BULLET POTO GW at BULLET SEJARAH PRAMUKA

siboykasaci
Just another WordPress.com site







Menu utama
Skip to content
Beranda
ISI SKRIPSI
POTO”GW
SEJARAH PRAMUKA DUNIA
TEORI KESEJAHTERAAN

APR

282012


SKRIPSI KOPERASI
PENGARUH PENDAPATAN KOPERASI MAHASISWA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANGGOTA
DITINJAU DARI EKONOMI ISLAM
( Studi di Koperasi Mahasiswa Al-Hikmah IAIN “SMH” Banten )
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
pada Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam
Institut Agama Islam Negri “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten
Di susun oleh :
Aziz Rustandi
NIM. 071400021
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
“SULTAN MAULANA HASANUDDIN” BANTEN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

   
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam dan diajukan pada jurusan Ekonomi Islam Fakultas

Syari’ah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negri “Sultan Maulana Hasanuddin”
Banten, ini sepenuhnya asli merupakan hasil karya tulis ilmiah saya pribadi.
Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat dalam skripsi ini telah saya
sebutkan kutipannya secara jelas sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku di bidang
penulisan karya ilmiah.
Apabila kemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh isi skripsi ini merupakan hasil
perubahan plagiatisme atau mencontek karya tulis orang lain, saya bersedia menerima
sanksi akademik lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Serang, Maret 2012
Aziz Rustandi
NIM. 071400021
ABSTRAK
Nama : Aziz Rustandi, NIM: 071400021, Judul Skripsi: Pengaruh Pendapatan Koperasi
Mahasiswa Terhadap Kesejahteraan Anggota Ditinjau dari Ekonomi Islam (Studi di Koperasi
Mahasiswa Al-Hikmah IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten).
Koperasi Mahasiswa al-Hikmah adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa UKM) yang
berbentuk usaha, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota,
mengembangkan potensi dan ekonomi serta pengembangan kewirausahaan.
Permasalahan dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana sistem Koperasi al-Hikmah dalam mensejahterakan anggotanya? dan bagaimana

pengaruh Koperasi al-Hikmah terhadap kesejahteraan anggota ditinjau dari ekonomi Islam?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem Koperasi al-Hikmah dalam
mensejahterakan anggotanya, dan untuk mengetahui pengaruh Koperasi al-Hikmah
terhadap kesejahteraan anggota ditinjau dari ekonomi Islam.
Metode analisis yang dipakai adalah analisis Regresi Linier.
Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variable pendapatan koperasi al-hikmah (SHU). terhadap kebutuhan anggota Besar
pengaruh tersebut ditunjukan oleh nilai R2 sebesar 100%. Besar signifikansi hubungan
pendapatan koperasi al-hikmah (X) dan kebutuan anggota (Y) didapat persamaan sebagai
berikut Y = -1680,067 + 0,222X. artinya konstanta sebesar -1680,067 menyatakan bahwa
jika tidak ada pendapatan maka akan mengalami kerugian sebesar Rp. 1680,067 puluh
ribu/tahun. Sedangkan koefesien regresi 0,222, menyatakan bahwa setiap ada penambahan
(karena tanda +) Rp. 1,- pendapatan koperasi akan meningkatkan kebutuhan anggota
sebesar Rp. 222. Dengan persamaan regresi sebesar Y = -1680,067 + 0,222X, menyatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan koperasi al-hikmah terhadap
kebutuhan anggota, itu yang artinya pendapatan koperasi al-hikmah mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kesejahteraan anggota.
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
“SULTAN MAULANA HASANUDDIN” BANTEN

Nomor : Nota Dinas Kepada Yth,
Lamp : – Dekan Fakultas
Hal : Pengajuan Ujian Munaqosah Syari’ah dan Ekonomi Islam

a.n. Aziz Rustandi Di –
NIM. 071400021 Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan mengadakan perbaikan
seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi Saudara Aziz Rustandi, NIM. 071400021,
Judul Skripsi: “Pengaruh Pendapatan Koperasi Mahasiswa Terhadap Kesejahteraan Anggota
Ditinjau dari Ekonomi Islam” (Studi di Koperasi Mahasiswa Al-Hikmah IAIN “SMH” Banten),
telah dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi ujian munaqosah pada
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam jurusan Ekonomi Islam IAIN “Sultan Maulana
Hasanuddin” Banten. Maka kami ajukan skripsi ini dengan harapan dapat segera
dimunaqosahkan.
Demikian, atas perhatian Bapak kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Yusuf Somawinata, M.Ag Dr. Apud,S.Ag,M.Pd
NIP.195911191991031003 NIP.197101172003121002

Pengaruh Pendapatan Koperasi Mahasiswa terhadap Kesejahterakan Anggota Ditinjau dari
Ekonomi Islam
(Studi di Koperasi Mahasiswa Al-Hikmah IAIN “SMH” Banten)
Oleh :
AZIZ RUSTANDI
NIM. 071400021
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Yusuf Somawinata, M.Ag Dr. Apud,S.Ag,M.Pd
NIP.195911191991031003 NIP.197101172003121002
Mengetahui
Dekan Fakultas Syaria’ah dan Ekonomi Islam Ketua Jurusan Ekonomi Islam
IAIN “SMH” Banten
Prof. Dr. H. Utang Ranuwijaya, M.A Dr. Itang, S.Ag, M.Ag
NIP. 195805191985031003 NIP. 197108041998031003
PENGESAHAN

Skripsi a.n. Nama : Aziz Rustandi, NIM: 071400021, Judul Skripsi: Pengaruh Pendapatan
Koperasi Mahasiswa Terhadap Kesejahteraan Anggota Ditinjau dari Ekonomi Islam (Studi di
Koperasi Mahasiswa Al-Hikmah IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten), telah diujikan

dalam Siding Munaqasyah Institut Agama Islam Negri “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten
pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012. Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Ekonomi Islam (S.EI) pada Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam
Jurusan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negri “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten.
Serang, 28 Maret 2012
Sidang Munaqasyah,
Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota,
Dr.Itang,S.Ag.,M.Ag Ratu Humaemah,S.Hum.,M.Si
NIP.197108041998031003 NIP.19003102011012008
Anggota-anggota
Penguji I Penguji II
Ahmad Zaini,S.H.,M.Si Dede Sudirja,M.Si
NIP.196506071992031005 NIP.197705152008011016
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Yusuf Somawinata, M.Ag Dr. Apud,S.Ag,M.Pd
NIP.195911191991031003 NIP.197101172003121002
PERSEMBAHAN
Untuk Abah ( H.M.Faiz) dan Emak (Hj. Mukrimah) tersayang, yang selalu memberikan do’a
restu, dorongan, cinta dan kasih sayang yang tidak terbatas.
MOTTO

