RANGKUMAN KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERD

IKHTISAR KUH-PERDATA

INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
(Burgerlijk Wetboek)

OLEH :
NAMA

: MUHAMMAD MUBARAK CHADYKA PUTRA

NIM

: B11113071

KELAS

: HUKUM PERDATA- C

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2014


KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
segala

limpahan

rahmat

dan

hidayah-Nya

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan tugas ikhtisar ini tepat waktu. Dalam ikhtisar KUH-Perdata ini,

penulis menggunakan judul ”Inti Sari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(Burgerlijk Wetboek)”.
Penulis menyadari sejak menyusun ikhtisar ini, banyak hambatan dan
tantangan yang penulis hadapi. Namun, berkat usaha maksimal dan kemauan
keras penulis, serta tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Ikhtisar ini
dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis, menghanturkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
masukan demi terselesainya ikhtisar ini. Semoga segala bantuan yang telah
diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis

menyadari

sepenuhnya

bahwa

ikhtisar

ini


jauh

dari

kesempurnaan, Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan. Semoga ikhtisar ini berguna dan bermanfaat bagi semua yang
membutuhkannya dan terkhusus bagi penulis sendiri. Amin.

Makassar, 2 Maret 2014

Muhammad Mubarak Chadyka Putra

2 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BUKU I: TENTANG ORANG (Van Personen)......................................................1

BUKU II: TENTANG BENDA (Van Zaken)............................................................9
BUKU III: TENTANG PERIKATAN (Van Verbintenissen)....................................13
BUKU IV: TENTANG PEMBUKTIAN DAN DALUWARSA (Van Bewijs En
Verjaring).............................................................................................................18
KESIMPULAN.....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21

3 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

BUKU I:
TENTANG ORANG (Van Personen)
Buku I tentang orang memuat hukum tentang diri seseorang dan
hukum keluarga.1 Yaitu hukum yang mengatur status serta hak dan kewajiban
yang dimiliki oleh subyek hukum. Sebagian ketentuan-ketentuan dalam Buku
I ini telah dinyatakan tidak berlaku dengan diundangkannya UU nomor 1
tahun 1974 tentang perkawinan.
Buku I ini terdiri dari 18 BAB yang rincinya dapat digambarkan melalui
tabel yang disusun agar lebih mudah memahami sistematika bab per bab
dalam buku kesatu ini.
BAB


BAB 1

BAB 2

PERIHAL

tentang
menikmati dan
kehilangan hakhak perdata.

tentang aktaakta catatan
sipil.

PASAL YANG DIATUR
DALAM KUH-PERDATA

PENJELASAN

Diatur dalam pasal 1-3.

(Berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa,
dan bagi golongan Tiong Hoa)

Natuurlijk person maupun
rechtperson didalam
melaksanakan haknya adalah
sama, dimulai sejak lahir dan
apabila ada kepentingan yang
mengkehendaki. Walaupun
hidupnya hanya sedetik, ia
mempunyai kewenangan
berhak.2

Bagian kesatu, pasal 4-5(tak
berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan golongan Tiong Hoa)

tentang register-register catatan

sipil umumnya.

Bagian kedua, pasal 5a-12(tak
berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan golongan Tiong Hoa)

tentang pembetulan akta-akta
catatan sipil dan tentang
penambahan didalamnya.

Bagian ketiga, pasal 13-16 (tak
berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan golongan Tiong Hoa)

tentang pembetulan akta-akta
catatan sipil dan tentang
penambahan di dalamnya.


1 Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata Edisi Revisi, Bandung: P.T. Alumni, 2010,
hlm. 28.
2 Soetojo Prawirohamidjojo dan Martalena Pohan, Hukum Orang dan Keluarga (Personeen en FamilieRecht) Cet. IV, Surabaya: Airlangga University Press, 2008. hlm. 3.

1 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

BAB 3

BAB 4

tentang tempat
tinggal atau
domisili.
tentang
perkawinan.

Diatur dalam pasal 17-25.
(Berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa,
dan bagi golongan Tiong Hoa)


tentang
tempat
tinggal
seseorang, tempat tinggal di
jawatan, pihak-pihak yang
dianggap mempunyai tempat
tinggal wajib, perpindahan
tempat tinggal dan tempat
tinggal yang dipilih.3

Ketentuan Umum, pasal 26.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa

Menurut Vollmar, ketentuan
tersebut bahwa undang-undang
hanya mengenal perkawinan
dalam arti perdata, yaitu

perkawinan yang ada di catatan
sipil.4

Bagian kesatu, pasal 27-49. (tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang syarat-syarat segala
sesuatu harus dipenuhi supaya
dapat berkawin.

Bagian kedua, pasal 50-58. (pasal
55&56 dihapuskan) (tak berlaku
bagi golongan timur asing, lain
daripada Tiong Hoa dan golongan
Tiong Hoa)
Bagian ketiga, pasal 59-70. (pasal
68 dihapuskan) (tak berlaku bagi
golongan timur asing, lain

daripada Tiong Hoa dan golongan
Tiong Hoa)

tentang acara yang harus
mendahului perkawinan.

tentang mencegah perkawinan.

