Hukum Internasional iran contra HUKUM INTERNASIONAL

Hukum Internasional
KASUS IRAN CONTRA

Dosen Pengampu :
Jaka Susilo S.H., M.Si.,M.H
Disusun Oleh :
Putrisari Aninditawati
Danang Dwi Hartanto

C100150243 (C)
C100150107 (C)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA
2015

Skandal Iran Contra
Skandal Iran-Contra adalah skandal Amerika Serikat di dunia
intenasional yang cukup besar dan melibatkan orang-orang penting di
dalam pemerintahan Amerika Serikat (AS) pada saat itu. Selain wilayah

yang terlibat, juga membentuk poros kekacauan tersendiri yakni meliputi
Nikaragua (Contra)-Iran-Panama-Amerika Serikat-Israel dan negara
negara sekutu AS yang lain. ketika kasusnya sampai ke Publik lewat
sebutan populer The October Surprise (kejutan Oktober) karena bagian
utama skandal ini terjadi pada bulan Oktober 1980.

Pemilihan Presiden AS
Awalnya, kasus ini dimulai dengan adanya pemilihan presiden AS yang
diikuti dua kandidat saat itu yakni Jimmy Carter dan Ronald Reagan, dua
kandidat yang sama sama ingin menjadi American number One itu
bersaing sangat ketat. Mengingat posisi dan kepopuleran Jimmy Carter
lebih unggul, tim sukses Ronald Reagan yang saat itu dipimpin oleh
George H.W. Bush perlu berusaha mencari celah.
Dan celah tersebut justru terbuka di Iran. Tatkala mereka sibuk untuk
mempersiapkan kampanye, tersiar berita bahwa sejumlah warga AS
disandera di Teheran. Tim sukses Reagan cukup tanggap dan diam diam
membentuk konspirasi untuk sebisa mungkin membebaskan sandera
sekaligus mengangkat pamor Ronald Reagan untuk memenangkan
pemilu.


Pendekatan dengan Iran
Langkah pertama yang dilakukan George H.W. Bush (direktur CIA saat itu)
adalah berusaha mengadakan negosiasi dengan pemimpin Revolusi Islam
Iran, Ayatollah Khomeini. Rencana awal berjalan lancar karena Khomeini
bersikap kooperatif. Ia mengirim langsung perdana menteri Bani Sadr ke
Paris Perancis, tempat pertemuan rahasia yang disepakati kedua pihak.
Selain Bush, ikut pula manajer kampanye Reagan lainnya, William Casey.
Dalam pembicaraan yang berlangsung di sebuah hotel, ternyata Iran
bersedia membebaskan 52 sandera AS dengan syarat cukup mudah,
yakni AS cukup mengirimkan senjata antitank ke Iran guna menghadapi
Irak dalam perang Iran Irak. Tim Bush langsung setuju bahkan
memberikan tambahan bonus sebesar 40 juta dolar AS. tetapi pinta
mereka, para sandera dibebaskan menjelang usai pemilihan presiden.
Kedua pihak setuju dan pamor Reagan melesat.
Pada Januari 1981, aktor Hollywood itu dilantik sebagai presiden AS.
Pelantikan ini memukau rakyat Amerika Serikat karena pada hari yang
sama ke-52 sandera tiba kembali di AS. Sebagai hadiah, Bush diangkat
sebagai wakil presiden sementara Casey menjadi Direktur CIA.
Menghapus Jejak
Mengingat apa yang dilakukan tim sukses Reagan di Paris merupakan

misi rahasia dan melibatkan CIA, mereka berusaha semaksimal mungkin
agar konspirasi itu tidak terbongkar.
Salah satu cara yang dilakukan adalah memberikan kesan bahwa George
H. Bush tidak pernah berada di Paris, yakni usai pertemuan, Bush segera
diterbangkan dengan pesawat supersonik SR-71 Blackbird dengan
kecepatan Mach 3 (sebagai perbandingan Concorde hanya berkecepatan
maksumum mach 2.4) yang dipiloti Gunther Russbahcer dan mampu
mencapai daratan AS dalam waktu kurang dari dua jam. Setiba di AS,
Bush langsung menuju Hotel Hilton dan memberikan pidato
kampanyenya untuk memberi kesan selama ini baik baik saja di rumah.