“Kuatkan Iman Dengan Shalat Dan Carilah Rizki Yang Halal
Sebagai Karunia Allah Supaya Beruntung”
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Aziz Rustandi dilahirkan di Kampung Kadubangban Timur Rt/Rw 02/01 Desa
Pasanggrahan Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang, pada tanggal 13 Mei 1988 sebagai
anak ke 7 dari 8 bersaudara dari pasangan bapak H.M.Faiz dan ibu Hj.Mukrimah.
Jenjang pendidikan formal yang penulis tempuh adalah:
Taman Kanak-Kanak Al-Mansur lulus pada tahun 1994
Madrasah Ibtidaiyah Al-Mansur lulus pada tahun 2000
Madrasah Tsanawiyah (MTs nurul falah) lulus pada tahun 2003
Madrasah Aliyah (MA Nurul Huda) lulus pada tahun 2006
kemudian pada tahun 2007 penulis melanjutkan kuliah di IAIN “Sultan Maulana Hasanudin”
Banten di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Jurusan Ekonomi Islam.
Selama menjadi mahasiswa penulis ikut berbagai organisasi baik di dalam kampus maupun

di luar kampus dan menjadi tenaga pengajar di MTs Nurul Falah Ciaseum tahun 2009 s.d
sekarang.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
yang telah diberikan. Hanya dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Dengan pertolongan Allah dan usaha yang sungguh-sungguh penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul : Pengaruh Pendapatan Koperasi Mahasiswa Terhadap Kesejahterakan
Anggota Ditinjau dari Ekonomi Islam ( Studi di Koperasi Mahasiswa Al-Hikmah IAIN “SMH”
Banten ).
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H.E. Syibli Syarjaya, L.ML.,M.M., Rektor Institut Agama Islam Negri “Sultan
Maulana Hasanuddin” Banten, yang telah memimpin dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan
dalam upaya pengembangan IAIN “SMH” Banten.
2. Prof. Dr. H. Utang Ranuwijaya M.A., Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN “SMH”
Banten, yang telah mendorong penyelesaian studi.
3. Dr. Itang,S.A.g,M.Ag., Ketua Jurusan Ekonomi Islam IAIN “SMH” Banten, yang telah
memberikan persetujuan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
4. Drs. Yusuf Somawinata,M.Ag., Pembimbing I, dan Dr.Apud,S.Ag.,M.Pd., Pembimbing II,
yang telah memberikan dan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta kesediaannya
memberikan bimbingan, arahan, dan sara-saran bagi penyelesaian skripsi ini.
5. Dosen dan Pegawai IAIN “SMH” Banten yang telah memberikan pendidikan dan
pengajaran selama studi.
6. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil

dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih jauh dari bentuk kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan berbagi kritik dan juga sarannya yang positif dari berbagai
pihak atas segala kekurangan, kekeliruan dan kesalahan dalam pembuatan skripsi ini
menjadi tanggung jawab penulis.
Harapan penulis semoga seluruh bantuan dan motivasi yang disumbangkan kepada penulis
manjadi saleh serta mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Serang, 09 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitan 6
D. Batasan Masalah 6
E. Manfaat Penelitian 7

F. Kerangka Pemikiran 7
G. Sistematika Penelitian 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA 14
A.Pengertian Koperasi 14

B. Pengertian Kesejahteraan Anggota 23
C. Pengertian Anggota Koperasi 25
D. Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Islam 28
E. Kesejahteraan dalam Pandangan Ekonomi Islam 41
F. Uji Hipotesis 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44
A. Jenis Metode Penelitian 44
B. Waktu dan Tempat Penelitian 44
C. Populasi dan Sempel 45
D. Teknik Pengumpulan Data 46
E. Teknik Analisis Data 47
F. Operasional Variabel Penelitian 52
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 53
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 53
B. Pembahasan Hasil Penelitian 60

BAB V PENUTUP 66
A. Kesimpulan 66
B. Saran-Saran 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULIAN
A. Latar Belakang Masalah
Sudah menjadi kodrat manusia diciptakan sebagai makhluk yang bergelut di bidang
ekonomi, baik secara personal maupun kolektif, dalam memenuhi kebutuhan hidup, yang
pada satu sisi tidak terbatas dan pada sisi lain dihadapkan pada sumber-sumber terbatas.
Sebagai bagian integral aktivitas manusia, kegiatan ekonomi (economic transaction) tak
dapat dielakkan, guna memenuhi kebutuhan hidup itu dan dalam rangka menjalankan
tanggung jawab manusia sebagai pihak yang berpartisipasi aktif dalam peningkatan tarap
hidup manusia baik secara individu, kolektiv, maupun universal.
Keterlibatan manusia dalam aktivitas bisnis tidak semata karena faktor pemenuhan
kebutuhan fisik, tapi pembina komunikasi fositif, prilaku mutualis mutandis (saling
menguntungkan), realisasi keadilan, dan prilaku tidak saling merugikan merupakan sebagian
dari sekian banyak faktor krusial bagi terciptanya tatanan dalam kehidupan manusia.
Betapapun peredaran perekonomian lancar dengan laju ekonomi tinggi dan tingkat Inflasi
rendah bila tidak dibarengi dengan nilai-nilai luhur itu, pada titik tertentu akan tercipta
kondisi yang membawa malapetaka baik langsung atau jangka panjang (long term).
Islam menekankan agar aktivitas bisnis manusi dimaksudkan tidak semata-mata sebagai
alat pemuas keinginan (al-syahwat), tapi lebih pada upaya pencarian kehidupan
berkesinambungan (dunia-akhirat) disertai prilaku positif; berbuat baik bukan destruktif di
muka bumi. Kondisi ini kemudian merambah pada dua dimensi yang saling berhubungan;
pemenuhan kebutuhan individu yang lebah bersifat egoistik dan pemenuhan kebutuhan
sosial (bersama) yang bersifat kolektif dan menuntut penciptaan kondisi proposional.
Pada tataran individu, manusia cenderung berkeinginan memenuhi kebutuhan secara bebas,
tanpa ikatan norma atau hukum apapun hingga terpuaskan. Islam tidak menisbahkan
karakter ini, tapi sebagian membenarkan bahwa manusia dihiasi berbagai komponen
duniawi itu, tapi tidak berarti mereka dibiarkan bergelimang sesukanya. Orang yang
menahan diri dengan cara bersabar disenangi Allah. Kendali diri melalui normal moralitas
dapat membawa pada kesadaran humanisasi tinggi.
Bila kebebasan tanpa batas (lazis faire) dibenarkan, kondisi destruktif dengan berbagai
bentuknya akan merajalela, dan dalam sejarah peradaban manusia pola ini pernah menjadi
faktor penyebab pertikaian baik dalam sekala sempit maupun luas seperti peperangan