Bagian keempat, pasal 71-82. (tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa
kecuali pasal 71 no.6, 74 dan 75)

tentang melangsungkan
perkawinan

Bagian kelima, pasal 83-84.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang perkawinan yang
dilangsungkan di luar Indonesia

Bagian keenam, pasal 85-99a.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang kebatalan perkawinan

3 Ibid., hlm. 12-16.
4 Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional, Jakarta: Kencana, 2008, hlm. 101.

2 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

BAB 5

BAB 6

BAB 7

tentang hak-hak
dan kewajibankewajiban suami
isteri.

tentang persatuan
harta kekayaan
menurut undangundang dan
pengurusannya.

tentang perjanjian
kawin.

Bagian ketujuh, pasal 100-102.
(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)
Diatur dalam pasal 103-118.(pasal
108 & 110 tidak berlaku lagi
berdasarkan SEMA Nomor 3
Tahun 1963 )(tak berlaku bagi
golongan timur asing, lain
daripada Tiong Hoa dan berlaku
bagi golongan Tiong Hoa)

tentang bukti adanya perkawinan
tentang akibat-akibat yang timbul
dari hubungan suami istri, akibatakibat hukum yang timbul dari
kekuasaan suami sebagai kepala
persekutuan perkawinan dan
pengurusan/pengelolaan dan
penguasaan.5

Bagian kesatu, pasal 119-123.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang persatuan harta kekayaan
menurut undang-undang.

Bagian kedua, pasal 124-125.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang pengurusan harta
kekayaan persatuan.

Bagian ketiga, pasal 126-138.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang pembubaran persatuan
dan tentang hak melepaskan diri
dari itu.

Bagian kesatu, pasal 139-154.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang perjanjian perkawinan
pada umumnya.

Bagian kedua, pasal 155-167.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang persatuan untung dan rugi
dan persatuan hasil dan
pendapatan.

Bagian ketiga, pasal 168-175.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang hibah antara kedua calon
suami-istri.

Bagian keempat, pasal 176-179.
(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)

tentang hibah yang dilakukan
kepada kedua calon suami-istri
atau kepada anak-anak dari
perkawinan mereka.

5 Soetojo Prawirohamidjojo dan Martalena Pohan, Op. Cit., hlm. 43-50.

3 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

BAB 8

tentang persatuan
atau perjanjian
kawin dalam
perkawinan untuk
kedua kali atau
selanjutnya.

Diatur dalam pasal 180-185.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

BAB 9

tentang
perpisahan harta
kekayaan.

Diatur dalam pasal 186-198.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

BAB 10

BAB 11

tentang
pembubaran
perkawinan.

tentang
perpisahan meja
dan ranjang.

tentang bagian terkecil seorang
anak dari perkawinan pertama,
ketentuan-ketentuan lain yang
membatasi keuntungan istri atau
suami kedua, kesulitan-kesulitan
pada pelaksanaan ketentuanketentuan bab 8.6
tentang permohonan pisah harta
kekayaan, pengumuman surat
gugat, ketentuan pembuktian, hak
kreditur mencampuri dan
menentang perkara gugat pisah
harta kekayaan, tindakan untuk
melindungi hak istri selama
penggugatan, kekuatan surut
putusan hakim, pengumuman
keputusan pengadilan,
pelaksanaan keputusan
pengadilan, pengumuman
keputusan pengadilan,
pelaksanaan keputusan
pengadilan, perlawanan para
kreditur, akibat-akibat lain dari
pisah harta kekayaan, hapusnya
pisah harta kekayaan.7

Bagian kesatu, pasal 199.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang pembubaran perkawinan
umumnya.

Bagian kedua, pasal 200-206 b.
(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)

tentang pembubaran perkawinan
setelah perpisahan meja dan
ranjang.

Bagian ketiga, pasal 207-232 a.
(pasal 226&230 d dihapuskan)(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang perceraian perkawinan.

Diatur dalam pasal 233-249.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang ketentuan umum, pisah
meja dan tempat tidur dengan
alasan tertentu, pisah meja dan
tempat tidur dengan jalan damai,
saat berlakunya keputusan pisah
meja dan tempat tidur, akibatakibat, dan batalnya pisah meja

6 Ibid., hlm. 116-122.
7 Ibid., hlm. 124-132.

4 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

dan tempat tidur karena
perdamaian.8

BAB 12

BAB 13

BAB 14

tentang kebapaan
dan keturunan
anak-anak.

tentang
kekeluargaan
sedarah dan
semenda.
tentang kekuasaan
orang tua.

Bagian kesatu, pasal 250-271 a.
(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)

tentang anak-anak sah.

Bagian kedua, pasal 272-279.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang pengesahan anak-anak
luar kawin.

Bagian ketiga, pasal 280-289.
(pasal Pasal 284 ayat 3 tidak
berlaku lagi berdasarkan SEMA
Nomor 3 Tahun 1963)(tak berlaku
bagi golongan timur asing, lain
daripada Tiong Hoa dan berlaku
bagi golongan Tiong Hoa)

tentang pengakuan terhadap anakanak luar kawin.

Diatur dalam pasal 290-297.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang hubungan sedarah dan
semenda, adopsi bagi golongan
timur asing tionghoa, adopsi
hanya dapat dilakukan notaris,
akibat-akibat suatu adopsi, dan
penyalahgunaan lembaga adopsi.

Bagian kesatu, pasal 298-306.
(pasal 305 dihapuskan)(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang akibat-akibat kekuasaan
orang tua terhadap pribadi si anak.

