Siklus sumber daya manusia Proyek

Laporan Praktikum Perencanaan proyek
Desy Kusumawardani
Asumsi yang muncul mengenai proyek adalah suatu aktivitas yang
muncul akibat dari adanya permasalahan, maupun karena lolos melalui
beberapa tahapan yang jelas dalam perkembangannya. Yang disajikan oleh
pakar ahli berbeda hal nya dengan yang disajikan praktikan mengenai definisi
proyek, proyek yang sebelumnya didefinisikan oleh Archibald, Stuckenbruck,
Cavendish dan Martin, Webster, Wideman, dan Kezner.
Archibald mengatakan bahwa siklus proyek harus diidentifikasi dari
awal hingga akhir dari suatu proyek, batas antar tahapan-tahapan yang ada
harus terpisah jelas agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dalam
menjalankan proyek. Disini diketahui bahwa archibald mencoba menegaskan
bahwa dalam proyek perlu adanya kejelasan mengenai rincian kegiatan yang
dilakukan, dimulai dari langkah awal sampai dengan akhir, agar bisa dilihat
perubahan nya dari waktu ke waktu sebagai evaluasi dari kegiatan proyek
yang

dilaksanakan.

Lain


hal

nya

dengan

Archibald,

Stuckenbruck

mengatakan bahwa dalam setiap proyek harus ada keberlanjutan antar
tahapan, artinya langkah-langkah dalam pengerjaaan proyek ini harus benarbenar dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang sudah direncanakan
sebelumnya, baik anggaran, sumberdaya serta jadwal kegiatan proyek itu
sendiri. Selain itu Stuckenbruck juga mencoba mengkombinasikan antara
tahapan proyek dengan kebutuhan pekerjaan (SDM), agar dalam tiap
kegiatan di dalam suatu proyek, pengalokasian SDM menjadi tepat dan
efisien sehingga dapat menekan pengeluaran dalam proyek yang kurang
efektif.
Cavendish dan Martin memiliki pemikiran sendiri mengenai siklus
proyek, mereka berdua mencoba mendeskripsikan contracting dengan umur

proyek. Sasaran yang ingin dicapainya adalah bagaimana proyek itu dapat
berjalan namun tidak terlalu banyak mengeluarkan pembiayaan, karena
terkadang suatu proyek sudah mulai dikerjakan namun dalam proses
prosedural

proyek,

penandatangan

kesepakatan

kontrak

itu

belum

berlangsung, artinya proyek berjalan sebelum kontrak dilakukan. Hal ini
terkait adanya proses lelang, ketika tender proyek sudah ada ditangan suatu
perusahaan, tender tersebut masih bisa diberikan kepada perusahaan lain

melalui lelang, ini bisa terjadi karena perusahaan tersebut tidak mampu
meneruskan proyek atau perusahaan tersebut ingin mengambil keuntungan

1

Laporan Praktikum Perencanaan proyek
Desy Kusumawardani
lain dari proyek sehingga proyek yang semula telah didapat dilelangkan
kepada perusahaan lain. Untuk itu Cavendis dan Martin berusaha
mendeskripsikan pemborongan tender

proyek dengan waktu proyek

berlangsung, agar dapat meminimalisir pembiayaaan proyek.
Sumberlain mengenai siklus proyek adalah Wideman, siklus proyek
untuk perusahaan dijabarkan dengan lebih rinci dengan membagi antara
siklus proyek perusahaan, siklus umur dari produk dan siklus proyek.
Wideman membagi siklus proyek lebih khusus, sehingga detail proyek untuk
perusahaan dengan proyek bebas memiliki perbedaan yang jelas, karena
target nya yang telah jelas antara perusaahaan dengan siklus umur dari

produk proyek yakni output dari proyek tersebut. Webster membuat
perubahan mengenai siklus proyek yakni membandingkan jarak hidup proyek
dengan umur fasilitas produk, dalam hal ini Webster mencoba melihat trend
perkembangan produk, sejauh mana waktu proyek mempengaruhi output
proyek. Aapakah dengan waktu yang lama dalam pengerjaan proyek akan
menghasilkan hasil yang maksimal atau sebaliknya, sehingga dapat diketahui
mana yang baik dalam menciptakan hasil produk proyek sehingga dapat
efisien dalam penggunaan waktu proyek.
Pada tahun yang sama Kezner juga membedakan secara jelas antara
umur

proyek

dengan

umur

fasilitas produk

berdasarkan


riset

dan

pengembangan. Kezner melakukan perincian yang detail mengenai siklus
proyek yang ia kemukakan, dimulai dari konsep proyek, hasil produk lalu
pemasaran produk dan terus melakukan proses pengembangan prosuk agar
hasil yang dicapai dapat maksimal.
Kemudian praktikan juga membuat tabel perbedaan antara lelang dan
MoU, ternyata ada beberapa hal yang signifikan berbeda. Pada lelang
dijumpai masa sanggah dalam tahapan mencapai penandatangan kontrak,
masa sanggah adalah masa yang diberikan kepada peserta lelang lainnya
untuk terakhir mengajukan sanggahan, baik itu keberatan terhadap proses
lelang, namun pada kenyataaan nya hal ini jarang sekali terjadi. Dari sifatnya
lelang dan MoU jauh berbeda, lelang secara terbuka diadakan, sehingga
semua pihak dapat mengikuti proses lelang ini, akan tetapi dalam MoU,
biasanay kontrak diakan secara tertutup, peserta yang mengikuti biasanya
sudah ditunjuk dan sudah diadakan kesepakatan diawal perjanjian nahwa