bahkan kolonialisasi satu bangsa pada bangsa-bangsa lain. Demikian halnya bila kebebasan
tidak diberikan sama sekali, manusia tenggelam dalam keterpurukan ekonomi mendalam.
Tapi Islam memandang dalam permasalah ekonomi, termasuk aspek bagaimana Islam
memandang tujuan hidup manusia, memahami permasalahan hidup dan ekonomi dan
bagaimana Islam memecahkan masalah ekonomi. Ekonomi Islam merupakan suatu cabang
ilmu yang mempelajari metode untuk memahami dan memecahkan masalah ekonomi yang
didasakan atas ajaran agama Islam. Prilaku manusia dan masyarakat yang didasarkan atas
ajaran Islam inilah yang kemudian disebut sebagai prilaku rasional Islam yang akan menjadi
dasar pembentukan suatu perekonomian Islam.
Di dalam perekonomian untuk mensejahterakan masyarakat ada yang dinamakan dengan
perusahaan atau badan usaha yang bergerak di dalam perkumpulan orang-orang disebut
Koperasi. Badan usaha koperasi sesuai dengan sifat bangsa Indonesia yang suka
bekerjasama dengan bergotong-royong. Menurut sejarahnya para nenek moyang kita
bercocok tanam, membuat bendungan atau membuat rumah, selalu dilakukan dengan
bergotong-royong. Semua pekerjaan dilakukan oleh masyarakat tanpa pamrih, dan
dilakukan semata-mata demi kebahagaiaan bersama.
Walaupun sifat gotong-royong sudah melekat sejak lama, tetapi koperasi sebagai badan
usaha masih relative baru di tanah air. Di Indonesia koperasi pertama kali didirikan oleh
Raden Aria Wiraatmadja, seorang patih dari Purwokerto, tahun 1896. Raden Aria
Wiraatmadja bekerjasama dengan E. Sieburg mendirikan bank penolong dan tabungan yang
dalam bahasa belanda disebut Hulep En Spaar Bank. Tujuan didirikannya bank penolong dan
tabungan tersebut adalah untuk membantu para anggotanya agar tidak jatuh ke tangan
tengkulak yang suka memeras rakyat. Bank penolong dan tabungan kemudian
dikembangkan lebih lanjut menjadi koperasi kredit oleh De Wolf Van Westerrode.
Selama priode 1908-1942 koperasi dijadikan sebagai alat perjuangan. Tahun 1908
perkumpulan Budi Utomo berjuang menganjurkan masyarakat mendirikan koperasi dan
membeli kebutuhan mereka sehari-hari dari koperasi yang ada. Tahun 1913 Serikat Dagang
Islam (SDI) mendirikan toko koperasi. Tahun 1915 koperasi diakui oleh Belanda sebagai
badan yuridis.
Pada awal kemerdekaan, koperasi berfungsi untuk mendistribusikan keperluan masyarakat
sehari-hari di bawah Jawatan Koperasi, Kementerian Kemakmuran. Pada tahun 1946,
berdasarkan hasil pendaftaran secara sukarela yang dilakukan Jawatan Koperasi terdapat
sebanyak 2.500 buah koperasi. Sehingga masyarakat yang belum sejahtera bisa menjadi
sejahtera dengan ikut dalam keanggotaan koperasi.
Peran koperasi pada intinya sama untuk mensejahterakan anggotanya, baik Koperasi
Simpan Pinjam, Koperasi Karyawan, Koperasi Unit Desa, sampai dengan Koperasi Mahasiswa.
Sehingga pemerintah membuat suatu koperasi untuk dikelola beberapa kalangan supaya
menjadi tercukupi kebutuhannya dan sejahtera terhadap pengurus dan anggotanya . Selain
itu koperasi diterapkan di Sekolah dan Universitas dengan tujuan yaitu untuk
mensejahterakan anggotanya dan juga menumbuhkan jiwa wirausaha.
Salah satunya koperasi mahasiswa mempunyai kelebihan, selain mensejaherakan anggota
dan karyawannya, koperasi ini juga sebagai media pembelajaran mahasiswa untuk belajar
berwirausaha (interprenersip), dan berorganisasi. Koperasi mahasiswa al-hikmah IAIN
“Sultan Maulana Hasanuddin” Banten, dimana koperasi ini dikelola sepenuhnya oleh
mahasiswa, koperasi mahasiswa ini didirikan khusus untuk memenuhi kebutuhan para
mahasiswa yang pada umumnya ingin belajar berorganisasi, belajar menjadi pengusaha dan
memenuhi kebutuhan yang lainnya seperti membeli makanan ringan, foto copy, membuat
makalah, skripsi dan juga printing.
Koperasi al-hikmah walaupu letaknya di tempat yang Islami yaitu di dalam kampus IAIN
“SMH” Banten dan juga anggota dan pengurusnya mayoritas agama Islam, tapi masih
menggunakan sistem konvensional. Dikarenakan masih mengacu kepada Surat Kuasa (SK)
Dinas Koperasi dan Perindustrian Daerah (DKOPINDA) Serang sehingga belum bisa berubah
menjadi sistem syari’ah dan pengursnyapun belum mengerti antara koperasi yang
berbentuk syari’ah dan konvensional, yang mereka tahu perbedaan koperasi berbentuk
syari’ah dan konvensional hanyalah koperasi konvensional menggunakan bunga dimana