Bagian kedua, pasal 307-319.
(pasal 316& 317 dihapuskan)(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)
Bagian kedua A, pasal 319 a-319
m. (pasal 319 I dihapuskan)(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang akibat-akibat kekuasaan
orang tua terhadap harta kekayaan
anak.
tentang pembebasan dan
pemecatan dari kekuasaan orang
tua.

8 Ibid., hlm, 155-157.

5 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

BAB 14
A
BAB 15

tentang
menentukan,
mengubah, dan
mencabut
tunjangan nafkah
tentang kebelumdewasaan dan
perwalian.

Bagian ketiga, pasal 320-329.
(pasal 324& 325 dihapuskan)(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang kewajiban-kewajiban
bertimbal-balik antara kedua
orang tua atau para keluarga
sedarah dalam garis ke atas dan
anak-anak beserta keturunan
mereka selanjutnya.

Diatur dalam pasal 329 a-329 b.
(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)

tentang pihak pemberi dan
penerimah nafkah, perubahan dan
pencabutan atas nafkah, dan
kebolehan hakim mengubah atau
mencabuti peraturan yang
dimufakati.

Bagian kesatu, pasal 330.(berlaku
ketentuan golongan timur asing, 1A
sub c, lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang kebelumdewasaan.

Bagian kedua, pasal 331-344.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang perwalian umumnya.

Bagian ketiga, pasal 345-354 a.
(pasal 346, 347, 349, & 350)(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang perwalian oleh bapak atau
ibu.

Bagian keempat, pasal 355-357.
(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)

tentang perwalian yang
diperintahkan oleh bapak atau ibu.

Bagian kelima, pasal 359-364.(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang perwalian yang
diperintahkan oleh pengadilan
negeri.

Bagian keenam, pasal 365-365 a.
(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)

tentang perwalian oleh
perhimpunan-perhimpunan,
yayasan-yayasan dan lembagalembaga amal.

6 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

BAB 16

BAB 17

tentang
pendewasaan/
perlunakan.

tentang
pengampuan.

Bagian ketujuh, pasal 366-375.
(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)

tentang perwalian pengawas.

Bagian kedelapan, pasal 376-378.
(pasal 376 dihapuskan).(tak
berlaku bagi golongan timur asing,
lain daripada Tiong Hoa dan
berlaku bagi golongan Tiong Hoa)

tentang alasan-alasan yang
mempermaafkan diri dari
perwalian.

Bagian kesembilan, pasal 379382g.(tak berlaku bagi golongan
timur asing, lain daripada Tiong
Hoa dan berlaku bagi golongan
Tiong Hoa)
Bagian kesepuluh, pasal 383-384
a.(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)
Bagian kesebelas, pasal 385-408.
(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)
Bagian keduabelas, pasal 409-414.
(tak berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku bagi golongan Tiong
Hoa)
Bagian ketigabelas, pasal 415418a.(berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan berlaku pula bagi golongan
Tiong Hoa)
Diatur dalam pasal 419-432.
(berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan bangsa Tiong Hoa)
Diatur dalam pasal 433-462.
(pasal 450& 455 dihapuskan)
(berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan bangsaTiong Hoa)

tentang pengecualian,
pembebasan, dan pemecatan dari
perwalian.

tentang pengawasaan wali atas
pribadi anak belum dewasa.

tentang tugas mengurus wali.

tentang perhitungan tanggung
jawab perwalian.

tentang balai harta peninggalan
dan dewan-dewan perwalian.

tentang surat-surat keterangan
perlunakan (venia aetatis) dan
perlunakan terbatas.9
tentang alasan-alasan
pengampuan, penetapan
pengampuan, acara di muka
pengadilan, daya laku dan akibat
pengampuan, jabatan
pengampuan, dan berakhirnya
pengampuan.10

9 Ibid., hlm. 234-235.
10 Ibid., hlm. 237-241.

7 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

Bagian kesatu, pasal 463-466.
(pasal 466 dicabut)(berlaku bagi
golongan timur asing, lain
daripada Tiong Hoa dan golongan
Tiong Hoa)
Bagian kedua, pasal 467-471.
(berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan golongan Tiong Hoa)

BAB 18

tentang keadaan
tidak hadir.

Hal-hal yang diperlukan.

tentang pernyataan barangkali
meninggal dunia.

Bagian ketiga, pasal 472-488.
(berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan bangsa Tiong Hoa)

tentang hak-hak dan kewajibankewajiban para barangkali ahli
waris dan mereka lain yang
berkepentingan, setelah adanya
pernyataan tentang barangkali
meninggal.

Bagian keempat, pasal 489-492.
(berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan golongan Tiong Hoa)

tentang hak-hak yang jatuh pada
seorang tak hadir yang hidup atau
tidaknya disangsikan.

Bagian kelima, pasal 493-498.
(pasal 496-498 dihapuskan)
(berlaku bagi golongan timur
asing, lain daripada Tiong Hoa
dan golongan Tiong Hoa)

tentang akibat-akibat keadaan
tidak hadir berhubung dengan
perkawinan.

BUKU II:
TENTANG BENDA (Van Zaken)

8 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

Buku II tentang benda memuat hukum kebendaan serta hukum waris. 11
Yaitu hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum
yang berkaitan dengan benda, antara lain hak-hak kebendaan, waris dan
penjaminan.

