredit tidak boleh merupakan suatu formalitas yang dilakukan semata-mata untuk memenuhi prosedur. Analisis kredit harus dibuat secara lengkap, akurat dan objektif yang minimal meliputi hal-hal sebagai berikut :

  1) Menggambarkan semua informasi yang berkaitan dengan usaha dan data pemohon termasuk hasil penelitian pada daftar kredit macet.

  2) Penilaian atas kelayakan jumlah permohonan kredit dengan proyek atau kegiatan usaha yang akan dibiayai, dengan sasaran menghindari kemungkinan terjadinya praktek mark -up yang dapat merugikan bank.

  3) Menyajikan penilaian yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit.

  4) Pengevaluasian nilai dari agunan yang di jaminkan oleh calon debitur. Karena penentuan plafond yang diberikan sebesar 80% dari nilai agunan.

  b.

  Angsuran dan bunga Kredit.

  Dalam pembayaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagaimana di tuliskan dalam perjanjian kredit yaitu pembayaran kembali angsuran diperhitungkan berdasarkan perhitungan bunga yang dibayar pada setiap bulan setelah realisasi kredit.

  Besarnya angsuran dipengaruhi oleh jumlah kredit yang diajukan, tingkat bunga dan jangla waktu c.

  Agunan Kredit Jaminan kredit merupakan salah satu syarat untuk dapat dikabulkannya permohonan kredit. Jaminan kredit digunakan sebagai alternative dari Bank Jabar Banten Cabang Surabaya untuk mengatasi apabila debitur nantinya tidak mampu membayar kembali kewajiban yang harus dibayar pada jangka waktu tertentu, untuk itu suatu jaminan yang digunakan harus ada pengikatnya.

  6. Hambatan yang Muncul Dalam Proses Pemberian KUR pada Bank Jabar Banten Cabang Surabaya a.

  Peraturan yang lama telah diganti dengan peraturan perkreditan yang baru, yang memperbolehkan bagi calon debitur untuk memiliki tanggungan kredit pada bank lain. Maka banyak debitur yang kemampuan untuk mengangsur kewajiban jadi berkurang karena telah terbagi oleh angsuran kredit lain yang telah di ambil oleh debitur.

  b.

  Pernah terjadi tunggakan pembayaran angsuran oleh debitur yang disebabkan karena menurunnya usaha yang sedang dijalankan. 5.2 Saran diberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi Bank Jabar Banten Cabang Surabaya, yaitu : 1.

  Memang telah diperbolehkan bagi calon debitur untuk memiliki tanggungan kredit pada bank lain namun tetap dengan cara yang selektif dengan melalui pertimbangan para petugas Analis Kredit dan keputusan Rapat Komite Kredit yang berdasarkan plafond yang diminta dan jangka waktunya beserta agunan. Walaupun setelah dianalisa nasabah mampu membayar angsuran lain, namun apabila kredit yang telah diambil nasabah terlalu banyak maka disarankan untuk tidak memberikan kredit kepada nasabah tersebut agar resiko gagal bayar bisa diperkecil.

  2. Apabila debitur beritikad baik maka proses penyelamatan kredit bisa dilakukan secara damai dengan cara pemberian fasilitas penjualan agunan di bawah tangan agar debitur bisa menjual agunannya sendiri untuk melunasi hutangnya. Setelah agunan dijual oleh debitur, maka hasil dari penjualannya tersebut di bayarkan ke bank sesuai sisa jumlah angsuran kredit yang harus dilunasi beserta denda yang dikenakan akibat tunggakan.

  Sisa dari penjualan agunan tersebut akan menjadi milik debitur dan dokumen dari agunan tersebut dikembalikan oleh pihak bank untuk diberikan kepada pemilik sah dari agunan tersebut. Apabila debitur tidak ada itikad baik maka, Bank akan melakukan penagihan dengan cara didatangi langsung oleh pihak bank dan memberikan informasi akan

DAFTAR PUSTAKA

  Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya

  Bank Jabar Banten. 2014. Standard Operating Procedure Kredit Usaha Rakyat, Bandung

  Bank Jabar Banten (Online), diakses 28 Desember 2014)

  Ferdinand Wisnu, 2013. Pengertian Bank, Jenis-jenis Bank, Fungsi Bank, dan Reformasi Ba pengertian-bank-jenis-jenis-bank-fungsi-bank-dan-reformasi-bank, diakses

  24 Desember 2014) Frianto Pandia, 2012, Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, Jakarta, Penerbit: Rineka Cipta.

  Gatot Supramono, 2009, Perbankan dan Masalah Kredit : Suatu Tinjauan di

  Bidang Yuridis, Jakarta, Penerbit: Rineka Cipta

  Ismail, 2010, Manajemen Perbankan,Dari Teori Menuju Aplikasi,Edisi I, Cetakan ke -2, Jakarta, Penerbit: Kencana Prenada Media Group. Jopie Yusuf, 2009, Panduan Dasar Untuk Account Officer, UPP AMP YKPN,

  Yogyakarta Kasmir. 2012. Dasar -dasar Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Penerbit PT.

  Raja Grafindo Persada Melayu S. P. Hasibuan, 2008, Dasar -Dasar Perbankan, Jakarta, Penerbit: PT. Bumi Aksara

  Maryanto Supriyono, 2011, Buku Pintar Perbankan, Yogyakarta, Penerbit: Andi Yogyakarta

  Republik Indonesia, Undang-Undang Perbankam Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 Nopember 1998.