bungan itu dianggap riba oleh Islam sehingga tidak diperbolehkan.
Melihat dari segi pemikiran dan pemahaman tentang koperasi al-hikmah yang belum
memakai sistem syari’ah sehingga bisa berimbas kepada pemahaman anggota masalah
koperasi dan kesejahteraan anggota.
Berdasarkan masalah di atas, maka dengan ini penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
yang dituangkan dalam judul
“Pengaruh Pendapatan Koperasi Mahasiswa Terhadap Kesejahterakan Anggota Ditinjau dari
Ekonomi Islam.”
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana sistem koperasi al-hikmah dalam mensejahterakan anggotanya?
2. Bagaimana pengaruh koperasi al-hikmah terhadap kesejahteraan anggota ditinjau dari
ekonomi Islam?
C. Tujuan Penelitian
Dilihat dari perumusan masalah yang ada, didapat tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sistem koperasi al-hikmah dalam mensejahterakan anggotanya
2. Untuk mengetahui pengaruh koperasi al-hikmah terhadap kesejahteraan anggota ditinjau
dari ekonomi Islam.
D. Batasan Masalah
Batasan ruang lingkup penelitian ditetapkan agar dalam penelitian nanti terfokus pada
pokok permasalahan yang ada beserta pembahasannya, sehingga diharapkan tujuan
penelitian nanti tidak menyimpang dari tujuannya.
Tujuan dari penelitian ini yautu membahas masalah yang ada didalam rumusan masalah dan
supaya tidak keluar jalur dari pembahasan skripsi ini maka dibutuhkan ruang lingkup dalam
penelitian.
Ruang lingkup penelitian kami lakukan terbatas pada pemahaman anggota koperasi alhikmah terhadap usaha yang berbentuk koperasi, sistem menejemen koperasi yang
dilakukan di koperasi al-hikmah, dan pengaruh koperasi al-hikmah terhadap kesejahteraan
anggotanya ditinjau dari ekonomi Islam. Data yang diteliti terbatas pada data-data dari
tahun 2010 sampai 2011 di dalam usaha dan manajemen usaha koperasi al-hikmah. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah dan membatasi dalam penelitian.
E. Manfaat Penelitian
1) Bagi penulis, diharapkan semoga hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan
yang luas dan bisa diterapkan dengan teori – teori selama masa perkuliahan dan
membandingkannya dengan realita yang ada di masyarakat
2) Bagi pihak-pihak terkait, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi pengetahuan, khususnya bagi pihak–pihak yang berminat terhadap permasalahan
yang dibahas penulis.
3) Bagi perusahaan koperasi mahasiswa al-hikmah, hasil penelitian yang dilaksanakan
diharapkan dapat dipakai sebagai pendorong bagi koperasi untuk lebih berhati-hati dalam
mengelola pendapatan yang diperoleh koperasi sehingga bermanfaat bagi kepentingan
meningkatnya kesejahteraan anggota.
F. Kerangka Pemikiran
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya.

Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
a). Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
b). Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang
memiliki lingkup lebih luas.
1. Fungsi dan Peran Koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal (4) dijelaskan bahwa fungsi dan peran
koperasi sebagai berikut:
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya;
2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
5) Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar.
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap
anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.
Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya
dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan
pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si
anggota.
Di dalam sistem syari’ah ada yang disebut dengan bagi hasil yaitu suatu laba (hasil usaha)
di bagikan secara merata yang telah disepakati oleh bersama dan tidak boleh ada unsur
kecurangan. Pada dasarnya pelaksanaan koperasi itu sama Pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karakeristik utama
koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki
identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus
pengguna jasa koperasi. Jadi koperasi sejenis usaha kemandirian dimana semua kegiatannya
dikelola oleh anggota dan modalnyapun dari anggota sehingga sangat terbatas. Dalam
koperasi ada yang disebut dengan simpan pinjam dan usaha dimana ada yang dikelolanya
masih berbentuk konvensional maupun secara syari’ah. Di dalam konvensional walawpun
berbentuk koperasi tapi tetap sistem bunga masih diterapkan sama halnya dengan bunga
bank, sedangkan bunga bank di dalam Islam itu diharamkan karena sama halnya dengan
riba. Firman Allah SWT:
        
•    
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. (Ali Imran:130)
Di dalam sistem syari’ah tidak diberlakukan yang namanya sistem bunga pinjaman, karna
terlalu besar tagihannya dan sangat merugikan pihak sipeminjam, maka dalam pinjaman di
koperasi syari’ah hanya dikenakan Ujroh (jasa) yang dimana itu yang telah disepakati oleh
keduabelah pihak anatara si peminjam dan yang dipinjam tanpa unsuk paksaan sama sekali.
Begitupun dengan sistem dagang di dalam syari’ah yaitu tidak diperbolehkannya dalam
unsuk kebohongan atau kecurangan, seperti menjual jeruk asem tapi dikatakan manis, dan
tidak boleh menjual yang tidak halal dan mengandung untuk Mudhorot (celaka) seperti
menjual minuman keras, narkoba dan lain sebagainya.
Koperasi yang pertama ada bersistem konvensional, walawpun bermanfaat bagi masyarakat
tapi sistem tersebut kurang maksimal karena di Indonesia mayoritas beragama Islam,
sedangkan koperasi konvensinal memberlakukan sistem kredit barang atau uang pada
penyaluran produknya, maksudnya adalah koperasi konvensional tidak tahu menahu apakah
uang (barang) yang digunakan para Peminjam untuk melakukan usaha mengalami rugi atau
tidak ?, peminjam harus tetap mengembalikan uang sebesar yang dipinjam ditambah bunga
yang telah ditetapkan pada RAT. Aktivitas ini berbeda di koperasi syari’ah, koperasi ini tidak

mengkreditkan barang-barangnya, melainkan menjual secara tunai maka transaksi jual beli
atau yang dikenal dengan Murabahah terjadi pada koperasi syari’ah, sehingga di Indonesia
membuat koperasi yang bersistem syari’ah. Di dalam pengelolaan koperasi sistem syari’ah
adalah suatu konsepan perekonomian yang berdasarkan pada hukum Islam dimana semua
sistem perekonomiannya sesuai dengan apa yang ada dalam Al-Quran dan Hadits yang
sebagai pedoman umat Islam.
Ekonomi Islam didefinisikan oleh Nejatullah Siddiqi, ekonomi Islam adalah jawaban dari
pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi pada jamannya. Dalam upaya ini
mereka dibantu oleh Al-Quran dan sunnah Nabi, akal pikiran dan pengalaman.
M. Abdul Manan, mendefinisikan ekonomi Islam sebagai upaya untuk mengoptimalkan nilai
Islam dalam kehidupan ekonomi misalnya. Ia mengatakan bahwa ekonomi Islam merupakan
ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami
dengan nilai-nilai Islam. Definisi yang diberikan oleh manan ialah lebih menekankan pada
usaha dalam mempelajari masalah masyarakat Islam dalam memenuhi kebutuhannya. Ia
menyatakan:
“Ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari prilaku muslim (orang
yang beriman) dalam suatu masyarakat Islam yang mengikuti Al-Quran, Hadits Nabi, Ijma,
dan Qiyas.”
Dari pendapat para ulama di atas dapat di simpulkan bahwa ekonomi Islam sangat penting
sekali dalam mengelola perekonomian karena ekonomi Islam bersumber dari sariat Islam
yang aturannya sesuai dengan Al-Quran dan hadist yang tidak diragukan lagi kebenarannya
karena di dalam Al-Quran menjabarkan bentuk-bentuk dan hukum-hukum masalah
perekonomian .
Dari para pendapat pemikir Islam dan ayat di atas dapat kita simpulkan bahwa koperasi
yang berasas kekeluargaan dan bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya serta dengan
sistem yang berdasarkan Islami maka koperasi pasti akan makmur dan sejahtera.
Begitupun harapan koperasi mahasiswa al-hikmah yang dipaparkan oleh direkturnya. Ia
berharap kegiatan koperasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan koperasi dan syari’ah Islam
namun masih ada kekurangan di dalam pengelolaan koperasi karena kurangnya dedikasi
pengurus sehingga kegiatan sering terhambat.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, sistematika penulisannya adalah
Bab I : Pendahuluan, pada bagian ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, dan sistematika
penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka pada bagian ini meliputi, Pengertian Koperasi, Pengertian
Kesejahteraan, Pengertian Anggota Koperasi, Koperasi dalam Perspektif Islam, Kesejahteraan
dalam Pandangan Islam, dan Uji Hipotesis.
Bab III : Metodologi Penelitian pada bab ini meliputi : Jenis Metode Penelitian, Waktu dan
Tempa Penelitian, Populasi dan Sample, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan
Operasional Variabel Penelitian,
Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian, pada bab ini meliputi : Gambaran Umum Obyek
Penelitian, dan Hasil Penelitian
Baba V : Penutup, meliputi kesimpulan dan saran-saran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Koperasi
1. Koperasi
Dari segi bahasa (etimologi) koperasi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu co dan