Khusus

untuk

bagian

tanah,

sebagian

ketentuan-

ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan diundangkannya UU
No. 5 tahun 1960 tentang pokok-pokok agraria. 12 Begitu pula bagian
mengenai penjaminan dengan hipotik, telah dinyatakan tidak berlaku
dengan di undangkannya UU No.4 Tahun 1996 tentang hak tanggungan
atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah. 13
Buku II ini terdiri dari 21 BAB yang rincinya dapat digambarkan melalui
tabel yang disusun agar lebih mudah memahami sistematika bab per bab
dalam buku kedua ini.
BAB

PERIHAL

PASAL YANG DIATUR
Bagian kesatu, pasal 499-502.

BAB 1

tentang kebendaan
dan cara membedabedakannya

Bagian kedua, pasal 503-505.
(pasal-pasal yang masih berlaku
tetapi tidak penuh)
Bagian ketiga, pasal 506-508.
Bagian keempat, pasal 509-518.
Bagian kelima, pasal 519-528.

BAB 2

BAB 3

tentang kedudukan
berkuasa (bezit)
dan hak-hak yang
timbul karenanya.

tentang hak milik
(eingendom).

Bagian kesatu, pasal 529-537.
(pasal-pasal yang masih berlaku
tetapi tidak penuh)
Bagian kedua, pasal 538-547.
(pasal-pasal yang masih berlaku
tetapi tidak penuh)
Bagian ketiga, pasal 548-569.
(pasal 569 dicabut; pasal-pasal
yang masih berlaku tetapi tidak
penuh)
Bagian kesatu, pasal 570- 582.
(pasal-pasal yang masih berlaku
tetapi tidak penuh)
Bagian kedua, 584-624.(pasal
614&615 dihapuskan; Pasal 621623 tidak berlaku lagi karena

PENJELASAN
tentang kebendaan umum.
tentang cara membeda-bedakan
kebendaan.
tentang kebendaan tak bergerak.
tentang kebendaan bergerak.
tentang kebendaan dalam
hubungan dengan mereka yang
menguasainya.
tentang sifat kedudukan berkuasa
dan barang apa yang dapat
dikuasai dengan itu
tentang cara bagaimana berkuasa
diperoleh, dipertahankan dan
berakhir.
tentang hak-hak yang timbul
karena kedudukan berkuasa.
ketentuan-ketentuan umum.
tentang cara memperoleh hak.

11 Riduan Syahrani, Op.Cit., hlm. 29
12 Titik Triwulan Tutik, Op.Cit., hlm. 35.
13 Riduan Syahrani, Op.Cit., hlm. 36.

9 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

dicabut oleh UUPA)

BAB 4

tentang hak dan
kewajiban antar
pemilik-pemilik
pekarangan yang
satu sama lain
bertetanggaan.

BAB 5

tentang kerja rodi.

Diatur dalam pasal 625-672.(pasal
625-672 sudah tidak berlaku lagi)
Diatur dalam pasal 673. (pasal
673 sudah tidak berlaku lagi)
Bagian kesatu, pasal 674-694.
(sudah tidak berlaku lagi)
Bagian kedua, pasal 695-702.
(sudah tidak berlaku lagi)
Bagian ketiga, pasal 703-710.
(sudah tidak berlaku lagi)

tentang hak dan kewajiban
pemilik pekarangan, akibatakibatnya.
tentang pemberlakuan kerja rodi.
tentang sifat dan jenis pengabdian
pekarangan.
tentang bagaimana pengabdian
pekarangan dilahirkan.
tentang bagaimana pekarangan
berakhir.
ketentuan numpang karang,
perbuatan numpang karang,
berakhirnya numpang karang.

BAB 6

tentang pengabdian
pekarangan.

BAB 7

tentang hak
numpang karang
(recht van opstal).

Diatur dalam pasal 711-719.
(sudah tidak berlaku lagi)

BAB 8

tentang hak usaha
(erfpacht).

Diatur dalam pasal 720-736.
(sudah tidak berlaku lagi)

ketentuan hak usaha, akibatakibatnya, kewajiban membayar
upeti, dan berakhirnya hak usaha.

BAB 9

tentang bunga
tanah dan hasil
sepersepuluh.

Diatur dalam pasal 737-755.
(sudah tidak berlaku lagi)

ketentuan umum, akibatakibatnya, beban utang, dan
berakhirnya.

BAB
10

tentang hak pakai
hasil.

Bagian kesatu, pasal 756-760.
(pasal-pasal yang masih berlaku
tetapi tidak penuh)
Bagian kedua, pasal 761-781.
Bagian ketiga, pasal 782-806.
Bagian keempat, pasal 807-817.

BAB
11

tentang hak pakai
dan hak mendiami.

Diatur dalam pasal 818-829.
(pasal-pasal yang masih berlaku
tetapi tidak penuh)
Bagian kesatu, pasal 830-851.

BAB
12

tentang pewarisan
karena kematian.

Bagian kedua, pasal 852-861.
Bagian ketiga, pasal 862-873.

BAB
13

tentang surat
wasiat.

Bagian kesatu, pasal 874-894.

tentang sifat dan cara memperoleh
hak pakai hasil.
tentang hak-hak si pemakai hasil.
tentang kewajiban-kewajiban si
pemakai hasil.
tentang bagaimana hak pakai hasil
berakhir.
ketentuan umum, hak dan
kewajiban mendiami, larangan
menyewakan haknya, dan akibatakibatnya.
ketentuan-ketentuan umum.
tentang perwarisan para keluarga
sedarah yang sah, dan si suami
atau istri yang hidup terlama.
tentang pewarisan dalam hal
adanya anak-anak luar kawin.
ketentuan-ketentuan umum.

