Rancang Bangun Mesin Pengepres Tembakau
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sudah tidak menjadi hal yang baru jika standarisasi merupakan kebutuhan
semua sektor industri, hal ini dibuktikan dengan adanya BadanStandarisasi Nasional
maupun Internasional. Dalam kegiatan dunia usahabarang atau jasa tersebut harus
memenuhi permintaan pasar dalam artiansesuai standar. Standarisasi dibuat dengan
tujuan menjadikan acuan olehsemua orang dalam pembuatan suatu barang ataupun
jasa.
Mahalnya harga tembakau dan meningkatnya permintaan akankebutuhan
tembakau itu berimbas pada banyaknya Home-Industri yangbermunculan khususnya
dalam pengelolahan tembakau itu sendiri. Dalamhal ini Home-Industri hanya
mengolah tembakau dari bahan baku menjadibahan setengah jadi karena keterbatan
alat dan komponen pendukung yanglainnya sehingga para pelaku Home-Industri
hanya memasok barang dalamkeadaan setengah jadi ke produsen yang lebih besar/
pabrik.
Dalam pengelolahan tembakau ini banyak tuntutan yang dianjurkanoleh pihak
pabrik – pabrik untuk tetap menjaga kuaitas dari bahan olahanyang sebagian besar
dilakukan oleh para pelaku Home-Industri hal inisupaya barang yang dihasilkan
seragam antara pelaku Home-Industri yangsatu dengan yang lain. Mulai dari proses
penyortiran,
pengepresan,pemeraman,
perajangan,
pengeringan,
kemudian
penjepretan semuanyaharus seragam dan sesuai dengan standar yang ada ataupun
yang ditentukanoleh pabrik.
Selama ini dalam proses penjepretan, para pelaku Home-Industrimelakukanya
dengan manual yaitu dengan cara menginjak – injak dauntembakau yang sudah kering
dalam suatu kotak yang ukurannya sudahditentukan oleh perusahaan. Dalam proses
tersebut membutuhkan tenagayang lebih karena tembakau ini mengembang pada saat
ditumpuk, padahaldari pihak perusahaan meminta dari hasil penjepretan harus
berbobotdiantara interval 40 kg – 50 kg.
Selain dari proses penjepretan yang dilakukan secara manual hal lainyang
menjadi permasalahan adalah dalam pengiriman barang. Dalampengiriman barang
menggunakan kendaraan roda empat (truck) karena hasil penjepretan yang berbeda
menjadikan proses pengiriman antara barang danruang yang ada di bak truck terdapat
space dan tidak bisa muat secaramaksimal.
Melihat
kondisi
seperti
itu
memberikan
kesempatan
untuk
mencobamerecanakan sebuah mesin pengepres yang mempunyai standar dan
sesuaidengan permintaan pabrik sehingga hasil pengolahan yang dilakukan olehpara
pelaku Home-Industri seragam. Selain itu membuat ukuran yang bakudari hasil
penjepretan sehingga dalam proses pengiriman barang tidakterjadi space dalam
kendaraan dan dapat memaksimalkan ruang dalam baktruck. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini diambil judul “RancangBangun Mesin Jepret Daun Tembakau Sistem
Hidrolis” yang berorientasipada pembuatan standarisasi dalam proses pengelolahan
tembakau.
2. Tujuan
Tujuan dari perencanaan mesin pengepres sistem hidrolis ini adalah
a. Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Merancang
b. Membuat standarisasi ukuran hasil penjepretan daun tembakau dengan
berat bersih 50 kg.
c. Merencanakan mesin penjepretan daun tembakau sistem hidrolis yang
efisien.
d. Sebagai solusi dan referensi bagi pelaku Home-Industri dalam bidang
pengolahan tembakau.
e. Sebagai bahan referensi bagi Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Negeri Surabaya.
f. Sebagai bahan bacaan bagi masyarakat umum.
3. Manfaat
Dari perencanaan yang dilakukan dalam pembuatan mesin penjepretan
daun tembakau dapat diambil manfaat antara lain:
a. Dapat membuat terobosan terbaru yaitu merancang mesin penjepretan
daun tembakau sistem hidrolis yang efisien.
b. Menghasilkan standarisasi hasil penjepretan daun tembakau sehinggadapat seragam
antara pelaku Home-Industri yang satu dengan yang lain.
c. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana perencaanaansebuah alat
atau barang.