operatore. Co dapat diartikan bersama-sama sedangkan operate dapat diartikan sebagai
menjalankan. Setelah digabungkan. Cooperate berarti menjalankan secara bersama-sama.
Dalam bahasa koperasi Indonesia koperasi diartikan sebagai badan usaha yang
beranggotakan sekelompok orang atau badan hukum yang menjalankan usaha bersama
secara kekeluargaan guna mensejahterakan seluruh anggotanya. Kata “Koperasi” secara
resmi digunakan dalam undang-undang koperasi No 79 tahun 1958. Kemudian, UU tersebut
diperbaharui menjadi Undang-undang No 12 tahun 1967 dan diubah lagi menjadi UU No 25
tahun 1992.
Landasan kerja setip koperasi yang adil di suatu Negara tentu saja berbeda-beda. Hal ini
terjadi karena setiap Negara menyesuaikan landasan koperasi yang dimilikinya dengan
keadaan sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Meskipun berbeda-beda, setiap koperasi di dunia memiliki landasan pokok yang disebut
sebagai Lima Dasar Pokok. Lima dasar pokok ini dipergunakan sejak berdirinya koperasi
pertama di Rochdale pada tahun 1844 lima dasar pokok tersebut adalah sebagai berikut:
a) Koperasi dikemudikan oleh anggotanya sendiri.
b) Tiap anggota mempunyai hak suara yang sama.
c) Tiap orang dapat diterima menjadi anggota.
d) Keuntungan dibagi antara anggota menurut jasa mereka dalam memajukan koperasi.
e) Satu bagian tertentu dari keuntungan diperuntukan bagi pendidikan.
2. Undang-Undang Koperasi
1) Alasan Yuridis
Alasan yuridis adalah alasan yang berpangkal pada dasar hukum yang menjamin mereka
untuk dapat mendirikan usaha bersama dalam bentuk koperasi, beberapa undang-undang
dasar dan Pasal tentang koperasi
a) Undang-undang dasar 1945 Pasal 33 ayat (1)
Undang-undang dasar merupakan pedoman pokok hidup kita semua bangsa yang
bernegara. Di dalamnya ditemukan pedoman-pedoman pokok dalam menjalankan
pemerintahan. Salah satu pedoman pokok dalam bidang ekonoi adalah Pasal 33 ayat (1)
beserta penjelasannya yang memberikan dasar hukum pertama untuk koperasi, yang
berbunyi:
Pasal 33 ayat (1) “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan”
Dalam Pasal 33, tercantum dasar demokrasi ekonomi bahwa produksi dikerjakan oleh
semua, untuk semua, dan di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakat yang diutamakan, bukan kemakmuran perorangan. Sebab itu
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b) Pasal 33 ayat (4)
“Perekonomian naisonal diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
c) Undang-undang RI No. 25/1992
Undang-undang ini memberikan ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas yang
menyangkut kepentingan kehidupan perekonomian rakyat. Peraturan perundang-undangan
yang ada belum sepenuhnya menampung hal yang diperlukan untuk menunjang
terlaksananya koperasi, baik sebagai bandan usaha maupun sebagai gerakan ekonomi
rakyat. Untuk menyelesaikannya dengan perkembangan lingkungan yang dinamis perlu
adanya landasan hukum baru yang mampu mendorong koperasi agar dapat tumbuh dan
berkembang menjadi lebih kuat dan mandiri. Untuk menghadapi perkembangan lingkungan
yang dinamis itu, dikeluarkan UU No. 25/1992 tentang perkoperasian. Pembangunan
koperasi perlu diarahkan sehingga semakin berperan dalam perekonomian nasional.
Pembanguannya diarahkan agar koperasi benar-benar menerapkan prinsip koperasi dan
kaidah usaha ekonomi. Dengan demikian, koperasi akan menjadi mantap, demokratis,
otonomis, partisipatif, dan berwatak sosial. Pembinaan koperasi pada dasarnya dimaksudkan