10 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

Bagian kedua, pasal 895-912.
(pasal 910 dicabut)

Bagian ketiga, pasal 913-929

Bagian keempat, pasal 930-953.

tentang bentuk sesuatu wasiat.

Bagian kelima, pasal 954-956.

tentang warisan pengangkatan
waris.

Bagian keenam, pasal 957-972.

tentang hibah wasiat.

Bagian ketujuh, pasal 973-988.

tentang pengangkatan waris
wasiat dengan lompat tangan yang
diizinkan, untuk mengaruniai
cucu-cucu dan keturunan saudarasaudara laki dan perempuan.

Bagian kedelapan, pasal 989-991.

Bagian kesembilan, pasal 9921004.
BAB
14

BAB
15

BAB
16
BAB
17

tentang pelaksana
wasiat dan
pengurus harta
peninggalan.
tentang hak
memikir dan hak
istimewa untuk
mengadakan
pendaftaran harta
peninggalan.
tentang hak
menerima dan
menolak suatu
warisan.
tentang pemisahan
harta peninggalan.

tentang kecakapan seorang untuk
membuat surat wasiat atau untuk
menikmati keuntungan dari surat
yang demikian.
tentang bagian mutlak atau
legitime portie dan tentang
pengurangan dari tiap-tiap
pemberian yang kiranya akan
mengurangkan bagian mutlak itu.

Diatur dalam pasal 1005-1022.

Diatur dalam pasal 1023-1043.

Bagian kesatu, pasal 1044-1056.
Bagian kedua, pasal 1057-1065.

tentang pengangkatan waris
wasiat dengan lompat tangan,
dalam hal apa yang oleh si waris
atau si penerima hibah wasiat
akan dtinggalkan, karena tak
dijual atau tak dihabiskannya.
tentang pencabutan dan gugurnya
wasiat.
tentang pelaksanaan wasiat,
aturan pelaksana wasiat,
ketentuan wasiat dan pengurus
harta peninggalan.
tentang hak-hak waris, tenggang
waktu untuk pendaftaran harta
peninggalan,hilangnya hak
istimewa, dan akibat-akibatnya.
tentang hal menerima suatu
warisan.
tentang hal menolak suatu
warisan.

Bagian kesatu, pasal 1066-1085.

tentang pemisahan harta
peninggalan dan akibat-akibatnya.

Bagian kedua, pasal 1086-1099.

tentang pemasukan.

Bagian ketiga, pasal 1100-1111.

tentang hal pembayaran utangutang.

11 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

Bagian keempat, pasal 1112-1120.

Bagian kelima, pasal 1121-1125.

BAB
18

tentang harta
peninggalan yang
tidak terurus.

Diatur dalam pasal 1126-1130.

Bagian kesatu, pasal 1131-1138.
BAB
19

tentang piutangpiutang yang
diistimewakan.

Bagian kedua, pasal 1139-1148.
Bagian ketiga, pasal 1149.

BAB
20

BAB
21

tentang gadai.

tentang hipotik.

Diatur dalam pasal 1150-1161.
(pasal 1161 dihapuskan)

tentang pembatalan suatu
pemisahan harta peninggalan
yang telah disetujui.
tentang pembagian warisan, oleh
karena sedarah dalam garis ke
atas, diantara keturunannya atau
di antara mereka ini dan suami
atau istri mereka yang hidup
terlama.
ketentuan warisan tak terurus,
tugas dan kewajiban balai harta
peninggalan, dan terlibatnya
negara dalam menguasai harta
peninggalan yang tak terurus.
tentang piutang-piutang yang
diistimewakan.
tentang hak-hak istimewa yang
mengenai benda-benda tertentu.
tentang hak-hak istimewa atas
semua benda bergerak dan tak
bergerak pada umumnya.
tentang pengertian gadai, objek
dari hak gadai, subjek hak gadai,
cara mengadakan hak gadai, hak
dan pemegang gadai, sebab-sebab
terhapusnya gadai.

Bagian kesatu, pasal 1162-1178.

ketentuan-ketentuan umum.

Bagian kedua, pasal 1179-1194.

tentang pembukuan-pembukuan
hipotik serta bentuk-caranya
pembukuan.

Bagian ketiga, pasal 1195-1197.

tentang percoretan pembukuan.

Bagian keempat, pasal 1198-1208.

tentang akibat-akibat hipotik
terhadap orang-orang ketiga yang
menguasai benda yang dibebani.

Bagian kelima, pasal 1209-1220.

tentang hapusnya hipotik.

Bagian keenam, pasal 1221-1232.

tentang pegawai-pegawai yang
ditugaskan menyimpan hipotik,
tentang tanggung jawab mereka,
dan tentang diketahuinya registerregister oleh umum.

BUKU III:
TENTANG PERIKATAN (Van Verbintenissen)

12 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

Buku III tentang perikatan memuat hukum kekayaan yang mengenai
hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang berlaku terhadap orang-orang atau
pihak-pihak tertentu.14 Khusus untuk bidang perdagangan, Kitab undangundang hukum dagang (KUHD) juga dipakai sebagai acuan. Isi KUHD
berkaitan erat dengan KUHPer, khususnya Buku III. Bisa dikatakan KUHD
adalah bagian khusus dari KUHPer.
Buku III ini terdiri dari 18 BAB yang rincinya dapat digambarkan melalui
tabel yang disusun agar lebih mudah memahami sistematika bab per bab
dalam buku ketiga ini.
BAB

BAB 1

PERIHAL

tentang perikatanperikatan umumnya.