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
a. Kapasitas Mesin.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan, kapasitas mesin yang
diinginkan oleh pihak Industri rokok yaitu menghasilkan hasil pengepresan dengan
berat 50 kg.
b. Dimensi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan, dimensi hasil pengepresan
menyesuaikan pada proses pengiriman ke Industri rokok serta conveyor yang
digunakan sebagai alat angkut di Industri yaitu sebagai berikut:
1. Truck.
Kendaraan yang digunakan yaitu truck dengan spesifikasi dimensi bak truck
adalah 400 cm x 200 cm x 150 cm. atau sama dengan 12.431.250 cm3.
2. Hasil pengepresan.
Dari data yang diambil di masyarakat, dimensi ukuran hasil pengepresan adalah
90 cm x 55cm x 55 cm. Angka tersebut merupakan permintaaan dari pihak pabrik
mengingat alat yang digunakan pada proses pengangkutan di pabrik mempunyai
lebar satu meter, sehingga lebar hasil pengepresan tidak boleh lebih dari satu
meter.
Maka, dalam perencanaan mesin press tembakau ini dibuatlah ukuran yang sama
dengan ukuran yang ada yaitu 90 cm x 55cm x 55 cm.
3. Posisi/susunan penataan tembakau.
Penataan/susunan tembakau kering tersusun 6 baris yang searah
( liat gambar ).
Gambar. Susunan penataan tembakau dalam kotak.
Keterangan :
1. Filter
2. Pompa dan Motor
3. Control valve
4. Actuator/silinder
hidrolik
5. Pinton
6. Relief valve
7. Tangki hidrolik
Mekanisme Penjepretan ( pengepresan )
a. Cairan hidrolik dari tangki diteruskan oleh pompa hidrolik dengan bantuan motor
listrik.
b. Cairan dikendalikan oleh control valve dimana dapat diarahkan sesuai kebutuhan
untuk menggerakkan silinder hidrolik.
c. Jika dari silinder hidrolik, tekanan sudah mencapai tekanan maksimum maka cairan
tersebut akan diarahkan oleh relief valve menuju ke tanki hidrolik agar tidak mencapai
over load pada silinder hidrolik yang dapat merusak motor penggerak dan pompa
hidrolik.
1. Latar Belakang
Sudah tidak menjadi hal yang baru jika standarisasi merupakan kebutuhan
semua sektor industri, hal ini dibuktikan dengan adanya BadanStandarisasi Nasional
maupun Internasional. Dalam kegiatan dunia usahabarang atau jasa tersebut harus
memenuhi permintaan pasar dalam artiansesuai standar. Standarisasi dibuat dengan
tujuan menjadikan acuan olehsemua orang dalam pembuatan suatu barang ataupun
jasa.
Mahalnya harga tembakau dan meningkatnya permintaan akankebutuhan
tembakau itu berimbas pada banyaknya Home-Industri yangbermunculan khususnya
dalam pengelolahan tembakau itu sendiri. Dalamhal ini Home-Industri hanya
mengolah tembakau dari bahan baku menjadibahan setengah jadi karena keterbatan
alat dan komponen pendukung yanglainnya sehingga para pelaku Home-Industri
hanya memasok barang dalamkeadaan setengah jadi ke produsen yang lebih besar/
pabrik.
Dalam pengelolahan tembakau ini banyak tuntutan yang dianjurkanoleh pihak
pabrik – pabrik untuk tetap menjaga kuaitas dari bahan olahanyang sebagian besar
dilakukan oleh para pelaku Home-Industri hal inisupaya barang yang dihasilkan
seragam antara pelaku Home-Industri yangsatu dengan yang lain. Mulai dari proses
penyortiran,
pengepresan,pemeraman,
perajangan,
pengeringan,
kemudian
penjepretan semuanyaharus seragam dan sesuai dengan standar yang ada ataupun
yang ditentukanoleh pabrik.
Selama ini dalam proses penjepretan, para pelaku Home-Industrimelakukanya
dengan manual yaitu dengan cara menginjak – injak dauntembakau yang sudah kering
dalam suatu kotak yang ukurannya sudahditentukan oleh perusahaan. Dalam proses
tersebut membutuhkan tenagayang lebih karena tembakau ini mengembang pada saat
ditumpuk, padahaldari pihak perusahaan meminta dari hasil penjepretan harus
berbobotdiantara interval 40 kg – 50 kg.