untuk mendorong agar koperasi menjalankan kegiatan usahanya dan berperan untuk dalam
kehidupan ekonomi rakyat.
3. Bentuk dan Jenis Layanan Koperasi
a. Koperasi menurut tingkatan
Dilihat dari tingkatannya, koperasi dibagi menjadi koperasi primer dan koperasi sekunder.
Koperasi primer, yaitu koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-orang. Sebagai
syarat mendirikan koperasi primer diperlukan anggota paling sedikit 20 orang.
Koperasi sekunder, yaitu koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer.
Untuk mendirikan koperasi sekunder minimal merupakan gabungan tiga koperasi primer
yang sejenis. Koperasi sekunder dapat berbentuk pusat koperasi, gabungan koperasi, dan
induk koperasi.
b. Koperasi Menurut Sifat Usaha
Koperasi dilihat dari usahannya, koperasi dibedakan atas koperasi konsumsi, koperasi
simpan pinjam (kredit), dan koperasi produksi.
1) Koperasi konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang usahanya ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari para anggotanya, seperti beras, gula, susu, kopi, the, daging, ikan, minyak
sayur, sayur-sayuran, buah-buahan, minyak tanah, sabun, deterjen, pakaian, dan sandal.
Koperasi konsumsi biasanya membeli bermacam ragam barang-barang kebutuhan seharihari tersebut dari agen atau produsen dalam jumblah banyak, dan menjualnya pada
anggota dengan harga terjangkau.
Dalam aktifitasnya, koperasi konsumen Indonesia menggunakan beberapa prinsip. Prinsipprinsip tersebut di antaranya adalah: setiap penjualan harus dilakukan dengan tunai.
Pembeli tidak boleh membeli secara kredit atau mengangsur. Mutu barang yang dijual harus
terjamin. Maksudnya, paling tidak barang yang dijual dalam koperasi konsumsi sama
mutunya dengan barang yang berkualitas di pasar. Prinsip penting lainnya adalah masalah
kejujuran, yaitu ukuran dan timbangan barang yang dijual harus dapat dipercaya. Tidak
boleh dipaksakan. Anggota yang lebih banyak membeli dari koperasi, mendapatkan bagian
laba yang lebih besar pula. Selain menjual kepada anggota, koperasi juga boleh menjual
kepada masyarakat lain yang bukan anggota.
2) Koperasi Simpan Pinjam (Kredit)
Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit adalah koperasi yang bergerak dengan urusan
penyimpanan dan peminjaman uang. Simpanan diterima dari anggota dalam bentuk
simpanan berikut.
a) Simpanan pokok wajib,yaitu : simpanan yang disetor sekali pada saat mendaftar sebagai
anggota koperasi. Simpanan ini dapat ditarik kembali, kecuali kalau keluar dari keanggotaan
koperasi maka orang tersebut disebut diputihkan atau di berhentikan sebagai anggota.
b) Simpanan wajib, yaitu : simpanan yang disetor secara teratur dalam jumlah yang sudah
ditetapkan. Simpanan wajib hanya boleh diambil setelah jangka waktu tertentu.
c) Simpanan sukarela, yaitu : simpanan yang tidak ditetapkan jumlah dan waktu
pembayarannya. Simpanan sukarela dapat diambil sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
Uang yang dikumpulkan dari simpanan diatas, bias dipinjamkan kepada anggota dengan
syarat-syarat yang mudah dan biaya bunga yang ringan.
3) Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang usahanya ditujukan untuk menghasilkan sejenis
barang secara bersama-sama. Anggota koperasi produksi adalah produksi-produksi kecil
yang menghasilkan barang-barang sejenis. Yang termasuk dalam koperasi produksi ini
antara lain sebagai berikut.
a) Koperasi Pertanian, yaitu koperasi yang bergerak dalam bidang pertanian. Usaha-usaha
pertanian antara lain menyediakan sarana produksi (bibit, pupuk, obat hama, obat tanaman
dan obat penyubur tanaman yang lainnya) dan alat- alat pertanian (cangkul, sabit, bajak,
traktor tangan dan alat-alat lainnya yang menunjang terhadap pertanian).
b) Koperasi Peternakan, yaitu koperasi produksi yang bergerak dalam usaha peternakan,
seperti peternakan sapi, kerbau, kambing, ayam, dan itik.
c) Koperasi Perkebunan, yaitu koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha perkebunan,

seperti perkebunan karet, kelapa, kelapa sawit, cengkeh, dan coklat.
d) Koperasi Perikanan, yaitu koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha perikanan.
e) Koperasi Industri dan Kerajinan, yaitu koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha
industri dan kerajinan, seperti industri mebel, tekstil, batik, ukiran, anyaman, dan lain
sebagainya.
4) Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang kegiatan utamanya melaksanakan pemasaran
dari barang-barang yang dihasilkan oleh anggota. Semua koperasi produksi diatas bias
disebut koperasi pemasaran bila koperasi produksi tersebut juga ikut memasarkan barangbarang yang dihasilkan oleh para anggota.
5) Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah suatu betuk usaha perkoperasi yang fungsi dan kegiatannya
memberikan pelayanan jasa kepada anggota-anggotanya. Sedangkan contoh-contoh
koperasi jasa di antaranya adalah sebagai berikut :
a) Koperasi jasa angkutan, yaitu koperasi yang bergerak dalam jasa angkutan, baik
angkutan barangmaupun penumpangan. Misalnya koperasi taksi dan koperasi angkutan
Jakarta (kopaja).
b) Koperasi jasa perumahan, yaitu koperasi yang bergerak dalam usaha pernjualan atau
penyewaan rumah bagi para anggota dengan cara dan biaya yang lebih mudah dan
terjangkau.
c) Koperasi jasa listrik, yaitu koperasi yang bergerak dalam usaha pelayanan pembayaran
listrik bagi anggotanya. Dengan membayar listrik dikoperasi,mereka tidak perlu berdesakan
membayar ke PLN. Selain itu di daerah-daerah yang belum dimasuki PLN, koperasi jasa
listrik juga bias membeli pembangkit listrik sendiri dengan membagi-bagikan daya listrik
kerumah-rumah anggota dengan biaya ringan.
d) Koperasi jasa asuransi, yaitu koperasi yang bergerak dalam asuransi, mencakup antara
lain asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi kebakaran, dan asuransi beasiswa.
6) Koperasi serba usaha
Sesuai namanya koperasi serba usaha adalah koperasi yang bergerak dalam bidang atau
lapangan usaha, seperti usaha konsumsi, simpan pinjam, produksi, pemasaran, maupun
jasa. Salah satu koperasi bentuk serba usaha adalah Koperasi Unit Desa (KUD) dan Koperasi
Mahasis. Kalau KUD khusus didirikan memenuhi berbagai kebutuhan rakyat desa yang pada
umumnya bekerja sebagai petani atau industri di pedesaan. Sedangkan Koperasi Mahasiswa
adalah khusus didirikan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dan sebagai pembelajaran
untuk berwira usaha kepada mahasiswa yang ingin menjadi anggota dan menjadi pengurus.
Dalam undang-undang no 25 tahun1992 disebutkan bahwa “koperasi adalah usaha yang
memperanggotakan orang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya pada
prinsip kopersi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.” Perkoperasian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan
koperasi.
Koperasi yang ada di Indonesia, adalah koperasi yang berbentuk konvensional pada
umumnya yang memprioritaskan kesejahteraan anggota yang dimana dalam pelaksanannya
masih menggunakan pinjaman yang meminta imbalan yang tidak sesuai, maka dalam Islam
dibutuhkan pengoprasian usaha yang berbentuk sesuai dengan syariat Islam. Secara
Histories pada jaman penjajahan belanda model koperasi yang berbasis nilai Islam di
Indonesia telah diprakasai oleh paguyuban dagang yang dikenal dengan Sarikat Dagang
Islam (SDI) oleh H. Saman Hudi di Solo Jawatengah yang menghimpun para anggotanya dari
para pedagang batik yang beragama Islam setelah itu kelahiran koperasi syari’ah di
Indonesia dilandasi oleh keputeusan mentri (KepMen) koperasi dan UKM Republik Indonesia
nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004, tanggal 10 september 2004 tentang petunjuk pelaksanaan
kegiatan usaha.
B. Pengertian Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup penting untuk menjaga dan membina
terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi.kondisi tersebut juga diperlukan untuk
meminimalkan terjadinya kecemburuan sosial dalam masyarakat. Selanjutnya percepatan