PASAL YANG DIATUR
Bagian kesatu, pasal 1233-1234.

ketentuan-ketentuan umum

Bagian kedua, pasal 1235-1238.(
pasal 1238 tidak berlaku lagi
berdasarkan SEMA Nomor 3
Tahun 1963)

tentang perikatan-perikatan untuk
memberikan sesuatu.

Bagian ketiga, pasal 1239-1242.

tentang perikatan-perikatan untuk
memberikan sesuatu.

Bagian keempat, pasal 12431252.

tentang penggantian biaya, rugi,
dan bunga karena tidak
dipenuhinya suatu perikatan.

Bagian kelima, pasal 1253-1267.

tentang perikatan-perikatan
bersyarat.

Bagian keenam, pasal 12681271.

tentang perikatan-perikatan
dengan ketetapan waktu.

Bagian ketujuh, pasal 12721277.

tentang perikatan-perikatan mama
suka atau perikatan yang boleh
dipilih.

Bagian kedelapan, pasal 12781295.

tentang perikatan-perikatan
tanggung renteng atau tanggung
menanggung.

Bagian kesembilan, pasal 12961303.
Bagian kesepuluh 1304-1312.
BAB 2

tentang perikatanperikatan yang

PENJELASAN

Bagian kesatu, pasal 1313-1319.

tentang perikatan-perikatan yang
dapat dibagi-bagi dan perikatanperikatan yang tak dapat dibagibagi.
tentang perikatan-perikatan
dengan ancaman hukuman.
ketentuan-ketentuan umum.

14 Riduan Syahrani, Op.Cit., hlm. 30.

13 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

dilahirkan dari
kontrak atau
persetujuan.

BAB 3

tentang perikatanperikatan yang
dilahirkan demi
undang-undang.

Bagian kedua, pasal 1320-1337.

tentang syarat-syarat yang
diperlukan untuk sahnya suatu
perjanjian.

Bagian ketiga, pasal 1338-1341.

tentang akibat suatu perjanjian.

Bagian keempat, pasal 13421351.

tentang penafsiran suatu
perjanjian.
mengatur tentang beberapa jenis
perikatan, yaitu zaakwaarnaming,
onverschuldigde betaling dan
onrechtmatige daad. Selain itu,
juga disinggung tentang
natuutlifjke verbintenis.
Hal-hal yang mengakibatkan
terhapusnya perikatan dalam BW.
tentang pembayaran.

Diatur dalam pasal 1352-1380.

pasal 1381.
Bagian kesatu, pasal 1382-1403.

BAB 4

tentang hapusnya
perikatan-perikatan.

Bagia kedua, pasal 1404-1412.

tentang penawaran pembayaran
tunai, diikuti oleh:penyimpanan
atau penitipan.

Bagian ketiga, pasal 1413-1424.

tentang pembaharuan utang.

Bagian keempat, pasal 14251435.

tentang kompensasi atau
perjumpaan utang.

Bagian kelima, pasal 1436-1437.

tentang pencampuran utang.

Bagian keenam, pasal 14381443.
Bagian ketujuh, pasal 14441445.
Bagian kedelpan, pasal 14461456.
Bagian kesatu, pasal 1457-1472.
(pasal 1460 tidak berlaku lagi
berdasarkan SEMA Nomor 3
Tahun 1963)
Bagian kedua, pasal 1473-1512.
(pasal 1479 dicabut)
BAB 5

tentang jual-beli.

tentang pembebasan utang.
tentang musnahnya barang yang
terutang.
tentang kebatalan dan pembatalan
perikatan-perikatan.
ketentuan-ketentuan umum.
tentang kewajiban-kewajiban si
penjual.

Bagian ketiga, pasal 1513-1518.

tentang kewajiban si pembeli.

Bagian keempat 1519-1532.

tentang hak membeli kembali.

Bagian kelima, pasal 1533-1540.

ketentuan-ketentuan khusus
mengenai jual-beli piutang dan
lain-lain hak tak bertubuh.

14 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

BAB 6

BAB 7

tentang tukarmenukar.

tentang sewamenyewa.

Diatur dalam pasal 1541-1546.
Bagian kesatu, pasal 1547-1549.
(pasal 1547&1549 dihapuskan)
Bagian kedua, pasal 1550-1580.
(pasal 1568 dihapuskan; pasal
1579 tidak berlaku lagi
berdasarkan SEMA Nomor 3
Tahun 1963)
Bagian ketiga, pasal 1581-1587.
Bagian keempat, pasal 15881600. (tidak berlaku lagi karena
dicabut oleh UUPA)
Bagian kesatu, pasal 1601-1601
c.
Bagian kedua, 1601d-1601 y.
(pasal 1601y dihapuskan)

BAB
7A

BAB 8

BAB 9

tentang persetujuanpersetujuan untuk
melakukan
pekerjaan.

ketentuan-ketentuan umum.
tentang aturan-aturan yang samasama berlaku terhadap penyewaan
rumah dan penyewaan tanah.
tentang aturan-aturan yang khusus
berlaku bagi sewa rumah dan
perabot rumah.
tentang aturan-aturan yang khusus
berlaku bagi sewa tanah.
ketentuan-ketentuan umum.
tentang perjanjian perburuhan
umumnya.