Akan tetapi pertemuan di Paris segera tercium publik melalui pers AS
yang terkenal liberalnya itu.
CIA segera bertindak dan seperti biasa melancarkan praktik tipu daya.
Agen kepercayaan Bush di CIA, Frank Snepp, melakukan counter news
dengan menulis artikel di surat kabar lokal Village Voice tentang perihal
pilot SR-71. Dimana pada harian itu, Gunter Russbacher dikatakan tidak
mampu menerbangkan pesawat itu karena tidak pernah mendapatkan
latihan . Tetapi pers dan penyidik legal yang melakukan investigasi
mendapatkan fakta bahwa Gunther pernah dilatih dan mampu

menerbagkan pesawat tersebut.
Keadaan mulai runyam ketika para saksi yang meliha Bush di Paris buka
suara. Diantaranya agen Mossad Israel yang terlibat penyaluran senjata
AS ke Iran, Ari Ben Menashea yang tanpa diduga memberikan kesaksian,
juga dokumen PM Iran, Bani Sadr yang mengindikasikan tentang
kehadiran Bush. Memang ada satu agen CIA yang berusaha melakukan
penyangkalan saat diperiksa tim penyidik, namun gagal dan tidak mampu
membuktikan kebenaran alibinya pada saat test kebohongan (lie
detector).
Kendati bukti dan fakta jelas-jelas menunjukkan keberadaan Bush di
Paris, agen rahasia CIA berusaha keras melindungi Bush, bahkan dua
agen rahasia memberikan keterangan bahwa mereka sedang mengawal
Bush berlibur akhir pekan di Pennsylvania. Penyangkalan yang juga
dilakukan para Secret Service ternyata cukup ampuh dan penyidikan
terhadap Bush seolah menemui jalan buntu.
Kebuntuan semakin menjadi ketika Partai Republik (partainya Bush),
Gedung Putih dan Senat AS menekan pihak penyidik untuk menutup
investigasi kasus October Surprise. Apalagi sejumlah saksi kunci, pilot
Russbacher memilih diam dan menyangkal segala tuduhan.
Memasuki tahun 1991 atau 10 tahun setelah peristiwa itu , tekad

penyidik seolah habis dan kasus pun ditutup. Namun dua tahun
kemudian kasus ini dibuka oleh Komite Penyelidik yang dipimpin oleh
Lee Hamilton.

Perkembangan Kasus
Lewat investigasi yang ditempuh cukup keras, Komite penyelidik berhasil
mengunkap satu persatu kasus ini. bahkan diambil kesimpulan bahwa
perbuatan bush dan Reagan dianggap menjurus pada tindakan kriminal,
terlebih telah melibatkan CIA dan Partai Republik dengan seluruh
kegiatan yang dinyatakan ilegal. Bahkan dengan konsekwensi sanksi
berupa impeachment kepada presiden. Untuk menanggapi hal tersebut,
Reagan membuat pernyataan resmi kepresidenan tentang hubungan ASIran. Dikatakan tidak ada masalah apa pun dalam hubungan kedua
negara. Negeri ini juga tidak lagi memberi indikasi teror yang
mengancam AS.
Namun fakta lain menunjukkan bahwa skandal ini tidak hanya sekali
terjadi. pada tahun 1984 ketika agen CIA yang menjadi kontak Iran di
Timur Tengah, William Buckley diculik gerilyawan Hezbollah di Libanon,
Reagan segera meminta National Security Council (NSC) untuk
membebaskannya. Saat itu penculik tidak hanya menyandera William
Buckly namun juga sejumlah warga Inggris dan Amerika yang bekerja