pertumbuhan ekonpomi masyarakat memerlukan kebijakan ekonomi atau peranan
pemerintah dalam mengatur perekonomian sebagai upaya menjaga stabilitas
perekonomian.
1). Teori Kesejahteraan sosial dan ekonomi
Ekonomi Italia, Vilveredo Pareto, telah menspesifikasikan suatu kondisi atau syarat
terciptanya alokasi sumberdaya secara efisien atau optimal, yang kemudian terkenal
dengan istilah syarat atau kondisi pareto (Pareto Condition). Kondisi pareto adalah suatu
alokasi barang sedemikian rupa, sehingga bila dibandingkan dengan alokasi lainnya, alokasi
tersebut takan merugikan pihak manapun dan salah satu pihak pasti diuntungkan. Atas
kondisi pareto juga bisa didefinisikan sebagai suatu situasi dimana sebagian atau semua
pihak individu takan mungkin lagi diuntungkan oleh pertukaran sukarela.
Berdasarkan kondisi pareto inilah, kesejahteraan sosial (sosial welfare) diartikan sebagai
kelanjutan pemikiran yang lebih utama dari konsep-konsep tentang kemakmuran (walfare
economics), (Swasono, 2005:2). Boulding dalam Swasono mengatakan bahwa “ pendekatan
yang memperkukuh konsepsi yang telah dikenal sebagai sosial optimum yaitu paretion
optimum (optimalitas ala Pareto dan Edeworth), dimana efesiensi ekonomi mencapai sosial
optimum bila tidak seorangpun bisa lagi menjadi lebih beruntung.
Teori kesejahteraan secara umum dapat diklasifikasi menjadi tiga macam, yaitu classical
utilitarian, neoclassical welfare theory dan new contractarian approach (Albert dan Hahnel
dalam Darussalam 2005:77). Pendekatan classical utillatarial menekankan bahwa
kesenangan (pleasur) atau kepuasan (utility) seseoarang dapat diukur dan bertambah.
Berdasarkan pada beberapa pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
kesejahteraan seseorang dapat terkait dengan tingkat kepuasan (utility) dan kesenangan
(pleasure) yang dapat diraih dalam kehidupannya guna mencapai tingkat kesejahteraannya
yang diinginkan. Maka dibutuhkan suatu prilaku yang dapat memaksimalkan tingkat
kepuasa sesuai dengan sumberdaya yang tersedia.
Kesejahteraan hidup seseorang dalam realitanya, memiliki banyak indicator keberhasilan
yang dapat diukur. Dalam hal ini Thomas dkk. (2005:15) menyampaikan bahwa
kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah dapat di representasikan dari tingkat hidup
masyarakat ditandai oleh terentaskannya kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik,
perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan peningkatan produktivitas masyarakat.
Kesemuanya itu merupakan cerminan dari peningkatan tingkat pendapatan masyarakat
golongan menengah kebawah.
Todaro secara lebih spesifik mengemukakan bahwa fungsi kesejahteraan W (walfare) dengan
persamaan sebagai berikut :
W=W(Y,I,P)
Dimna Y adalah pendapatan perkaital I adalah ketimpangan, dan P adalah kemiskinan
absolute. Ketiga fariabel ini mempunyai signifikan yang berbeda-beda, dan selayaknya harus
dipertimbangkan secara menyeluruh untuk menilai kesejahteraan di Negara-negara
berkembang.
Berkaitan dengan fungsi persamaan kesejahteraan diatas, diasumsikan bahwa
kesejahteraan sosial berhubungan positif dengan pendapatan perkapital, namun
berhubungan negative dengan kemiskinan.
C. Pengertian Anggota Koperasi
1. Keanggotaan Koperasi
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi. Maju
mundurnya koperasi berasal dari anggota, untuk anggota. Koperasi dapat berkembang baik
bilamana anggota dan pengurus merasa berkepentingan terhadap kemajuan koperasi.
Syarat-syarat sebagai anggota koperasi:
1) Warga negara Indonesia
2) Mampu melakukan tindakan hukum
3) Bersedia mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
4) Bersedia mematuhi aturan-aturan yang berlaku
5) Berkeinginan memajukan koperasi

6) Tidak ada paksaan dari pihak lain
Keanggotaan koperasi dapat Berakhir apabila :
a) Meninggal dunia
b) Bertentangan dengan tujuan koperasi
c) Mengundurkan diri
d) Selalu merugikan koperasi
e) Diberhentikan oleh pengurus karena melanggar peraturan yang berlaku.
Kewajiban anggota:
a) Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
b) Berpartisipasi dalam kegiata usaha koperasi
c) Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib
d) Memelihara dan mengembangkan kebersamaan atas asas kekeluargaan
e) Mematuhi dan melaksanakan keputusan rapat anggota maupun rapat pengurus.
Hak anggota:
a) Menghadiri, menyatakan pendapat memberi suara dalam RAT
b) Memilih dan dipilih menjadi pengurus maupun pengawas
c) Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus
d) Memanfaatkan koperasi dan pelayanan yang sama antara sesama anggota
e) Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi sesuai anggaran dasar.
2. Pemahaman Anggota Koperasi Al-Hikmah Terhadap Usaha Model Koperasi
Anggota adalah salah satu penggerak dari sektor usaha model koperasi dimana anggota
sangat diberdayakan sekali demi kelangsungan koperasi dibidang usaha dan simpan pinjam.
Dalam koperasi, anggota memahami koperasi sebagai wadah atau tempat untuk
mengembangkan potensi jiwa interprenership dan belajar berwirausaha. Selain itu anggota
koperasi harus mengetahui peraturan-peraturan koperasi yang telah tercantum dalam
AD/ART, yang dimna di dalamnya membahas masalah kegiatan inti koperasi apakah
berbentuk simpan pinjam atau berbebtuk yang lainnya dan sistem yang lainnya.
Anggota juga mengetahui adanya koperasi yang sistem konvensional dan syari’ah. Adapun
perbedaan koperasi berbentuk konvensional dan syari’ah, dikarenakan kebanyakan koperasi
yang ada di indonesia adalah berbentuk konvensional. Maka mereka beranggapan koperasi
konvensional dan syari’ah pada dasarnya sama hanya dalam syari’ah ada yang
membedakan sedikit di antaranya diharamkan adanya riba, sedangkan syari’ah
menggunakan sistem bagi hasil dan adanya pengumpulan zakat.
Selain itu juga anggota harus mengetahui macam-macam koperasi di antaranya ada
koperasi :
a. koperasi simpan pinjam
b. koperasi konsumsi
c. koperasi produksi
d. koperasi jasa
e. koperasi karyawan
f. koperasi mahasiswa
yang dimana beberapa macam koperasi tersebut mempunyai pungsinya masing masing,
sehingga mereka lebih paham dalam memilih koperasi dan bisa menjalankannya dengan
semaksimal mungkin.
Setiap anggota pula harus paham terhadap kinerja dan prinsip koperasi dimna koperasi lebih
mengutamakan pelayanan guna kesejahteraan para anggotanya supaya lebih sejahtera dan
makmur.
D. Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Islam
1. Pengertian Ekonomi
Pemaknaan ekonomi secara konvensional saat ini adalah: segala sesuatu yang berkenaan
perilaku manusia dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi
barang dan jasa yang dibutuhkan manusia untuk mendapatkan manfaat yang sebesarbesarnya. Pengertian ini tidak sesuai dalam ajaran Islam. Islam mengajarakan bahwa
sumber daya yang ada disesuaikan dengan kebutuhan makhluknya, dan jika terjadi