Bagian ketiga, pasal 1602-1602 z

tentang kewajiban majikan.

Bagian keempat, pasal 16031603d.

tentang kewajiban buruh.

Bagian kelima, pasal 1603e1603z)

tentang bermacam-macam cara
berakhirnya hubungan kerja, yang
diterbitkan dari perjanjian.

Bagian keenam, pasal 16041617.

tentang pemborongan pekerjaan.

Bagian kesatu, pasal 1618-1623.

ketentuan-ketentuan umum.

Bagian kedua, pasal 1624-1641.
(pasal 1630x ayat 1 dan 2 tidak
berlaku lagi berdasarkan SEMA
Nomor 3 Tahun 1963)

tentang perikatan-perikatan antar
para sekutu.

Bagian ketiga, pasal 1642-1645.

tentang perikatan-perikatan para
sekutu terhadap orang-orang
ketiga.

Bagian keempat,1646-1652.

tentang bermacam-macam cara
berakhirnya persekutuan.

Diatur dalam pasal 1653-1665.

Sahnya perkumpulan,
kepengurusan perkumpulan, surat
pendirian, hak dan kewajiban
anggota, berakhirnya suatu
perkumpulan.

tentang perseroan.

tentang
perkumpulan.

ketentuan-ketentuan umum,
kewajiban pihak yang terlibat.

15 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

BAB
10

BAB
11

BAB
12

BAB
13

Bagian kesatu, pasal 1666-1675.

ketentuan-ketentuan umum.

Bagian kedua, pasal 1676-1681.

tentang kecakapan untuk
memberikan sesuatu sebagai
hibah, dan untuk menikmati
keuntungan dari suatu hibah.

Bagian ketiga, pasal 1682-1687.
(Pasal 1682 tidak berlaku lagi
berdasarkan SEMA Nomor 3
Tahun 1963)

tentang cara menghibahkan
sesuatu.

Bagian keempat, pasal 16881693.

tentang penarikan kembali dan
penghapusan hibah.

Bagian kesatu, pasal 1694-1695.

tentang penitipan barang pada
umumnya, dan tentang berbagai
macam penitipan.

Bagian kedua, pasal 1696-1729.
(pasal 1700 dihapuskan)

tentang penitipan barang yang
sejati.

Bagian ketiga, pasal 1730-1739.

tentang sekestrasi dan berbagai
macam-macamnya.

Bagian kesatu, pasal 1740-1743.

ketentuan-ketentuan umum.

Bagian kedua, pasal 1744-1749.

tentang kewajiban-kewajiban
seorang yang menerima pinjaman
sesuatu.

Bagian ketiga, pasal 1750-1753.

tentang kewajiban-kewajiban
orang yang meminjamkan.

Bagian kesatu, pasal 1754-1758.

ketentuan-ketentuan umum.

Bagian kedua, pasal 1759-1762.

tentang kewajiban-kewajiban
orang yang meminjamkan.

tentang hibah.

tentang penitipan
barang.

tentang pinjam
pakai.

tentang pinjam
mengganti.

Bagian ketiga, pasal 1763-1764.
Bagian keempat, pasal 17651769.
BAB
14

tentang bunga tetap
atau bunga abadi.

Diatur dalam pasal 1770-1773.

tentang kewajiban-kewajiban si
peminjam.
tentang meminjamkan dengan
bunga.
ketentuan umum, pengangsuran
utang dan tenggatnya,
keterpaksaan mengembalikan
uang pokok, kebebasan dari utang.

16 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

BAB
15

BAB
16

BAB
17

tentang persetujuan
untung-untungan.

tentang pemberian
kuasa.

tentang
penanggungan.

Bagian kesatu, pasal 1774.

ketentuan-ketentuan umum.

Bagian kedua, pasal 1775-1787.
(pasal 1783 dihapuskan)

tentang perjanjian bunga cagak
hidup dan akibat-akibatnya.

Bagian ketiga, pasal 1788-1791.

tentang perjudian dan pertaruhan.

Bagian kesatu, pasal 1792-1799.

tentang sifat pemberian kuasa.

Bagian kedua, pasal 1800-1806.

tentang kewajiban-kewajiban si
kuasa.

Bagian ketiga, pasal 1807-1812.

tentang kewajiban-kewajiban si
pemberi kuasa.

Bagian keempat, pasal 18131819.

tentang bermacam-macam cara
berakhirnya pemberian kuasa.

Bagian kesatu, pasal 1820-1830.
(pasal 1828 dihapuskan)

tentang sifat penanggungan.

Bagian kedua, pasal 1831-1838.

tentang akibat-akibat
penanggungan antara si berutang
dan si penanggung.

Bagian ketiga, pasal 1839-1844.

tentang akibat-akibat
penanggungan antara si berutang
dan si penanggung, dan antara
penanggung sendiri.

Bagian keempat, pasal 18451850.
BAB
18

tentang perdamaian.