sebagai peneliti dan pekerja sosial.
Belakangan Buckley tewas ditembak, namun tim NSC berusaha
mebebaskan sisanya. Tim NSC sendiri terdiri dari pejabat penting seperti
wakil presiden (saat itu) George H. Bush, Menteri sekertaris Negara
George Shultz, Menteri pertahanan Caspar Weinberger,Direktur CIA
William Casey, Penasehat Keamanan Nasional Robert Mc Farlane dan
Letnan Kolonel Oliver North yang bertugas di lapangan.
Mereka kembali melakukan negosiasi dengan pemerintah Iran guna
membujuk Hezbollah untuk membebaskan sandera. Iran setuju dan
meminta imbalan penjualan senjata AS dalam jumlah besar diantaranya
ribuan rudal anti pesawat Hawk, rudal antitank dan suku cadang pesawat
terbang (sejak Revolusi Iran, AS mengembargo persenjataan Iran yang
umumnya buatan AS warisan Shah Iran Mohammad Reza Pahlavi).
Sebagian diantaranya diselundupkan lewat Israel dan hampir semua
transaksi penjualan dilakukan oleh Letkol Oliver North.

Dari sinilah kasus ini mencuat dengan sebutan Iran-Contra. Rupanya,
sebagian keuntungan penjualan senjata itu dikirim ke Nikaragua untuk
membiayai operasi gerilyawan Contra melawan pemerintahan komunis
Sandinista, Daniel Ortega. Sebagian untuk membayar broker senjata

diantaranya pengusaha Arab Saudi, Adnan Kashoggi dan penyandera.
Dan sisanya dimasukkan kedalam rekening perusahaan fiktif milik CIA
melalui tangan Oliver North.
Namun untuk kasus yang kemudian dikenal sebagai Iranian Gate itu
Reagan punya alasan tersendiri. Misi NSC dilakukan untuk membebaskan
sandera bukan semata-mata menemui Ayatollah Khomeini yang
dianggap musuh, melainkan juga menemui para kalangan moderat Iran
yang memiliki pandangan positif terhadap AS. Dilain pihak, bantuan
kucuran dana hasil penjualan senjata ke gerilyawan Contra Nikaragua
disebutnya untuk misi sosial kemanusiaan bagi rakyat Nikaragua.
Penyelidikan yang dilakukan cukup lama terhadap Letkol Oliver North
tidak sampai membuat jatuhnya pemerintahan Reagan.
Namun kekebalan politik yang diberikan kepada North tidak mampu
menyelamatkan dirinya. Ia akhirnya dinyatakan bersalah dan dipenjara.
Banyak pihak mengatakan North dikorbankan untuk menyelamatkan
Reagan dan pelaku lainnya dalam skandal itu. Baru ketika George H. Bush
menjadi presiden (1988-1992) penyidikan itu berhenti. Perang Teluk I
juga menggiring rakyat AS untuk melupakannya.

Pengampunan

Memasuki tahun 1992 atau sebulan sebelum masa kepresidenan
berakhir, Bush yang akan mencalonkan diri lagi ternyata berhasil diganjal
rivalnya Bill Clinton. bush tidak berkutik ketika Bill Clinton sengaja
memojokkan dirinya dengan mengungkit kembali kasus Iran-Contra.
merasa tidak dapat menyaingi kembali Clinton, Bush memanfaatkan
masa akhir jabatannya dengan mengampuni aktor Skandal tersebut.
Pengampunan yang dilakukan bulan Desember 1991 itu diamini Kongres
AS dan bersihlah nama Caspar Weinberger dan rekannya yang terlibat.
Di lain pihak untuk membuktikan bahwa Bush bersih dan tidak melakukn
pelanggaran prosedur dalam kasus itu, Bush menantang lembaga hukum

Griffin Bell's dan King & Spaulding untuk kembali melakukan
penyelidikan. Hasilnya Bush memang bersih dan bisa melepas kursi
kepresidenan tanpa pamor buruk, namun gagal menjadi presiden untuk
kedua kali.
Semasa pemerintahan Bill Clinton, pengampunan terhadap pelaku
skandal Iran-Contra sempat dilakukan secara massal seluruhnya
mencapai 176 orang. Dengan demikian ketika George W. Bush menjabat
presiden, dia tidak lagi dipusingkan dengan kasus ayahnya, bahkan
mampu menduduki jabatan presiden AS kedua kalinya.