2

Laporan Praktikum Perencanaan proyek
Desy Kusumawardani
hanya melibatkan antara si penunjuk dengan yang ditunjuk, proses lelang
yang panjang dan sangat rumit merupakan salahsatu faktor mengapa lelang
tidak terlalu banyak diminati, karena dengan proses yang lama dan panjang
terlalu banyak memakan waktu dan kurang efisien. Sedangkan dalam MoU
proses nya sangat mudah, dan biasanya kedua belah pihak sudah
mempunya ketetapan masing-masing sehingga hanya tinggal menyatukan
persepsi, syarat lainnya pada lelang adalah barang/ jasa yang akan dilelang
minimal bernilai lima puluh juta rupiah, lain halnya MoU tidak ada
kesepakatan maupun undang-undang tertulis terkait nilai barang/ jasa,
mengenai aturan apa saja barang yang diperboleh untuk di MoU kan.Lelang
diadakan, salah satunya sebagai antisipasi adanya penyelewengan, biasanya
pemegang tender ini adalah swasta yang mengadakan.
I.

KESIMPULAN
Kesimpulan acara pertama mengenai Pemahaman Siklus Proyek dan


Penyelenggaraan Barang/Jasa antara lain :
1. Proyek adalah suatu aktivitas yang muncul akibat dari adanya
permasalahan, maupun karena lolos melalui beberapa tahapan yang
telah jelas prosesnya.
2. Terdapat perbedaan antara teori siklus proyek bedasarkan teori
Archibald, Stuckenbruck, Cavendish dan Martin, Wideman, Webster, dan
Kezner. Namun secara keseluruhan dari semua teori bertujuan
menghasilkan barang/jasa.
3. Teori Wideman merupan teori siklus proyek berdasarkan Riset dan
Development, sangat berbeda dari teori-teori lainnya. Hanya teori ini
yang mengembangkan riset dalam menghasilkan produknya.
4. Lelang dan MoU merupakan dasar penyelenggaraan barang/jasa dari
Keppres No 80 Tahun 2003 yang memiliki sifat, fungsi, dan tujuan yang
berbeda.
5. Lelang prosesnya lebih rumit dan memakan waktu lama, sedangkan
MoU singkat sehingga efisien waktu.
6. MoU terjadi karena sebelumnya memang sudah ada kesepakatan untuk
diakan perjanjian.


3

Laporan Praktikum Perencanaan proyek
Desy Kusumawardani
7. Lelang lebih bersifat terbuka dan umum, sedangkan MoU bersifat
tertutup.
8. Lelang

memupanyai

tujuan

yakni

mengantisipasi

adanya

penyelewengan.
9. Syarat utama adanya lelang adalah memiliki nilai sekurang-kurangnya

lima puluh juta
10. MoU bebas diadakan tanpa syarat nominal barang/ jasa.
II.

DAFTAR PUSTAKA
GTZ terjemahan Prabowo Adi Nugroho. 1999. Perencanaan Proyek
Berorientasi Tujuan (ZOPP). Yogyakarta: Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada.
Rijanta, R. Erlis Saputra dan Tim Asisten. 2011. Petunjuk Praktikum
Perencanaan

Proyek.

Yogyakarta:

Fakultas

Geografi

Universitas Gadjah Mada.

Soekadri.

2010.

Handout

mata

kuliah

Perencanaan

Proyek.

Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
http://www.safecomprogram.gov/NR/rdonlyres/70169F1E-F2E9-4835BCC4-31F9B4685C8C/0/MOU.pdf diakses 1 April 2010
http://www.maxwideman.com/papers/plc-models/plc-models.pdf,
diakses 1 April 2011
http://en.wikipedia.org/wiki/Memorandum_of_understanding, diakses 1
April 2011

http://dspace.mit.edu/bitstream/handle/1721.1/39816/ESD-260JFall
2003/NR/rdonlyres/Engineering-Systems-Division/ESD-260J
Fall2003/2CECCCEB-0165-42A3-B86A-B4BBA5A6930B/
0/l18ch22auctheory.pdf, diakses 2 April 2011
http://www.allpm.com/glossary.php, diakses 2 April 2011

4