Diatur dalam pasal 1851-1864.

tentang hapusnya penanggungan
utang.
tetntang ketentuan umum, cara
mengadakan perdamaian, ranah
perdamaian, pihak yang berdamai,
batalnya perdamaian,

BUKU IV:
TENTANG PEMBUKTIAN DAN DALUWARSA (Van Bewijs En Verjaring)
Buku IV tentang pembuktian dan daluwarsa memuat ketentuan alatalat bukti dan akibat lewat waktu terhadap hubungan-hubungan hukum. 15

15 Ibid., hlm. 30.

17 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

Perihal pembuktian dan lewat waktu (daluarsa) sebenarnya adalah
soal hukum acara, sehingga kurang tepat dimasukkan dalam KUH Perdata
yang pada dasarnya mengatur hukum perdata meteriil. 16
Tidak salah kiranya untuk memahami Buku IV ini yang terdiri dari 7 BAB,
rinciannya dapat digambarkan melalui tabel yang disusun agar lebih mudah
memahami sistematika bab per bab dalam buku keempat ini.
BAB

PERIHAL

PASAL YANG DIATUR

BAB 1

tentang pembuktian Diatur dalam pasal 1865pada umumnya.
1866f.

BAB 2

Diatur dalam pasal 1867tentang pembuktian
1894. (pasal 1882
dengan tulisan.
dihapuskan)

BAB 3

Diatur dalam pasal 1895tentang pembuktian 1914. (pasal 1896dengan saksi-saksi. 1901,1903,1913,1914
dihapuskan)

BAB 4

tentang
persangkaanpersangkaan.

Diatur dalam pasal 19151922.

BAB 5

tentang pengakuan.

Diatur dalam pasal 19231928.

BAB 6

tentang sumpah di
muka hakim.

Diatur dalam pasal 19291945.

BAB 7

tentang daluwarsa.

Bagian kesatu, pasal 19461962. (Pasal 1955 tidak
berlaku lagi karena dicabut
oleh UUPA)
Bagian kedua, pasal 19631966. (Pasal 1963 tidak
berlaku lagi karena dicabut
oleh UUPA)
Bagian ketiga, pasal 19671977.
Bagian keempat, pasal 19781985.

PENJELASAN
kewajiban melakukan
pembuktian ketika berdalil, dan
alat-alat bukti.
tentang akta otentik, akibatakibatnya, pihak yang
berkepentingan di dalamnya,
ketentuan salinan sebagai bukti,
dan batalnya akta.
ketentuan saksi, kesaksian di
muka hakim, syarat-syarat saksi,
pengambilan sumpah terhadap
saksi.
ketentuan umum, jenis-jenis
persangkaan, pentingnya
kedudukan hakim dalam
memutuskan persangkaan.
pengakuan di pengadilan,
keleluasaan hakim memutuskan.
jenis sumpah, syarat dan
ketentuan sumpah, sumpah
dalam utang-piutang.
tentang daluwarsa umumnya.
tentang daluwarsa dipandang
sebagai suatu alat untuk
memperoleh sesuatu.
tentang daluwarsa dipandang
sebagai suatu alasan untuk
dibebaskan dari suatu kewajiban.
tentang sebab-sebab yang
mencegah daluwarsa.

16 Titik Triwulan Tutik, Op.Cit., hlm. 33.

18 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

Bagian keenam, pasal 19861993.

tentang sebab-sebab yang
menangguhkan berjalannya
daluwarsa.

KESIMPULAN
Kitab undang-undang hukum perdata (disingkat KUHPer) terdiri dari
empat bagian, yaitu:
1. Buku I tentang Orang; mengatur antara lain ketentuan mengenai timbulnya
hak keperdataan seseorang, kelahiran, kedewasaan, perkawinan, keluarga,
perceraian dan hilangnya hak keperdataan. Khusus untuk bagian
19 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

perkawinan, sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak
berlaku dengan di undangkannya UU nomor 1 tahun 1974 tentang
perkawinan.
2. Buku II tentang Kebendaan; mengatur antara lain hak-hak kebendaan,
waris dan penjaminan. Yang dimaksud dengan benda meliputi (i) benda
berwujud yang tidak bergerak (misalnya tanah, bangunan dan kapal
dengan berat tertentu); (ii) benda berwujud yang bergerak, yaitu benda
berwujud lainnya selain yang dianggap sebagai benda berwujud tidak
bergerak; dan (iii) benda tidak berwujud (misalnya hak tagih atau piutang).
Khusus untuk bagian tanah, sebagian ketentuan-ketentuannya telah
dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU nomor 5 tahun 1960
tentang agraria. Begitu pula bagian mengenai penjaminan dengan hipotik,
telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU tentang hak
tanggungan.
3. Buku III tentang Perikatan, mengatur antara lain tentang jenis-jenis
perikatan (yang terdiri dari perikatan yang timbul dari (ditetapkan) undangundang dan perikatan yang timbul dari adanya perjanjian), syarat-syarat
dan tata cara pembuatan suatu perjanjian.
4. Buku IV tentang Daluarsa dan Pembuktian; mengatur hak dan kewajiban
subyek

hukum

(khususnya

batas

atau

tenggat

waktu)

dalam

mempergunakan hak-haknya dalam hukum perdata dan hal-hal yang
berkaitan dengan pembuktian.

DAFTAR PUSTAKA
Prawirohamidjojo, Soetojo dan Martalena Pohan. 2008. Hukum Orang dan
Keluarga (Personeen en Familie-Recht) Cet. IV. Surabaya: Airlangga University
Press.

20 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)

Soesilo. 2007. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Burgerlijk Wetboek/ BW.
Jakarta: Wacana Intelektual.
Syahrani, Riduan. 2010. Seluk Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata Edisi
Revisi. Bandung :P.T. Alumni.
Tutik, Titik T. 2008. Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional. Jakarta:
Kencana.

21 | INTI SARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)