Selain dari proses penjepretan yang dilakukan secara manual hal lainyang
menjadi permasalahan adalah dalam pengiriman barang. Dalampengiriman barang
menggunakan kendaraan roda empat (truck) karena hasil penjepretan yang berbeda
menjadikan proses pengiriman antara barang danruang yang ada di bak truck terdapat
space dan tidak bisa muat secaramaksimal.
Melihat
kondisi
seperti
itu
memberikan
kesempatan
untuk
mencobamerecanakan sebuah mesin pengepres yang mempunyai standar dan
sesuaidengan permintaan pabrik sehingga hasil pengolahan yang dilakukan olehpara
pelaku Home-Industri seragam. Selain itu membuat ukuran yang bakudari hasil
penjepretan sehingga dalam proses pengiriman barang tidakterjadi space dalam
kendaraan dan dapat memaksimalkan ruang dalam baktruck. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini diambil judul “RancangBangun Mesin Jepret Daun Tembakau Sistem
Hidrolis” yang berorientasipada pembuatan standarisasi dalam proses pengelolahan
tembakau.
2. Tujuan
Tujuan dari perencanaan mesin pengepres sistem hidrolis ini adalah
a. Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Merancang
b. Membuat standarisasi ukuran hasil penjepretan daun tembakau dengan
berat bersih 50 kg.
c. Merencanakan mesin penjepretan daun tembakau sistem hidrolis yang
efisien.
d. Sebagai solusi dan referensi bagi pelaku Home-Industri dalam bidang
pengolahan tembakau.
e. Sebagai bahan referensi bagi Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Negeri Surabaya.
f. Sebagai bahan bacaan bagi masyarakat umum.
3. Manfaat
Dari perencanaan yang dilakukan dalam pembuatan mesin penjepretan
daun tembakau dapat diambil manfaat antara lain:
a. Dapat membuat terobosan terbaru yaitu merancang mesin penjepretan
daun tembakau sistem hidrolis yang efisien.
b. Menghasilkan standarisasi hasil penjepretan daun tembakau sehinggadapat seragam
antara pelaku Home-Industri yang satu dengan yang lain.
c. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana perencaanaansebuah alat
atau barang.
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
a. Kapasitas Mesin.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan, kapasitas mesin yang
diinginkan oleh pihak Industri rokok yaitu menghasilkan hasil pengepresan dengan
berat 50 kg.
b. Dimensi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan, dimensi hasil pengepresan
menyesuaikan pada proses pengiriman ke Industri rokok serta conveyor yang
digunakan sebagai alat angkut di Industri yaitu sebagai berikut:
1. Truck.
Kendaraan yang digunakan yaitu truck dengan spesifikasi dimensi bak truck
adalah 400 cm x 200 cm x 150 cm. atau sama dengan 12.431.250 cm3.
2. Hasil pengepresan.
Dari data yang diambil di masyarakat, dimensi ukuran hasil pengepresan adalah
90 cm x 55cm x 55 cm. Angka tersebut merupakan permintaaan dari pihak pabrik
mengingat alat yang digunakan pada proses pengangkutan di pabrik mempunyai
lebar satu meter, sehingga lebar hasil pengepresan tidak boleh lebih dari satu
meter.
Maka, dalam perencanaan mesin press tembakau ini dibuatlah ukuran yang sama
dengan ukuran yang ada yaitu 90 cm x 55cm x 55 cm.
3. Posisi/susunan penataan tembakau.
Penataan/susunan tembakau kering tersusun 6 baris yang searah
( liat gambar ).
Gambar. Susunan penataan tembakau dalam kotak.
Keterangan :
1. Filter
2. Pompa dan Motor
3. Control valve
4. Actuator/silinder
hidrolik
5. Pinton
6. Relief valve
7. Tangki hidrolik
Mekanisme Penjepretan ( pengepresan )
a. Cairan hidrolik dari tangki diteruskan oleh pompa hidrolik dengan bantuan motor
listrik.
b. Cairan dikendalikan oleh control valve dimana dapat diarahkan sesuai kebutuhan
untuk menggerakkan silinder hidrolik.
c. Jika dari silinder hidrolik, tekanan sudah mencapai tekanan maksimum maka cairan
tersebut akan diarahkan oleh relief valve menuju ke tanki hidrolik agar tidak mencapai
over load pada silinder hidrolik yang dapat merusak motor penggerak dan pompa
hidrolik.