kelangkaan sumber daya, maka yang terjadi kesalahan dan kerancuan tatanan kehidupan.
Allah menciptakan sumber daya sudah sesuai ukurannya. Firman Allah dalam QS. Al-Qomar
49
‫إ بلنا ك ه ل‬
‫ل د‬
{49} ‫قد درر‬
‫قدناه ه ب ب د‬
‫خل د ق‬
‫ىرء د‬
‫ش ق‬
“sesungguhnya telah Kami ciptakan segala sesuatu dalam ukuran yang setepat-tepatnya”
(QS. Al-Qomar 49)
Allah menciptakan segala yang ada di muka bumi, baik dari penciptaan makhluk dan
kebutuhan yang digunakan oleh makhluknya sudah sesuai dengan perencanaan dan
kebutuhan makhluk-makhluknya. Adapun terjadi kelangkaan merupakan akibat dari
tindakan manusia yang serakah, Eksploitasi tanpa batas dan tidak menggunakan sumber
daya sebagai mana mestinya.
Ekonomi yang berasal dari bahasa Yunani dari asal kata eicos yang berarti rumah dan nomos
yang berarti aturan. Dari dua kata tersebut maka ekonomi memiliki makna sebagai aturanaturan yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan dalam rumah tangga.
Dengan demikian, ekonomi merupakan suatu bagian dari agama. Sebab dalam pencapaian
kehidupan yang sejahtera dibutuhkan usaha-usaha atau prilaku-prilaku manusia yang sesuai
dengan nilai-nilai ketuhanan dalam mencapai suatu kebutuhan. Jika nilai-nilai ini di
singkirkan maka yang akan terjadi adalah ketidakseimbangan, dan ketidakseimbangan inilah
yang akan mengakibatkan kerusakan di muka bumi. Nilai-nilai tersebut diajarkan Allah
melalui fitrah manusia, dalam kitab suci, melalui para rosul dan nabinya sehingga terbentuk
dalam ajaran dalam agama. Dalam pencapaian kehidupan yang sejahtera, jika terbebas dari
nilai ketuhanan, maka akan menimbulkan ketidak beraturan alias ketidak seimbangan.
2. Konsep Dasar Ekonomi Islam
Islam memandang bahwa hidup manusia di dunia ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan
kehidupan manusia, karena setelah kehidupan di dunia ini masih ada lagi kehidupan akhirat
yang kekal abadi. Namun demikian, nasib seseorang diakhirat nanti sangat bergantung pada
apa yang dikerjakannya di dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Al-dunya
mazra’at al-akhirat (dunia adalah ladang akhirat). Disinilah letaknya peran Islam sebagai
pedoman dan petunjuk hidup manusia di dunia. Islam memberikan petunjuk mengenai
bagaimana caranya menjalani kehidupan dengan benar agar manusia dapat mencapai
kebahagiaan yang didambakannya itu, baik di dunia maupun di akhirat.
Islam adalah suatu cara hidup, way of life, yang membimbing seluruh aspek hidup manusia,
yakni mengatur hubungan antara:
1. Manusia – Allah
2. Manusia – manusia
3. Manusia – alam semesta
Agama Islam memiliki tiga aspek utama, yakni aspek aqidah, aspek syari’ah dan aspek
akhlak. Bila cakupan ajaran Islam ini digambarkan dalam skema, maka akan tampak sebagai
berikut:
Aqidah disebut iman, sedangkan syari’ah adalah Islam, dan akhlak disebut juga ihsan.
1. Aqidah
Komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan atas keberadaan dan kekuasaan
Allah sehingga harus menjadi keimanan seorang muslim manakala melakukan berbagai
aktivitas di muka bumi semata-mata untuk mendapatkan keridhaan Allah sebagai khalifah
yang mendapat amanah dari Allah. Aqidah merupakan inti dari segala tindakan manusia.
Jika dalam diri manusia menguasai aqidah yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar,
maka tindakan serta perbuatannya dipastikan tidak akan menyimpang dari syari’ah.
2. Syari’ah
Komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan seorang muslim baik dalam
bidang ibadah (hablumminallah) maupun dalam bidang muamalah (hablumminannas)
merupakan aktualisasi dari akidah yang menjadi keyakinannya. Sedangkan muamalah
sendiri meliputi berbagai bidang kehidupan antara lain yang menyangkut ekonomi atau
harta dan perniagaan disebut muamalah maliyah. Syari’ah merupakan penggambaran
konsep-konsep dari aqidah. Dalam syari’ah mengatur tingkah polah m

Dokumen yang terkait

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MELALUI ANALISIS SWOT (Studi Pengelolaan Limbah Padat Di Kabupaten Jember) An Evaluation on Management of Solid Waste, Based on the Results of SWOT analysis ( A Study on the Management of Solid Waste at Jember Regency)

4 28 1

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

Teaching speaking through the role play (an experiment study at the second grade of MTS al-Sa'adah Pd. Aren)

6 122 55

Enriching students vocabulary by using word cards ( a classroom action research at second grade of marketing program class XI.2 SMK Nusantara, Ciputat South Tangerang

12 142 101

Analysis On Students'Structure Competence In Complex Sentences : A Case Study at 2nd Year class of SMU TRIGUNA

8 98 53

MAKALAH SEJARAH BULUTANGKIS DAN TENIS

0 2 6